//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Maitreya in Thailand?  (Read 18234 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Maitreya in Thailand?
« on: 30 April 2008, 10:24:35 AM »
 _/\_ Look at this picture

[attachment deleted by admin]
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline SandalJepit

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 425
  • Reputasi: 3
Re: Maitreya in Thailand?
« Reply #1 on: 30 April 2008, 10:59:33 AM »
koq bajunya laen? gak mirip aliran maitreya di indo..

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Maitreya in Thailand?
« Reply #2 on: 30 April 2008, 11:09:32 AM »
mungkin itu bhikkhu atau samanera atau org awam yang dipakaikan jubah bhikkhu....i dont know....buat yang tahu mungkin bisa jelasin  :))
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: Maitreya in Thailand?
« Reply #3 on: 30 April 2008, 11:17:59 AM »
Propaganda aja koq. ;D
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: Maitreya in Thailand?
« Reply #4 on: 30 April 2008, 11:23:34 AM »
Uh, mereka itu umat awam mengaku sebagai Sangha atau gimana?
Ato memang bener Sangha?
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline JH sugathadasa

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 293
  • Reputasi: 9
  • Gender: Male
Re: Maitreya in Thailand?
« Reply #5 on: 30 April 2008, 06:22:01 PM »
eh kok bs nyebut ini maitreya ?

Offline JackDaniel

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 824
  • Reputasi: 24
  • Gender: Male
Re: Maitreya in Thailand?
« Reply #6 on: 30 April 2008, 06:45:10 PM »
gaya tangannya  ;D
"Karena pandangan yang salah orang bodoh menghina ajaran mulia, orang suci dan orang bijak. Ia akan menerima akibatnya yang buruk, seperti rumput kastha yang berbuah hanya untuk menghancurkan dirinya sendiri".

DHAMMAPADA, syair 164

Offline Mr. Wei

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.074
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
Re: Maitreya in Thailand?
« Reply #7 on: 30 April 2008, 08:10:20 PM »
Kayaknya gw tahu ini foto, dari artikel kan?
Katanya sih ini Bikhu2 yang akhirnya mengakui aliran Maitreyalah yg benar.
Katanya ada Bikkhu yg uda bisa ke alam2 mana gtu, pas dia mau masuk Nibbana, dia ditahan, katanya yg bisa Nibbana hanya yg uda ciu tao.
Sekali lagi g gak tau tuh artikel bener ato gak, g cari2 dulu di rak buku rumah, klo ketemu g post.

Offline EVO

  • Sebelumnya Metta
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.369
  • Reputasi: 60
Re: Maitreya in Thailand?
« Reply #8 on: 30 April 2008, 10:24:10 PM »
oiiii nibana bukan tempat...
kayak dah pernah nibana aja aku :D ;D :P
kalau di lihat sih emang itu ritual maitreya
hidup maitraya ;D ;D ;D

mana artikelnya aku mau baca neh ;)

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: Maitreya in Thailand?
« Reply #9 on: 01 May 2008, 10:27:11 AM »
Kayaknya gw tahu ini foto, dari artikel kan?
Katanya sih ini Bikhu2 yang akhirnya mengakui aliran Maitreyalah yg benar.
Katanya ada Bikkhu yg uda bisa ke alam2 mana gtu, pas dia mau masuk Nibbana, dia ditahan, katanya yg bisa Nibbana hanya yg uda ciu tao.
Sekali lagi g gak tau tuh artikel bener ato gak, g cari2 dulu di rak buku rumah, klo ketemu g post.

Saya pernah denger nih cerita dari mereka. Memang Ancuuuuurrrrrrr.........cara2 propagandanya mirip2 agama K :whistle:

Oh ya ada cerita lagi sungguhan nih, ternyata setelah ciu tao tetap di tolak masuk nibbana, katanya cara ciu taonya salah seharusnya di ciutao dengan menjalankan 8 ruas kebenaran, jadi mereka salah nangkap arti ciu taonya, mereka pikir pake 5 kata suci dsb dan khe tou, ternyata salah bo..... akhirnya para bhikkhu berlatih dengan ciu tao yg bener barulah mencapai nibbana  dengan mulus :D
« Last Edit: 01 May 2008, 11:04:41 AM by bond »
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline Mr. Wei

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.074
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
Re: Maitreya in Thailand?
« Reply #10 on: 01 May 2008, 12:35:56 PM »
^
^
Tuh beneran atau karang2an tuh???

