Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia
Buddhisme Awal, Sekte dan Tradisi => Theravada => Topic started by: agung.santoso on 13 May 2014, 01:50:01 PM
-
Mengapa ada hal-hal yang bersifat Acinteyya / tak terpikirkan (imponderable or incomprehensible) dan mengapa jika berspekulasi tentangnya akan menjadi gila (go mad) & jengkel (vexation)?
-
karena pikiran manusia terbatas
-
Mengapa ada hal-hal yang bersifat Acinteyya / tak terpikirkan (imponderable or incomprehensible) dan mengapa jika berspekulasi tentangnya akan menjadi gila (go mad) & jengkel (vexation)?
yah namanya juga spekulasi..pasti akan ada pertanyaan susulan..yg di jawab dgn spekulasi ... dan muncul lg pertanyaan susulan berikutnya, sedangkan untuk 1 pertanyaan..ada bbrp jawaban spekulasi, dan pertanyaan dari jawaban spekulasi tsb..juga ada bbrp spekulasi..akhirnya makin banyak d yg tdk terjawab
-
Mungkin juga karena kapasitas memori otak terbatas, jadi kalau diteruskan bisa "hang" :))
Thanks pencerahannya ^:)^
-
Mengapa ada hal-hal yang bersifat Acinteyya / tak terpikirkan (imponderable or incomprehensible) dan mengapa jika berspekulasi tentangnya akan menjadi gila (go mad) & jengkel (vexation)?
Misalnya seseorang memiliki kemampuan mengingat kehidupan lampau sampai masa tak terbatas, dengan kemampuan itu ia bisa mencari awal kehidupan pertama di samsara, tetapi ketika ia mencari sampai ke kehidupan yang ke-n maka akan ada kehidupan sebelum itu lagi (yaitu n-1), jika diteruskan lagi akan ada lagi kehidupan sebelumnya lagi (n-2, n-3, n-4, ..., n-100, n-1.000, n-10.000, dst) sampai tak terhingga banyaknya kehidupan lampau sebelumnya (n-tak terhingga). Ini selain sia-sia dan menghabiskan waktu, juga menyebabkan kegilaan/stress jika berusaha kita pikirkan atau renungkan.
-
di otak yang ada hanya 4 elemen: api, air, tanah & gas.
lalu, memory-nya dimana ?
saya juga sedang mencari jawaban tersebut. Ada yang bisa bantu ?
Mungkin juga karena kapasitas memori otak terbatas, jadi kalau diteruskan bisa "hang" :))
Thanks pencerahannya ^:)^
-
Mungkin juga karena kapasitas memori otak terbatas, jadi kalau diteruskan bisa "hang" :))
Thanks pencerahannya ^:)^
yang benar kapasitas unlimit
manusia aja tidak serius berlatih
-
Setahu saya yang disebut memori di arus kesadaran ada pada kesadaran registrasi (taddharamana), nah kalau memang demikian maka kemungkinan ada yang tidak terjangkau, misalnya kalau kita mencari awal mula alam semesta, maka ada kemungkinan awal mulanya tidak tahu karena sudah tidak terlihat lagi, waktu muncul kesadaran pertama kali alam semesta sudah ada sehingga diluar jangkauan memori. CMIIW. ;D
-
Setahu saya yang disebut memori di arus kesadaran ada pada kesadaran registrasi (taddharamana), nah kalau memang demikian maka kemungkinan ada yang tidak terjangkau, misalnya kalau kita mencari awal mula alam semesta, maka ada kemungkinan awal mulanya tidak tahu karena sudah tidak terlihat lagi, waktu muncul kesadaran pertama kali alam semesta sudah ada sehingga diluar jangkauan memori. CMIIW. ;D
Kalau tidak salah, tadarammana hanyalah penetapan objek pikiran dan setelah itu lenyap, dan kembali lagi ke bhavanga. Pengenalan objek berdasar persepsi ada pada saat persepsi diselidiki (santirana). Tapi letak memori itu sendiri tidak dikatakan di mana.
-
Kalau tidak salah, tadarammana hanyalah penetapan objek pikiran dan setelah itu lenyap, dan kembali lagi ke bhavanga. Pengenalan objek berdasar persepsi ada pada saat persepsi diselidiki (santirana). Tapi letak memori itu sendiri tidak dikatakan di mana.
Kalau tidak pernah dikatakan letak memori itu ada di mana, apakah itu bisa juga berarti memori itu tidak ada, yang selama ini dianggap sebagai memori sebenarnya hanyalah persepsi-persepsi terhadap objek-objek yang telah lampau?
-
Mengapa ada hal-hal yang bersifat Acinteyya / tak terpikirkan (imponderable or incomprehensible) dan mengapa jika berspekulasi tentangnya akan menjadi gila (go mad) & jengkel (vexation)?
saya copas biar tidak bingung. Siapa tau ada yang ga tau.
