//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Show Posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.


Messages - sefung

Pages: 1 2 3 4 5 6 7 [8] 9 10 11 12 13
106
ikrar, peraturan tuhan sangat keras, andaikan ada handai taulan yg ingin menempuh ketuhanan blh diajak mereka kevihara. Deadpan altar Buddha hanya blh guru mengajarkan dan tidak ada rahasia apapun. Setelah mendapatkan ajaran ketuhanan harus sering kevihara bersembayang dan banyak belajar agar dapat mengerti hakikat ketuhanan sedalam dalamnya. Serta mengerti nilai keberhargaan dan sekaligus byk menegakan jasa pahala, karena memfaat berbuat jasa pahala tiada batasnya.

Kesimpulan :
1. bagi yg berjodoh baik, baru dapat memperoleh ketuhanan
2. musitka mujijat surgawi ialah pintu, uacapan dan tanda suci
3. pintu suci adalah pintu yg benar bagi keluar masuknya roh suci. Roh kini berada di pintu, pintu yg dibuka oleh guru, kelak sebagai jalan tembus plg kenirvana
4. ucapan suci ialah titah bagi 3 alam yg merupakan ajran sejati utk perlindungan dari pada Buddha
5. pertandaan suci adalah tanda kode ketuhanan untuk bebas dari 3 stadiun dan sebagai suatu ikatan pertemuan antara kita dng tuhan
6. berpegang pada 3 mustika ini, sewaktu dapa terlolos dari bencana alam, dan setelah meninggal dunia dapat menjadi Buddha
7. ajaran khusus halus lembut tidak sembarangan terungkap, hendak dijaga hati-hati dan melaksanakanya dng hati tulus.


Bab V
Tujuan dari ketuhanan
Membimbing manusia sehingga dapat menghormati langit dan bumi, mengadakan upacara dan kebaktian para suci, mencintai Negara dan setia pada tugas, menjunjung tinggi tata susila, berbakti pada org tua, menghormati para guru, mempunyai kepercayaan diantara kawan, rukun sesame tetangga, mengubah kebiasaan buruk menjd baik, menguraikan lima relasi kemanusiaan, dan delapan kebajikan, mengembangkan ajran para suci dari para pembabar agung dan mentaati kesusilaan luhur ttg tiga azas kemanusiaan ( azas antara kepada Negara dan mentri, ayah dan anak, suami dan istri ) 4 kemurnian ( kesusilaan, keberanian, tidak korup dan tahu malu ) dan panca budi

Mensucikan hati dan pikiran, menggunakan raga yg palsu utk membina rohani yg sejati, guna mengembalikan kesucian watak sejati. Mengembangkan kebijaksaan tersempurna dari akal budi, sehingga dirinya cukup tegak utk menegakan org lain. Dirinya cukup sempurna utk menyempurnakan org lain.
Dan terakhir adalah mengembalikan dunia kembali damai dan sentosa, mengubah manusia menjadi baik dan suci serta mencita-citakan suatu didunia yg adil dan makmur.

Ajran ketuhanan tiada latar belakang. Tiada maksud lainya, tidak bergerak dalam politik, tidak berpikiran jahat, dan tidak bertentangan dng masyarakat, penuh ketulusan dan keterbukaan, laksana beningnya Kristal, itulah kesucian dari ajaran ketuhanan

Seperti apa yg dikatakan nabi kong ho chu : “ hanyalah keagamaan tanpa memperbedakan suku bangsa.” Dikatakan lagi : “ barang siapa mempelajari ajaran sesat akan berbalik mencelakan dirinya sendiri .”

Diharapkan setelah memohon ketuhanan dapat menyelami tujuannya, dan taqwa kepada tuhan yme, bagi yg tekun membina ketuhanan ini, masa depanya cerah sekali. Apalagi jasa kebajikannya terus ditumpuk, akan memperoleh kesempurnaanya.

Kesimpulan :
1. tujuan dari ketuhanan adalah cerah dan mulia
2. luruskan hati dan memperbaiki tingakah laku badan serta menegakan diri utk mengubah org lain
3. tujuanya tiada latar belakang, tiada bergerak dibidang politik, dan tiada maksud lainya.

Bab VI
Teknik membina ketuhanan

Pada waktu dahulu waktu membina ketuhanan harus menyepi / bertapa diluar keluarga, atau menyepi didalam gunung, mengalami segala susah payah menempuh badai salju dan menderita dalam pembinaanya hanya hendak usaha sendiri utk memperbaiki kesalahan, serta membenahi diri sebagai cara utk melintaskan diri

Hanya memperbaiki diri sendiri tetapi tidak dapat mengubah dunia akan tidak mempunya jasa pahala luar maka itu yg memperoleh kesempatan pda saat itu sangat dikit sekali
Namun kini, org membina ketuhanan, sangat beruntung mendapatkan kemurahannya tuhan yme, membiarkan para Pembina distadiun ke-3 ini sebagai setengah awam dan setengah suci, tidak usah meninggalkan anak istri, ibu dan bapak, tidak usah melepaskan usaha rumah tangga dan bisnis, sambil melakukan perkerjaan masing-masing. Tidak peduli tingkat golongan apa saja tidak akan pertentangan dgn pekerjaan.

Teknik pembinaan diri adalah berusaha memperbaiki diri sekaligus melintaskan org lain, menyempurnakan diri sendiri berarti memperbaiki tingkah laku badan dan bertobat untuk merubah segalah kesalahanya serta tindak tanduknya dng aturan. Meyempurnakan org lain berarti melintaskan org. diri sendiri telah mendapatkan ajaran ketuhanan, harus berusaha meluaskanya, agar semua org dapat merubah kekeliruannya untuk berjalan sesuai dng hukum ketuhanan, itulah teknik pembinaan ketuhanan.

Kitab tengah harmonis mengutarakan : “ firman tuhan disebut dgn watak sejati.” Yg berarti mendapat ketuhanan akan mengerti juga kerohanian, mengikuti watak sejati dinamakan kebenaran, berarti setelah mendapatkan ketuhanan mengerti watak sejatinya akan dapat merubah yg menyimpang utk kembali pada yg benar. Melaksanakan ketuhanan dinamakan beragama, berarti yg membina ketuhanan harus atas nama tuhan menyebarkan dharma utk melintaskan org, melintaskan org untuk mendapatkan ketuhanan akan berbuat jasa pahala besar. Sedangkan membina diri dng memperbaiki kesalahan akan berbuah sebagai jasa pahala dalam.

