//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Dana Dhamma  (Read 51319 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Dana Dhamma
« Reply #15 on: 15 November 2010, 11:53:46 AM »
kayaknya bisa dikategorikan dana materi dan dana dhamma sekaligus...kan dunia ini tdk hanya sekedar hitam dan putih..
Seandainya, ada seorang ariya yang memahami muridnya sudah matang kebijaksanaannya, tapi murid tersebut ada di tempat yang jauh. Maka ia menulis surat bimbingan untuk muridnya, menyuruh kurir ke kantor pos, lalu mengirimkan ke alamat si murid. Kemudian pembantu si murid menerima dan mengantarkannya ke si murid. Si murid membaca, berlatih sesuai bimbingan dan mencapai kesucian juga.

Pertanyaan saya: yang dana dhamma itu gurunya, kurirnya, tukang pos, atau pembantunya?

Offline andry

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.117
  • Reputasi: 128
Re: Dana Dhamma
« Reply #16 on: 15 November 2010, 12:30:58 PM »
bapak guru nya om...
si bpk pos, dan si pembantu, sama sekali kagak ngerti

*setuju dgnpoint of view bro kain
Samma Vayama

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Dana Dhamma
« Reply #17 on: 15 November 2010, 12:31:24 PM »
mencetak buku dhamma aye rasa sudah termasuk dana dhamma, secara tidak semua orang mengerti bahasa pali atau inggris, dan juga terbatasnya tipitaka dalam bahasa indonesia yang mana umat budis pun belum tentu tau isi tipitaka itu, mereka hanya taunya kebaktian dan menjalani ritual2 keagamaan dan mungkin kalau di tanya tau kitab agama buda itu tripitaka tapi kalau ditanya pernah membacanya mungkin hanya sedikit yang membacanya, setidaknya dengan adanya buku2 dhamma semakin banyak orang2 yang mengetahui dan membaca buku2 dhamma itu dan mungkin ada beberapa yang bisa mengambil manfaat dari buku dhamma tersebut. tanpa adanya orang yang berdana rasanya akan semakin sedikit orang2 yang mau membaca dan mempelajari ajaran buda mendapatkan bukunya.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Dana Dhamma
« Reply #18 on: 15 November 2010, 01:04:24 PM »
Seandainya, ada seorang ariya yang memahami muridnya sudah matang kebijaksanaannya, tapi murid tersebut ada di tempat yang jauh. Maka ia menulis surat bimbingan untuk muridnya, menyuruh kurir ke kantor pos, lalu mengirimkan ke alamat si murid. Kemudian pembantu si murid menerima dan mengantarkannya ke si murid. Si murid membaca, berlatih sesuai bimbingan dan mencapai kesucian juga.

Pertanyaan saya: yang dana dhamma itu gurunya, kurirnya, tukang pos, atau pembantunya?

tapi kalau tidak ada kurir, tokang pos, pembantunya, apakah akan sampai? ;D
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline Lex Chan

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.437
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
  • Love everybody, not every body...
Re: Dana Dhamma
« Reply #19 on: 15 November 2010, 01:08:49 PM »
bapak guru nya om...
si bpk pos, dan si pembantu, sama sekali kagak ngerti

*setuju dgnpoint of view bro kain

kamma = cetana

si guru berniat menyampaikan dhamma, sedangkan kurir, tukang pos, dan pembantu belum tentu mempunyai niat yang sama dengan si guru..
“Give the world the best you have and you may get hurt. Give the world your best anyway”
-Mother Teresa-

Offline No Pain No Gain

  • Sebelumnya: Doggie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.796
  • Reputasi: 73
  • Gender: Male
  • ..............????
Re: Dana Dhamma
« Reply #20 on: 15 November 2010, 01:45:44 PM »
kamma = cetana

si guru berniat menyampaikan dhamma, sedangkan kurir, tukang pos, dan pembantu belum tentu mempunyai niat yang sama dengan si guru..

andaikan tukang posnya jg berniat menyebarkan dhamma? bgm kasusnya? apakah termasuk dhamma dana walapun hanya menyampaikan?
No matter how dirty my past is,my future is still spotless

