//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Adakah aliran Theravada + Mahayana = TheraMahavadayana?  (Read 39487 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Adakah aliran Theravada + Mahayana = TheraMahavadayana?
« Reply #90 on: 08 November 2010, 11:07:44 AM »
Menurut aliran Tien Tai Mahayana,
Lima periode pembabaran kelompok Dhamma adalah :
1. Periode Avatamsaka : 3-7 hari Sang Buddha menerangkan dharma hanya kepada para Bodhisatva, karena amat sulit dipahami oleh umat awam.
2. Periode agama sutra : selama 12 tahun Sang Buddha menerangkan dharma yg mudah dipahami oleh umat awam. (Kelompok Agama Sutra di-klaim Mahayana sebagai ajaran Theravada juga yang identik dengan Pali Kanon -- hanya berbeda bahasa -- kendati ada beberapa sutra berbeda dengan sutta isinya. misalnya Brahmajala Sutta  (Pali) yang isi-nya berbeda sekali dengan Brahmajala Sutra (Sansekerta))
3. Periode Vaipulya sutra : selama 8 tahun SB menerangkan ajaran yg tercaantum dlm Lankavatara sutra, vimala kirti, nirdesa sutra, svarnaprabhasa sutra.
4. periode prajna paramitha sutra : selama 22 tahun Sang Buddha menerangkan Mahaprajnaparamitha.
5. Periode Sadharmapundarika sutra : selama 8 tahun Sang Buddha menerangkan Sadharma Pundarika sutra, tetapi sebelum Parinibbana menerangkan Mahaparinirvana sutra

----
Mengapa sebelum-nya tidak ditemukan Sutra Mahayana pada awal-awal penyebaran ajaran BUDDHA ? karena Kitab-Kitab MAhayana yang isi-nya sangat "tinggi" (yang katanya hanya untuk konsumsi Bodhisatva) dititipkan di alam NAGA. (CMIIW para sesepuh Mahayana).

Kalau begitu timbul satu pertanyaan yang lebih sederhana.
Sekarang semua ajaran sudah "dibocorkan", berarti semua penganut ajaran "tinggi" tersebut adalah bodhisatva yang lebih baik daripada sravaka lampau seperti sariputra?


Ada lagi. Dalam sutra-sutra tersebut, disebutkan juga Ananda hadir di sana. Apakah Ananda juga sewaktu mengulang sutta yang kemudian jadi Tipitaka Pali, sengaja sensor bagian ajaran "tinggi" ataukah ini Ananda yang berbeda?
« Last Edit: 08 November 2010, 11:10:22 AM by Kainyn_Kutho »

Offline wen78

  • Sebelumnya: osin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.014
  • Reputasi: 57
  • Gender: Male
Re: Adakah aliran Theravada + Mahayana = TheraMahavadayana?
« Reply #91 on: 08 November 2010, 11:51:13 AM »
Bro Wen, ketika anda mengemukakan suatu statement, saya merasa berkepentingan untuk mempertanyakan sumber yg anda gunakan. dan ternyata sumber yg anda gunakan bukanlah sumber otentik dari Tipitaka, melainkan hanya interpretasi dari seorang bhikkhu. di sini jelas, bahwa statement anda tidak didukung oleh referensi yg sah. jika saya tidak mempertanyakan ini, pembaca akan menganggap bahwa statement anda benar.

adalah lucu jika seseorang mempertanyakan statement yg anda buat kemudian anda menjawab dengan "sebaiknya tanyakan kepada bhante", seseorang seharusnya bertanggung jawab atas statement yg disampaikan.

_/\_

baiklah jika memang begitu adanya.

supaya lebih jelas, akan saya memberikan statement pribadi yg tentu tidak ada dalam Tripitaka.

segala post saya yang tidak berdasarkan sumber yang otentik yaitu Tripitaka, adalah post yang tidak sah yang dapat mengakibatkan kesalahanpahaman dalam memahami Buddhism. dengan demikian, mohon abaikan semua statement saya di forum ini, karena saya tidak menyertakan sumber yang otentik yaitu Tripitaka.

sekian dan terima kasih.




