//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Adakah aliran Theravada + Mahayana = TheraMahavadayana?  (Read 39327 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
Re: Adakah aliran Theravada + Mahayana = TheraMahavadayana?
« Reply #75 on: 07 November 2010, 11:45:35 PM »
= Pemahaman anda menyimpang dari pengertian yang benar karena Dharmakaya, Tahtagatagarbha, Atman, Diri Buddha, Buddha Nature benar-benar ada bukan penggunaan istilah oleh Sang Buddha agar lebih nyaman. Jadi Buddha Yang Kekal benar-benar ada.

Tanggapan yang saya berikan adalah sama, Sdr. Triyana. Saya berdasarkan Lankavakara Sutra dan anda tidak. Lankavakara Sutra telah menyatakan demikian, Sdr. Xenocross telah berbaik hati memberikan banyak literatur dalam topi ada atau tidaknya Atta. Jika penolakan anda karena anda meragukan kemampuan saya dalam memahami apa yang tertulis secara nyata dan jelas dalam Lankavatara sutra dengan alasan saya tidak terlalu kuat/tercerahkan dan butuh guru untuk memahaminya, silahkan saja. Namun, saya pun bisa berpendapat hal yang sama mengenai diri anda bahwa anda tidak cukup kuat/tercerahkan untuk memahami ajaran dari guru anda, sehingga memiliki pemahaman yang menyimpang.

Quote

= Untuk dapat memahami Sunya/Sunyata dengan baik dan benar sepengetahuan saya anda harus mencari Lama atau Suhu yang menguasai topik ini baik secara teori maupun praktik, jadi saya tidak yakin apa yang anda katakan disini mewakili Sunya/Sunyata yang sesungguhnya. Menurut Venerable Geshe Rabten anda harus berhati-hati terhadap pandangan tentang Sunya/Sunyata sebab tanpa bimbingan seorang Lama atau Suhu dikhawatirkan akan menyebabkan pandangan keliru.

Silahkan anda ragu terhadap saya, itu hak anda, tapi Sdr. Gandalf sebagai praktisi Mahayana sependapat dengan apa yang saya utarakan mengenai Sunya.
Sekarang tinggal anda putuskan apakah anda juga akan meragukan pendapat Sdr. Gandalf sebagai praktisi Mahayana dan hanya pendapat anda yang benar atau bagaimana? Itu pilihan anda. Dan karena saya telah mengijinkan anda untuk meragukan saya, maka ijinkan pula saya dan rekan-rekan lain untuk meragukan semua yang anda katakan dengan mengatakan bahwa apa yang anda sampaikan adalah pemahaman yang menyimpang dari Buddhisme.

Quote
Wacana :

Holding up emptiness as an absolute or ultimate truth without reference to that which is empty is the last thing either the Buddha or Nāgārjuna would advocate.
Sumber : David J. Kalupahana, Nagarjuna: The Philosophy of the Middle Way. SUNY Press, 1986, page 49

Tathagata-garbha thought is complementary to sunyata thought of the Madhyamika and the Yogacara, as it is seen in the Uttaratantra. The Uttaratantra first quotes the Srimala-devi-sutra to the effect that tathagata-garbha is not accessible to those outside of sunya realization and then proceeds to claim that sunyata realization is a necessary precondition to the realization of tathagata-garbha. There is something positive to be realized when one’s vision has been cleared by sunyata. The sunyata teachings of the prajna-paramita are true but incomplete. They require further elucidation, which is found in the Uttaratantra.
Sumber :  Professor Sebastian, Metaphysics and Mysticism in Mahayana Buddhism, Delhi, 2005, p. 50

The Uttaratantra speaks of Buddhahood or Buddha-nature. Thus it signifies something special and different when we take into consideration the term tantra in the Uttaratantra. Further, as stated earlier, the sunyata teachings in the Prajnaparamita are true, but incomplete. They require still further elucidation, which the Uttaratantra provides. Thus it assumes the Prajna-paramita teachings as the purva or prior teachings, and the tathagata-garbha teachings as the uttara, in the sense of both subsequent and superior.
Sumber :  Professor Sebastian, Metaphysics and Mysticism in Mahayana Buddhism, Delhi, 2005, pp. 46-47

Professor Sebastian also indicates that the Śrīmālā Sūtra can be seen as critical of negatively understood emptiness and that both the Śrīmālā Sūtra and the Uttaratantra enunciate the idea that the Buddha nature is possessed of four transcendental qualities and is ultimately identifiable as the supramundane nature of the Buddha (dharmakāya).

