//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Adakah Atman dalam Agama Buddha ?  (Read 96908 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Re: Adakah Atman dalam Agama Buddha ?
« Reply #240 on: 03 October 2010, 09:46:55 AM »
oke bro coecoed
saya hargai keberanian anda.. dengan GRP

secara pribadi saya juga akan fair, saya akan beri suara hanya 1, dan tidak pakai clone..
maaf kata, hanya kejujuran dari diri saya yang bisa saya pertanggungjawabkan..

_/\_
Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline coecoed

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 196
  • Reputasi: -6
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Adakah Atman dalam Agama Buddha ?
« Reply #241 on: 03 October 2010, 09:49:14 AM »
Please buka satu thread voting for me....,so we would know the truth!

 _/\_
INILAH APA YANG TUHANKU TELAH KATAKAN, 'DALAM SATU TAHUN SEJAK HARI INI, KEJAYAAN MEREKA AKAN PUDAR'.


September 2010
coedabgf-the believer

Offline coecoed

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 196
  • Reputasi: -6
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Adakah Atman dalam Agama Buddha ?
« Reply #242 on: 03 October 2010, 09:51:51 AM »
oke bro coecoed
saya hargai keberanian anda.. dengan GRP

secara pribadi saya juga akan fair, saya akan beri suara hanya 1, dan tidak pakai clone..
maaf kata, hanya kejujuran dari diri saya yang bisa saya pertanggungjawabkan..

_/\_

itu menunjukan kualitas anda bro forte...
dan saya bahkan tidak memberikan suara saya sendiri. take my word for granted!
 _/\_
« Last Edit: 03 October 2010, 09:53:55 AM by coecoed »
INILAH APA YANG TUHANKU TELAH KATAKAN, 'DALAM SATU TAHUN SEJAK HARI INI, KEJAYAAN MEREKA AKAN PUDAR'.


September 2010
coedabgf-the believer

Offline coecoed

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 196
  • Reputasi: -6
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Adakah Atman dalam Agama Buddha ?
« Reply #243 on: 03 October 2010, 09:52:44 AM »
oke bro coecoed
saya hargai keberanian anda.. dengan GRP

secara pribadi saya juga akan fair, saya akan beri suara hanya 1, dan tidak pakai clone..
maaf kata, hanya kejujuran dari diri saya yang bisa saya pertanggungjawabkan..

_/\_

itu menunjukan kualitas anda bro forte...
dan saya bahkan tidak memberikan suara saya sendiri. pegang omongan saya!
 _/\_
INILAH APA YANG TUHANKU TELAH KATAKAN, 'DALAM SATU TAHUN SEJAK HARI INI, KEJAYAAN MEREKA AKAN PUDAR'.


September 2010
coedabgf-the believer

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Adakah Atman dalam Agama Buddha ?
« Reply #244 on: 03 October 2010, 09:57:29 AM »
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline fabian c

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.095
  • Reputasi: 128
  • Gender: Male
  • 2 akibat pandangan salah: neraka atau rahim hewan
Re: Adakah Atman dalam Agama Buddha ?
« Reply #245 on: 03 October 2010, 10:06:44 AM »
Bro Coecoed yang baik, anda menghindar untuk menjawab mengenai postingan saya terhadap halaman pertama dari kitab suci yang anda yakini....

Sekarang saya tanya kepada anda benarkah apa yang tertulis di kitab suci anda...? Bahwa siang dan malam lebih dulu dipisahkan di hari pertama? dan matahari diciptakan di hari ke empat?

Benarkah ada air diatas cakrawala...? Bahwa di bawah cakrawala ada matahari dan bulan...?

Kelihatannya anda menghindar untuk menjawab... Benarkah kata-kata dalam kitab suci yang anda yakini tersebut...?
 
_/\_
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

Offline Triyana2009

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 756
  • Reputasi: 4
  • Gender: Male
Re: Adakah Atman dalam Agama Buddha ?
« Reply #246 on: 03 October 2010, 12:25:12 PM »
Namo Buddhaya,

coecoed, kalau pertanyaannya, adakah atman di dalam agama kr****n, silahkan pakai ayat-ayat kr****n.
Disini pertanyaannya: Adakah atman dalam agama Buddha.
Jangan jadi orang gak pintar dong.

