//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Kelahiran Kembali dan Antarabhava/Bardo  (Read 65504 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Kelahiran Kembali dan Antarabhava/Bardo
« Reply #45 on: 17 July 2013, 10:04:30 AM »
Menurut SN 12.2, bhava hanya ada 3: kamabhava, rupabhava, dan arupabhava. Oleh sebab itu, pengertian antarabhava sbg "kehidupan/alam antara" (intermediate existence) tidak didukung oleh sutta, tetapi kalo "keadaan antara" (intermediate state) mungkin masih bisa masuk...

penggunaan kata "bhava" setelah "antara" yg menjadi persoalan, karena kalau yg dimaksudkan adalah "keadaan" seharusnya kata pali yg digunakan adalah "antara"+"keadaan"

Offline xenocross

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.189
  • Reputasi: 61
  • Gender: Male
Re: Kelahiran Kembali dan Antarabhava/Bardo
« Reply #46 on: 17 July 2013, 10:38:19 AM »
Katthavatthu kan agak belakangan, dan isinya abhidhamma dari pandangan aliran Mahaviharasin

Abhidharma aliran lain, misalnya Sarvastivada, mengakui antarabhava

Milinda Panha, mengatakan bahwa kelahiran kembali adalah spontan/ langsung, tapi milinda panha juga teks agak belakangan

detail lebih jauh yg aku tahu tentang antarabhava dijelaskan di teks mandarin atau tibetan.
« Last Edit: 17 July 2013, 10:42:33 AM by xenocross »
Satu saat dari pikiran yang dikuasai amarah membakar kebaikan yang telah dikumpulkan selama berkalpa-kalpa.
~ Mahavairocana Sutra

Offline xenocross

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.189
  • Reputasi: 61
  • Gender: Male
Re: Kelahiran Kembali dan Antarabhava/Bardo
« Reply #47 on: 17 July 2013, 10:55:19 AM »
ini ketemu studi yang membahas detail, dengan perbandingan kanon pali dengan komentar dan abhidhamma berbagai aliran.

terlalu panjang kalau dicopas kesini

Living Word of the Buddha SD vol 2 no 17 Is rebirth immediate?
http://dharmafarer.googlepages.com/IsRebirthImmediatesd2.17.pdf
Satu saat dari pikiran yang dikuasai amarah membakar kebaikan yang telah dikumpulkan selama berkalpa-kalpa.
~ Mahavairocana Sutra

Offline Shasika

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.152
  • Reputasi: 101
  • Gender: Female
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Kelahiran Kembali dan Antarabhava/Bardo
« Reply #48 on: 17 July 2013, 05:19:19 PM »
ini ketemu studi yang membahas detail, dengan perbandingan kanon pali dengan komentar dan abhidhamma berbagai aliran.

terlalu panjang kalau dicopas kesini

Living Word of the Buddha SD vol 2 no 17 Is rebirth immediate?
http://dharmafarer.googlepages.com/IsRebirthImmediatesd2.17.pdf
:jempol:
I'm an ordinary human only

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: Kelahiran Kembali dan Antarabhava/Bardo
« Reply #49 on: 17 July 2013, 10:06:13 PM »
penggunaan kata "bhava" setelah "antara" yg menjadi persoalan, karena kalau yg dimaksudkan adalah "keadaan" seharusnya kata pali yg digunakan adalah "antara"+"keadaan"

Apa makna "bhava" yang sebenarnya?

Kalo menurut Bhikkhu Bodhi dalam terjemahan SN:

Quote
... bhava, bukanlah “penjelmaan” dalam makna pengelompokan fenomena yang paling umum, yang berhubungan dengan segala sesuatu dari piring di dapur hingga angka-angka dalam persamaan matematis. Penjelmaan dalam makna yang belakangan ini dicakup oleh kata kerja atthi dan kata benda abstrak atthitā. Bhava adalah penjelmaan makhluk nyata dalam satu dari ketiga alam kehidupan dalam kosmologi Buddhis, suatu kehidupan yang dimulai dari konsepsi hingga berakhir pada kematian. Dalam formula kemunculan bergantungan dipahami dalam makna (i) sisi kehidupan yang aktif yang menghasilkan kelahiran kembali menjadi kehidupan makhluk tertentu, dengan kata lain kamma yang menghasilkan kelahiran-kembali; dan (ii) modus penjelmaan makhluk yang dihasilkan dari aktivitas demikian.