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Dana Dhamma
« Reply #21 on: 15 November 2010, 02:30:01 PM »
andaikan tukang posnya jg berniat menyebarkan dhamma? bgm kasusnya? apakah termasuk dhamma dana walapun hanya menyampaikan?
iye betul, misalnya mengantar secara free ;D
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Dana Dhamma
« Reply #22 on: 15 November 2010, 02:30:12 PM »
tapi kalau tidak ada kurir, tokang pos, pembantunya, apakah akan sampai? ;D
Memang tidak akan sampai. Tapi ibaratnya satu orang memasak, satu orang mengantarkan makanan ke bhikkhu. Yang mengantar tidak bisa dibilang memberikan jasa memasak, juga sebaliknya.



mencetak buku dhamma aye rasa sudah termasuk dana dhamma, secara tidak semua orang mengerti bahasa pali atau inggris, dan juga terbatasnya tipitaka dalam bahasa indonesia yang mana umat budis pun belum tentu tau isi tipitaka itu, mereka hanya taunya kebaktian dan menjalani ritual2 keagamaan dan mungkin kalau di tanya tau kitab agama buda itu tripitaka tapi kalau ditanya pernah membacanya mungkin hanya sedikit yang membacanya, setidaknya dengan adanya buku2 dhamma semakin banyak orang2 yang mengetahui dan membaca buku2 dhamma itu dan mungkin ada beberapa yang bisa mengambil manfaat dari buku dhamma tersebut. tanpa adanya orang yang berdana rasanya akan semakin sedikit orang2 yang mau membaca dan mempelajari ajaran buda mendapatkan bukunya.
Seperti saya bilang, orang-orang yang berdana buku, menerjemahkan, dan lain-lain, bukannya tidak bermanfaat, bahkan sangat bermanfaat. Tapi tetap bukan dikatakan dana dhamma dalam makna sesungguhnya. Ada perbedaan antara membantu kemudahan belajar, dan mengajarkan hal itu sendiri.

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Dana Dhamma
« Reply #23 on: 15 November 2010, 02:37:52 PM »
kamma = cetana

si guru berniat menyampaikan dhamma, sedangkan kurir, tukang pos, dan pembantu belum tentu mempunyai niat yang sama dengan si guru..
Kamma memang dari niat. Tapi terjadinya dana, selain niat, harus ada faktor lain. Misalnya kemampuan pemberi, penerima dana, dan kesempatan. Orang punya uang ingin berdana, jika tidak ada penerima dananya, atau tidak ada kesempatannya, maka dana itu tidak akan terjadi, walaupun niatnya ada. Dalam hal dana dhamma, jika seseorang tidak/belum memiliki pandangan benar dan kemampuan mengajar, maka hal itu tidak mungkin terjadi. Anggaplah si kurir, tukang pos, pembantu semua mengetahui dan ikut membantu dengan niat, namun tetap bukan dana-dhamma yang mereka lakukan. Menurut saya begitu.



Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Dana Dhamma
« Reply #24 on: 15 November 2010, 02:40:14 PM »
andaikan tukang posnya jg berniat menyebarkan dhamma? bgm kasusnya? apakah termasuk dhamma dana walapun hanya menyampaikan?

Itu yang berikutnya akan saya tanyakan. Andaikan si kurir/tukang pos/pembantu mengetahui bahwa ini adalah dhamma yang disampaikan oleh guru ke murid, yang dengan membacanya, si murid akan mencapai pencerahan. Lalu surat itu diperbanyak atau copy-paste ke 1000 orang, lalu bisakah orang itu disebut berdana-dhamma juga?

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Dana Dhamma
« Reply #25 on: 15 November 2010, 03:13:32 PM »
sewaktu seseorang berdana makanan kepada seorang bhikkhu, apakah itu termasuk dana dhamma? dengan mempertimbangkan bahwa bhikkhu itu dapat membabarkan dhamma berkat makanan yang ia terima dari orang itu.

yg ingin saya sampaikan adalah bahwa dana makanan adalah dana makanan, dana dhamma adalah dana dhamma, dana mengantarkan juga adalah dana mengantarkan, dana uang untuk mencetak buku dhamma juga adalah dana uang.


ada yg mengatakan mencetak buku dhamma adalah dana dhamma, IMO ini hanyalah slogan marketing pencetak buku
« Last Edit: 15 November 2010, 03:15:05 PM by Indra »