 [at] No Pain No Gain
bro NPNG, sebenarnya harus anda jalankan atau coba sendiri, baru bisa benar2 mengalaminya. jika hanya sekedar memahami caranya, tapi tidak dijalankan, untuk selamanya tidak akan benar2 memahami apa yg di maksud.

dan soal bhikku pegang alat musik, jelas bhikku sudah menjalankan apa yg seperti yg saya jelaskan, dan mungkin metode mereka lebih tinggi lagi yg mampu mendalami lebih dalam lagi. dan mengenai perihal vinaya, bisa bro NPNG bandingkan sendiri isi vinaya Mahayana dan Theravada.
di samping itu, bagi kita yg melihatnya, rasa tidak enak yg timbul adalah hasil dari dalam diri kita sendiri. seperti ketika melihat sesuatu yg bergerak, pikiran yg bergerak atau bendanya yg bergerak. latihan ini untuk mengendalikan DIRI SENDIRI, bukan untuk mengendalikan orang lain.

dan mohon diingat dan digaris bawahi, yg saya katakan mungkin tidak tercantum dalam Tripitaka.

_/\_
segala post saya yg tidak berdasarkan sumber yg otentik yaitu Tripitaka, adalah post yg tidak sah yg dapat mengakibatkan kesalahanpahaman dalam memahami Buddhism. dengan demikian, mohon abaikan semua statement saya di forum ini, karena saya tidak menyertakan sumber yg otentik yaitu Tripitaka.

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: Adakah aliran Theravada + Mahayana = TheraMahavadayana?
« Reply #92 on: 08 November 2010, 11:58:15 AM »
Kalau begitu timbul satu pertanyaan yang lebih sederhana.
Sekarang semua ajaran sudah "dibocorkan", berarti semua penganut ajaran "tinggi" tersebut adalah bodhisatva yang lebih baik daripada sravaka lampau seperti sariputra?


Ada lagi. Dalam sutra-sutra tersebut, disebutkan juga Ananda hadir di sana. Apakah Ananda juga sewaktu mengulang sutta yang kemudian jadi Tipitaka Pali, sengaja sensor bagian ajaran "tinggi" ataukah ini Ananda yang berbeda?

Yang menjadi persepsi saya, malah kita-kita yang mendapat kesempatan menikmati "pembabaran" ajaran tinggi itu SEHARUSNYA jadi lebih tinggi PEMAHAM-anNYA dibanding-kan dengan SARIPUTRA, MOGGALANA, KASSAPA cs... karena toh mereka tidak bisa menerima ajaran "tinggi" itu sehingga tetap menempuh jalur SRAVAKA.
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Adakah aliran Theravada + Mahayana = TheraMahavadayana?
« Reply #93 on: 08 November 2010, 12:11:12 PM »
Yang menjadi persepsi saya, malah kita-kita yang mendapat kesempatan menikmati "pembabaran" ajaran tinggi itu SEHARUSNYA jadi lebih tinggi PEMAHAM-anNYA dibanding-kan dengan SARIPUTRA, MOGGALANA, KASSAPA cs... karena toh mereka tidak bisa menerima ajaran "tinggi" itu sehingga tetap menempuh jalur SRAVAKA.
Itu juga yang saya tangkap. Secara pribadi, saya melihat Mahayanis ada yang hebat, ada yang biasa saja, juga ada yang bodoh. Tapi yang menurut saya bodoh juga sudah lebih hebat (=sudah diajarkan dan menempuh jalan bodhisatva)  daripada mahasravaka (yang cuma sravaka, maka tidak diajarkan jalan yang lebih tinggi). Sepertinya mahasravaka ga ada apa-apanya yah?


Offline Triyana2009

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 756
  • Reputasi: 4
  • Gender: Male
Re: Adakah aliran Theravada + Mahayana = TheraMahavadayana?
« Reply #94 on: 08 November 2010, 08:04:28 PM »
Namo Buddhaya,

Tanggapan yang saya berikan adalah sama, Sdr. Triyana. Saya berdasarkan Lankavakara Sutra dan anda tidak. Lankavakara Sutra telah menyatakan demikian, Sdr. Xenocross telah berbaik hati memberikan banyak literatur dalam topi ada atau tidaknya Atta. Jika penolakan anda karena anda meragukan kemampuan saya dalam memahami apa yang tertulis secara nyata dan jelas dalam Lankavatara sutra dengan alasan saya tidak terlalu kuat/tercerahkan dan butuh guru untuk memahaminya, silahkan saja. Namun, saya pun bisa berpendapat hal yang sama mengenai diri anda bahwa anda tidak cukup kuat/tercerahkan untuk memahami ajaran dari guru anda, sehingga memiliki pemahaman yang menyimpang.

