//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Abhidhamma/Abhidharma Pada Masa Buddhisme Awal  (Read 53231 times)

0 Members and 2 Guests are viewing this topic.

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: Abhidhamma/Abhidharma Pada Masa Buddhisme Awal
« Reply #60 on: 21 January 2014, 12:23:21 PM »
saya copy pastekan komplitnya:
...
The late Professor Etienne Lamotte, an eminent Buddhologist, held that Kanishka's Council was fictitious.[3] However, David Snellgrove, another eminent Buddhologist, considers the Theravada account of the Third Council and the Sarvastivada account of the Fourth Council "equally tendentious," illustrating the uncertain veracity of much of these histories.[4]
...

[3] Teaching of Vimalakirti, Pali Text Society,page XCIII
[4] Indo-Tibetan Buddhism. Snellgrove, David. Shambhala. Boston:2003. pg. 46

===

jangan disembunyikan dong sumber pengimbang lainnya ;D


Kalau Konsili ke-3 (versi Mogalitaputta Tissa) itu fiction... lantas konsili ke-4 yang diselenggarakan King Vatagamani itu gimana ? Fiction juga donk...


« Last Edit: 21 January 2014, 12:27:30 PM by dilbert »
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: Abhidhamma/Abhidharma Pada Masa Buddhisme Awal
« Reply #61 on: 21 January 2014, 12:28:24 PM »
Coba diceritakan catatan konsili ke-4 (Theravada Mahavihara) yg mana yg mengatakan konsili 1,2,3
Yang saya baca malah itu semua dari 1 buku namanya Dipavamsa.
Dan itu buku yang paling paling paling sektarian dan gak kredibel.



Konsili ke-1
--------------
sejarah berlangsungnya pertemuan 500 orang bhikkhu Arahat di bawah pimpinan Bhikkhu Mahakassapa tak lama setelah kematian Sang Buddha untuk mengulang Dhamma dan Vinaya menurut Cullavagga Bab XI, Vinaya Pitaka Vol. 5 terbitan PTS, yang kemudian dikenal sebagai Konsili Pertama Buddhis.



Konsili ke-2
--------------
sejarah peristiwa terjadinya pertemuan 700 orang bhikkhu di bawah pimpinan Bhikkhu Revata sehubungan dengan 10 praktek menyimpang dari Vinaya yang dilakukan para bhikkhu Vajji 100 tahun setelah kematian Sang Buddha, diambil dari Cullavagga Bab XI, Vinaya Pitaka Vol. 5 terbitan PTS, yang kemudian dikenal sebagai Konsili Kedua Buddhis.

VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: Abhidhamma/Abhidharma Pada Masa Buddhisme Awal
« Reply #62 on: 21 January 2014, 12:30:06 PM »
saya copy pastekan komplitnya:
...
The late Professor Etienne Lamotte, an eminent Buddhologist, held that Kanishka's Council was fictitious.[3] However, David Snellgrove, another eminent Buddhologist, considers the Theravada account of the Third Council and the Sarvastivada account of the Fourth Council "equally tendentious," illustrating the uncertain veracity of much of these histories.[4]
...

[3] Teaching of Vimalakirti, Pali Text Society,page XCIII
[4] Indo-Tibetan Buddhism. Snellgrove, David. Shambhala. Boston:2003. pg. 46

===

jangan disembunyikan dong sumber pengimbang lainnya ;D


Cerita Konsili ke-1 dan Konsili ke-2 ada di Culavagga, Vinaya Pitaka... Dan Jika Konsili ke-3 itu FIKSI (Tidak ada), maka Konsili ke-4 tidak akan men-SAH-kan ABHIDHAMMA... Karena TOH TIDAK PERNAH ADA KAN ?

Sudah Masuk ke LOGIKA ?
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Abhidhamma/Abhidharma Pada Masa Buddhisme Awal
« Reply #63 on: 21 January 2014, 01:39:04 PM »
apakah gak ada kemungkinan lain yang masuk logika yah?
mari membaca dan berpikir...  :-? :-? :-?
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: Abhidhamma/Abhidharma Pada Masa Buddhisme Awal
« Reply #64 on: 21 January 2014, 02:05:56 PM »
apakah gak ada kemungkinan lain yang masuk logika yah?
mari membaca dan berpikir...  :-? :-? :-?

kemungkinan lain, konsili ke-4 itu "ngarang-ngarang" kitab seolah2 berasal dari BUDDHA... tetapi tetap logika-nya harus nyambung... kalau hasil konsili ke-4 itu "di-PERTANYA-kan"... maka 4 Nikaya dan Vinaya juga harus "di-PERTANYA-kan" juga, karena kan produk dari konsili ke-4...

