Mengenai sosok maha bhikku dan yang menerjemahkan, gw belum chek, jadi belum isa berkomentar lebih lanjut, mungkin ada beberapa rekan lain yang bisa lebih menjelaskan, karena gw hanya kenal sedikit bhikku..
Dalam teori Buddhis, ada 5 kaidah atau proses hukum alam (niyama) yang bekerja dalam dunia fisik dan mental:
1. Utu niyama (hukum musiman) yang berkaitan dengan asas anorganik fisik. Cth ; fienomena musiman dan angin
2. Bija niyama (hukum biologi) yang berkaitan dengan asas benih dan biji
3. Kamma niyama (hukum karma) yang berkaitan dengan sebab akibat4. Dhamma niyama (fenomena alam) yang berkaitan dengan daya listrik, gerak gelombang.
5. citta niyama (hukum psikologis) yang mengatur proses kesadaran.
NAh, hukum ini saling mengisi dan saling berkaitan.Biar punya pahala karma baik, tapi 4 kondisi lain tidak mendukung, karma tersebut tidak dapat berbuah...
Dan kenapa disebut hukum? Karena proses ini berjalan secara alami, tidak diatur atau dikendalikan oleh seorang sosok adikuasa..
adalh Tuhan Yang Mengatur..sekali lagi dia bukan sosok..maupun makhluk.
Inilah kenapa gw bilang tuhan dan ketuhanan itu beda...Mau dipaksakan bagaimana juga, tuhan ato segala sesuatu yang berawalan SAng menunjuk pada sebuah subjek.DAn mau dibilang 'bukan sosok, bukan makhluk' justru dalam 1 kalimat akan menimbulkan inkonsistensi kalimat..alias omong kosong..
Jika karena sesuatu yang berjalan secara alami, tanpa intervensi suatu makhluk, harus disembah dan di terima kasihkan? Yang harus diterima kasihkan ialah orang yang menjelaskan proses ini, dan hanya terima kasih, tidak perlu disembah.. Jika lao mu bukan atma dan juga bukan nihil, mengapa dia atau menyuruh makhluk laen bisa masuk k tubuh cewe perawan dan kasih pesan2? Kenapa tidak dia sendiri yang langsung muncul?
Dan jika lao mu yang mengatur karma, mengapa lao mu tidak mengubah karma? Jelas dia memiliki kuasa untuk mengubah karma, karena dia yang mengatur karma makhluk hidup.