Pacar Beda Agama

[Kokuzo]

Nama Buddhaya semua...

gw punya pacar yang beda agama... sejak awal kenalan udah saling sadar kita beda agama n sebelum jadian dah komit ga kan bawa" agama ke dalam hubungan kita. nah di tengah" hubungan kadang" perbedaan ini mulai bawa masalah. hanya karena perbedaan pandangan, beberapa kali ribut... emank seh dia ga pernah ngajakin gw masuk agama dia karena uda gw kasi tau dari awal jangan pernah ajakin gw masuk karena gw ga kan masuk... akhir" ini masalah beda pandangan kayanya udah AGAK teratasi... sama" sebisa mungkin gak bawa" agama... aman, for now...

nah masalahnya neh, gw ga yakin ke depannya perbedaan ini ga akan bawa masalah. apalagi kalo ampe nikah, mungkin bisa bermasalah cukup besar... sebenarnya gw ga masalahin dia mau tetep agama itu, but sisi terparahh gw liat gara" agama dia, dia jadi lemah... jadi terlalu bergantung pada (maaf) tuhan dia, gw, temen", jadi kalo dia ga punya sesuatu buat bergantung menjadi sangat" lemah... juga pola pikir dia yang kadang tidak bisa logis dan gak berpikir panjang atas segala sesuatu karena yakin 'akan ADA yang membantu'... ya dengan gini gw pengen narik dia ke Buddhist... di samping kasihan, n taon depan dia bakal kerja di Singapur... gw takut dia ga bisa bertahan sendiri...

sedikit tentang dia, dulu dia Buddha ktp, praktek keluarganya Konghucu & Tao, biasalah  . nah sejak neneknya meninggal, ditambah cc tertuanya masuk kr****n, sekeluarga diajakin masuk kr****n... dan dengan masuknya mereka, perekonomian keluarga yang pas"an jadi terangkat... jadi mereka menjadi sangat yakin dan fanatik pada agama mereka ini... makanya susah buat dikeluarin kayanya... secara dia ga pernah kenal yang namanya Dhamma dari kecil...

Itu aja, mohon berkenan memberi saran dan masukan...
Makasih....
 

[morpheus]

menurut saya sih, lupakan aja pikiran untuk menarik dia jadi buddhis... anda harus menghormati kepercayaan dia kalo anda mau dia menghormati kepercayaan anda...

kalo anda pengen membuat dia jadi lebih "kuat", mungkin anda bisa ngajak dia share dan diskusi secara non religi, tidak berbau agama2an, cuman pake common sense dan hati (sambil pacaran dikit2 hehehehe). kebenaran tidak selalu harus diperkenalkan dengan agama atau kepercayaan...

[Forte]

Memang susah..

Sekarang, berbalik lagi ke permasalahan Sdr. ketujuh
Apa Anda dan pacar Anda bisa menerima pernikahan beda agama?
Apakah keluarga Anda dan pacar Anda merestui ?
Apakah sudah siap dengan konsekuensinya ?

Jika salah satu dari di atas, jawabannya tidak
maka pacaran tersebut harus dipertimbangkan lagi..
apakah akan dilanjutkan atau diakhiri..

Saya pernah mengalami seperti Anda.
Dan solusi yang saya ambil..
Jalan di rel masing2.. dan akhirnya kami juga putus..

Karena kami tidak memenuhi ketiganya.
1. Dia tidak mau pernikahan beda agama dan ingin saya pindah.
2. Orang tua dari kedua belah pihak tidak merestui
3. Dia belum siap dengan konsekuensi beda agama..

Jadi intinya berbalik ke Sdr. 7th
Solusinya ada pada ketepatan dan ketegasan dalam pengambilan keputusan

Semoga bisa membantu..

[Kokuzo]

morpheus
iya gw awalnya mikir gitu... tapi karena dia orangnya keras kepala banget, jadi susah juga...
dia terlanjur yakin akan ADA yang bantu dia... jadi ga perlu takut... tapi ketika dalam beberapa kasus TIDAK ADA yang membantunya, maka dia cuma bisa kecewa, menyesal, nangis... kejadiannya bukan cuma sekali lho... gw juga sebenarnya gak mau banget narik" dia ke Buddhisme... buat apa? cuma gw pengen dia bisa kuat seandainya suatu saat gw ga ada lagi buat dia... gitu seh...

