//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Tibet Vs China  (Read 33445 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline F.T

  • Sebelumnya: Felix Thioris, MarFel, Ocean Heart
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.134
  • Reputasi: 205
  • Gender: Male
  • • Save the Children & Join with - Kasih Dharma Peduli • We Care About Their Future • There Are Our Next Generation.
Tibet Vs China
« on: 18 March 2008, 01:35:45 PM »
Kabar Terbaru, 80 Orang Tewas di Tibet


DHARMSALA, MINGGU - Paling sedikit 80 orang terbunuh di Lhasa dalam pemberangusan yang dilakukan petugas keamanan China terhadap aksi protes pendeta Budha Jumat lalu. Sebanyak 72 orang lainnya dikabarkan terluka.

Angka korban tersebut disampaikan oleh kelompok perlawanan Tibet yang berada di pengasingan, Minggu, berdasarkan berbagai sumber yang mereka hubungi di ibukota Tibet tersebut.

Thubten Samphel, juru bicara pemerintahan pengasingan Tibet yang dipimpin Dalai Lama, di Dharmasala, India, mengatakan, sebanyak 26 orang dipastikan tewas di dekat penjara Dratchi, Lasha pada Sabtu. Sejumlah korban lainnya diketahui tewas di berbagai lokasi.

Namun, Samphel tidak bisa memastikan, berapa banyak diantara korban tersebut yang merupakan pemrotes. Yang ia pastikan bahwa angka korban itu didapat dari sejumlah sumber, termasuk anggota keluarga korban, dan jaringan mereka di dinas keamanan.

Sebaliknya pemerintah China bersikukuh dengan angka tewas 10 orang. Kesimpangsiuran angka korban memang memungkinkan terjadi karena tidak ada sumber independen yang dibolehkan mengakses wilayah yang dikuasai pemerintah China tersebut. (AP)

Sumber : Kompas
« Last Edit: 18 March 2008, 01:39:54 PM by Felix Thioris »


Save the Children & Join With :
Kasih Dharma Peduli ~ Anak Asuh
May all Beings Be Happy


Contact Info : Kasihdharmapeduli [at] yahoo.com

Offline F.T

  • Sebelumnya: Felix Thioris, MarFel, Ocean Heart
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.134
  • Reputasi: 205
  • Gender: Male
  • • Save the Children & Join with - Kasih Dharma Peduli • We Care About Their Future • There Are Our Next Generation.
Tibet Vs China
« Reply #1 on: 18 March 2008, 01:38:18 PM »
Dalai Lama: Saya Tak Berdaya




MCLEODGANJ - Dalai Lama tak akan menginstruksikan pengikutnya di Tibet untuk menyerah kepada pemerintah China. Dia bahkan menggambarkan dirinya "tak berdaya" mencegah terjadinya banjir darah, hal yang sangat ditakutkan Lama.

"Saya merasa tak berdaya," ujar dia menjawap pertanyaan tentang meluasnya protes anti-China, di tempat pengasingannya di Dharamsala, India Utara.

"Saya merasa sedih, sangat khawatir, sangat mencemaskan. Saya tak dapat melakukan apapun," tambah dia, seperti dilansir New York Times, Senin (17/3/2008).

Dalai Lama juga menyebut China melakukan genosida budaya dan mendesak komunitas internasional menggelar investigasi atas tewasnya warga Tibet.

Sementara seorang pembantu Dalai Lama mengatakan, pihaknya menerima kabar dari Tibet tentang terbunuhnya 80 jiwa dalam gelombang protes Kamis dan Jumat lalu, di seluruh wilayah ibu kota Tibet, Lhasa. Angka itu termasuk 26 korban tewas di luar penjara Drapchi.

Namun, pemerintah China yang dituding bertangan besi menghadapi pengunjuk rasa membantah klaim angka tersebut. Menurut China melalui media milik pemerintah, hanya 10 orang yang tewas, dan kebanyakan adalah penjaga toko yang dibakar dalam aksi protes itu. (jri)

Sumber : Okezone


Save the Children & Join With :
Kasih Dharma Peduli ~ Anak Asuh
May all Beings Be Happy


Contact Info : Kasihdharmapeduli [at] yahoo.com

Offline F.T

  • Sebelumnya: Felix Thioris, MarFel, Ocean Heart
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.134
  • Reputasi: 205
  • Gender: Male
  • • Save the Children & Join with - Kasih Dharma Peduli • We Care About Their Future • There Are Our Next Generation.
Re: Tibet Vs China
« Reply #2 on: 18 March 2008, 01:47:56 PM »
Hm... Any comment ??

Belumlah tuntas masalah myammar dimana para Bikkhu turun ke jalan berdemonstrasi menentang pemerintahan militer Myammar, Sekarang muncul lagi kasus yang hampir sama dimana Bikkhu2 Tibet berdemo menentang China.

Ada apa dengan para Bikkhu ?? Dimanakah Cinta kasih yang selama ini di agung2kan ?? Egokah semua ini ??

China telah demikian berjasa membangun Tibet, salah satunya adalah dengan membangun rel kereta api terpanjang dan tertinggi di dunia yang biasa di sebut dengan istilah "Road To heaven" dengan tujuan Tibet dapat di akses oleh seluruh masyarakat dunia. Namun apa daya ? Air susu di balas dengan Air tuba ... Sungguh Ironis.

Semoga saja permasalahan politik Tibet dan China dapat segera menemukan jalan keluar yang baik ... _/\_


Save the Children & Join With :
Kasih Dharma Peduli ~ Anak Asuh
May all Beings Be Happy


Contact Info : Kasihdharmapeduli [at] yahoo.com

Offline El Sol

  • Sebelumnya: El Sol
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.752
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: Tibet Vs China
« Reply #3 on: 18 March 2008, 03:35:54 PM »
TERNYATA...Dalai Lama masih bisa cemas dan khawatir..

katane Dalai Lama khan emanasi Avalokhitesvara..berarti bener kalo Boddhisatva itu masih bisa cemas dan masih melekat..tidak seperti yg diclaim oleh pihak Mahayana bahwa Boddhisatva itu batinya selevel sama Sammasambuddha..yg tidak bisa cemas dan khawatir..-_-" OOT deh gw..

eniwei..

I've been to Tibet...Lhasa..dan disono banyak Bhikkhu2 minta2 uang dijalan..duduk dipinggir jalan..minta2 kayak pengemis..

aku seh gk setuju yak Tibet dijajah gitu..emank mereka itu budayanya beda..dan bukan Bangsa Han...China itu seharusnya mengontrol daerah Han saja..gk perlu sampe ke suku2 laen yg bukan Han...

Tibet emank skarang dah ada jalur kereta api..tapi karena ada jalur tersebut..lebih banyak Han Chinese yg dipindahkan ke Tibet untuk membaur..dan gw rasa akibat dari perbauran itu..budaya Tibet bakal ancur..

tapi ok juga seh..Vajrayana itu emank aneh..-_-" so in the end...gw sokong Tibet..tapi sokong China juga.. ;D 

*ngomong apa lar gw ini...--_--"*

Offline Lily W

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.119
  • Reputasi: 241
  • Gender: Female
Re: Tibet Vs China
« Reply #4 on: 18 March 2008, 03:57:27 PM »
Sy dengar Dalai Lama comment ke PBB tentang HAM.
Gimana tanggapan PBB ya?  :-?

 _/\_ :lotus:
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Tibet Vs China
« Reply #5 on: 18 March 2008, 04:11:47 PM »
Mengenai politik,ini diluar kendala kita sebagai praktisi Buddhist untuk campur tangan. Sang Buddha dalam beberapa sutta menyebutkan agar para Bhikkhu untuk stay away dari politik(ref.Vinaya Pitaka) karena hal ini tidak akan mendukung pencarian pencerahan seseorang.
<jayus mode on> kan Dalai Lama emanasi Avalokitesvara,keluarin aja tangan seribu buat gaplok China.huehehehhe<mohon ga dikomen,cuman jokes ringan  :P>
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
Re: Tibet Vs China
« Reply #6 on: 18 March 2008, 07:39:10 PM »
Berita terbaru.
Dalai Lama dikabarkan akan mengundurkan diri sebagai Pimpinan Spiritual Tibet jika situasi di Tibet semakin parah.
GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: Tibet Vs China
« Reply #7 on: 18 March 2008, 07:44:38 PM »
Salah satu tanda kehancuran Dhamma :'(
Mudah2an masih lama  _/\_
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline El Sol

  • Sebelumnya: El Sol
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.752
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: Tibet Vs China
« Reply #8 on: 18 March 2008, 10:11:47 PM »
kamma buruk berbuah~~ ;D

Offline El Sol

  • Sebelumnya: El Sol
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.752
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: Tibet Vs China
« Reply #9 on: 18 March 2008, 10:14:44 PM »
Berita terbaru.
Dalai Lama dikabarkan akan mengundurkan diri sebagai Pimpinan Spiritual Tibet jika situasi di Tibet semakin parah.
wah bisa yak mengundurkan diri? berarti lepas jubah? ato cuma jadi Bhikkhu biasa?

Offline hartono238

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 295
  • Reputasi: 8
Re: Tibet Vs China
« Reply #10 on: 19 March 2008, 06:56:33 AM »
Berita terbaru.
Dalai Lama dikabarkan akan mengundurkan diri sebagai Pimpinan Spiritual Tibet jika situasi di Tibet semakin parah.
*) wah, mau lari dari tanggung jawab ? atau sudah tidak mampu menanggung tanggung jawab ?, ayo, jangan mundur donk, jiayou

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Tibet Vs China
« Reply #11 on: 19 March 2008, 07:34:05 AM »
kalau lepas, tibet pasti disikat sama china.
There is no place like 127.0.0.1

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Tibet Vs China
« Reply #12 on: 19 March 2008, 08:20:09 AM »
Halo pernah nonton cerita Kundun yang menceritakan bagaimana biografi Dalai Lama dan bagaimana China menginginkan Tibet?
inilah awal mula ketika pemimpin Mao yang menganggap bahwa Tibet adalah bagian Cina dan ia menginginkan tidak ada tindak spiritual di dalamnya dalam arti menghancurkan Buddhisme.
Saat itu pemimpin Mao berkeinginan berperang dengan Tibet.cerita ini berlanjut sampai Dalai Lama menuju ke Dharamsala untuk mencari perlindungan.
Jujur,melihat hal seperti ini sebenarnya kasihan karena Tibet sebenarnya adalah sebuah negara yang terisolasi dimana mereka punya kehidupan mereka sendiri,jadi ga usah diganggu gugat.saya tidak tahu apakah motif China ingin memiliki tibet,sejauh yang saya pikir,China menjadi serakah sama halnya ingin mencaplok Taiwan. Demikian pemikiran saya.  _/\_
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline F.T

  • Sebelumnya: Felix Thioris, MarFel, Ocean Heart
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.134
  • Reputasi: 205
  • Gender: Male
  • • Save the Children & Join with - Kasih Dharma Peduli • We Care About Their Future • There Are Our Next Generation.
Re: Tibet Vs China
« Reply #13 on: 19 March 2008, 08:30:29 AM »
OOT : Taiwan memang bagian dari China. Dulu waktu tangan kanan Mao yaitu Chiang khai sek melarikan sebagian keuangan china dan mengungsi ke sebuah pulau yang masih termaksud wilayah China, yang sekarang di beri nama Taiwan. Disana lah mulai Chiang membangun Taiwan dan mengakui sebagai wilayahnya sendiri. Jadi kasarnya Taiwan itu adalah Pemberontak.

Oleh karena itu tidak benar jika di katakan China serakah ingin mencaplok taiwan, lha wong memang itu wilayahnya ...

_/\_


Save the Children & Join With :
Kasih Dharma Peduli ~ Anak Asuh
May all Beings Be Happy


Contact Info : Kasihdharmapeduli [at] yahoo.com

Offline F.T

  • Sebelumnya: Felix Thioris, MarFel, Ocean Heart
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.134
  • Reputasi: 205
  • Gender: Male
  • • Save the Children & Join with - Kasih Dharma Peduli • We Care About Their Future • There Are Our Next Generation.
Re: Tibet Vs China
« Reply #14 on: 19 March 2008, 08:42:19 AM »
kalau lepas, tibet pasti disikat sama china.

Percaya, ga mungkin Dalai lama mau melepas kekuasaan, Ini politik. Amerika sudah berada di belakang semua permainan kotor ini.

Makanya sy tidak setuju dengan tindakan bikkhu2 tibet yang ikut2 bermain politik, katanya melepas keduniawian. Sebenarnya ada tujuan2 yang mungkin ga etis kalau di tulis disini, Kejadian kerusuhan ini yang pasti bukan motif dari China, tapi dari pihak lawan.



Save the Children & Join With :
Kasih Dharma Peduli ~ Anak Asuh
May all Beings Be Happy


Contact Info : Kasihdharmapeduli [at] yahoo.com

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Tibet Vs China
« Reply #15 on: 19 March 2008, 09:37:42 AM »
soal sejarah Chiang,memang betul historicalnya seperti ini,Taiwan sekarang telah berubah menjadi sebuah 'negara'.masyarakat sebenarnya tidak setuju karena merger dengan China akan berakibat pemikiran komunisme masuk.ini yang saya tahu dari orang-orang Taiwan. Meskipun daratan itu awalnya adalah milik China. toh Taiwan hanyalah sebuah pulau yang sangat kecil dibandingkan dengan daratan China yang super luas.motif seperti ini akan membingungkan. jadi menurut pemikiran saya,entah siapa yang benar siapa yang salah,ga mau campur tangan politik deh.  _/\_ soal Tibet,terlalu banyak berdoa tapi tidak pernah membangun,sama saja membunuh orang dengan kanvas.ga pernah berhasil.masyarakat yang terjebak dalam mistis dan ritual sudah dikatakan oleh Sang Buddha bahwa ia tidak menekankan ritual dan praktik mistis kayak gitu karena tidak membawa perkembangan batin. ini makanya kemunduran terjadi di Tibet bukan sebuah kemajuan.
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline GiNong

  • Sebelumnya X-aeons
  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 177
  • Reputasi: 4
  • Gender: Male
  • wkwkwk
Re: Tibet Vs China
« Reply #16 on: 19 March 2008, 09:40:07 AM »
serah d gimana jadinya yg penting
damai itu indah
wkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkwww ;D ;D ;D
ginong




kwkwkwkwkkwkwk

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Tibet Vs China
« Reply #17 on: 19 March 2008, 09:42:28 AM »
lagian Tibet bukan milik China dari jadul ampe jarang(jaman sekarang).So udah deh tuh China,tibet ga usah dimacem-macemin lagi.itu urusan mereka mau maju atau tetap keep pikiran mereka dalam Buddhisme yang begitulah........ritual dan ritual everyday.
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline Lily W

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.119
  • Reputasi: 241
  • Gender: Female
Re: Tibet Vs China
« Reply #18 on: 19 March 2008, 10:03:19 AM »
Itulah keserakahan china.... ;D.. ingin menguasai tibet...

Dalai lama sudah pasti tidak mau berperang dg china karena akan menimbulkan banyak korban berdarah....(seperti di film kundun)...

 _/\_ :lotus:

~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

Offline F.T

  • Sebelumnya: Felix Thioris, MarFel, Ocean Heart
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.134
  • Reputasi: 205
  • Gender: Male
  • • Save the Children & Join with - Kasih Dharma Peduli • We Care About Their Future • There Are Our Next Generation.
Re: Tibet Vs China
« Reply #19 on: 19 March 2008, 10:05:47 AM »
Tibet masih masuk wilayah China ... _/\_

 [at] lily : Kekuasaan, c Li .. China haus akan kekuasaan .. sama halnya dengan amrik ... :))


Save the Children & Join With :
Kasih Dharma Peduli ~ Anak Asuh
May all Beings Be Happy


Contact Info : Kasihdharmapeduli [at] yahoo.com

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Tibet Vs China
« Reply #20 on: 19 March 2008, 10:08:53 AM »
secara geografis iya,secara latar belakang historical tidak. kalo gitu negara tetangga seperti Sri Lanka,India,caplok aja sekaligus,kan termasuk dalam daratan yang sama.
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Tibet Vs China
« Reply #21 on: 19 March 2008, 10:10:22 AM »
dulu kala China menyusupi Tibet dengan pake bocah Dalai Lama made in china,namun karena gagal.bocah ini juga ntah ada dimana sekarang
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline William_phang

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.101
  • Reputasi: 62
Re: Tibet Vs China
« Reply #22 on: 19 March 2008, 11:06:28 AM »
Felix, mau meluruskan aja kayaknya chiang khai sek bukan tangan kanan mao deh. Soalnya chiang khai sek itu pemimpin partai sosialis dan mao itu pemimpin partai komunis. Dimasa pemerintahan partai sosialis banyak terjadi korupsi dan kemiskinan, sehinga lahirnya partai komunis yang dipimpin oleh mao. Sesudah perang dunia kedua China terjadi perang sodara diantara kedua paham ini. Perang sodara dimenangkan oleh partai komunis dan sebagai pihak yang kalah perang chiang kai sek lari ke taiwan.

