Pertanyaannya sama nih, semoga membantu:
sumber:
http://www.samaggi-phala.or.id/ftj.php?page=16Dari: Adrian, Jakarta
Namo Buddhaya.
Saya masih bingung dengan paham anatta kalau dihubungkan dengan tumimbal lahir. Jika tidak ada sesuatu yang kekal, lalu siapakah yang berpindah dari satu kehidupan ke kehidupan yang lain ?
Saya sebelumnya telah mencari jawaban atas pertanyaan tersebut, tapi tetap saja sampai sekarang masih tetap bingung.
Jawaban:
Dalam Samyutta Nikaya IV, 1 disebutkan adanya tiga corak umum dari semua hal yaitu :
1. Segalanya tidak kekal, selalu berubah (Pali : Anicca).
2. Segalanya tidak memuaskan (Pali : Dukkha).
3. Segalanya tanpa inti dan hanya proses (Pali : Anatta).
Anatta sering disebut sebagai proses yang berkesinambungan dan tidak pernah ada sesuatu yang sama dari satu saat ke saat berikutnya. Sebagai contoh, seseorang yang berdiam diri di satu tempat selama satu detik, sepertinya dia masih orang yang sama. Padahal, dalam konsep anatta, ia telah bertambah usia menjadi lebih tua sedetik dan juga telah berubah tempat karena perputaran bumi pada porosnya. Disebutkan dalam salah satu sumber ilmu pengetahuan, bumi berputar pada porosnya dengan kecepatan sekitar 33 km dalam satu detik. Dengan demikian, orang yang kelihatannya sama tersebut ternyata ia telah berubah dimensi waktu dan ruangnya.
Ia sudah bukan orang yang sama. Ia sudah berproses. Inilah
anatta.Dari contoh di atas sudah tampak jelas bahwa orang yang masih hidup sekalipun tidak pernah sama dari satu saat ke saat berikutnya, apalagi ketika ia meninggal dunia dan terlahir kembali. Ia terus
berproses dari kelahiran yang sekarang menuju kelahiran yang berikutnya.
Dalam proses kelahiran kembali disebutkan adanya
Kesadaran Penerus yang melanjutkan kehidupan mahluk yang baru saja meninggal menuju ke kehidupannya yang baru. Namun, perlu ditegaskan di sini,
Kesadaran Penerus itupun tidak kekal serta merupakan proses yang berkesinambungan. Oleh karenanya, mahluk yang terlahir kembali tersebut akan mempunyai banyak perbedaan sifat dan berbagai hal lainnya dibandingkan dengan kehidupan yang sebelumnya.
Semoga penjelasan ini dapat sedikit menambah pengertian akan hubungan anatta dengan kelahiran kembali yang selalu berproses.
Semoga berbahagia.
Salam metta,
B. Uttamo