//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Show Posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.


Messages - Indra

Pages: 1 2 3 [4] 5 6 7 8 9 10 11 ... 954
46
Sutta Vinaya / Sekhiya 31
« on: 16 September 2022, 07:12:01 PM »
Koleksi Theravāda tentang Hukum Monastik
Aturan Kebhikkhuan dan Analisisnya
Bab tentang Latihan
Sub-bab tentang dengan Hormat
 
Sekhiya 31. Aturan Latihan tentang dengan Hormat
 
Kisah Asal-mula

Pada suatu ketika Sang Buddha sedang menetap di Sāvatthī di Hutan Jeta, Vihara Anāthapiṇḍika. Pada saat itu para bhikkhu dari kelompok enam memakan dana makanan dengan menghina, seolah-olah tidak ingin memakannya. ...

Aturan akhir

"'Aku akan memakan dana makanan dengan hormat,' ini adalah bagaimana kalian harus berlatih."

Dana makanan harus dimakan dengan penuh hormat. Jika seorang bhikkhu, karena tidak hormat, memakan dana makanan dengan menghina, maka ia melakukan pelanggaran perbuatan salah.

Tidak ada pelanggaran

Tidak ada pelanggaran: Jika itu tidak disengaja; jika ia tidak sadar; jika ia tidak mengetahui; jika ia sakit; jika terjadi situasi darurat; jika ia gila; jika ia adalah pelaku pertama.

Aturan latihan yang pertama selesai

47
Sutta Vinaya / Sekhiya 30
« on: 16 September 2022, 06:29:40 PM »
Koleksi Theravāda tentang Hukum Monastik
Aturan Kebhikkhuan dan Analisisnya
Bab tentang Latihan
Sub-bab tentang Berkacak Pinggang

Sekhiya 30. Aturan Latihan tentang Merata

Kisah Asal-mula

Pada suatu ketika Sang Buddha sedang menetap di Sāvatthī di Hutan Jeta, Vihara Anāthapiṇḍika. Pada saat itu para bhikkhu dari kelompok enam menerima dana makanan secara menumpuk. ...

Aturan akhir

"'Aku akan menerima dana makanan merata dalam mangkuk,' ini adalah bagaimana kalian harus berlatih."

Dana makanan harus diterima secara rata. Jika seorang bhikkhu, karena tidak hormat, menerima dana makanan secara menumpuk, maka ia melakukan pelanggaran perbuatan salah.

Tidak ada pelanggaran

Tidak ada pelanggaran: Jika itu tidak disengaja; jika ia tidak sadar; jika ia tidak mengetahui; jika terjadi situasi darurat; jika ia gila; jika ia adalah pelaku pertama.

Aturan latihan yang kesepuluh selesai

SUB-BAB KETIGA TENTANG BERKACAK PINGGANG SELESAI

48
Sutta Vinaya / Sekhiya 29
« on: 16 September 2022, 06:27:59 PM »
Koleksi Theravāda tentang Hukum Monastik
Aturan Kebhikkhuan dan Analisisnya
Bab tentang Latihan
Sub-bab tentang Berkacak Pinggang

Sekhiya 29. Aturan Latihan tentang Menerima Kari Kacang dalam porsi yang wajar

Kisah Asal-mula

Pada suatu ketika Sang Buddha sedang menetap di Sāvatthī di Hutan Jeta, Vihara Anāthapiṇḍika. Pada saat itu para bhikkhu dari kelompok enam menerima dana makanan dengan porsi besar kari kacang. ...

Aturan akhir

"'Aku akan menerima dana makanan kari kacang dalam porsi yang wajar,' ini adalah bagaimana kalian harus berlatih."

Definisi

Kari kacang:

Ada dua jenis kari kacang, yang diambil dengan tangan: kari kacang hijau dan kari kacang hitam.

Dana makanan harus diterima dengan porsi kari kacang dalam jumlah yang wajar. Jika seorang bhikkhu, karena tidak hormat, menerima banyak kari kacang, maka ia melakukan pelanggaran perbuatan salah.

Tidak ada pelanggaran

Tidak ada pelanggaran: Jika itu tidak disengaja; jika ia tidak sadar; jika ia tidak mengetahui; jika ia sakit; jika itu adalah makanan selain daripada kari kacang; jika itu berasal dari kerabat; jika itu berasal dari mereka yang telah menyampaikan undangan; jika itu adalah demi manfaat orang lain; jika itu diperoleh dari harta kekayaannya sendiri; jika terjadi situasi darurat; jika ia gila; jika ia adalah pelaku pertama.

