//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Apakah Tuhan ada? - Artikel sebuah dialog dengan J Krishnamurti.  (Read 7156 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline uwi

  • Teman
  • **
  • Posts: 98
  • Reputasi: 8
  • Gender: Male
tips membaca, simaklah diam-diam dan secara pasif apa yang ingin dikatakannya selama membacanya. kita pasti akan mendapati bahwa uraiannya berangsur-angsur membentuk hubungan yang sangat berbeda dengan kita. Kata-katanya menjadi 'cermin kosong' (itulah sebabnya itu tidak mengandung banyak informasi intelektual, karena ia kosong), tetapi cermin itu sangat penting dan bermanfaat bagi kita untuk melihat gerak-gerik batin kita sendiri terpantul dalam kata-katanya. Dengan kesadaran itu, akan terjadi transformasi secara otomatis dalam batin kita, tapa sengaja kita campuri. Secara singkat, kita akan mulai bermeditasi bersamanya melalui kata-katanya.

Bagian pertama.

Penanya: Saya benar-benar ingin tahu apakah Tuhan itu ada. Jika tidak ada, hidup ini tiada arti.
Karena tidak tahu apa-apa tentang Tuhan, manusia mengkhayalkannya dalam seribu satu kepercayaan dan citra. Pemisah-misahan serta rasa takut yang ditimbulkan oleh segala kepercayaan ini telah memisahkan manusia dari sesamanya. Untuk lari menghindari kepedihan dan kerusuhan yang ditimbulkan oleh pemisah-misahan ini ia malah menciptakan lebih banyak kepercayaan lagi, dan ia pun tertelan oleh kesedihan serta kebingungan yang kian memuncak. Karena tidak tahu, kita percaya. Bisakah saya tahu Tuhan? Saya telah mengajukan pertanyaan ini kepada banyak orang suci baik di India maupun di sini dan mereka semua menekan kan pada pentingnya kepercayaan. "Percayalah dan Anda baru akan tahu; tanpa kepercayaan Anda tak mungkin dapat tahu". Bagaimanakah pendapat Anda?

Krishnamurti: Apakah kepercayaan perlu untuk menyelidiki sesuatu? Belajar adalah jauh lebih penting daripada mengetahui. Belajar mengenai kepercayaan adalah berakhirnya kepercayaan. Apabila batin bebas dari kepercayaan, barulah ia bisa melihat. Baik kepercayaan maupun ketidakpercayaan merupakan hal yang mengikat, sebab kepercayaan dan ketidakpercayaan adalah sama: kedua-duanya merupakan dua sisi dari satu mata uang. Jadi dapatlah kita singkirkan sama sekali kepercayaan yang positif maupun yang negatif. Orang yang percaya dan orang yang tidak percaya adalah sama. Apabila batin benar-benar bebas, pertanyaan "Apakah Tuhan ada" mempunyai makna yang berbeda sekali. Perhatikanlah, istilah Tuhan beserta segala tradisinya, kenangannya, konotasinya yang intelektual maupun yang sentimental - semuanya ini bukanlah Tuhan. Istilah itu bukanlah kenyataannya. Jadi dapatkah batin bebas dari istilah?

Penanya: Saya tidak tahu apa artinya itu.

Krishnamurti: Kata-kata adalah tradisi,adalah harapan, adalah keinginan untuk menemukan yang mutlak, adalah usaha keras untuk mencapai yang paling sempurna, adalah gerak yang membangkitkan vitalitas pada kehidupan. Maka kata itu sendiri menjadi yang paling sempurna, walaupun kita bisa melihat bahwa kata bukanlah barangnya. Wujud batin adalah kata, dan kata adalah pikiran.

Penanya: Apakah Anda mengharapkan agar saya mengosongkan diri saya sendiri dari kata? Bagaimanakah saya dapat melakukannya? Kata adalah masa lampau; kata adalah memori. Isteri adalah kata, dan rumah adalah kata. Awal segala ciptaan adalah kata. Kata pun adalah sarana komunikasi, sarana identifikasi. Nama Anda bukanlah Anda, namun tanpa nama Anda saya tidak bisa bertanya tentang Anda. Dan Anda mengharapkan agar saya bebas dari kata. Nah, dapatkah batin bebas dari aktivitasnya sendiri?

