jawaban :
dalam jalan umum, hanya berputar-putar dalam roda samsara saja.
ya, karena itu kami menjalani jalan mulia beruas delapan
.
tidak mudah, tapi dengan berusaha menjalaninya maka keyakinan itu timbul
.
bukannya keyakian timbul baru melakukan berusaha
. <<<<< kalo ini dilakukan maka sudah telat, pikiran akan menjadi terkotak-kotak
.
(realitas atau pengetahuan) apapun yang dihasilkan tiada kenyataan kebenaran.
meditasi bukan untuk mencari kebenaran, tapi hanya menyadari sebagaimana adanya dari segala sesuatu (tathata)
. (menyadari sebagaimana adanya dari segala sesuatu itu jauh melebihi dari hanya sekedar mencari kebenaran)
dengan begitu maka tidak akan melekati segala sesuatu itu sebagai milik, tapi justru akan mengembalikannya lagi sebagaimana adanya segala sesuatu itu berada
.
sehingga dukkha akan dapat dihentikan
.
meditasi adalah dengan tujuan untuk (dapat) melihat apa yang seharusnya dilihat (dari apa yang seharusnya terlihat berlanjut kepada apa yang seharusnya dilihat).
menyadari samsara dan merealisasikan nibbana
. (mengenali dukkha dan mengakhiri dukkha)
karena kesalahan (pengajaran) konsep jalan umum (karena kebijaksanaan awam, sunyata dikenali masih sebatas dalam konsep kewujudan), sebenarnya semua yang dilakukan dan diamati oleh pembina pengajaran jalan umum, semua hanyalah dalam berputar dalam kebohongan/tipuan/kekhayalan perputaran roda samsara saja.
. yang diajarkan Guru Buddha hanyalah mengenali dukkha dan mengakhiri dukkha saja, tidak ada yang lain
.
dan itulah yang membuat saya mulai tertarik pada ajaran Buddha.
begitu sederhana, dan membebaskan saya dari doktrin-doktrin duniawi dan surgawi
.
begitu bebas hingga saya bisa hidup damai dengan siapa saja dan dengan apapun jenis mahkluknya, tidak berusaha untuk mengalihyakinkan yang lain hanya berusaha untuk menjaga pikiran tetap kokoh agar tidak lagi terhempas oleh segala jenis ombak disekitar saya (nafsu keinginan)
.
lalu dimana kesalahannya?
apa yang diamati dan siapa yang mengamati sama-sama dari keanicca anattaan keakuan (masih bersifat fenomena duniawi) saja.
segala fenomena duniawi maupun surgawi ataupun nerakawi semuanya sama saja
.
semuanya tidak bisa dilekati
.
begitu melekati salah satunya maka batin menjadi tidak seimbang
.
itulah mengapa sehingga sunyata hanya dapat diterjemahkan atau dimengerti sampai sebatas dari kekosongan dualisme kewujudan saja oleh hampir semua buddhist.
apa itu kekosongan dualisme?
tidak menggenggam dualisme akan membuat kita mudah memahami keseimbangan batin
.
dengan begitu sedikit demi sedikit kita akan melepaskan dualisme karena kita sudah merasakan manfaat dari keseimbangan batin itu
.
sedikit demi sedikit loh yah om coe
.
tapi saya yakin (keyakinan yang dihasilkan dari usaha) selama umat buddhist, termasuk saya
, tetap berusaha maka akhirnya akan terlihat hasilnya juga
.
itulah mengapa pada saat-saat akhir kehidupan guru Buddha Sakyamuni, Ia mencoba meluruskan tujuan seluruh pengajaran yang telah Ia berikan (pada sutra mahaparinibanna) dimana bahkan Ananda sendiri (yang terlibat pembicaraan langsung) masih belum menyadari rahasia kebenaran ini (seperti dikisahkan, Ananda baru tercerahkan setelah tiadanya guru Buddha).
dalam sutta itu, Guru Buddha hanya memastikan saja dengan memberi kesempatan pada murid-muridnya agar tidak ada lagi keraguan dalam ajaran yang sudah diberikan
.
tidak ada pelurusan kembali (revisi) dari ajaran Guru Buddha pada saat itu, toh inti ajarannya cuma mengenali dukkha dan mengakhirinya saja kok
.
dan memang Guru Buddha hanya menunjukkan jalan saja, pencapaian tujuan tergantung dari usaha masing-masing muridnya
.
jadi tidak masalah YM Ananda tercerahan setelah atau sebelum mangkatnya Guru Buddha
.
karena yang terpenting YM Ananda tetap berusaha dan akhirnya bisa mengalami pencerahan
.
semoga menginspirasi umat bukan mencari keributan
sahabat baik umat
coeda, the believer
semoga om coe bisa memahami
.
ketika makhluk menuju kepada peninggian dunia bagi/dalam kehidupannya, mereka itu dalam jalan new age. (yang tidak sadar dalam menjalani mereka dalam perangkap jalan new age)
semoga menambah pengetahuan kebijaksanaan jalan benar.
coecoed, the believer, penyayang Dharma yang menimbulkan kemarahan keakuan umat
untung saya memilih jalan hidup dalam kesederhanaan yang saya teladani dari Guru Buddha
.
lalu masalahnya apa om coe? meninggikan dunia dan meninggikan surgawi kan sama saja
. cuma berbeda cara pandang saja tapi intinya tetap sama yaitu melekati
.
dengan ada perubahan dunia akan “terlihat”menjadi semakin baik hingga akhirnya perubahan itu menjadi statis dan terlihat buruk hingga tidak memuaskan lagi hingga kemudian akan diikuti perubahan yang lebih baru lagi atau mungkin kembali mengulang pandangan yang sebelumnya lagi
.