Silahkan anda ragu terhadap saya, itu hak anda, tapi Sdr. Gandalf sebagai praktisi Mahayana sependapat dengan apa yang saya utarakan mengenai Sunya.
Sekarang tinggal anda putuskan apakah anda juga akan meragukan pendapat Sdr. Gandalf sebagai praktisi Mahayana dan hanya pendapat anda yang benar atau bagaimana? Itu pilihan anda. Dan karena saya telah mengijinkan anda untuk meragukan saya, maka ijinkan pula saya dan rekan-rekan lain untuk meragukan semua yang anda katakan dengan mengatakan bahwa apa yang anda sampaikan adalah pemahaman yang menyimpang dari Buddhisme.

Professor Sebastian also indicates that the Śrīmālā Sūtra can be seen as critical of negatively understood emptiness and that both the Śrīmālā Sūtra and the Uttaratantra enunciate the idea that the Buddha nature is possessed of four transcendental qualities and is ultimately identifiable as the supramundane nature of the Buddha (dharmakāya).

Professor Sebastian juga mengindikasikan bahwa Śrīmālā Sūtra dapat dilihat sebagai suatu kritik akan pemahaman negatif Kekosongan dan keduanya baik Śrīmālā Sūtra dan Uttaratantra menerangkan secara jelas gagasan bahwa Buddha Nature mengandung empat kualitas transcendental dan merupakan pada akhirnya dapat diidentidikasi sebagai sifat alami supraduniawi Buddha (dharmakāya).

Professor C.D. Sebastian, Metaphysics and Mysticism in Mahayana Buddhism, 2005, p. 21
---------

Hmmm…see..nampaknya pendapat Profesor tersebut tidak berbeda dari apa yang telah saya sampaikan bahwa Sunyata (kekosongan) adalah Dharmakaya, Buddha Nature , anda bisa lihat kata yang di dalam kurung: dharmakāya.

Baiklah Sdr. Triyana, jawaban saya ini berdasarkan ajaran Theravada yang terdapat dalam Kitab Pali.

Sang Buddha mengajarkan bahwa ada jenis pertanyaan yang perlu dijawab dengan cara memberikan pertanyaan balik. Pertanyaan anda adalah jenis seperti itu. Oleh karena itu untuk menjawab pertanyaan anda tersebut, maka saya akan bertanya balik:

Jika tadi pagi ada api di hadapan anda dan api itu padam, di manakah api itu sekarang?

Demikianlah jawaban saya berdasarkan ajaran Theravada sesuai dengan permintaan anda. Jika anda ingin berpolemik mengenai masalah api ke mana dan di mana secara science silahkan ke di sub-forum science yang saya rasa sudah dibahas oelh anggota forum lainnya.

Menanggapi sudah, menjawab pertanyaan anda sudah. Saya rasa saya cukup untuk ada dan tidak ada komen lagi untuk anda. Lagi pula topik sudah melebar (OOT)


Tanggapan yang saya berikan adalah sama, Sdr. Triyana. Saya berdasarkan Lankavakara Sutra dan anda tidak. Lankavakara Sutra telah menyatakan demikian, Sdr. Xenocross telah berbaik hati memberikan banyak literatur dalam topi ada atau tidaknya Atta. Jika penolakan anda karena anda meragukan kemampuan saya dalam memahami apa yang tertulis secara nyata dan jelas dalam Lankavatara sutra dengan alasan saya tidak terlalu kuat/tercerahkan dan butuh guru untuk memahaminya, silahkan saja. Namun, saya pun bisa berpendapat hal yang sama mengenai diri anda bahwa anda tidak cukup kuat/tercerahkan untuk memahami ajaran dari guru anda, sehingga memiliki pemahaman yang menyimpang.
= Dalam Lankavatara Sutra sudah jelas dikatakan bahwa segala sesuatu berasal dari Mind/Atman/Sugatagarbha jadi pernyataan anda ini tidak berdasar dan keliru. Tentang pernyataan saudara Xenocross sudah saya jawab di bagian Mahayana tentang Atman dan ternyata memang ada Very Subtle Mind. Saya tidak tahu anda belajar Ajaran Mahayana darimana tetapi jelas pernyataan anda ini ngawur dan menyesatkan.

