Mulanya cuma iseng chating... di plaza.com. nickname ku waktu itu Kragh
saya berkenalan dengan Aisyah, gadis usia 18 tahun. katanya dia tinggal dan bekeja di jakarta. aku sendiri tinggal di Bandung.
dalam beberapa minggu saja, saya sudah begitu akrab dengannya. tampaknya dia juga begitu menyukai aku, dan merasa nyaman bersamaku di dunia Maya. Usianya 18 tahun, dan ia bekerja di sebuah perusahaan.
ketika tengah asyik-asyiknya kami bersahabat, aku menghilang begitu saja dari dunia maya, karena kesibukan yang berat, hampir 1 tahun lamanya.
setahun kemudian, aku kembali ke dunia Maya dengan anama Rudiman. dan bertemu kembali dengan Aisyah. dia sudah berhenti bekerja. Langsung saja aku menyatakan cinta kepadanya.
"Bagaimana bisa, km baru mengenal saya, langsung menyatakan cinta begini?" tanya Aisyah.
"Oh tidak sayang. sesungguhnya, aku telah lama mengenalmu. aku selalu memperhatikan mu saat kamu sedang bekerja. hatiku selalu kagum, bagaimana bisa ada wanita secantik kamu?!" kataku merayu.
"Ah, masa sih, emank km ini siapa?" tanya Aisyah.
"aku adalah pengagum sejati mu. dalam dua tahun terakhir ini, aku selalu menunggu kesempatan untuk bisa menyatakan cinta kepada mu. tapi aku tidak cukup keberanian. ku tahan sendiri di dalam hati. sampai akhirnya km menghilang dari tempat kerja, aku pun menyesal. kini, aku bertekad untuk bertemu dengan mu dan menyatakan cinta secara langsung, mengerahkan seluruh keberanian ku." kataku.
"coba deh katakan, bagaimana ciri-ciri saya, bila km emank kenal banget dengan ku!". kata Aisyah.
di alis kanan bagian atas, km punya tahi lalat, kecil tapi manis dipandang mata. km selalu memotong rambutmu sebahu. aku tidak pernah melihat rambutnya trlalu pendek atau terlalu panjang. kau punya banyak baju berwarna merah jambu, karna itu kesukaanmu. km duduk di meja paling depan di kantor mu. nama sahabat yang ada di sebelahmu itu adalah Elly. aku juga pernah berkenalan dengan adik mu, saat dia menjemputmu pulang kerja. namanya Subhan.
lalu kurangkai seribu satu kata, yang membuat Aisyah terlena dalam indahnya cinta. akhirnya, dia begitu percaya bahwa aku benar-benar mencintainya. dan dia sudah benar-benar jatuh cinta padaku, kendatipun belum pernah bertatap muka. dia berkata, "aku benar-benar bahagia, karna menemukan pria yang benar-benar menyayangi ku, bijaksana, sabar dan sangat pengertian."
kami pun sering telpon-telponan.
"aku ingin segera bertemu dengan mu. aku telah sangat kenal dengan pribadi mu. aku tidak peduli dengan rupa mu. aku akan terima kamu apa adanya." kata Aisyah.
"Sabar Yang, saya masih sibuk sampai dengan hari jum`at nanti. Insya Allah, sabtu siang, saya berangkat ke Jakarta, untuk menemui mu. aku akan langsung bawa orang tua ku, karena bila kamu setuju dan dapat menerima aku, aku ingin kita langsung bertunangan." kata ku.
betapa gembiranya Aisyah. hatinya begitu berbunga-bunga.
sementara aku, sedih dan bingung serta mengutuk diri sendiri, "wah brengsek diriku ini. gimana nih, kalo udah gini, kasian si Aisyah. gak mungkin lah aku ke Jakarta buat ngelamar dia. aku udah punya istri dan anak. kalo aku terus terang, pasti lah akan sangat menyakiti hatinya. kalo enggak terus terang, gmana juga. uh.. dasar bahlul aku..."
hari sabtu yang dijanjikan, telepon berdering. "A, sudah sampai mana?" tanya Aisyah.
"aku baru sampai terimanal leuwi panjang. baru mau naik bis." jawab ku berbohong, padhal aku sedang berbaringan di dalam kamar.
Beberapa lama kemudian, Aisyah menelpon lagi. saya jawab, baru sampai sini baru sampai situ, sambil dibumbui cerita-cerita boong, biar dia percaya bahwa aku sedang berada di perjalanan. saat anakku yang berusia 5 tahun masuk ke kamar dan berteriak-teriak, "Ayah..Ayah...!" aku cepat-cepat matikan HP. saat Aisyah menelpon lagi, dia tanya, "tadi itu siapa ada anak manggil ayah-ayah?"
"itu tadi, ada anak kecil manggil-manggil ayahnya. emank kenapa?" tanyaku.
"enggak, kok kenceng banget suaranya. kayak lagi di dalam ruangan." Aisyah keheranan.
tapi dasar lidahku pandai berkelit. ada saja kata-kata yang bisa digunakan untuk berbohong dan membuat orang lain menjadi yakin. rasanya, aku mnjadi orang yang paling brengsek.
sampai jam 12 malam. "Yang, udah nyampe mana sih, kok belum nyampe-nyampe. Mama Papa udah nanyain tuh...".
wah...tambah runyam urusan. sejak lama Aisyah selalu curhat kepada ibunya tentang adanya seorang pria yang sayang kepadanya. dan rupanya ibunya pun mendukung, dan ikut senang bila anak nya bahagia. entahlah, karma apa yang akan berlaku pada diriku, karna perbuatan ini.
"Sekarang kan udah malam sayang, saya tidur di hotel aja dulu. gak enak malam-malam ke rumah mu. besok pagi aku baru ke rmah mu, OK?! sekarang, bobo lah yang nyenyak.!" Demikian bujuk ku pada Aisyah. Kuhibur hatinya dengan setujua sms puisi, sampai dia ngantuk dan terlelap tidur.
aku termenung sendirian serta menyesali perbuatanku sndiri. aku marah pada diriku sndiri, knapa aku tega membodohi gadis yang tak berdosa itu. ku pikir, semua ini harus ku akhiri, tapi aku tak sanggup untuk jujur. ku buka kartu HP ku, lalu ku buang ke tempat sampah. "Selamat tinggal Aisyah. Maafkan aku! tidurlah yang nyeyak dan lupakan aku!".
entahlah, mungkin sejak saat itu, Aisyah selalu menunggu-nunggu aku. entahlah, apa sakit hatinya telah terobati ataukah tidak. seandainya, Aisyah membaca tulisan ku ini, semoga tidak menggugah luka hati kembali.
semoga orang lain, tidak ada yang meniru perilaku aku yang brengsek sperti itu.