Dua puluh lima tahun yg lalu, seorang sahabat saya rajin mencetak buku buku Dhamma dan menyebarkannya secara gratis, juga menerima orang yg ingin berdana untuk kebahagiaan orang tua almarhum.
Dan dari hasil bincang bincang dari beberapa bhikkhu/bhiksu, ternyata mereka pertama kali mulai belajar Dhamma dari buku cetakan teman saya tersebut.
Ini menunjukkan bahwa mencetak buku Dhamma juga memberikan hasil yang positif.
Selain itu, ternyata ada beberapa orang yang memakai nama penerbit tersebut sebagai nama anaknya.
yaitu "Ayusta".
Padahal nama/istilah Ayusta tidak akan ditemukan dimana mana, krn salah terjemah/cetak dari nama alias Arjuna, yaitu Achyuta, yg dituliskan oleh seorang penerjemah Bhagavad Gita sebagai "Ayusta".
Diduga, besar kemungkinannya, krn si ayah/ibu membaca buku terbitan Ayusta, terinspirasi dan memberi nama anaknya dengan nama Ayusta.
Sekarang jaman internet, manusia sdh ingin yg makin praktis saja, makin malas mengumpulkan/meng koleksi buku, lebih senang yg dalam bentuk file elektronik spt MS Word. pdf dll, yg dipermudah lagi dengan munculnya Ipad, dan pad pad yg lain makin merangsang pertumbuhan file elektronik. Dengan demikian, tentunya memasukkan terjemahan Tipitaka/Tripitaka maupun artikel yg menumbuhkan minat seseorang untuk mendalami Dhamma lebih jauh lagi, ikut berdiskusi/berdebat , bisa juga dikategorikan Dana Dhamma.
Dan Dhammacitta adalah salah satu website tentang Dhamma yang paling populer di Indonesia.
, membutuhkan dukungan kita semua agar tetap exist dan makin muda.