//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Bhaisajyaraja Saha Bhaisajyasamudgata Bodhisattva Dhyana Sutra  (Read 8534 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Wolvie

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 805
  • Reputasi: 25
Re: Bhaisajyaraja Saha Bhaisajyasamudgata Bodhisattva Dhyana Sutra
« Reply #15 on: 11 January 2012, 02:25:21 AM »
“Setelah menerima obat Haritaki, Sang Suryagarbha kemudian membacakan suatu dharani penting untuk memenuhi keinginan dari tetua tadi. Setelah menerima pemberkatan tersebut perasaan Sresthika Jyotisprabha menjadi sangat gembira, lalu ia bersujud kepada para Buddha di sepuluh penjuru semesta dan ia pun bersumpah : `Dari bahan-bahan yang kuperoleh dari pegunungan Himalaya, saya telah berhasil meramu obat yang menurut Sang Bhadanta adalah suatu Buddha-Jnana. Kupersembahkan pula obat tersebut kepada Sang Bhadanta dan para sangha., untuk itu saya memohon kepada Sang Bhadanta untuk memberkati ku agar cita-citaku dapat terwujud. Adapun cita-citaku adalah untuk tidak lagi mengharap berkah anugerah dari sorga atau alam semesta, melainkan berjuang dan mencurahkan usahaku ke jalan menuju Anuttara Samyaksambodhi dan menjadi Buddha di masa yang akan datang. Akan tetapi sekalipun aku nanti belum mencapai tingkat keBuddhaan, jika ada umat yang telah mendengar/mengenal namaku lalu ia rajin mengucapkannya dengan penuh konsentrasi, pastilah tiga macam penyakit pada dirinya akan lenyap. Ketiga penyakit itu yaitu :

1. Empat ratus macam penyakit fisik yang ada di dalam tubuhnya. Penyakit ini akan tersembuhkan setelah sang umat mengucapkan nama saya;

2. Penyakit pikiran berupa pandangan keliru dan kebodohan. Penyakit ini pun akan tersembuhkan sehingga mereka tak akan terjatuh kealam Durgati ( Alam Kesedihan) dan setelah aku menjadi Buddha nanti, ia akan dapat terlahirkan di Negeri Buddhaku, di mana di sana mereka akan aku bina hingga mereka dapat memiliki Buddha-Jnana di jalur Mahayana, dengan demikian maka mereka akan terhindar dari terlahir di alam kesedihan selamanya.

3. Penyakit kehidupan, di mana makhluk hidup yang ada di alam Jambudvipa dan Tridusgati (Tiga alam rendah: Alam Neraka, Alam Setan Lapar, Alam Binatang) selalu terlibat dalam kesengsaraan hidup. Jika mereka membaca nama saya maka mereka akan terhindar dari kesengsaraan. Jika hal ini tak terwujud, maka aku rela untuk tidak menjadi Buddha.

Demikian pula umat yang dengan rajin dan tekun selalu melakukan pujaan, sekedar merenung, atau melakukan dhyana terhadap gambaran saya maka ia pun akan terbekati dengan kekuatanku sehingga Tiga Halangan (Tri Avarana = Klesa, Karma, Vipaka) akan musnah dan lahir batinnya menjadi sedemikian sucinya bagaikan beningnya mustika lazuardi. Bagi yang telah mencapai level ini maka ia akan menguasai keahlian Samata-Jnana dan kebodhiannya tidak akan pernah luntur.”

