//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Yana dan Berpolitik dalam Buddhism  (Read 77574 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline SandalJepit

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 425
  • Reputasi: 3
Re: Yana dan Berpolitik dalam Buddhism
« Reply #30 on: 05 September 2008, 09:04:35 AM »
Di thread ini,
Kita melihat bagaimana proses perpecahan dimulai...

Di thread ini,
Kita melihat bagaimana konsep-konsep buddhisme diruntuhkan

Di thread ini,
Kita melihat bagaimana "yana-yana" yang baru muncul...

Entah bagaimana kedepannya Buddhisme di Indonesia

menurut pendapat pribadi saya, Sejak jaman dahulu kala penafsiran terhadap ajaran Buddha selalu saja terjadi, dan setiap guru itu boleh disebut sebagai suatu aliran baru. seorang guru yang berhasil mendapatkan dukungan dari  guru-guru yang lain disebut aliran asli dan guru yang gagal mendapatkan dukungan disebut aliran sesat. Yang patut dicermati adalah bagaimana sikap umat Buddha memandang suatu penafsiran?

Banthe Tich Nhat Han itu sendiri pernah dikritik karena dianggap "nyeleneh" dari Budhisme Orthodox. namun untungnya beliau mendapatkan banyak dukungan dan sukses menyebarkan agama Buddha di  luar sana.


Offline Sukma Kemenyan

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.840
  • Reputasi: 109
Re: Yana dan Berpolitik dalam Buddhism
« Reply #31 on: 05 September 2008, 09:10:54 AM »
Karena pak hudoyo memegang erat pendapat bahwa MMD tidak sesuai dengan Empat Kebenaran Mulia dan Jalan Mulia berunsur delapan,
yg saya amati, sering banget orang2 misquote kata2 pak hudoyo seperti di atas. bener lho, udah tak terhitung.
gak heran jadinya selalu bentrok karena salah mengerti...
bohwat deh owe...
Sudah berkali-kali saya coba ulangi,
Sudah berkali-kali saya coba pastikan bahwa saya tidak salah tangkap...


Quote
No.3 - apa lagi ini: Jalan Mulia Berunsur Delapan? ... Seorang Muslim atau Keristen tidak kenal itu ... tapi kalau ia mengikuti MMD ia akan mengakhiri dukkha, sebagaimana dinyatakan oleh Sang Buddha dalam Bahiya-sutta, tanpa perlu menghafal Jalan Mulia Berunsur Delapan sama sekali
Saya menyadari kalau pak hudoyo seorang Buddhist yang tentu paham,
Namun dari tulisan diatas terlihat jelas bagaimana Pak hudoyo menolak JMB8

Baik,
Saya juga berasumsi kalao pak hudoyo hanya mencoba bermain dalam kata-kata,
Namun sayangnya... dalam Thread sebelumnya saya sudah berulang kali menanyakan pertanyaan yang sama,
Yang bahkan pak hudoyo ogah menjawab pertanyaan tersebut dengan alasan diperlakukan seperti pesakitan

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Yana dan Berpolitik dalam Buddhism
« Reply #32 on: 05 September 2008, 09:11:38 AM »
Kalau saya mau berpikiran Buruk maka akan timbul pikiran2 buruk/kecurigaan dengan protesnya Pak Hudoyo dan sikap2nya yang mungkin bagi aye "agak aneh" . mungkin gara2 aye gak pernah meditasi sehingga gak tahu bagaimana sifat2 orang yang telah meditasi bertahun2 dan juga bagaimana mengaplikasikan dalam kehidupan sehari2 yang Melihat apa adanya :)
perlu diingat posisi pak hudoyo sebagai guru meditasi. terang aja semua interestnya adalah mengajar...
begitu ada kesempatan pasti pak hudoyo mencoba "mengajarkan" sesuatu walaupun kedengerannya aneh.