Saudara triyana, saya masih gak setuju, karena saya baca penjelasan yang dicopas, kalau dari awal kita sudah mengerti konsep Anatta, kita tidak akan menyamakan Buddha Nature dengan Diri Besar/ Atman
Mungkin bro triyana salah mengerti. Coba belajar dulu Madhyamika Nagarjuna

Silahkan berikan perbedaan Buddha Nature dengan Diri Buddha  _/\_

Sudah saya jelaskan tentang anatman, silahkan jelaskan anatman menurut anda  _/\_

Vajrayana aliran Gelugpa menganut pandangan Mahdyamika Prasangika dan jelas mengakui adanya Kesadaran yang kekal, silahkan jelaskan Mahdyamika menurut anda  _/\_

 _/\_

Offline xenocross

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.189
  • Reputasi: 61
  • Gender: Male
Re: Adakah Atman dalam Agama Buddha ?
« Reply #247 on: 03 October 2010, 01:02:55 PM »
gak ada itu.
Coba jangan asal ngomong, kasih rferensi, buku apa halaman berapa, saya dari berapa halaman lalu sudah copas dan kasih referensi buku yg saya pakai

Buddha Nature tidak sama dengan Atman

Bro Triyana yang tidak memberi tahu bukunya halaman berapa, cuma suruh baca, baca, baca. Aku obrak abrik bukunya tetap aja dapat atman itu gak ada

Bahkan saya sudah copas buku Chandrakirti, introduction to Middle Way (Madhyamika).
Masa butuh saya copas 1 buku kesini?
Coba bro triyana donlod 2 buku yang saya berikan , Buddha Nature dan Introduction to Middle Way, pelajari dulu.
Itu dari seorang master yang sudah belajar 2 filosofi itu, gak setengah-setengah
« Last Edit: 03 October 2010, 01:05:21 PM by xenocross »
Satu saat dari pikiran yang dikuasai amarah membakar kebaikan yang telah dikumpulkan selama berkalpa-kalpa.
~ Mahavairocana Sutra

Offline Triyana2009

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 756
  • Reputasi: 4
  • Gender: Male
Re: Adakah Atman dalam Agama Buddha ?
« Reply #248 on: 03 October 2010, 01:11:22 PM »
Namo Buddhaya,

gak ada itu.
Coba jangan asal ngomong, kasih rferensi, buku apa halaman berapa, saya dari berapa halaman lalu sudah copas dan kasih referensi buku yg saya pakai

Buddha Nature tidak sama dengan Atman

Bro Triyana yang tidak memberi tahu bukunya halaman berapa, cuma suruh baca, baca, baca. Aku obrak abrik bukunya tetap aja dapat atman itu gak ada

Bahkan saya sudah copas buku Chandrakirti, introduction to Middle Way (Madhyamika).
Masa butuh saya copas 1 buku kesini?
Coba bro triyana donlod 2 buku yang saya berikan , Buddha Nature dan Introduction to Middle Way, pelajari dulu.
Itu dari seorang master yang sudah belajar 2 filosofi itu, gak setengah-setengah

Ini :

Namo Buddhaya,

Akhir kata dari saya :

His Holiness Dalai Lama Ke 14

Tanya:

1. Yang Arya dalam cara bagaimanakah kesadaran seseorang eksis?

2. Bagian manakah dari kesadaran yang hadir setelah kematian?

3. Dan adakah suatu kehancuran total dari kesadaran seseorang ketika ia mencapai Kebuddhaan?


H.H.Y.A. Dalai Lama :

1. Kesadaran akan selalu ada, meskipun sebagian menghilang.

2. Sebagai contoh, kesadaran indera yang hadir dalam tubuh manusia akan hilang ketika tubuh
    ini mati.

3. Begitu pula, kesadaran yang dipengaruhi oleh kebodohan, kemarahan atau keterikatan, juga
    akan hilang.

4. Lebih jauh, semua bentuk kesadaran yang kasar akan hilang.

5. Tetapi kesadaran yang halus, didalam dan mendasar, akan tetap ada.

6. Ia tidak memiliki awal, dan tidak akan berakhir.

7. Kesadaran itu akan tetap.

8. Ketika kita mencapai Kebuddhaan, kesadaran itu menjadi tercerahkan, mengetahui segalanya.

9. Juga, kesadaran itu akan tetap merupakan hal yang pribadi.

10. Sebagai contoh, kesadaran sang Buddha Sakyamuni dan kesadaran sang Buddha Kasyapa
    adalah dua hal pribadi yang berbeda.

