//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: 7 KEUNGGULAN AGAMA BUDDHA  (Read 14217 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: 7 KEUNGGULAN AGAMA BUDDHA
« Reply #15 on: 08 April 2008, 08:45:51 AM »

apa tandanya kalo udah melekat ke agama Buddha itu sendiri ?
samar sekali batasannya yah ...

Ini pertanyaan bagus, gw samber yah...


Pada prinsipnya: 'Penolakan' timbul jika kita melekat terhadap suatu objek dan objek yg kita lekati itu diganggu.

Jadi, tanda2nya sangat jelas sekali, yaitu: didalam batin kita sendiri.

::

semoga "samber" ini bukan lobha juga yah, bro  ;D

Offline citanli

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 123
  • Reputasi: 9
7 KEUNGGULAN AGAMA BUDDHA
« Reply #16 on: 21 October 2008, 11:03:05 AM »
 _/\_

 :)
mohon di baca kawan2x sedharma
thx
regards
citanli / untung
 


Buddha diagungkan bukan karena kekayaan, keindahan, atau lainnya. Beliau
diagungkan karena kebaikan, kebijaksanaan, dan pencerahanNya. Inilah alasan
mengapa kita, umat Buddha, menganggap ajaran Buddha sebagai jalan hidup
tertinggi.

Apa sajakah keunggulan-keunggulan yang menumbuhkan kekaguman kita terhadap
ajaran Buddha?

1. Ajaran Buddha tidak membedakan kelas / kasta

Buddha mengajarkan bahwa manusia menjadi baik atau jahat bukan karena kasta
atau status sosial, bukan pula karena percaya atau menganut suatu ajaran
agama. Seseorang baik atau jahat karena perbuatannya. Dengan berbuat jahat,
seseorang menjadi jahat, dan dengan berbuat baik, seseorang menjadi baik.
Setiap orang, apakah ia raja, orang miskin atau pun orang kaya, bisa masuk
surga atau neraka, atau mencapai Nirvana, dan hal itu bukan karena kelas
atau pun kepercayaannya.

2. Agama Buddha mengajarkan belas kasih yang universal

Buddha mengajarkan kita untuk memancarkan metta (kasih sayang dan cinta
kasih) kepada semua makhluk tanpa kecuali. Terhadap manusia, janganlah
membedakan bangsa. Terhadap hewan, janganlah membedakan jenisnya. Metta
harus dipancarkan kepada semua hewan termasuk yang terkecil seperti
serangga. Hal ini berbeda dengan beberapa agama lain yang mengajarkan bahwa
hewan diciptakan Tuhan untuk kepentingan kelangsungan hidup manusia,
sehingga membunuh makhluk selain manusia bukanlah kejahatan. Beberapa agama
bahkan membenarkan membunuh orang bersalah yang menentang agamanya.

3. Dalam ajaran Buddha, tidak seorang pun diperintahkan untuk percaya

Sang Buddha tidak pernah memaksa seseorang untuk mempercayai ajaranNya.
Semua adalah pilihan sendiri, tergantung pada hasil kajian masing-masing
individu. Buddha bahkan menyarankan, "Jangan percaya apa yang Kukatakan
kepadamu sampai kamu mengkaji dengan kebijaksanaanmu sendiri secara cermat
dan teliti apa yang Kukatakan." Hal ini pun berbeda dengan agama lain yang
melarang pengikutnya mengkritik ajarannya sendiri. Ajaran Buddha tidak
terlalu dipengaruhi oleh perbedaan-perbedaan dan kritik-kritik terhadap
ajaranNya. Jelaslah bagi kita bahwa ajaran Buddha memberikan kemerdekaan
atau kebebasan berpikir.

4. Agama Buddha mengajarkan diri sendiri sebagai pelindung

Buddha bersabda, "Jadikanlah dirimu pelindung bagi dirimu sendiri. Siapa
lagi yang menjadi pelindungmu? Bagi orang yang telah berlatih dengan
sempurna, maka dia telah mencapai perlindungan terbaik."

Ini bisa dibandingkan dengan pepatah bahasa Inggris, "God helps those who
help themselves" -Tuhan menolong mereka yang menolong dirinya sendiri.
Inilah ajaran Buddha yang menyebabkan umat Buddha mencintai kebebasan dan
kemerdekaan, dan menentang segala bentuk perbudakan dan penjajahan.

Buddha tidak pernah mengutuk seseorang ke neraka atau pun menjanjikan
seseorang ke surga, atau Nibbana; karena semua itu tergantung akibat dari
perbuatan tiap-tiap orang, sementara Buddha hanyalah guru atau pemimpin.
Seperti tertulis dalam Dhammapada, "Semua Buddha, termasuk Saya, hanyalah
penunjuk jalan." Pilihan untuk mengikuti jalanNya atau tidak, tergantung
pada orang yang bersangkutan. Hal ini pula yang membedakan dengan agama lain
yang percaya Tuhan bisa menghukum orang ke neraka atau mengirimnya ke surga.
Tatkala orang melakukan segala jenis dosa, jika dia memuja, berdoa, dan
menghormati Tuhan, maka Tuhan akan menunjukkan cintaNya dan mengampuni orang
tersebut. Hal ini membuat orang menjadi terdorong untuk tidak peduli,
sebesar apapun dosanya, jika dia memuja Tuhan, dia akan diampuni. Karena ini
pulalah, dia akan terbiasa menunggu bantuan orang lain daripada berusaha
dengan kemampuan sendiri.

5. Agama Buddha adalah agama yang suci

Yang dimaksudkan di sini adalah agama tanpa pertumpahan darah.

Dari awal perkembangannya sampai sekarang, lebih dari 2500 tahun -agama
Buddha tidak pernah menyebabkan peperangan. Bahkan, Buddha sendiri melarang
penyebaran ajaranNya melalui senjata dan kekerasan. Di lain pihak, banyak
pemimpin agama yang sekaligus juga menjadi raja dari kerajaannya, dan pada
saat yang sama menjadi diktator dari agamanya.

Meskipun ada beberapa agama yang tidak disebarkan melalui senjata atau
kekerasan, tetapi mereka telah menyebabkan terjadinya perang antar agama.
Hal ini menyebabkan agama tersebut tidak bisa dianggap sebagai agama yang
suci atau bebas dari pertumpahan darah.

6. Agama Buddha adalah agama yang damai dan tanpa monopoli kedudukan

Dalam Dhammapada, Buddha bersabda, "Seseorang yang membuang pikiran untuk
menaklukkan orang lain akan merasakan kedamaian." Pada saat yang sama,
Beliau memuji upaya menaklukkan diri sendiri. Beliau berkata, "Seseorang
yang menaklukkan ribuan orang dalam perang bukanlah penakluk sejati. Tetapi
seseorang yang hanya menaklukkan seorang saja yaitu dirinya sendiri, dialah
pemenang tertinggi."

Di sini, menaklukkan diri sendiri terletak pada bagaimana mengatasi kilesa
(kekotoran batin). Andaikan semua orang menjadi umat Buddha, maka diharapkan
manusia akan beroleh perdamaian dan kebahagiaan. Buddha mengatakan bahwa
semua makhluk harus dianggap sebagai sahabat atau saudara dalam kelahiran,
usia tua, penyakit, dan kematian. Beliau juga mengajarkan semua umat Buddha
untuk tidak menjadi musuh orang-orang tak seagama atau pun menganggap mereka
sebagai orang yang berdosa. Beliau mengatakan bahwa siapa saja yang hidup
dengan benar, tak peduli agama apapun yang dianutnya, mempunyai harapan yang
sama untuk beroleh kebahagiaan di kehidupan sekarang dan kehidupan yang akan
datang. Sebaliknya, siapapun yang menganut agama Buddha tetapi tidak
mempraktikkannya, hanya akan beroleh sedikit harapan akan pembebasan dan
kebahagiaan.

Dalam agama Buddha, setiap orang memiliki hak yang sama untuk mencapai
kedudukan yang tinggi. Dengan kata lain, setiap orang dapat mencapai
Kebuddhaan. Dalam agama lain, tiada siapapun bisa menjadi Tuhan selain Tuhan
sendiri, tidak peduli sebaik apapun pengikutnya bertindak. Seseorang takkan
pernah mencapai tingkat yang sama dengan Tuhan. Bahkan pemimpin agama pun
takkan pernah mencapai ketuhanan.

7. Agama Buddha mengajarkan hukum sebab dan akibat

Buddha mengajarkan bahwa segala sesuatu muncul dari suatu sebab. Tiada suatu
apapun yang muncul tanpa alasan.

Kebodohan, ketamakan, keuntungan, kedudukan, pujian, kegembiraan, kerugian,
penghinaan, celaan, penderitaan -semua adalah akibat dari keadaan-keadaan
yang memiliki sebab.

Akibat-akibat baik muncul dari keadaan-keadaan yang baik, dan akibat buruk
muncul dari penyebab-penyebab buruk pula. Kita sendiri yang menyebabkan
keberuntungan dan ketidakberuntungan kita sendiri. Tidak ada Tuhan atau
siapapun yang dapat melakukannya untuk kita. Oleh karena itu, kita harus
mencari keberuntungan kita sendiri, bukan membuang-buang waktu menunggu
orang lain melakukannya untuk kita. Jika seseorang mengharapkan kebaikan,
maka dia hanya akan berbuat kebaikan dan berusaha menghindari pikiran dan
perbuatan jahat.

Offline Adhitthana

  • Sebelumnya: Virya
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.508
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
Re: 7 KEUNGGULAN AGAMA BUDDHA
« Reply #17 on: 22 October 2008, 12:43:25 AM »
Anumodana .... citanli  :lotus: _/\_
  Aku akan mengalami Usia tua, aku akan menderita penyakit, aku akan mengalami kematian. Segala yang ku Cintai, ku miliki, dan ku senangi akan Berubah dan terpisah dariku ....