Di jaman sekarang ini saya memperhatikan bahwa uang adalah segala-galanya, manusia setiap hari memikirkan uang, bagaimana mendapatkannya, sedangkan hal-hal lain menjadi tidak penting
Ada sebuah cerita (dikatakan nyata tetapi saya tidak menyaksikannya secara langsung)
Ada seorang tukang gipsum yang ditipu, akibat ditipu dia merugi dan bisnisnya pun amblas, dikejar-kejar penagih hutang dan memohon pada kliennya untuk meminjamkan dia sejumlah uang , tidak diberi karena sang klien yakin tidak mungkin dikembalikan uangnya karena sudah bangkrut, meminjam pada mertuanya untuk usaha berdagang mie , dulu seorang boss gipsum sekarang jadi tukang mie dorong, masih dikejar penagih hutang, entah bagaimana nasib istri dan anaknya
Dan ini adalah hidup saya, seorang anak orang kaya pemalas yang sudah diberi usaha yang tetap dan kehilangan tujuan hidup dan motivasi sehingga tidak sensitif terhadap emosi
Saya sadar jika melakukan hal-hal asusila atau hal-hal yang mendatangkan karma buruk, sehingga saya menjauhinya
Seperti ikan mati yang terbawa aliran saya tidak berusaha berenang dan tidak mengejar" uang, tetapi uang selalu beserta saya
Tidak memiliki "cinta" dan "kasih" dan tidak mendapatkannya sudah saya terima , mungkin ini memang karma saya sehingga saya tidak berusaha mendapatkannya lagi
Masa depan dan karma kita yang mengukirnya
Terima kasih kepada semua orang yang menggosipkan saya dan keluarga saya, serta berbicara buruk dibelakang saya, karena anda semua perut saya gendut dan sehat hehehe
oh iya saya lupa dengan thread ini, pertanyaannya adalah: lebih baik mengejar uang atau karma baik?
Sempat berargumen dengan orang yang saya anggap melekat dengan uang dan ujungnya saya menang dengan argumen bahwa di jaman batu / dinosaurus, manusia tidak mungkin melekat pada uang