“Setelah mengucapkan sumpah tersebut lalu Sang Sresthika Jyotisprabha bersujud kepada para Tathagata di sepuluh penjuru semesta hingga kepalanya menyentuh lantai lalu ia menaburkan bunga ke atas kepala Bhiksu Suryagarbha sambil berkata: `Oh, Bhadanta yang terhormat! Hanya berkat karma-karma baik yang kutanam dimasa lalu sajalah maka di kehidupan ini saya berkesempatan baik dapat bertemu dengan Bhadanta serta mendengar dharma Samata-Jnana Buddha yang Bhadanta ajarkan. Berkat dharma itulah maka pikiranku menjadi tersadarkan dan akupun dapat memiliki Kebijaksanaan yang luhur guna mencapai pembebasan diri. Maka dari itulah saya berani mengucapkan sumpahku di hadapan Bhadanta untuk membangkitkan bodhicitta-ku serta menempuh jalan Anuttara Samyaksambodhi. Oh, Bhadanta, sekiranya sumpahku itu memang benar adanya dan jika saya memang dapat mencapai keBuddhaan, maka saya minta diberi pertanda agar bunga yang kutaburkan di atas kepala Bhadanta dapat berubah menjadi Puspa-Chatra (tudung/paying bunga) yang besar dan indah untuk menaungi kepala Bhadanta, demikian permohonanku".

"Setelah Sang Jyotisprabha selesai mengucapkan permohonan tersebut, serta-merta bunga-bunga yang ia taburkan di atas kepala Sang Bhiksu perlahan-lahan terangkat ke atas lalu bersatu membentuk tudung raksasa yang memancarkan sinar berwarna keemasan. Para hadirin yang ada di pertemuan tersebut merasa sangat kagum atas keindahan yang mereka saksikan, lalu mereka memberikan pujian kepada Sang Srestika Jyotisprabha: `Sadhu! Sadhu! Sadhu! Oh Maha Srestikha! Sumpah anda benar-benar luhur dan agung, selain itu anda juga memiliki kekuatan yang luar biasa. Kami yakin bahwa anda pasti akan mencapai keBuddhaan di masa mendatang, lebih dari itu kami pun menjadi memiliki kesempatan yang cerah pula untuk menempuh Jalan Kebodhian. Kami sungguh-sungguh yakin akan hal itu tanpa keraguan sedikitpun!"

Offline Wolvie

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 805
  • Reputasi: 25
Re: Bhaisajyaraja Saha Bhaisajyasamudgata Bodhisattva Dhyana Sutra
« Reply #16 on: 11 January 2012, 02:26:58 AM »
"Pada waktu itu adik dari Sang Sresthika Jyotisprabha yang bernama Vidyuprabha yang juga sedang berada di tengah-tengah pertemuan tersebut, setelah menyaksikan kejadian yang menakjubkan tadi serta menyaksikan kebulatan tekad kakaknya untuk membangkitkan bodhicitta-nya yang dalam. Ia pun menjadi bergembira lalu ia berkata kepada kakaknya: "Wahai kakakku yang terhormat, aku juga ingin berperan seperti dirimu. Aku juga telah meramu berbagai macam obat, seperti Air Manda ( minuman dari lemak susu yang di campuri obat) juga beberapa macam Osadhi (ramuan obat berkhasiat). Saya bermaksud untuk menyumbangkan obat-obatan ramuanku ini kepada siapa saja secara adil dan merata". Setelah mendengar perkataan adiknya tersebut Sang Sresthika menjawab: `Baik sekali niatmu! Laksanakan saja apa yang menjadi kebijaksanaanmu!'. Berkat restu dari kakaknya, maka Sang Vidyuprabha pun merasa sangat gembira, lalu ia menjawab: "Oh, kakakku, Sekarang aku telah siap mengikuti jejak langkah yang kakak tempuh dan aku pun telah berniat untuk membangkitkan bodhicitta-ku serta menempuh jalan Anuttara SamyakSamboddhi! Lalu jawab sang Sresthika, "Oh, adikku yang bijak, sungguh baik sekali, jika kau telah berniat membangkitkan bodhicitta-mu maka segeralah kamu bersujud kepada para Tathagata di sepuluh penjuru semesta, lalu berlututlah di hadapan Maha Bhadanta Suryagarbha dan ucapkan sumpahmu untuk menempuh jalur keBuddhaan".