Kini, justru berada pada stadium jaman ketiga,menjelang datangnya bencana akhir, masa peredaran sudah merubah kritis, bagi yg telah mendapatkan ketuhanan harus mengutamakan jasa pahala luar. Karena bila jasa pahala luarnya sempurna, jasa pahala dalamnya akan ikut sempurna dng sendirinya.
Pokoknya teknik pembinaan ketuhanan sebaiknya tidak membedakan antara jasa pahala luar dan jasa pahala dalam, dapat kedalam pun dapat keluar, asalkan perbuatan dan pikiran sama, inilah teknik yg sebenarnya dari membina ketuhanan.

Kesimpulan:
1. waktu dahulu membina ketuhanan harus meninggalkan rumah tangga, berpisah dng ibu bapak serta anak istri utk menyepi atau bertapa digunung
2. sekarang membina ketuhanan cukup dirumah saja pun tidak menghalangi usaha pekerjaan
3. melintaskan org lain sebagai pahala luar, memperbaiki tingkah laku badan sebagai jasa pahala dalam, luar dan dalam dibina bersamaan utk menghasilkan jasa pahala sempurna.

Bab VII
Setelah menuntut ketuhanan, apa yg harus didahulukan agar dapat memperoleh kemajuan

1. Bedakan antara sejati dan palsu dgn jelas
Seseorg yg baru menuntuk ketuhanan menginjakan kakinya ke vihara Buddha. Hal utama yg hrs dilakukan adalah mengerti jelas ketuhanan yg diperoleh apakah sejati, wajib mengenalnya dan mempelajarinya dng baik. Sekalipun telah mendapatkan ajran sejati namun tidak membinanya berarti memperoleh kesempatan dan menyia-yiakannya dan mengabaikan jodoh kebuddhaan. Bila badan jasmaninya telah tiada menyesalpun sudah terlambat.

Nabi kong ho chu pernah berkata :” bila sesuai dengan ketuhana dapat bertindak maju, bila sebaliknya dapat bertindak mundur”

Ajran sejati itu tidak terbentuk dan berwujud tetap tidak berubah, tiada lahir tiada musnah, adalah watak sejati kita, juga dikatakan sebagai sifat kebuddhaan.
Org yg memohon ketuhanan adalah memohon akan ini utk menjernihkan hati menampak rohani, mengenal aku sejati. Menuntun kita menuju kemanunggalan dari segalanya mengenal keesaan utk kembali pada yg sejati, hingga dapat melampaui dunia fana masuk kedunia suci dan dapat melampau kelahiran utk mengakhiri kematian dan memutuskan tunimbal lahir, semua inilah kesejatian dari dharma tingkat tinggi

2. percaya pada ketuhanan
atas rahmat tuhan yme diturunkan kedunia. Guru sejati datang kedunia fana dan para suci membantu melaksanakan tugas penyelamatan umum. Kita yg telah menjumpai gurusejati dan memperoleh ketuhanan,
dapat terbebas dari lautan kesengsaraan utk mencapai pantai bahagia.
Tetapi harus mempunyai keyakinan yg teguh, melaksanakan segala urusan ketuhanan.
Bila hendak memperoleh kemajuan seharusnya dari keyakinan mewujudkan kebaikan, sebab keyakinan merupakan merupakan dasar utk membina ketuhanan dan sumber dari pahala jasa

Jika org tidak menaruh keyakinan, bernujumpun tidak mujarab apalagi dapat membina ketuhanan ? maka yg telah mendapatkan triratna seharusnya memiliki keyakinan baru dapat mencerminkan kesungguhan hati dan kegairahannya
Didalam kegiatan pembinaan, keyakinan pada ketuhanan akan dapat memperoleh lindungan dari triratna. Asal ada keyakinan disitu akan tampak ketulusan hati. Bila niat tulus hati benar, tuhan dan para Buddha tidak akan mengabaikan pembalasan berkahnya.

Kini dimasa stadiun ke-3 merupakan masa datangnya bencana dan malapetaka, hanya memperoleh ajaran sejati dan membina dgn sesungguhnya serta mengandalkan kekuatan triratna, baru bebas dari jurang api tunimbal lahir dan terhindar dari bencana malapetaka. Percaya pada kekuatan welas asih tuhan yme yg senantiasa menuntun kita meuju jalan yg terang. Kita akan mendapatkan semangat yg padat dan utuh, bagaikan anak kecil yg mendapatkan tekanan dari luar lalu meminta perlindungan dalam pelukan ibunya baru merasa tidak takut lagi dan merasa tentram hatinya.

Begitupun Pembina ketuhanan, yg mempercayai pada ketuhanan, berarti berlindung darinya sehingga dapat lolos dari bencana dan malapetaka. Maka itu keyakinan adalah suatu factor yg memegang peranan penting.

3. ketulus ikhlasan mendengarkan dharma
dharma dimaksudkan sebagai ajran sebagai cara membina ketuhanan, kita tlah memahami dgn baik ketuhanan dan percaya tuhan yme, sepatutunya menunjukan ketulusan hati, akan tetapi dharma sedikitpun tidak kita pahami, bagaimana dapat memuaskan ketentram hati ? bapak guru mengatakan :” tidak mengerti dharma bagaimana dapat membina ketuhanan “

oleh kerena itu. Setelah mendaptakan ketuhanan harus menunjukan kesungguhan. Sering datang kevihara bersembayang. Memohon rahmat tuhan yg maha esa dan lindungan dari pada Buddha. Disamping itu sambil mempelajari dharma / hakekat ketuhanan.
Juga menerapkan pembinaan etika kemanusiaan serta mempelajari peraturan Buddha, tata kebaktian, menyelami cara untuk mencapai kebuddhaan, melatih pembinaan moral dan sebagainya.

Siapapun setelah mendengarkan dharma, tidak satupun yg tidak merasa batinya memperoleh ketentraman terhadap kehidupan yg penuh gairah dan harapan, lebih-lebih lagi akan membuat hidup penuh dng kebahagiaan.maka sering datang kevihara mempelajari dharma / hakekat ketuhanan merupakan suatu hal yg penting sekali.

