//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Nominal yang berarti dan tak akan rapuh...  (Read 1106 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Dhamma selalu dihati

  • Teman
  • **
  • Posts: 70
  • Reputasi: 3
  • Gender: Male
  • Wujudkan kepedulian kita pd sesama, Mari kita menjadi Buddhist yg peduli dgn berbagi pd sesama.
Nominal yang berarti dan tak akan rapuh...
« on: 12 September 2011, 08:05:58 PM »
 _/\_

Namo Buddhaya...

Dalam kehidupan yang semakin berkembang seperti saat ini kita semua di tuntut untuk selalu bekerja keras, disiplin, mandiri dan berusaha mengapai hasil yang terbaik.

Setiap hari orang bekerja untuk mencari nominal-nominal uang untuk membiayai kehidupan ini, kebutuhan hidup yang tinggi bahkan semakin lama akan semakin tinggi karena perkembangan ekonomi juga sangat tinggi.

Dahulu mungkin pada tahun 1995 tak banyak orang yang harus menyisihkan uang untuk membeli pulsa handphone tapi sekarang mulai dari semua kalangan harus menyisihkan uang untuk memperpanjang umur alat komunikasi yang digunakan. Begitu berharganya pulsa sehingga handphone tanpa pulsa seperti kaki tanpa sandal.

Banyak orang merencanakan untuk bisa memiliki suatu barang sehingga harus menyisihkan uang agar bisa memiliki barang, misal saja pakaian, seseorang rela porsi makanannya sehari-hari di kurangi asalkan bisa membeli pakaian yang bagus dan mahal.

Tapi apakah banyak orang yang menyisihkan nominal uangnya untuk berdana atau berbagi pada sesama yang membutuhkan, atau satu stel pakaian lebih berharga di bandingkan berdana?

Sebagai perbandingan di sini saya jelaskan secara singkat.

Membeli pakaian seharga Rp. 50.000.-
- Pakaian tak selamanya akan di gunakan karena tubuh kita akan berubah seiring berjalannya waktu.
- akan rapuh, rusak dan sobek.
- akan luntur warnanya.
- akan ketinggalan tren.

Berdana / berbagi pada sesama.
- Dana yg kita berikan
> tak akan rapuh
> tak akan lenyap
> tak akan rusak
> tak akan membuat derita
> tak akan ketinggalan tren
> berbuah kebahagiaan saat dan setelah memberi
> adalah bekal kehidupan saat ini dan yang akan datang
> dengan keiklasan hati maka akan mendapatkan berkali-kali kebahagiaan yang tak dapat di nilai oleh besarnya nominal uang dalam berdana.

Jadikanlah nominal anda nominal yang berharga dengan berdana dan berbagi pada sesama.

ketika seseorang bertanya,

"Mengapa saya tak pernah mendapatkan kebahagiaan atau mendapatkan buah dari dana kebajikan yang saya lakukan, padahal saya selalu berdana dan berbagi pada yang membutuhkan...?"

jawabannya adalah landasan diri pa...da saat berdana, KEMURAHAN HATI, KEIKLASAN HATI DAN TANPA KERAGU-RAGUAN SERTA TANPA PAMRIH adalah landasan yang baik untuk berdana dan niscahya kebahagiaan pun akan berbuah di saat dan waktu yang tepat....

"Mengapa kita harus memberi pada sesama?"

Karena kita di berikan banyak kelebihan, dan kita di berikan kesempatan agar kelebihan kita akan semakin lebih, namun bila kelebihan itu tak kita gunakan dengan baik maka kelebihan itu akan menjadi malapetaka untuk kehidupan sekarang dan akan datang.

"Bukan surga atau alam dewa yang menempatkan, tapi kita semua harus membuat surga atau alam dewa di dalam hati kita"

Semoga membuka pintu hati anda semua...

Metta Citenna...
 :lotus:
Kebahagiaan dalam memberi dirasakan oleh hati nurani. Berapapun, kepada siapapun dan kapanpun semoga anda selalu hidup berbahagia.