"Lalu Sang Vidyuprabha pun melakukan apa yang telah di lakukan oleh kakaknya dan kembali ia berkata kepada kakaknya. `Oh kakakku yang terhormat, semua obat-obatan dan air manda buatanku yang ada di rumah telah aku persembahkan kepada khalayak umum yang membutuhkannya. Saya juga telah melakukan puja kepada para Tathagata serta mempersembahkan bunga-bunga segar, saya juga telah bersumpah di depan Bhiksu Suryagarbha dengan cara yang sama seperti yang kakak lakukan, kini saya telah menyediakan sekeranjang bunga Sudhi Padma (teratai), bunga ini akan aku taburkan ke udara. Jika sumpah dan niatku memang ikhlas maka saya minta diberi pertanda agar bunga-bunga yang aku taburkan nanti dapat berubah menjadi pohon".

"Kemudian Sang Vidyuprabha langsung menaburkan bunga-bunga yang ada di keranjangnya dan seketika itu pula semuanya berubah menjadi pohon Bodhi yang bertebaran di udara. Keajaiban ini juga di saksikan oleh semua yang hadir di pertemuan itu, dengan perasaan kagum mereka menyampaikan pujian kepada Sang Vidyuprabha dengan serentak: `Oh, Maha Sresthika Vidyuprabha, keajaiban yang anda tampilkan sama menakjubkannya dengan keajaiban yang di tampilkan oleh kakak anda, untuk itu kami pun yakin bahwa engkau pun akan dapat mencapai keBuddhaan di masa yang akan datang".

Lalu Sang Buddha beralih ke Arya Ananda, "Oh, Arya Ananda yang bijak, obat Haritaki yang diramu dari bahan-bahan yang dikumpulkan oleh Sresthika Jyotisprabha dari daerah pegunungan Himalaya dan dipersembahkan kepada para sangha, ternyata memang bermanfaat. Setelah mereka mengkonsumsi obat Osadhi itu, dua macam penyakit yang telah lama diderita berhasil disembuhkan. Kedua macam penyakit itu adalah:

1. Ketidakseimbangan di antara Catur Maha-Dhatu (Empat Unsur Fisik: tanah,air, api, udara).

2. Penyakit batin/pikiran berupa perasaan resah, cemas, gelisah akibat adanya Klesa sehingga mengakibatkan kejengkelan, marah-marah, kebencian akibat Tri Akusala-Mula (Tiga Akar Kejahatan)

"Oh, Arya Ananda, setelah kedua macam penyakit itu tersembuhkan maka mereka dapat membangkitkan bodhicitta-nya sehingga mereka dapat menempuh jalan menuju Anuttara Samyaksambodhi. Karena hal itulah maka para sangha itu menjadi gembira dan berseru `Betapa Bahagianya! Kini kami pasti akan mencapai tingkat keBuddhaan di masa yang akan datang!' Lalu para sangha tersebut berembug untuk mencari cara memberikan penghargaan kepada Sang Sresthika agar budi baiknya selalu dikenang, karena bekat obat osadhi-nya lah maka kini mereka semua memiliki status Dharma-Raja dan memiliki kekuatan terhadap Tigaribu Maharibu sistim dunia. Lalu mereka bersepakat untuk memberikan gelar kehormatan kepada Sang Sresthika Jyotisprabha, yaitu `Bodhisttva Bhaisajyaraja' yang artinya Bodhisattva Raja Obat."

Offline Wolvie

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 805
  • Reputasi: 25
Re: Bhaisajyaraja Saha Bhaisajyasamudgata Bodhisattva Dhyana Sutra
« Reply #17 on: 11 January 2012, 02:28:42 AM »
"Oh, Arya Ananda, pada saat Sang Bhaisajyraja mendengar mereka memberinya gelar `Bhaisajyaraja' perasaannya menjadi sangat terharu lalu ia pun berterimakasih kepada sangha, `Oh, para Maha Bhandanta sekalian! Kalian telah berbaik hati memberiku gelar yang terhormat, untuk itu dengan gelarku yang baru ini, aku memohon kepada yang berkuasa agar dari tanganku dapat menghujani para umat dengan obat osadhi sehingga mereka semua dapat terbebas dari penyakit apapun. Bagi mereka yang mengenal nama saya, atau melakukan puja kepada saya, atau melaksanakan dhyana terhadap saya, maka setelah mereka menerima obat dharma dariku berupa "Dharani Luhur Tanpa Batas" ini, maka karma-karma buruk mereka akan terhapus dan apa yang mereka cita-citakan akan terwujud. Jika saya telah mencapai keBuddhaan maka jasa-jasa yang mereka perbuat pasti akan mendapat pahala yang setimpal".