Artikelnya sedang diubek2 di rumah, harap sabar menunggu  ;D

Offline Mr. Wei

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.074
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
Re: Maitreya in Thailand?
« Reply #11 on: 01 May 2008, 12:46:56 PM »
Ini dia artikelnya (dari majalah Gema Suci <aliran Maitreya> di rumah g,  g juga koleski buku2 agama/kepercayaan lain soalnya  ;D):

---


MAHA BHIKKHU DARI THAILAND MEMOHON TAO

Kemuliaan Tao panjang sekali untuk dibicarakan. Kemuliaan Tao sebenarnya ada di mana? Kita sering mendengar para pendahulu mengatakan Tao itu baik! Tao begitu mulia! Bila hanya mendengar saja, tetapi tidak memohon Tao dan tidak pernah terjun dalam barisan pelaksanaan Tao, adakah kemuliaan Tao bisa kita rasakan? Misalnya orang mengatakan tidak bisa membayangkan indahnya Taiwan sehingga pepatah sering mengatakan, lebih baik melihat sekali dengan mata kepala sendiri daripada mendengar ratusan kali.

Zaman sekarang kemajuan ilmu pngetahuan dan teknologi begitu pesat dan luar biasa canggih tetapi sesungguhnya hati nurani manusia selalu bertolak belakang dan moralitas etika semakin merosot. Ilmu pengetahuan dan teknologi sering disalahgunakan sehingga mengakibatkan kerusakan alam, musnahnya kehidupan, dan kehancuran bumi. Manusia berkata, "Bila dunia terancam, hanya Tao yang mampu menyelamatkannya." Karena Tao sesungguhnya adalah hati nurani kita, hati Buddha yang suci bersih polos. Yang Maha Kuasa berwelas asih menurunkan Tao agar setiap insan manusia bisa menemukan jiwa sejati yang penuh kasih sayang dan bertindak berdasarkan hakekat kebenaran.

(to be continued...)

Offline Mr. Wei

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.074
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
Re: Maitreya in Thailand?
« Reply #12 on: 01 May 2008, 12:56:57 PM »
Pada masa pancaran putih ini pelintasan Tao dilakukan secara universal (umum). Tao diturunkan pada rakyat jelata, orang dunia mudah memohon Tao tetapi sulit mempercayainya, beranggapan bahwa Tao juga suatu agama sehingga tidak memahami kehendak Langit yg hendak melintaskan bibit Buddha kembali ke Nirwana, ke posisinya semula dan bertemu kembali dengan Ibunda Suci. Tuhan pun mengutus Guru Penerang guna mengarungi Bahtera Dharma, memperluas perlintasan orang yang berjodoh, dan mewariskan Dharma Hati Tiga Pustaka agar yang mendapatkannya bisa tersadarkan.

Di dalam kitab suci tertulis, "Membaca beribu kali kitab Sutra Altar dan Ta Pei Cou, tetapi tidak mendapatkan petunjuk dari Guru Penerang, selamanya berada dalam roda tumimbal lahir." Kemuliaan dari satu petunjuk suci Guru Penerang dapat mengatasi kelahiran dan mengakhiri kematian.

Pada tahun 1990, atas kewelas-asihan Tuhan, Tao berkembang pesat di Thailand dan pada sebuah kesempatan yang sangat langka, seorang pemuda yang tinggal di kota Cheng Mai di daerah pegunungan, setelah memohon Tao dan merasakan secara mendalam kemuliaan Tao, datang dengan niat mengundang Pandita Chan pergi ke kampungnya untuk melintasi orang yang berjodoh. Tak jauh dari kampungnya terdapat sebuah kuil yang berada di gunung. Di dalam kuli tersebut tinggal seorang Bhiksu tua yang berumur 238 tahun, setiap hari mematuhi sila dengan ketat, membina mencapai ketenangan diri, mempunyai kemampuan dan moralitas yang tinggi sehingga sangat dihormati oleh penduduk di sekitarnya.

(still to be continued, maaf sepotong-sepotong, pegel ngetiknya  ;D)

Offline Mr. Wei

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.074
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
Re: Maitreya in Thailand?
« Reply #13 on: 01 May 2008, 01:11:07 PM »
Thailand merupakan negara Buddha, penduduk mempunyai suatu kebiasaan untuk memberikan sedekah kepada para bhiksu di pagi hari. Biasanya bhiksu tua hanya membina diri di belakang ruangan utama dan sangat jarang datang ke ruangan utama. Merupakan suatu kesempatan yang sangat langka untuk bisa bertemu dengan bhiksu tua tersebut.