SOALNYA kalau bisa memilah-milah isi kitab 4 Nikaya + Vinaya itu berasal dari Buddha, Abhidhamma itu adalah tambahan di luar pengajaran Buddha. Maka seyogya-nya, orang yang bisa memilah-milah itu memiliki kemampuan LUARRRRR BIASAAAA... mungkin bisa time travel atau mungkin sudah mencapai tingkat ARAHAT.
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Abhidhamma/Abhidharma Pada Masa Buddhisme Awal
« Reply #65 on: 21 January 2014, 02:39:54 PM »
Sudah 5 page tapi masih juga ada yang berpikir sumber literatur Buddhis satu-satunya di alam semesta cuma catatan sekte Mahavira, semua penelitian hanya seputar catatan Mahavira tersebut, sehingga kalau mau terima/tolak, harus terima/tolak satu paket 100%.

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: Abhidhamma/Abhidharma Pada Masa Buddhisme Awal
« Reply #66 on: 21 January 2014, 03:50:42 PM »
Sudah 5 page tapi masih juga ada yang berpikir sumber literatur Buddhis satu-satunya di alam semesta cuma catatan sekte Mahavira, semua penelitian hanya seputar catatan Mahavira tersebut, sehingga kalau mau terima/tolak, harus terima/tolak satu paket 100%.

oh yah, ada catatan yang lebih tua lagi ?
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Abhidhamma/Abhidharma Pada Masa Buddhisme Awal
« Reply #67 on: 21 January 2014, 05:02:22 PM »
oh yah, ada catatan yang lebih tua lagi ?
Udah page 5, literatur hasil "konsili IV" adalah teks Buddhis paling tua?
Cpddd...

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: Abhidhamma/Abhidharma Pada Masa Buddhisme Awal
« Reply #68 on: 21 January 2014, 05:09:13 PM »
Udah page 5, literatur hasil "konsili IV" adalah teks Buddhis paling tua?
Cpddd...

berarti ada donk yang lebih tua... dan isi-nya 4 Nikaya + Vinaya ?

cpppddd
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline xenocross

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.189
  • Reputasi: 61
  • Gender: Male
Re: Abhidhamma/Abhidharma Pada Masa Buddhisme Awal
« Reply #69 on: 21 January 2014, 07:21:33 PM »
Quote
Studi-studi telah sangat menegaskan hipotesis awal Beal – Āgama-Āgama Mandarin dan Nikāya-Nikāya Pali hampir identik dalam ajaran. Mereka adalah dua turunan yang berbeda dari kumpulan teks yang sama. Teks-teks ini – secara populer ditunjuk hanya sebagai “Sutta-Sutta” – dikumpulkan oleh generasi pertama para pengikut Sang Buddha, sebelum masa pemisahan sektarian. Mereka adalah Buddhisme prasektarian. Walaupun mereka biasanya dianggap sebagai ajaran-ajaran “Theravāda”, ini tidak demikian. Sarjana David Kalupahana melanjutkan sejauh menyatakan bahwa tidak ada satu pun kata Theravāda dalam Nikāya-Nikāya Pali (walaupun saya pikir ini pernyataan yang sedikit berlebihan.) Sumbangsih para sarjana kebanyakan terbatas pada penetapan pengaturan akhir teks-teks dan standarisasi dialek. Penambahan gagasan sektarian adalah sedikit dan biasanya dengan siap dapat dikenal. Lamotte berkomentar:

     Namun, dengan pengecualian penambahan Mahāyanis dalam Ekottara, yang dengan mudah dapat dibedakan, perbedaan-perbedaan yang dipertanyakan [antara Nikāya-Nikāya dan Āgama-Āgama] tidak mungkin mempengaruhi apa pun kecuali metode pengungkapan atau penyusunan dari pokok-pokok bahasan. Dasar ajaran yang umum pada Nikāya-Nikāya dan Āgama-Āgama sangat seragam. Namun, dipertahankan dan disebarkan oleh aliran-aliran, sūtra-sūtra tidak merupakan naskah-naskah skolastik, tetapi merupakan warisan bersama dari semua aliran.[5]