"Oh, Arya Ananda, pada waktu Sang Bodhisattva Bhaisajyaraja berbicara kepada para sangha, tiba-tiba muncul sebuah Sapta-Ratna Chatra (Tudung/Payung 7 Mustika) di langit lalu perlahan-lahan turun ke kepala Sang Bhaisajyaraja. Tudung tersebut memancarkan sinar yang terang serta mengeluarkan bunyi nyanyian syair (gatha) dengan kata-kata sebagai berikut :

Oh, sang Mahasattva yang berhati tulus dan berbudi luhur,
Yang mendanakan Osadhi berkhasiat kepada para umat,
Pastilah ia akan mencapai keBuddhaan di masa mendatang,
Yang akan di kenal sebagai Buddha Vimala-Netra,
Yang akan menyelamatkan banyak dewa dan manusia,
Memancarkan perasaan cinta kasih yang tak terbatas,
Dengan Panca-Caksu (Mata Kebijakan) menerangi kegelapan,
Dialah Sang Bhaisajyaraja, seorang calon Buddha yang Maha-Karuna".

"Setelah mendengar gatha-gatha tersebut Sang Bhaisajyaraja menjadi sangat bahagia lalu dengan tenang ia mulai memasuki samadhi yang bernama Atyantabhava-vyuha Samadhi. Di dalam Samadhi yang luhur ini ia dapat melihat demikian banyak para Tathagata yang berada di sepuluh penjuru semesta dan sejak saat itu pula karma buruknya menjadi terhapus total dan ia pun terbebas dari roda kelahiran dan kematian sepanjang 900 Koti Asamkhya Kalpa lamanya".

"Oh, Arya Ananda, karena adik dari Bodhisattva Bhaisajyaraja yang bernama Vidyuprabha itu juga mengikuti jejak kakaknya menyumbangkan obat-obat berkhasiat kepada khalayak umum, maka ia pun juga memperoleh berkah pahala yang berlimpah. Oleh karena itu banyak sekali umat-umat yang datang dan menyampaikan pujian kepadanya: `Oh, Sang Sresthika Vidyuprabha, obat yang anda berikan sungguh sangat berkhasiat, baik kami maupun para sangha yang mengkonsumsi obat anda dapat merasakan pulihnya tenaga kami sehingga kami mampu menjalankan dharma bertingkat tinggi dengan baik. Lalu mereka pun berrembug untuk memberikan gelar kepadanya yang akhirnya disepakati untuk memberikan gelar `Bodhisattva Bhaisajyasamudgata' yang artinya Bodhisattva Pembuat Obat Mujarab. Mendengar gelar yang baru mereka berikan, ia langsung mengucapkan sumpahnya dengan penuh khidmat: `Saya ucapkan terimakasih atas kebaikan hati para hadirin pecinta dharma yang telah memberiku gelar yang sangat terhormat. Sebagai balas budi dariku maka saya berjanji bahwa apabila saya dapat mendapatkan Pari-Suddha Dasa-Bala (10 Macam Kekuatan Suci) maka siapa saja yang mengkonsumsi obatku dan yang pernah mengenal namaku, maka penyakit yang merusak fisik dan mental yang berasal dari Klesa itu akan segera terpadamkan hingga musnah total. Mereka yang selalu tekun melakukan puja kepadaku, memuliakan namaku, atau melakukan dhyana terhadapku, maka akan aku selalu berikan obat osadhi ramuan dari pegunungan Himalaya tersebut agar mereka dapat segera terbebaskan dari siklus kelahiran dan kematian hingga akhirnya dapat mencapai kebodhian".


