//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Seputar master LU (LSY) & Living Buddha & True Buddha School.  (Read 1793671 times)

0 Members and 3 Guests are viewing this topic.

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Re: Seputar master LU (LSY) & Living Buddha & True Buddha School.
« Reply #4740 on: 10 September 2010, 01:19:46 PM »
trik baru..

mengunakan kisah Buddha yang sesuai dengan Ti Pitaka.. ditambah dengan opini2.. agar terkesan opini2 itu benar..
RUAR BIASA..
Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline Udyata-sahanubhuti

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 112
  • Reputasi: 13
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Seputar master LU (LSY) & Living Buddha & True Buddha School.
« Reply #4741 on: 10 September 2010, 01:23:09 PM »
source ; xxx


Keresahan Akibat Terpecah-belahnya Sangha

Bila dilihat dari mata orang awam, kerisauan Buddha Sakyamuni sangatlah banyak, Sang Buddha mengalami: derita sakit, serangan enam guru sesat, kemusnahan Suku Sakya, dua macam fitnah (fitnah dari Sundari dan Cincamana), desas-desus, nama jelek dimana-mana, berbagai macam perangkap (kubangan api, nasi beracun, senjata), dan terpecah-belahnya Sangha.

Di antaranya, menurut saya, yang membuat Sang Buddha paling sedih adalah terpecah-belahnya Sangha. Belakangan, menurut pembahasan orang-orang sekarang, bahwa pukulan terbesar sepanjang hidup Sang Buddha adalah masalah terpecah-belahnya Sangha. Penyebab terpecah-belahnya Sangha adalah Devadatta, anak Raja Dronodana, kakak laki-laki Arya Ananda, sepupu Sang Buddha. Ia menjadi bhiksu demi belajar kesaktian, tubuhnya memiliki 30 rupa, memahami 60 ribu Dharmapitaka.

Dalam Sutra Dvadasabhrāmyati tercatat: "Devadatta lahir pada gerhana matahari tanggal 7 bulan 4, tingginya 280 cm. Memiliki 30 tanda keagungan."

Orang ini cukup lama di sisi Sang Buddha, malah sangat dekat. Kemudian, ia ingin merebut posisi Sang Buddha sebagai pemimpin Sangha, ingin menjadi pemimpin Agama Buddha, Sang Buddha tidak menuruti keinginannya. Kemudian Devadatta menghasut 500 anggota Sangha untuk meninggalkan Sangha Sang Buddha. Lima ratus anggota Sangha di sini maksudnya jumlah yang sangat banyak, bukan benar-benar hanya 500 orang. Sehingga menyebabkan terpecah-belahnya Sangha.

Devadatta mengajukan Pancadharma Nirdesa:
1. Mengenakan jubah usang.
2. Selalu mengemis makanan.
3. Makan sekali sehari.
4. Selalu berdiam di tempat-tempat terbuka.
5. Tidak menyantap makanan bergaram dan 5 rasa.

Tujuan utama Devadatta adalah menyerang prinsip jalan tengah dari Sang Buddha. Karena Sang Buddha memakai jubah dari bahan brokat, menerima persembahan dari para umat, berdiam di Jetavana, rumah mewah Anāthapiṇḍada-ārāma...

Para anggota Sangha yang terhasut pergi mengikuti Devadatta.

Kita tahu bahwa lima macam perbuatan durhaka dalam Agama Buddha adalah: membunuh ayah, membunuh ibu, membunuh Arahat, melukai diri Sang Buddha sehingga meneteskan darah-Nya keluar, dan memecah-belahkan Sangha. Di antaranya, pelanggaran terberat adalah memecah-belahkan Sangha.

Mengapa memecah-belahkan Sangha adalah pelanggaran terberat?

Jawabannya adalah: memecah-belahkan Sangha adalah mengadu domba antara anggota Sangha, merusak Dharma benar pada diri manusia, dan membunuh jiwa prajna manusia.

Sang Buddha berpendapat:
Jiwa prajna itu nomor satu, memecah-belahkan Sangha berarti merusak Dharma yang benar pada diri manusia dan membunuh jiwa prajna Dharma benar yang tak terhitung banyaknya. (pelanggaran ini lebih berat daripada membunuh manusia)



Saya pribadi berasumsi, Buddha Sakyamuni sepanjang hidup-Nya telah mengalami badai dan ombak besar, boleh dikatakan Beliau tidak pernah hidup tenang. Pukulan dari terpecah-belahnya Sangha adalah yang terbesar.

