//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Yana dan Berpolitik dalam Buddhism  (Read 77573 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline andrew

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 568
  • Reputasi: 22
Re: Yana dan Berpolitik dalam Buddhism
« Reply #60 on: 05 September 2008, 10:05:08 AM »
Saya ingin tanya, apakah seseorang yang menjalani hal-hal di atas HARUS mengenal apa itu TIRATANA, HARUS mempunyai pengetahuan tentang JALAN MULIA BERUNSUR 8, HARUS mengetahui uraian 4 KESUNYATAAN MULIA?
Tidak harus,
Namun setiap point dari apa yang anda uraikan diatas merupakan bagian dari Empat Kebenaran Mulia

Pertanyaan:
Apakah anda menerima kalau semua yang anda tulis diatas merupakan bagian dari Empat Kebenaran Mulia?

Saya bahkan menerima bahwa uraian dari Jalan Mulia Berunsur 8 itu mencakup hal2 di atas.
Seperti dari dulu saya katakan, yang saya masalahkan adalah "FORMAT" (JMB 8 & 4 KM) ini selalu dibuat menjadi harga mati, di mana orang HARUS mengetahuinya dahulu sebelum merealisasikan ajaran Buddha itu sendiri.


Seperti orang berusaha mendorong dibilang tidak mendorong kalau tidak mengetahui hukum Newton.




ini yang sedang terjadi  :)

 _/\_

Offline Sukma Kemenyan

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.840
  • Reputasi: 109
Re: Yana dan Berpolitik dalam Buddhism
« Reply #61 on: 05 September 2008, 10:05:38 AM »
Saya bahkan menerima bahwa uraian dari Jalan Mulia Berunsur 8 itu mencakup hal2 di atas.
Seperti dari dulu saya katakan, yang saya masalahkan adalah "FORMAT" (JMB 8 & 4 KM) ini selalu dibuat menjadi harga mati, di mana orang HARUS mengetahuinya dahulu sebelum merealisasikan ajaran Buddha itu sendiri.
Perlu diingat,
Saya tidak pernah menanyakan bagaimana beliau mengajarkan meditasi
Saya tidak pernah menanyakan apakah murid-murid beliau mengenal konsep 4KM & JMB8

Offline HokBen

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.525
  • Reputasi: 100
  • Gender: Male
Re: Yana dan Berpolitik dalam Buddhism
« Reply #62 on: 05 September 2008, 10:07:40 AM »

Buddha pernah mengatakan di Dhammapada

orang yang diam dia akan dicela, orang yang berbicara dia juga akan dicela, tidak ada orang yang bebas dari celaan...

 _/\_

mungkin bro andrew bisa menambahkan bagaimana Sang Buddha menganjurkan kita dalam menghadapi sebuah celaan?
apakah tanggapan kita itu diam, marah, ngambek, ngomel2, atau gimana?

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Yana dan Berpolitik dalam Buddhism
« Reply #63 on: 05 September 2008, 10:14:04 AM »
Sebenernya sih formatnya sih terserah selama unsur 4 & 8 terkandung, tetapi dulu Pak Hudoyo pernah menyatakan kalo unsurnya ilang satu , tidak masalah khususnya di unsur 8. Nah lho?

Kalo menyangkut MMD, saya tidak begitu tahu karena juga tidak ikut thread MMD (yang di board "Meditasi").
Saya rasa perbedaan pendapat itu memang sudah ada sejak lama tentang perlu atau tidak perlunya jhana sebelum ke Vipassana. Karena saya bukanlah seorang Arahat, saya hanya melihat itu sebagai 'cocok2an' dalam kepercayaan. Tapi saya cocok dengan 'mengundang untuk dibuktikan', bukan dogma atau iman yang harga mati tidak diragukan. Itulah sebabnya saya pilih diskusi di forum Buddhis.