Krishnamurti: Dalam menghadapi sebatang pohon, obyek berada di depan mata kita, dan kata menunjuk pada pohon itu dengan kemufakatan universal. Nah, berhubungan dengan istilah Tuhan tadi, kata itu tidak menunjuk kepada apa pun. Karena itu, setiap orang dapat saja menciptakan citranya sendiri-sendiri mengenai hal yang tak ada referensinya. Para ahli ilmu agama melakukannya menurut cara tertentu, para intelektual menurut cara yang lain, sedangkan mereka yang percaya dan mereka yang tidak percaya menggunakan cara mereka masing-masing yang berbeda-beda. Harapan membangkitkan kepercayaan akan adanya Tuhan ini, lalu pencariannya. Harapan ini timbul dari keputusasaan-keputusasaan dari segala yang kita lihat di sekitar kita di dunia ini. Dari keputusasaan lahirlah harapan. Kedua-duanya ini merupakan dua sisi dari mata uang yang sama. Bagi mereka tiadanya harapan adalah neraka, dan rasa ketakutan pada neraka ini memberikan kepada mereka vitalitas harapan. Maka mulailah khayalan. Jadi kata-kata menuntun kita kepada khayalan dan sama sekali bukan kepada Tuhan. Kata "Tuhan" adalah khayalan yang kita puja; dan mereka yang tidak percaya Tuhan menciptakan khayalan tentang "tuhan" lainnya lagi yang mereka puja: negara, suatu utopia atau sebuah kitab yang dianggap mengandung semua kebenaran. Maka kami bertanya, apakah Anda bisa bebas dari kata beserta khayalannya?
"Etam mama, eso hamasmi, eso me atta 'ti."

Offline uwi

  • Teman
  • **
  • Posts: 98
  • Reputasi: 8
  • Gender: Male
Re: Apakah Tuhan ada? - Artikel sebuah dialog dengan J Krishnamurti.
« Reply #1 on: 08 March 2008, 09:06:12 PM »
bagian kedua


Penanya: Saya harus bermeditasi mengenai soal itu.

Krishnamurti: Jika khayalan tidak ada, apakah yang tertinggal?

Penanya: Hanya apa adanya.

Krishnamurti: "Apa adanya" adalah yang paling suci.

Penanya: Jika "apa adanya" adalah yang paling suci, maka peperangan adalah paling suci, dan kebencian, kekacauan, kepedihan, keserakahan dan perampasan juga demikian. Maka tak usah kita bicara tentang perubahan sama sekali. Jika "apa adanya" adalah keramat, setiap pembunuh dan perampok serta penindas bisa berkata: "Jangan jamah aku, apa yang kulakukan itu keramat."

Krishnamurti: Kesederhanaan dari pernyataan "Apa adanya adalah yang paling suci" itu menimbulkan banyak kesalah-fahaman karena kita tidak melihat kebenarannya. Jika Anda melihat bahwa "apa adanya" itu suci, Anda tidak membunuh, Anda tidak berperang, Anda tidak mengharap-harap, Anda tidak menindas. Setelah melakukan perbuatan pembunuhan dan lain-lain itu Anda tidak dapat menuntut kekebalan dari pelanggaran terhadap suatu kebenaran. Si kulit putih yang berkata kepada si pemberontak kulit hitam "Apa adanya adalah suci, jangan ikut campur, jangan membakar", tidak melihat kebenaran, sebab jika ia melihat, si Negro pun keramat baginya, dan tak akan ada perlunya untuk membakar. Jadi jika kita masing-masing melihat kebenaran ini, pastilah terjadi perubahan. Melihat kebenaran ini adalah perubahan.

Penanya: Saya datang ke sini untuk menyelidiki apakah Tuhan ada, tapi Anda telah membuat saya benar-benar bingung.