Silahkan anda ragu terhadap saya, itu hak anda, tapi Sdr. Gandalf sebagai praktisi Mahayana sependapat dengan apa yang saya utarakan mengenai Sunya.
Sekarang tinggal anda putuskan apakah anda juga akan meragukan pendapat Sdr. Gandalf sebagai praktisi Mahayana dan hanya pendapat anda yang benar atau bagaimana? Itu pilihan anda. Dan karena saya telah mengijinkan anda untuk meragukan saya, maka ijinkan pula saya dan rekan-rekan lain untuk meragukan semua yang anda katakan dengan mengatakan bahwa apa yang anda sampaikan adalah pemahaman yang menyimpang dari Buddhisme.

= Saya tidak ragu Sdr.Gandalf sebagai praktisi Mahayana dan saya siap mempertanggungjawabkan pernyataan saya, justru saya meragukan anda karena pernyataan anda sesat dan menyesatkan. Kepada kawan-kawan yang menganut Ajaran Mahayana untuk berhati-hati agar tidak disesatkan oleh pernyataan saudara Kelana.

Hmmm…see..nampaknya pendapat Profesor tersebut tidak berbeda dari apa yang telah saya sampaikan bahwa Sunyata (kekosongan) adalah Dharmakaya, Buddha Nature , anda bisa lihat kata yang di dalam kurung: dharmakāya
= Justru pernyataan Profesor Sebastian tersebut menyatakan dengan jelas bahwa  Arya Srimala Devi Sutra and Uttaratantra Sastra adalah ajaran lebih lanjut  bagi Ajaran Sunyata. Arya Srimala Devi Sutra and Uttaratantra Sastra menyatakan dengan jelas ada Sugatagarbha. Jadi anda sekali lagi keliru disini.

Silahkan dibaca dan dicermati sekali lagi :

" Professor Sebastian also indicates that the Śrīmālā Sūtra can be seen as critical of negatively understood emptiness and that both the Śrīmālā Sūtra and the Uttaratantra enunciate the idea that the Buddha nature is possessed of four transcendental qualities and is ultimately identifiable as the supramundane nature of the Buddha (dharmakāya)"

 _/\_
« Last Edit: 08 November 2010, 08:06:12 PM by Triyana2009 »

Offline freecloud79

  • Teman
  • **
  • Posts: 62
  • Reputasi: 3
  • Gender: Male
  • Dalam Tahap Belajar Dhamma
Re: Adakah aliran Theravada + Mahayana = TheraMahavadayana?
« Reply #95 on: 08 November 2010, 10:08:05 PM »
Quote
oh ya dan anda percaya begitu saja?

Loh kok bilang begitu bro ryu? statement apa itu? kan kamu nanya referensi dari mana? udah dijawab lu malah ngeyel anda percaya begitu saja? pertanyaan apa itu? mau complain percaya atau tidak percaya benar atau tidak benar bukan sama saya, tp sama pencetaknya? atau sama menteri depdikbud? di tahun dikeluarkannya buku pelajaran agama tsb. Wong pandita kumala dari jawa juga sendiri yang mengajarkan kami begitu. Saya sih ok ok saja dan masih masuk di logika mengenai tali/senar kecapi tersebut karena buku tsb pelajaran agama sewaktu di SD. Itu yang diajarkan guru pandita kumala kpd kami.

atau emang sifatmu begitu? selalu mengintimidasi? kita di sini forum diskusi bro bukan forum saling memojokkan. Apalagi satu agama seharusnya membangun. Lihat dulu topiknnya. kecuali topik berdebat ok lah kamu menjawab dengan begitu ataupun topik mengenai LSY yang mengaku sudah pernah minum kopi bareng Sang Buddha, boleh kamu kritik.
Lu boleh nanya atau cari statement mengenai tali kecapi tsb yang akhirnya menyadarkan siddharta dari samadhinya yg ekstrem, ada atau kaga sewaktu pelajaran di SD, atau jangan2 kamu gak pernah masuk SD?

Belajarlah menghormati jawaban orang lain bukan dengan pertanyaan "Oh ya dan anda percaya begitu saja?"
kalau memang sifatmu selalu mengintimidasi begitu saya rasa tidak ada gunanya forum diskusi buat kamu, buat saja forum berdebat. dan tidak ada gunanya meminta pendapat dari kamu.