Offline andrew

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 568
  • Reputasi: 22
Re: Yana dan Berpolitik dalam Buddhism
« Reply #64 on: 05 September 2008, 10:16:58 AM »

Buddha pernah mengatakan di Dhammapada

orang yang diam dia akan dicela, orang yang berbicara dia juga akan dicela, tidak ada orang yang bebas dari celaan...

 _/\_

mungkin bro andrew bisa menambahkan bagaimana Sang Buddha menganjurkan kita dalam menghadapi sebuah celaan?
apakah tanggapan kita itu diam, marah, ngambek, ngomel2, atau gimana?

saya tidak ingat Buddha menganjurkan bagaimana, bahkan mungkin saya tidak berani memastikan Buddha menganjurkan bagaimana...
 


setiap kasus tentunya mempunyai penyelesaian yang berbeda... setiap kasus itu unik, dan tidak akan terulang...


 _/\_

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Yana dan Berpolitik dalam Buddhism
« Reply #65 on: 05 September 2008, 10:20:08 AM »
Saya bahkan menerima bahwa uraian dari Jalan Mulia Berunsur 8 itu mencakup hal2 di atas.
Seperti dari dulu saya katakan, yang saya masalahkan adalah "FORMAT" (JMB 8 & 4 KM) ini selalu dibuat menjadi harga mati, di mana orang HARUS mengetahuinya dahulu sebelum merealisasikan ajaran Buddha itu sendiri.
Perlu diingat,
Saya tidak pernah menanyakan bagaimana beliau mengajarkan meditasi
Saya tidak pernah menanyakan apakah murid-murid beliau mengenal konsep 4KM & JMB8

Kembali ke MMD lagi? OK.
Saya tidak terlalu ingat detail posisi Kemenyan dalam hal MMD vs Buddhism ini. Boleh dijelaskan apakah mengatakan sesuai/tidak dan alasannya?

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Yana dan Berpolitik dalam Buddhism
« Reply #66 on: 05 September 2008, 10:22:45 AM »
Tugas mulia Guru saya rasa semua sudah tau, tanpa pamrih, bukannya gara2 masalah sepele yang berlandaskan ego dan mengumbar ego ingin diakui "sebagai bagian Buddhism* .
jadi maksud anda guru yg baik itu membiarkan saja sesuatu yg salah?
kalo metta bhavana yg bersumber pada metta sutta atau anapanasati yg bersumber pada anapanasati sutta dimasupin ke buddhisme dan kepercayaan lain, guru yg baik seharusnya diem aja dan manggut2?

kalo emang gitu yg anda maksud, pengertian guru yg baik antara kita berbeda...
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: Yana dan Berpolitik dalam Buddhism
« Reply #67 on: 05 September 2008, 10:29:27 AM »
wah.. tambah lama jadi bengong............gw

Bp Hudoyo belajar meditasi di Thailand (Buddhist)
dan menengajarkan meditasi MMD serta sangat bersemangat
mengutip ayat....baikut/tu.... (sori)...jg juga diajarkan oleh Buddha.

Berarti Bp Hudoyo bisa sampai ini hari adalah juga atas ajaran Buddha...

Ajaran Buddha banyak.... 4km8R.... (banyak produknya deh...)

Tepatkah seorang murid Buddha mengatakan dgn MMD.....
produk Buddha lainnya ngak perlu/ngak berlaku/kwalitas SD?????

Bisakah MMD berjalan BEGUNA BAGI ORG BANYAK (non Buddhist)
tanpa memberi pandangan negatif pada produk Buddhist yg lain?

Karna manusia banyak macam/kepintaran.....
maka produk Buddhist juga berbeda-beda!