Kesimpulan :
1. hendaknya memperoleh kemajuan seharusnya menghayati dharma / hakekat ketuhanan. Bila sesuai dng ketuhanan dapat bertindak maju dan sebaliknya
2. bila ajran itu sejati, hakekat ketuhananya sejati dan firman tuhannya pun sejati, seharusnya pun menunjukan hati sejati untuk mempercayai ketuhanan
3. mengandalkan keampuhan sejati triratna dan rahmat tuhan yme dapatlah terlindung
4. harus sering berkunjung kevihara, bersembayang dan mempelajari dharma / hakekat tuhan, setelah mengerti dharma baru kemudian membina ketuhanan


107
Bab
apakah arti ketuhanan

jalan ketuhanan adalah jalan kembalinya roh ke nirvana, sebelum manusia dilahirkan semuanya adalah kesatuan roh yg berada dinirvana. nirvana atau alam abadi itu tempat asalnya roh. pada mulanya turun memasuki tubuh manusia melalui jalan benar tetapi sampai menjelang akhir hayatnya akan meninggalkan dunia tidak mengetahui dimana harus kembali. karena tersesat dari jalan benar yg semula. sehingga terjerumus dalam perputaran roda neraka melewati 4 pintu kelahiran

hanya org kebijaksaan yg tinggi dapat menyadari akan kehidupan manusia yg mengalami derita pada perputaran kelahiran, tua, sakit dan mati, dengan berusaha melepaskan untuk mencari yg sejati, untuk mencari jalan kembali pada pokok sumbernya. Ia rela melepaskan jabatan dan mengembara di pegununggan mencari guru agama. Demi mencari jalan ketuahan guna kembali pada alam abadi, ia rela menerima segala derita dengan menempuh beribu-ribu kilometer jauhnya mencari guru sejati. Misalnya Sakyamuni, Avalokitesvara, para Buddha sepanjang masa, semuanya mencari jalan ini utk membebaskan diri dari penderitaan roda lahir dan mati agar kelak menjadi Buddha, maka ada ucapan bunyi :
nabi konghocu : pada pagi hari mendengar jalan ketuhanan, sore hari matipun puas.
Kata-kata itu semuanya membuktikan tingginya nilai ketuhanan

Kesimpulan :
1. jalan ketuhanan adalah satu-satunya jalan tunggal bagi kembalinya roh ke nirvana
2. roh adalah watak ( sifat ) asal manusia, dan merupakan pengendali dari tubuh manusia.
3. yg tersesat dari jalan ketuhanan tidak akan tahu lahir itu dari mana datangnya dan mati kemana perginya, maka terjatuhlah perputaran penderitaan neraka
4. setelah mendengar jalan ketuhanan yg merupakan jalan kesadaran ( penerangan ) dari petunjuk guru, maka memungkinkan roh kembali kealam abadi yaitu nirvana
5. ketuahan itu tanpa rupa dan wujud, sebagai mustika kemujijatan surgawi
6. ketuahan diturunkan pada watku yg tepat, diajarkan pada org yg baik dan diberikan pada yg berbudi.

Bab II
Sebab diajarkan ketuhanan

Pada jaman sekarang ini org telah melupakan pokok pangkal, yg dikejar hanya pangkal ujungnya saja, untuk mencari yg kelihatan, hati manusia sudah tidak luhur, selalu mengumbar nabsu sesukanya, keji, maling, serong, cabul, membunuh, bunuh diri dll.
Yg dianggapnya sudah melupakan hal biasa. Persoalan sex dan ketidak sopanan serta tata karma yg kalut sudah tdak merasakan malu lagi, tidak setia dan tidak berbaktipun tidak diketahui kebenaranya, kesopanan kian hari kian mundur. Akhlak pun kian hari kian mundur sehingga menjadi bencana besar yg belum pernah terjadi sebelumnya.

Karena itu pada akhir-akhir ini, bencana air, api, keributan, peperangan, wabah penyakit, kurang makanan dan bahaya paceklik datangnya saling susul menyusul, ini sebabnya manusia tidak mentaati hukum tuhan dan menjaga budi etika kemanusiaan, sehingga hawa kejahatan membumbung naik dan membuat marahnya tuhan.
Tuhan menurunkan bencana untuk menghukum yg berbuat jahat, yg menimbulkan bencana dan kejahatan dimana mana. Akan tetapi diantar manusia pun masih ada yg bijak dan sadar mana boleh tidak membedakan antara yg baik dan buruk atau membiarkan kumala dan batu hancur bersama. Karena itulah atas kemurahan para suci memohon perkenan tuhan yme agar mengajarkan ketuhana utk menolong wanita dan pria yg beriman.

Syukur atas rahmat tuhan yg tiada taranya, mengijinkan ketuhanan diajarkan demi menyelamatkan dunia. Dengan khusus mengutus Buddha chikung dann bodhisattva dewi bulan turun kedunia. Menerima firman tuhan untuk menyelamatkan 3 alam, barang siapa diantara pria dan wanita memiliki jodoh kebuddhaan, maka akan mendapat jalan ketuhanan. Bilamana setelah mendapat ketuhanan dapat secepatnya mengubah perbuatan buruk utk menjadi lebih baik, meleyapkan penyelewengan utk kembali pada kebenaran guna dapat mengembalikan hati ketuhananya dan menolong dari terbebasnya dan bencana yg sudah didepan mata, menghindarkan malapetaka serta mengubah kefanaan menjadi sukavati. Semua ini menjadi keprihatinan para Buddha utk menyelamatkan dunia, dan oleh karenanya menjadi sebab diajarkan ketuhanan secara umum.

Kesimpulan :

1. akhlak moral manusia merosot menjadi hawa kejahatan membumbung tinggi dan turun kembali mengakibatkan bencana
2. para suci tidak sampai hati membiarkan yg buruk dan yg baik membaur tak terpisah, maka memohon kepada tuhan untuk menurunkan ketuhanan utk menolong dunia dari bencana dan menyelamatkan umatnya yg beriman.
3. barang siapa yg telah memperoleh ketuhanan dan masing-masing dapat berlaku bajik, merubah kesalahan utk memperbaiki diri, masing-masing dapat menjaga ketuhanan, dengan sendirinya akan terhindar dari bencana.

Bab III
Beruntung memperoleh ketuhanan

Hari ini mendapat ketuhana, sungguh merupakan keberuntungan pada tiga kelahiran dan berlimpahnya budi leluhur. Sejak dahulu kala org mencari jalan ketuhanan harus meninggalkan rumah tangga utk melepaskan usaha bisnisnya mencari guru sejauh ribuan kilometer dng susah payah melawan badai salju. Melalui pembinaan diri dgn 3000 kebaikan ( pahala ) dan berbuat jasa 800 kali sampai jasa pahalanya cukup barulah org

tersebut mancapai ketuhanan, namun biasanya hanya satu saja yg dapat memperoleh antara puluhan ribu pembina.
Hari ini kita mendapatkan ketuhanan yg seseungguhnya terlalu mudah, hal ini disebabkan menjelang akhir stadium ketiga, dunia akan menemui bencana besar yg belum pernah terjadi sebelumnya. Juga berkat tuhan yg sll bermurah hati tidak sampai hati melihat yg baik dan yg buruk hancur bersama-sama. Maka ajaran surgawi yg sejak dahulu tidak diajarkan dgn sembarangan, terbentang sejalur jalan besar yg cemerlang, bagaikan perahu suci menyelamatkan dunia.