Offline F.T

  • Sebelumnya: Felix Thioris, MarFel, Ocean Heart
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.134
  • Reputasi: 205
  • Gender: Male
  • • Save the Children & Join with - Kasih Dharma Peduli • We Care About Their Future • There Are Our Next Generation.
Re: Tibet Vs China
« Reply #23 on: 19 March 2008, 11:13:34 AM »
dulu kala China menyusupi Tibet dengan pake bocah Dalai Lama made in china,namun karena gagal.bocah ini juga ntah ada dimana sekarang


BoBoHo ?? :)) j/k ^:)^

yah.. Semoga permasalahan Tibet dan China dapat segera menemukan jalan keluar yang baik bagi kedua belah pihak .. Sy tidak membela salah satu pihak manapun ...

Tibet juga daerah yang memprihatinkan dengan kondisi kemanusiaan serba kekurangan, apalagi di sana daerahnya dingin dan kurang oksigen seperti di Lhaksa, Namun China juga dengan segala upaya membantu Tibet agar dapat mempertahankan kehidupannya dengan memberikan keleluasaan berdagang bagi rakyat Tibet di daerah china.

Ada banyak issue2 yang beredar di luar, dan tadi Ko Suchamda ada menghimbau  untuk tidak menelan mentah2 info2 yang beredar saat ini ...

Ok Semoga yang membaca info2 tibet dan china dapat menilai dengan bijaksana .. _/\_





« Last Edit: 19 March 2008, 11:15:46 AM by Felix Thioris »


Save the Children & Join With :
Kasih Dharma Peduli ~ Anak Asuh
May all Beings Be Happy


Contact Info : Kasihdharmapeduli [at] yahoo.com

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Tibet Vs China
« Reply #24 on: 19 March 2008, 11:19:10 AM »
iye,saat ini aja masih bingung,sebenarnya siapa yang baik siapa yang jahat....ga tau deh...maka ga mau campur tangan komenin.let it be...kalo china punya niat baik,ngapain pake perang segala,wong berbuat baik kok maksa banget.kalo org lain ga mau terima kebaikan,ya udah biarin aja.trus soal tibet,i dunno.terlalu banyak ritual upacara yang akhirnya kemajuan jaman tidak diikuti.di kundun,masa prajuritnya bawa foto Dalai lama ketika berperang,perang kok pake foto,ya pake senjata lha.
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: Tibet Vs China
« Reply #25 on: 19 March 2008, 11:24:22 AM »
http://www.buddhistchannel.tv/

Dalai Lama akan berhenti sebagai pemimpin politik, jika orang2 Tibet sendiri yang terus melakukan kekerasan..., agar orang2 Tibet sendiri berhenti melakukan kekerasan.
Dia tidak akan berhenti sebagai pemimpin spiritual.
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Tibet Vs China
« Reply #26 on: 19 March 2008, 11:40:12 AM »
 _/\_ kalo China ga ngeyel,mereka juga ga bakal merasa terancam. toh sekarang Dalai Lama dengan tindakan begini jadi membingungkan sana sini.Dalam satu pihak,dia ingin China ga menguasai Tibet,satu pihak lagi mengharap org tibet ga menggunakan kekerasan...
lho sekarang masalahnya China yang bunuh2an dulu ama org tibet apakah dalai lama mau org tibetnya habis?kalo ga ada jalan lagi ya serahkan saja Tibet ke China,toh njelimet banget pemikiran satu pihak dari dia.
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Tibet Vs China
« Reply #27 on: 19 March 2008, 11:42:12 AM »
dari dulu makanya Sang Buddha mengharapkan murid-muridnya tidak terlibat dalam politik,nih hasilnya..tibet,Myanmar,pusing lihat bhikkhu sekarang ini ga ada bedanya ama umat awam. ribut dan ribut melulu.
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Tibet Vs China
« Reply #28 on: 19 March 2008, 11:50:38 AM »
ragu pangkal cerah! karena itu mari kita baca argumen kedua belah pihak di bawah ;D

The Chinese History of Tibet
Tibet has been part of China since the Yuan dynasty (1271-1368). Centuries ago Mongol and Manchu Emperors ruled or influenced large parts of Asia. During the Tang period (618-907), the Tibetan King, Songsten Gampo, married Princess Wen Cheng. The Princess is thought to have had alot of influence in Tibet. During the Yuan dynasty (1271-1368), Tibet was part of the Mongol Empire which was under Yuan rule. At this time, the Yuan Government implemented residence registration, levied taxes, and imposed corvee duties in Tibet. China's "White Paper" claims that the Ming Dynasty (1368-1644) "replaced the Yuan dynasty in China and inherited the right to rule Tibet." During the Manchu rule (1644-1911), the Qing army on a number of occasions entered Tibet to protect it. Finally, in 1951, China and the Tibetan Local Government signed a 17-point agreement concerning the peaceful liberation of Tibet. During this time, The 14th Dalai Lama supported this liberation and acknowledged Tibet is one part of China.

The Tibetan History of Tibet
Tibet has a recorded history of statehood extending back to 127 B.C. In the seventh to ninth centuries, the Tibetans often bested the Tang dynasty in battle. Additionally, during this dynasty, the marriage of Princess Wen Cheng and King Gampo was viewed as a strategic move to achieve cooperation and peace between Tibet and China. In 821, after centuries of periodic fighting, China and Tibet signed a treaty where boundaries were confirmed, and each country promised respect for the other's territorial sovereignty. During the Yuan dynasty (1271-1368), the Mongol leader, Genghis Khan, conquered most of Eurasia including China. Thus, instead of China claiming a right to Tibet, Mongolia could assert claim to both China and Tibet. There is no historic evidence to support the assumption that the Ming Dynasty (1368-1644) ruled Tibet. In fact, the Qing Emperor in 1652 not only accepted The Fifth Dalai Lama as a leader of an independent state, the Emperor also treated Him as a Divinity on Earth. During this period, Tibet was known in Chinese as Wu-si Zang or Wu-si Guo (guo meaning country). During the Manchu rule (1644-1911), the Qing army was asked by Tibetans to settle disputes. But, this does not support China's right to Tibet. If it did, then the U.S.A. should claim Kuwait and Haiti since it assisted these countries. In fact, on a number of occasions, Tibet exercised power over China, suggesting that perhaps Tibet should claim China! At the time of China's invasion in 1949, Tibet possessed all the attributes of an independent country recognized by international law, including a defined territory, a government, tax system, unique currency, unique postal system and stamps, army, and the ability to carryout international relations. Two years later, the 17-point agreement was imposed on the Tibetan Government by the threat of arms after 40,000 PLA troops had already seized Tibetºs eastern provincial capital, Chamdo. The Tibetan delegates were threatened. The seal of the Tibetan Government was forged by Peking. In Tibet, The 14th Dalai Lama could not freely express His disapproval. However, soon after arriving in India, He repudiated this Agreement stating it was "thrust upon the Tibetan Government and people by the threat of arms." If Tibet had always been a part of China, why was there a need for the 17-point agreement? Finally, the Atlas of Chinese History Maps (published by Chinese Social Science Institute in Beijing) depicts Tibet as an independent country that was never part of China at least before 1280.

World Governments Do Not Recognize Tibet: China's Perspective
China asserts that no country has ever recognized Tibet. China also contends that Britain masterminded the Simla Conference (1913-1914) in collusion with Tibetan pro-British individuals. Both wanted to separate Tibet from China. At the time of the Simla Conference, even though the "McMahon Line" was negotiated between Tibet and Britain, at the end of the tripartite conference on Tibet's status and boundaries, Chinese officials who were present refused to recognize the "Line" on the grounds that Tibet was subordinate to China and had no power to make any treaties.

World Governments Recognize Tibet: The Tibetan Perspective

International law states that recognition can occur by explicit or implicit acts including treaties, negotiations, and diplomatic relations. Mongolia and Tibet signed a formal treaty of recognition in 1913. Historically, Nepal and Tibet had peace treaties. Tibetºs independence was also confirmed at the Treaty of Simla (1914) which was concluded by Tibet and British India. In 1949, Tibet maintained diplomatic, economic, and cultural relations with such countries as Nepal, Sikkim, Mongolia, China, British India, and to some extent, Russia and Japan. Further, Nepal maintained an Ambassador in Lhasa and told the U.N. in 1949 that it conducted international relations with Tibet. In fact, Britian, Bhutan, India, and even China also maintained diplomatic missions in Tibet's capitol, Lhasa. The Tibetan Foreign Office conducted talks with President Franklin D. Roosevelt when he sent representatives to Lhasa to discuss the allied war effort against Japan during World War II. In 1950, El Salvador formally requested that China's aggression against Tibet be placed on the agenda of the U.N. General Assembly. The issue was not discussed. However, during four U.N. General Assembly debates on Tibet (1959, 1960, 1961, & 1965), many countries (e.g., Philippines, Nicaragua, Thailand. United States, Ireland) openly stated that Tibet was an independent country illegally occupied by China. In fact, the U.N. passed three resolutions (1959, 1961, & 1965) concerning Tibet stating that Tibetans were deprived of their inalienable rights to self-determination. Even Mao Zedong during the Long March admitted that Tibet was an independent country when he passed through the border regions of Tibet remarking, "This is our only foreign debt, and some day we must pay the Mantzu (sic) and the Tibetans for the provisions we were obliged to take from them." Tibetans clearly constitute a people under international law, as described, for instance, by the UNESCO International Meeting of Experts on Further Study of the Concept of the Rights of Peoples. They are a distinct people and fulfill all the characteristics of this concept: commonality of history, shared language, culture, and ethnicity.

Tibet Was Liberated: Chinaºs Perspective
China states that its invasion and occupation of Tibet was designed to liberate Tibetans from medieval feudal serfdom and slavery. Tibetan serfs were thought to have no freedoms. They were regarded by their masters as talking animals. China argues that the masses of Tibetan serfs lived in extreme poverty. Since the liberation in 1959, China asserts that Tibetans have enjoyed all rights of equality and they have embarked on the road of freedom and happiness. China claims that Tibet is now a modernized community benefitting from economic growth and social progress. Millions of serfs are now the masters of their fate, and large numbers of Tibetan workers, intellectuals, and officials have taken up the task of building and managing Tibet. China argues that all Tibetans now have equal rights in politics, the economy, and in their daily life. Tibetans are also thought to enjoy full religious freedom. China claims that Tibetans have greatly benefitted from their presence. There are now over 2,500 primary schools in Tibet. Moreover, according to Chinaºs White Paper, China has invested 1.1 billion yuans to develop education in Tibet. Big strides have been made in education, science, culture, and public health. For instance, China argues that it has rebuilt Tibetan Monasteries, Nunneries, and monuments. Further, it asserts that the Tibetan population has soared to 2 million from 1 million in the 1950's. China also claims that the Tibetans fully support the Communist Party and Government officials in Tibet. China argues that negotiation is the only solution for Tibet, stating that The 14th Dalai Lama should size up the situation, go with the tide of historical development and make a correct choice.

Tibet Was Not Liberated: The Tibetan Perspective
Old Tibet was not perfect. The current Dalai Lama has admitted this. However, The 14th Dalai Lama initiated far-reaching reforms in Tibet as soon as He assumed temportal authority. Throughout Tibet's history, the mistreatment of peasants was forbidden by law and social norms. The largest portion of land in Tibet was held by peasants. Famine and starvation were unheard of in Tibet. The "liberation" has resulted in the death of over 1.2 million Tibetans and the destruction of over 6,000 Tibetan Monasteries and cultural centers. Before the "liberation" in 1959, the population of Tibet was 6 million. Prior to the invasion, Tibet was a simple and self-reliant nation with a very rich cultural heritage. Tibetºs citizens, in comparison to its' neighbors, enjoyed much greater freedom. Currently, Tibetans have become veritable serfs. In independent Tibet, over 6,000 Monasteries and Nunneries served as schools. Most were destroyed, and many have been reconstructed as result of Tibetan finances and labor. The teachers in China's "new schools" are unqualified to teach the Tibetan language, culture, or history. Chinese students are the main beneficiaries of these schools. Since 1980, over 15,000 Tibetan children have fled Tibet to receive education in India.The primary beneficiaries of Chinaºs presence in Tibet have been the Chinese settlers, their government and military, and their business enterprises. Former Communist Party Secretary, Hu Yaobang, even admitted in 1980 that the living standard of Tibetans had declined since 1959 and that the large Chinese presence was an obstacle to development. China's policies in Tibet do not even receive full support from Tibetan cadres, let alone the Tibetan people. China has never found a trustworthy Tibetan to serve in a key government post in Tibet. For the past 21 years, The Dalai Lama and the Tibetan Government In-Exile have offered a number of proposals for negotiations for the mutual benefit of Tibet and China. All have been ignored or rejected by China.

*Note. These views were extracted from various Tibetan and Chinese printed materials.
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Tibet Vs China
« Reply #29 on: 19 March 2008, 12:01:14 PM »
ini akibat dogma-dogma plus ritual-ritual yang berakibat fatal. seandainya Dalai Lama mengajarkan liberalis dalam membangun Tibet maka rakyat tidak akan sengsara. ini juga pemikiran reinkarnasi yang paling ga jelas dalam struktur Buddhism. kalau seandainya China ingin menolong,silahkan menolong tanpa bunuh2an.trus kalo ga mau ditolong,mending China urus beberapa daerahnya yang masih sangat sangat miskin,ngebet akan tibet ga ada alasan,daratan China itu luas dan saat ini provinsi di china sendiri mengalami kemiskinan parah,mending benah2 dulu.apa yang tampak diluar sekarang ini,china sangat kuat,indah,tapi buat yang udah pernah pergi keliling china,bakal tahu,struktur memang bagus tapi rakyat masih menderita.
Silahkan mencontoh negara Thailand yang penduduknya juga sama harus menjalani kebhikkhuan namun negara Thailand bisa berkembang jadi negara bagus,ini karena orang mau berbenah dan tidak terperangkap dalam sembahyang2.
« Last Edit: 19 March 2008, 12:03:15 PM by nyanadhana »
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline El Sol

  • Sebelumnya: El Sol
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.752
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: Tibet Vs China
« Reply #30 on: 19 March 2008, 04:42:00 PM »
kok Amerika seh..-_-"

gw pro Amerika..~~


Offline Fei Lun Hai

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 686
  • Reputasi: 24
  • Gender: Female
Re: Tibet Vs China
« Reply #31 on: 19 March 2008, 05:25:34 PM »
Semoga masalahnya cepat terselesaikan agar tidak memakan lebih banyak korban  _/\_
your life simple or complex is depend on yourself

Offline hengki

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 741
  • Reputasi: 49
Re: Tibet Vs China
« Reply #32 on: 19 March 2008, 05:33:43 PM »
Kalau dilihat dari sisi ekonomi, Tibet memang kelihatannya miskin, tertinggal, dan sebagainya. Tapi kalau kehidupan di sana damai, menurut saya gak masalah. Toh kedamaian bukan didapat dari ekonomi yang maju, wah, dan sebagainya.

Di Thailand yang disebut Negara Buddhis, tapi pelacuran di sana berkembang, ada adu jotos ala Thailand alias kick boxing, banyak yang jual jimat, dan sebagainya.

Jadi tidak bisa dilihat hanya dari sisi ekonominya saja. Kalau rakyat mereka memang enjoy dengan keadaan mereka, saya rasa gak masalah. Mungkin kalau dilihat dari sisi pandang kita mereka hidupnya sengsara, menderita, kekurangan, dll. Tapi kalau mereka merasa cukup dan enjoy aja serta bahagia, saya rasa gak masalah.
Berbuat Baik dan Melatih Diri sebaiknya dilakukan sedari muda. Jangan menunggu sudah bungkuk, pikun, mata rabun, jalan pakai tongkat baru mau Berbuat Baik dan Melatih Diri

Offline El Sol

  • Sebelumnya: El Sol
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.752
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: Tibet Vs China
« Reply #33 on: 19 March 2008, 09:42:07 PM »
I've been to Tibet and Thailand..

lemme tell u 1 thing..

