yach gak apa-apa toch aku tetap menulis. siapapun gak ada yang tahu keadaan yang sebenarnya kan... beeetuuul....!?!!
masa ada diskriminasi sich.... pada kenapa sich... mmg ada bagian apa yang tersinggung?
Pada bagian apa? Pada bagian bahwa pendapat Anda sama sekali tidak Buddhistik dan rasionalis. Anda membentuk sebuah opini bahwa Buddhisme (dan agama lain) adalah benar, tetapi masih belum menunjukkan jalan yang jelas. Anda menganggap hanya dari Kr1stiani-lah jalan ditunjukkan dengan jelas. Kemudian Anda menggiring semua opini ke arah iman Kr1stiani; menjustifikasi bahwa semua komentar teman-teman lain sebagai salah; dan Anda menyatakan secara langsung dan tidak langsung bahwa komentar Anda-lah yang paling benar (seolah sudah tercerahkan).
Anda tidak paham apa itu Buddhisme, dan lalu dengan modal ingatan akan referensi-referensi Buddhisme; Anda berlagak sudah mengetahui Buddhisme. Anda sering menentang komentar teman-teman di sini yang padahal komentarnya adalah senada dengan komentar para bhikkhu, para
scholar, bahkan senada juga dengan Tipitaka. Anda hanya membuat kebingungan besar bagi orang yang tidak memahami Buddhisme. Ditambah lagi dengan gaya bahasa Anda yang Anda susun secara rumit seperti itu, seolah ingin menunjukkan cara bicara orang yang cerdas; padahal cara bicara yang rumit adalah tanda bahwa orang tidak cerdas memposisikan bahasanya di depan umum.
Anda tetap tidak mau mendengar nasihat teman-teman di sini, tetap menutup mata dari fakta-fakta yang disajikan; dan tetap keras kepala untuk menginjili teman-teman di sini dengan cara yang aneh. Tidak ada diskriminasi atau yang tersinggung di sini. Tapi jika cara Anda seperti ini terus, Anda hanya terlihat sebagai "pengacau".