kalau mau saya tambahkan untuk dihindari adalah aliran mahayana...karena bagi saya mahayana bukan buddhism.
termasuk theravada juga bkn buddhism...
banyak juga bikkhu theravada sudah ga beres....kebanyakan aneh-aneh, ada yg kerja nya bikin amulet, belum lagi minta dana mau ini mau itu...
ada juga yang kerja nya buat ngajar bikin mantra....well.
mahayana dan theravada bukan buddhism ? lantas apa yang termasuk buddhism ?
dan untuk masalah bhikkhu saya rasa bagusnya di ambil personalnya dech , jangan dikaitkan dengan yang lain , khan tidak semua bhikkhu kayak begitu .
coba sis baca semua postingan saya..jangan di kutip sepotong-sepotong...
maksudnya
banyak bikkhu Theravada semua itu ber-merek Theravada....jadi merek nya doank keren..
tapi kelakuannya...minta ampun......pernah saya tegur..eh bikkhu nya ngomong
"saya lbh tahu vinaya dari kamu" [ dengan nada tinggi pula mata melotot, kalau dipikir ga ada untung duit cari ribut dengan bikkhu ]
padahal kerjanya amsiong dah...chating sama teman-teman...belum lagi nyebar-nyebar mantra...
bahkan ada juga yang obral azimat.....
pernah juga bikin kesalahan makan pun pernah minta request "saya mau makan ini" [ bikkhu ini tidak sedang sakit, padahal setahu saya tidak bisa dalam vinaya ]
coba lihat bikkhu Theravada seperti AjahnChah, yang semua [ buku nya yang pernah saya baca ]
itu To the point banget langsung menuju pencerahan.......
jadi menurut saya kelakuan para bikkhu itu tidak bisa disebut salah, hanya saja sudah melenceng dari JALAN...
karena tujuan Utama Buddha itu membabarkan Dhamma adalah Nibbana...
bukan ini, bukan itu...tujuannya 1.
walau demikian adapun kamma setiap individu yang tidak berbuah Nibbana saat itu, ada yg menjadi dewa, adapula yang menjadi penghuni neraka.
tetapi yang saya tahu, tujuan Buddha tertinggi itu Nibbana...dan sangBuddha memasukkannya dalam BERKAH UTAMA.
tapi waktu saya baca baik-baik seperti nya gaya bahasa saya salah...hehehe...
sory harusnya menjadi Theravada dan Mahayana semua sudah mulai melenceng dari buddhisme pencerahan..
kalau mau saya tambahkan untuk dihindari adalah aliran mahayana...karena bagi saya mahayana bukan buddhism.
termasuk theravada juga bkn buddhism...
banyak juga bikkhu theravada sudah ga beres....kebanyakan aneh-aneh, ada yg kerja nya bikin amulet, belum lagi minta dana mau ini mau itu...
ada juga yang kerja nya buat ngajar bikin mantra....well.
mahayana dan theravada bukan buddhism ? lantas apa yang termasuk buddhism ?
dan untuk masalah bhikkhu saya rasa bagusnya di ambil personalnya dech , jangan dikaitkan dengan yang lain , khan tidak semua bhikkhu kayak begitu .
yang termasuk buddhism?
menurut saya..yang termasuk buddhism pencerahan itu....
seperti yang diajarkan AjahnChah dari beberapa buku-nya...yang langsung To The Point...
jadi bukan lagi ajaran seperti umum...misalkan "jangan begini jangan begitu"
tetapi sudah langsung juga mengambil pandangan-pandangan benar dan pengertian benar sesuai Realita...>>> maaf sudah dijelaskan baca sendiri lah buku-buku nya...
jadi kalau seperti, baca mantra 1000x bisa ini bisa itu...kemudian ritual ini ritual itu [ karena ada aliran buddhism yang percaya ritual api homa membawa pencerahan ]
saya rasa sudah melenceng dari buddha dhamma sebenar-nya..
------------------------------------------------------------------------------------------
saya ada cerita nyata....
di vihara sini pernah saya datang terus dengan dhammadesana....kebetulan dhammadesana yang dibawakan selama ini topik nya itu bukan "seperti kata-kata Ajahn" > maksud saya bukan ngajar To The Point [TTP]
jadi pembicaraan nya rata-rata seperti "kita jangan begini, jangan begitu....harus jadi orang baik"
yah seperti pembahasan umum di t4 ibadah manapun....