11. Individualitas kesadaran ini tidak hilang ketika mencapai Kebuddhaan.

12. Tetapi, batin semua Buddha memiliki kualitas yang sama, dalam hal inilah mereka sama. 

13. Mereka memiliki kualitas yang sama,tapi tetap berbeda individualitasnya.


Sumber : Buku Belaskasih Universal, Penerbit Karaniya, Halaman 72

 _/\_

Cukup jelas bukan  _/\_

 _/\_

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Adakah Atman dalam Agama Buddha ?
« Reply #249 on: 03 October 2010, 01:13:09 PM »
Namo Buddhaya,

Saya tidak mendalami ajaran Mahayana, tetapi dalam Theravada jelas tidak ada atman atau atta. jadi menurut saya judul yg diganti oleh mbah kemenyan itu memang tidak tepat. saya mengusulkan judul "Adakah Atman dalam Mahayana?" karena Agama Buddha juga mencakup Theravada sementara Theravada jelas tidak mengajarkan atta.

Karena Diskusi Umum menampung semua aliran maka ia tidak berhak mengambil kesimpulan awal dari salah satu aliran saja, contohnya tentang anatta dalam Theravada yang anda katakan tadi, karena terbukti dalam Theravada pun terbagi dalam 2 golongan, ada yang menerima ajaran bahwa selain 6 kesadaran ada kesadaran lain yang merujuk kepada Higher Self dan ada yang tidak menerima.

Jadi kesimpulan anda tersebut hanya pendapat dari salah satu golongan dalam Theravada.

 _/\_

mohon petunjuk Bro Triyana, ajaran Theravada yg manakah yg mengatakan apa yg anda bold di atas itu? mohon referensi non-wiki, karena theravada memiliki referensi otentik Tipitaka, jadi inilah yg kita jadikan sumber rujukan

Offline Triyana2009

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 756
  • Reputasi: 4
  • Gender: Male
Re: Adakah Atman dalam Agama Buddha ?
« Reply #250 on: 03 October 2010, 01:26:52 PM »
Namo Buddhaya,

Namo Buddhaya,

Saya tidak mendalami ajaran Mahayana, tetapi dalam Theravada jelas tidak ada atman atau atta. jadi menurut saya judul yg diganti oleh mbah kemenyan itu memang tidak tepat. saya mengusulkan judul "Adakah Atman dalam Mahayana?" karena Agama Buddha juga mencakup Theravada sementara Theravada jelas tidak mengajarkan atta.

Karena Diskusi Umum menampung semua aliran maka ia tidak berhak mengambil kesimpulan awal dari salah satu aliran saja, contohnya tentang anatta dalam Theravada yang anda katakan tadi, karena terbukti dalam Theravada pun terbagi dalam 2 golongan, ada yang menerima ajaran bahwa selain 6 kesadaran ada kesadaran lain yang merujuk kepada Higher Self dan ada yang tidak menerima.

Jadi kesimpulan anda tersebut hanya pendapat dari salah satu golongan dalam Theravada.

 _/\_

mohon petunjuk Bro Triyana, ajaran Theravada yg manakah yg mengatakan apa yg anda bold di atas itu? mohon referensi non-wiki, karena theravada memiliki referensi otentik Tipitaka, jadi inilah yg kita jadikan sumber rujukan

Saya kira kita harus terbuka, Wikipedia  termasuk sumber yang tidak dilarang diforum ini dan forum-forum lain seantero dunia.  _/\_

Maaf saya musti memulai dari Wikipedia dahulu :

The Thai Dhammakaya movement’s teachings on non-self and self

Over the past several decades (dating back to at least 1939),[10] a controversial movement of monks and meditation masters, later called the "Dhammakaya Movement", has developed in Thailand. The Dhammakaya Movement teaches that it is erroneous to subsume nirvana under the rubric of anatta (non-self); instead, nirvana is claimed to be the "true self" or dhammakaya. This teaching is strikingly similar to that of the tathāgatagarbha sutras. Professor Paul Williams[11] explains the views of this movement:

[Dhammakaya] meditations involve the realization, when the mind reaches its purest state, of an unconditioned “Dhamma Body” (dhammakaya) in the form of a luminous, radiant and clear Buddha figure free of all defilements and situated within the body of the meditator. Nirvana is the true Self, and this is also the dhammakaya.