coba anda liat ibu2 muda jaman sekarang. biarpun lagi main2 ama anaknya, tapi begitu ada kesempatan tau2 diajak itung2 mainannya, nanya warna mobilnya apa. kadang gak nyambung sama permainannya.

saya ngeliat sikap dan kata2 pak hudoyo yg "aneh" itu seperti sikap si ibu muda tadi...
kalo gak mau diajar, cuekin aja tho...
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline Sukma Kemenyan

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.840
  • Reputasi: 109
Re: Yana dan Berpolitik dalam Buddhism
« Reply #33 on: 05 September 2008, 09:14:52 AM »
saya pikir gitu juga pak hudoyo yg udah berkutat lama di meditasi dan mmdnya. kalo dia nyeletuk, ya pasti dia hubungkan ke pengalamannya mengajar dan praktik mmd.

kalo anda ngobrol ama bhikkhu ahli jhana, ya pasti dia relatenya ke jhanaaaa aja...

apa ini sukar dimengerti?
saya pikir hal ini sukar dimengerti rekan2 karena ada prejudice jelek sebelum membacanya...
itu aja.
Tidak,
bisa dipahami...

Namun,
Saya kira juga sudah jelas mengapa perlu diberikan kotak

Offline Sukma Kemenyan

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.840
  • Reputasi: 109
Re: Yana dan Berpolitik dalam Buddhism
« Reply #34 on: 05 September 2008, 09:16:57 AM »
Kalau saya mau berpikiran Buruk maka akan timbul pikiran2 buruk/kecurigaan dengan protesnya Pak Hudoyo dan sikap2nya yang mungkin bagi aye "agak aneh" . mungkin gara2 aye gak pernah meditasi sehingga gak tahu bagaimana sifat2 orang yang telah meditasi bertahun2 dan juga bagaimana mengaplikasikan dalam kehidupan sehari2 yang Melihat apa adanya :)
perlu diingat posisi pak hudoyo sebagai guru meditasi. terang aja semua interestnya adalah mengajar...
begitu ada kesempatan pasti pak hudoyo mencoba "mengajarkan" sesuatu walaupun kedengerannya aneh.

coba anda liat ibu2 muda jaman sekarang. biarpun lagi main2 ama anaknya, tapi begitu ada kesempatan tau2 diajak itung2 mainannya, nanya warna mobilnya apa. kadang gak nyambung sama permainannya.

saya ngeliat sikap dan kata2 pak hudoyo yg "aneh" itu seperti sikap si ibu muda tadi...
kalo gak mau diajar, cuekin aja tho...
Bagaimana bila anda lagi asik makan dirumah makan,
Lalu sembari menyuap makanan tiba-tiba datang seseorang bertanya... "Semir Pak?"


Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: Yana dan Berpolitik dalam Buddhism
« Reply #35 on: 05 September 2008, 09:18:33 AM »
Saya sendiri juga tidak jelas apa pemicu harus dikotak-kan,
Namun lebih kurang dikarenakan Kritik content MMD masuk ke thread-thread non-meditasi dan thread-thread irrelevant lainnya
bang menyan, tukang kayu yg udah ngerjain pertukangannya selama 30 taon pasti ngomongannya kayuuuuuu aja...
kalo tukang kayu diceritain ttg software development process, pasti dia nyeletuk, "oh iya, di pertukangan juga gitu, mulai dari blue print dulu, design, ukur2, baru potong kayu beneran". dikit2 kayu, dikit2 kayu...

saya pikir gitu juga pak hudoyo yg udah berkutat lama di meditasi dan mmdnya. kalo dia nyeletuk, ya pasti dia hubungkan ke pengalamannya mengajar dan praktik mmd.

kalo anda ngobrol ama bhikkhu ahli jhana, ya pasti dia relatenya ke jhanaaaa aja...

apa ini sukar dimengerti?
saya pikir hal ini sukar dimengerti rekan2 karena ada prejudice jelek sebelum membacanya...
itu aja.