Hedi Kasmanto
kakak ke-2 (ke-1 admin aja de  ),
1. siap kok.
2. keluarga gw jelas" ga masalah. keluarga dia KELIHATANNYA tidak masalah... tapi nyokapnya pernah sekali ngajakin ke gereja.
3. ini yang belum tau... ga tau konsekuensi seperti apa yang bakal muncul. jadi ga tau siap ato tidak...

sepertinya ga mungkin pisah... dari gw sendiri pisah ga masalah. cuz bukan berarti gw pengen yang baru, setidaknya gw bisa melepas satu lagi kemelkatan gw. tapi dari dia, kalo gw lepas, pasti dia bilang gw ga sayang dia lagi, bla bla bla... ya gtiu de...

jadi gimana ya? maseh bingung 

[Forte]

Ribet juga ya..

Masalah Anda sama dengan saya..
Saya dulu juga begitu..
Dia gak bisa terima..
Lama2 dia sadar juga mengenai umur..
Dan akibatnya dia bisa menerima..

Solusinya :
Mungkin tunggu dia tenang..
Baru diajak untuk bicara 4 mata secara jernih.
Masalahnya ini menurut saya jangan ditunda2
Akibatnya fatal..

Mengapa saya bilang fatal ?
Karena perasaan itu akan terus muncul..
Dan misal katakanlah terjadi hal yang terburuk dan putus..
Untuk mengembalikan / resurvive.. itu butuh waktu yang sangat lama..
Jadi lebih baik mencegah daripada mengobati bukan..

Jadi semua berbalik ke Anda dan pacar Anda.
Semoga Anda dan pacar Anda serta kedua keluarga berbahagia..

[morpheus]

morpheus
iya gw awalnya mikir gitu... tapi karena dia orangnya keras kepala banget, jadi susah juga...
dia terlanjur yakin akan ADA yang bantu dia... jadi ga perlu takut... tapi ketika dalam beberapa kasus TIDAK ADA yang membantunya, maka dia cuma bisa kecewa, menyesal, nangis... kejadiannya bukan cuma sekali lho... gw juga sebenarnya gak mau banget narik" dia ke Buddhisme... buat apa? cuma gw pengen dia bisa kuat seandainya suatu saat gw ga ada lagi buat dia... gitu seh...

yah, kalo gitu anda terima apa adanya aja...

anda support aja dia dalam arti anda memberikan comfort kepada pacar anda tanpa berusaha mengubahnya... kadang cinta kasih yg tulus dan terus menerus malah bisa mengubah orang tanpa bermaksud mengubahnya. kadang masalah bisa justru timbul kalo ada ketidakpuasan pada keadaan sekarang dan anda stress berusaha untuk mengubahnya.

kayaknya sih kalo anda berniat meneruskan hubungan ini sampai ke pernikahan, tantangan yg akan anda hadapi bakal cukup besar. tapi bukankah hidup lebih menarik kalo banyak tantangannya? 

cuman saya cukup banyak mendengar cerita2 tentang pemaksaan kehendak dan intoleransi dalam sebuah keluarga multi religi... semoga ini tidak terjadi pada anda...

[langitbiru]

refot..refot..

saya setuju ama usul morpheus, mungkin bisa dgn ngajak dia berbicara di luar religi yg lbh menyangkut ke logika, krn 7th sendiri ga mau maksa2in pindha agama tha...
tp ya lagi2,refot juga, i rasa pola pikirnya sdh ke religi melulu dan ujung2nya religi mana bisa dilogiskan 

[Sumedho]

Setuju dgn sdr Morpheus tentang keluarga multi religi.

Biasanya orang semakin tua, biasanya semakin sadar ada yg kurang dihidup, biasanya lari ke agama.
Kalau sudah sama-sama demikian, nanti yang tidak jadi masalah sebelumnya bisa saja bermasalah dikemudian hari.
Kecuali cara pandangnya sudah beyond religion...

Yang perlu dipikirkan juga, long distance relationship ke singapore itu sementara atau masih gantung ?
Hubungan jarak jauh cenderung lebih mudah goyah. Terlebih jika ada salah satu pihak yang lemah dan kebetulan bertemu dengan pihak yang memberikan tempat sandaran. Ini bukan hendak menakut-nakuti tetapi ini kemungkinan yang bisa terjadi juga.

[Kalyanadhammo]

Saya sependapat dengan saudara Hedi.
Lebih baik jika sudah tenang bicarakan saja.
Hal seperti ini jangan ditunda2 lagi.
Semakin lama akan semakin sulit.
Jika tidak bisa diselesaikan, ya cari yang baru. 

regards.