Penjelasan komentar SN:

Quote
Spk: dalam penjelmaan, baik penjelmaan-kamma (kammabhava) dan penjelmaan-kelahiran-kembali (upapattibhava). Dari semua ini, penjelmaan-kamma adalah kamma yang mengarah pada kehidupan di alam-indria; karena kamma itu, adalah penyebab bagi penjelmaan-kelahiran-kembali di alam itu. Disebutkan sebagai “penjelmaan” dengan menyertakan nama atas akibat dari penyebab. Penjelmaan-kelahiran-kembali adalah kumpulan dari kelompok-kelompok unsur kehidupan yang dibutuhkan oleh kamma yang dihasilkan oleh kamma tersebut; ini disebut “penjelmaan” dalam pengertian “muncul di sana.” Cara penjelasan yang sama berlaku untuk penjelmaan di alam-berbentuk dan alam-tanpa-bentuk (dengan pengecualian bahwa dalam alam-tanpa-bentuk penjelmaan-kelahiran-kembali hanya empat kelompok unsur batin yang ada).
Harus diperhatikan bahwa dalam menginterpretasikan ungkapan upādānapaccayā bhavo, komentar menganggap bhava sebagai kammabhava atau upapattibhava, karena baik aktivitas kehendak maupun kelahiran-kembali dikondisikan oleh kemelekatan; tetapi dalam ungkapan bhavapaccayā jāti, mereka membatasi bhava pada kammabhava, karena upapattibhava termasuk di dalamnya jāti dan dengan demikian tidak dapat menjadi kondisi baginya. Baca Vism 572-73 (Ppn 17:258-60) dan Vism 575 (Ppn 17:270).

Tetapi ini tentu saja berdasarkan tradisi komentar Theravada yang menolak adanya antarabhava.

Jadi, bagaimana makna "bhava" sebenarnya menurut Sang Buddha sendiri? Apakah ada dalam sutta yang menjelaskan lebih rinci tentang "bhava" ini?
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline Shasika

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.152
  • Reputasi: 101
  • Gender: Female
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Kelahiran Kembali dan Antarabhava/Bardo
« Reply #50 on: 18 July 2013, 12:09:19 PM »
Apa makna "bhava" yang sebenarnya?

Jadi, bagaimana makna "bhava" sebenarnya menurut Sang Buddha sendiri? Apakah ada dalam sutta yang menjelaskan lebih rinci tentang "bhava" ini?

Bagaimana dengan hukum Patticcasamuppada ?
Paticca Samuppada             -        Dependent Origination
   

Pali                                     English
Avijjâ paccayâ sankhârâ             Ignorance conditions kamma formations.
Sankhârâ paccayâ viññanam           Kamma formations condition consciousness.
Viññanam paccayâ nâmarûpam      Consciousness conditions mind-matter.
Nâmarûpa paccayâ salâyantanam  Mind-matter conditions six-sense bases.
Salâyantana paccayâ phasso          Six-sense bases condition contacts.
Phassa paccayâ vedanâ                  Contacts condition feelings.
Vedanâ paccayâ tanhâ               Feelings condition craving.
Tanhâ paccayâ upâdânam          Craving conditions clinging.
Upâdâna paccayâ bhavo            Clinging conditions becoming (or action).
Bhava paccayâ jâti                   Becoming conditions birth.
Jâti paccayâ jaramaranam soka parideva sukkha domanassu-pâyâsâ sambhavanti Birth conditions old age, death, grief, lamentation, pain, depression and despair.
Evametassa kevalassa dukkha-khandassa samudayo hoti    Thus the entire mass of suffering arises.


Menurut hukum ini bhava adalah clinging condition, sedangkan bhavantara dikategorikan bhava karena ada clinging dengan feeling (vedana) terhadap keluarga yg dicintai, tetapi belum jati (menjelma/lahir) karena masih menanti.
 