Bro Morph, hanya untuk berbagi informasi, Pak Hudoyo menggeluti MMD baru beberapa tahun belakangan saja. Dan mulai gencar sejak memutuskan untuk me'missi'kan MMD ini.

"Puluhan tahun" Pak Hud lalui dengan banyak mencoba berbagai jalan spiritual, bukan MMD.


::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline andrew

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 568
  • Reputasi: 22
Re: Yana dan Berpolitik dalam Buddhism
« Reply #36 on: 05 September 2008, 09:22:14 AM »

Baik,
Saya juga berasumsi kalao pak hudoyo hanya mencoba bermain dalam kata-kata,
Namun sayangnya... dalam Thread sebelumnya saya sudah berulang kali menanyakan pertanyaan yang sama,
Yang bahkan pak hudoyo ogah menjawab pertanyaan tersebut dengan alasan diperlakukan seperti pesakitan

sebetulnya jawaban Pak Hudoyo sangat jelas...
tapi memang belom bisa dimengerti saudara Kemenyan...

ditanya berkali-kali
dan dijawab berkali -kali

juga percuma...

kalo saudara kemenyan coba menelaah Buddhism  seperti saat ini...

saudara kemenyan juga akan mengalami keraguan, untuk memasuka aliran sukawati sebagai Buddhism...

coba saudara kemenyan telaah aliran sukawati...
tapi buat praktisi aliran sukawati , mereka tau , mereka Buddhism dengan pendekatan yang berbeda terutama jika dilihat dari kacamata Theravada ortodox

 _/\_

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: Yana dan Berpolitik dalam Buddhism
« Reply #37 on: 05 September 2008, 09:25:10 AM »
perlu diingat posisi pak hudoyo sebagai guru meditasi. terang aja semua interestnya adalah mengajar...
begitu ada kesempatan pasti pak hudoyo mencoba "mengajarkan" sesuatu walaupun kedengerannya aneh.

Tentu saja Pak Hudoyo berhak untuk berbicara dan mengajar meditasi.
Dan adalah hak anggota forum juga untuk mempertanyakan dan mendebat konsep2 pemikiran Pak Hudoyo.

Meskipun ini adalah forum Buddhisme yg bebas, namun tetap mempunyai kerangka utama sbg pilar yg membedakan dgn ajaran2 lainnya, tolak ukur inilah yg menimbulkan keributan. Pak Hudoyo ngotot dan juga mod ngotot juga. Kalau sudah begini, siapa yg seyogyanya mengalah?

::
« Last Edit: 05 September 2008, 09:30:52 AM by willibordus »
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline Sukma Kemenyan

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.840
  • Reputasi: 109
Re: Yana dan Berpolitik dalam Buddhism
« Reply #38 on: 05 September 2008, 09:27:00 AM »
sebetulnya jawaban Pak Hudoyo sangat jelas...
tapi memang belom bisa dimengerti saudara Kemenyan...
Bisa tolong dibantu menjelaskan?
Dengan bahasa anda (yang mungkin bisa saya pahami?)

Saya ulang kembali pertanyaannya...
Apakah MMD sejalan dengan Tiratana?
Apakah MMD sejalan dengan 4KM & JMB8?

Offline andrew

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 568
  • Reputasi: 22
Re: Yana dan Berpolitik dalam Buddhism
« Reply #39 on: 05 September 2008, 09:29:29 AM »


Meskipun ini adalah forum Buddhisme yg bebas, namun tetap mempunyai kerangka utama sbg pilar yg membedakan dgn ajaran2 lainnya, tolak ukur inilah yg menimbulkan keributan. Pak Hudoyo ngotot dan juga mod notot juga. Kalau sudah begini, siapa yg seyogyanya mengalah?