dan rata-rata di tekankan untuk selalu
"berdana berbuat baik"pernah suatu kali..ada acara peresmian altar buddha...waktu itu karena butuh dana, panitia mengadakan semacam
"siapa berdana, namanya di tulis disebuah lempengan [ ada mantra-nya ] dan di tempelkan di bawah belakang patung buddha tersebut. [ jadi kira-kira di bagian bunga teratai belakang,karena patung ini ada teratai sebagai siggasana buddha] belum lagi tertulis di brosur-nya
"kamma baik yang luar biasa dapat berdana untuk patung buddha."karena acara tersebut mengundang antusias umat [toh tentu semua mau kamma baik luar biasa, rejeki melimpah, panjang usia, sehat , mati masuk surga.. complit 4 in 1 sudah ]
waktu itu acara nya saya datang....
karena ternyata sangat banyak umat datang,saya melihat dibelakang saya 1 orang umat wanita kira-kira berusia 30 tahun...
seperti sedih sekaligus kesal....terus ada bocah famili wanita itu...sibuk mencari-cari dibawah lantai...
saya jadi tertarik untuk mencari tahu...
ternyata dana lempengan yang dipegangnya hilang....[lempengan itu jatuh dan hilang]
karena umat yang berdana akan diberi lempengan semacam mirip emas tipis yang bertatto mantra..kemudian umat diperkenankan untuk menulis namanya di atas lempengan...lalu di perkenankan untuk menempel sendiri lempengan itu dibelakang patung nanti
wanita ini kemudian menangis [ soalnya air matanya keluar sih ]...karena tidak menemukan lempengan ditengah-tengah kerumunan umat lain..[ dan sudah sekitar 4-5 orang sudah bantu mencari ]
yang saya tidak habis pikir,
ini bukan berdana dengan MOTIVASI melepas...Tapi memulai KEMELEKATAN BARU.jadi apa yang di dhammadesanakan selama ini? topik apa?...
padahal wanita ini sangat sering sy lihat setiap minggu....datang duduk dengar dhammadesana.....
memberi makanan bikkhu sangha......tapi kenapa bisa demikian hasil nya?
bukannya malah berkembang batin nya dan dapat mengerti tentang ANICCA....
sungguh ironis...
dan bukan hanya 1 wanita....kalau saya perhatikan....bahkan hampir semua umat tidak mengerti buddha dhamma..
mengapa? karena diantara umat banyak itu saya salah satu-nya...
kalau bukan diskusi di beberapa forum dengan rekan-rekan....saya tidak akan pernah tahu apa itu buddhism...
bahkan isi Tipitaka pada waktu itu pun saya tidak tahu......
karena vihara itu kebanyakan orang tua.....jadi pasti anda tahu orang tua itu kek gimana...
bahkan tidak jarang saya lihat orang tua sembahyang depan altar buddha lantas mulut nya komat kamit panjang pendek....seperti minta ini minta itu...
pas waktu DC membagikan buku DN, saya langsung ber inisiatif untuk membagikan pada umat juga disini...
pada waktu itu saya harap semoga umat bisa tahu...mana ajaran buddha mana yang sudah melenceng bersifat spritual...
tapi hasilnya......sekitar minggu lalu...saya datang telat di vihara..kemudian saya tanyakan pada umat yg duduk dibelakang saya...
sudah dapat buku-nya?... katanya sudah ada dibagikan....
lalu saya tanya sudah baca? jawabannya "cape kerja pulang belum lagi istri ngomel...saya tidak sempat baca"
saya cuma bisa geleng-geleng dalam hati.
tapi kalau brosur tertulis kesempatan berdana kamma baik luar biasa....semua tertarik..
jadi saran buat pihak DC.. lain kali kalau terbit buku dhamma tulis depan-nya..
"YANG BACA HABIS BUKU INI MENDAPAT KAMMA BAIK LUAR BIASA,
REJEKI MELIMPAH,PANJANG USIA,SEHAT SELALU,MATI MASUK SURGA 4 in 1" -----------------------------------------------------------
saya pun lihat kok bisa melenceng jauh....coba saja diperhatikan...mengapa Theravada tidak bercabang-cabang [ dan kalau ada dalam jumlah sedikit ]
dan mengapa mahayana bercabang-cabang...
tidak lain dari kitab suci sendiri [ tripitaka ] yg isi nya memiliki esensi bertolak belakang di depan bilang A, di belakang bilang B...
belum lagi salah satu pihak mengatakan dirinya tertinggi....dari pada ini....
tentu orang mau belajar yang lebih tinggi....maka terjadi pembelokan.
contoh nya saja di belakang muncul setelah membaca ini dapat "tidak tua tidak mati tidak sakit"
di depan 4KM hidup pasti "tua sakit dan mati" [ tidak pake nego tidak pake syarat ]
karena setiap manusia yg terbentuk pasti mengalami 3 hal ini
lalu benar mana? di belakang mengklaim tertinggi dari depan......tentu depan tidak pernah mengklaim tertinggi dari belakang...
wajar lah kalau saya merenung kata ANICCA...sepertinya mungkin ini bisa jadi terakhir kali saya post kritikan mengenai mahayana untuk tahun ini...
metta