Professor Sebastian juga mengindikasikan bahwa Śrīmālā Sūtra dapat dilihat sebagai suatu kritik akan pemahaman negatif Kekosongan dan keduanya baik Śrīmālā Sūtra dan Uttaratantra menerangkan secara jelas gagasan bahwa Buddha Nature mengandung empat kualitas transcendental dan merupakan pada akhirnya dapat diidentidikasi sebagai sifat alami supraduniawi Buddha (dharmakāya).

Professor C.D. Sebastian, Metaphysics and Mysticism in Mahayana Buddhism, 2005, p. 21
---------

Hmmm…see..nampaknya pendapat Profesor tersebut tidak berbeda dari apa yang telah saya sampaikan bahwa Sunyata (kekosongan) adalah Dharmakaya, Buddha Nature , anda bisa lihat kata yang di dalam kurung: dharmakāya.

Quote
Sekarang ijinkanlah saya bertanya sedikit :

1. Menurut Ajaran Theravada dimanakah Sang Buddha Sakyamuni saat ini ?

Itu saja pertanyaan dari saya dan mohon jawaban dari saudara Kelana. Terima kasih.

Baiklah Sdr. Triyana, jawaban saya ini berdasarkan ajaran Theravada yang terdapat dalam Kitab Pali.

Sang Buddha mengajarkan bahwa ada jenis pertanyaan yang perlu dijawab dengan cara memberikan pertanyaan balik. Pertanyaan anda adalah jenis seperti itu. Oleh karena itu untuk menjawab pertanyaan anda tersebut, maka saya akan bertanya balik:

Jika tadi pagi ada api di hadapan anda dan api itu padam, di manakah api itu sekarang?

Demikianlah jawaban saya berdasarkan ajaran Theravada sesuai dengan permintaan anda. Jika anda ingin berpolemik mengenai masalah api ke mana dan di mana secara science silahkan ke di sub-forum science yang saya rasa sudah dibahas oelh anggota forum lainnya.

Menanggapi sudah, menjawab pertanyaan anda sudah. Saya rasa saya cukup untuk ada dan tidak ada komen lagi untuk anda. Lagi pula topik sudah melebar (OOT)
GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Offline freecloud79

  • Teman
  • **
  • Posts: 62
  • Reputasi: 3
  • Gender: Male
  • Dalam Tahap Belajar Dhamma
Re: Adakah aliran Theravada + Mahayana = TheraMahavadayana?
« Reply #76 on: 07 November 2010, 11:52:16 PM »
Sebagai umat Buddhis Janganlah kita mempertanyakan Buddha itu di mana apalagi Buddha Sakyamuni itu di mana? berarti kita meragukan agama Buddha atau eksistensi Buddha. Kiasannya Buddha ada atau tidak ada adalah di dalam hati kita sendiri.

Atau kalau mau lebih jelas boleh tanya LSY dia kan udah pernah minum kopi bareng Sang Buddha   ;D

 _/\_
Sabbe Satta Dukka Pamuccantu
Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta

Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
Re: Adakah aliran Theravada + Mahayana = TheraMahavadayana?
« Reply #77 on: 08 November 2010, 12:37:19 AM »
apakah tindakan saya nianfo(melafalkan nama buddha) termasuk tindakan ekstrim dan naif? apakah nianfo termasuk perbuatan salah dan menjerumuskan?

Memang benar kebijaksanaan yg paling penting tetapi lihat dulu Kebijaksanaannya apakah terlalu banyak pertimbangan juga tidak terlalu baik alhasil gak maju cm jalan di tempat.

contohnya : Siddharta Gautama samadhi sebelum mencapai bodhi juga belajar dari pengalaman Beliau sendiri seperti samadhi yg terlalu ekstrem. Alhasil dia menyadari dari kecapi rombongan tarian yang lewat, kalau tali kecapi terlalu kendor suara gak akan bagus, tetapi kalau tali kecapi terlalu ketat, senar talinya akan putus. jadi step by step dia menyadari dan menemukan JalanNya sendiri.