« Last Edit: 18 July 2013, 12:34:56 PM by Shasika »
I'm an ordinary human only

Offline xenocross

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.189
  • Reputasi: 61
  • Gender: Male
Re: Kelahiran Kembali dan Antarabhava/Bardo
« Reply #51 on: 18 July 2013, 01:19:38 PM »
karena sepertinya sudah stuck, bingung dengan kata bhava

Aku lanjutin menurut mahayana, apa yg kudengar dari guruku, dari buku, ataupun dari tradisi


Setelah mati, kesadaran melebur dan jadi kesadaran paling halus. Entah namanya patisandhi vinnana (mahayana pake istilah lain yg aku lupa). Nah proses setelahnya bergantung pada banyak faktor.

Jika orang itu memiliki karma buruk yang sangat berat, proses antarabhava nya berlangsung cepat, dan langsung jatuh ke neraka.
Jika orang itu memiliki karma baik yg sangat hebat, proses antarabhavanya juga sekejap, dia spontan langsung lahir di surga.

Tapi kebanyakan orang tidak seperti di atas. Biasanya pikiran sebelum kematian akan menentukan lahir dimana.
Jika dia melekat pada keluarga atau harta, umumnya dia akan lahir jadi peta/ hantu kelaparan. Hal ini bisa didahului oleh antarabhava yg sangat cepat, bisa juga antarabhava yg agak lama. Kebanyakan kasus biasanya cepat.
(Untuk kelahiran ke  alam yg lahirnya spontan, biasanya antarabhava berlangsung sangat singkat)

Begitu juga jika pikiran sebelum mati baik, dan lahir ke alam dewa, biasanya antarabhava berlangsung singkat dan langsung lahir ke surga.

Tapi banyak kasus, pikiran sebelum mati kurang kuat. Atau dia akan lahir kembali menjadi manusia atau binatang.
Sehingga antarabhava berlangsung lumayan lama. Dikatakan maksimal 7x7hari.
Mungkin karena menunggu ada kondisi yang cocok untuk lahir (menunggu orang tua yg cocok berhubungan seks)

Dikatakan bahwa, situasi di alam antara/ bardo itu mirip dengan alam tujuan. Jadi ada alam bardo binatang, bardo neraka, bardo peta, bardo asura, bardo dewa, dll.
Sehingga kalau ada makhluk masuk ke bardo neraka, dia akan menderita di alam itu, sebelum lahir di neraka yang sesungguhnya. Begitu juga alam antara lainnya.

Alam antara ini, berdasarkan penglihatan orang yg bisa ngelihat makhluk2 halus, lebih transparan dan gak berwujud dibandingkan peta atau asura. Ini katanya.

Lama kehidupan di alam bardo adalah 7x7hari. Artinya satu bentuk kelahiran berlangsung selama 7 hari, setelah itu dia mati dan masuk ke bardo selanjutnya, atau mati dan lahir di antara 31 alam. Jadi tradisi chinese biasanya melakukan sembahyang tiap 7 hari sampai hari ke 49.

Bardo apa yg dialami seorang makhluk, itu tergantung karma dan kebiasaan pikiran dia. Akan muncul banyak ilusi dan bayangan, dan kalau udah terseret ke salah satu bayangan, kesadaran akan lahir di keadaan menurut bayangan itu.
Mirip halangan dan ilusi waktu meditasi.

dikatakan, yg bisa full 49 hari mengalami bardo, itu hanya praktisi tingkat tinggi. Maksudnya apa, saya gak tau, kayaknya itu ajaran tingkat tinggi.
Tapi ada juga dikatakan di tibetan book of the dead, kalau hari pertama bisa menghindari masuk bardo, bisa langsung mengarahkan pikiran ke alam2 yg lebih tinggi. Kalau gak berhasil, cobain di hari ke7 mengarah ke alam surga, dst.

Biasanya selama bardo, kesadaran itu akan ada di tempat2 yg familiar dengan dia atau tubuhnya, atau keluarganya. Biasanya mereka bebas bergerak (kecuali mungkin bardo neraka) dan berkeliling. Tetapi karena kemelekatan terhadap tubuh atau keluarga biasanya sih mereka gampang lahir jadi peta dan melakukan hal yg sama, berkeliling.
Sehingga ada kebingungan juga apakah yg lagi keliling itu makhluk antara atau makhluk peta.

