MAHAYANA ARYA SANGHATA SUTRA DHARMAPARYAYA
Sujud saya kepada Sang Raja Buddha Vajrapani Trailokyavijaya Tathagata.
Sujud saya kepada Sang Sakyamuni Tathagata.
Sujud saya kepada Semua Buddha dan Bodhisattva.
Om Vajrasattva Hum
Namah Sarvabuddhabodhisattvebhyah Demikianlah telah ku dengar. Sang Bhagava sedang berada di Rajagraha, Puncak Gunung Griddhrakuta, bersama-sama dengan kumpulan besar dari 32.000 Bhiksu, termasuk Yang Patut Dihormati Ajnata Kaundinya, Yang Patut Dihormati Maha-maudgalyayana, Yang Patut Dihormati Shari-Putra, Yang Patut Dihormati Maha-Kashyapa, Yang Patut Dihormati Rahula, Yang Patut Dihormati Bakkula, Yang Patut Dihormati Bhadravasa, Yang Patut Dihormati Bhadrashri , Yang Patut Dihormati Nanda Shri, Yang Patut Dihormati Jangula, Yang Patut Dihormati Subhuti, Yang Patut Dihormati Revata, Yang Patut Dihormati Nanda-sena, Yang Patut Dihormati Canandena. dan Banyak Biksu Lainnya. Dan Bersama-sama dengan 62.000 bodhisattva, termasuk Maitreya Bodhisattva Mahasattva, Sarva-shura Bodhisattva Mahasattva, Kumara Bodhisattva Mahasattva, Kumaravasina Bodhisattva Mahasattva, Kumarabhadra Bodhisattva Mahasattva, Anuna Bodhisattva Mahasattva, Manjusri Kumara Bodhisattva Mahasattva, Samantabhadra Bodhisattva Mahasattva, Sudarsana Bodhisattva Mahasattva, Bhaisajya Raja Bodhisattva Mahasatttva, Vajrasena Bodhisattva Mahasattva dan banyak Bodhisattva Mahasattva lainnya, dan bersama-sama dengan 12.000 Dewa Putra, termasuk Dewa Putra Arjuna, Dewa Putra Bhadra, Dewa Putra Subhadra, Dewa Putra Dharmaruci, Dewa Putra Candana Garbha, Dewa Putra Candavasi, Dewa Putra Candana, Dewa Putra Candanasena dan banyak Dewa Putra Lainnya, dan ikut pula 8.000 Dewa Putri termasuk di dalamnya Dewa Putri Mirdamgini, Dewa Putri Prasadavati, Dewa Putri Mahatmasamprayukta, Dewa Putri Varsasriya, Dewa Putri Padmasriya, Dewa Putri Prajapativasini, Dewa Putri Balini, Dewa Putri Subhayukta, dan banyak Dewa Putri lainnya. Dan bersama-sama dengan 8.000 Raja Naga, termasuk Raja Naga Apalala, Raja Naga Elapatra, Raja Naga Timingila, Raja Naga Kumbha Sara, Raja Naga Kumbhasirsha, Raja Naga Sunanda, Raja Naga Susakha, Raja Naga Gava sirsha, dan Banyak Raja Naga yang lainnya.
Mereka semua menuju ke Raja Graha, Puncak Gunung Griddhrakuta, Tempat Sang Bhagava Sakyamuni Tathagata Arhan SamyakSamBuddha berdiam. Ketika Mereka tiba disana, Mereka bersujud dengan Kepala menyentuh Kaki Sang Bhagava, lalu memutari Sang Bhagava (melakukan Pradasikna) sebanyak Tiga kali kemudian Mereka semua duduk berhadapan dengan Sang Bhagava. Sang Bhagava menerima kedatangan Mereka dengan tetap diam. Kemudian Sang Sarva shura Bodhisattva Mahasattva bangkit dari tempat duduk-Nya, meletakkan jubah bagian atasnya diatas bahunya, menekuk Lutut kanannya menyentuh tanah, merangkapkan kedua tangannya (melakukan Anjali) bersama-sama dan bersujud membungkukkan dirinya kepada Sang Buddha. Dia lalu berkata kepada Sang Buddha:" Yang Dimuliakan Dunia, berjuta-juta Dewa Putra, berjuta-juta Dewa Putri, dan berjuta-juta Bodhisattva telah berkumpul. Yang Dimuliakan Dunia, berjuta-juta Sravaka dan juga Raja Naga telah berkumpul dan duduk untuk mendengar Dharma. Lengkaplah sudah, berkenanlah Yang Telah Datang, Yang Maha Suci, Yang Telah Mencapai Penerangan Agung, untuk mengajarkan berbagai jenis pendekatan menuju jalan Dharma sehingga dengan seketika mereka mendengar-Nya, bagi mereka yang sudah berusia lanjut akan tersucikan semua rintangan karmanya, dan bagi mereka yang berusia muda akan melakukan usaha besar dalam dharma yang luhur dan akan mencapai keunggulan khusus, dan perbuatan luhur mereka tidak akan menurun, tidak sedikitpun menurun dan tidak akan mengalami penurunan keseluruhan.