Begitu juga dengan saya bernianfo dan mempercayai adanya sukhavati, mungkin suatu hari nanti saya menyadari bahwa tidak cukup dengan bernianfo harus dibarengi dengan samadhi budhanussati atau yang lain sebagainya...

So semua ada jalannya masing masing bro kelana, jangan terlalu cepat menjudge terlalu naif.

Berarti Sang Buddha dulu juga naif lho bro  ;D  _/\_


Apakah pernah saya mengatakan bahwa niafo adalah sesuatu yang ekstem, Sdr. Freecloud79?
Saya hanya menanggapi sikap anda yang anda tulisankan demikian :

“mau sutra palsu atau tidak saya cuma mengambil manfaatnya untuk saya saat sekarang ini.”

Ini menandakan ada indikasi bahwa anda sudah “menutup kuping” dari masukan-masukan yang memungkinkan anda lebih maju lagi, padahal anda sebagai orang yang membuka topik ini dan meminta pendapat dari anggota forum.

Sdr. Freecloud79, mereka yang sudah mahir dalam kebijaksanaan akan mudah dan cepat menentukan pilihan yang tepat. Dan kebijaksanaan bukanlah keragu-raguan yang mempertimbangkan ini itu tanpa memutuskan. Keragu-raguan itulah yang membuat batin tidak maju-maju.

Jadi sekali lagi saya tidak mengomentari nianfo yang sedang anda lakukan.

Mengenai Sang Buddha, jika kisah itu benar, saat itu Siddharta Gautama belum menjadi Buddha, saya pribadi berani mengatakan, ya Ia naïf (tapi tidak terlalu naïf) melakukan jalan ekstrem. Sekali lagi, Ia belum menjadi Buddha.  Tapi kemudian kenaifanNya ia hilangkan dengan kesadaran diri sendiri dan mencapai Pencerahan. Oleh karena itu Ia bergelar Sammasambuddha, yang sadar dengan sendiri akan kenaifannya.

Pertanyaannya, apakah saat ini kita adalah calon Sammasambuddha yang cukup kuat menyadarkan diri sendiri tanpa masukan, pendapat, wejangan, nasihat dari para bijaksana, sehingga kita membiarkan diri kita masuk dalam keterlalu-naifan?

Demikian Sdr. Freecloud79, semoga anda memahami. _/\_
GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Adakah aliran Theravada + Mahayana = TheraMahavadayana?
« Reply #78 on: 08 November 2010, 07:25:04 AM »
apakah tindakan saya nianfo(melafalkan nama buddha) termasuk tindakan ekstrim dan naif? apakah nianfo termasuk perbuatan salah dan menjerumuskan?

Memang benar kebijaksanaan yg paling penting tetapi lihat dulu Kebijaksanaannya apakah terlalu banyak pertimbangan juga tidak terlalu baik alhasil gak maju cm jalan di tempat.

contohnya : Siddharta Gautama samadhi sebelum mencapai bodhi juga belajar dari pengalaman Beliau sendiri seperti samadhi yg terlalu ekstrem. Alhasil dia menyadari dari kecapi rombongan tarian yang lewat, kalau tali kecapi terlalu kendor suara gak akan bagus, tetapi kalau tali kecapi terlalu ketat, senar talinya akan putus. jadi step by step dia menyadari dan menemukan JalanNya sendiri.

Begitu juga dengan saya bernianfo dan mempercayai adanya sukhavati, mungkin suatu hari nanti saya menyadari bahwa tidak cukup dengan bernianfo harus dibarengi dengan samadhi budhanussati atau yang lain sebagainya...

So semua ada jalannya masing masing bro kelana, jangan terlalu cepat menjudge terlalu naif.