Offline Wolvie

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 805
  • Reputasi: 25
Re: Bhaisajyaraja Saha Bhaisajyasamudgata Bodhisattva Dhyana Sutra
« Reply #18 on: 11 January 2012, 02:31:16 AM »
"Mendengar sumpah dari Sang Bhaisajyasamudgata para hadirin merasa sangat senang dan bahagia, maka mereka semua melepaskan kalung keyura yang mereka kenakan lalu melemparkannya ke atas kepala Sang Bhaisajyasamudgata sebagai tanda penghormatan, akan tetapi kalung-kalung keyura tadi langsung berubah menjadi sebuah meja besar yang berkaki banyak yang terbuat dari tujuh macam mustika, meja tersebut mengambang di udara dan memancarkan sinar berwarna keemasan serta mengeluarkan bunyi nyanyian syair (gatha) dengan kata-kata sebagai berikut:

Oh, Sang Mahasattva yang berhati mulia,
Yang telah bersumpah melaksanakan keinginannya,
Menolong umat sengsara mencapai pembebasannya,
Dengan penuh tekad dan ketulusan.
Di masa datang ia akan menjadi Buddha,
Buddha Vimalagarbha adalah namanya,
Sedemikian banyak umat yang tenggelam di lautan kesengsaraan,
Sang Bodhisattva yang Maha-Karuna akan menyelamatkannya".

"Oh, Arya Ananda, aku meminta agar kamu perhatikan dan ingat baik-baik apa yang telah aku sampaikan tadi, sepatah katapun jangan sampai terlupakan, karena ke dua Bodhisattva tersebut adalah Dharmaputra yang akan di nobatkan oleh para tathagata di Tiga Masa, yaitu masa lampau, sekarang, dan yang akan datang. Maka siapa saja yang berkesempatan mengenal nama mereka pastilah akan sukses dalam melaksanakan dharma hingga tercapainya pembebasan diri, tak akan terserat siklus kelahiran dan kematian, serta akan selalu berkesempatan bertemu dengan para Buddha dan Bodhisattva".

"Bila terdapat putera-puteri berbudi yang bertekad dan bersungguh-sungguh untuk dengan tekun dan rajin membaca mantra dari kedua Bodhisattva ini, atau melakukan dhyana terhadap mereka, maka di masa sekarang juga mereka dapat bertemu dengan mereka. Selain itu mereka juga dapat berjumpa dengan para tathagata dari masa periode Samanta-Kalpa. Demikian pula ia pun akan dapat terlahir di masa yang sama pada kemunculan para Buddha di masa yang akan datang di alam manapun. Dengan demikian maka kebijaksanaan mereka tidak akan pernah luntur hingga tercapainya Anuttara samyaksambodhi.".

Kemudian, Arya Ananda bangkit dari tempat duduknya lalu ber-anjali dan bersujud di hadapan Sang Buddha, lalu mengelilingi Beliau sebanyak tujuh kali lalu ia bertanya.

"Oh Bhagawan yang termulia! Apakah gerangan nama dari sutra yang baru saja Sang Bhagawan khotbahkan dan bagaimana kami harus mengamalkannya?"

"Oh, Arya Ananda, dengarkanlah dan perhatikanlah baik-baik, dharma penting ini di namakan sebagai `Pemusnah Karma dan Rintangan Buruk' atau dinamakan pula `Mantra Ampuh Pemusnah Karma Buruk' atau dinamakan pula `Obat Osadhi Amrta Mujarab Penyembuh Penyakit dan Klesa' atau dinamakan pula `Bhaisajyaraja Saha Bhaisajyasamudgata Bodhisattva Dhyana Sutra".