Aturan latihan yang kesembilan selesai

49
Sutta Vinaya / Sekhiya 28
« on: 16 September 2022, 06:26:09 PM »
Koleksi Theravāda tentang Hukum Monastik
Aturan Kebhikkhuan dan Analisisnya
Bab tentang Latihan
Sub-bab tentang Berkacak Pinggang

Sekhiya 28. Aturan Latihan tentang Menerima dengan Perhatian pada Mangkuk

Kisah Asal-mula

Pada suatu ketika Sang Buddha sedang menetap di Sāvatthī di Hutan Jeta, Vihara Anāthapiṇḍika. Pada saat itu para bhikkhu dari kelompok enam menerima dana makanan sambil menatap ke sana-sini, dan mereka tidak mengetahui apakah orang-orang masih memberi atau apakah mereka telah menerima terlalu banyak. ...

Aturan akhir

"'Aku akan menerima dana makanan dengan perhatian pada mangkuk,' ini adalah bagaimana kalian harus berlatih."

Dana makanan harus diterima dengan perhatian pada mangkuk. Jika seorang bhikkhu, karena tidak hormat, menerima dana makanan sambil menatap ke sana-sini, maka ia melakukan pelanggaran perbuatan salah.

Tidak ada pelanggaran

Tidak ada pelanggaran: Jika itu tidak disengaja; jika ia tidak sadar; jika ia tidak mengetahui; jika ia sakit; jika ada bahaya; jika ia gila; jika ia adalah pelaku pertama.

Aturan latihan yang kedelapan selesai

50
Sutta Vinaya / Sekhiya 27
« on: 16 September 2022, 06:25:35 PM »
Koleksi Theravāda tentang Hukum Monastik
Aturan Kebhikkhuan dan Analisisnya
Bab tentang Latihan
Sub-bab tentang Berkacak Pinggang

Sekhiya 27. Aturan Latihan tentang Menerima dengan Hormat

Kisah Asal-mula

Pada suatu ketika Sang Buddha sedang menetap di Sāvatthī di Hutan Jeta, Vihara Anāthapiṇḍika. Pada saat itu para bhikkhu dari kelompok enam menerima dana makanan dengan menghina, seolah-olah hendak membuangnya. ...

Aturan akhir

"'Aku akan menerima dana makanan dengan hormat,' ini adalah bagaimana kalian harus berlatih."

Dana makanan harus diterima dengan hormat. Jika seorang bhikkhu, karena tidak hormat, menerima dana makanan dengan menghina, seolah-olah hendak membuangnya, maka ia melakukan pelanggaran perbuatan salah.

Tidak ada pelanggaran

Tidak ada pelanggaran: Jika itu tidak disengaja; jika ia tidak sadar; jika ia tidak mengetahui; jika ia sakit; jika ada bahaya; jika ia gila; jika ia adalah pelaku pertama.

Aturan latihan yang ketujuh selesai

51
Sutta Vinaya / Sekhiya 26
« on: 16 September 2022, 06:25:17 PM »
Koleksi Theravāda tentang Hukum Monastik
Aturan Kebhikkhuan dan Analisisnya
Bab tentang Latihan
Sub-bab tentang Berkacak Pinggang

Sekhiya 26. Aturan Latihan tentang Memeluk Lutut

Kisah Asal-mula

Pada suatu ketika Sang Buddha sedang menetap di Sāvatthī di Hutan Jeta, Vihara Anāthapiṇḍika. Pada saat itu para bhikkhu dari kelompok enam memeluk lutut mereka sewaktu duduk di area berpenghuni ...

Aturan akhir

"'Aku tidak akan memeluk lutut sewaktu duduk di area berpenghuni,' ini adalah bagaimana kalian harus berlatih."

Seseorang tidak boleh memeluk lutut sewaktu duduk di area berpenghuni. Jika seorang bhikkhu, karena tidak hormat, memeluk lututnya sewaktu duduk di area berpenghuni, maka ia melakukan pelanggaran perbuatan salah.

Tidak ada pelanggaran

Tidak ada pelanggaran: Jika itu tidak disengaja; jika ia tidak sadar; jika ia tidak mengetahui; jika ia sakit; jika ia telah memasuki tempat kediamannya; jika terjadi situasi darurat; jika ia gila; jika ia adalah pelaku pertama.