Orang-orang sekarang mengira, "Beginilah dunia manusia....." Sebuah ratapan tak berdaya!

Namun, menurut pandangan saya sebagai orang yang telah memahami hati dan menyaksikan Buddhata, pukulan ini, terutama pukulan atas terpecah-belahnya Sangha, batin Buddha Sakyamuni seharusnya tidak goyah. Mengapa? Sebab, Buddha Sakyamuni mencapai kebuddhaan di Dunia Saha, sedari awal Beliau telah memahami sepenuhnya apa itu Dunia Saha. Karena pahamlah, batin-Nya tidak goyah.

Hemat kata, "Masalah sebesar ini pun, sama halnya tidak ada masalah, mengertikah kalian?"

Penerjemah: Lianhua Shian


Brother Pad, tolong dijelasin yg di bold...menurut pandangan siapa bahwa itu merupakan suatu pukulan / tendangan batin buat Sang Buddha Sakyamuni yaaaa????  apakah Sang Buddha sendiri yg bilang kalo itu suatu pukulan? atau asumsi membabi buta semata?  ^:)^  ^:)^
o

Offline andry

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.117
  • Reputasi: 128
Re: Seputar master LU (LSY) & Living Buddha & True Buddha School.
« Reply #4742 on: 10 September 2010, 01:33:03 PM »
source ; xxx


Keresahan Akibat Terpecah-belahnya Sangha

Bila dilihat dari mata orang awam, kerisauan Buddha Sakyamuni sangatlah banyak, Sang Buddha mengalami: derita sakit, serangan enam guru sesat, kemusnahan Suku Sakya, dua macam fitnah (fitnah dari Sundari dan Cincamana), desas-desus, nama jelek dimana-mana, berbagai macam perangkap (kubangan api, nasi beracun, senjata), dan terpecah-belahnya Sangha.

Di antaranya, menurut saya, nda dapat di pertanggung jawabkan kredibilitas dan ke absahan-nya. siapakah dia yg dapat  mengetahui bating samma sambuddha yang membuat Sang Buddha paling sedih adalah terpecah-belahnya Sangha. Belakangan, menurut pembahasan orang-orang sekarang, bahwa pukulan terbesar sepanjang hidup Sang Buddha adalah masalah terpecah-belahnya Sangha. Penyebab terpecah-belahnya Sangha adalah Devadatta, anak Raja Dronodana, kakak laki-laki Arya Ananda, sepupu Sang Buddha. Ia menjadi bhiksu demi belajar kesaktian, tubuhnya memiliki 30 rupa, memahami 60 ribu Dharmapitaka.

Dalam Sutra Dvadasabhrāmyati tercatat: "Devadatta lahir pada gerhana matahari tanggal 7 bulan 4, tingginya 280 cm. Memiliki 30 tanda keagungan."

Orang ini cukup lama di sisi Sang Buddha, malah sangat dekat. Kemudian, ia ingin merebut posisi Sang Buddha sebagai pemimpin Sangha, ingin menjadi pemimpin Agama Buddha, Sang Buddha tidak menuruti keinginannya. Kemudian Devadatta menghasut 500 anggota Sangha untuk meninggalkan Sangha Sang Buddha. Lima ratus anggota Sangha di sini maksudnya jumlah yang sangat banyak, bukan benar-benar hanya 500 orang. Sehingga menyebabkan terpecah-belahnya Sangha.

Devadatta mengajukan Pancadharma Nirdesa:
1. Mengenakan jubah usang.
2. Selalu mengemis makanan.
3. Makan sekali sehari.
4. Selalu berdiam di tempat-tempat terbuka.
5. Tidak menyantap makanan bergaram dan 5 rasa.

Tujuan utama Devadatta adalah menyerang prinsip jalan tengah dari Sang Buddha. Karena Sang Buddha memakai jubah dari bahan brokat, menerima persembahan dari para umat, berdiam di Jetavana, rumah mewah Anāthapiṇḍada-ārāma...

