[at]fabian
39. ‘Poṭṭhapāda, ada tiga jenis ‘diri’:17 diri yang kasar, diri yang ciptaan-pikiran, dan diri yang tanpa bentuk. Apakah diri yang kasar? Diri ini berbentuk, tersusun dari empat unsur utama, memakan makanan padat. Apakah diri yang ciptaan-pikiran? Diri ini berbentuk, lengkap dengan semua bagian-bagiannya, tidak cacat dalam semua organ-indria. Apakah diri yang tanpa bentuk? Diri ini tanpa bentuk, dan terbuat dari persepsi.’
Kalau membaca dari bro fabian, berarti Sang Buddha mengajarkan dengan cara ini tidak lah benar. Kata-kata Sang Buddha tidak tepat. Seharusnya Sang Buddha tidak menguraikan begitu. Kata diri harus diganti dengan serangkaian sebab akibat karena pancakhanda atau yang diluar pancakhanda.
Sis Sriyeklina yang baik, Pothapada sutta ini adalah mengenai konsep roh (atta) inilah yang saya katakan dalam diskusi ini bahwa atta tak ada, itu hanyalah pandangan (atta ditthi) konsep bentukan pikiran. Jadi disini Pothapada beranggapan ada roh dan sulit menerima bahwa yang dianggap roh tak ada, yang ada hanya kelompok batin (nama). Ini saya kutip dari "
access to insight dan
mettalanka.net".
http://www.metta.lk/tipitaka/2Sutta-Pitaka/1Digha-Nikaya/Digha1/09-potthapada-e.htmlaccess to insight:
"What self do you posit, Potthapada?"
"I posit a gross self, possessed of form, made up of the four great existents [earth, water, fire, and wind], feeding on physical food."
"Then, Potthapada, your self would be gross, possessed of form, made up of the four great existents, feeding on physical food. That being the case, then for you perception would be one thing and self another. And it's through this line of reasoning that one can realize how perception will be one thing and self another: even as there remains this gross self — possessed of form, made up of the four great existents, and feeding on food — one perception arises for that person as another perception passes away. It's through this line of reasoning that one can realize how perception will be one thing and self another."
mettalanka.net
21. `Is then, Sir, the consciousness identical with a man's soul, or is consciousness one thing, and the soul another [20]?
`But what then, Poññhapàda? Do you really fall back on the soul?'
[186] `I take for granted, [21] Sir, `a material soul, having [\q 253/] form, built up of the four elements, nourished by solid food [22]
`And if there were such a soul, Poññhapàda, then, even so, your consciousness would be one thing, and your soul another. That, Poññhapàda, you may know by the following considerations. Granting, Poññhapàda, a material soul, having form, built up of the four elements, nourished by solid food; still some ideas, some states of consciousness, would arise to the man, and others would pass away. On this account also, Poññhapàda, you can see how consciousness must be one thing, and soul another.'
22. `Then, Sir, I fall back on a soul made of mind, with all its major and minor parts complete, not deficient in any organ.' [23]
And granting, Poññhapàda, you had such a soul, the
same argument would apply.'
[187] 23. `Then, Sir, I fall back on a soul without form, and made of consciousness.'
`And granting, Poññhapàda, you had such a soul, still the same argument would apply.' [24]
[\q 254/] 24. `But is it possible, Sir, for me to understand whether consciousness is the man's soul, or the one is, different from the other?'
`Hard is it for you, Poññhapàda, holding, as you do, different views, other things approving themselves to you, setting different aims before yourself, striving, after a different perfection, trained in a different system of doctrine, to grasp this matter!'[/b]
Perhatikan beda penerjemahan access to insight yang sering membuat orang salah mengerti disebabkan konsep "not self"nya bhikkhu Thanissaro. Mettalanka secara jelas dan tepat menerjemahkan roh (soul) bukan diri (self)
Disini Sang Buddha mengatakan jika roh (soul) bermaterial, memiliki bentuk, terdiri dari empat unsur dan perlu diberi makan maka, kesadaran dan roh berbeda.
(banyak orang yang bermeditasi dengan cara non-Buddhis mengalami yang mereka anggap
out of body experience (pengalaman keluar tubuh), sehingga mereka beranggapan bahwa ada sesuatu yang keluar tubuh dan inilah yang mereka anggap "atta" atau roh atau jiwa atau suatu entitas dalam diri manusia yang berpindah dari satu tubuh ke tubuh yang lain. Padahal menurut Buddhis tak ada.
Oleh karena itu Sang Buddha berkata kepada Potthapada, sulit bagi dia untuk mengerti hal ini, karena ia memiliki pandangan berbeda, menyetujui pemikiran-pemikiran yang lain, memiliki sasaran yang berbeda, berjuang dan setelah berbagai pencapaian, berlatih dalam sistem dan doktrin yang berbeda. jadi sulit baginya menyelami.
Sebagai tambahan menurut mettalanka penerjemahannya adalah sebagai berikut:
39. `The following three modes of personality, are common Poññhapàda, (are commonly acknowledged in the world): material, immaterial, and formless. [37] The [\q 260/] first has form, is made up of the four elements, and is nourished by solid food. The second has no form, is made up of mind, has all its greater and lesser limbs complete, and all the organs perfect. The third is without form, and is made up of consciousness only.
jadi yang dimaksud disini adalah tubuh yang bermateri, tanpa materi dan tanpa bentuk. Yang tanpa bentuk hanya terdiri dari kesadaran saja. Jadi bait ini bukan membahas atta tetapi jenis kehidupan mahluk.
mahluk bermateri (manusia, hewan dsbnya) yang kedua adalah dewa, brahma, dsbnya, dan yang ketiga adalah mahluk Arupa Brahma.