Tolong penjelasan yg singkat aja deh......
panjang2 tambah bengong gw............
(produk yg gw senangin adalah sabun LUX,.... murah meriah)





Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline Sukma Kemenyan

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.840
  • Reputasi: 109
Re: Yana dan Berpolitik dalam Buddhism
« Reply #68 on: 05 September 2008, 10:31:37 AM »
Saya bahkan menerima bahwa uraian dari Jalan Mulia Berunsur 8 itu mencakup hal2 di atas.
Seperti dari dulu saya katakan, yang saya masalahkan adalah "FORMAT" (JMB 8 & 4 KM) ini selalu dibuat menjadi harga mati, di mana orang HARUS mengetahuinya dahulu sebelum merealisasikan ajaran Buddha itu sendiri.
Perlu diingat,
Saya tidak pernah menanyakan bagaimana beliau mengajarkan meditasi
Saya tidak pernah menanyakan apakah murid-murid beliau mengenal konsep 4KM & JMB8

Kembali ke MMD lagi? OK.
Saya tidak terlalu ingat detail posisi Kemenyan dalam hal MMD vs Buddhism ini.
Boleh dijelaskan apakah mengatakan sesuai/tidak dan alasannya?
Waduh... koq gw ngerasa kerepotan sewaktu menjawab pertanyaan ini...
kening gw berkerut benter mikir apa yg mao gw ketik...

Gw coba belah satu per satu dah...
Quote
Seperti dari dulu saya katakan, yang saya masalahkan adalah "FORMAT" (JMB 8 & 4 KM) ini selalu dibuat menjadi harga mati, di mana orang HARUS mengetahuinya dahulu sebelum merealisasikan ajaran Buddha itu sendiri.
Apakah MMD sesuai dengan Buddhism?

Menurut saya
Buddhism berbicara tentang Dukkha dan bagaimana membebaskan diri dari pada Dukkha...
Apakah MMD sesuai dengan Buddhism?
Tidak ada yang lebih berhak memberikan jawaban atas pertanyaan ini selain daripada Pak Hudoyo itu sendiri
dan dari tanya jawab saya dengan pak hudoyo,
terlihat begitu berat pak hudoyo menjawab Ya, MMD itu sejalan dengan JMB8

Quote
Saya tidak terlalu ingat detail posisi Kemenyan dalam hal MMD vs Buddhism ini.
Boleh dijelaskan apakah mengatakan sesuai/tidak dan alasannya?
Dahulu saya cuma pengamat yang menengahi,
Kali ini saya telah mengambil kesimpulan "Tidak sesuai" dikarenakan arogansi dari pak Hudoyo yang ogah mengakui kalau MMD itu memang sesuai Buddhism

Offline andrew

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 568
  • Reputasi: 22
Re: Yana dan Berpolitik dalam Buddhism
« Reply #69 on: 05 September 2008, 10:32:51 AM »
Kalau saya mau berpikiran Buruk maka akan timbul pikiran2 buruk/kecurigaan dengan protesnya Pak Hudoyo dan sikap2nya yang mungkin bagi aye "agak aneh" . mungkin gara2 aye gak pernah meditasi sehingga gak tahu bagaimana sifat2 orang yang telah meditasi bertahun2 dan juga bagaimana mengaplikasikan dalam kehidupan sehari2 yang Melihat apa adanya :)
perlu diingat posisi pak hudoyo sebagai guru meditasi. terang aja semua interestnya adalah mengajar...
begitu ada kesempatan pasti pak hudoyo mencoba "mengajarkan" sesuatu walaupun kedengerannya aneh.

coba anda liat ibu2 muda jaman sekarang. biarpun lagi main2 ama anaknya, tapi begitu ada kesempatan tau2 diajak itung2 mainannya, nanya warna mobilnya apa. kadang gak nyambung sama permainannya.

saya ngeliat sikap dan kata2 pak hudoyo yg "aneh" itu seperti sikap si ibu muda tadi...
kalo gak mau diajar, cuekin aja tho...
seorang guru yang baik tidak akan mempermasalahkan mau ditempatkan di mana pun asalkan niatnya bener2 mengajar, bukan mencari2 masalah yang lain atu ingin dperlakukan istimewa di tempat yang di inginkan.