Semua teks lainnya, termasuk Jātaka, Abhidhamma dari berbagai aliran, sūtra-sūtra Mahāyāna, dan seterusnya, dituliskan kemudian. Relatif sedikit dari ajaran-ajaran ini dianut sama antara aliran-aliran; yaitu, mereka adalah Buddhisme sektarian. Walaupun lensa kritik historis, gambar besar dari kemunculan dan perkembangan ajaran-ajaran ini dapat ditelusuri dengan sangat jelas, dalam dinamika internal dari evolusi ajaran dan dalam tanggapan Buddhisme pada lingkungan budaya, sosial, dan religius yang berubah-ubah. Tidak ada bukti bahwa ajaran-ajaran khusus dari teks-teks ini – yaitu, ajaran-ajaran yang tidak juga ditemukan dalam Sutta-Sutta awal – berasal dari Sang Buddha. Alih-alih, teks-teks ini seharusnya dianggap sebagai jawaban yang diberikan para guru dari masa kuno atas pertanyaan: “Apakah makna Buddhisme bagi kami?” Setiap generasi berikutnya pasti melakukan tugas sulit dalam prinsip penafsiran, akulturasi kembali Dhamma pada waktu dan tempat. Dan kita, dalam masa-masa kita yang menggemparkan, yang demikian berbeda dari mereka dari masa atau budaya Buddhis masa lampau, harus menemukan jawaban kita sendiri. Dari perspektif ini, ajaran-ajaran aliran-aliran memberikan pelajaran-pelajaran yang tidak ternilai, suatu kekayaan teladan yang telah diwariskan kepada kita oleh para nenek moyang kita dalam keyakinan.
http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,23972.0.html

Jadi bukan masalah yang mana ditulis pertama, tapi ini adalah teks yang penyebarannya terpisah satu sama lain. Jika ada satu bagian besar yang tidak ada di koleksi lain, maka patut dipertanyakan.

Lalu mengenai sejarah konsili, di culavagga hanya membahas sampai konsili ke II. Itu masih sejalan dengan sekte-sekte lain yang juga mencatat hal yg sama.

Masalahnya kemudian adalah konsili ke III yang konon katanya di Pataliputta. Ini terjadi konon katanya setelah perpecahan aliran. Ini sumbernya adalah dari kitab dipavamsa, yang sangat diragukan
Kalaupun benar bahwa Tipitaka dituliskan abad pertama di Srilanka, kemungkinan itu Konsili III, bukan IV.
Kemudian pada konsili itu atau setelahnya, baru dimasukkan abhidhamma pitaka versi theravada.
Kemudian dikaranglah legenda dalam Dipavamsa tahun 400an tentang perpecahan, tentang konsili di Pataliputta, tentang Mogaliputta Tissa yang mengarang Katthavathu,

Saudara Dilbert dari kemarin udah disuruh baca http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,23774.msg433708.html#msg433708 belum juga ya?
Satu saat dari pikiran yang dikuasai amarah membakar kebaikan yang telah dikumpulkan selama berkalpa-kalpa.
~ Mahavairocana Sutra

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: Abhidhamma/Abhidharma Pada Masa Buddhisme Awal
« Reply #70 on: 22 January 2014, 02:19:06 PM »
Quote

Semua teks lainnya, termasuk Jātaka, Abhidhamma dari berbagai aliran, sūtra-sūtra Mahāyāna, dan seterusnya, dituliskan kemudian.


Sebelum konsili ke-IV, apakah sudah ada penulisan Nikaya dan Vinaya ?
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: Abhidhamma/Abhidharma Pada Masa Buddhisme Awal
« Reply #71 on: 22 January 2014, 02:21:29 PM »
Jadi bukan masalah yang mana ditulis pertama, tapi ini adalah teks yang penyebarannya terpisah satu sama lain. Jika ada satu bagian besar yang tidak ada di koleksi lain, maka patut dipertanyakan.