Para anggota Sangha yang terhasut pergi mengikuti Devadatta.

Kita tahu bahwa lima macam perbuatan durhaka dalam Agama Buddha adalah: membunuh ayah, membunuh ibu, membunuh Arahat, melukai diri Sang Buddha sehingga meneteskan darah-Nya keluar, dan memecah-belahkan Sangha. Di antaranya, pelanggaran terberat adalah memecah-belahkan Sangha.

Mengapa memecah-belahkan Sangha adalah pelanggaran terberat?

Jawabannya adalah: memecah-belahkan Sangha adalah mengadu domba antara anggota Sangha, merusak Dharma benar pada diri manusia, dan membunuh jiwa prajna manusia.

Sang Buddha berpendapat:
Jiwa prajna itu nomor satu, memecah-belahkan Sangha berarti merusak Dharma yang benar pada diri manusia dan membunuh jiwa prajna Dharma benar yang tak terhitung banyaknya. (pelanggaran ini lebih berat daripada membunuh manusia)



Saya pribadi berasumsi, Buddha Sakyamuni sepanjang hidup-Nya telah mengalami badai dan ombak besar, boleh dikatakan Beliau tidak pernah hidup tenang. Pukulan dari terpecah-belahnya Sangha adalah yang terbesar.

Orang-orang sekarang mengira, "Beginilah dunia manusia....." Sebuah ratapan tak berdaya!

Namun, menurut pandangan saya sebagai orang yang telah memahami hati dan menyaksikan Buddhata, pukulan ini, terutama pukulan atas terpecah-belahnya Sangha, batin Buddha Sakyamuni seharusnya tidak goyah. Mengapa? Sebab, Buddha Sakyamuni mencapai kebuddhaan di Dunia Saha, sedari awal Beliau telah memahami sepenuhnya apa itu Dunia Saha. Karena pahamlah, batin-Nya tidak goyah.

Hemat kata, "Masalah sebesar ini pun, sama halnya tidak ada masalah, mengertikah kalian?"

Penerjemah: Lianhua Shian


Membaca yg ini saya jadi bingung.

Pernyataan pendapat pribadi tentang Buddha?

Ada kalimat yang diawali dgn "Sang Buddha berpendapat :" , ini maksudnya Buddha Gotama atau Buddha buddha-an?

Dan kalimat terakhir, apa hubungannya dengan yang dikisahkan ?

Inikah ajaran tingkat tinggi dari Mahaguyu?
 :-? :-[ ;D :))


*johan on
beratnya?
warna kulitnya?
apakah proses melahirkan normal atau sesar?
lalu dimana keberadaan sang suami (ayahnya devadatta) ketika istrinya melahirkan?

*johan off
« Last Edit: 10 September 2010, 01:36:29 PM by andry »
Samma Vayama

Offline little tigers

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 24
  • Reputasi: -1
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Seputar master LU (LSY) & Living Buddha & True Buddha School.
« Reply #4743 on: 10 September 2010, 02:20:08 PM »
gk jelas bgt sih

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: Seputar master LU (LSY) & Living Buddha & True Buddha School.
« Reply #4744 on: 10 September 2010, 05:42:17 PM »
gk jelas bgt sih

apa yg gak jelas ?

LSY = the monk who sold his Rolls Royce !..............
   
juga yg membuat topik disini jadi PANAS..............

juga karna Padpad............itu siapa ya ?

little tiger itu siapa ya ?

priahina itu siapa ya ?

apakah master LSY juga merayakan IDFT ?
kalau ke Indonesia tinggal dimana ya ? di hotel bintang 5 atau gimana ? sudah booking tempat gak ?

wahh udah laper dehhh gwwwww
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: Seputar master LU (LSY) & Living Buddha & True Buddha School.
« Reply #4745 on: 10 September 2010, 06:26:55 PM »
Quote
The Sheng-Yen Lu Foundation was founded by Living Buddha Lian Sheng in 2008.