Dia berkata demikian dan Sang Buddha bersabda kepada sang Bodhisattva, Sang Sarva shura yang luhur demikian: "Sarva shura, pemikiran kamu untuk menanyakan kepada Sang Tathagata untuk hal ini adalah baik, sangat baik. Oleh karena itu, Sarva shura, dengarlah baik-baik dan penuh perhatian, dan simpanlah dalam pikiran, Saya akan memberitahukan-mu." Setelah berkata kepada Sang Buddha, "Tepat sekali," Sang Bodhisattva, Sang Sarva shura yang luhur mendengarkan dengan penuh perhatian pada Sang Buddha.
Sang Buddha bersabda demikian kepadanya: "Sarva shura, ada sebuah Dharmaparyaya yang disebut Sanghata yang bahkan sampai sekarang masih ada di dalam bumi ini. Siapapun yang mendengar Sanghata Dharmaparyaya ini akan menyebabkan lima rintangan karma beratnya yang tak henti-hentinya menjadi tersucikan, dan mereka tidak akan pernah menolak pencapaian Yang Tiada Tandingan, Sempurna, dari Penerangan Agung. Sarva shura, apa yang kamu pikirkan tentang hal ini? Jika kamu berpikir bahwa mereka yang mendengar Sanghata Sutra ini akan menghasilkan banyak sekali jasa kebajikan sebanyak jasa kebajikan yang dimiliki Seorang Tathagata, kamu seharusnya tidak melihatnya demikian."
Sarva shura berkata, "Baik, lalu bagaimana itu harus terlihat?"
Sang Buddha bersabda: "Sarva shura, Para Bodhisattva itu, Para mahluk yang berjumlah banyak itu akan juga menghasilkan banyak sekali jasa kebajikan sebanyak jasa kebajikan yang dimiliki Semua Tathagata Arahat SamyakSamBuddha yang jumlahnya sebanyak jumlah pasir di sungai gangga. Sarva shura, mereka yang mendengar Sanghata Dharmaparyaya ini tidak akan pernah berpaling. Mereka akan melihat Sang Tathagata, mereka tidak akan terpisah dari penglihatannya pada Sang Tathagata, mereka akan tercerahkan sempurna menjadi Tathagata Arahat SamyakSamBuddha. Dharma luhur yang akan mereka capai semuanya tidak akan ditundukkan oleh si jahat mara. Sarva shura, mereka semua yang mendengar Sanghata Sutra ini akan memahami kemunculan dan penghentian."
Lalu pada saat itu, semua dari Para Bodhisattva itu bangun, meletakkan jubah bagian atas pada bahunya, meletakkan lutut kanannya menyentuh tanah, dan bertanya kepada Sang Buddha, "Yang dimuliakan dunia, berapa banyak jasa kebajikan yang dimiliki oleh Seorang Tathagata?"
Sang Buddha bersabda demikian: "Wahai Para Putra yang berasal dari garis keturunan, dengarkanlah ukuran jasa kebajikan yang dimiliki oleh Seorang Tathagata. Itu adalah seperti demikian: Untuk membuat persamaannya, seperti besarnya jasa kebajikan yang banyak sekali dari jumlah Para Bodhisattva Dasa Bhumi yang abadi dalam tingkat sepuluh seperti adanya tetesan air dalam maha samudra, dan butiran-butiran debu pada jambudvipa, dan butiran pasir dalam sungai gangga, jasa kebajikan yang dimiliki oleh Seorang Tathagata adalah jauh lebih besar dari itu semua, perihal mahluk hidup yang mendengar Sanghata Dharmaparyaya ini, jumlah besar jasa kebajikan yang akan mereka hasilkan bahkan lebih besar dari itu semua. Adalah tidak mungkin untuk mencapai batas dari jumlah besar jasa kebajikan itu dengan menghitungnya. Sarva shura, setiap orang yang merasa riang-gembira pada saat itu, pada saat mereka mendengarkan sabda-sabda ini, akan menghasilkan jumlah besar jasa kebajikan yang tak dapat dihitung."
Lalu Sang Bodhisattva, Sang Sarva shura yang luhur, berkata demikian pada Sang Buddha: "Yang dimuliakan dunia, siapa dari para mahluk hidup itu yang sangat kehausan untuk Dharma itu?"