Tugas mulia Guru saya rasa semua sudah tau, tanpa pamrih, bukannya gara2 masalah sepele yang berlandaskan ego dan mengumbar ego ingin diakui "sebagai bagian Buddhism* .

bohwat aye juga cuy :))


Ryu...

setiap kasus itu unik,

coba lihat bagaimana perlakuan Marpa ( guru ) kepada Milarepa ( murid )

penuh makian...
pukulan... bahkan siksaan, seperti budak...

mengomentari Milarepa sebagai murid yang tidak bisa memberikan persembahan materi kepadanya...

tapi...
apa yang dihasilkan sekarang...

Milarepa sampai hari ini , menjadi inspirasi agung... bagi para pertapa

 _/\_

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Yana dan Berpolitik dalam Buddhism
« Reply #70 on: 05 September 2008, 10:33:58 AM »
dengan kata lain,
Pertanyaan saya adalah:
Apakah MMD Mengakhiri Dukkha?
setahu saya ini udah dijawab dengan cukup jelas. diquotekan dari bahiya sutta bahwa ini adalah akhir dari dukkha dan mmd berdasarkan bahiya sutta. apakah ini kurang jelas, bang?

Lalu,
Apakah salah saya pribadi berasumsi kalau MMD tidak sesuai JMB8?
tentu saja tidak bang.
semua orang bebas berpendapat apapun, selama tidak memaksakan pendapatnya ke orang lain melalui kekuasaannya.
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline Sukma Kemenyan

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.840
  • Reputasi: 109
Re: Yana dan Berpolitik dalam Buddhism
« Reply #71 on: 05 September 2008, 10:38:13 AM »
dengan kata lain,
Pertanyaan saya adalah:
Apakah MMD Mengakhiri Dukkha?
setahu saya ini udah dijawab dengan cukup jelas. diquotekan dari bahiya sutta bahwa ini adalah akhir dari dukkha dan mmd berdasarkan bahiya sutta. apakah ini kurang jelas, bang?
Apa perbedaan pertanyaan:
Apakah MMD mengakhiri Dukkha?
dengan
Apakah MMD sejalan dengan JMB8?

Quote
tentu saja tidak bang.
semua orang bebas berpendapat apapun, selama tidak memaksakan pendapatnya ke orang lain melalui kekuasaannya.
Oleh karena itu saya mencoba mengali apa pendapat beliau melalui pertanyaan-pertanyaan saya.
Namun, beliau terlihat begitu pongah dan arogan untuk mengakui,
Bahkan dengan tegas beliau mengatakan kalau hal-hal tersebut cuma hapal-hapalan anak-anak SD

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Yana dan Berpolitik dalam Buddhism
« Reply #72 on: 05 September 2008, 10:39:40 AM »
Waduh... koq gw ngerasa kerepotan sewaktu menjawab pertanyaan ini...
kening gw berkerut benter mikir apa yg mao gw ketik...

Gw coba belah satu per satu dah...
Quote
Seperti dari dulu saya katakan, yang saya masalahkan adalah "FORMAT" (JMB 8 & 4 KM) ini selalu dibuat menjadi harga mati, di mana orang HARUS mengetahuinya dahulu sebelum merealisasikan ajaran Buddha itu sendiri.
Apakah MMD sesuai dengan Buddhism?

Menurut saya
Buddhism berbicara tentang Dukkha dan bagaimana membebaskan diri dari pada Dukkha...
Apakah MMD sesuai dengan Buddhism?
Tidak ada yang lebih berhak memberikan jawaban atas pertanyaan ini selain daripada Pak Hudoyo itu sendiri
dan dari tanya jawab saya dengan pak hudoyo,
terlihat begitu berat pak hudoyo menjawab Ya, MMD itu sejalan dengan JMB8

Quote
Saya tidak terlalu ingat detail posisi Kemenyan dalam hal MMD vs Buddhism ini.
Boleh dijelaskan apakah mengatakan sesuai/tidak dan alasannya?
Dahulu saya cuma pengamat yang menengahi,
Kali ini saya telah mengambil kesimpulan "Tidak sesuai" dikarenakan arogansi dari pak Hudoyo yang ogah mengakui kalau MMD itu memang sesuai Buddhism