Karena ada yg mempunyai ikatan kebuddhaan dan keberuntungan, barulah ada pengajak dan penanggung, yg menggunakan macam-macam omongan utk mengingatkan anda. Hari mengajak anda untuk mencari ketuhanan tak lain demi menolong anda terlepas dari bencana dan agar dpt hidup melampaui kematian.

Hendaknya setelah menuntut ketuhanan, dapat menghentikan keburukan dan berbuat kebajikan utk menegakan diri guna memperbaiki org lain, bukan saja dapat merubah kemalangan menjadi keberuntungan, atau pada saat menemui kesukaran akan berbalik menjadi lancer, malah masih dapat terbebas dari samudra derita, dan menghentikan derita tunimbal lahir, untuk mencapai tingkat kebuddhaan di nirvana.

Perlu diketahui, bahwa yg paling sukar terlahir didunia ini adalah sebagai manusia sedangkan manusia tidak gampang mendapatkan ketuhanan.
Hari ini, sesungguhpun sudah mendapatkan ketuhanan yg berarti telah beruntung. Sebagai anak tuhan yg baik ikatanya dengan kebuddhaan, maka seharusnya melaksanakan dgn sungguh-sungguh, jgn sampai mudah di dapat pun mudah dilepas.
Nabi kong ho cu pernah berkata : seorg budiman rela mati demi ketuhanan” maka jgn pula telah mendapatkan kesempatan malah menyia-yiakannya.

Kesimpulan :
1. pada dahulu kala org membina atau tapa terlebih dahulu, baru memperoleh ketuhanan, diantara ribuan yg membina, seorgpun sulit menemukannya.
2. kini mendapat terlebih dahulu, baru kemudian membinanya. Bagi setiap org yg mendapat, mempunyai kesempatan mencapai kesempurnaan.
3. bagi yg berkebajikan besar pada ketiga kelahiran baru menemui pengajak penanggung untuk diajak masuk memohon ketuhanan.
4. setelah memohon ketuhanan, hanya perlu membinanya, bukan saja hanya bisa merubah kemalangan menjadi kebajikan bahkan masih dapat hidup melampaui kematian dan terbebas dari tunimbal lahir serta penderitaan neraka.
5. jangan berpenyakit, mudah dapat mudah lepas. Seharunya melaksanakan ketuhan dengan sungguh-sungguh, jgn melalaikan sebagai org beruntung.






Bab IV
Apa yg didapat dalam ketuhanan

Mengucapkan selamat kepada anda hari ini sudah medapatkan ketuhanan, pribahasa berbunyi : “ bila berjodoh, sekalipun terpisah ribuan kilometer tapi dapat juga bertemu, dan sebaliknya, bila tidak berjodoh sekalipun berhadapan maka tidak mengenalnya”.
Yg berjodoh berarti berakar baik. Biar terpisah ribuan kilometer dari vihara juga bisa memperoleh ketuhanan, yg tidak berjodoh walaupun sebelah rumah ataupun berkeluarga dekat dgn yg Pembina ketuhanan juga tidak dilintaskan. Ada sebabnya mungkin berprilaku kurang baik atau bila dilintaskan mungkin mereka pun tidak mau.

Maka dikatakan : “ Hujan sekalipun lebat, tidak dapat membasahi rumput yg tidak berakar. Sebaliknya Buddha dharma sekalipun luas juga sulit melintaskan org yg tidak berjodoh. Org yg berjodoh ( berbakat ) memenuhi Buddha pada saat hidup. Yg tidak berjodoh menemukan Buddha sudah kembali kenirvana. Karena itu ada perbedaan antara org yg berjodoh dng yg tidak.

Hari ini karena mempunyai ikatan jodoh, maka anda suka datang memohon ketuhanan. Apakah yg didapatkan ketuhanan itu ?. yaitu mendapatkan triratna ( tiga mustika ). Mustika ada sesuatu yg berharga , tentu saja sangat tinggi nilainya. Di bumi mempunyai 3 pustika yaitu : air, api dan angina. Manusia mempunyai 3 musitka yaitu : saripati, hawa dan semangat. 3 mustika yg didapat hari ini adalah mustika kemujijatan surgawi yakni : pintu, ucapan dan tanda

Mustika pertama : pintu gerbang yaitu tempat kontaknya manusia dgn tuhan, titik letak roh suci, yg merupakan pintu keluar masuknya atau datang perginya roh suci, bukan condong kesisi tapi ditengah-tengah, sebagai jalan roh suci untuk kembali kenirvana tempat asalnya.

Kaun pengikut nabi kong ho chu pernah mengatakan : “ tanah mustika yg sempurna terdapat pada kewajaran rohani “
Buddha mengatakan “ dharma berada didepan mata, itulah sari mujijatnya nirvana”
Kaun taois mengatakan “ pintu gerbang suci ini adalah pusat dari pada langit dan bumi”

Pintu merupakan inti kekuatan dari langit, bumi dan manusia, kemujijatanya tidak dapat dimengerti oleh setan dan dewa
Itulah mujijat kekuatan surgawi yg tidak sembarang diajarkan sejak dahulu kala, barang siapa membina dengan baik akan menjadi Buddha.
Dalam kitab diujarkan:” yg tertembus pintu sucinya, tidak akan dipanggil oleh penguasa neraka, sedangkan namanya dinereka sudah dihapuskan, sekaligus terdaftar di surga.

Juga dikatakan, suatu petunjuk dapat melampau 3 alam loka, satu titik dapat bebas dari 10 tahanan neraka.
Pribahasa berujar : “ membaca habis ribuan kitab, tidak sebaik mendapat satu petunjuk guru.”

Pun dikatakan :” membaca kitab ribuan jilid, tapi satu pengertian pun tidak di dapat, sekalipun perutnya penuh dengan kalam karangan ( kepintaran ) tapi tidak tahu soal lahir mati “.

Para suci mengatakan ;” ketuhanan sebenarnya tidak sukar, hanya menusia sendiri yg mencari sukar, bagi org sesat dihayati seperti tersekat lapisan gunung, namun bila guru membuka ( menunjuk ) pintu suci, tidak usah repot sudah mencapai nirvana.
Org suci dahulu mengatakan ; “ pintu suci tidak ternilai harganya, kalau terbuka sudah berarti beerada dipulau dewa yg ada guanya, didalam gua itu terhuni raja rohani sendiri.”