::


sepertinya Pak Hudoyo sudah mengambil pilihan yang tepat

dengan meninggalkan Forum ini, dan berada diforum yang bisa menerimanya...

tapi kenapa kemudian saudara kemenyan selaku moderator,
berusaha menarik kembali Pak Hudoyo kedalam forum ini ?

untuk mencerca nya kembali di forum ini ?

 _/\_

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Yana dan Berpolitik dalam Buddhism
« Reply #40 on: 05 September 2008, 09:29:59 AM »
Kalau saya mau berpikiran Buruk maka akan timbul pikiran2 buruk/kecurigaan dengan protesnya Pak Hudoyo dan sikap2nya yang mungkin bagi aye "agak aneh" . mungkin gara2 aye gak pernah meditasi sehingga gak tahu bagaimana sifat2 orang yang telah meditasi bertahun2 dan juga bagaimana mengaplikasikan dalam kehidupan sehari2 yang Melihat apa adanya :)
perlu diingat posisi pak hudoyo sebagai guru meditasi. terang aja semua interestnya adalah mengajar...
begitu ada kesempatan pasti pak hudoyo mencoba "mengajarkan" sesuatu walaupun kedengerannya aneh.

coba anda liat ibu2 muda jaman sekarang. biarpun lagi main2 ama anaknya, tapi begitu ada kesempatan tau2 diajak itung2 mainannya, nanya warna mobilnya apa. kadang gak nyambung sama permainannya.

saya ngeliat sikap dan kata2 pak hudoyo yg "aneh" itu seperti sikap si ibu muda tadi...
kalo gak mau diajar, cuekin aja tho...
seorang guru yang baik tidak akan mempermasalahkan mau ditempatkan di mana pun asalkan niatnya bener2 mengajar, bukan mencari2 masalah yang lain atu ingin dperlakukan istimewa di tempat yang di inginkan.

Tugas mulia Guru saya rasa semua sudah tau, tanpa pamrih, bukannya gara2 masalah sepele yang berlandaskan ego dan mengumbar ego ingin diakui "sebagai bagian Buddhism* .
Apakah sang Buddha ketika mengajarkan dia mengklaim sebagai Buddhism?
Saya menghormati sang Buddha sebagai guru para guru yang ajarannya sangat universal, kenapa oleh murid2nya dan "yang ingin diakui sebagai muridnya" malah meributkan bendera.
Apakah arti dan tujuan juga hasil meditasi seperti ini? Apakah para bhante dan bhiksu yang melakukan vinaya kelakuannya seperti yang melakukan Meditasi MMD? Sepertinya khan akhirnya malah saling menjatuhkan, saling berdebat untuk memenangkan egonya.
bohwat aye juga cuy :))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline andrew

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 568
  • Reputasi: 22
Re: Yana dan Berpolitik dalam Buddhism
« Reply #41 on: 05 September 2008, 09:31:49 AM »
sebetulnya jawaban Pak Hudoyo sangat jelas...
tapi memang belom bisa dimengerti saudara Kemenyan...
Bisa tolong dibantu menjelaskan?
Dengan bahasa anda (yang mungkin bisa saya pahami?)

Saya ulang kembali pertanyaannya...
Apakah MMD sejalan dengan Tiratana?
Apakah MMD sejalan dengan 4KM & JMB8?

saya sudah menjelaskan...

dan pada nyatanya saudara kemenyan juga tidak paham...
dan berpikir saya bermain kata-kata...

kalo mau lihat penjelasan saya, buka saja di didiskusi kita sebelumnya...

 _/\_

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Yana dan Berpolitik dalam Buddhism
« Reply #42 on: 05 September 2008, 09:33:57 AM »
Ini yang saya tahu adalah ajaran Buddha secara garis besar:

Cula Sila
yang termasuk tidak bunuh, tidak curi, tidak berhubungan kelamin, tidak berucap tidak benar, merusak tanaman, makan sekali, tidak menari, bernyanyi, bermusik dan tidak melihat pertunjukan, dll.

Majjhima Sila
yang termasuk tidak menyimpan makanan, tidak melakukan permainan dalam berbagai bentuk, bicara bukan dhamma.