cukup sekian dan terima kasih  _/\_ :o
Sabbe Satta Dukka Pamuccantu
Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Adakah aliran Theravada + Mahayana = TheraMahavadayana?
« Reply #96 on: 08 November 2010, 10:11:45 PM »
Loh kok bilang begitu bro ryu? statement apa itu? kan kamu nanya referensi dari mana? udah dijawab lu malah ngeyel anda percaya begitu saja? pertanyaan apa itu? mau complain percaya atau tidak percaya benar atau tidak benar bukan sama saya, tp sama pencetaknya? atau sama menteri depdikbud? di tahun dikeluarkannya buku pelajaran agama tsb. Wong pandita kumala dari jawa juga sendiri yang mengajarkan kami begitu. Saya sih ok ok saja dan masih masuk di logika mengenai tali/senar kecapi tersebut karena buku tsb pelajaran agama sewaktu di SD. Itu yang diajarkan guru pandita kumala kpd kami.

atau emang sifatmu begitu? selalu mengintimidasi? kita di sini forum diskusi bro bukan forum saling memojokkan. Apalagi satu agama seharusnya membangun. Lihat dulu topiknnya. kecuali topik berdebat ok lah kamu menjawab dengan begitu ataupun topik mengenai LSY yang mengaku sudah pernah minum kopi bareng Sang Buddha, boleh kamu kritik.
Lu boleh nanya atau cari statement mengenai tali kecapi tsb yang akhirnya menyadarkan siddharta dari samadhinya yg ekstrem, ada atau kaga sewaktu pelajaran di SD, atau jangan2 kamu gak pernah masuk SD?

Belajarlah menghormati jawaban orang lain bukan dengan pertanyaan "Oh ya dan anda percaya begitu saja?"
kalau memang sifatmu selalu mengintimidasi begitu saya rasa tidak ada gunanya forum diskusi buat kamu, buat saja forum berdebat. dan tidak ada gunanya meminta pendapat dari kamu.

cukup sekian dan terima kasih  _/\_ :o


pernahkah anda menyelidiki atau merasa perlu untuk menyelidiki kebenarannya? bahwa dongeng senar kecapi yg berkaitan dengan pencerahan Sang Buddha itu ternyata tidak ada dalam Tipitaka?
« Last Edit: 08 November 2010, 10:18:37 PM by Indra »

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Adakah aliran Theravada + Mahayana = TheraMahavadayana?
« Reply #97 on: 08 November 2010, 10:26:17 PM »
Loh kok bilang begitu bro ryu? statement apa itu? kan kamu nanya referensi dari mana? udah dijawab lu malah ngeyel anda percaya begitu saja? pertanyaan apa itu? mau complain percaya atau tidak percaya benar atau tidak benar bukan sama saya, tp sama pencetaknya? atau sama menteri depdikbud? di tahun dikeluarkannya buku pelajaran agama tsb. Wong pandita kumala dari jawa juga sendiri yang mengajarkan kami begitu. Saya sih ok ok saja dan masih masuk di logika mengenai tali/senar kecapi tersebut karena buku tsb pelajaran agama sewaktu di SD. Itu yang diajarkan guru pandita kumala kpd kami.

atau emang sifatmu begitu? selalu mengintimidasi? kita di sini forum diskusi bro bukan forum saling memojokkan. Apalagi satu agama seharusnya membangun. Lihat dulu topiknnya. kecuali topik berdebat ok lah kamu menjawab dengan begitu ataupun topik mengenai LSY yang mengaku sudah pernah minum kopi bareng Sang Buddha, boleh kamu kritik.
Lu boleh nanya atau cari statement mengenai tali kecapi tsb yang akhirnya menyadarkan siddharta dari samadhinya yg ekstrem, ada atau kaga sewaktu pelajaran di SD, atau jangan2 kamu gak pernah masuk SD?

Belajarlah menghormati jawaban orang lain bukan dengan pertanyaan "Oh ya dan anda percaya begitu saja?"
kalau memang sifatmu selalu mengintimidasi begitu saya rasa tidak ada gunanya forum diskusi buat kamu, buat saja forum berdebat. dan tidak ada gunanya meminta pendapat dari kamu.

cukup sekian dan terima kasih  _/\_ :o

oh ya begitu cara berpikirmu ya?

cukup sekian dan terima kasih deh.