77 (7) Hal-hal yang Tidak Terpikirkan
“Para bhikkhu, ada empat hal yang tidak terpikirkan<771> ini yang seharusnya seseorang tidak berusaha memikirkannya; seseorang yang berusaha untuk memikirkannya akan menghasilkan kegilaan atau frustrasi. Apakah empat ini? (1) Jangkauan para Buddha adalah hal yang tidak terpikirkan yang seharusnya seseorang tidak berusaha memikirkannya; seseorang yang berusaha untuk memikirkannya akan menghasilkan kegilaan atau frustrasi. (2) Jangkauan seseorang yang berada di dalam jhāna adalah hal yang tidak terpikirkan … (3) akibat kamma adalah hal yang tidak terpikirkan … (4) Spekulasi tentang dunia adalah hal yang tidak terpikirkan yang seharusnya seseorang tidak berusaha memikirkannya; seseorang yang berusaha untuk memikirkannya akan menghasilkan kegilaan atau frustrasi.<772> Ini adalah keempat hal yang tidak terpikirkan itu yang seharusnya seseorang tidak berusaha memikirkannya; seseorang yang berusaha untuk memikirkannya akan menghasilkan kegilaan atau frustrasi.”
http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,23851.0.html
-
Kalau tidak pernah dikatakan letak memori itu ada di mana, apakah itu bisa juga berarti memori itu tidak ada, yang selama ini dianggap sebagai memori sebenarnya hanyalah persepsi-persepsi terhadap objek-objek yang telah lampau?
Memori bukan persepsi terhadap objek lampau seperti direkam lalu diputar kembali, namun sesuatu yang dibangun kembali ketika diingat. Itu sebabnya ketika orang mengulang ingatannya bisa menceritakan hal-hal yang berbeda dengan kenyataan. Bukan karena bohong, tapi ingatan memang sangat rentan dan penuh bias.
Masalah ada atau tidak, serta di mana, entahlah. Ini sama juga seperti kamma itu yang sudah dilakukan adanya di mana? Kalau tidak 'tersimpan' di satu tempat, bagaimana "catatan" kamma itu bisa mengikuti pancakkhanda yang senantiasa berubah tersebut, bahkan melewati banyak kehancuran jasmani? Karena itulah aneka abhidhamma berkembang.
-
Setelah saya cari di mbah google, saya menemukan thread di dhammacitta yang menyangkut hal ini
Dalam Proses Kesadaran (CItta Vitthi)... Ingatan itu ada di Sanna (persepsi) dan Tadarammana Citta (kesadaran mencatat) yang muncul padam. Sanna ada di setiap moment kesadaran ( Pancadvara ada 17 moment / Manodvara ada 13 moment) dan Tadarammana Citta hanya pada pengalaman dengan objek yang sangat jelas.
-
Mengapa ada hal-hal yang bersifat Acinteyya / tak terpikirkan (imponderable or incomprehensible) dan mengapa jika berspekulasi tentangnya akan menjadi gila (go mad) & jengkel (vexation)?
Pikiran seorang Arahatta adalah pikiran yang jernih, bening, bersih, tidak tergoyahkan, tidak ter-manipulasi.... dan pikiran jenis ini yang bisa mengakses hal-hal yang bersifat acinteyya.
-
Pikiran seorang Arahatta adalah pikiran yang jernih, bening, bersih, tidak tergoyahkan, tidak ter-manipulasi.... dan pikiran jenis ini yang bisa mengakses hal-hal yang bersifat acinteyya.
kayaknya ga juga. bagaimana dengan arahant sukha vipassaka yang ga capai jhana, atau apakah semua arahant bisa melihat sebab akibat kamma, atau asal mula dunia?
-
kayaknya ga juga. bagaimana dengan arahant sukha vipassaka yang ga capai jhana, atau apakah semua arahant bisa melihat sebab akibat kamma, atau asal mula dunia?
arahatta kalau mau masuk ke jhana sudah gampang... karena pikiran arahatta tidak terdistorsi lagi... mungkin maksud-nya adalah arahatta magga yang tidak melalui samatha(jhana)-yana.
-
[OOT]Pertanyaannya sekarang benarkah ada Arahant yang mencapai vipassana tanpa jhana?[/OOT]
-
arahatta kalau mau masuk ke jhana sudah gampang... karena pikiran arahatta tidak terdistorsi lagi... mungkin maksud-nya adalah arahatta magga yang tidak melalui samatha(jhana)-yana.
set aside soal jhana, bahkan YM Mogallana juga hanya bisa mengingat kehidupan 4 Mahakappa + 100.000 kappa lebih, tidak sampai ke asal mula dunia.
-
di otak yang ada hanya 4 elemen: api, air, tanah & gas.
lalu, memory-nya dimana ?
saya juga sedang mencari jawaban tersebut. Ada yang bisa bantu ?
Mungkin memorinya berada pada tumpukan karma pada massa lampau yang antri terus berbuah, sehingga itu yang membuat ada jenis pikiran A muncul pada seseorang.cthnya:pertapaan menyiksa diri yang dilakukan Sidhatta jauh lebih lama dipraktekkannya di banding yang lain.
-
Memori bukan persepsi terhadap objek lampau seperti direkam lalu diputar kembali, namun sesuatu yang dibangun kembali ketika diingat. Itu sebabnya ketika orang mengulang ingatannya bisa menceritakan hal-hal yang berbeda dengan kenyataan. Bukan karena bohong, tapi ingatan memang sangat rentan dan penuh bias.
Masalah ada atau tidak, serta di mana, entahlah. Ini sama juga seperti kamma itu yang sudah dilakukan adanya di mana? Kalau tidak 'tersimpan' di satu tempat, bagaimana "catatan" kamma itu bisa mengikuti pancakkhanda yang senantiasa berubah tersebut, bahkan melewati banyak kehancuran jasmani? Karena itulah aneka abhidhamma berkembang.
Ingatan karena Sangat rentan dan bias makanya terkadang menceritakan yang berbeda dari kenyataan, mungkin karena tidak berminat melatih diri berbicara benar dari berbagai kehidupan.Tapi jenis seperti itu jika yang berhubungan dengan nafsu yang sudah seperti lem kuatnya pasti tidak rentan dan bias.Contohnya nafsu seks.Karena rajin dilatih dari berbagai kehidupan.