Lalu mengenai sejarah konsili, di culavagga hanya membahas sampai konsili ke II. Itu masih sejalan dengan sekte-sekte lain yang juga mencatat hal yg sama.

Masalahnya kemudian adalah konsili ke III yang konon katanya di Pataliputta. Ini terjadi konon katanya setelah perpecahan aliran. Ini sumbernya adalah dari kitab dipavamsa, yang sangat diragukan
Kalaupun benar bahwa Tipitaka dituliskan abad pertama di Srilanka, kemungkinan itu Konsili III, bukan IV.
Kemudian pada konsili itu atau setelahnya, baru dimasukkan abhidhamma pitaka versi theravada.
Kemudian dikaranglah legenda dalam Dipavamsa tahun 400an tentang perpecahan, tentang konsili di Pataliputta, tentang Mogaliputta Tissa yang mengarang Katthavathu,

Saudara Dilbert dari kemarin udah disuruh baca http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,23774.msg433708.html#msg433708 belum juga ya?


Ngomong-in soal karang-mengarang.... KENAPA "PENGARANG ABHIDHAMMA" ataupun KELOMPOK BHIKKHU yang bersekongkol untuk memasukkan ABHIDHAMMA itu tidak MENGARANG soal kisah Pembabaran Abhidhamma saja ke Nikaya dan Vinaya... Biar KLOP  begitu....

Oh.... mungkin saja lupa... gak kepikiran utk menyesuaikan "alur cerita fiktif" itu, supaya klop....

JRENG....
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline xenocross

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.189
  • Reputasi: 61
  • Gender: Male
Re: Abhidhamma/Abhidharma Pada Masa Buddhisme Awal
« Reply #72 on: 22 January 2014, 10:28:11 PM »

Ngomong-in soal karang-mengarang.... KENAPA "PENGARANG ABHIDHAMMA" ataupun KELOMPOK BHIKKHU yang bersekongkol untuk memasukkan ABHIDHAMMA itu tidak MENGARANG soal kisah Pembabaran Abhidhamma saja ke Nikaya dan Vinaya... Biar KLOP  begitu....

Oh.... mungkin saja lupa... gak kepikiran utk menyesuaikan "alur cerita fiktif" itu, supaya klop....

JRENG....

Di suatu masa, sekitar 100 tahun setelah Buddha Parinibbana, tidak ada yang namanya sekte. Komunitas buddhis mempunyai nikaya/agama yang diwariskan secara lisan. Beberapa sutta baru masih bisa dimasukkan, dan semuanya harmonis.
Setelah masa tersebut, ada Konsili ke II yang menyusun ulang semua nikaya. Tahap ini juga masih harmonis

Di masa sebelum, atau mungkin sesudah Asoka, karena penyebaran dharma ke wilayah yang semakin besar, pusat-pusat dharma semakin terisolasi satu sama lain. Mereka masing-masing harus menerjemahkan ke bahasa yang berbeda, mengurus masalah yang berbeda, sehingga muncul perbedaan.

Setelah itu para bhikkhu mulai mengembangkan abhidhamma, dan punya interpretasi berbeda tentang ini. Muncullah aliran-aliran.
Aliran-aliran ini semua punya sutta dan vinaya yg sama. Hanya interpretasinya beda. Karena semua sekte ini diturunkan dari satu kelompok yg sama, jadi sutta/nikaya nya sama persis. Dan ini benar-benar dijaga ketat tidak boleh ada yang diubah.

Kebanyakan aliran ini kemudian menambahkan kitab-kitab post-canon, komentar, kitab abhidhamma, dll yang berbeda dengan aliran lain. Tapi kitab nikaya gak diubah-ubah.

1 Aliran pecah menjadi 2, 2 menjadi 4, dan seterusnya sampai ada 18.
Satu pergi ke Sri Lanka dan bertahan sampai saat ini sebagai "Theravada"

17 aliran sisanya musnah karena berbagai hal. Tetapi fragmen kitab-kitabnya dan filosofi abhidhamma nya ada dalam keadaan tercampur dan dapat ditemukan di China dan Tibet. Dengan membandingkan koleksi kitab nikaya dari china dan tibet, kita bisa menentukan yang mana kitab belakangan dan yang mana kitab lebih awal.