GBU!
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline freecloud79

  • Teman
  • **
  • Posts: 62
  • Reputasi: 3
  • Gender: Male
  • Dalam Tahap Belajar Dhamma
Re: Adakah aliran Theravada + Mahayana = TheraMahavadayana?
« Reply #98 on: 08 November 2010, 11:48:23 PM »
Quote
pernahkah anda menyelidiki atau merasa perlu untuk menyelidiki kebenarannya? bahwa dongeng senar kecapi yg berkaitan dengan pencerahan Sang Buddha itu ternyata tidak ada dalam Tipitaka?

saya tidak merasa perlu menyelidiki statement "tali kecapi yang terlalu kendor, maka suara kecapi tidak bagus, tali kecapi yang terlalu ketat, maka tali senar akan putus" itu referensinya memang dr buku pelajaran agama di sd, bisa saja bahasa kiasan untuk membuat murid sd lebih paham sewaktu Siddharta samadhi dan mengetahui cara samadhinya yg terlalu ekstrem, mengapa siddharta bisa tahu yah dengan kiasan tersebut jadi murid sd bisa lebih paham.

saya mau bertanya sutra mahayana banyak yang tidak ada di Tipitaka, bagaimana penjelasan anda? apakah sedikit2 anda mengatakan dengan perkataan " sudahkah anda menyelidiki dulu? sutra tsb tidak ada dalam Tipitaka?"

Sabbe Satta Dukka Pamuccantu
Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta

Offline Citta

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 3
  • Reputasi: 0
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Adakah aliran Theravada + Mahayana = TheraMahavadayana?
« Reply #99 on: 09 November 2010, 12:19:39 AM »
selama ada kemelekatan maka timbul-lah penderitaan,,(dan terus berputar).

Offline freecloud79

  • Teman
  • **
  • Posts: 62
  • Reputasi: 3
  • Gender: Male
  • Dalam Tahap Belajar Dhamma
Re: Adakah aliran Theravada + Mahayana = TheraMahavadayana?
« Reply #100 on: 09 November 2010, 12:55:36 AM »
Quote
selama ada kemelekatan maka timbul-lah penderitaan,,(dan terus berputar).

Selama ada kemelekatan timbul pula ego dari Aku. Ini ajaran yg Aku tahu, Ini Ajaran Sang Buddha yang mutlak.
maka akhir-akhir ini forum jadi banyak debatnya daripada membangun. _/\_ ;D

Swatthi Hottu,

Namo Buddhaya.
Sabbe Satta Dukka Pamuccantu
Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Re: Adakah aliran Theravada + Mahayana = TheraMahavadayana?
« Reply #101 on: 09 November 2010, 05:10:42 AM »
lah di atas bercerita dari kemelekatan timbul pula ego dari aku blablabla..

terus kenapa terperangkap dengan debat itu sendiri..
debat itu juga membangun koq.. kalau anda bisa melihat sisi positif dari debat itu.. ;D

Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline freecloud79

  • Teman
  • **
  • Posts: 62
  • Reputasi: 3
  • Gender: Male
  • Dalam Tahap Belajar Dhamma
Re: Adakah aliran Theravada + Mahayana = TheraMahavadayana?
« Reply #102 on: 09 November 2010, 06:06:08 AM »
saya tidak pernah bilang debat itu tidak membangun loh  ;D
Sabbe Satta Dukka Pamuccantu
Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Adakah aliran Theravada + Mahayana = TheraMahavadayana?
« Reply #103 on: 09 November 2010, 06:22:15 AM »
oh ya begitu cara berpikirmu ya?

cukup sekian dan terima kasih deh.

GBU!


mungkin kemampuan batin hanya begitu tidak bisa di upgrade lagi  :))
hanya percaya membabi buta ^:)^


 _/\_
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Adakah aliran Theravada + Mahayana = TheraMahavadayana?
« Reply #104 on: 09 November 2010, 06:25:09 AM »
saya tidak merasa perlu menyelidiki statement "tali kecapi yang terlalu kendor, maka suara kecapi tidak bagus, tali kecapi yang terlalu ketat, maka tali senar akan putus" itu referensinya memang dr buku pelajaran agama di sd, bisa saja bahasa kiasan untuk membuat murid sd lebih paham sewaktu Siddharta samadhi dan mengetahui cara samadhinya yg terlalu ekstrem, mengapa siddharta bisa tahu yah dengan kiasan tersebut jadi murid sd bisa lebih paham.

saya mau bertanya sutra mahayana banyak yang tidak ada di Tipitaka, bagaimana penjelasan anda? apakah sedikit2 anda mengatakan dengan perkataan " sudahkah anda menyelidiki dulu? sutra tsb tidak ada dalam Tipitaka?"



memang tidak ada di Tipitaka bahasa Pali
kalau Tripitaka mungkin ada ............. !!
Tipitaka dan Tripitaka ada perbedaan. ^:)^


 _/\_
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.