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Dana Dhamma
« Reply #26 on: 15 November 2010, 03:29:28 PM »
sewaktu seseorang berdana makanan kepada seorang bhikkhu, apakah itu termasuk dana dhamma? dengan mempertimbangkan bahwa bhikkhu itu dapat membabarkan dhamma berkat makanan yang ia terima dari orang itu.

yg ingin saya sampaikan adalah bahwa dana makanan adalah dana makanan, dana dhamma adalah dana dhamma, dana mengantarkan juga adalah dana mengantarkan, dana uang untuk mencetak buku dhamma juga adalah dana uang.


ada yg mengatakan mencetak buku dhamma adalah dana dhamma, IMO ini hanyalah slogan marketing pencetak buku
Sebetulnya saya juga mau tahu bagaimana pola pikir yang menyebabkan orang berpikir cetak buku dhamma = dana dhamma. Cetak buku, jika dibaca dengan salah (contoh: setelah membaca sutta, disimpulkan Buddha & Arahat mencapai pencerahan lewat wahyu Tuhan), dana apakah yang terjadi di sini? Manfaat apakah yang telah terjadi?

Offline Mokau Kaucu

  • Sebelumnya: dtgvajra
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.293
  • Reputasi: 81
Re: Dana Dhamma
« Reply #27 on: 15 November 2010, 04:15:05 PM »
Dua puluh lima tahun yg lalu, seorang sahabat saya rajin mencetak buku buku Dhamma dan menyebarkannya secara gratis, juga menerima orang yg ingin berdana untuk kebahagiaan orang tua almarhum.

Dan dari hasil bincang bincang dari beberapa bhikkhu/bhiksu, ternyata mereka pertama kali mulai belajar Dhamma dari buku cetakan teman saya tersebut. 
Ini menunjukkan bahwa mencetak buku Dhamma juga memberikan hasil yang positif.

Selain itu, ternyata ada beberapa orang yang memakai nama penerbit tersebut sebagai nama anaknya.
yaitu "Ayusta". 
Padahal nama/istilah Ayusta tidak akan ditemukan dimana mana, krn salah terjemah/cetak dari nama alias Arjuna, yaitu Achyuta, yg dituliskan oleh seorang penerjemah Bhagavad Gita sebagai "Ayusta".
Diduga, besar kemungkinannya, krn si ayah/ibu membaca buku terbitan Ayusta, terinspirasi dan memberi nama anaknya dengan nama Ayusta. 

Sekarang jaman internet, manusia sdh ingin yg makin praktis saja, makin malas mengumpulkan/meng koleksi buku, lebih senang yg dalam bentuk file elektronik spt MS Word. pdf dll, yg dipermudah lagi dengan munculnya Ipad, dan pad pad yg lain makin merangsang pertumbuhan file elektronik. Dengan demikian,  tentunya memasukkan terjemahan Tipitaka/Tripitaka maupun artikel yg menumbuhkan minat seseorang untuk mendalami Dhamma lebih jauh lagi, ikut berdiskusi/berdebat , bisa juga dikategorikan Dana Dhamma.

Dan Dhammacitta adalah salah satu website tentang Dhamma yang paling populer di Indonesia. =D> =D> =D>, membutuhkan dukungan kita semua agar tetap exist dan makin muda.
 _/\_
~Life is suffering, why should we make it more?~

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Dana Dhamma
« Reply #28 on: 15 November 2010, 04:25:18 PM »
 [at]  dtgvajra

Jadi mencetak buku adalah dana dhamma?

Offline Mokau Kaucu

  • Sebelumnya: dtgvajra
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.293
  • Reputasi: 81
Re: Dana Dhamma
« Reply #29 on: 15 November 2010, 04:32:02 PM »
[at]  dtgvajra

Jadi mencetak buku adalah dana dhamma?

Tentunya tergantung apa yg dicetak, kalau mencetak majalah "seronok" ya pasti bukan. Upaya untuk menterjemahkan, menerbitkan dan menyebarkan buku Dhamma dengan sukarela , (menurut pendapat saya lho ) bisa dikategorikan dana Dhamma
~Life is suffering, why should we make it more?~

 

anything