To Kelana :
Ada,peraturan itu diatur dimana bhikkuni memang harus patuh kepada Bhikkhu. saya punya ebook inggrisnya Bhikkuni Patimokkha yang disusun dari 6 aliran Buddhisme dari Theravada sampai Mula Sarvastivada. ebook ini bisa diperoleh dari
www.buddhanet.net bagian pdf berjudul Bhikkhuni Patimokkha.
To Hikoza :
1. Terlahir menjadi wanita adalah kamma buruk, anda mesti menanyakan mama anda,apakah ia buruk. Terkadang budaya setempat ada ayng menekankan garis ayah dan garis ibu, dalam Dhamma,gender itu tidak berlaku. yang penting pikirannya. Hanya saja bagi wanita,ada tantangan menjadi bhikkhuni terutama saat menstruasi,saat menopause dimana gejolak pikiran itu sering kacau, namun jika ia melatih pikirannya,tidak akan masalah.
2. tubuh Ke Buddhaan diraih laki-laki, ini adalah filosofi Mahayana yang tercampur ke kultur setempat. Siddhatta ketika menjadi Boddhisatta berkalpa-kalpa terdahulu pernah terlahir menjadi seorang wanita. tubuh terakhir Bodhisatta sebagai Gautama Buddha memang pria, namun jangan dijadikan patokan bahwa wanita tidak bisa meraih kesempurnaan. semua orang adalah Bodhisatta yang sedang belajar meraih Nibbana.
3. wanita penggoda laki-laki , ingat objek diluar adalah netral. terletak pada laki-lakinya apakah ia tergoda atau tidak. atau kasarnya tanya ke mama kamu,apakah dia penggoda papa kamu,mungkin terdengar sangat kurang ajar.
Wanita dan Pria adalah kesetaraan gender sama halnya kasta adalah sama dimata Buddha.