"Oh, Arya Ananda, setelah aku ber-parinirvana nanti, jika ada bhiksu atau bhiksuni berkesempatan baik dapat mengenal sutra ini lalu bertekad untuk mempelajari dan mempraktekkannya maka hanya dalam waktu sekejap saja karma buruk mereka dari Empat Prajika (dosa karena membunuh, mencuri, berzinah, dan berdusta) akan terhapus secara total. Juga jika terdapat upasaka atau upasika yang juga berkesempatan baik dapat mengenal sutra ini lalu bertekad dan bersungguh-sungguh untuk secara rajin dan tekun mempelajari dan mempraktekkannya maka hanya dalam waktu sekejap pula, karma buruk mereka akibat melanggar Panca-sila atau Attanga-Sila akan terhapuskan secara total. Demikian pula bagi Raja, Pejabat Raja, para Kasta Ksatriya, Grhapati (sesepuh), Vesa (pedagang), ataupun Sudra ( petani), serta umat lainnya, karma buruk mereka akibat Lima Perbuatan Durhaka (Pancanantraya), Sepuluh Perbuatan Jahat ( Dasa Akusala Karma Patha), juga akan terhapuskan jika mereka berkesempatan mengenal sutra ini, mempelajari dan mempraktekkannya".

"Oh, Arya Ananda, kemunculan Bodhisattva Bhaisajyaraja dan Bodhisattva Bhaisajyasamudgata ke dunia Jambudvipa ini dapat dikatakan sebagai Obat Osadhi yang diberikan untuk mengobati para umat yang ada di alam dan kehidupan ini".

Usai mengkhotbahkan dharma agung ini Sang Buddha kembali masuk ke dalam samadhiNya yang tenang dan dalam. Sang Grhapati Putra Ratnakuta, Arya Ananda dan para hadirin merasa sangat gembira telah memperoleh dharma agung ini. Sekitar 5.000 orang sesepuh mencapai tingkatan Anutpatika Dharma Ksanti, sekitar 10.000 Bodhisattva mencapai tingkatan Surangama Samdhi Nirdesa, 500 bhiksu murid dari Sang Sariputra tersucikan lahir batinnya dan mencapai tingkat arahat, dan para Dewa dari Delapan Kelompok Dewa berhasil membangkitkan bodhicitta mereka setelah mereka semua mendengar dharma ini. Kemudian para hadirin pun bersujud dengan khidmat kepada Sang Buddha lalu pergi meninggalkan pesamuan dharma ini.
________________________________________
sumber: http://www.fodian.net/world/1161_in.html

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Bhaisajyaraja Saha Bhaisajyasamudgata Bodhisattva Dhyana Sutra
« Reply #19 on: 11 January 2012, 05:34:14 AM »
Quote
"Oh, Arya Ananda, setelah aku ber-parinirvana nanti, jika ada bhiksu atau bhiksuni berkesempatan baik dapat mengenal sutra ini lalu bertekad untuk mempelajari dan mempraktekkannya maka hanya dalam waktu sekejap saja karma buruk mereka dari Empat Prajika (dosa karena membunuh, mencuri, berzinah, dan berdusta) akan terhapus secara total.

gampang benar menghapus perbuatan parajika dengan mempelajari dan praktek sutra saja !! :o
« Last Edit: 11 January 2012, 05:36:09 AM by adi lim »
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline xenocross

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.189
  • Reputasi: 61
  • Gender: Male
Re: Bhaisajyaraja Saha Bhaisajyasamudgata Bodhisattva Dhyana Sutra
« Reply #20 on: 11 January 2012, 08:03:10 AM »
gampang benar menghapus perbuatan parajika dengan mempelajari dan praktek sutra saja !! :o
gak gampang, aku dari dulu bingung apa maksud dari "praktek" tsb
setelah lama belajar mahayana, ternyata kalimat2 dalam sutra punya arti mendalam, kadang satu kalimat perlu penjelasan 2 halaman. Jadi ya sulit kalau tidak tahu apa arti sebenarnya sutra ini. Dari luar sekilas hanya pujian terhadap Buddha Bhaisajaguru. Tapi arti sebenarnya saya gak tahu
Satu saat dari pikiran yang dikuasai amarah membakar kebaikan yang telah dikumpulkan selama berkalpa-kalpa.
~ Mahavairocana Sutra