Setelah dia berkata demikian, Sang Buddha bersabda demikian kepada Sang Bodhisattva, Sang Sarva shura yang luhur: "Sarva shura, ada dua mahluk hidup yang sangat kehausan untuk Dharma itu. Jika kamu bertanya-tanya yang manakah mereka dari kedua itu, Sarva shura, mereka adalah seperti demikian: Seseorang yang mempunyai pikiran sama terhadap semua mahluk hidup, yang kedua, Sarva shura, setiap orang yang setelah mendengar Dharma ini menyatakannya dengan benar dan sepenuhnya kepada semua mahluk hidup dengan sama."
Sang Bodhisattva, Sang Sarva shura yang luhur berkata: "Yang dimuliakan dunia, Siapakah yang setelah mendengar Dharma ini menyatakannya dengan benar dan sepenuhnya kepada semua mahluk hidup dengan sama?"
Sang Buddha bersabda: "Sarva shura, yang pertama adalah mereka yang setelah mendengarkan Dharma itu, secara menyeluruh membaktikan diri mereka untuk mencapai Penerangan Agung. Ketika seseorang telah membaktikan keseluruhan hidupnya untuk mencapai Penerangan Agung, dia akan sangat kehausan terhadap Dharma demi kepentingan semua mahluk hidup. Sarva shura, yang kedua adalah mereka yang masuk ke dalam Mahayana. Mereka juga sangat kehausan terhadap Dharma itu."
Lalu Jutaan Para Deva, Naga, Manusia, Putri Deva bangun dari tempat duduknya, merangkapkan kedua tangan di depan Sang Buddha dan menyatakan ungkapan mereka kepada Sang Buddha demikian: "Yang dimuliakan dunia, Kami juga sangat kehausan untuk Dharma itu, untuk itu, Mohon Sang Buddha berkenan untuk sepenuhnya memenuhi keinginan kami dan keinginan dari semua mahluk hidup."
Pada saat itu, pada waktu itu, Sang Buddha menunjukkan Senyuman-Nya.
Lalu Sang Bodhisattva, Sang Sarva shura yang luhur bangkit dari tempat diuduknya,merangkapkan kedua tanganya, membungkukkan diri terhadap Sang Buddha. Dia menyatakan ungkapannya kepada Sang Buddha demikian: "Yang dimuliakan dunia, apakah yang menyebabkan senyuman-Mu? Kondisi apakah itu?"
Kemudian Sang Buddha bersabda kepada sang Bodhisattva, sang Sarva shura yang luhur demikian: "Sarva shura, Para mahluk hidup itu yang datang kemari akan mencapai Penerangan Agung Anuttara SamyakSamBuddha. Mereka akan mencapai pendirian penuh terhadap objek-objek yang menjadi kegembiraan Seorang Tathagata."
Sang Bodhisattva Sarva shura berkata: "Yang dimuliakan dunia, disebabkan oleh apakah dan kondisi apakah sehingga Para mahluk hidup yang datang kemari akan mencapai Anuttara SamyakSamBuddha?"
Sang Buddha bersabda:"Itu adalah baik, Sarva shura, sangat baik dengan pikiran kamu untuk menanyakan kepada Sang Tathagata tentang maksud ini. Oleh karena itu, Sarva shura, dengarkanlah kualitas khusus dari pengabdian."
"Sarva shura, pada asamkhyeya kalpa yang tak terhingga, tak terhitung dan tak terbatas, yang telah berlalu adalah Seorang Tathagata yang bernama Ratnashri, Yang Telah Datang, Yang Maha Suci, Yang Telah Mencapai Penerangan Sempurna, Yang Telah Mencapai Kebebasan Yang Sempurna, Sempurna Pikiran Dan Perbuatan, Yang Terbahagiah, Maha Mengetahui Dunia, Sang Pemimpin Tiada Tandingan, Guru Dewa dan Manusia, Yang Telah Sadar, Yang Dihormati Dunia."
"Sarva shura, pada masa itu, pada waktu itu, Saya adalah seorang Brahmin yang masih muda. Semua mahluk hidup itu yang sedang saya bimbing kearah Pengetahuan Seorang Buddha pada masa itu, telah menjadi binatang-binatang liar, dan jadi pada masa itu, pada waktu itu, Saya membuat prasetya ini: 'Semoga semua binatang-binatang liar itu yang telah sangat tersiksa oleh penderitaan terlahir kembali di Tanah Buddha-Ku. Semoga Saya mendirikan mereka semua di dalam Pengetahuan Seorang Buddha.' Dan semua binatang-binatang liar itu, setelah mendengar Perkataan itu, berkata: 'Semoga terjadilah demikian.' Sarva shura, dengan akar keluhuran ini, Para mahluk hidup ini telah datang kemari dan akan tercerahi dengan Penerangan Sempurna Anuttara SamyakSamBuddha."
