Login with username, password and session length
0 Members and 1 Guest are viewing this topic.
Saya akan membahas kedua pandangan secara berurutan, dan dimulai dengan para Arahant kuno. Walaupun Sang Buddha adalah yang pertama dalam menemukan sang jalan menuju kebebasan, hal ini bukan berarti bahwa para siswa Arahant secara egois memetik manfaat dari sang jalan dan tidak melakukan apa pun demi makhluk lain. Sebaliknya, dalam sutta-sutta kita dapat melihat bahwa banyak di antara mereka yang menjadi guru-guru besar secara sukarela yang mampu memimpin orang lain menuju kebebasan. Yang paling terkenal di antara mereka adalah Sāriputta, Mahākaccāna, Mogāllana, dan Ānanda. Ada Bhikkhu Puṇṇa yang pergi ke negeri Sunāparanta yang barbar, membahayakan hidupnya untuk mengajar Dhamma kepada orang-orang di sana. Ada para bhikkhunī seperti Khemā dan Dhammadinnā, yang adalah para pembabar yang mengagumkan, Patācārā, yang adalah ahli disiplin, dan banyak lainnya. Selama empat ratus tahun, teks-teks Buddhis dilestarikan secara lisan, disampaikan dari guru-guru kepada murid-murid, dan jelas ada ribuan bhikkhu dan bhikkhunī yang mengabdikan hidupnya untuk mempelajari teks-teks ini dan mengajarkannya kepada murid-murid, semuanya demi untuk melestarikan Dhamma dan Vinaya yang baik ini di dunia. Teladan yang dibentuk oleh para siswa Arahant Sang Buddha telah menjadi model bagi para pengikut sosok ideal Arahant sepanjang sejarah. Walaupun mereka yang mengikuti sosok ideal ini tidak melakukan sumpah sombong seperti para pengikut sosok ideal bodhisattva, namun mereka terinspirasi oleh teladan Sang Buddha dan para siswa besarNya demi mengangkat spiritual dan moral orang lain hingga sebatas kemampuan mereka: melalui pengajaran, contohnya, dan melalui pengaruh spiritual langsung, yang dipicu oleh perintah Sang Buddha untuk “mengembaralah demi kesejahteraan banyak orang, demi kebahagiaan banyak orang, demi belas kasihan kepada dunia, demi kebaikan, kesejahteraan, dan kebahagiaan para deva dan manusia.” ---> ini menjelaskan pertanyaan "theravada egois"
kayanya member DC banyakan theravada nih...diundang mahayanis donk
apa yang membedakan seseorang beraliran mahayana dan theravada?
maaf bro indra dimana saya bisa membaca Ugraparipcchā Sūtra yang sudah di terjemahkan ke bahasa indonesia apakah bisa share linknya ?
mohon maaf saya tidak memiliki informasi untuk sumber bacaan dari Mahayana, mungkin member lain dapat membantu
terima kasih atas infonya.saya ingin bertanya bro indra walau pun ini mungkin OOT , jika seperti saya ini termasuk ke aliran mana? saya memuja buddha dan avolokistesvara boddhisatva dan saya juga ke kelenteng juga walaupun tidak sering
Ga ad aliran Buddhayana y?