Krishnamurti: Anda datang untuk menanyakan apakah Tuhan ada. Kami berkata: Kata menuntun kita kepada khayalan yang kita puja, dan demi khayalan inilah kita bersedia untuk saling menghancurkan. Apabila tidak terdapat khayalan, maka "apa adanya" adalah yang paling keramat. Sekarang marilah kita lihat hal yang sebenarnya. Pada saat tertentu "apa adanya" bisa berupa rasa takut, atau sama sekali hilang harapan, atau sekilas kegembiraan. Semuanya ini senantiasa berubah-ubah. Terdapat pula si pengamat yang berkata "Segalanya di sekitar saya berubah-ubah, tapi aku tetap permanen". Apakah itu suatu fakta, suatu realitas? Bukankah ia pun berubah, menambahkan sesuatu padanya dan mengurangi sesuatu dari dirinya sendiri, mengubah, menyesuaikan diri, menjadi atau tidak menjadi sesuatu? Jadi baik si pengamat maupun yang diamati senantiasa berubah-ubah. Yang ada adalah perubahan. Itu adalah fakta. Itu adalah apa adanya.

Penanya: Jika demikian dapatkah cinta kasih berubah? Jika segala sesuatu merupakan gerak perubahan, bukankah cinta kasih pun merupakan bagian dari gerak itu? Dan jika cinta kasih dapat berubah, saya dapat mencintai seorang wanita hari ini dan tidur dengan wanita lain esok hari.

Krishnamurti: Itukah cinta? Ataukah Anda hendak mengatakan bahwa cinta kasih itu berbeda dengan ekspresinya? Atau apakah Anda hendak memberikan arti yang lebih besar kepada ekspresi ketimbang kepada cinta kasih dan oleh sebab itu menimbulkan kontradiksi serta konflik? Bisakah cinta kasih tertangkap oleh perputaran perubahan? Jika demikian ia bisa pula merupakan kebencian. Jika demikian maka cinta kasih adalah kebencian. Hanyalah apabila tidak terdapat khayalan maka "apa adnya" adalah keramat. Apabila tidak ada ilusi, maka "apa adanya" adalah Tuhan atau nama lain apa pun yang bisa digunakan. Maka Tuhan ada apabila Anda tidak ada. Apabila Anda ada, Tuhan tidak ada. Apabila si Anda tidak ada, cinta kasih ada. Bila Anda ada, cinta kasih tidak ada.


Dari buku The Urgency of Change.
"Etam mama, eso hamasmi, eso me atta 'ti."

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: Apakah Tuhan ada? - Artikel sebuah dialog dengan J Krishnamurti.
« Reply #2 on: 09 March 2008, 11:23:33 AM »
edit: salah orang
« Last Edit: 09 March 2008, 11:29:39 AM by karuna_murti »
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Apakah Tuhan ada? - Artikel sebuah dialog dengan J Krishnamurti.
« Reply #3 on: 09 March 2008, 08:38:13 PM »
salah orang ???
There is no place like 127.0.0.1

Offline uwi

  • Teman
  • **
  • Posts: 98
  • Reputasi: 8
  • Gender: Male
Re: Apakah Tuhan ada? - Artikel sebuah dialog dengan J Krishnamurti.
« Reply #4 on: 13 March 2008, 12:43:25 PM »
eh salah orang gimana ya?

*ngejunk dikit ah si saya.
« Last Edit: 13 March 2008, 12:45:19 PM by uwi »
"Etam mama, eso hamasmi, eso me atta 'ti."

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: Apakah Tuhan ada? - Artikel sebuah dialog dengan J Krishnamurti.
« Reply #5 on: 13 March 2008, 12:58:10 PM »
Anand Krisnha & Karuna Murti :hammer:
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline Che Na

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.009
  • Reputasi: 51
  • Gender: Female
  • "Kesaktian tertinggi adalah berjalan diatas bumi "
Re: Apakah Tuhan ada? - Artikel sebuah dialog dengan J Krishnamurti.
« Reply #6 on: 13 March 2008, 04:39:32 PM »
Kenapa ga KRISNA MUKTI  ^-^ ^-^ ^-^ :whistle: :whistle: :whistle: :whistle:
Ketika Melihat Dengan Hati , Mendengar Dengan Mata ..

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Re: Apakah Tuhan ada? - Artikel sebuah dialog dengan J Krishnamurti.
« Reply #7 on: 17 May 2008, 12:09:08 PM »
_/\_
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

 

anything