Bodhisattva Avalokitesvara mengatakan :” di rimba bambu nampak rohani sendiri, dipot bunga tangkai hu menyadari kemujijatannya, beodhisatva selalu berada di tengah rimba gunung. Sekejappun tidak terpisahkan, itulah yg sejati.”
Di kitab Buddha mengatakan : “ Buddha digunung suci, tidak perlu mencarinya jauh-jauh, gunung suci hanya di ujung hati, tiap-tiap org mempunyai pagoda gunung suci, kalau hendak menjadi Buddha harus membinanya dibawah pagoda itu.”

Juga dikatakan : “ surga barat walaupun sejauh sepuluh laksa delapan ribu kilometer, yg mengerti hanya menunjuk surga sudah di depannya”.
Yesus Kristus berkata : “ barang siapa tidak mau memanggul salibnya sendiri untuk mengikuti saya, ia tidak dapat menjadi murid saya.”

Sabda diatas adalah peninggalan dari pada suci jaman dahulu yg membuktikan hakekat sebenarnya dari pintu suci. Dari sini dapat dimengerti bahwa para Buddha sepanjang masa / jaman semua mencapai kesempurnaan hanya dari pintu suci ini.
Para suci jaman dahulu sekalipun telah mengerti pintu mujijat itu, akan tetapi mereka tidak berani membeberkan terang-terangan. Dan hanya mengisyaratkan saja didalam kitab sbg petunjuk agar memperoleh ketuhanan dapat menyadari akan bukti kebenaranya.

Hari ini anda dapat petunjuk dari guru sejati, seluruhnya sama dengan yg diperoleh dari Buddha dijaman dahulu.
Setelah mendapatkan ketuhanan berarti telah mengerti rohani dirinya adalah Buddha, lebih pula mengerti akan tempat kedudukan Buddha ( roh ) kita berada. Oleh karena itulah bagi para Pembina ketuhanan harus dapat menyempurnakan jasa pahalanya seumur hidup. Dan setitik roh inilah yg nantinya akan kembali kenirvana dgn melewati jalan benar dari pintu suci ini, untuk menemui tuhan yme dan menerima kedudukan di nirvana sesuai dengan kesempurnaanya.

Nabi kong ho chu pernah berkata : “ pagi hari mendapatkan ketuhanan, sore hari matipun puas,.” Apa gunanya ? karena dapat terbebas dari tunimbal lahir dan tidak terjatuh ke neraka mengalami derita samsara.
Pada waktu bhikkhu shen kuang menyembah Buddha bodhi dharma, ada sebuah syair berbunyi : “ tidak tahu sesungguhnya satu itu meninggal kemana ? karena sen kuang belajar dari bodhi dharma rela berdiri ditengah salju di vihara shao lim. Hanya ingin satu petunjuk terbebas dari penguasa neraka.

Mustika ke-2 : ucapan suci
Yaitu mantra tidak berupa tulisan. Pada waktu dahulu org mencari guru ingin mendapatkan mantra dengan menempuh jarak sampai ribuan kilometer jauhnya, mantra itu adalah ajaran sejati sedangkan ajran sejati itu tidak ada pada kitab suci, ajaran sejati hanya diberikan secara lisan dan langsung.

Pada jaman pancaran hijau ada mantra yg berbunyi : u liang sou fu. Dijaman pancaran merah pun ada bunyi NAMO OMI TO HUT. Kini pancaran putih sesuai dgn ajaran sejati harus diingat dalam hati. Bila menghadapi 3 bencana dan 8 kesukaran yg berada diluar kemampuan manusia utk mengelakanya diharapkan memiliki kesungguhan hati berdoa pada tuhan, dgn mengucapkan dalam hati, maka dengan sendirinya tuhan akan menitahkan para Buddha datang memberikan perlindungan pada kita dan pada bersamaan itu segala kemalangan akan berubah menjadi aman.

Para Buddha mengatakan : “ membaca mantra akan membuat para setan dan dewa gemetaran karena mantra itu. Ini adalah titah suara 3 alam yg membuat para bodhisattva turun memberi pertolongan.”
Oleh karena itu perlu dng ketulusan hati dan bertobat dengan sebenarnya sbg Pembina diri agar selalu doa itu dapat terkabul. Membina sampai kelak menjelang sampai akhir hayat, hendak melewati pintu surga juga perlu menggunakan ucapan suci ini, malah jgn sampai dilupakan, lebih-lebih jgn sampai dianggap lemeh.

Mustika ke-3 : pertandaan suci
Bila pejabat perlu menggunakan stempel, tapi bagi Pembina ketuhanan perlu menggunakan pertandaan suci. Karena pertandaan suci sbg symbol kesucian dan merupakan pengakuan resmi bagi yg ditabishkan sebgai anak tuhan, serta dapat diandalkan untuk diri dari 81 bencana. Pada masa pancaran hijau diajarkan tanda suci satu tangan sebagai andalan terbebas dari 9 bencana. Pada masa pancaran mereh diajarkan tanda suci dng dua telapak tangan dirangkap sbg andalan terbebas dr 18 bencana. Skg pada masa pancaran putih diajarkan tanda suci dng kedua tangan saling dilipat sebagai andalan utk terbebas dari 81 bencana, ini berarti sebagai tanda manunggal kembali pada tuhan.

Yesus kristus pernah berkata : “ saya memberitahukan kalian, barang siapa yg ingin menerima kerajaan tuhan, bila tidak berlaku sbg anak kecil tidak dapat memasukinya, karena merangkul anak kecil dng merangkap tangan mereka utk memohon berkat.
Apa yg dibeberka diatas adalah 3 pustika yg didapat dari pada memohon ajaran ketuhanan ini. Yg merupakan mustika mujijat surgawi yg tidak sembarangn diajarkan sejak dahulu kala. Berdasarkan 3 mustika ini, hendaknya kita selalu ingat siapa yg mendapatkanya harus merubah segala kesalahanya utk menuju pada kebaikan. Dengan demikian semasa hidup didunia dapat perlindungan selamat dari pada Buddha dan menjelang kematiannya akan melampaui lahir dan mati serta terhindar dari penderitaan tunimbal lahir dineraka.