Berarti Sang Buddha dulu juga naif lho bro  ;D  _/\_

minta dong referensi sutranya sidarta mendengarkan kecapi yang lewat. jangan2 gara2 percaya sutra palsu nih, inilah akibatnya kalau bilang mau sutra asli atau sutra palsu asal tembak aja =))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline wen78

  • Sebelumnya: osin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.014
  • Reputasi: 57
  • Gender: Male
Re: Adakah aliran Theravada + Mahayana = TheraMahavadayana?
« Reply #79 on: 08 November 2010, 08:10:31 AM »
 [at] sriyeklina
saya rasa cukup diskusi kita hingga sini saja.
sebab anda sudah menggeneralisasikan(hasty generalization) musik dengan video porno, yg pada akhirnya bila saya katakan menolong itu baik, maka nanti akan di putarbalikan menjadi menolong untuk membunuh juga adalah baik.


 [at] Indra
bro Indra, rasanya tidaklah penting pendapat saya. lebih baik tanyakan kepada banthe atau bhikku agar semua nya jelas.
merujuk pada post bro Kemenyan, sumber nya dari http://www.samaggi-phala.or.id/naskahdamma_dtl.php?id=61


 [at] No Pain No Gain
bro NPNG,
nyanyian/lagu/musik tidak selalu terikat hanya pada keindahan nada-nada..., semua tergantung pada si pendengarnya.
sebenarnya sangat mudah,
1. pilih 2 film horor yg paling seram yg belum pernah kamu nonton. nonton 1 film terlebih dahulu dengan suara. lalu nonton film berikutnya tanpa suara.
keseraman akan turun secara drastis ketika menonton film horor tanpa ada suara. lalu nonton lagi film horor dengan suara. perhatikan apa yg timbul ketika ada suara dan ketika tidak ada suara.
2. pilih 2 lagu, yg 1 adalah lagu yg paling disukai dan yg 1 nya lagi lagu yg paling tidak disukai.
bandingkan kenapa yg 1 disukai dan yg 1 tidak disukai. perhatikan apa yg timbul.
lalu ambil lagu yg paling disukai, lalu dengarkan secara terus menerus minimal selama 6-12jam dalam 1 hari, dan lakukan selama 1 minggu-1 bulan.
jika timbul rasa bosan, perhatikan kenapa ada rasa bosan padahal menyukai lagu tsb, dan hingga suatu titik, dimanakah rasa suka, dimanakah rasa tidak suka, dimanakah rasa bosan terhadap lagu itu.
lalu ambil lagu yg paling tidak disukai dan lakukan juga seperti diatas selama 1minggu-1bulan.

ini sama seperti memperhatikan proses makan/meditasi makan. ini untuk memahami yg dikatakan, makan apa adanya, mendengar apa adanya, melihat apa adanya, dll.

segala post saya yg tidak berdasarkan sumber yg otentik yaitu Tripitaka, adalah post yg tidak sah yg dapat mengakibatkan kesalahanpahaman dalam memahami Buddhism. dengan demikian, mohon abaikan semua statement saya di forum ini, karena saya tidak menyertakan sumber yg otentik yaitu Tripitaka.

Offline No Pain No Gain

  • Sebelumnya: Doggie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.796
  • Reputasi: 73
  • Gender: Male
  • ..............????
Re: Adakah aliran Theravada + Mahayana = TheraMahavadayana?
« Reply #80 on: 08 November 2010, 08:40:59 AM »
masuk di akal jg ya..berarti itu tergantung individu masing2 jg...mungkin untuk umat awam bermanfaat..dapat meningkatkan keingintahuan..atau bahkan yang tdnya suka denger alunan nada..lama2 jd ngerti liriknya..tapi menurut gw hanya bermanfaat bagi umat awam khususnya pemula (yang perlu dipancing2 dnegan sesuatu yang menarik misalnya enak didenger)..

di lain pihak itu loh.. masa bhante megang instrumen musik? ga enak dilihat kali ya bro? ;D
ntar bisa2..muncul orkestra buddhist (yang maennya oleh bhante)..atau paduan suara buat bhante seratus thn kedepannya..ga kebayang aja bhante megang ciello, gitar, biola, piano, bass, dll..trus ga kebayang jg kalo bhantenya berbaris rapi buat "satuin" suara...;D
yang dibilang sis srikeliyana memang sangat masuk diakal..dapat mengaburkan inti dhamma sesungguhnya..