Tibet worse..

Offline Hendra Susanto

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.197
  • Reputasi: 205
  • Gender: Male
  • haa...
Re: Tibet Vs China
« Reply #34 on: 19 March 2008, 11:15:11 PM »
I've been to Tibet and Thailand..

lemme tell u 1 thing..


Tibet worse..
how worse??

Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
Re: Tibet Vs China
« Reply #35 on: 19 March 2008, 11:44:22 PM »
Sebenarnya masalah Tibet - China ini mudah saja. Dan sebenarnya kemarin-kemarin sudah hampir ada titik temu, tapi karena penguluran-penguluran dan mungkin ada ke-bolot-an sedikit dari Pem. China maka masalah ini jadi meruncing kembali.

Dari pihak Dalai Lama, tidak ada lagi keinginan untuk memisahkan diri dari China. Dalai Lama mengatakan bahwa rakyat Tibet harus realistis dimana tidak mungkin untuk memisahkan diri dari China. Jadi, yang diharapkan dari Dalai Lama adalah Otonomi daerah. Permintaan otonomi daerah ini sudah diketahui oleh dunia internasional, tapi nampaknya Pem.China agak bolot sedikit. Dan ketika ditunda-ditunda lagi pertemuan antar ke2 belah pihak, maka muncullah pihak ke-3 yaitu generasi muda Tibet yang menuntut agar Tibet memisahkan diri dari China. Jadi sekarang ada 3 pihak yang bermain setidaknya itu yang saya tangkap, mungkin juga bisa lebih dari 3 pihak yang bermain disana.
GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Tibet Vs China
« Reply #36 on: 20 March 2008, 06:19:38 AM »
Front Pembela Tibet  ^-^
There is no place like 127.0.0.1

Offline El Sol

  • Sebelumnya: El Sol
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.752
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: Tibet Vs China
« Reply #37 on: 20 March 2008, 02:11:57 PM »
Sebenarnya masalah Tibet - China ini mudah saja. Dan sebenarnya kemarin-kemarin sudah hampir ada titik temu, tapi karena penguluran-penguluran dan mungkin ada ke-bolot-an sedikit dari Pem. China maka masalah ini jadi meruncing kembali.

Dari pihak Dalai Lama, tidak ada lagi keinginan untuk memisahkan diri dari China. Dalai Lama mengatakan bahwa rakyat Tibet harus realistis dimana tidak mungkin untuk memisahkan diri dari China. Jadi, yang diharapkan dari Dalai Lama adalah Otonomi daerah. Permintaan otonomi daerah ini sudah diketahui oleh dunia internasional, tapi nampaknya Pem.China agak bolot sedikit. Dan ketika ditunda-ditunda lagi pertemuan antar ke2 belah pihak, maka muncullah pihak ke-3 yaitu generasi muda Tibet yang menuntut agar Tibet memisahkan diri dari China. Jadi sekarang ada 3 pihak yang bermain setidaknya itu yang saya tangkap, mungkin juga bisa lebih dari 3 pihak yang bermain disana.
mungkin Dalai Lama skrang dah tao kalo China skarang itu dah gk seperti dulu..

dah gk gitu Komunis lage.. :) malah waktu itu pemerintah China sengaja undang Bhikkhu Mahayana Ten Thousand Buddha yg dari Amerika itu..

trus kata salah satu Bhikkhuni Fo Guang Shang yg tinggal di Shanghai..kalo gk salah waktu itu dia bilank kalo pemerintah China lage menggalakkan Agama Buddha..karena takut sama Missionaries ka****k ama kr****n...mungkin takut Budaya China ancur kale yak...orang China khan sebenarnya cinta budaya.. ;D

Offline El Sol

  • Sebelumnya: El Sol
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.752
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: Tibet Vs China
« Reply #38 on: 20 March 2008, 02:17:23 PM »
I've been to Tibet and Thailand..

lemme tell u 1 thing..


Tibet worse..
how worse??
Bhikkhu ngemis2 di jalan...pernah, gw gk mungkin lupa deh..gw lage jalan neh dijalanan...tiba2 ada beberapa Bhikkhu muda..grab tangan gw..dalem ati gw bilank "buset!"

and..itu Bhikkhu ngomong pake bahasa gk jelas..(tibetan ato english kale yak?) tangannya yg satu grab gw..yg satu minta2 ama gw...-_-" dan gw bilank...sorry2..no money...dipaksa lage..akhirnya...gw tarik tangan gw..sambil bilank sorry2 no money..-_-" parahhh~~

trus ada sekale...lage dijalanan juga...ada Bhikkhu kira2 umurnya 40an kale yak...dia kasih gw jimat..weleh gw kira..Kamma baek..eh tiba2..dia kluarin buku..minta tanda tangan..yah dah gw tanda tangan..trus dia nunjukkin tanda tangan orang lain yg diatas tanda tangan gw..di tanda tangan sebelah tanda tangan orang itu tertulis RMB 500...

dan dia minta RMB 500 buat sebuah jimat..-__-" untung gw Theravada, gk percaya jimat2an..kalo gk..dah gw beli tuh jimat kale yak? in the end...gw langsung balikin deh...

trus..pelacuran pasti ada lar..tapi gw gk liat langsung..

trus banyak orang miskin...

trus...banyak Muslim juga..-_-" bahkan di daerah terjadinya riot...Vihara Jokhang..kira2 jalan 5 menit ada Mesjid gede..-_-" waktu gw liat tuh mesjid temen gw ama gw..mulut terbuka lebar... :no: yg ngebedain mesjid itu ama yg di indo...di indo ada speaker, yg ini gk ada..-_-"

apalage yak? hmm..Miskin deh yg menurut gw palink parahne..
« Last Edit: 20 March 2008, 02:26:07 PM by El Sol »

Offline F.T

  • Sebelumnya: Felix Thioris, MarFel, Ocean Heart
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.134
  • Reputasi: 205
  • Gender: Male
  • • Save the Children & Join with - Kasih Dharma Peduli • We Care About Their Future • There Are Our Next Generation.
Re: Tibet Vs China
« Reply #39 on: 22 March 2008, 08:48:32 AM »
hm.. Memprihatinkan juga keadaan Tibet yah ... Tetapi saya melihat China juga sudah berupaya membantu kesejahteraan rakyat di tibet.

Sekarang begini, kalau tibet sampai merdeka, Lalu bagaimana pemerintahan tibet dapat memberi makan rakyatnya ? Sedangkan Tibet tidak memiliki hasil bumi, mau bercocok tanam juga, cuaca di Tibet tidak mendukung, lantas mereka hanya mengharap dana dari turis2 yang datang berkunjung. Apakah bisa bertahan hanya mengharap dari turis yang datang?

Beberapa hari lalu, ada berita yang mengatakan bahwa Dalai lama bukan menginginkan kemerdekaan, tetapi otonomi daerah .. Lha .. sama saja ... Mau kasih makan apa rakyat , jika otonomi daerah ? Apa yang bisa di "jual" dari Tibet untuk kemajuan Tibet itu sendiri ?


Save the Children & Join With :
Kasih Dharma Peduli ~ Anak Asuh
May all Beings Be Happy


Contact Info : Kasihdharmapeduli [at] yahoo.com

Offline Lily W

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.119
  • Reputasi: 241
  • Gender: Female
Re: Tibet Vs China
« Reply #40 on: 22 March 2008, 12:07:10 PM »
Mungkin Dalai Lama punya kebijaksanaan sendiri... ;D

 _/\_ :lotus:
« Last Edit: 22 March 2008, 12:10:44 PM by Lily W »
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

Offline F.T

  • Sebelumnya: Felix Thioris, MarFel, Ocean Heart
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.134
  • Reputasi: 205
  • Gender: Male
  • • Save the Children & Join with - Kasih Dharma Peduli • We Care About Their Future • There Are Our Next Generation.
Re: Tibet Vs China
« Reply #41 on: 22 March 2008, 12:44:35 PM »
_/\_

Semoga kebijakan yang di ambil Dalai lama lebh di tujukan kepada kesejahteraan rakyat Tibet ...

:lotus:


Save the Children & Join With :
Kasih Dharma Peduli ~ Anak Asuh
May all Beings Be Happy


Contact Info : Kasihdharmapeduli [at] yahoo.com

Offline El Sol

  • Sebelumnya: El Sol
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.752
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: Tibet Vs China
« Reply #42 on: 22 March 2008, 07:03:44 PM »
Dalai Lama dah sadar..bahwa Cina skarang beda ama Cina dulu..

waktu zamanya si Bulu Zhe Dong..setiap agama itu diapus..

nah..Dalai Lama takut gitu..

maka minta pisah..tapi skarang..dah dikasih kebebasan untuk beragama..

so, IMO Otonomi Daerah palink OK lar..pilihan yg bijaksana..~~

kalo penghasilan bumi...Singapore ada apa seh? tapi liat ajah skarang..who knows what will happen with Tibet..^^

Offline F.T

  • Sebelumnya: Felix Thioris, MarFel, Ocean Heart
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.134
  • Reputasi: 205
  • Gender: Male
  • • Save the Children & Join with - Kasih Dharma Peduli • We Care About Their Future • There Are Our Next Generation.
Re: Tibet Vs China
« Reply #43 on: 22 March 2008, 07:14:33 PM »
Yah.. bisalah Otonomi daerah jika tibet dan china mencapai kesepakatan bersama.

Sol, jangan samakan Singapura dan Tibet, Kalau rakyat singapura giat bekerja mencari penghasilan sedangkan rakyat tibet setiap hari kerjanya hanya sembahyang saja ... Makanya Orang2 Han yang menguasai bisnis di Tibet... Mungkin ini yang menimbulkan kesenjangan sosial sehingga mereka bertindak anarkis.

yah .... Semoga cepat selesai permasalahan di tibet ini, ga bosan2nya sy mengatakan hal ini, karena kasihan juga dengan kondisi rakyat tibet jika hal ini terus berlarut2 tanpa ada kejelasan dari pihak China sendiri.


Save the Children & Join With :
Kasih Dharma Peduli ~ Anak Asuh
May all Beings Be Happy


Contact Info : Kasihdharmapeduli [at] yahoo.com

Offline El Sol

  • Sebelumnya: El Sol
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.752
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: Tibet Vs China
« Reply #44 on: 22 March 2008, 10:49:26 PM »
sebenarnya benci Han bukan hanya karena Han menguasai bisnis Tibet..

tapi juga karena..

Pemerintah Cina Import Han ke Tibet..biar budaya Han bisa mengakar disana..dan biar Tibet bisa berbaur..dan gk minta pisah..

itu yg gw tao seh..waktu ke Tibet..

mereka bilankne gitu..

trus yg parah..suku Hui(selam) banyak juga...iihh..
« Last Edit: 22 March 2008, 10:51:09 PM by El Sol »

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Re: Tibet Vs China
« Reply #45 on: 23 March 2008, 07:52:57 AM »
Ya se.. Otonomi daerah paling baik.
Dengar2 setelah Hong Kong kembali ke pangkuan Ibu 'China' Pertiwi setelah sekian lama diambil alih Inggris akibat kekalahan sewaktu Perang Candu, Hong Kong juga menjadi daerah yang otonom.

Hope the best 4 China n Tibet
Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline F.T

  • Sebelumnya: Felix Thioris, MarFel, Ocean Heart
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.134
  • Reputasi: 205
  • Gender: Male
  • • Save the Children & Join with - Kasih Dharma Peduli • We Care About Their Future • There Are Our Next Generation.
Re: Tibet Vs China
« Reply #46 on: 23 March 2008, 08:56:42 AM »
Hong Kong layak mendapatkan otonomi daerah, karena Hong Kong adalah pusat bisnis di asia. Wah.. kalau di bandingkan dengan daerah Tibet ... Satu hal yang sulit membuat Tibet berkembang, Rakyat Tibet kerjanya "All Day Long" hanya Sembahyang saja ... Apakah makanana turun dari langit setelah sembahyang?, Duit turun dari langit setelah Sembahyang ? Inilah mengapa menurut saya Tibet masih perlu di "asuh" oleh China , Tetapi jika Tibet merasa sudah mampu untuk otonomi daerah , yah silahkan ... Sebenarnya saya mengetahui informasi ada keuntungan dari Tibet jika merdeka, tetapi jika di tulis disini, saya khawatir malah nanti memprovokasi, Jadi kita tunggu saja hasil kesepakatan Tibet dan China bagaimana ? Semoga api olympiade tetap dapat di lalui di Lhasa ...


Save the Children & Join With :
Kasih Dharma Peduli ~ Anak Asuh
May all Beings Be Happy


Contact Info : Kasihdharmapeduli [at] yahoo.com

Offline F.T

  • Sebelumnya: Felix Thioris, MarFel, Ocean Heart
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.134
  • Reputasi: 205
  • Gender: Male
  • • Save the Children & Join with - Kasih Dharma Peduli • We Care About Their Future • There Are Our Next Generation.
Re: Tibet Vs China
« Reply #47 on: 25 March 2008, 10:24:10 AM »
Demo Tibet Memanas


BEIJING - Perdana Menteri (PM) Tibet Samdhong Rinpoche kemarin mengonfirmasi, jumlah korban tewas dalam demo anti-China di Tibet mencapai 130 orang.

PM Samdhong merupakan salah seorang pejabat pemerintahan Tibet di pengasingan di Dharamshala, India. Pernyataan itu diungkapkan Samdhong bersamaan dengan penyalaan api obor Olimpiade Beijing di Yunani kemarin.

"Sebanyak 130 orang telah dikonfirmasi tewas akibat aksi represif China terhadap demonstran. Jumlah ini meningkat dari jumlah pekan lalu,99 orang," kata Samdhong. Sementara menurut Beijing, korban tewas hanya 19 orang rakyat sipil dan seorang polisi di Lhasa.

Aksi protes pertama kali terjadi di ibu kota Tibet, Lhasa, pada 10 Maret dalam peringatan gagalnya pemberontakan melawan Pemerintah China di Tibet pada 1959. Sejak saat itu, China menindak keras para pemrotes. Sementara dalam perkembangan lain, api obor Olimpiade dinyalakan kemarin di Yunani, tempat diadakannya Olimpiade untuk pertama kali pada 776 Sebelum Masehi.

Obor Olimpiade itu akan melintasi Gunung Everest di Tibet pada Mei dan Lhasa. Obor itu akan dibawa berkeliling seluruh wilayah di dunia,termasuk Tibet. Dalam upacara penyalaan api obor di Yunani, sekelompok demonstran warga Tibet menggelar aksi mengganggu jalannya upacara tersebut.

Pemerintah China berusaha menggalang dukungan agar Olimpiade tersebut tidak diboikot. Sikap pemerintah Beijing diungkapkan melalui kantor berita resmi Xinhua. "Menjelang Olimpiade, komunitas internasional,pencinta olahraga, dan penentang kekerasan harus mempersiapkan diri menghadapi tantangan di depan," ungkap Pemerintah China seperti dikutip Xinhua.

"Mereka harus menolak segala upaya untuk menggagalkan Olimpiade yang tidak hanya milik Beijing dan China, tapi juga seluruh komunitas internasional," ungkap pernyataan pemerintah Beijing melalui Xinhua. Menurut Pemerintah China, Olimpiade tidak boleh dicemari kepentingan politik. Ketua Komite Olimpiade Internasional (IOC) Jacques Rogge yakin bahwa eventinternasional itu akan berjalan lancar.

"Tidak ada dukungan internasional untuk memboikot Olimpiade Beijing," paparnya. Pemerintah China terus membatasi akses media di Lhasa.Wartawan asing masih dilarang memasuki Lhasa dan Pemerintah China terus mengetatkan penjagaan di perbatasan Tibet. Dia melihat lebih dari 100 kendaraan militer dan puluhan mobil polisi memenuhi wilayah terpencil di pegunungan Tibet.

Wilayah itu berada di luar wilayah otonom Tibet Garze dan 200 km sebelah utara wilayah Ngawa. Di tempat itulah biksu Buddha dan warga Tibet lain pernah bentrok dengan polisi. Sementara kemarin, Pemerintah Nepal menyatakan telah menahan 245 warga Tibet setelah polisi baku hantam dengan pengunjuk rasa pro-Tibet di dekat sebuah kantor PBB di Kathmandu.