Tiga mustika didapat hari ini. Adalah mustika mujijat surgawi adalah tidak boleh diajarkan sesuka hati, lebih-lebih tidak boleh dibocorkan, mengingat sudah mengucapkan

108
Tolong ! / Re: help
« on: 29 August 2007, 04:22:30 PM »
detecting IDE waktu di startup ? (bios checking ?)
coba aja disable IDE channel yg nga pake.
Kalau masih nyangkut, coba isi manual setting HDD nya.
Kalau masih nga bisa, yah artinya ada yg salah dengan IDE device nya

opk thanx ses. sumedho

109
Tolong ! / help
« on: 28 August 2007, 06:25:40 PM »
para sesepuh minta bantuannya nih
ada yg bisa tolong gw ga yah...
komp gw detecting IDE terus....
solusinya gimana yah .... :'(

110
Pengalaman Pribadi / Re: Pengalaman ikut forum!
« on: 27 August 2007, 10:36:43 PM »
forum ini bagi gua terkadang mendapat pencerahan terkadang juga masih buram2  ;D.
selalu setia menanti sebuah pencerhannya,dari kalian, baik yg sudah muncul, yg sedang muncul maupun yg akan muncul.... ^:)^

111
Perkenalan / Re: Hi All.. Kenalan yg telat nh..
« on: 27 August 2007, 06:32:57 PM »
ben ..jgn lupa pencerahannya yah  _/\_
selamat datang, plg hati2 yah

112
Perkenalan / Re: SINGLE BUDDHIS
« on: 27 August 2007, 03:56:29 PM »
ngomong2 mana tewenya  =P~

113
Pojok Seni / Re: Puisi untuk Seorang Sahabat
« on: 27 August 2007, 03:46:57 PM »
alangkah bagusnya dia...menyuruh manusia utk mambaca dan merenungkan syair ini ...manusia yg jarang ada  ^:)^

114
kalau barang itu dijual umum post sini ...kasihan ga yah penjualan mereka akan berkurang ...
menghambat bisnis seseorg ga yah  ^:)^

115
Lowongan / Re: URGENT : Lowongan di International School "St Joseph"
« on: 27 August 2007, 03:30:33 PM »
akhirnya dipindah ke jembatan besi ....samping pasar impres gua kan bekas sana skg dah karatan,...

116
Lingkungan / Re: Buddhism in the Eyes of Intellectuals
« on: 26 August 2007, 05:02:28 PM »
 _/\_
menurut pandangan  bhante gimana, Buddhisme dimata org yg tidak intelek.


117
Lingkungan / Re: Buddhism in the Eyes of Intellectuals
« on: 26 August 2007, 04:53:49 PM »
ternyata bhante galak juga yah hehhehehe
Poor," not "stupid. i think its the same

kalau ada yg lebih intelek kalah pamor,  bhante.... _/\_

118
Lingkungan / Re: Buddhism in the Eyes of Intellectuals
« on: 26 August 2007, 04:40:14 PM »
How is Buddhism in the eyes of the poor?

ga tahu d, bhante...hehehhehehe
kan harus belajar sama org intelek, kalau belajar sama org bodoh kan jd tambah bodoh dongk  ;D

119
Lowongan / Re: URGENT : Lowongan di International School "St Joseph"
« on: 26 August 2007, 03:19:29 PM »
walah , candranaya digusur, jadi santo joseph, kasihan deh .........................................

ada apa dgn sekolah Buddhist ?

120
Lingkungan / Re: Buddhism in the Eyes of Intellectuals
« on: 26 August 2007, 01:20:19 AM »
Bab 5
Kedudukan Manusia Dalam Agama Buddha    Ý


Manusia Memberi Hukum Kepada Alam
Hukum dalam pengertian ilmu pengetahuan pada hakikatnya adalah produk
dari pikiran manusia dan tidak memiliki arti yang terpisah dari
manusia. Terdapat arti yang lebih dalam suatu pernyataan bahwa manusia
memberikan hukum kepada alam daripada dalam kebalikannya bahwa alam
memberikan hukum-hukum bagi manusia.
(Prof. Karl Pearson)


Manusia Bukanlah Barang yang Sudah Jadi
Manusia saat sekarang adalah merupakan hasil dari berjuta-juta
pengulangan pikiran dan perbuatan. Ia bukanlah barang yang sudah jadi;
ia melewati satu kondisi/kehidupan ke kondisi/kehidupan yang lain, dan
hal ini masih akan terus berlangsung. Karakternya ditentukan oleh
pilihannya sendiri, -pikirannya, perbuatannya yang ia pilih-, yakni
oleh kebiasaan, ia terbentuk.
(Ven. Piyadassi)


Manusia Mampu Mandiri
Agama Buddha menjadikan manusia mandiri dan membangkitkan rasa percaya-
diri dan semangat.
(Ven. Narada Thera, "Buddhism in a nutshell")


Manusia Tidak lagi Dapat Dihancurkan
Manusia adalah lebih besar daripada kekuatan-kekuatan alam yang
membuta karena meskipun ia dihancurkan oleh kekuatan-kekuatan tersebut
ia tetap unggul dalam hal kebajikan dari pengertian atau pemahamannya
terhadap kekuatan-kekuatan tersebut. Terlebih-lebih lagi, agama Buddha
membawa kebenaran tersebut lebih jauh lagi: ia menunjukkan bahwa
dengan jalan memiliki pengertian, manusia juga dapat mengendalikan
keadaan/lingkungannya. Ia tidak lagi bisa dihancurkan oleh kekuatan-
kekuatan itu, tetapi menggunakan hukum-hukum alam tersebut untuk
membangun dirinya sendiri.
(Pascal)


Bab 6
Jiwa/Roh        Ý


Percaya akan Adanya Jiwa/Roh adalah Sumber Segala Kesulitan
Agama Buddha menduduki posisi unik dalam sejarah pemikiran manusia
dalam hal penolakannya terhadap adanya suatu Roh/jiwa, Diri atau
Atman. Menurut ajaran Sang Buddha, pandangan tentang adanya diri
adalah suatu khayalan, kepercayaan yang keliru/salah yang tidak
berkaitan dengan kenyataan, dan hal itu menghasilkan pikiran-pikiran
yang membahayakan dari "Aku" dan "Milikku", keinginan yang egois,
nafsu, kemelekatan, kebencian, niat jahat, kepongahan, kesombongan,
egoisme, dan noda-noda lainnya, serta ketidak-murnian dan problem-
problem. Hal ini merupakan sumber dari segala kesulitan di dunia ini,
dari konflik pribadi hingga peperangan antar bangsa. Singkatnya, semua
keburukan/kejahatan di dunia ini dapat ditelusuri sumbernya yakni dari
pandangan keliru/salah tersebut.
(Ven. Dr. W. Rahula, "What The Buddha Taught")