Guided by the priniciples of Buddhism and the teachings of Living Buddha Lian Sheng, the Foundation is driven by
compassion and the belief that the practice of compassion is an essential part of Buddhism. Although the Foundation is
motivated by Buddhist principles, its mission and research encompasses people of all faiths.

apa misi LSY dlm bahasa indonesia ?
hasilnya di Indonesia spt apa ya ?
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: Seputar master LU (LSY) & Living Buddha & True Buddha School.
« Reply #4746 on: 10 September 2010, 06:28:50 PM »


Kenapa yg ini kelihatannya gosong ? apa yg master lakukan ?

apa kepala itu ditaburin berlian gitu ?
« Last Edit: 10 September 2010, 06:34:09 PM by johan3000 »
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline padmakumara

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.317
  • Reputasi: 0
  • Gender: Female
  • mara devaputra
Re: Seputar master LU (LSY) & Living Buddha & True Buddha School.
« Reply #4747 on: 10 September 2010, 07:35:30 PM »
yg diatas gambarnya ngeri juga

gambar apaan tu

yakkha merah

Ya tergantung sihhhh, kalau ingat KEPITING TELOR...dgn Tauco... bisa saja wuuenak!

Apakah Litter Tiger berminat mempelajarain GMLSY ?

Yaka merah gunanya utk apa padPad ? adakah yaka merah dancer gak ?

hhahaahaha

dakini disini sengaja sangar

buat mengusir mara mara yg ad disini

tapi apa boleh dibuat kalo mara uda menyatu dengan hati

diri sendiri = mara
"Godaan sex merupakan bahaya terbesar dan merupakan penyebab banyak bencana.
Banyak hati yang hancur karena nafsu birahi."

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Re: Seputar master LU (LSY) & Living Buddha & True Buddha School.
« Reply #4748 on: 10 September 2010, 07:37:40 PM »
^
kalau bisa merasa diri sendiri adalah mara.. kenapa tidak terusir dari sini ya.. ^-^
jadi gak efek donk.. ^-^
Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline padmakumara

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.317
  • Reputasi: 0
  • Gender: Female
  • mara devaputra
Re: Seputar master LU (LSY) & Living Buddha & True Buddha School.
« Reply #4749 on: 10 September 2010, 07:40:21 PM »
Saya menulis sebuah lagu "Tak perduli" sebagai berikut:
"Saya mulai merenung,
Apakah Mara itu? Apakah Budha itu?
Siapakah Mara dan siapakah Budha?
Ah! Saya tidak perduli lagi,
Apakah saya menjadi seorang Budha atau seorang Mara.
Sewaktu kau telah cerah,
Baik kekuatiran maupun penyakit menjadi Bodhi.
Sewaktu kau telah cerah,
Tak ada bedanya lagi. Perbedaan adalah buatan diri.
Tak perduli kendaraan nya besar atau kecil.
Tak perduli saya makan enak atau makan tidak enak.
Tak perduli kamar saya besar atau kecil.
Tak perduli saya pakai sepatu atau telanjang kaki.
(Sewaktu kau menyadari bahwa tak ada beda antara ini dan itu, maka kau akan
segera terbebaskan dan menjadi seorang Budha.)
Saya tidak perduli apakah saya menjadi seorang Budha.
Saya tidak perduli apakah saya menjadi seorang Mara.
Saya tidak perduli apakah saya sukses.
Saya tidak perduli apakah saya gagal.
Saya tidak perduli apakah saya kaya.
Saya tidak perduli apakah saya miskin.
Saya tidak perduli apakah saya menikah.
Saya tidak perduli apakah saya cerai.
Saya tidak perduli apakah saya masuk surga.
Saya tidak perduli apakah saya masuk neraka.
Segala hal, ada atau tidak ada, benar atau buruk, baik atau jahat, pujian atau kecaman,
semuanya menjadi "kosong".
Saya mulai merenung lagi,
Meninggalkan keduniawian berarti melepaskan kemelekatan.
Tak perduli berarti pembebasan segera.
Tak kuatir adalah Maha Sukha (Kenikmatan Terbesar).
Namo Amitabha!
Namo Budha Sinar Bunga Yang Leluasa!"
*
"Godaan sex merupakan bahaya terbesar dan merupakan penyebab banyak bencana.
Banyak hati yang hancur karena nafsu birahi."

