Saya dulu pernah tuh divihara yang panitianya semua gahar2 men!! serem abis, belok dikit aja langsung disemprot, belum lagi kalau bicara en ketahuan tuh bisa2 kena tapak 18 naga ckckckckck, btw apa sich salah mereka? toh kalau memang topik itu menarik dan suasana kondusif untuk mendengarkan ga bakal ada orang yang mau ribut dong, setahu saya sich dalam agama Buddha ga ada pemaksaan kudu dengar deh. Setiap pribadi mempunyai kebebasan pribadi mereka tuh, dan mereka berhak melakukan apa saja tentunya dengan konsekuensi kamma, jikalau kita memberitahu dan mereka tidak mau mendengar ya itu urusan mereka, kita telah berusaha tetapi yang menjalankan kan mereka juga kan?
Ngai dulu juga pengurus Vihara (heuheuheu) tapi setiap dengar ada yang ribut ya biarin aja, toh itu urusan mereka, cobalah kasih topik yang menarik gitu, pasti mereka bersedia mendengarkan kok.
Soal bangga sebagai Buddhist, hehehehe, wo kemana-mana selalu pake kalung buddhist didepan baju, en bukan disimpan, biar mereka2 pada tahu, kalau gua nih salah satu makhluk yang terkategorikan "langka", karena buddhist itu "pinter" en "berani tanggung jawab" hehehehehe