Tapi, apa yg dilakukan keluarga gak berubah. Keluarga harus mengadakan pelimpahan jasa, pembacaan paritta dan sutra, tidak menangis, dll. Karena dengan semua itu ada kemungkinan makhluk peta atau makhluk antara ini pikirannya mengarah ke positif dan lahir di alam tinggi.

Ada kesaksian satu anak indigo, yang ayahnya segera setelah meninggal jadi peta. Dia bisa melihat dan komunikasi. Setelah pelimpahan jasa intensif, pembacaan doa dll, ayahnya bisa lahir jadi dewa ketika kremasi tubuhnya.

Tapi ada juga kesaksian orang sakti lain, mengenai satu orang yg hidupnya agak gak bener, rada durhaka ke orang tua. Setelah mati, dia jadi peta. Keluarga melakukan hal standar, pelimpahan jasa dan pembacaan sutra. Dan di pembacaan doa ke 49 hari, orang ini bilang, si peta tubuhnya tenggelam ke tanah. Artinya dia masuk neraka. Jadi kalau karma udah berat memang susah dilawan


Trus ada sebuah teori yg belum bisa terkonfirmasi, yaitu lamanya bardo adalah 7x7hari berdasarkan dimensi alamnya.

Misalkan ada orang yg akan lahir jadi manusia, maka lama bardo adalah 7x7 hari (maksimal) waktu manusia.

Tapi kalau ada orang yg akan lahir jadi makhluk neraka, lama bardo adalah 7x7 hari (maksimal) waktu neraka.
katanya, lama waktu di neraka paling atas, Sanjiva, 1 hari neraka = 100 tahun (atau 50 tahun?) manusia
Jadi 7 hari neraka = 700 tahun manusia.

Sehingga, orang yg akan masuk neraka, kalau tidak langsung lahir, akan ada di alam antara selama 700 tahun (minimal)  manusia, atau 4900 (maksimal) tahun sebelum akhirnya masuk ke neraka.

Perhitungan yg mirip juga untuk alam peta, karena katanya 1 hari alam peta lebih lama dari berapa tahun alam manusia.

Jadi, ada kemungkinan leluhur kita saat ini baru saja lahir jadi peta, dan mengharapkan patidana.

Tolong dicatat ini baru spekulasi, dan biasanya orang hanya menghitung 49 hari waktu manusia. Tapi kalau ternyata benar.... yah sering2 patidana deh
Satu saat dari pikiran yang dikuasai amarah membakar kebaikan yang telah dikumpulkan selama berkalpa-kalpa.
~ Mahavairocana Sutra

Offline The Ronald

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.231
  • Reputasi: 89
  • Gender: Male
Re: Kelahiran Kembali dan Antarabhava/Bardo
« Reply #52 on: 18 July 2013, 05:00:30 PM »

Tolong dicatat ini baru spekulasi, dan biasanya orang hanya menghitung 49 hari waktu manusia. Tapi kalau ternyata benar.... yah sering2 patidana deh


bahkan Theravada yg tidak menganut bardo2an....pun melakukan patidana...jd sebenarnya tidak membutuhkan "klo ternyata benar"

bagiku..mirip alam peta (alam yg di maksud bardo) toh alam petanya ada macam2... dan memang alam peta tertentu ada yg bisa menerima patidana..
...

Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
Re: Kelahiran Kembali dan Antarabhava/Bardo
« Reply #53 on: 19 July 2013, 09:07:58 PM »
Sundul

Jadi apa arti antarabhava?
GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
Re: Kelahiran Kembali dan Antarabhava/Bardo
« Reply #54 on: 19 July 2013, 09:09:55 PM »

Setelah mati, kesadaran melebur dan jadi kesadaran paling halus. Entah namanya patisandhi vinnana (mahayana pake istilah lain yg aku lupa). Nah proses setelahnya bergantung pada banyak faktor.


Bisa tolong dijelaskan  apa itu mati pada makhluk menurut Mahayana (sumbernya please). Thanks
GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
Re: Kelahiran Kembali dan Antarabhava/Bardo
« Reply #55 on: 19 July 2013, 09:25:18 PM »
Menurut hukum ini bhava adalah clinging condition, sedangkan bhavantara dikategorikan bhava karena ada clinging dengan feeling (vedana) terhadap keluarga yg dicintai, tetapi belum jati (menjelma/lahir) karena masih menanti.