saya krg tau apakah peraturan di mahayana sama dengan peraturan di theravada terkait masalah tersebut..
« Last Edit: 08 November 2010, 08:45:59 AM by No Pain No Gain »
No matter how dirty my past is,my future is still spotless

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Adakah aliran Theravada + Mahayana = TheraMahavadayana?
« Reply #81 on: 08 November 2010, 08:54:48 AM »
[at] bro. Kainyn: Bisa dan tidak bisa. Seseorang yang bertekad menjadi Samyaksambuddha yang awalnya belajar Theravada pasti akan belajar Mahayana pada tahap tertentu karena memang sudah begitu jalurnya, demikian menurut Mahayanis. Namun jalan Sammasambodhi di dalam Theravada telah mengandung unsur-unsur pokok penting dan utama untuk mencapai Sammasambodhi, misal Bodhicitta yang dibangkitkan Sumedha dalam Buddhavamsa. Mahayana memperjelasnya dan menekankan ke arah sana sehingga tidak tercampur dengan interpretasi para penganut Shravakayana.
OK, jawaban ini yang saya mau.
Kalau begitu saya ada pertanyaan lagi. Bro bilang Mahayana juga mengakui Sutta Theravada. Sutta ini telah menjelaskan dari awal pencerahan Buddha, pemutaran roda dhamma pertama, sampai pada masa Mahaparinibbana. Pertanyaannya adalah:
1. Menurut Mahayanis, kapankah di antara kurun waktu itu, sutra Mahayana dibabarkan?
2. Mengapa di sutta Theravada tidak ada penjelasan yang di Mahayana? Apakah pencatatan khotbahnya ada yang ketinggalan, disensor, atau bagaimana?

« Last Edit: 08 November 2010, 09:12:36 AM by Kainyn_Kutho »

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Adakah aliran Theravada + Mahayana = TheraMahavadayana?
« Reply #82 on: 08 November 2010, 08:58:17 AM »
[at] Indra
bro Indra, rasanya tidaklah penting pendapat saya. lebih baik tanyakan kepada banthe atau bhikku agar semua nya jelas.
merujuk pada post bro Kemenyan, sumber nya dari http://www.samaggi-phala.or.id/naskahdamma_dtl.php?id=61


Bro Wen, ketika anda mengemukakan suatu statement, saya merasa berkepentingan untuk mempertanyakan sumber yg anda gunakan. dan ternyata sumber yg anda gunakan bukanlah sumber otentik dari Tipitaka, melainkan hanya interpretasi dari seorang bhikkhu. di sini jelas, bahwa statement anda tidak didukung oleh referensi yg sah. jika saya tidak mempertanyakan ini, pembaca akan menganggap bahwa statement anda benar.

adalah lucu jika seseorang mempertanyakan statement yg anda buat kemudian anda menjawab dengan "sebaiknya tanyakan kepada bhante", seseorang seharusnya bertanggung jawab atas statement yg disampaikan.

_/\_

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Adakah aliran Theravada + Mahayana = TheraMahavadayana?
« Reply #83 on: 08 November 2010, 09:15:28 AM »
Bro Wen, ketika anda mengemukakan suatu statement, saya merasa berkepentingan untuk mempertanyakan sumber yg anda gunakan. dan ternyata sumber yg anda gunakan bukanlah sumber otentik dari Tipitaka, melainkan hanya interpretasi dari seorang bhikkhu. di sini jelas, bahwa statement anda tidak didukung oleh referensi yg sah. jika saya tidak mempertanyakan ini, pembaca akan menganggap bahwa statement anda benar.

adalah lucu jika seseorang mempertanyakan statement yg anda buat kemudian anda menjawab dengan "sebaiknya tanyakan kepada bhante", seseorang seharusnya bertanggung jawab atas statement yg disampaikan.

_/\_
Argumentum ad verecundiam. Fallacy berlindung pada satu sosok yang berkuasa/tenar ketika berargumen, padahal belum tentu sosok tersebut bisa mewakili argumentasi yang dimaksud.