"Kami saat ini menahan 245 warga Tibet yang menggelar protes pagi ini di depan kantor PBB," ungkap polisi senior Sharad Karki. Pengunjuk rasa menegaskan tidak akan menyerah. "Kami akan melanjutkan protes kami. China tidak boleh diizinkan membunuh etnis Tibet," ungkap Kesang Dolkar (38) sebelum diseret ke dalam mobil polisi.

Sumber : Okezone


Save the Children & Join With :
Kasih Dharma Peduli ~ Anak Asuh
May all Beings Be Happy


Contact Info : Kasihdharmapeduli [at] yahoo.com

Offline F.T

  • Sebelumnya: Felix Thioris, MarFel, Ocean Heart
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.134
  • Reputasi: 205
  • Gender: Male
  • • Save the Children & Join with - Kasih Dharma Peduli • We Care About Their Future • There Are Our Next Generation.
Re: Tibet Vs China
« Reply #48 on: 26 March 2008, 07:31:16 AM »
Lebih dari 100 Negara Dukung Cina Selesaikan Masalah Tibet

Beijing-RoL--  Setidak-tidaknya, lebih dari 100 negara mendukung pemerintah Cina menyelesaikan masalah di Tibet sesuai dengan undang-undang dan ketentuan.

"Lebih dari 100 negara di dunia mendukung Cina dalam menyelesaikan masalah Tibet sesuai dengan undang-undang untuk menjaga kedaulatan negara," kata Jurubicara Kementerian Luar Negeri Cina Qing Gang dalam keterangan pers berkala di Beijing pada Selasa.

Menurut dia, sejak pemerintah wilayah mandiri Tibet mengambil tindakan tegas terhadap kejahatan berat dan kekerasan di Lhasa, pemerintah dari lebih 100 negara mendukung Cina menyelesaikan masalah itu dengan baik.

"Sejumlah negara berharap Cina dapat menjaga kedaulatan negara, kesatuan wilayah dan ketenangan di Tibet serta mengutuk kejahatan dan pihak di belakang kejadian itu," kata Qing Gang tanpa menyebutkan negara dimaksud.

Dalam kesempatan itu, ia kembali menegaskan bahwa pemerintah Cina telah berupaya dengan baik dan semaksimal mungkin serta sesuai dengan undang-undang dalam menyelesaikan kemelut di Tibet itu dan meminta pihak terkait tidak mencampuri urusan dalam negeri Cina. Dikatakannya, yang mendukung dan mendorong upaya Dalai Lama untuk memisahkan diri dari Cina adalah pelanggaran hukum mendasar hubungan antarbangsa.

"Saya juga berharap pihak terkait bersikap adil dalam menyikapi masalah Tibet," katanya. Singapura pada Selasa dikabarkan mendukung kebijakan Cina dalam penanganan kerusuhan di Tibet dan menolak politisasi pekan olahraga Olimpiade.

"Singapura mendukung kebijakan pemerintah Cina untuk melindungi keselamatan jiwa dan semua milik warganya dari pengunjukrasa, yang melakukan penentangan dengan kekerasan dan pemerintah Cina menanganinya dengan menggunakan kekuatan seminimal mungkin," kata Departemen Luar Negreri Singapura.

"Kami menggarisbawahi pernyataan Perdana Menteri Wen Jiabao bahwa Cina siap membuka dan melakukan dialog dengan Dalai Lama berdasarkan atas kebijakan politik satu Cina dan kami merasa lega dengan berkurang ketegangan dan keadaan di Tibet, yang kini jauh lebih tenang," kata pernyataan pemerintah Singapura.

Cina menduga Dalai Lama, pemimpin rohani Tibet, yang hidup di pengasingan, berusaha menggagalkan Olimpiade 2008 dan pemimpin asal Tibet itu mengatur rangkaian gelombang unjukrasa, yang dimulai dengan pawai secara damai di ibukota Tibet, Lhasa, pada 10 Maret. antara/mim

Sumber : Republika.


Save the Children & Join With :
Kasih Dharma Peduli ~ Anak Asuh
May all Beings Be Happy


Contact Info : Kasihdharmapeduli [at] yahoo.com

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Tibet Vs China
« Reply #49 on: 26 March 2008, 08:52:46 AM »
 _/\_ Dalai Lama lebih cocok jadi pemimpin spiritual daripada pemimpin politik.why he always dont understand at all dan tidak menjaga vinaya nya. sejak dulu di Tibet punya pemerintahan yang tidak dipimpin oleh seorang Lama, melainkan Raja.kalo dia yang memulai gelombang riot,well itu nobel perdamaian sebaiknya cabut saja.
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline Hikoza83

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.295
  • Reputasi: 60
  • Gender: Male
  • panda is so cute... ^-^
Re: Tibet Vs China
« Reply #50 on: 26 March 2008, 09:18:07 AM »
Cina menduga Dalai Lama, pemimpin rohani Tibet, yang hidup di pengasingan, berusaha menggagalkan Olimpiade 2008 dan pemimpin asal Tibet itu mengatur rangkaian gelombang unjukrasa, yang dimulai dengan pawai secara damai di ibukota Tibet, Lhasa, pada 10 Maret. antara/mim

pake duga2, ntar kena duga2 juga. ^^
asas praduga bersalah?  ;D


By : Zen
Aku akan melaksanakannya dengan tubuhku,
Karena apa gunanya hanya membaca kata-kata belaka?
Apakah mempelajari obat-obatan saja
Dapat menyembuhkan yang sakit?
[Bodhicaryavatara, Bodhisattva Shantideva]

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: Tibet Vs China
« Reply #51 on: 26 March 2008, 10:27:29 AM »
Dalai Lama sudah mengundang petugas Tiongkok untuk memeriksa dirinya. Tapi gak pernah ada yang datang untuk memeriksa, jadi cuma menuduh saja.
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Tibet Vs China
« Reply #52 on: 26 March 2008, 10:30:01 AM »
 :)) hayo yang benar yang mana,media sekarang ga pernah jelas,siapa yang memulai pembunuhan,pemberontakan.well let see
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: Tibet Vs China
« Reply #53 on: 26 March 2008, 10:41:54 AM »
dulu pernah baca, cari saja di sini : http://www.buddhistchannel.tv/
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: Tibet Vs China
« Reply #54 on: 26 March 2008, 10:42:10 AM »
Dalai Lama sudah mengundang petugas Tiongkok untuk memeriksa dirinya. Tapi gak pernah ada yang datang untuk memeriksa, jadi cuma menuduh saja.

Gimana mo datang periksa bro? Dalai Lama domisili di India. Daerah yuridiksi hukumnya sudah beda ;D
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline F.T

  • Sebelumnya: Felix Thioris, MarFel, Ocean Heart
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.134
  • Reputasi: 205
  • Gender: Male
  • • Save the Children & Join with - Kasih Dharma Peduli • We Care About Their Future • There Are Our Next Generation.
Re: Tibet Vs China
« Reply #55 on: 26 March 2008, 02:50:09 PM »
OOT : mungkin perlu di kirim agen 007 Mr Bond untuk melacak keadaan di sana. ;D

Kasihan korban2 jiwa yang semakin hari semakin bertambah tentunya, Apalagi Tank2 China sudah menguasai daerah TIbet :-SS

Tibet dan China ayo yang akur yah...  _/\_


Save the Children & Join With :
Kasih Dharma Peduli ~ Anak Asuh
May all Beings Be Happy


Contact Info : Kasihdharmapeduli [at] yahoo.com

Offline Lily W

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.119
  • Reputasi: 241
  • Gender: Female
Re: Tibet Vs China
« Reply #56 on: 26 March 2008, 04:59:57 PM »
 :outoftopic:

Ayo Bond.... Bond di tugaskan ke sana....wajib lapor 1x24 jam...laksanakan...  :)) :)) :))

 _/\_ :lotus:
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

nyanabhadra

  • Guest
Re: Tibet Vs China
« Reply #57 on: 26 March 2008, 05:01:55 PM »
Hm... Any comment ??

deleted..

Ada apa dengan para Bikkhu ?? Dimanakah Cinta kasih yang selama ini di agung2kan ?? Egokah semua ini ??

China telah demikian berjasa membangun Tibet, salah satunya adalah dengan membangun rel kereta api terpanjang dan tertinggi di dunia yang biasa di sebut dengan istilah "Road To heaven" dengan tujuan Tibet dapat di akses oleh seluruh masyarakat dunia. Namun apa daya ? Air susu di balas dengan Air tuba ... Sungguh Ironis.

Semoga saja permasalahan politik Tibet dan China dapat segera menemukan jalan keluar yang baik ... _/\_

Tak bijak bilang ini ego atau bukan atau menanyakan dimanakah cinta kasih mereka.........karena terlalu subkjektif.
ini "penghakiman" halus terhadap para bhiksu yg sesungguhnya merupakan manusia biasa yg sedang berlatih (bukan membela para bhiksu, namun ini fakta).

Melihat dengan seimbang sangat diperlukan, apalagi melihat kembali masa kelam tahun 1950an, hingga pelarian HH The Dalai Lama ke India thn 1959 dan hingga 1980an.

China membuat banyak bangunan, mentransmigrasikan warga bhina ke tibet, menjadikan tibet sebagai tempat pemasukan dana besar dan memperluas teritorial, penyiksaan terjadi di berbagai tempat, monastery byk yg dibakar, dsb.....lhasa menjadi kota yg "canggih" dan semakin dekat dengan konsumeris, pembodohan dari segi pendidikan terhadap rakyat tibet, pembedaan layanan, bahkan sel penjara saja ada perbedaannya bagi warga tibet dan warga china.

Semua orang tahu, Tibet merupakan kerajaan tersendiri yang berjaya sejak sekian abad melalui berbagai Rajanya, dan hidup berdampingan dengan Dinasti China dan memang ada terjadi perperangan Tibet dan China, ini tidak terhindar sejak zaman dahulu.

Namun pembangunan baru yang serba spektakuler tak bisa menghapus luka yang begitu pedih dilamai generasi dan generasi turun temurun rakyat tibet yg di tibet maupun di pengansingan.....

bagaimana rasanya kehilangan tanah kelahirannya? status tidak jelas di Dharamsala India? coba duduk di posisi mereka, kita akan tahu rasanya seperti apa.

memang kita bisa berdalih, mereka punya bekal dharma......yup betul sekali, kalau semua orang tibet sudah tercerahkan...saya rasa tidak masalah...

walaupun orang tibet tidak semua tercerahkan, mereka tetap menerima kondisi mereka saat ini, berjuang keras tetap hidup dengan berbagai cara, walaupun hidup menumpang tidak jelas di India maupun di berbagai negara.

semoga menjadi pendapat berimbang memahami kisah histori panjang ini.

bow and respect,

nyanabhadra

  • Guest
Re: Tibet Vs China
« Reply #58 on: 26 March 2008, 05:06:37 PM »

deleted...

Inilah mengapa menurut saya Tibet masih perlu di "asuh" oleh China , Tetapi jika Tibet merasa sudah mampu untuk otonomi daerah , yah silahkan ... Sebenarnya saya mengetahui informasi ada keuntungan dari Tibet jika merdeka, tetapi jika di tulis disini, saya khawatir malah nanti memprovokasi, Jadi kita tunggu saja hasil kesepakatan Tibet dan China bagaimana ? Semoga api olympiade tetap dapat di lalui di Lhasa ...

apakah anda setuju mengasuh tibet dengan cara kekerasan? dengan membakar biara? membunuh? menundukkan dengan senjata? perkosa??

tak ada ada orang yang mau di asuh dengan cara demikian, mereka lebih memilih terbelakang dalam urusan teknologi, internet, komunikasi dsb, asal mereka bisa hidup bahagia dalam dharma. tidak kapitalis seperti china maupun negara2 eropa  sekitarnya.

anda tidak bisa menyelami "spiritual", jangan mengkambing-hitamkan "spiritual", saya rasa ini kurang bijak  :)


nyanabhadra

  • Guest
Re: Tibet Vs China
« Reply #59 on: 26 March 2008, 05:10:15 PM »
Dalai Lama sudah mengundang petugas Tiongkok untuk memeriksa dirinya. Tapi gak pernah ada yang datang untuk memeriksa, jadi cuma menuduh saja.

Gimana mo datang periksa bro? Dalai Lama domisili di India. Daerah yuridiksi hukumnya sudah beda ;D

mungkin perlu diluruskan, HH Dalai Lama bilang, China bersama tim internasional, kalau China sendiri, saya rasa India juga tidak akan memberikan izin utk datang sendiria, namun kalau ada negara lain yang ikut dalam tim itu untuk memeriksa bersama, tentu saja India tak keberatan.

semua bisa didiskusikan kalau memang punya niat membentuk tim yg terdiri dari beberapa negara yang punya itikad baik utk menyelesaikan satu persatu masalah.

justru, merasa tak bersalah...HH Dalai Lama memberikan tantangan, dengan menyatakan siap diperiksa, kalau main asal melempatkan "BOM" terus simpan tangan, kan bukan sikap yang pantas atau bukan sikap yang patut.


Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Tibet Vs China
« Reply #60 on: 26 March 2008, 05:16:35 PM »
hmmm setau aku versi okenya versi Samanera,why,karena ga usah Samanera yang jelasinpun,historikal Tibet pada awalnya udah ada,dia memang berupa kerajaan yang tidak berhubungan dengan dunia luar,hal ini bisa dilihat dari catatan para suciwan Buddhist awal dari India menuju Tibet,tidak ada catatan bahwa Han Dynasty disinggung dalam Tibet Dynasty.jadi kalau pikir ini suka-sukanya China aja,dilihat dari film Kundun juga,sebenarnya udah tahu siapa pangkal masalahnya.Saat itu pemimpin Mao begitu menginginkan tibet yang sebelumnya tidak terekspos,yng tidak bisa diterima adalah saat bhiksu menggambar mandala sebagai penyambutan tapi ditendang ama Mao.ini aja dianggap sebagai bentuk penghinaan dan tidak menghormati agama yang dianut Tibet.
« Last Edit: 26 March 2008, 05:19:41 PM by nyanadhana »
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

nyanabhadra

  • Guest
Re: Tibet Vs China
« Reply #61 on: 26 March 2008, 05:19:35 PM »
deleted...

Beberapa hari lalu, ada berita yang mengatakan bahwa Dalai lama bukan menginginkan kemerdekaan, tetapi otonomi daerah .. Lha .. sama saja ... Mau kasih makan apa rakyat , jika otonomi daerah ? Apa yang bisa di "jual" dari Tibet untuk kemajuan Tibet itu sendiri ?


Buktinya HH di pengasingan dharamsala sanggup membiayai semua sektor pemerintahan, rumah sakit, sekolah, sebagian besar biara, anak di sini sekolah tidak bayar, punya asrama sendiri, semua di support penuh. plus bantuan dari negara lain yang mau ikut memberi dukungan.

berbuat kebajikan, dana akan datang dari orang lain yang tergerak, toh buktinya banyak yang datang bantu.

merdeka atau otonomi, tentu saja bisa tetap hidup dan rakyat tetap bisa berbisnis mengerjakan hal2 yang dirasakan perlu, spiritual, dan tidak seperti orang kita yang kebutuahnnya segunung, tentu saja tidak cukup.

memang ada orang tibet yg mulai berperangai seperti warga kota, ini tak bisa dipungkiri, dan di warga tibet yg lhasa......namun warga pengungsi tibet di dharamsala tidaklah demikian, rata2 hidup bersahaja dan apa adanya. datang dan lihat sendiri barulah kita tahu.

saya tidak pernah ke tibet, jadi tidak tahu....namun kemanapun kita pergi, kalau mau membicarakan kejelekan tentu saja ini kehebatan banyak orang, namun kalau diminta untuk menceritakan hal2 yg baik....entahlah apakah banyak orang yg sanggup menceritakannya.

jadi, baik dan buruk di semua tempat ada....ga perlu di tulis di muka umum, walaupun itu sebuah fakta, tak elok dibaca orang lain; namun kalau mau menulis kejelekan2 tibet juga yah silakan, opini pribadi saya, ini kurang bagus.

bow and respect,

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Tibet Vs China
« Reply #62 on: 26 March 2008, 05:24:26 PM »
 _/\_ seperti yangaku katakan,kalo Cina memang bertujuan baik menyelamatkan Tibet dari 'kemiskinan'.prinsipnya kalo orang mau nolong trus ternyata orangnya ga mau ditolong buat apa dipaksa pake kekerasan.biarin aja.kalo dipaksa berarti ada keinginan yang terus ingin dipenuhi dengan memaksakan pertolongan itu
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

nyanabhadra

  • Guest
Re: Tibet Vs China
« Reply #63 on: 26 March 2008, 05:25:11 PM »
_/\_ Dalai Lama lebih cocok jadi pemimpin spiritual daripada pemimpin politik.why he always dont understand at all dan tidak menjaga vinaya nya. sejak dulu di Tibet punya pemerintahan yang tidak dipimpin oleh seorang Lama, melainkan Raja.kalo dia yang memulai gelombang riot,well itu nobel perdamaian sebaiknya cabut saja.