Kehidupan Sesudah Kematian Bukanlah Sebuah Misteri
Perbedaan antara kematian dan kelahiran hanyalah satu momen-pikiran
(saat-berpikir): Momen pikiran yang terakhir dalam kehidupan ini
mengkondisikan momen pikiran yang pertama (paling awal) dalam
kehidupan berikutnya, yang mana pada kenyataannya, adalah kontinuitas
dari rentetan/rangkaian yang sama. Sepanjang kehidupan ini juga, satu
momen-pikiran mengkondisikan momen pikiran berikutnya. Jadi dari sudut
pandangan agama Buddha, pertanyaan tentang kehidupan sesudah kematian
bukanlah merupakan suatu misteri besar, dan seorang umat Buddha tidak
pernah cemas tentang hal ini.
(Ven. Dr. W. Rahula, "What The Buddha Taught")


Bab 7
Agama Buddha Dan Ilmu Pengetahuan Ý Agama Buddha dan Ilmu Pengetahuan
Modern
"Saya sudah sering mengatakan, dan saya akan lagi dan lagi mengatakan
bahwa antara agama Buddha dan Ilmu pengetahuan modern terdapat suatu
keterkaitan intelektual yang begitu erat".
(Sir Edwin Arnold)


Agama Buddha Memenuhi Tuntutan Ilmu Pengetahuan
Jika ada suatu agama yang akan memenuhi tuntutan kebutuhan ilmu
pengetahuan modern, maka agama tersebut adalah agama Buddha.
(Albert Einstein)


Ilmu pengetahuan yang Bersifat Spritual
Agama Buddha, sebaliknya adalah suatu sistem berpikir, suatu agama,
suatu sains spritual, dan suatu pandangan hidup, yang masuk akal,
praktis dan menyeluruh. Selama 2500 tahun ia telah memuaskan kebutuhan
spritual dari hampir sepertiga jumlah umat manusia. Ia menarik
perhatian dunia Barat, yang menekankan pada kepercayaan diri yang
disertai dengan rasa toleransi terhadap pandangan orang lain, termasuk
ilmu pengetahuan, agama, filsafat, psikologi, etika dan seni, dan
menunjuk manusia sendiri sebagai si pencipta dari kehidupannya saat
ini serta perancang tunggal atas nasibnya.
(Christmas Humpreys)


Agama Buddha Bertitik Awal di mana Ilmu Pengetahuan Berakhir
Ilmu Pengetahuan tidak dapat memberikan jaminan dalam hal ini. Akan
tetapi agama Buddha dapat memenuhi tantangan Atomik, karena
pengetahuan adi-duniawi dari agama Buddha bertitik awal di mana ilmu
pengetahuan berakhir. Dan hal ini cukup jelas bagi seseorang yang
telah mempelajari agama Buddha. Karena, melalui Meditasi Buddhis,
unsur-unsur atomik penyusun materi telah dilihat dan dirasakan, dan
juga penderitaan, atau ketidak-puasan (dukkha), tentang "kemunculannya
dan kelenyapannya" (yang tergantung pada sebab-sebab) yang sering
telah menjadikan dirinya sendiri sebagai apa yang kita sebut "jiwa/
roh" atau "atma" -sebuah khayalan tentang Sakkayaditthi-, demikian ia
dinamakan di dalam ajaran Sang Buddha.
(Egerton C. Baptist, "Supreme Science of The Buddha")


Sebab dan Akibat Bukannya Ganjaran dan Hukuman
Menurut Sang Buddha, dunia ini tidak terbentuk secara demikian. Umat
Buddha percaya pada hukum Kamma yang rasional yang berjalan secara
otomatis dan dinyatakan dengan istilah "Sebab dan Akibat" dan bukannya
"Ganjaran dan Hukuman".
(Seorang Penulis)


Bab 8 Nibbana   Ý


Keselamatan tanpa Tuhan
Untuk pertama kali dalam sejarah dunia ini, Sang Buddha
memproklamasikan suatu keselamatan, yang dapat dicapai oleh setiap
orang untuk dirinya sendiri dan oleh dirinya sendiri di dunia ini
dalam kehidupan sekarang ini, tanpa pertolongan sedikit pun dari suatu
'Tuhan yang Berpribadi' (Personal God) ataupun dari para dewa. Sang
Buddha sangat menekankan ajaran tentang kemampuan diri sendiri,
tentang penyucian, tentang kemoralan, tentang pencerahan, tentang
kedamaian dan cinta kasih yang universal. Beliau amat menekankan
tentang perlunya pengetahuan, karena tanpa kebijaksanaan, pemahaman
terhadap batin tidak akan diperoleh dalam kehidupan ini.
(Prof. Eliot, "Buddhism and Hinduism")


Sang Buddha dan Keselamatan
Bukanlah Sang Buddha yang membebaskan manusia, akan tetapi Beliau
mengajarkan mereka untuk membebaskan diri mereka sendiri, sama seperti
Beliau telah membebaskan diriNya sendiri. Mereka menerima ajaran
Beliau tentang kebenaran, bukan karena hal itu berasal dariNya, tetapi
karena keyakinan pribadi, yang dibangkitkan oleh kata-kataNya, yang
timbul dari cahaya semangat mereka sendiri.
(Dr. Oldenburg, Seorang Sarjana Buddhis Jerman)


Bab 9 Kepercayaan       Ý


Sang Buddha Tidak Meminta Kepercayaan
Sang Buddha tidak hanya telah menyadari realitas yang terakhir: Beliau
juga membabarkan pengetahuanNya yang lebih tinggi, yang merupakan
ajaran terunggul, kepada "semua dewa dan manusia" secara amat jelas
dan bebas dari segala tabir mitologi dan selaput misteri. Akan tetapi,
di sini diberikan suatu bentuk yang begitu meyakinkan bahwa ia
mewujudkan dirinya sebagai hal yang nyata dan positif dari pembuktian-
sendiri bagi orang yang mampu mengikutiNya. Karena alasan ini Sang
Buddha tidak menuntut berbagai kepercayaan, tetapi menjanjikan
pengetahuan.
(George Grimm, "The Doctrine of the Buddha")


Bab 10 Agama Buddha Dan Agama-Agama Lainnya     Ý


Agama Hindu Sesudah Era-Buddhis
Berbagai jalan dalam mana agama Buddha telah mempengaruhi,
memodifikasi, mentransformasi, dan menghidupkan kembali agama Hindu di
antara semua sutra Filosofi Hindu, adalah diakui sebagai era sesudah-
Buddhis. Pemikiran terdahulu dari filsafat India berkenaan dengan
ajaran Karma dan Tumimbal lahir serta sistem pra-Buddhis lainnya telah
mencapai pengembangan sepenuhnya dari literatur Buddhis dan telah
disusun di atas dasar filosofis.
(Dr. S.N. Dasgupta)