Aturan latihan yang keenam selesai

52
Sutta Vinaya / Sekhiya 25
« on: 16 September 2022, 06:24:44 PM »
Koleksi Theravāda tentang Hukum Monastik
Aturan Kebhikkhuan dan Analisisnya
Bab tentang Latihan
Sub-bab tentang Berkacak Pinggang

Sekhiya 25. Aturan Latihan tentang Berjongkok pada tumit

Kisah Asal-mula

Pada suatu ketika Sang Buddha sedang menetap di Sāvatthī di Hutan Jeta, Vihara Anāthapiṇḍika. Pada saat itu para bhikkhu dari kelompok enam berjongkok pada tumit sewaktu berjalan di area berpenghuni ...

Aturan akhir

"'Aku tidak akan berjongkok pada tumit sewaktu berjalan di area berpenghuni,' ini adalah bagaimana kalian harus berlatih."

Seseorang tidak boleh berjongkok pada tumit sewaktu berjalan di area berpenghuni. Jika seorang bhikkhu, karena tidak hormat, berjongkok pada tumit sewaktu berjalan di area berpenghuni, maka ia melakukan pelanggaran perbuatan salah.

Tidak ada pelanggaran

Tidak ada pelanggaran: Jika itu tidak disengaja; jika ia tidak sadar; jika ia tidak mengetahui; jika ia sakit; jika ada bahaya; jika ia gila; jika ia adalah pelaku pertama.

Aturan latihan yang kelima selesai

53
Sutta Vinaya / Sekhiya 24
« on: 16 September 2022, 06:23:45 PM »
Koleksi Theravāda tentang Hukum Monastik
Aturan Kebhikkhuan dan Analisisnya
Bab tentang Latihan
Sub-bab tentang Berkacak Pinggang

Sekhiya 24. Aturan Latihan Kedua tentang Menutup Kepala

Kisah Asal-mula

Pada suatu ketika Sang Buddha sedang menetap di Sāvatthī di Hutan Jeta, Vihara Anāthapiṇḍika. Pada saat itu para bhikkhu dari kelompok enam menutup kepala mereka dengan jubah atas mereka sewaktu duduk di area berpenghuni ...

Aturan akhir

"'Aku tidak akan menutup kepalaku sewaktu duduk di area berpenghuni,' ini adalah bagaimana kalian harus berlatih."

Seseorang tidak boleh menutup kepalanya sewaktu duduk di area berpenghuni. Jika seorang bhikkhu, karena tidak hormat, menutup kepalanya sewaktu duduk di area berpenghuni, maka ia melakukan pelanggaran perbuatan salah.

Tidak ada pelanggaran

Tidak ada pelanggaran: Jika itu tidak disengaja; jika ia tidak sadar; jika ia tidak mengetahui; jika ia sakit; jika ia telah memasuki tempat kediamannya; jika terjadi situasi darurat; jika ia gila; jika ia adalah pelaku pertama.

Aturan latihan yang keempat selesai

54
Sutta Vinaya / Sekhiya 23
« on: 16 September 2022, 06:12:54 PM »
Koleksi Theravāda tentang Hukum Monastik
Aturan Kebhikkhuan dan Analisisnya
Bab tentang Latihan
Sub-bab tentang Berkacak Pinggang

Sekhiya 23. Aturan Latihan tentang Menutup Kepala

Kisah Asal-mula

Pada suatu ketika Sang Buddha sedang menetap di Sāvatthī di Hutan Jeta, Vihara Anāthapiṇḍika. Pada saat itu para bhikkhu dari kelompok enam menutup kepala mereka dengan jubah atas mereka sewaktu berjalan di area berpenghuni ...

Aturan akhir

"'Aku tidak akan menutup kepalaku sewaktu berjalan di area berpenghuni,' ini adalah bagaimana kalian harus berlatih."

Seseorang tidak boleh menutup kepalanya sewaktu berjalan di area berpenghuni. Jika seorang bhikkhu, karena tidak hormat, menutup kepalanya sewaktu berjalan di area berpenghuni, maka ia melakukan pelanggaran perbuatan salah.

Tidak ada pelanggaran

Tidak ada pelanggaran: Jika itu tidak disengaja; jika ia tidak sadar; jika ia tidak mengetahui; jika ia sakit; jika ada bahaya; jika ia gila; jika ia adalah pelaku pertama.