HH Dalai Lama ketika ditanya, dia lebih memilih menjadi bhiksu daripada menjadi pemimpin politik, karena beliau adalah kelompok monastik, namun seluruh rakyat menginginkannya utk di posisi itu, sebagai org yg bertanggung jawab atas semua kemaslahatan Tibet, apakah HH Dalai Lama tega membiarkan negara yg sudah tak punya tanah ini semakin rontok?

Kalau bilang tidak menjaga Vinaya, saya kurang sependapat, seseorang menjadi Vinaya denga baik atau tidak, yang paling tahu dirinya sendiri dan orang sekelilingnya. kalau memang melanggar Vinaya, Vinaya manakah yg dilanggar?

HH meminpin karena welas asih dan merasa bertanggung jawab, dan ini merupakan tugas dari HH Dalai Lama sebelumnya, beliau meneruskan amanat HH Dalai Lama sebelumnya.

justru orang yg memiliki tingkat kebijaksanaan seperti beliau yang sanggup memimpin dan menjadi pilihan rakyat.

bow and respect,

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Tibet Vs China
« Reply #64 on: 26 March 2008, 05:28:35 PM »
 _/\_ seorang bhikkhu tidak memimpin politik setau saya,ini juga anjuran dari Sang Buddha.
hmmm.....ada 2 sisi yang serba salah juga kalo dipikir2.well what can we do for them now?watching?
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

nyanabhadra

  • Guest
Re: Tibet Vs China
« Reply #65 on: 26 March 2008, 05:32:06 PM »

deleted.

soal Tibet,terlalu banyak berdoa tapi tidak pernah membangun,sama saja membunuh orang dengan kanvas.ga pernah berhasil.masyarakat yang terjebak dalam mistis dan ritual sudah dikatakan oleh Sang Buddha bahwa ia tidak menekankan ritual dan praktik mistis kayak gitu karena tidak membawa perkembangan batin. ini makanya kemunduran terjadi di Tibet bukan sebuah kemajuan.

Entah mengapa, kesimpulan kita dalam melihat Mahayana Tibetan selalu demikian, kalau masuk ke biara, saya rasa kamu akan sedikit berubah pandanga.
dan memang yg sering gembar gembor adalah mistik dan ritual.
kalau ga ngerti ritual dan makna dibalik ritual, saya rasa kurang pas utk bilang ritual tidak memberikan kemajuan batin, segala kegiatan bisa menjadi alat utk maju dalam batin dan spiritual, dan apakah anda sanggup memanfaatkannya dengan tepat atau tidak.

jangan salahkan ritual kalau banyak yg terjebak, padahal ritual untuk berlatih meditasi dengan metode berlainan dan familiarisasi tentang teori, kemudian menjadi satu dengan kehidupan.

jangan salahkan pisau karena menyilet tangan anda, padahal pisau untuk memotong sayur  :)

bow and respect,

Offline Lily W

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.119
  • Reputasi: 241
  • Gender: Female
Re: Tibet Vs China
« Reply #66 on: 26 March 2008, 05:37:08 PM »
Yup...

Objek itu netral....tergantung gimana batin kita untuk meresponnya... :)

Anumodana atas penjelasannya... _/\_

 _/\_ :lotus:
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

nyanabhadra

  • Guest
Re: Tibet Vs China
« Reply #67 on: 26 March 2008, 05:37:43 PM »
dari dulu makanya Sang Buddha mengharapkan murid-muridnya tidak terlibat dalam politik,nih hasilnya..tibet,Myanmar,pusing lihat bhikkhu sekarang ini ga ada bedanya ama umat awam. ribut dan ribut melulu.

Kalau anda juga termasuk monastik, saya sangat sedih melihat komentar demikian. ini akibat dari tidak memahami motif penggerak dibalik kejadian-kejadian seperti ini.

Apakah Bhikku myanmar dan Tibet tanpa alasan jelas dalam protesny?
coba lihat kembali masalah dibalik itu ketika terjadi kekerasan di Myanmar
coba lihat kembali kisah historis yang menyankut china dan tibet, dan perkembangan hingga saat ini.

kalau mengerti, saya ga yakin komentar demikian bisa terlontarkan dengan demikian mudah.

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: Tibet Vs China
« Reply #68 on: 26 March 2008, 05:39:01 PM »
Mari kita dengarkan apa kata Sang Bhagava :
http://www.accesstoinsight.org/tipitaka/an/an10/an10.069.than.html

Quote
AN 10.69
Kathavatthu Sutta
Topics of Conversation (1)

I have heard that on one occasion the Blessed One was staying in Savatthi at Jeta's Grove, Anathapindika's monastery. Now at that time a large number of monks, after the meal, on returning from their alms round, had gathered at the meeting hall and were engaged in many kinds of bestial topics of conversation: conversation about kings, robbers, & ministers of state; armies, alarms, & battles; food & drink; clothing, furniture, garlands, & scents; relatives; vehicles; villages, towns, cities, the countryside; women & heroes; the gossip of the street & the well; tales of the dead; tales of diversity, the creation of the world & of the sea; talk of whether things exist or not.

Then the Blessed One, emerging from his seclusion in the late afternoon, went to the meeting hall and, on arrival, sat down on a seat made ready. As he was sitting there, he addressed the monks: "For what topic of conversation are you gathered together here? In the midst of what topic of conversation have you been interrupted?"

"Just now, lord, after the meal, on returning from our alms round, we gathered at the meeting hall and got engaged in many kinds of bestial topics of conversation: conversation about kings, robbers, & ministers of state; armies, alarms, & battles; food & drink; clothing, furniture, garlands, & scents; relatives; vehicles; villages, towns, cities, the countryside; women & heroes; the gossip of the street & the well; tales of the dead; tales of diversity, the creation of the world & of the sea; talk of whether things exist or not."

"It isn't right, monks, that sons of good families, on having gone forth out of faith from home to the homeless life, should get engaged in such topics of conversation, i.e., conversation about kings, robbers, & ministers of state... talk of whether things exist or not.

"There are these ten topics of [proper] conversation. Which ten? Talk on modesty, on contentment, on seclusion, on non-entanglement, on arousing persistence, on virtue, on concentration, on discernment, on release, and on the knowledge & vision of release. These are the ten topics of conversation. If you were to engage repeatedly in these ten topics of conversation, you would outshine even the sun & moon, so mighty, so powerful — to say nothing of the wanderers of other sects."
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

nyanabhadra

  • Guest
Re: Tibet Vs China
« Reply #69 on: 26 March 2008, 05:52:14 PM »
Mari kita dengarkan apa kata Sang Bhagava :
http://www.accesstoinsight.org/tipitaka/an/an10/an10.069.than.html

Quote
AN 10.69
Kathavatthu Sutta
Topics of Conversation (1)

I have heard that on one occasion the Blessed One was staying in Savatthi at Jeta's Grove, Anathapindika's monastery. Now at that time a large number of monks, after the meal, on returning from their alms round, had gathered at the meeting hall and were engaged in many kinds of bestial topics of conversation: conversation about kings, robbers, & ministers of state; armies, alarms, & battles; food & drink; clothing, furniture, garlands, & scents; relatives; vehicles; villages, towns, cities, the countryside; women & heroes; the gossip of the street & the well; tales of the dead; tales of diversity, the creation of the world & of the sea; talk of whether things exist or not.

Then the Blessed One, emerging from his seclusion in the late afternoon, went to the meeting hall and, on arrival, sat down on a seat made ready. As he was sitting there, he addressed the monks: "For what topic of conversation are you gathered together here? In the midst of what topic of conversation have you been interrupted?"

deleted


perlu memahami naskah ini dengan baik, melihat latar belakang kejadian, mengapa buddha menyatakan hal demikian, penyesuain terhadap keadaan, manusia yg hadir, situasi dan kondisi pada zaman itu, suasana bhiksu pada saat itu (mmaf bukan mencari dalih pembenaran diri). silakan analisa sendiri.

kalau berbicara untuk sekedar untuk kenikmatan pribadi, kenikmatan duniawi, sekedar mengisi waktu luang, sekedar gosip-gosipan tak jelas, menemani kopi sore, atau demi menunjukkan seseorang penuh pengetahuan, menyombongkan diri, dsb.............sudah jelas ini tidak pantas, dan untuk itulah Buddha menelorkan beberapa aturan ini.

Tidak pantas bagi para monastik utk berbincang hal demikian, namun bukan berarti tidak boleh, jika masih dalam koridor saling memberi informasi, penjelasan yg logis, dan meredakan kebingunggan, melihat apa yg terjadi di seberang sana, dan bagaimana kaitan dengan kita sendiri, latihan spiritual kita, ucapan, sistem berpikir, dan berpikir sesuatu utk ikut kontribusi menolong (semoga ada).

ada aturan yang tidak boleh dilakukan, dan aturan yang tingkatnya menengah, dan aturan yang bersifat etika, seseorang yg mengerti dan paham akan batas2 aturan ini, selayaknya membatasi diri dalam perbincangan yang tidak relevan dan sekedar untuk pemuasan nafsu untuk berbicara dan ingin menjadi tenar.

semoga menjadi sisi yang seimbang untuk melihat suatu sutra dan latar belakang yg terjadi. memang sebaiknya lihat sutra tersebut secara lengkap dan pahami, jangan separuh-separuh, yang menimbulkan ambiguitas.

bow and respect,

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: Tibet Vs China
« Reply #70 on: 26 March 2008, 05:58:57 PM »
Kalau saya sih menangkapnya tidak selayaknya orang yang sudah meninggalkan keduniawian masih mengurusi hal-hal duniawi.

Mungkin karena perbedaan pandangan, antara Theravada dan Mahayana.
PS. Itu Sutta yang dikutip seorang Bhikkhu Mahayana ketika menjawab mengapa sebaiknya anggota Sangha tidak mengurusi hal-hal politik.

Snying Rje
« Last Edit: 26 March 2008, 06:01:50 PM by karuna_murti »
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline F.T

  • Sebelumnya: Felix Thioris, MarFel, Ocean Heart
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.134
  • Reputasi: 205
  • Gender: Male
  • • Save the Children & Join with - Kasih Dharma Peduli • We Care About Their Future • There Are Our Next Generation.
Re: Tibet Vs China
« Reply #71 on: 26 March 2008, 06:28:43 PM »


Tak bijak bilang ini ego atau bukan atau menanyakan dimanakah cinta kasih mereka.........karena terlalu subkjektif.
ini "penghakiman" halus terhadap para bhiksu yg sesungguhnya merupakan manusia biasa yg sedang berlatih (bukan membela para bhiksu, namun ini fakta).

Melihat dengan seimbang sangat diperlukan, apalagi melihat kembali masa kelam tahun 1950an, hingga pelarian HH The Dalai Lama ke India thn 1959 dan hingga 1980an.

China membuat banyak bangunan, mentransmigrasikan warga bhina ke tibet, menjadikan tibet sebagai tempat pemasukan dana besar dan memperluas teritorial, penyiksaan terjadi di berbagai tempat, monastery byk yg dibakar, dsb.....lhasa menjadi kota yg "canggih" dan semakin dekat dengan konsumeris, pembodohan dari segi pendidikan terhadap rakyat tibet, pembedaan layanan, bahkan sel penjara saja ada perbedaannya bagi warga tibet dan warga china.

Semua orang tahu, Tibet merupakan kerajaan tersendiri yang berjaya sejak sekian abad melalui berbagai Rajanya, dan hidup berdampingan dengan Dinasti China dan memang ada terjadi perperangan Tibet dan China, ini tidak terhindar sejak zaman dahulu.

Namun pembangunan baru yang serba spektakuler tak bisa menghapus luka yang begitu pedih dilamai generasi dan generasi turun temurun rakyat tibet yg di tibet maupun di pengansingan.....

bagaimana rasanya kehilangan tanah kelahirannya? status tidak jelas di Dharamsala India? coba duduk di posisi mereka, kita akan tahu rasanya seperti apa.

memang kita bisa berdalih, mereka punya bekal dharma......yup betul sekali, kalau semua orang tibet sudah tercerahkan...saya rasa tidak masalah...

walaupun orang tibet tidak semua tercerahkan, mereka tetap menerima kondisi mereka saat ini, berjuang keras tetap hidup dengan berbagai cara, walaupun hidup menumpang tidak jelas di India maupun di berbagai negara.

semoga menjadi pendapat berimbang memahami kisah histori panjang ini.

bow and respect,

Sebelumnya sy ucapkan Selamat Bergabung di forum Dhammacitta, Samanera _/\_

Thanks atas penjelasannya yang sudah di uraikan dengan baik ini, Walau ada pro dan kontra mengenai kondisi Tibet yang terus memanas hingga saat ini, Intinya kita ingin melihat rakyat Tibet bisa hidup lebih baik lagi ke depannya ... hanya saja masalah Tibet dan China murni karena politik. 

Jika China tidak membangun Tibet, Sampai saat ini mungkin Tibet menjadi daerah yang terbengkalai. Sy paham ada baik dan buruknya setiap langkah yang di ambil China dalam membangun tibet, Tapi tujuannya juga agar rakyat Tibet dapat menikmati fasilitas tersebut. Pada saat rakyat Tibet mengalami musim dingin yang berkepanjangan, mereka turun ke China untuk berdagang dan membeli kebutuhan2 pokok tanpa di kenakan biaya apa2 dari pemerintah China.

Saya sendiri  belum pernah ke tibet, dan hanya memperoleh informasi dari teman dan news yang beredar saat ini, jadi apapun info yang di sampaikan harap di periksa lagi kebenarannya ... :)

_/\_


Save the Children & Join With :
Kasih Dharma Peduli ~ Anak Asuh
May all Beings Be Happy


Contact Info : Kasihdharmapeduli [at] yahoo.com

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Tibet Vs China
« Reply #72 on: 26 March 2008, 08:05:00 PM »
Kalau saya tangkap sih, jika sudah meninggalkan kehidupan berumah tangga, jangan lagi kita kembali membicarakan urusan kehidupan perumah tangga. Lebih baik diskusikan hal2x yang bisa membawa pengembangan batin. Pada sutta tsb diberikan 10 topiknya.

Nah kembali ke topik seorang mengambil kehidupan monastik apakah layak turut dalam politik ? Tentu tidak layak karena pasti akan banyak terlibat pembicaraan dan diskusi tentang keduniawian. Idealnya demikian. Jika memang terpaksa dan harus, lakukan apa yang harus dilakukan. Bukan begitu bukan?
There is no place like 127.0.0.1

nyanabhadra

  • Guest
Re: Tibet Vs China
« Reply #73 on: 26 March 2008, 10:04:10 PM »
Kalau saya tangkap sih, jika sudah meninggalkan kehidupan berumah tangga, jangan lagi kita kembali membicarakan urusan kehidupan perumah tangga. Lebih baik diskusikan hal2x yang bisa membawa pengembangan batin. Pada sutta tsb diberikan 10 topiknya.

Nah kembali ke topik seorang mengambil kehidupan monastik apakah layak turut dalam politik ? Tentu tidak layak karena pasti akan banyak terlibat pembicaraan dan diskusi tentang keduniawian. Idealnya demikian. Jika memang terpaksa dan harus, lakukan apa yang harus dilakukan. Bukan begitu bukan?

Kalau yang dimaksud adalah HH The Dalai Lama, cobalah berkunjung ke www.dalailama.com, lihat jadwal beliau........sepanjang tahun, dan sejak berpuluh-puluh tahun kebelakang, hal apa yang menjadi fokus beliau?