Apakah ada yg lebih tua dari penulisan tripitaka konsili IV versi theravada?
Sulit dipastikan. Kalaupun ada, tak ada bukti, lah sudah terbakar semua....
Tapi kemungkinan penulisan tripitaka dalam berbagai bahasa tidak hanya terjadi di Sri Lanka, tetapi merupakan fenomena yang terjadi di India pada periode itu.
Ini bisa dilihat dari penemuan http://en.wikipedia.org/wiki/Gandh%C4%81ran_Buddhist_texts sekte dharmagupta
Kalau ada fragmen tripitaka, kemungkinan seluruh koleksi dituliskan kan? Tapi sekali lagi tidak ada bukti, sudah jadi puing.

Terus kalaupun ditulis abad ke-2 lalu kenapa? Hanya karena beda penulisan 100 tahun apakah berpengaruh? Setelah dibandingkan dengan versi china, tidak terdapat perbedaan penting kok dalam hal makna.
Penerjemahan ke Mandarin sendiri menyiratkan adanya teks sansekerta/bahasa lain yang dipakai sebagai basis.

148: An Shigao, a Parthian prince and Buddhist monk, arrives in China and proceeds to make the first translations of Theravada texts into Chinese.
178: The Kushan monk Lokaksema travels to the Chinese capital of Loyang and becomes the first known translator of Mahayana texts into Chinese.

Abad ke-2 sudah ada penerjemahan ke bahasa mandarin, artinya teks bahasa asli sudah dibuat sebelumnya. 

Lagipula, sudah dikatakan, bukan masalah siapa yang nulis duluan. Kenyataannya semua kanon ini dihapalkan lalu terbagi-bagi. Ketika sekte mahavihara, mahasangika dan sarvastivada dan lain-lain menuliskan kanon mereka, entah seratus tahun lebih awal atau lebih kemudian, mereka sudah terisolasi satu sama lain. Apa yang sama dalam kanon mereka, itulah warisan bersama. Sisanya adalah tambahan masing-masing alias sektarian.

Kalau abhidhamma  PITAKA (versi theravada) itu ajaran asli Buddha, dan berdasarkan konsili, kenapa ada Kathavatthu yang jelas-jelas isinya bantahan terhadap pandangan sekte-sekte lain.
Satu saat dari pikiran yang dikuasai amarah membakar kebaikan yang telah dikumpulkan selama berkalpa-kalpa.
~ Mahavairocana Sutra

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: Abhidhamma/Abhidharma Pada Masa Buddhisme Awal
« Reply #73 on: 23 January 2014, 01:09:25 PM »
Di suatu masa, sekitar 100 tahun setelah Buddha Parinibbana, tidak ada yang namanya sekte. Komunitas buddhis mempunyai nikaya/agama yang diwariskan secara lisan. Beberapa sutta baru masih bisa dimasukkan, dan semuanya harmonis.
Setelah masa tersebut, ada Konsili ke II yang menyusun ulang semua nikaya. Tahap ini juga masih harmonis

Di masa sebelum, atau mungkin sesudah Asoka, karena penyebaran dharma ke wilayah yang semakin besar, pusat-pusat dharma semakin terisolasi satu sama lain. Mereka masing-masing harus menerjemahkan ke bahasa yang berbeda, mengurus masalah yang berbeda, sehingga muncul perbedaan.

Setelah itu para bhikkhu mulai mengembangkan abhidhamma, dan punya interpretasi berbeda tentang ini. Muncullah aliran-aliran.
Aliran-aliran ini semua punya sutta dan vinaya yg sama. Hanya interpretasinya beda. Karena semua sekte ini diturunkan dari satu kelompok yg sama, jadi sutta/nikaya nya sama persis. Dan ini benar-benar dijaga ketat tidak boleh ada yang diubah.

Kebanyakan aliran ini kemudian menambahkan kitab-kitab post-canon, komentar, kitab abhidhamma, dll yang berbeda dengan aliran lain. Tapi kitab nikaya gak diubah-ubah.

1 Aliran pecah menjadi 2, 2 menjadi 4, dan seterusnya sampai ada 18.
Satu pergi ke Sri Lanka dan bertahan sampai saat ini sebagai "Theravada"

17 aliran sisanya musnah karena berbagai hal. Tetapi fragmen kitab-kitabnya dan filosofi abhidhamma nya ada dalam keadaan tercampur dan dapat ditemukan di China dan Tibet. Dengan membandingkan koleksi kitab nikaya dari china dan tibet, kita bisa menentukan yang mana kitab belakangan dan yang mana kitab lebih awal.