The bulk of Thai Theravāda Buddhism rejects this teaching and insists upon non-self as a universal fact. As against this, Phra Rajyanvisith of the Dhammakaya Movement (which does not see itself as Mahāyānist but as modern Theravāda) argues that it tends to be scholars who hold the view of absolute non-self, rather than Buddhist meditators. Also, according to him, only the compounded and conditioned is non-self - not nirvana. Professor Williams summarises Phra Rajyanvisith’s views, and adds his own comment at the end: [12]

[Scholars] incline towards a not-Self perspective. But only scholars hold that view. By way of contrast, Phra Rajyanvisith mentions in particular the realizations of several distinguished forest hermit monks. Moreover, he argues, impermanence, suffering and not-Self go together. Anything which is not-Self is also impermanent and suffering. But, it is argued, nirvana is not suffering, nor is it impermanent. It is not possible to have something which is permanent, not suffering (i.e. is happiness) and yet for it still to be not-Self. Hence it is not not-Self either. It is thus (true, or transcendental) Self … These ways of reading Buddhism in terms of a true Self certainly seem to have been congenial in the East Asian environment, and hence flourished in that context where for complex reasons Mahayana too found a ready home.

Professor Williams sees the Dhammakaya Movement of Thailand as having developed independently of the Mahayana tathāgatagarbha tradition but as achieving some remarkably similar results in their understanding of Buddhism.[13]

Tentang Phra Rajyanvisith

Dr. Phra Rajyanvisith
Meditation Master, Buddhist Scholar & Educator

1.    Abbot, Wat Luang Phor Sodh Dhammakayaram (July 9, 1991)   

2.    President of the Executive Committee, National Coordination Center of Provincial Meditation Institutes of Thailand (Elected by the Directors of Provincial Meditation Institutes from throughout the country at a Seminar and Practicum organized by the National Buddhist Office 23-25 April 2008 at Wat Yanawa, Bangkok, Thailand and recognised by the Sangha Body)

3.    Preceptor (Upachaya – Since January 31, 1996)

4.    Director and Principal-Meditation Master, Wat Luang Phor Sodh Buddhist Meditation Institute (Since 2006)  An Associated Institution of the World Buddhist University 

5.    Vice-chairman of the Administrative Committee, Mahachulalongkornrajavidyalaya University Region 15 Academic Services Center (November 19, 2007)

6.    Director, Dhammakayaram Buddhist Meditation Institute (1981)

7.    Manager, Rajburi Provincial Pali Studies Center (Appointed by the Sangha Body, October 20, 1999)

8.    Director, Rajburi Provincial Meditation Practice Center     (Appointed by the Sangha Body, March 6, 2001)

9.    Director, Center for Development of Virtues and Ethics for the Security of the Nation, Religion and Monarchy (2009)

Profile before Monkhood
   Name:   Phra Rajyanvisith (Phra Ajahn Maha Sermchai Jayamanggalo)  Abbot of

   Wat Luang Phor Sodh Dhammakaya, and Director of  Dhammakaya Buddhist Meditation Institute
Date of birth:   March 6, 1929.
Entered monkhood:   March 6, 1986.
Buddhist Dhamma:   Completed grade three of Buddhist Theory, and grade six of Pali studies.
Meditation Master:   Venerable Phra RajbrahmaThera, Deputy Abbot, Meditation master,
and Director of Meditation Affairs, Wat Paknam
Meditation Experience:   Practiced Buddhist meditation since 1970.
Preceptorship:    Appointed since January 31, 1996.
Ecclesiastical title from
December 5, 1998:   Phra Bhavana Visutthikhun
Ecclesiastical title from
December 5, 2004:    Phra Rajyanvisith


An honorary doctorate in  Buddhist  Administration from Mahachulalongkornraja-vidyalaya University in 2007.
An honorary doctorate in  Buddhism Administration from Mahamakut Buddhist University in 2009.

Profile as before Monkhood
  Work:   Research specialist, United States Information Services (USIS), Bangkok.
   Visiting lecturer in research methodology, research and evaluation,
and public opinion surveys to various academic institutions
(Thammasart University, Bangkok University, etc.)
Academic Qualifications:   Certificate in accountancy, Bachelors of Commerce, and Masters of
Arts in public administration (Honors), Thammasart University.
   Certificate in social science research, Institute of Social Research,
The University of Michigan, Ann Arbor, Michigan, USA.
   Certificate in Wang OIS Management Courses, organized by USIS, Washington DC, USA.