Bro Sumedho bilang politik pasti byk terlibat dalam pembicaraan dan diskusi keduniawian, coba baca setiap komentar HH The Dalai Lama, di koran, di internet, di manapun...isinya selalu dharma.

bahkan urusan politik juga menjadi dharma, padahal byk orang yang alergi dengan politik, dan politik selalu "busuk" di mata banyak orang, saya rasa politik bisa jadi dharma, dan dharma sebaliknya bisa jadi politik, perlu kemampuan utk mendharmakan segala aspek kehidupan, saya pikir demikian lebih bermanfaat, namun bukan menjadikan dharma sebagai "tameng".

bukan karena beliau adalah guru saya, kemudian saya menulis segala sesuatu utk membela beliau, apa yang saya selidiki selama ini, saya lihat, saya baca, dan saya alami sendiri di sini.

Beliau hanyalah pemersatu, dan ada menteri dan perdana menteri yang bertugas dalam urusan seperti ini, dan lebih banyak diserahkan kepada menteri dalam pengasingan. Sesunggunya, demi menenangkan semua rakyat tibet di manapun berada, beliau dengan berat mempertahankan posisinya, sudah berkali-kali beliau bilang, beliau bhiksu yang sepantasnya terlepas dari urusan politik kenegaraan.

welas asih utk orang byk yang menjadi pertimbangan beliau, menyediakan energi utk membantu orang byk, bahkan orang2 barat. Oleh karena itu mengapa beliau tetap "ngotot" utk perjuangan secara damai, kalau memang mau, dari sejak puluhan tahun lalu beliau mengumpulkan kekuatan militer dll, utk bertarung dengan China, toh beliau tidak menempuh jalur seperti ini.

coba bayangkan kalau yang menjadi kepala negara tibet adalah seorang umat biasa, saya tak berani jamin bahwa jalur yang ditempuh adalah lewat militer atau perang, who knows?????? namun memang ada kemungkinan juga umat biasa menempuh jalur perjuangan damai yang sama dengan HH The Dalai Lama, karena basis buddhadharma.

Saya pribadi juga tidak setuju dengan posisi bhiksu yg masih terkait dgn politik, namun kita tidak berada di posisi HH The Dalai Lama, kita sungguh sulit untuk mengerti, walaupun saya sendiri jg mencoba untuk merasakan kesulitan di posisi itu.

Jangan berkilah dengan mengatakan bahwa beliau orang tercerahkan sepenuhnya, emanasi dari avalokitesvara...tidak semua orang menerima statement seperti ini, dan tidak semua orang percaya akan hal ini. percaya syukur, tak percaya yah sudah.....kami percaya dengan segala kondisi yang ada dan tetap menganggap beliau memberi byk pelajaran yg berharga.

walaupun teman2 tidak bisa melihat beliau sebagai emanasi avalokitesvara, kita bisa melihat dari sisi seorang bhiksu yang tetap menyebarkan cinta kasih, welas asih, prinsip2 universal buddhis ke seluruh pelosok dunia.


Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Tibet Vs China
« Reply #74 on: 26 March 2008, 10:29:22 PM »
Ini perlu diperjelas lagi nih. Apakah HH DL mengurusi perdagangan, KB, mengatasi korupsi, kemakmuran rakyat, politik luar negri, pertahanan negara, export import, partai, sosial, sumber daya alam, dan segudang agenda seorang pemimpin negara. Kalau tidak yah.... bukan pemimpin negara dan tidak berpolitik. Tapi mungkin pemimpin spiritual.

Kalau dilihat disitusnya agendanya public talk. Tidak ada agenda meeting dengan mentri utk membahas hal2x urusan negara yah.

Yah terlepas dari itu, kalau saya jadi HHDL, mungkin akan take action juga atas dasar compassion.
There is no place like 127.0.0.1

Offline chingik

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 924
  • Reputasi: 44
Re: Tibet Vs China
« Reply #75 on: 26 March 2008, 11:13:50 PM »
Saya pribadi juga merasa tidak elok jika ada seseorang yang sudah monastik masih terlibat dalam urusan politik.
Tetapi sejak memperhatikan ucapan HH Dalai Lama, sedikit banyak membuat pikiran saya terbuka juga.
HH Dalai Lama sebenarnya tidak tertarik dengan urusan politik. Tetapi 'karma' lah yang telah membawanya ke dalam situasi ini. Beliau dinobatkan sebagai reinkarnasi dari Dalai Lama terdahulu pun bukan kemauan dia, dan sejak itu segala tindak tanduknya tidak terlepas dari protokol. Apakah dia bisa menolaknya seperti halnya cara kita bolos sekolah atau resign bgitu saja dari sebuah pekerjaan tanpa peduli pada yang lain ?  Namun semua ini dikerjakan demi satu tujuan, yakni untuk kepentingan rakyat Tibet.

Sebagai orang yang berkeyakinan dalam Buddha dharma, seharusnya kita melihat semua dari sisi hukum karma. Semua ini ada jalinan kausalitas yang sekilas rumit bagi umat awam, tetapi mungkin jika kita sorot ke realitas yang ada, pasti akan ditemukan transparansi dari semua kejadian. Tibet milik siapa? China mengklaim Tibet sebagai bagian dari wilayahnya, dan Tibet mengklaim memiliki kedaulatan sendiri. Jika dilihat dari situasi sekarang, tentu Tibet sudah merupakan bagian dari wilayah China. Semua ini tidak terlepas dari aspek penakluakan (concueror). Memangnya China milik siapa? Indonesia milik siapa? Apakah yang dimaksud dengan batas wilayah? Mari kita lihat BUMI ini, apakah ada garis batasnya?
Dari pada sibuk berbicara tentang klaim teritori, memang lebih baik jika kita lupakan aspek masa lalu dengan debatan siapakah pemilik tanah sesungguhnya, dan mari kita selesaikan situasi sekarang ini. Ternyata Dalai LAma sangat memahami masalah seperti ini, nah itu yang membuat saya merasa respek juga. Mengapa? Beliau benar2 menyadari bahwa tidaklah mungkin bisa membuat Tibet terpisah dari China, toh meski bisa , utk apa? Yang penting adalah aspek kesejahteraan rakyat Tibet. Maka beliaupun meminta otonomi yang lebih besar. Ini semua tentu diputuskan berdasarkan pertimbangan kemanusiaan, dan beliau benar2 menjalankannya. Buktinya, beliau menentang habis2an setiap penggunaan kekerasan, tidak hanya ditujukan pada China, bahkan pada rakyat Tibet sendiri. Inilah bukti bahwa beliau benar2 berpegang teguh pada semangat cinta kasih. Dalam salah satu wawancara denagn wartawan, Dalai Lama pernah berkata bahwa Beliau sudah sekian banyak kali mengatakan kepada pihak China bahwa tidak menginginkan lagi kemerdekaan, sebegitu sering perkataannya ini hingga seolah-olah lebih sering dari membaca mantra. Namun China selalu bersikap curiga sama dia, itu yang membuatnya agak kecewa.
Pada pihak China sendiri, saya melihat PM WenJiaBao adalah orang yang sangat terpelajar. Setiap mendengar pidatonya, akan terlihat beliau benar2 seorang negarawan yang berkualitas menurut saya. Tetapi Presiden Hu mungkin lebih tegas, karena jika tidak, maka wilayah lain akan goyah juga seperti XinJiang dan Taiwan. Menurut saya, cara keputusan pejabat tinggi China mempertahankan wilayah kedaulatannya juga telah menggunakan cara yang sesuai dengan situasi yang berlaku. Demi persatuan, tentu tidak ada cara lain jika pihak China harus menggunakan militer. Ini adalah hukum abadi bagi sebuah negara untuk mengamankan wilayahnya menggunakan kekuatan miliiter. Apaboleh buat, tidak ada negara yang menganut pacifisme. Kecuali perorangan.

Satu hal yang paling disayangkan adalah, tawaran dialog dari pihak Dalai Lama selalu ditolak China.
Semoga pihak China dapat membuka diri atas tawaran ini, jika benar2 demi manfaat rakyat Tibet yang terlanjur dianggap sebagai rakyatnya sendiri.  Bukankah begitu?
     
     

Offline Pitu Kecil

  • Sebelumnya Lotharguard
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.344
  • Reputasi: 217
  • Gender: Male
Re: Tibet Vs China
« Reply #76 on: 26 March 2008, 11:17:42 PM »
Sejak dulu sampai sekarang Negara China selalu menggunakan kekerasan militer daripada musyawarah.

hal itu dapat dilihat anggota Fak Lung Konng yang anggotanya nenek2 dan kakek2 juga ditangkap dan disiksa.

APapun itu, yang salah tentu pemerintah bukan rakyatnya.
Smile Forever :)

Offline F.T

  • Sebelumnya: Felix Thioris, MarFel, Ocean Heart
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.134
  • Reputasi: 205
  • Gender: Male
  • • Save the Children & Join with - Kasih Dharma Peduli • We Care About Their Future • There Are Our Next Generation.
Re: Tibet Vs China
« Reply #77 on: 27 March 2008, 12:00:16 AM »

deleted...

Inilah mengapa menurut saya Tibet masih perlu di "asuh" oleh China , Tetapi jika Tibet merasa sudah mampu untuk otonomi daerah , yah silahkan ... Sebenarnya saya mengetahui informasi ada keuntungan dari Tibet jika merdeka, tetapi jika di tulis disini, saya khawatir malah nanti memprovokasi, Jadi kita tunggu saja hasil kesepakatan Tibet dan China bagaimana ? Semoga api olympiade tetap dapat di lalui di Lhasa ...

apakah anda setuju mengasuh tibet dengan cara kekerasan? dengan membakar biara? membunuh? menundukkan dengan senjata? perkosa??

tak ada ada orang yang mau di asuh dengan cara demikian, mereka lebih memilih terbelakang dalam urusan teknologi, internet, komunikasi dsb, asal mereka bisa hidup bahagia dalam dharma. tidak kapitalis seperti china maupun negara2 eropa  sekitarnya.

anda tidak bisa menyelami "spiritual", jangan mengkambing-hitamkan "spiritual", saya rasa ini kurang bijak  :)



Samanera, memperoleh informasi dari mana yang menyatakan adanya pemerkosaan, pembunuhan dan membakar biara tersebut? Kejadian kapankah itu ?

Jangan juga di lupakan apa yang sudah China upayakan untuk pembangunan Tibet.

Maaf sebelumnya, tidak ada maksud mengkambing-hitamkan "Spiritual" tetapi alangkah baiknya jika masih hidup dalam keduniawian, rakyat Tibet menjalankan ajaran Buddha yaitu Jalan Tengah ...

Pandangan samanera terhadap kejadian Tibet dan China lebih berpihak kepada Tibet, ini saya pahami tetapi apa yang terjadi sebenarnya dan mengapa Tibet berdemo ada unsur politik dari pihak lain. Sulit untuk di ungkapkan semua disini tentunya, Jadi untuk selanjutnya mari kita berdoa semoga permasalahan Tibet dapat segera terselesaikan ....

Terima kasih atas masukan dan kritikannya ...  Mohon bimbingan selanjutnya .

_/\_
« Last Edit: 27 March 2008, 01:53:17 AM by Felix Thioris »


Save the Children & Join With :
Kasih Dharma Peduli ~ Anak Asuh
May all Beings Be Happy


Contact Info : Kasihdharmapeduli [at] yahoo.com

Offline SandalJepit

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 425
  • Reputasi: 3
Re: Tibet Vs China
« Reply #78 on: 27 March 2008, 12:20:58 AM »
kalau tidak salah, di tibet terpecah menjadi 2 kubu:
satu pihak: HH DL, berusaha untuk perdamaian, mencari otonomi khusus, bukan kemerdekaan, termasuk kelompok garis lembut.
pihak lain: generasi muda tibet, berusaha memerdekan tibet, dengan segala cara, bahkan menggunakan kekerasan, termasuk kelompok garis keras

kabarnya yang memulai kerusuhan di tibet adalah kelompok garis keras, dengan membakar toko dan membunuh orang-orang suku han dan suku hui yang tinggal di tibet. (koq jadi teringat ama kerusuhan mei 98 di jakarta ya),

Quote
Samanera, memperoleh informasi dari mana yang menyatakan adanya pemerkosaan, pembunuhan dan membakar biara tersebut? Kejadian kapankah itu ?
saya rasa itu cuma propaganda kelompok garis keras saja...

Offline F.T

  • Sebelumnya: Felix Thioris, MarFel, Ocean Heart
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.134
  • Reputasi: 205
  • Gender: Male
  • • Save the Children & Join with - Kasih Dharma Peduli • We Care About Their Future • There Are Our Next Generation.
Re: Tibet Vs China
« Reply #79 on: 27 March 2008, 12:23:43 AM »
deleted...


Buktinya HH di pengasingan dharamsala sanggup membiayai semua sektor pemerintahan, rumah sakit, sekolah, sebagian besar biara, anak di sini sekolah tidak bayar, punya asrama sendiri, semua di support penuh. plus bantuan dari negara lain yang mau ikut memberi dukungan.

berbuat kebajikan, dana akan datang dari orang lain yang tergerak, toh buktinya banyak yang datang bantu.

merdeka atau otonomi, tentu saja bisa tetap hidup dan rakyat tetap bisa berbisnis mengerjakan hal2 yang dirasakan perlu, spiritual, dan tidak seperti orang kita yang kebutuahnnya segunung, tentu saja tidak cukup.

memang ada orang tibet yg mulai berperangai seperti warga kota, ini tak bisa dipungkiri, dan di warga tibet yg lhasa......namun warga pengungsi tibet di dharamsala tidaklah demikian, rata2 hidup bersahaja dan apa adanya. datang dan lihat sendiri barulah kita tahu.

saya tidak pernah ke tibet, jadi tidak tahu....namun kemanapun kita pergi, kalau mau membicarakan kejelekan tentu saja ini kehebatan banyak orang, namun kalau diminta untuk menceritakan hal2 yg baik....entahlah apakah banyak orang yg sanggup menceritakannya.

bow and respect,


 _/\_ , tidak ada niat menjelek-jelekkan Tibet, tetapi Keprihatinan terhadap rakyat Tibet. Sama seperti info tentang China yang dinyatakan melakukan  pembunuhan, pemerkosaan, dan lain sebagainya ... Tetapi Kebaikan2 dari China terhadap tibet sendiri tidak di ungkit ...

Tibet termaksud wilayah yang cukup luas, Apakah Mereka sanggup menjaga keamanan, kesejahteraan seluruh rakyat di setiap wilayah dengan sepenuhnya mengharapkan dana bantuan dari negara2 lain? :-? Kita lihat saja nanti... Memang bagus jika di berikan Otonomi daerah, tetapi China juga masih perlu menjaga wilayah Tibet dengan ikut terlibat di dalamnya ...

_/\_

Quote
jadi, baik dan buruk di semua tempat ada....ga perlu di tulis di muka umum, walaupun itu sebuah fakta, tak elok dibaca orang lain; namun kalau mau menulis kejelekan2 tibet juga yah silakan, opini pribadi saya, ini kurang bagus.

_/\_ , Tulisan ini lebih cocok di sampaikan kepada media massa, karena berita yang beredar saat ini lebih banyak meyiarkan kejelekan2 dari pada kebaikan2 ... Silahkan ...
« Last Edit: 27 March 2008, 08:20:49 AM by Felix Thioris »


Save the Children & Join With :
Kasih Dharma Peduli ~ Anak Asuh
May all Beings Be Happy


Contact Info : Kasihdharmapeduli [at] yahoo.com

Offline El Sol

  • Sebelumnya: El Sol
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.752
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: Tibet Vs China
« Reply #80 on: 27 March 2008, 12:29:06 AM »
Sejak dulu sampai sekarang Negara China selalu menggunakan kekerasan militer daripada musyawarah.

hal itu dapat dilihat anggota Fak Lung Konng yang anggotanya nenek2 dan kakek2 juga ditangkap dan disiksa.

APapun itu, yang salah tentu pemerintah bukan rakyatnya.

Fa lun Gong emank sesat taok..--_--"

Offline Pitu Kecil

  • Sebelumnya Lotharguard
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.344
  • Reputasi: 217
  • Gender: Male
Re: Tibet Vs China
« Reply #81 on: 27 March 2008, 12:30:45 AM »
sesat bukan berarti boleh disiksa sampai mati.
kan bisa dibina kembali ke jalan yang benar.

lagian yang disiksa banyak yang sudah tua2.
Smile Forever :)

Offline SandalJepit

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 425
  • Reputasi: 3
Re: Tibet Vs China
« Reply #82 on: 27 March 2008, 12:33:40 AM »

Fa lun Gong emank sesat taok..--_--"
apa sih sesatnya Falun Gong? boleh di share dong

Offline El Sol

  • Sebelumnya: El Sol
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.752
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: Tibet Vs China
« Reply #83 on: 27 March 2008, 12:43:10 AM »

Fa lun Gong emank sesat taok..--_--"
apa sih sesatnya Falun Gong? boleh di share dong
bakar2an..

