yah.,.. kalo itu sih saya udah ngerti,,, karena pasti deh anda jawab dengan statement yang belum bisa dibuktikan juga.... ( <---- diskusi kek gini nih yang tidak sehat )
namun balik lagi kepertanyaan saya tentang sila ke 8 tadi
nampaknya anda gak melihat esensi dari pertanyaan saya...
saya jelaskan pelan pelan
1 sila 8 dalam atthasila adalah untuk melatih diri mencapai kesucian
2 seorang murid yg setia pasti berpanutan kepada gurunya
3 gurunya berkehidupan mewah
4 muridnya pasti berpanutan untuk berkehidupan mewah (karena statement 3)
5. maka guru tidak mencerminkan pengajaran kepada muridnya untuk melatih diri mencapai kesucian
kecuali dalam aliran anda, kepemilikan dan berkehidupan mewah adalah hal yang dapat menunjang diri untuk mencapai kesucian yah.. masa bodo deh..
Apakah hanya melaksanakan atthasila yang anda sebut melatih diri untuk mencapai kesucian ?
"Dan memang benarkah di dalam aliran tantra tibet juga menerapkan atthasila ?"
bagaimana dengan pertanyaan ini
??
Guru berkehidupan mewah lantas murid juga demikian ? Belum tentu.
Guru berkehidupan mewah bukan untuk menjatuhkan nilai moral ZhenFoZong.
Guru berkehidupan mewah karena telah sempurna, mencapai pencerahan.
Guru berkehidupan mewah karena prajna dan boddhicitta.
Murid yang belum mencapai pencerahan, terlebih dahulu melaksanakan sila.
Murid ZhenFoZong mengambil tulisan mahaguru Lian Shen, wejangan sutta Sakyamuni Buddha, wejangan guru-guru tantra sebagai referensi.
Bila para anggota DC tidak mengakui tulisan Mahaguru Lian Shen, diskusi ini tidak bisa lanjut.
Anda pasti mengerti mazhab tantrayana dengan jalan theravada udah sangat berbeda.
Di dalam mazhab tantrayana tibet metode latihan bukan hanya wejangan Sakyamuni Buddha, tetapi latihan yang tidak konvensional seperti guru padmasambhava. Ada lagi Yang Arya Asanga mencapai pencerahan melalui pengarahan Boddhisatva Maitreya. ( Buddha Yang akan Datang )
Saya mencoba menjelaskan bila ada yang tidak memuaskan.