Apakah ada yg lebih tua dari penulisan tripitaka konsili IV versi theravada?
Sulit dipastikan. Kalaupun ada, tak ada bukti, lah sudah terbakar semua....
Tapi kemungkinan penulisan tripitaka dalam berbagai bahasa tidak hanya terjadi di Sri Lanka, tetapi merupakan fenomena yang terjadi di India pada periode itu.
Ini bisa dilihat dari penemuan http://en.wikipedia.org/wiki/Gandh%C4%81ran_Buddhist_texts sekte dharmagupta
Kalau ada fragmen tripitaka, kemungkinan seluruh koleksi dituliskan kan? Tapi sekali lagi tidak ada bukti, sudah jadi puing.

Terus kalaupun ditulis abad ke-2 lalu kenapa? Hanya karena beda penulisan 100 tahun apakah berpengaruh? Setelah dibandingkan dengan versi china, tidak terdapat perbedaan penting kok dalam hal makna.
Penerjemahan ke Mandarin sendiri menyiratkan adanya teks sansekerta/bahasa lain yang dipakai sebagai basis.

148: An Shigao, a Parthian prince and Buddhist monk, arrives in China and proceeds to make the first translations of Theravada texts into Chinese.
178: The Kushan monk Lokaksema travels to the Chinese capital of Loyang and becomes the first known translator of Mahayana texts into Chinese.

Abad ke-2 sudah ada penerjemahan ke bahasa mandarin, artinya teks bahasa asli sudah dibuat sebelumnya. 

Lagipula, sudah dikatakan, bukan masalah siapa yang nulis duluan. Kenyataannya semua kanon ini dihapalkan lalu terbagi-bagi. Ketika sekte mahavihara, mahasangika dan sarvastivada dan lain-lain menuliskan kanon mereka, entah seratus tahun lebih awal atau lebih kemudian, mereka sudah terisolasi satu sama lain. Apa yang sama dalam kanon mereka, itulah warisan bersama. Sisanya adalah tambahan masing-masing alias sektarian.

Kalau abhidhamma  PITAKA (versi theravada) itu ajaran asli Buddha, dan berdasarkan konsili, kenapa ada Kathavatthu yang jelas-jelas isinya bantahan terhadap pandangan sekte-sekte lain.


Konsili ke-4 tidak meng-anulir "kisah" Abhidhamma di-babar-kan di Tavatimsa... Jika Abhidhamma adalah tambahan / "hasil karya" bhikkhu2 setelah era buddha, maka konsili ke-4 yang men-sah-kan pengulangan 4 Nikaya + Vinaya, tidak akan men-sah-kan abhidhamma...

Tetapi ada juga kemungkinan bhikkhu2 di konsili ke-4 itu TIDAK MEMPUNYAI KUALITAS untuk men-validasi kitab apapun... Sehingga kalau begitu, jangan-kan abhidhamma, maka 4 nikaya + Vinaya juga tidak boleh di-percaya sebagai pengajaran langsung dari Buddha.

Maka jika ada pihak2 yang bisa menjustifikasi kitab ini (4 nikaya + Vinaya) adalah pengjaran langsung dari Buddha, sedangkan kitab itu (abhidhamma) bukan pengajran langsung dari Buddha, maka seyogya-nya pihak2 tersebut LEBIH KUALITAS-nya daripada peserta konsili ke-4... MENGAPA ? Karena salah satu hasil dari konsili ke-4 adalah Abhidhamma adalah pengjaran langsung dari Buddha, dengan kisah pengajaran di Tavatimsa-nya.
« Last Edit: 23 January 2014, 01:11:51 PM by dilbert »
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.153
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
Re: Abhidhamma/Abhidharma Pada Masa Buddhisme Awal
« Reply #74 on: 23 January 2014, 01:15:41 PM »
secara arkeologi melihat perbandingan dan yang wa baca konsili I dan ke II di akui oleh semua sekte tetapi konsili ke III dan ke IV tidak semua sekte mengakui nya.

 

anything