Eh kata om Sunya jangan mempermasalahkan agama seorang tokoh lho.
Padahal kita ga mempermasalahkan (mempermasalahkan = membuat jadi masalah), tapi cuma nyinggung2 dikit aja.
Tulisan saya tentang mempermasalahkan agama, menyangkut universalitas dharma. Tentunya mempermasalahkan dalam konteks apa kita paham, sebab jika bukan seperti komentar Anda di atas, saya prediksikan nanti orang-orang seperti Pak Tono akan komentar lagi, "Sdr. Sunya terbebani dengan orang yang mempermasalahkan agama."
Beberapa bulan di forum ini, saya paham cara berkilah dan berbalas komentar khas di Dhammacitta.
Tentang figur (patung/rupang) Buddha, sebenarnya tidak hanya di acara Cesar Millan, tapi di kasino, tempat pijat dan spa, serta film porno pun ada. Jika kesimpulannya patung itu sering muncul maka kemungkinan ada hubungan dengan tokoh dalam acara maupun produser atau sutradaranya, saya kira sih sedikit naif.
Kita sebagai Buddhis harus kritis dan intelek, cuma itu maksud penyampaian saya di atas. Jangan sampai orang menilai kita berpandangan sempit dan membuat dharma menjadi eksklusif.
Demikian semoga paham.
Salam bahagia dan
be a calm-assertive pack leader.