[at] Riky,
Sy mengerti masalahnya sekarang. Anda ternyata telah mengeneralisasikan masalah, yakni sbb:
~ Cinta Kasih: kondisi batin yg terbebas dari LDM
~ Arahat: seseorang yg terbebas dari LDM sepenuhnya.
Dari kenyataan diatas, anda beranggapan bahwa hanya seorang Arahat lah yg bisa mempraktikkan Cinta Kasih, sedangkan seorang biasa tidak bisa karena belum terbebas dari LDM.
Bro Riky,
~ Kita ambil contoh yg ekstrim, jika anda punya seorang anak dan jika anda dihadapkan pada pilihan, akan menyumbangkan organ anda atau anak anda tidak selamat, anda akan rela berkorban demi anak anda. Pada saat itu yg ada hanyalah batin metta dan karuna, pada saat itu anda terbebas dari ketamakan dan kebencian.
~ Contoh lain lagi, pada saat melihat bayi busung lapar, timbul rasa kasihan dan kita merelakan uang kita (kadang tenaga dan waktu) untuk berdana ke ibunya atau membantu membawa si anak ke rumah sakit... pada saat itu tidak ada timbul batin tamak dan benci, yg ada hanyalah batin cinta kasih murni dan belas kasihan (tiada keegoisan / aku pada saat itu).
~ Saat sedang membawa mobil, ada gerombolan anak2 mau menyeberang. Kita menghentikan mobil kita dan membiarkan anak2 tsb menyeberang... pada saat itu yg ada hanyalah batin Cinta Kasih, merelakan hal2 lain demi kepentingan orang lain (bandingkan jika kita malah semakin menekan gas, tidak ingin anak2 tsb menghambat jalan kita, saat itu yg ada hanyalah batin keegoisan/AKU).
- Apakah seorang manusia biasa (belum arahat) tidak mungkin memunculkan batin yg terbebas dari LDM?
- Apakah yg kita produksi setiap saat hanyalah batin LDM (kamma buruk) semua?
- Jika tidak ada batin yg terbebas dari LDM bagaimana anda bisa menuai vipaka baik
- Jika kita memang selalu memproduksi LDM (aku/ego), tanpa pernah memproduksi kamma baik, kenapa ada saat2 ketika kita bisa menuai vipaka baik?
Kenyataannya, ada saat2 kita memproduksi kamma baik dan ada saat2 ketika kita memprduksi kamma buruk (dan sayangnya, umumnya yg lebih banyak diproduksi adalah kamma buruk/akusala citta).
Jika Cinta kasih hanya bisa dilakukan oleh seorang Arahat, sy pikir tidak perlu Buddha menganjurkan kita untuk rajin2 melatih pikiran, ucapan dan perbuatan baik (yg direfleksikan menjadi Metta, Karuna, Mudita dan Upekkha).
----
Tidak banyak lagi yg bisa kita bahas mengenai Cinta Kasih ini.... Satu saja harapan sy, semoga Bro Riky suatu saat bisa menyadari bahwa kita semua berportensi memunculkan batin Cinta Kasih saat ini juga.
::
::