Aturan latihan yang ketiga selesai

55
Sutta Vinaya / Sekhiya 22
« on: 16 September 2022, 06:12:33 PM »
Koleksi Theravāda tentang Hukum Monastik
Aturan Kebhikkhuan dan Analisisnya
Bab tentang Latihan
Sub-bab tentang Berkacak Pinggang

Sekhiya 22. Aturan Latihan Kedua tentang Berkacak Pinggang

Kisah Asal-mula

Pada suatu ketika Sang Buddha sedang menetap di Sāvatthī di Hutan Jeta, Vihara Anāthapiṇḍika. Pada saat itu para bhikkhu dari kelompok enam duduk di area berpenghuni sambil berkacak pinggang ...

Aturan akhir

"'Aku tidak akan duduk di area berpenghuni sambil berkacak pinggang,' ini adalah bagaimana kalian harus berlatih."

Seseorang tidak boleh duduk di area berpenghuni sambil berkacak pinggang. Jika seorang bhikkhu, karena tidak hormat, duduk di area berpenghuni dengan satu lengan atau kedua lengan berkacak pinggang, maka ia melakukan pelanggaran perbuatan salah.

Tidak ada pelanggaran

Tidak ada pelanggaran: Jika itu tidak disengaja; jika ia tidak sadar; jika ia tidak mengetahui; jika ia sakit; jika ia telah memasuki tempat kediamannya; jika terjadi situasi darurat; jika ia gila; jika ia adalah pelaku pertama.

Aturan latihan yang kedua selesai

56
Sutta Vinaya / Sekhiya 21
« on: 16 September 2022, 06:12:15 PM »
Koleksi Theravāda tentang Hukum Monastik
Aturan Kebhikkhuan dan Analisisnya
Bab tentang Latihan
Sub-bab tentang Berkacak Pinggang

Sekhiya 21. Aturan Latihan tentang Berkacak Pinggang

Kisah Asal-mula

Pada suatu ketika Sang Buddha sedang menetap di Sāvatthī di Hutan Jeta, Vihara Anāthapiṇḍika. Pada saat itu para bhikkhu dari kelompok enam berjalan di area berpenghuni sambil berkacak pinggang ...

Aturan akhir

"'Aku tidak akan berjalan di area berpenghuni sambil berkacak pinggang,' ini adalah bagaimana kalian harus berlatih."

Seseorang tidak boleh berjalan di area berpenghuni sambil berkacak pinggang. Jika seorang bhikkhu, karena tidak hormat, berjalan di area berpenghuni dengan satu lengan atau kedua lengan berkacak pinggang, maka ia melakukan pelanggaran perbuatan salah.

Tidak ada pelanggaran

Tidak ada pelanggaran: Jika itu tidak disengaja; jika ia tidak sadar; jika ia tidak mengetahui; jika ia sakit; jika ada bahaya; jika ia gila; jika ia adalah pelaku pertama.

Aturan latihan yang pertama selesai

57
Sutta Vinaya / Sekhiya 20
« on: 16 September 2022, 06:03:18 PM »
Koleksi Theravāda tentang Hukum Monastik
Aturan Kebhikkhuan dan Analisisnya
Bab tentang Latihan
Sub-bab tentang Tertawa Keras

Sekhiya 20. Aturan Latihan Kedua tentang Mengayunkan Kepala

Kisah Asal-mula

Pada suatu ketika Sang Buddha sedang menetap di Sāvatthī di Hutan Jeta, Vihara Anāthapiṇḍika. Pada saat itu para bhikkhu dari kelompok enam mengayunkan dan menggelantungkan kepala mereka sewaktu duduk di area berpenghuni ...

Aturan akhir

"'Aku tidak akan mengayunkan kepalaku sewaktu duduk di area berpenghuni,' ini adalah bagaimana kalian harus berlatih."

Seseorang tidak boleh mengayunkan kepalanya sewaktu duduk di area berpenghuni; ia harus duduk dengan kepalanya tegak. Jika seorang bhikkhu, karena tidak hormat, mengayunkan dan menggelantungkan kepalanya sewaktu duduk di area berpenghuni, maka ia melakukan pelanggaran perbuatan salah.

Tidak ada pelanggaran

Tidak ada pelanggaran: Jika itu tidak disengaja; jika ia tidak sadar; jika ia tidak mengetahui; jika ia sakit; jika ia telah memasuki tempat kediamannya; jika terjadi situasi darurat; jika ia gila; jika ia adalah pelaku pertama.