Etika Universal
Tiada agama-agama di India sebelum masa agama Buddha dapat dikatakan
telah mampu merumuskan suatu kode etik dan kode agama yang secara
universal dan diwajibkan berlaku sah bagi semua orang.
(Dr. S.N. Dasgupta)


Agama Buddha adalah Agama Buddha
Agama Buddha (Buddhisme) dan agama Jain (Jainisme) sudah pasti
bukanlah agama Hindu atau bahkan Veda Dharma, meskipun mereka muncul
di India dan merupakan bagian yang menyatu dari kehidupan budaya dan
filsafat bangsa India. Penganut Buddha ataupun penganut Jaina memang
seratus prosen produk pemikiran dan budaya India, akan tetapi tidak
satu pun dari keduanya merupakan penganut Hindu. Adalah suatu
kekeliruan besar untuk menyatakan kebudayaan India sebagai kebudayaan
Hindu.
(Nehru, "Discovery of India")


Hutang Abadi kepada Sang Buddha
Adalah pendapat saya yang berhati-hati bahwasanya bagian penting dari
ajaran Sang Buddha sekarang ini membentuk bagian yang integral pada
Hinduisme. Tidaklah mungkin bagi Hindu India dewasa ini untuk
menelusuri kembali langkah-langkahnya dan melampaui reformasi besar
yang dibuat oleh Gautama yang dapat memberi pengaruh terhadap
Hinduisme. Dengan pengorbananNya yang demikian besar, dengan pelepasan-
agungNya, dan dengan kesucian yang tak bernoda dari hidupNya, beliau
meninggalkan kesan yang tak terhapuskan pada Hinduisme, dan Hinduisme
berhutang suatu hutang budi yang abadi kepada Sang Guru Agung
tersebut.
(Mahatma Gandhi, "Maha Bodhi")


Prinsip-prinsip yang Dominan
Suatu sistem yang tidak mengenal Tuhan Sang Pencipta seperti dalam
pengertian Barat, yang menyangkal adanya suatu jiwa/roh bagi manusia,
yang menganggap kepercayaan terhadap jiwa/roh yang abadi sebagai suatu
kesalahan, yang menolak berbagai keefektifan/kemanjuran dari pemujaan
dan persembahan kurban, yang menetapkan manusia untuk tidak bergantung
pada apapun melainkan kepada daya upaya mereka sendiri dalam mencapai
keselamatan, yang dalam bentuk aslinya tidak mengenal kaul atau sumpah-
sumpah untuk taat/patuh, sebagai hamba, serta tidak pernah mencari
pertolongan dari kekuasaan duniawi. Meskipun ia menyebar pada keaneka-
ragaman yang cukup besar dari dunia-kuno itu, ia menyebar dengan
kecepatan yang mengagumkan, dan masih tetap merupakan prinsip-prinsip
yang dominan bagi sebagian besar umat manusia saat ini.
(T.H. Huxley)


Pemikiran Buddhis Tentang Dosa
Pemikirannya tentang dosa agak berbeda dengan pemikiran kr****n. Dosa
menurut paham Buddhis hanyalah merupakan suatu ketidak-tahuan atau
kebodohan. Manusia yang buruk adalah manusia yang bodoh. Ia tidak
memerlukan hukuman dan penebusan dosa atau penghukuman yang demikian
besar sebagaimana ia memerlukan perintah-perintah. Ia tidak dipandang
sebagai "Melanggar Perintah Tuhan" ataupun sebagai seseorang yang
harus mengemis belas kasihan malaikat dan pengampunan surgawi. Akan
tetapi adalah perlu bagi sahabat-sahabat dari orang tersebut untuk
menjadikannya berakal sehat di dalam jalan kemanusiaan. Umat Buddha
tidak percaya si pendosa tersebut akan dapat meloloskan dirinya dari
akibat-akibat perbuatannya dengan upaya berdoa untuk tawar-menawar
dengan Tuhan.
(John Walters, "Mind Unshaken")


Para Dewa Butuh Keselamatan
Untuk pertama kalinya dalam sejarah umat manusia Sang Buddha
menasehati, meminta, dan memohon kepada manusia agar tidak menyakiti
suatu makhluk hidup, tidak memberikan pemujaan atau pujian atau kurban
kepada para dewa. Dengan segala kefasihannya dalam memberikan nasihat,
Yang Maha Agung mengumumkan dengan tegas bahwasanya para dewa sendiri
juga amat butuh keselamatan.
(Prof. Rhys Davids)


Bab 11
Dunia Dan Alam Semesta dan Dunia yang Tidak Memuaskan
Sang Buddha tidak murka kepada dunia ini. Beliau memandang dunia ini
sebagai sesuatu yang tidak memuaskan dan bersifat sementara, bukannya
dianggap sebagai sesuatu yang kejam atau buruk; adalah suatu ketidak-
tahuan/kebodohan, bukannya sebagai suatu pemberontakan. Beliau tidak
sedikit pun terusik terhadap orang-orang yang tidak mau mendengarkan
kepadaNya, serta tidak menunjukkan kegelisahan dan sifat yang lekas
marah.
(Prof. Eliot, "Buddhism and Hinduism")


Pertempuran Akbar
Keseluruhan alam semesta merupakan sebuah medan pertempuran yang maha
luas. Di mana-mana terjadi pertempuran. Suatu kehidupan (eksistensi)
tidak lain adalah suatu perjuangan yang sia-sia melawan kuman-kuman
penyakit yang mengerikan, molekul-molekul melawan molekul-molekul,
atom-atom melawan atom-atom, elektron-elektron melawan elektron-
elektron. Terlebih-lebih lagi, batin merupakan suatu kancah
pertempuran yang lebih dramatis. Bentuk-bentuk, bunyi-bunyi, cita-
rasa, dll merupakan perpaduan kekuatan-kekuatan yang saling
berinteraksi dan saling bertempur. Keberadaan yang nyata dari perang
membuktikan bahwa terdapat suatu keadaan kedamaian sempurna. Inilah
yang kita namakan Nibbana.
(Ven. Narada Thera, "The Bodhisatta Ideal")


Sumber:
Buddhism in the Eyes of Intellectuals, Ven. K. Sri Dhammananda, Oeij
Sian Pin (Alih Bahasa), Ir. Lindawati. T (editor)



Pages: 1 2 3 4 5 6 7 [8] 9 10 11 12 13
anything