Oleh sebab itu, setelah mendengar hal yang menggembirakan ini dari Sang Buddha, Sang Bodhisattva, Sang Sarva shura yang luhur berkata kepada Sang Buddha: "Yang dimuliakan dunia, hidup apakah yang mungkin bagi Para mahluk hidup itu?"
Sang Buddha bersabda: "Hidup selama 80 kalpa adalah mungkin untuk Para mahluk hidup itu."
Sang Bodhisattva Sarva Shura berkata: "Berapa banyak ukuran dari sebuah kalpa?"
Sang Buddha bersabda: "Wahai Putra yang berasal dari garis keturunan, dengarkanlah, itu adalah demikian: "Untuk membuat sebuah persamaan, seorang lelaki membangun sebuah pagar 12 yojana yang melingkar membentuk bundaran, dan tingginya tiga yojana, dan sama sekali tidak mengisi sesuatu yang lain pada pagar tersebut tetapi hanya benih wijen. Lalu, bilamana saja 1000 tahun telah berlalu, lelaki itu melemparkan satu buah biji wijen keluar dari pagar itu yang sebelumnya telah dipenuhi dengan isinya yang berupa biji wijen. Dalam hal yang sedemikian rupa, bahkan ketika lelaki itu telah mencapai akhir dari biji-biji wijen itu, dan bahkan bangunan pagar tersebut telah lama hilang, waktu satu kalpa masih belum berlalu."
Selain itu, Sarva shura, itu adalah demikian: "Untuk membuat sebuah persamaan, adalah sebuah gunung dengan 50 yojana kedalamannya dan 12 yojana ketinggiannya. Kemudian seorang lelaki membangun sebuah rumah di sebelah gunung tersebut, dan selama waktu yang lama, ketika seratus tahun telah berlalu, lelaki itu akan menggosoknya dengan kain kasa tipis benares. Dengan perbuatannya, gunung itu akan berakhir. Tetapi bahkan setelah gunung itu berakhir, waktu satu kalpa masih belum berlalu. Sarva shura, itulah ukuran dari satu kalpa."
Lalu Sang Bodhisattva, Sang Sarva shura yang luhur bangun dan menyatakan ungkapannya pada Sang Buddha: "Yang dimuliakan dunia, bahkan jika pengabdian seseorang menghasilkan sejumlah besar jasa kebajikan seperti panjangnya usia kebahagiaan hidup bisa menjadi 80 kalpa, apakah yang dibutuhkan untuk dapat mengatakan seseorang yang telah menawarkan persembahan terhormat yang luar biasa banyak untuk Ajaran Sang Tathagata?"
Sang Buddha bersabda: "Dengarkanlah, wahai Putra yang berasal dari garis keturunan, jika seseorang yang mendengar Sanghata Dharmaparyaya dapat mempunyai usia kehidupan selama 84.000 kalpa, apa yang dibutuhkan untuk mengatakan seseorang yang menyebabkan Sanghata Sutra ditulis dan yang membaca-Nya? Sarva shura, orang itu akan menghasilkan jasa kebajikan yang luar biasa besar banyaknya."
"Sarva shura, setiap orang yang memiliki pikiran yang bersemangat dengan keyakinan suci dan membuat sembah sujud yang sepenuh hati untuk Sanghata Sutra akan mengingat kehidupan masa lalunya selama 95 kalpa. Mereka akan menjadi Raja Pemutar Roda (Cakravartin) selama 60 kalpa. Bahkan dalam seumur hidup itu, Setiap orang akan menyukai mereka. Sarva shura, kematian mereka tidak akan terjadi karena senjata. Kematian mereka tidak akan terjadi karena racun. Mereka tidak akan celaka oleh ilmu hitam. Bahkan disaat kematian mereka, mereka akan melihat 99 juta Buddha secara langsung, dan, Sarva shura, Para Buddha tersebut, Yang dimuliakan dunia, akan berkata kepada orang tersebut: 'Mahluk Suci, karena kamu telah mendengar Sanghata Sutra Dharmaparyaya dijelaskan dengan baik, oleh karena itu jasa kebajikan besar ini tercipta.' Dan 99 Juta Buddha itu, Yang dimuliakan dunia, dalam sistem dunia Mereka masing-masing akan membuat sebuah penetapan. "
"Jika ini adalah demikian, Sarva shura, apakah yang dibutuhkan untuk mengatakan setiap orang yang mendengar semua dari Sanghata Sutra Dharmaparyaya Yang Agung ini secara lengkap dan luas? Tidak hanya itu, Mereka (Para Tathagata) akan menentramkan orang itu dengan berkata: 'Janganlah takut.'"