Offline El Sol

  • Sebelumnya: El Sol
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.752
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: Tibet Vs China
« Reply #84 on: 27 March 2008, 12:44:37 AM »
sesat bukan berarti boleh disiksa sampai mati.
kan bisa dibina kembali ke jalan yang benar.

lagian yang disiksa banyak yang sudah tua2.
aduh maap..aku bukan orang yg tidak suka kekerasan.. :))

bagi gw pantes banget aliran sesat dibasmi.. ;D

kalo bisa dilurusin yah bagus..tapi biasane gk bisa..so satu2nya jalan yah dipenjara..ato dibunuh..

Welcomeee~~ to Samsara..

kalo kamu gk suka ama cara pandang gw..

jangan pernah bunuh nyamuk demam berdarah..jangan pernah bunuh sel2 kanker....

gw hanya bersifat dan berpikir realistis.. :))
« Last Edit: 27 March 2008, 12:46:52 AM by El Sol »

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Tibet Vs China
« Reply #85 on: 27 March 2008, 08:22:22 AM »
apa sih sesatnya Falun Gong? boleh di share dong
tulisan panjang beberapa scholar yg berseberangan dengan falungong. komplit:
http://www.xys.org/xys/netters/Fang-Zhouzi/religion/2tales.doc
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Tibet Vs China
« Reply #86 on: 27 March 2008, 08:32:20 AM »
OOT ,spertinya udah pernah saya bahas di Buddhisme Pemula ->Gunakan kebijaksanaan,bisa dilihat Fa Lun Gong itu apa,otre
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline Pitu Kecil

  • Sebelumnya Lotharguard
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.344
  • Reputasi: 217
  • Gender: Male
Re: Tibet Vs China
« Reply #87 on: 27 March 2008, 09:13:24 AM »
sesat bukan berarti boleh disiksa sampai mati.
kan bisa dibina kembali ke jalan yang benar.

lagian yang disiksa banyak yang sudah tua2.
aduh maap..aku bukan orang yg tidak suka kekerasan.. :))

bagi gw pantes banget aliran sesat dibasmi.. ;D

kalo bisa dilurusin yah bagus..tapi biasane gk bisa..so satu2nya jalan yah dipenjara..ato dibunuh..

Welcomeee~~ to Samsara..

kalo kamu gk suka ama cara pandang gw..

jangan pernah bunuh nyamuk demam berdarah..jangan pernah bunuh sel2 kanker....

gw hanya bersifat dan berpikir realistis.. :))

Terserah saja, kalau elu mau bilang gitu. yang penting jangan suatu hari elu yang kena bantai and kena bunuh gara2 salah masuk aliran :))
Smile Forever :)

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: Tibet Vs China
« Reply #88 on: 27 March 2008, 09:33:53 AM »
Sebenarnya masalah Tiongkok dan Tibet adalah masalah dilematis. Karena Tiongkok melihat dari sisi kesatuan negara yg tidak boleh dikompromikan sementara Tibet memilih otonomi bebas, yg kenyataanya didalam rakyatnya terjadi beberapa kubu, ada yg pro kemerdekaan, ada yg pro Dalai Lama dan muncul demonstrasi yg baru2 ini terjadi.

Jadi perseteruan ini terjadi karena 2 orang yg melihat dari dua sudut pandang yg berbeda. Dan hal yg paling penting negara barat khususnya Amerika selalu memiliki agenda  politik, dan demonstrasi2 di Tiongkok selalu ada  intervensi dari barat.

Kalau saya setuju dengan cara Tiongkok jika dilihat dari kacamata sebagai politikus,mengapa demikian?ingat kejadian Tiananmen, kalau saat itu tidak dengan tangan besi, Tiongkok sudah terpecah belah seperti Uni Soviet.

Demikian yg terjadi di Tibet. Dalai Lama sebenarnya Beliau seorang yg Ahimsa, hanya saja, didalam negeri Tibet ada kubu yg memperkeruh suasana sehingga muncul demonstrasi, dan perlu diketahui Tiongkok paling tidak suka akan hal ini. Kalau kita bicara demokrasi, buktinya Tiongkok bisa menjalankan demokrasinya sendiri dan bisa memajukan negaranya yg dinikmati juga oleh rakyat.

Berbeda dalam kasus Myanmar yg memang pemerintahannya bobrok dan rakyatnya menderita. Jadi dalam hal ini harus dilihat kasus per kasus.

Bisa kita lihat di Indonesia sendiri, bagaimana demokrasi berjalan? yg ada DEMO CRAZY. Dikit2 demo, akhirnya investor juga takut terhadap buruh. Persoalannya bentuk demokrasi harus diadaptasi dengan kultur dan mental rakyat suatu negara. Tidak bisa pukul rata demokrasi ala barat. Apalagi Tiongkok rakyatnya paling banyak didunia, tidak semudah mengatur 1 atau 2 orang.

Saya setuju pernyataan Dalai Lama kalau rakyat Tibet tidak bisa menghentikan kekerasan dan unjuk rasa, Beliau akan mengundurkan diri.Memang itu hal yg terbaik. Kalau menempuh jalur Ahimsa memang sedikit panjang jalannya baru membuahkan hasil. Tapi kembali bukan masalah siapa yg benar dan salah melainkan 2 orang yg melihat 2 sisi koin yg berbeda.

Sebenarnya Tibet tidak perlu meminta otonomi bebas, karena Tiongkok sangat paham, jika itu terjadi maka negara barat akan mudah menjadi kan Tibet sebagai daerah basis akses luas utk menggerocoki intern Tiongkok dan juga basis intelejen negara barat khususnya Amerika. Seharusnya perundingan dengan Tiongkok adalah Tibet tetap masuk sebagai bagian dari Tiongkok, hanya tiongkok tidak boleh intervensi masalah hirarki agama Buddha di Tibet yg merupakan bagian daribudaya Tibet sendiri. Saya rasa dengan hal ini Tiongkok akan melunak sikapnya.

Masalah Falun gong adalah sesat karena banyak mendompleng ajaran Buddha dan Tao tetapi menyimpang(dilihat dalam konteks Buddhism). Dan selalu menjelek-jelekan Tiongkok.(saya sering melihatnya di Bali)

Bahkan Falungong menciptakan buku ttg ramalan Nostradamus yg dikaitkan-kaitkan dengan  Tiongkok bahwa Tiongkok adalah kerajaan setan seperti yg di nubuatkan di Alkitab. Dan menanggap pendiri Falungong adalah Jelamaan Buddha. Nah kalau sudah begini lalu dibantai siapa yg salah? Lagipula seharusnya mereka juga harus paham bahwa politik Tiongkok adalah politik tangan besi, jadi janganlah cari masalah. Kalau hidup damai, ngak usah ikut campur politik, apalagi mengkritik pemerintah, saya rasa ngak akan dibantai. Oleh karena itu jangan membangunkan harimau tidur. POLITIK adalah sangat kotor, sangat jarang di dunia ini orang berpolitik bisa mengikuti Dhamma. Kalau mengikuti Dhamma pasti habis terbantai oleh rival2nya. Jadi lebik baik hidup tenang, praktek Dhamma damai2 saja. Urus batin masing2 kan beres.

 _/\_

« Last Edit: 27 March 2008, 10:05:12 AM by bond »
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline F.T

  • Sebelumnya: Felix Thioris, MarFel, Ocean Heart
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.134
  • Reputasi: 205
  • Gender: Male
  • • Save the Children & Join with - Kasih Dharma Peduli • We Care About Their Future • There Are Our Next Generation.
Re: Tibet Vs China
« Reply #89 on: 27 March 2008, 10:11:42 AM »
Mengatur 2 Milyard penduduk bukanlah hal yang mudah, Seperti yang di uraikan oleh Bro Bond bahwa jika tidak menggunakan "tangan besi", mungkin saat ini China sudah terpecah belah seperti Uni Soviet.

Menjadi pemimpin negara yang besar bukanlah hal yang mudah, apalagi rakyat kebutuhannya selalu meningkat dan merasa tidak puas. China hingga saat ini sudah sukses membawa rakyatnya hidup makmur, walau di belakang history banyak kejadian2 yang memilukan, Namun kita bisa melihat hari ini bagaimana rakyat China dapat menikmati fasilitas2 yang sudah di upayakan oleh pemerintah China.

Pemerintahan China bahkan menghukum mati pejabat2 korup, itu karena mereka memperhatikan nasib rakyat, seandainya korupsi merajalela tentu rakyat yang akan sengsara, hal ini perlu di terapkan di indonesia.

Kembali ke permasalahan Tibet, seperti uraian dari Bro Bond, saya pun mendengar issue2 yang beredar bahwa Amerika akan memperoleh akses untuk mengintai China melalui Tibet jika Tibet memperoleh Otonomi Bebas, dan timbal baliknya tentu Amerika akan memberikan dana untuk pembangunan tibet itu sendiri.

Sebenarnya Amerika sangat takut dengan Kekuatan China saat ini, baik dari segi ekonomi maupun dari segi militer serta senjata2 nuklir yang menurut info China jauh lebih canggih. Paranoid dari amerika inilah yang membuat si Bush menghalalkan segala cara memboikot olympiade untuk merusak Reputasi China di mata dunia.

Saya setuju dengan pendapat dari Bro Bond, bahwa Tibet sebaiknya tetap menjadi bagian dari China, Akan tetapi China tidak di perkenankan untuk menganggu budaya Buddhist yang sudah menjadi bagian dari kehidupan rakyat Tibet. Untuk hal2 pembangunan dan Kemajuan tibet silahkan China dengan bijak bertindak agar kedua belah pihak memperoleh keuntungan masing2...

_/\_



Save the Children & Join With :
Kasih Dharma Peduli ~ Anak Asuh
May all Beings Be Happy


Contact Info : Kasihdharmapeduli [at] yahoo.com

Offline El Sol

  • Sebelumnya: El Sol
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.752
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: Tibet Vs China
« Reply #90 on: 27 March 2008, 01:02:05 PM »
sesat bukan berarti boleh disiksa sampai mati.
kan bisa dibina kembali ke jalan yang benar.

lagian yang disiksa banyak yang sudah tua2.
aduh maap..aku bukan orang yg tidak suka kekerasan.. :))

bagi gw pantes banget aliran sesat dibasmi.. ;D

kalo bisa dilurusin yah bagus..tapi biasane gk bisa..so satu2nya jalan yah dipenjara..ato dibunuh..

Welcomeee~~ to Samsara..

kalo kamu gk suka ama cara pandang gw..

jangan pernah bunuh nyamuk demam berdarah..jangan pernah bunuh sel2 kanker....

gw hanya bersifat dan berpikir realistis.. :))

Terserah saja, kalau elu mau bilang gitu. yang penting jangan suatu hari elu yang kena bantai and kena bunuh gara2 salah masuk aliran :))
kena bunuh..tinggal reinkarnasi lage~~

 ^-^

nyanabhadra

  • Guest
Re: Tibet Vs China
« Reply #91 on: 27 March 2008, 02:55:35 PM »

deleted...

deleted..


Samanera, memperoleh informasi dari mana yang menyatakan adanya pemerkosaan, pembunuhan dan membakar biara tersebut? Kejadian kapankah itu ?

Jangan juga di lupakan apa yang sudah China upayakan untuk pembangunan Tibet.

Maaf sebelumnya, tidak ada maksud mengkambing-hitamkan "Spiritual" tetapi alangkah baiknya jika masih hidup dalam keduniawian, rakyat Tibet menjalankan ajaran Buddha yaitu Jalan Tengah ...

Pandangan samanera terhadap kejadian Tibet dan China lebih berpihak kepada Tibet, ini saya pahami tetapi apa yang terjadi sebenarnya dan mengapa Tibet berdemo ada unsur politik dari pihak lain. Sulit untuk di ungkapkan semua disini tentunya, Jadi untuk selanjutnya mari kita berdoa semoga permasalahan Tibet dapat segera terselesaikan ....

Terima kasih atas masukan dan kritikannya ...  Mohon bimbingan selanjutnya .

_/\_

Sejak tahun 1950an, sudah terjadi hal demikian, ada dokumentasi dan cerita langsung dari para korban. dan kejadian ini berlangsung cukup lama, dan zaman itu  china menutup biara, memaksa byk orang utk lepas jubah, menanggalkan semua foto HH The Dalai Lama, dan bahkan cerita dari 2 orang teman yg saya ketemu di salah satu Training di Thailand 2 thn yg lalu juga menceritakan hal yang sama, bahkan diskriminasi sangat2 jelas sekali menurut mereka, ini tutur dari 2 org temanku yg berasal dari Tibet. bayangkan saja saya beberapa kali kirim berita tentang HH The Dalai Lama, mereka langsung balas email saya dan kasih tau, kalau ketahuan mereka menerima email yg berkaitan dgn HH, mereka bisa ditangkap dan disiksa, dan kejadian ini sudah sering terjadi di sana.

makanya, media di kendalikan oleh pemerinta china, dan coba buka situs www.dalailama.com dari china, saya sangat yakin tidak bisa sama sekali. ada seorang teman saya dari lombok yg sekolah di Beijing, saya chatting sama dia dan minta dia utk buka situs tersebut, ternyata sama, tidak bisa.

kami mendengar langsung cerita dari para pengungsi, byk kasus yg diperiksa oleh dokter ketika mereka kabur dari tibet dgn mempertaruhkan nyawa tiba di nepal dan kadang meneruskan ke dharamsala. selalu saja ada yg melarikan diri dari tibet ke India.

terserah mau bilang saya pro tibet atau china, yang jelas ini posting terakhir tentang tibet v.s. china, saya rasa cukup jelas informasi yg ingin saya sampaikan, yg jelas saya cinta Indonesia, karena sy lahir di Indonesia, tujuan utama saya di sini adalah belajar dan belatih, dan membawa kembali ajaran yg pernah Atisa bawa ke India dan Tibet.

mengetahui tentang kasus tibet v.s. china juga ada bagusnya, namun kalau terlalu panjang dan dalam membahasnya, tampaknya bukan diskusi yg mendukung spiritual saya.

saya rasa cukup demikian, dan ini posting saya yg terakhir untuk topik ini, mari kita wait and see, tentu saja saya sgt yakin semua berharap kebaikan.

bow and respect,

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Tibet Vs China
« Reply #92 on: 27 March 2008, 03:12:21 PM »
 _/\_
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline El Sol

  • Sebelumnya: El Sol
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.752
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: Tibet Vs China
« Reply #93 on: 27 March 2008, 05:23:57 PM »


Sejak tahun 1950an, sudah terjadi hal demikian, ada dokumentasi dan cerita langsung dari para korban. dan kejadian ini berlangsung cukup lama, dan zaman itu  china menutup biara, memaksa byk orang utk lepas jubah, menanggalkan semua foto HH The Dalai Lama, dan bahkan cerita dari 2 orang teman yg saya ketemu di salah satu Training di Thailand 2 thn yg lalu juga menceritakan hal yang sama, bahkan diskriminasi sangat2 jelas sekali menurut mereka, ini tutur dari 2 org temanku yg berasal dari Tibet. bayangkan saja saya beberapa kali kirim berita tentang HH The Dalai Lama, mereka langsung balas email saya dan kasih tau, kalau ketahuan mereka menerima email yg berkaitan dgn HH, mereka bisa ditangkap dan disiksa, dan kejadian ini sudah sering terjadi di sana.

makanya, media di kendalikan oleh pemerinta china, dan coba buka situs www.dalailama.com dari china, saya sangat yakin tidak bisa sama sekali. ada seorang teman saya dari lombok yg sekolah di Beijing, saya chatting sama dia dan minta dia utk buka situs tersebut, ternyata sama, tidak bisa.

kami mendengar langsung cerita dari para pengungsi, byk kasus yg diperiksa oleh dokter ketika mereka kabur dari tibet dgn mempertaruhkan nyawa tiba di nepal dan kadang meneruskan ke dharamsala. selalu saja ada yg melarikan diri dari tibet ke India.

terserah mau bilang saya pro tibet atau china, yang jelas ini posting terakhir tentang tibet v.s. china, saya rasa cukup jelas informasi yg ingin saya sampaikan, yg jelas saya cinta Indonesia, karena sy lahir di Indonesia, tujuan utama saya di sini adalah belajar dan belatih, dan membawa kembali ajaran yg pernah Atisa bawa ke India dan Tibet.

mengetahui tentang kasus tibet v.s. china juga ada bagusnya, namun kalau terlalu panjang dan dalam membahasnya, tampaknya bukan diskusi yg mendukung spiritual saya.

saya rasa cukup demikian, dan ini posting saya yg terakhir untuk topik ini, mari kita wait and see, tentu saja saya sgt yakin semua berharap kebaikan.

bow and respect,
kalo mao buka bisa seh...

waktu di China gw buka website2 terlarang(yg diban ama China) pake ini..

hxxp://anonymouse.org/

tapi yah rada lambat...