Offline freecloud79

  • Teman
  • **
  • Posts: 62
  • Reputasi: 3
  • Gender: Male
  • Dalam Tahap Belajar Dhamma
Re: Adakah aliran Theravada + Mahayana = TheraMahavadayana?
« Reply #84 on: 08 November 2010, 09:57:30 AM »
Quote
Pertanyaannya, apakah saat ini kita adalah calon Sammasambuddha yang cukup kuat menyadarkan diri sendiri tanpa masukan, pendapat, wejangan, nasihat dari para bijaksana, sehingga kita membiarkan diri kita masuk dalam keterlalu-naifan?
at Bro Kelana

saya sih belum berpikir sampai saya calon samma sambuddha, kamu aza kali  ;D saya cuma umat biasa yang masih dalam tahap menyelami Dhamma hehehe   ^:)^ salut sama kamu

Quote
minta dong referensi sutranya sidarta mendengarkan kecapi yang lewat. jangan2 gara2 percaya sutra palsu nih, inilah akibatnya kalau bilang mau sutra asli atau sutra palsu asal tembak aja
at Bro Ryu

itu referensinya bukan dr Sutra tapi dari buku pelajaran agama Buddha saya dahulu sewaktu di SD kls 3 hehehe  ;D
kalau gak salah cetakan airlangga.
Sabbe Satta Dukka Pamuccantu
Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Adakah aliran Theravada + Mahayana = TheraMahavadayana?
« Reply #85 on: 08 November 2010, 10:13:45 AM »
OK, jawaban ini yang saya mau.
Kalau begitu saya ada pertanyaan lagi. Bro bilang Mahayana juga mengakui Sutta Theravada. Sutta ini telah menjelaskan dari awal pencerahan Buddha, pemutaran roda dhamma pertama, sampai pada masa Mahaparinibbana. Pertanyaannya adalah:
1. Menurut Mahayanis, kapankah di antara kurun waktu itu, sutra Mahayana dibabarkan?
2. Mengapa di sutta Theravada tidak ada penjelasan yang di Mahayana? Apakah pencatatan khotbahnya ada yang ketinggalan, disensor, atau bagaimana?


dan ada pertanyaan tambahan dari aye, ada bukti gak sutra mahayana itu ditemukan pada waktu yang berdekatan dengan sutta terawada, dan apakah ada bukti juga murid2 buda melaksanakan apa yang dikatakan buda yaitu memperbanyak sutra2, dan mencetak ulang sutra itu, kalau ga ada ya berarti murid2nya NATO yak ;D
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Adakah aliran Theravada + Mahayana = TheraMahavadayana?
« Reply #86 on: 08 November 2010, 10:16:27 AM »
at Bro Kelana

saya sih belum berpikir sampai saya calon samma sambuddha, kamu aza kali  ;D saya cuma umat biasa yang masih dalam tahap menyelami Dhamma hehehe   ^:)^ salut sama kamu
at Bro Ryu

itu referensinya bukan dr Sutra tapi dari buku pelajaran agama Buddha saya dahulu sewaktu di SD kls 3 hehehe  ;D
kalau gak salah cetakan airlangga.
oh ya dan anda percaya begitu saja?
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
Re: Adakah aliran Theravada + Mahayana = TheraMahavadayana?
« Reply #87 on: 08 November 2010, 10:39:38 AM »
at Bro Kelana
saya sih belum berpikir sampai saya calon samma sambuddha, kamu aza kali  ;D saya cuma umat biasa yang masih dalam tahap menyelami Dhamma hehehe   ^:)^ salut sama kamu
 

Sdr. Freecloud79, saya pun bukan Sammasambuddha, oleh karena itu saya perlu banyak dengar, banyak baca, membandingkan mengenai Dhamma agar tahu apakah yang telah saya pahami selama ini memang sudah pada jalurnya atau belum.

Ah, saya belum menanggapi pertanyaan awal anda. Apakah ada aliran TheraMahavadayana?
tanggapan saya: sepengetahuan saya secara resmi belum ada.

Apakah anda termasuk aliran itu?

tanggapan saya: Saya tidak tahu, karena saya tidak tahu ajaran lengkap dari aliran TheraMahavadayana itu seperti apa, apakah hanya ajaran Theravada + nianfo saja, atau ada hal lain.