[Kokuzo]

masih bingung juga seh... akhir" ini memang mulai bisa menghindari masalah seputar ini. malah dia support gw supaya rajin ke vihara (secara gw males ke vihara  )...

paling ya seperti kasusnya tadi pagi, dia kan interview buat kerja praktek. nah dia bilang, "doain ya supaya sukses"... sementara gw berpikir sukses tidaknya dia hanya bergantung pada kemampuan dia sendiri kan? gw doa bisa bantu apa? nah tapi ya buat memotivasi terpaksa gw bilang, "iya gw doain"... not a big deal seh... but takutnya dia terlalu bergantung kepada doa, berpikir segala sesuatu bisa berhasil dengan doa... gimana meluruskan pandangan religi secara logika? sedangkan kita semua tau agama lain itu kadang tidak dapat dipertimbangkan secara logika...

anywey, makasih atas saran rekan" sekalian... saya coba pikirkan dengan matang lagi dan pertimbangkan hal ini...

[Forte]

Hm.. Kadang gimana ya.. Doa Anda untuk si Dia cukup.. Semoga Si Dia berbahagia.. atau Semoga Dia selalu sukses.. cukup begitu saja saya rasa..
Makanya dulu saya pernah baca, doa kita cukup : Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta.

Dia mensupport Anda ke vihara itu bagus, pertanda dia memperhatikan Anda. Setidaknya dengan Anda di Vihara, Anda bisa tenang..

[Kalyanadhammo]

Jika dengan doa dia merasa lebih percaya diri ya bilang iya saja.
Doa berarti kita mengharapkan nya untuk hidup berbahagia jadi tidak ada salahnya.
Memang tergantung pada doa itu tidak baik. Tapi jika dengan doa dia lebih percaya diri dalam bekerja ya tidak masalah.

regards.

[Sukma Kemenyan]

pacaran... berlanjut... kenikah... nikah... berlanjut... ke punya anak....

hidup udah susah...
jgn nambah2 kehidupan lage...
 

[Kokuzo]

Hedi Kasmanto & Kalyanadhammo
makasih...
baiklah mulai sekarang gw bakal coba support dia dengan cara yang kk sarankan...

gw pernah denger, doa (konteks Buddhis) dapat membantu menenangkan pikiran, jadi dengan demikian tidak mustahil seseorang dapat sukses melakukan segala sesuatu karena didasari pemikiran yang tenang... kalo salah mohon koreksi...

nah kalo benar, dan dia merasa doa dia dan gw bener" berguna, sudah tentu dia bakal berpikir itu adalah bantuan 'yang di atas', bukankah itu akan membuat dia semakin melekat kepada 'yang di atas' nantinya?

selama ini cara yang gw lakuin mungkin salah, ketika dia minta didoakan, gw ga pernah doain... cuz gw pengen dia rasain, ngerti, segala sesuatu yang dia dapetkan itu adalah hasil dari usaha sendiri, 'faktor eksternal' yang dia percayai bisa membantu adalah tidak bisa membantu... sehingga gw berharap dia bisa perlahan" tidak melekat kepada 'sosok eksternal' itu...

nah sudah sering dia dalam kesulitan, masalah, who's the one would stand for her? ME... ga ada 'yang di atas' yang ngebantu dia. tapi menurut dia 'yang di atas' membantu dia lewat gw... bingung kan... 

gw sendiri terhitung sangat baru dalam mengenal Buddha, baru sekitar 3 tahun kurang... jadi kadang, malah sering, salah langkah dalam hal ini... mumpung disini bisa sharing dengan nyaman, seandainya kk" jadi gw apa yang bakal kk" lakuin...

kk Kemenyan
emank kk ga punya pacar ya? 
sayangnya gw kenal duluan si cewe sebelum benar" mengenal Buddha... jadi ga mungkin gw lepasin dia gitu aja...

[morpheus]

soal doa, saya teringat hasil penelitian ilmuwan inggris.

sample percobaan dari rumah sakit dibagi jadi 3 grup:
1. gak didoain sama sekali
2. didoain tapi gak dikasih tau kalo dia didoain
3. didoan dan dikasih tau kalo dia terus didoain

hasilnya..... grup pertama ama kedua hasilnya persis sama, alias gak ada efeknya didoain.
grup ketiga relatif lebih cepet sembuh.

dari sini bisa disimpulkan, bukan tuhan yg bikin cepet sembuh, tapi mentalnya sendiri akibat seneng didoain orang laen

jadi laen kali, bilang aja ama pacar kamu kalo kamu doain atau bermettta bhavana ke dia tiap hari siang malem