Apakah dalam penantian masih ada feeling (vedana) sehingga ada clinging?
GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: Kelahiran Kembali dan Antarabhava/Bardo
« Reply #56 on: 19 July 2013, 09:32:55 PM »
Sundul

Jadi apa arti antarabhava?

Masih stuck di sini...

Mungkin sdr. Kelana punya pendapat sendiri ttg arti antarabhava ini....
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
Re: Kelahiran Kembali dan Antarabhava/Bardo
« Reply #57 on: 21 July 2013, 10:55:32 PM »
Masih stuck di sini...

Mungkin sdr. Kelana punya pendapat sendiri ttg arti antarabhava ini....

Saya juga belum yakin , tapi cederung bahwa 'bhava' di sini bukan suatu alam, tetapi lebih pada 'kondisi untuk menjadi', ada kata kerja di sini, becoming, ada "proses"  . Jika melihat teks agama lain dalam hal ini Hindu, 'bhava' diartikan sebagai sikap batin/perasaan.

Sehingga mungkin dalam kasus misalnya 'kamabhava' bisa berarti (proses )untuk menjadi/menjelma berdasarkan pada kama (seksulitas). Kalau diterapkan pada kata 'antarabhava' maka menjadi aneh (menjelma berdasarkan pada antara??) makanya mungkin ditolak dalam Kathāvatthu.

Terlepas dari itu, saya menemukan ada kata 'bhāva' (ada garis di atas huruf 'a') selain kata 'bhava'. Saya pribadi kurang tahu apakah ini mempengaruhi artinya meskipun sedikit. Mungkin yang bisa bahasa Pali bisa membantu.

Selain itu ada kata 'antarā' selain kata 'antara'.  antarā (dlm Sandkrit) dapat diterjemahkan menjadi 'hampir', 'dekat', 'saat' (KBBI juga mengartikan 'antara'  salah satunya sebagai 'dekat'), Jadi tidak hanya berarti 'tengah-tengah atau 'di antara''. Bisa jadi antarābhava berarti (proses) penjelmaan yang hampir terjadi atau bisa berarti di saat-saat menjelma. Mungkin ini maksud awal dari aliran Buddhisme awal yang pro (mereka bukan bermaksud menyatakan adanya alam/dunia antara), namun disalahpahami oleh yang kontra. Kemudian konsep antarabhava ini berkembang dan berubah menjadi benar-benar ada alamnya.

Dalam Kathāvatthu tertulis: 'antarābhava' bukan 'antarabhava'. Sekali lagi mungkin yang bisa bahasa Pali bisa membantu apakah perbedaan ini penting atau tidak.

Demikian untuk saat ini.
GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Kelahiran Kembali dan Antarabhava/Bardo
« Reply #58 on: 22 July 2013, 05:58:51 AM »

Menurut hukum ini bhava adalah clinging condition, sedangkan bhavantara dikategorikan bhava karena ada clinging dengan feeling (vedana) terhadap keluarga yg dicintai, tetapi belum jati (menjelma/lahir) karena masih menanti.
 

bold, maksudnya menanti untuk lahir lagi ?  ???,
andaikan jadi 'mahluk menanti' utk menjelma/lahir dan 'mahluk menanti' lebih tepat di sebut mahluk apa ?   :),
tentunya ada kondisi 'terminal' untuk tunggu proses menanti terlahir lagi, begitukah !  :)
« Last Edit: 22 July 2013, 06:04:16 AM by adi lim »
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline will_i_am

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.163
  • Reputasi: 155
  • Gender: Male
Re: Kelahiran Kembali dan Antarabhava/Bardo
« Reply #59 on: 22 July 2013, 02:05:30 PM »
dari sini
Quote
    bhāva

(feminine and masculine) 'nature',

refers to the sexual characteristics of the body, and belongs to the group of corporeality (s. khandha).

It is a commentarial term for the faculties of femininity and masculinity (s. indriya 7, 8). (App.).
kalau yang antarā belum dapat
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_