Maha Sila
yang termasuk tidak melakukan mata pencaharian rendah seperti membuat jimat, berurusan politik, membaca tanda, dsb.

Pengekangan Indriah
yaitu menjaga pintu indriah dengan pengertian bahwa indriah yang tidak terjaga akan memunculkan Lobha & Dosa.

Kesadaran dan kesiagaan
yaitu kesadaran akan setiap perbuatannya, dari hal besar sampai hal yang kecil.

Rasa puas
Yaitu kepuasan dengan miliknya apa adanya. Dalam hal para bhikkhu, hanya jubah yang melekat pada tubuh, serta dana makanan yang dimilikinya untuk menghilangkan lapar.

Meninggalkan penghalang
yaitu menghilangkan kemalasan & kelelahan, keraguan, pikiran kejam, kegelisahan dan nafsu indriah, sehingga mencapai jhana (I – IV).

Pengetahuan
Pengetahuan mengenai bathin-jasmani, interaksi 4 unsur, ketidak-kekalan dari semua itu.

Kekuatan Supranatural
seperti membuat diri menjadi banyak, telinga dewa, membaca pikiran, melihat kehidupan lampau, melihat kematian dan kelahiran kembali mahluk

Penghentian Dukkha
Dengan pikiran yang terpusat, murni dan cerah, tanpa cacat, bebas dari noda, lunak, mudah dibentuk, kokoh dan tidak terguncang, mengarahkan dan mencondongkan pada pandangan terang akan dukkha. Melihat asal mula dari dukkha, melihat penghentian dukkha; melihat bentukkan mental, melihat penghentian bentukan mental; dengan pengetahuan dan kebijaksanaannya, terbebas dari nafsu indriah, kelekatan pada wujud, dan kebodohan bathin.



Saya ingin tanya, apakah seseorang yang menjalani hal-hal di atas HARUS mengenal apa itu TIRATANA, HARUS mempunyai pengetahuan tentang JALAN MULIA BERUNSUR 8, HARUS mengetahui uraian 4 KESUNYATAAN MULIA?


Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Yana dan Berpolitik dalam Buddhism
« Reply #43 on: 05 September 2008, 09:35:03 AM »
Quote
No.3 - apa lagi ini: Jalan Mulia Berunsur Delapan? ... Seorang Muslim atau Keristen tidak kenal itu ... tapi kalau ia mengikuti MMD ia akan mengakhiri dukkha, sebagaimana dinyatakan oleh Sang Buddha dalam Bahiya-sutta, tanpa perlu menghafal Jalan Mulia Berunsur Delapan sama sekali
Saya menyadari kalau pak hudoyo seorang Buddhist yang tentu paham,
Namun dari tulisan diatas terlihat jelas bagaimana Pak hudoyo menolak JMB8

Baik,
Saya juga berasumsi kalao pak hudoyo hanya mencoba bermain dalam kata-kata,
saya gak tau ada yg ada dibenak pak hudoyo, tapi saya pikir pak hudoyo "berputar2" dan gak mau menjawab langsung itu demi kebaikan anda dan pembaca karena dia sebagai guru meditasi mengerti bahayanya melekat pada telunjuk / konsep, bukan untuk mempermainkan anda dalam kata2. saya tebak pak hudoyo tidak akan pernah menjawab pertanyaan itu secara langsung.
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline Sukma Kemenyan

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.840
  • Reputasi: 109
Re: Yana dan Berpolitik dalam Buddhism
« Reply #44 on: 05 September 2008, 09:36:46 AM »
saya sudah menjelaskan...

dan pada nyatanya saudara kemenyan juga tidak paham...
dan berpikir saya bermain kata-kata...

kalo mau lihat penjelasan saya, buka saja di didiskusi kita sebelumnya...

 _/\_
Bisa tolong dibantu di thread yang mana, page berapa?