Pernah suatu kali, bhiksu tua pergi ke kampung untuk meminta sedekah dan mendapatkan makanan sebanyak satu baskom besar. Bhiksu tua tersebut membagi-bagikan makanan tersebut kepada murid-muridnya, anak murid, dan cucu murid. Semua mendapatkan bagian yang cukup untuk dimakan bersama-sama. Inilah salah satu moralitas dari bhiksu tua yang telah dalam pembinaan dirinya sehingga ia sangat dihormati.

Dalam wadah Tao, pada suatu kelas bidang dharma di Vihara Miau Shan Kung, Bocah Dewa Penyeduh Teh datang berwelas asih. Beliau meminta pengabdi mengambil teko kecil, kemudian memasukkan sedikit daun teh ke dalamnya. Teh tersebut kemudian diberikan kepada seluruh peserta kelas. Teh dalam teko kecil tersebut bukan hanya cukup diminum oleh peserta, bahkan masih bisa diberikan kepada pengabdi. Setiap kali airnya habis, asalkan mengusap-usap bawah teko, maka ada air teh lagi yang bisa dituangkan. Sungguh tak masuk di akal! Demikiakn juga dengan pembagian makanan yang dilakukan bhiksu tua sehingga cerita ini menjadi tersebar ke seluruh kampung.

Pandita Chan yang telah mendengar kabar ini ingin brtemu dengan bhiksu tua, dan bermaksud menginap di kuil tersebut sebagai tempat persinggahan dalam Pan Tao. Rombongan pun berangkat dengan mobil yang membutuhkan 20 jam perjalanan, dilanjutkan dengan 7 jam mendaki gunung, barulah mencapai kuil tujuan. Bhiksu tua dan murid2nya berdiri dalam dua baris di pintu gunung, siap menyambut kedatangan Pandita Chan. Pandita Chan menyatakan keinginannya untuk bermalam disana. Tak disangka bhiksu tua mengatakan kepadanya bahwa tiga hari yang lalu, Buddha Hidup Ci Kung telah memberitahukan pada hari apa, jam berapa, akan datang seorang Pandita Taiwan yg dapat mewariskan Dharma Hati yaitu Dharma yang bisa mengatasi kelahiran dan mengakhiri kematian kepadanya.

(to be continued, again)

Offline Mr. Wei

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.074
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
Re: Maitreya in Thailand?
« Reply #14 on: 01 May 2008, 01:20:55 PM »
Bhiksu tua juga telah mengajak semua murid-muridnya untuk memohon Tao, tetapi tidak dipaksakan karena Tao hanya bisa diperoleh orang yang berjdoh. Pagi2 sekali Bhiksu tua mengajak seluruh muridnya membersihkan ruangan kecil dan halaman untuk menyambut kedatangan Pandita Chan.

Malam harinya, Bhiksu tua mengumpulkan seluruh Bhiksu yg berada dalam kuil. Bhiksu tua menceritakan bahwa dirinya ada 100 tahun yang lalu telah membina sampai ke tahap pembinaan dimana rohnya dapat keluar dari tubuh kasarnya dan pergi berkeliling ke khayangan. Pada suatu hari, rohnya melewati Nan Thien Men (Pintu Langit Selatan) dan hendak meneruskan ke alam Li Thien (Nirvana), tetapi ditahan oleh 4 penjaga Cin Kang yang bertugas menjada Nan Thien Men. Penjaga mengatakan kepadanya bahwa untuk melewati pintu Nan Thien Men harus memiliki Tiga Pusaka, dengan demikian barulah diizinkan masuk.

Pembinaan bhiksu tua merupakan pembinaan diri di masa Pancaran Merah, sehingga ia tidak tahu dimana letak Pintu Suci, Mantra Suci, dan bagaimana cara memeluk Stempel Langit. Bhiksu tua pun tidak diperbolehkan melewati pintu Nan Thien Men. Bhiksu tua kemudian menanyakan kepada Se Ta Cin Kang bagaimanakah caranya agar bisa melewati pintu tersebut. Se Ta Cin Kang memberitahukannya bahwa sekarang telah sampai pada masa peredaran zaman Pancaran Putih, sehingga harus mendapatkan Dharma Hati Tiga Pusaka di dunia. Dengan demikian baru bisa melampaui kefanaan untuk kembali pada alam Li Thien (Nirvana).

Oleh karena itu, sekembalinya bhiksu tua ke dunia, ia semakin memperdalam teknik pembinaan dirinya, tidak sembarangan bertemu dengan orang asing, juga jarang pergi ke ruangan depan, dengan harapan kelak pada suatu hari dapat memohon Tao.

(setelah ini adalah bagian terakhir, harap sabar menanti  ;D)
Nb:
Yang saya bold tersebut sungguh aneh, masa Nirvana itu alam? Bukankah Nirvana itu kondisi?

 

anything