Saya rasa itu saja. Thanks atas diskusinya.
GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: Adakah aliran Theravada + Mahayana = TheraMahavadayana?
« Reply #88 on: 08 November 2010, 10:43:29 AM »
apakah tindakan saya nianfo(melafalkan nama buddha) termasuk tindakan ekstrim dan naif? apakah nianfo termasuk perbuatan salah dan menjerumuskan?

Memang benar kebijaksanaan yg paling penting tetapi lihat dulu Kebijaksanaannya apakah terlalu banyak pertimbangan juga tidak terlalu baik alhasil gak maju cm jalan di tempat.

contohnya : Siddharta Gautama samadhi sebelum mencapai bodhi juga belajar dari pengalaman Beliau sendiri seperti samadhi yg terlalu ekstrem. Alhasil dia menyadari dari kecapi rombongan tarian yang lewat, kalau tali kecapi terlalu kendor suara gak akan bagus, tetapi kalau tali kecapi terlalu ketat, senar talinya akan putus. jadi step by step dia menyadari dan menemukan JalanNya sendiri.

Begitu juga dengan saya bernianfo dan mempercayai adanya sukhavati, mungkin suatu hari nanti saya menyadari bahwa tidak cukup dengan bernianfo harus dibarengi dengan samadhi budhanussati atau yang lain sebagainya...

So semua ada jalannya masing masing bro kelana, jangan terlalu cepat menjudge terlalu naif.

Berarti Sang Buddha dulu juga naif lho bro  ;D  _/\_


Inti-nya yang bukan ajaran BUDDHA jangan disebut ajaran BUDDHA, mau menempuh ajaran SIAPA SAJA, tergantung kepada individu masing-masing.
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: Adakah aliran Theravada + Mahayana = TheraMahavadayana?
« Reply #89 on: 08 November 2010, 10:54:12 AM »
OK, jawaban ini yang saya mau.
Kalau begitu saya ada pertanyaan lagi. Bro bilang Mahayana juga mengakui Sutta Theravada. Sutta ini telah menjelaskan dari awal pencerahan Buddha, pemutaran roda dhamma pertama, sampai pada masa Mahaparinibbana. Pertanyaannya adalah:
1. Menurut Mahayanis, kapankah di antara kurun waktu itu, sutra Mahayana dibabarkan?
2. Mengapa di sutta Theravada tidak ada penjelasan yang di Mahayana? Apakah pencatatan khotbahnya ada yang ketinggalan, disensor, atau bagaimana?

Menurut aliran Tien Tai Mahayana,
Lima periode pembabaran kelompok Dhamma adalah :
1. Periode Avatamsaka : 3-7 hari Sang Buddha menerangkan dharma hanya kepada para Bodhisatva, karena amat sulit dipahami oleh umat awam.
2. Periode agama sutra : selama 12 tahun Sang Buddha menerangkan dharma yg mudah dipahami oleh umat awam. (Kelompok Agama Sutra di-klaim Mahayana sebagai ajaran Theravada juga yang identik dengan Pali Kanon -- hanya berbeda bahasa -- kendati ada beberapa sutra berbeda dengan sutta isinya. misalnya Brahmajala Sutta  (Pali) yang isi-nya berbeda sekali dengan Brahmajala Sutra (Sansekerta))
3. Periode Vaipulya sutra : selama 8 tahun SB menerangkan ajaran yg tercaantum dlm Lankavatara sutra, vimala kirti, nirdesa sutra, svarnaprabhasa sutra.
4. periode prajna paramitha sutra : selama 22 tahun Sang Buddha menerangkan Mahaprajnaparamitha.
5. Periode Sadharmapundarika sutra : selama 8 tahun Sang Buddha menerangkan Sadharma Pundarika sutra, tetapi sebelum Parinibbana menerangkan Mahaparinirvana sutra

----
Mengapa sebelum-nya tidak ditemukan Sutra Mahayana pada awal-awal penyebaran ajaran BUDDHA ? karena Kitab-Kitab MAhayana yang isi-nya sangat "tinggi" (yang katanya hanya untuk konsumsi Bodhisatva) dititipkan di alam NAGA. (CMIIW para sesepuh Mahayana).
« Last Edit: 08 November 2010, 10:57:29 AM by dilbert »
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan