Topik Buddhisme > Meditasi

Vipasana

(1/5) > >>

Why me:
Ketika melatih diri dengan memperhatikan kehendak, perasaan, persepsi, kesadaran, dan tubuh.. Maka diperlukan pengetahuan 4 kesunyataan yakni dukkha, sebab dukha, akhir dukha, dan jalan menuju akhir dukha,.. Kemudian dengan pandangan benar akan anicca dan anata dengan menyertakan kewaspadaan maka perenungan 5 kelompok akan sangat berguna untuk melenyapkan keinginan yg merupakan penyebab penderitaan..
Misal dalam kehidupan sehari2 jika afa hal yg dapat menyebabkan amarah, maka dengan kewaspadaan timbulkan ketenangan, kemudian mengetahui pikiran dan perasaan marah.. Hanya sebatas mengetahui, lalu ketika sampai pada kehendak untuk membalas sadarilah itu... Kehendak itu adalah sumber dukkha atasi dengan pikiran benar yakni tinggalkan/lepaskan keinginan tersebut karena sifatnya tidak berinti.. Hanya fenomena, tidak berguna, bukan milikku.. Kemudian liat hasil perbuatan kita.. Jika puas maka ketahuilah ini hanya sebatas disiplin dan pengetahuan.. Tidak lebih

hexel:
masalahnya kesadaran itu tidak hadir di saat tidur dan bekerja dan istirahat sehari hari.......kesadaran hanya hadir disaat meditasi atau disaat saya berkeinginan untuk menyadari kesadaran itu sendiri....itupun rasanya melelahkan.....saat tidur...kesadaran lenyap....saat bekerja ....kesadaran lenyap dan hanya ada konsentrasi bekerja tanpa kesadaran ....saat istirahat ....kesadaran hilang dan yang ada hanya lelah dan mengantuk....

Sostradanie:

--- Quote from: Why me on 20 May 2019, 10:01:01 PM ---Ketika melatih diri dengan memperhatikan kehendak, perasaan, persepsi, kesadaran, dan tubuh.. Maka diperlukan pengetahuan 4 kesunyataan yakni dukkha, sebab dukha, akhir dukha, dan jalan menuju akhir dukha,.. Kemudian dengan pandangan benar akan anicca dan anata dengan menyertakan kewaspadaan maka perenungan 5 kelompok akan sangat berguna untuk melenyapkan keinginan yg merupakan penyebab penderitaan..
Misal dalam kehidupan sehari2 jika afa hal yg dapat menyebabkan amarah, maka dengan kewaspadaan timbulkan ketenangan, kemudian mengetahui pikiran dan perasaan marah.. Hanya sebatas mengetahui, lalu ketika sampai pada kehendak untuk membalas sadarilah itu... Kehendak itu adalah sumber dukkha atasi dengan pikiran benar yakni tinggalkan/lepaskan keinginan tersebut karena sifatnya tidak berinti.. Hanya fenomena, tidak berguna, bukan milikku.. Kemudian liat hasil perbuatan kita.. Jika puas maka ketahuilah ini hanya sebatas disiplin dan pengetahuan.. Tidak lebih

--- End quote ---
Dengan melatih diri------>apa diri tanpa inti bisa dilatih?
Dengan memperhatikan ---->siapa atau apa yang memperhatikan jika begitu?mata,nafsu,keinginan atau kehendak?

Sirkuit jadi bom peledak juga untuk meledak kan Menara Washington dengan ditambah abhina berjalan di udara 😁


Why me:

--- Quote from: Sostradanie on 21 May 2019, 12:54:16 AM ---Dengan melatih diri------>apa diri tanpa inti bisa dilatih?
Dengan memperhatikan ---->siapa atau apa yang memperhatikan jika begitu?mata,nafsu,keinginan atau kehendak?

Sirkuit jadi bom peledak juga untuk meledak kan Menara Washington dengan ditambah abhina berjalan di udara 😁

--- End quote ---
Pada hakikatnya tanpa inti adalah kenyataan dari namarupa.. Latihan moral, samadhi akan mengukuhkan panna untuk penerimaan hal ini...
Citta yg memperhatikan mata, nafsu, keinginan.. Citta mampu memperhatikan kondisi2 tanpa berpihak..

Sostradanie:

--- Quote from: Why me on 21 May 2019, 05:57:08 AM ---Pada hakikatnya tanpa inti adalah kenyataan dari namarupa.. Latihan moral, samadhi akan mengukuhkan panna untuk penerimaan hal ini...
Citta yg memperhatikan mata, nafsu, keinginan.. Citta mampu memperhatikan kondisi2 tanpa berpihak..

--- End quote ---
😍inteleknya lagi. Hanya bahasa khusus untuk sekte anda.

Navigation

[0] Message Index

[#] Next page

Go to full version