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Tibet Vs China
« Reply #94 on: 28 March 2008, 08:25:33 AM »
 _/\_ www.vtunnel.com ......kalo dikantor aku pake ngeban website,gw buka pake ginian
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

nyanabhadra

  • Guest
Re: Tibet Vs China
« Reply #95 on: 30 March 2008, 07:42:22 PM »
http://www.buddhistchannel.tv/index.php?id=46,6135,0,0,1,0


Tibet riots orchestrated?
By Gordon Thomas, Source: Canada Free Press, March 21, 2008

Just in case you wondered why these "Tibetan monks" were so violent in Lhasa....

London, UK -- Britain's GCHQ, the government communications agency that electronically monitors half the world from space, has confirmed the claim by the Dalai Lama that agents of the Chinese People's Liberation Army, the PLA, posing as monks, triggered the riots that have left hundreds of Tibetans dead or injured.

<< Chinese soldiers posing as Tibetan monks during the riots. Brit spies confirm Dalai Lama's report of staged violence

GCHQ analysts believe the decision was deliberately calculated by the Beijing leadership to provide an excuse to stamp out the simmering unrest in the region, which is already attracting unwelcome world attention in the run-up to the Olympic Games this summer.

For weeks there has been growing resentment in Lhasa, Tibet's capital, against minor actions taken by the Chinese authorities.

Increasingly, monks have led acts of civil disobedience, demanding the right to perform traditional incense burning rituals. With their demands go cries for the return of the Dalai Lama, the 14th to hold the high spiritual office.

Committed to teaching the tenets of his moral authority - peace and compassion - the Dalai Lama was 14 when the PLA invaded Tibet in 1950 and he was forced to flee to India from where he has run a relentless campaign against the harshness of Chinese rule.

But critics have objected to his attraction to film stars. Newspaper magnate Rupert Murdoch has called him: "A very political monk in Gucci shoes."

Discovering that his supporters inside Tibet and China would become even more active in the months approaching the Olympic Games this summer, British intelligence officers in Beijing learned the ruling regime would seek an excuse to move and crush the present unrest.

That fear was publicly expressed by the Dalai Lama. GCHQ's satellites, geo-positioned in space, were tasked to closely monitor the situation.

The doughnut-shaped complex, near Cheltenham racecourse, is set in the pleasant Cotswolds in the west of England. Seven thousand employees include the best electronic experts and analysts in the world. Between them they speak more than 150 languages. At their disposal are 10,000 computers, many of which have been specially built for their work.

The images they downloaded from the satellites provided confirmation the Chinese used agent provocateurs to start riots, which gave the PLA the excuse to move on Lhasa to kill and wound over the past week.

Offline F.T

  • Sebelumnya: Felix Thioris, MarFel, Ocean Heart
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.134
  • Reputasi: 205
  • Gender: Male
  • • Save the Children & Join with - Kasih Dharma Peduli • We Care About Their Future • There Are Our Next Generation.
Re: Tibet Vs China
« Reply #96 on: 30 March 2008, 08:56:43 PM »
Kemarin dulu, sekitar 2-3 hari lalu China mempersilahkan perwakilan eropa dan journalist untuk mengecek keadaan Tibet secara langsung, Pengecekan ini di siarkan jaringan Tv Hong Kong.

Saya bermaksud menulis hasil dari wawancara perwakilan eropa dan journalist dengan rakyat Tibet di sini, akan tetapi daripada memperkeruh diskusi. Lebih baik saya memberikan informasi hasil kesepakatan dari Eropa yang akhirnya menyatakan bahwa Tidak Akan Memboikot Olympiade China.

Silahkan juga perhatikan berita2 dari media tidak lagi menyudutkan China, Karena dari journalist sudah melihat langsung keadaan yang sesungguhnya secara nyata dan jelas..

Harap berita2 yang di sampaikan di Thread ini, Jangan di telan mentah2. Karena saat ini banyak issue2 yang berusaha memperkeruh suasana, dan ini tentu akan menguntungkan pihak tertentu.


Save the Children & Join With :
Kasih Dharma Peduli ~ Anak Asuh
May all Beings Be Happy


Contact Info : Kasihdharmapeduli [at] yahoo.com

Offline F.T

  • Sebelumnya: Felix Thioris, MarFel, Ocean Heart
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.134
  • Reputasi: 205
  • Gender: Male
  • • Save the Children & Join with - Kasih Dharma Peduli • We Care About Their Future • There Are Our Next Generation.
Re: Tibet Vs China
« Reply #97 on: 30 March 2008, 08:58:14 PM »
Biksu Tibet Kacaukan Tur Jurnalis

LHASA - Sekelompok biksu mengacaukan tur yang dilakukan jurnalis asing untuk mereportase keadaan di ibu kota Tibet, Lhasa. Tur itu diatur oleh pemerintah China.

Para biksu itu meneriakkan kecaman tidak adanya kebebasan beragama, dan menyatakan Dalai Lama tidak dapat disalahkan atas serangkaian kekerasan yang terjadi belakangan ini.

Teriakan dari 30 biksu itu datang saat para jurnalis, termasuk Associated Press, tengah berkeliling Kuil Jokhang yang dikeramatkan oleh pemangku pemerintahan di Lhasa.

"Tibet tidak bebas! Tibet tidak bebas!," seru seorang biksu muda Buddha, yang kemudian menangis, seperti dilansir Associated Press, Kamis (27/3/2008).

Mereka juga menyatakan pemimpin spiritual mereka yang kini di pengasingan, Dalai Lamaa, tidak terkait huru-hara anti-pemerintah China oleh warga Tibet di Lhasa. Seperti diketahui, sejumlah bangunan dibakar massa, dan penjarahan terjadi di mana-mana. Selain itu, warga China dari etnis Han diserang.

Pemerintah China sebelumnya telah menyatakan kerusuhan 14 Maret didalangi oleh kelompok Dalai Lama.

Sumber : http://international.okezone.com/index.php/ReadStory/2008/03/27/18/95131/18/


Save the Children & Join With :
Kasih Dharma Peduli ~ Anak Asuh
May all Beings Be Happy


Contact Info : Kasihdharmapeduli [at] yahoo.com

nyanabhadra

  • Guest
Re: Tibet Vs China
« Reply #98 on: 30 March 2008, 10:30:52 PM »

deleted...

Harap berita2 yang di sampaikan di Thread ini, Jangan di telan mentah2. Karena saat ini banyak issue2 yang berusaha memperkeruh suasana, dan ini tentu akan menguntungkan pihak tertentu.


Semoga tidak ada "anak kecil" yang kelaparan dan menelan mentah2 semua tulisan dalam forum ini, "for your information only", ga berharap semua orang percaya akan tulisan orang lain, saya sendiri aja ga berani telan mentah2, takut banyak racun.....baca baik2, pilih baik2, cek baik2, baru "telan", kalau ada racun juga yah sudah, cari obat, terus lain kali berjuang lebih gigih lagi :)

yang untung dan rugi sudah jelas, sesuai dengan judul :)

saya tidak pernah merasa untung memberi informasi atau komentar, karena untung dan rugi sudah tidak penting bagiku, entahlah bagimu, bagi orang yg baca, atau bagi siapaun....silakan ambil keuntungan masing-masing.....

bow and respect,

Offline F.T

  • Sebelumnya: Felix Thioris, MarFel, Ocean Heart
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.134
  • Reputasi: 205
  • Gender: Male
  • • Save the Children & Join with - Kasih Dharma Peduli • We Care About Their Future • There Are Our Next Generation.
Re: Tibet Vs China
« Reply #99 on: 30 March 2008, 10:46:45 PM »
_/\_

Sepertinya ada kesalahpahaman , Pihak yang di untungkan tentulah para politikus dari negara2 yang sedang berusaha mencari celah untuk merusak reputasi China. Jadi bukan Samanera ataupun saya, karena kita hanya sebagai warga biasa yang mengikuti informasi dari media massa.

Samanera, Terima kasih atas nasihatnya untuk meneliti dahulu sebelum “menelan” informasi yang ada. Saya pun berharap Semoga tidak ada “anak kecil” yang “kelaparan” dan “menelan” mentah2 informasi yang beredar saat ini.

Thank You Very Much … _/\_
« Last Edit: 09 April 2008, 07:52:36 AM by Felix Thioris »


Save the Children & Join With :
Kasih Dharma Peduli ~ Anak Asuh
May all Beings Be Happy


Contact Info : Kasihdharmapeduli [at] yahoo.com

Offline F.T

  • Sebelumnya: Felix Thioris, MarFel, Ocean Heart
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.134
  • Reputasi: 205
  • Gender: Male
  • • Save the Children & Join with - Kasih Dharma Peduli • We Care About Their Future • There Are Our Next Generation.
Re: Tibet Vs China
« Reply #100 on: 10 April 2008, 07:47:01 AM »
NEW DELHI - Pemerintahan Tibet di pengasingan menawarkan berdialog dengan pemerintahan China.Dialog ditujukan membahas masa depan Lhasa.

Pada pertemuan Gugus Tugas Tibet, Juru Bicara Pemerintahan Tibet di pengasingan Thubten Samphel mengatakan, Pemerintahan Tibet di pengasingan akan mengirimkan delegasinya untuk berdialog dengan China terkait penyelesaian kasus Tibet.

"Kami akan membuka kembali pembicaraan untuk menyelesaikan isu Tibet melalui dialog dengan Pemerintah China pada saat utusan Tibet berkunjung ke China," ungkap Samphel.

Pembicaraan dengan China tersebut bertujuan untuk mengevaluasi situasi di Tibet. Pembicaraan itu juga akan membahas tindakan pemerintah China dalam mengatasi gelombang demonstrasi dalam 20 tahun terakhir.

Banyak etnis Tibet yang menjadi korban dalam aksi yang meletus sejak sebulan lalu.Tibet menyatakan jumlah korban yang tewas selama aksi demonstrasi pro-Tibet adalah sekitar 150 orang. Selain itu, banyak demonstran yang ditangkap China. Bahkan, penangkapan terhadap para demonstran prokemerdekaan Tibet sejak Maret lalu merupakan yang terbesar selama 20 tahun terakhir.

Penangkapan demonstran itu menimbulkan krisis di China.Padahal, China sedang berupaya menciptakan citra sebagai tuan rumah pelaksanaan Olimpiade 2008 pada Agustus mendatang. Gugus Tugas Tibet saat ini tidak mengubah keinginan Tibet untuk mencari pendekatan "jalan tengah" yang dibangun Dalai Lama.

Pendekatan itu mencakup tuntutan pemberian otonomi terhadap etnis Tibet untuk menggunakan bahasa Tibet,memelihara budaya Tibet, serta lingkungannya. Dalam pendekatan 'jalan tengah' itu tidak meminta kemerdekaan bagi Tibet. Namun, dalam Gugus Tugas itu dinyatakan mereka tetap akan melanjutkan perjuangan mendapatkan hakhak Tibet tanpa kekerasan.

Pemerintahan Tibet di pengasingan yang bermarkas di Dharamshala telah meminta pengunjuk rasa pro-Tibet agar melakukan aksi demonstrasi dengan damai. "Tidak ada perubahansituasidi Tibet. Pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di Tibet masih berlanjut. Ini merupakan hak bagi orang Tibet untuk mendapatkan perhatian internasional tentang situasi yang terjadi di Tibet," papar Shampel.

Situasi di Tibet sedang tidak kondusif. Intensitas demonstrasi yang menuntut kebebasan untuk Tibet semakin meningkat. Sekitar 30 Biksu di Labrang, bagian barat laut China melakukan aksi demonstrasi pro-Tibet, kemarin.

Mereka menyatakan dukungan terhadap perjuangan Dalai Lama di depan para wartawan asing yang melakukan kunjungan ke China. Selain itu,gelombang demonstrasi pro-Tibet semakin menyebar ke penjuru dunia menyusul maraton rute obor olimpiade yang dimulai pada 24 Maret lalu. (sindo//jri)

Sumber Okezone


Save the Children & Join With :
Kasih Dharma Peduli ~ Anak Asuh
May all Beings Be Happy


Contact Info : Kasihdharmapeduli [at] yahoo.com

Offline hide_x893

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 167
  • Reputasi: 4
  • Gender: Male
  • Like My TeaPots (Happy Lion)
Re: Tibet Vs China
« Reply #101 on: 11 April 2008, 04:05:48 PM »
Sebagai seorang yang tinggal di Tibet bertahun-tahun melihat tanahnya dijajah pasti akan timbul pemeberontakan... akan tetapi yang kita ketahui sejauh ini bhikkhu tidak ada yang sampe melakukan aksi anarkis...
kitapun yang ada di forum ini yang sesama buddhis pun bisa berbeda pendapat... mengenai hal ini... saya rasa tujuan dari Dalai Lama jelas bahwa tidak menginginkan hal ii terjadi peperangan...
Mengenai ungkapan dalai lama 'tak berdaya' ini adalah ungkapan yang menggambarkan fakta sesungguhnya.. tapi yang perlu kita ketahui.. bagaimana seorang Dalai Lama menghadapi persoalan-persoalan ini dengan menerapkan ajaran Sang Buddha... _/\_

Offline F.T

  • Sebelumnya: Felix Thioris, MarFel, Ocean Heart
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.134
  • Reputasi: 205
  • Gender: Male
  • • Save the Children & Join with - Kasih Dharma Peduli • We Care About Their Future • There Are Our Next Generation.
Re: Tibet Vs China
« Reply #102 on: 29 September 2008, 01:13:36 AM »
China Kecam Percakapan Bush dan Dalai Lama


BEIJING, MINGGU - China mengecam percakapan telpon yang berlangsung pekan lalu antara Presiden Amerika Serikat George W. Bush dan pemimpin spirituil Tibet di pengasingan Dalai Lama sebagai suatu sikap mencampuri urusan dalam negeri Beijing. Bush menelpon Dalai Lama untuk menyampaikan keprihatinannya terhadap kemerosotan kesehatan Dalai Lama yang belakangan membatalkan 2 perjalanan ke luar negeri karena keletihan.

"Kami dengan tegas menentang percakapan telpon itu," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Liu Jianchao, Minggu (28/9). "Tindakan ini menunjukkan AS secara serius mengintervensi urusan dalam negeri China serta mendukung kemerdekaan Tibet," kata Liu Jianchao pernyataan yang dikeluarkan lewat situs Departemen Luar Negeri China.

Liu menerangkan Beijing telah menyampaikan kecaman itu ke Washington. Bush menelpon Dalai Lama saat menghadiri pertemuan tahunan Majelis Umum PBB di New York.

Liu juga menegaskan pendirian lama Beijing bahwa Tibet merupakan bagian wilayah China yang tak terpisahkan. Tibet telah menjadi topik yang sensitif untuk dibicarakan sejak aksi protes antipemerintah China yang rusuh dan diwarnai aksi kekerasan di ibukota Lhasa Maret lalu. Sebagian besar warga Tibet mengklaim wilayah mereka sebagai sebuah negara yang merdeka sebelum pasukan Komunis mengadakan invasi pada tahun 1950.

Selain sebagai peraih Nobel Perdamaian, Dalai Lama juga pernah meraih Medali Emas Kongres AS. Dalai Lama membantah klaim China bahwa ia menginginkan kemerdekaan untuk Tibet.  Dalai Lama menekankan bahwa yang diinginkannya adalah otonomi yang lebih besar untuk melindungi kultur Budha.

Kompas.


Save the Children & Join With :
Kasih Dharma Peduli ~ Anak Asuh
May all Beings Be Happy


Contact Info : Kasihdharmapeduli [at] yahoo.com