OK, thanx buat penjelasannya. Berarti seperti dugaan saya semula, memang yang dimasalahkan adalah "pribadi seorang Hudoyo", bukan MMD. Saya menilai MMD dari penjelasan metoda dan pendekatan terhadap 3 sutta yang digunakan. Saya tidak mencampurkan "sikap Pak Hudoyo terhadap sutta yang lain, pengalaman dan pendapat pribadinya, serta 'iman'-nya" ke dalam penilaian itu. Sebab saya mencoba menilai "apakah MMD sesuai dengan Buddhisme", bukan menilai "apakah agamanya Pak Hudoyo".  :)



Offline andrew

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 568
  • Reputasi: 22
Re: Yana dan Berpolitik dalam Buddhism
« Reply #73 on: 05 September 2008, 10:44:23 AM »
wah.. tambah lama jadi bengong............gw

Bp Hudoyo belajar meditasi di Thailand (Buddhist)
dan menengajarkan meditasi MMD serta sangat bersemangat
mengutip ayat....baikut/tu.... (sori)...jg juga diajarkan oleh Buddha.

Berarti Bp Hudoyo bisa sampai ini hari adalah juga atas ajaran Buddha...

Ajaran Buddha banyak.... 4km8R.... (banyak produknya deh...)

Tepatkah seorang murid Buddha mengatakan dgn MMD.....
produk Buddha lainnya ngak perlu/ngak berlaku/kwalitas SD?????

sebetulnya yang dimaksud bukan kualitas SD

lebih tepatnya...

ini yang paling baik buat saya... ( belum tentu baik dan cocok buat orang lain )

itu yang paling baik buat dia

dan itu yang paling baik menurut kamu ...

setiap orang unik, dan punya kecenderungan yang berbeda...
tidak ada yang persis cocok untuk semua orang

konflik timbul... ketika seseorang berusaha menghakimi orang lain, menurut kacamatanya...






Bisakah MMD berjalan BEGUNA BAGI ORG BANYAK (non Buddhist)
tanpa memberi pandangan negatif pada produk Buddhist yg lain?


yang saya jumpai langsung...

orang-orang bukan Buddhis yang mengikuti MMD ... mereka kemudian akan respect kepada agama Buddha...




Karna manusia banyak macam/kepintaran.....
maka produk Buddhist juga berbeda-beda!

Tolong penjelasan yg singkat aja deh......
panjang2 tambah bengong gw............
(produk yg gw senangin adalah sabun LUX,.... murah meriah)




 _/\_

Offline Sukma Kemenyan

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.840
  • Reputasi: 109
Re: Yana dan Berpolitik dalam Buddhism
« Reply #74 on: 05 September 2008, 10:45:17 AM »
OK, thanx buat penjelasannya. Berarti seperti dugaan saya semula, memang yang dimasalahkan adalah "pribadi seorang Hudoyo", bukan MMD.

Saya menilai MMD dari penjelasan metoda dan pendekatan terhadap 3 sutta yang digunakan.
Saya tidak mencampurkan "sikap Pak Hudoyo terhadap sutta yang lain, pengalaman dan pendapat pribadinya, serta 'iman'-nya" ke dalam penilaian itu.

Sebab saya mencoba menilai "apakah MMD sesuai dengan Buddhisme", bukan menilai "apakah agamanya Pak Hudoyo".  :)
Perlu diingat,
Tulisan diatas adalah pendapat kemenyan.

dan kedua,
Jikalau Foundernya begini... Bagaimana muridnya?

Apa jadinya nanti thread-thread Vipasanna lainnya?
Apa jadinya nanti thread-thread Jhana?

dan yang menjadi pertanyaan terbesar saya...
Apakah perubahan sikap bijak dari pak hudoyo yang dahulu, dan yang sekarang dikarenakan MMD?
Apakah perubahan sikap dari Riky yang dahulu, dan yang sekarang dikarenakan MMD?

ataukah...
Memang batin seorang suci demikian adanya?