Yang lain-lain akan saya berikan nanti, silahkan yang ini ditanggapi dahulu.

 _/\_

Offline Hendra Susanto

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.197
  • Reputasi: 205
  • Gender: Male
  • haa...
Re: Adakah Atman dalam Agama Buddha ?
« Reply #251 on: 03 October 2010, 01:31:31 PM »
tidak valid... karena isi wiki dapat diedit oleh jutaan orang demi kepentingannya sendiri

Offline wen78

  • Sebelumnya: osin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.014
  • Reputasi: 57
  • Gender: Male
Re: Adakah Atman dalam Agama Buddha ?
« Reply #252 on: 03 October 2010, 01:34:52 PM »
bro Triyana2009, anda post di tempat yg salah :)
segala post saya yg tidak berdasarkan sumber yg otentik yaitu Tripitaka, adalah post yg tidak sah yg dapat mengakibatkan kesalahanpahaman dalam memahami Buddhism. dengan demikian, mohon abaikan semua statement saya di forum ini, karena saya tidak menyertakan sumber yg otentik yaitu Tripitaka.

Offline Triyana2009

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 756
  • Reputasi: 4
  • Gender: Male
Re: Adakah Atman dalam Agama Buddha ?
« Reply #253 on: 03 October 2010, 01:38:54 PM »
Namo Buddhaya,

tidak valid... karena isi wiki dapat diedit oleh jutaan orang demi kepentingannya sendiri

Dilihat dulu apakah hal ini benar atau tidak jangan langsung menghakimi :

Dhammakaya Foundation

The Dhammakāya Foundation was founded in 1916 in Thailand by Phra Monkolthepmuni, the abbot of Wat Paknam Bhasicharoen. Following the death of Phra Monkolthepmuni, the Foundation's work was continued by his disciple, Khun Yay Mahā Ratana Upāsikā Chandra Khonnokyoong, a Buddhist mae chi. In 1970, a temple, called Wat Phra Dhammakaya, was constructed as a home for the movement. Located in Khlong Luang, Pathum Thani Province, the temple was intended to become an international center for the study of meditation.

Heikkilä-Horn, M-J (1996) Two Paths to Revivalism in Thai Buddhism: The Dhammakaya and Santi Asoke Movements

 "'I Will Never Be Disrobed' says Thai abbot of Dhammakaya Temple", and "Between Faith and Fund-Raising", Asiaweek 17 September 1999

David Liebhold (1999) Trouble in Nirvana: Facing charges over his controversial methods, a Thai abbot sparks debate over Buddhism's future Time Asia 28 July 1999

Rahonyi, Reka (1996) Wat Phra Dhammakaya: "A Refuge in the Midst of a Turbulent World" - Analysis of a Contemporary Thai Buddhist Movement, Senior Thesis, Harvard University

http://www.dhammakaya.net/

http://ordinationthai.org/home/

http://www.meditationthai.org/docs/en/index.html

Dan lain-lain

 _/\_

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Adakah Atman dalam Agama Buddha ?
« Reply #254 on: 03 October 2010, 01:40:12 PM »
setau saya Dhammakaya ini memang aliran yg kontroversial, dan oleh banyak pihak dianggap sebagai CULT theravada,

sumber dari Bro Triyana: http://en.wikipedia.org/wiki/Wat_Phra_Dhammakaya

Public accusations of 1999–2002

Wat Phra Dhammakaya has experienced its share of controversy. In 1999[2][3] and again in 2002[4][5] the temple's abbot, was accused of charges ranging from fraud and embezzlement to corruption. Social critic Sulak Sivaraksa criticized the temple's abbot for promoting greed by emphasizing donations to the temple as a way to make merit.[2] Julian Gearing of Asiaweek commented that Widespread negative media coverage at this time was symptomatic of Wat Phra Dhammakaya being made a scapegoat for commercial malpractice in the Thai Buddhist temple community in the wake of the 1997 Asian Financial Crisis.[6] Apologies to Wat Phra Dhammakaya were published in full after the Thai newspapers and TV channels concerned were successfully sued for slander in the period 2001-3.[7][8][9][10] In 2006 The Thai National Office for Buddhism cleared Wat Phra Dhammakaya's abbot of all accusations when he agreed to donated all funds to the name of the temple.[11] He was subsequently restored to the position of abbot of Wat Phra Dhammakaya

 

anything