Aturan latihan kesepuluh selesai

SUB-BAB KEDUA TENTANG TERTAWA KERAS SELESAI

58
Sutta Vinaya / Sekhiya 19
« on: 16 September 2022, 06:02:47 PM »
Koleksi Theravāda tentang Hukum Monastik
Aturan Kebhikkhuan dan Analisisnya
Bab tentang Latihan
Sub-bab tentang Tertawa Keras

Sekhiya 19. Aturan Latihan tentang Mengayunkan Kepala

Kisah Asal-mula

Pada suatu ketika Sang Buddha sedang menetap di Sāvatthī di Hutan Jeta, Vihara Anāthapiṇḍika. Pada saat itu para bhikkhu dari kelompok enam mengayunkan dan menggelantungkan kepala mereka sewaktu berjalan di area berpenghuni ...

Aturan akhir

"'Aku tidak akan mengayunkan kepalaku sewaktu berjalan di area berpenghuni,' ini adalah bagaimana kalian harus berlatih."

Seseorang tidak boleh mengayunkan kepalanya sewaktu berjalan di area berpenghuni; ia harus berjalan dengan kepalanya tegak. Jika seorang bhikkhu, karena tidak hormat, mengayunkan dan menggelantungkan kepalanya sewaktu berjalan di area berpenghuni, maka ia melakukan pelanggaran perbuatan salah.

Tidak ada pelanggaran

Tidak ada pelanggaran: Jika itu tidak disengaja; jika ia tidak sadar; jika ia tidak mengetahui; jika ia sakit; jika ada bahaya; jika ia gila; jika ia adalah pelaku pertama.

Aturan latihan kesembilan selesai

59
Sutta Vinaya / Sekhiya 18
« on: 16 September 2022, 06:02:17 PM »
Koleksi Theravāda tentang Hukum Monastik
Aturan Kebhikkhuan dan Analisisnya
Bab tentang Latihan
Sub-bab tentang Tertawa Keras

Sekhiya 18. Aturan Latihan Kedua tentang Mengayunkan Lengan

Kisah Asal-mula

Pada suatu ketika Sang Buddha sedang menetap di Sāvatthī di Hutan Jeta, Vihara Anāthapiṇḍika. Pada saat itu para bhikkhu dari kelompok enam mengayunkan dan menggelantungkan lengan mereka sewaktu duduk di area berpenghuni ...

Aturan akhir

"'Aku tidak akan mengayunkan lenganku sewaktu duduk di area berpenghuni,' ini adalah bagaimana kalian harus berlatih."

Seseorang tidak boleh mengayunkan lengannya sewaktu duduk di area berpenghuni; ia harus duduk dengan lengannya kokoh. Jika seorang bhikkhu, karena tidak hormat, mengayunkan dan menggelantungkan lengannya sewaktu duduk di area berpenghuni, maka ia melakukan pelanggaran perbuatan salah.

Tidak ada pelanggaran

Tidak ada pelanggaran: Jika itu tidak disengaja; jika ia tidak sadar; jika ia tidak mengetahui; jika ia sakit; jika ia telah memasuki tempat kediamannya; jika terjadi situasi darurat; jika ia gila; jika ia adalah pelaku pertama.

Aturan latihan kedelapan selesai


60
Sutta Vinaya / Sekhiya 17
« on: 16 September 2022, 06:02:02 PM »
Koleksi Theravāda tentang Hukum Monastik
Aturan Kebhikkhuan dan Analisisnya
Bab tentang Latihan
Sub-bab tentang Tertawa Keras

Sekhiya 17. Aturan Latihan tentang Mengayunkan Lengan

Kisah Asal-mula

Pada suatu ketika Sang Buddha sedang menetap di Sāvatthī di Hutan Jeta, Vihara Anāthapiṇḍika. Pada saat itu para bhikkhu dari kelompok enam mengayunkan dan menggelantungkan lengan mereka sewaktu berjalan di area berpenghuni ...

Aturan akhir

"'Aku tidak akan mengayunkan lenganku sewaktu berjalan di area berpenghuni,' ini adalah bagaimana kalian harus berlatih."

Seseorang tidak boleh mengayunkan lengannya sewaktu berjalan di area berpenghuni; ia harus berjalan dengan lengannya kokoh. Jika seorang bhikkhu, karena tidak hormat, mengayunkan dan menggelantungkan lengannya sewaktu berjalan di area berpenghuni, maka ia melakukan pelanggaran perbuatan salah.

Tidak ada pelanggaran

Tidak ada pelanggaran: Jika itu tidak disengaja; jika ia tidak sadar; jika ia tidak mengetahui; jika ia sakit; jika ada bahaya; jika ia gila; jika ia adalah pelaku pertama.

Aturan latihan ketujuh selesai

Pages: 1 2 3 [4] 5 6 7 8 9 10 11 ... 954