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Re: Seputar master LU (LSY) & Living Buddha & True Buddha School.
« Reply #4750 on: 10 September 2010, 07:47:11 PM »
Saya menulis sebuah lagu "Tak perduli" sebagai berikut:
"Saya mulai merenung,
Apakah Mara itu? Apakah Budha itu?
Siapakah Mara dan siapakah Budha?
Ah! Saya tidak perduli lagi,
Apakah saya menjadi seorang Budha atau seorang Mara.
Sewaktu kau telah cerah,
Baik kekuatiran maupun penyakit menjadi Bodhi.
Sewaktu kau telah cerah,
Tak ada bedanya lagi. Perbedaan adalah buatan diri.
Tak perduli kendaraan nya besar atau kecil.
Tak perduli saya makan enak atau makan tidak enak.
Tak perduli kamar saya besar atau kecil.
Tak perduli saya pakai sepatu atau telanjang kaki.
(Sewaktu kau menyadari bahwa tak ada beda antara ini dan itu, maka kau akan
segera terbebaskan dan menjadi seorang Budha.)
Saya tidak perduli apakah saya menjadi seorang Budha.
Saya tidak perduli apakah saya menjadi seorang Mara.
Saya tidak perduli apakah saya sukses.
Saya tidak perduli apakah saya gagal.
Saya tidak perduli apakah saya kaya.
Saya tidak perduli apakah saya miskin.
Saya tidak perduli apakah saya menikah.
Saya tidak perduli apakah saya cerai.
Saya tidak perduli apakah saya masuk surga.
Saya tidak perduli apakah saya masuk neraka.
Segala hal, ada atau tidak ada, benar atau buruk, baik atau jahat, pujian atau kecaman,
semuanya menjadi "kosong".
Saya mulai merenung lagi,
Meninggalkan keduniawian berarti melepaskan kemelekatan.
Tak perduli berarti pembebasan segera.
Tak kuatir adalah Maha Sukha (Kenikmatan Terbesar).
Namo Amitabha!
Namo Budha Sinar Bunga Yang Leluasa!"
*

really ?
mau donasi gak seluruh harta kekayaan anda ? kalau anda sudah gak peduli..
kalau  belum mau.. gak perlu merenung ini itu deh.. ^-^
jalani aja hidup dengan normal.. agar terlihat LEBIH NORMAL.. :P


Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline padmakumara

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.317
  • Reputasi: 0
  • Gender: Female
  • mara devaputra
Re: Seputar master LU (LSY) & Living Buddha & True Buddha School.
« Reply #4751 on: 10 September 2010, 07:51:02 PM »
Saya menulis sebuah lagu "Tak perduli" sebagai berikut:
"Saya mulai merenung,
Apakah Mara itu? Apakah Budha itu?
Siapakah Mara dan siapakah Budha?
Ah! Saya tidak perduli lagi,
Apakah saya menjadi seorang Budha atau seorang Mara.
Sewaktu kau telah cerah,
Baik kekuatiran maupun penyakit menjadi Bodhi.
Sewaktu kau telah cerah,
Tak ada bedanya lagi. Perbedaan adalah buatan diri.
Tak perduli kendaraan nya besar atau kecil.
Tak perduli saya makan enak atau makan tidak enak.
Tak perduli kamar saya besar atau kecil.
Tak perduli saya pakai sepatu atau telanjang kaki.
(Sewaktu kau menyadari bahwa tak ada beda antara ini dan itu, maka kau akan
segera terbebaskan dan menjadi seorang Budha.)
Saya tidak perduli apakah saya menjadi seorang Budha.
Saya tidak perduli apakah saya menjadi seorang Mara.
Saya tidak perduli apakah saya sukses.
Saya tidak perduli apakah saya gagal.
Saya tidak perduli apakah saya kaya.
Saya tidak perduli apakah saya miskin.
Saya tidak perduli apakah saya menikah.
Saya tidak perduli apakah saya cerai.
Saya tidak perduli apakah saya masuk surga.
Saya tidak perduli apakah saya masuk neraka.
Segala hal, ada atau tidak ada, benar atau buruk, baik atau jahat, pujian atau kecaman,
semuanya menjadi "kosong".
Saya mulai merenung lagi,
Meninggalkan keduniawian berarti melepaskan kemelekatan.
Tak perduli berarti pembebasan segera.
Tak kuatir adalah Maha Sukha (Kenikmatan Terbesar).
Namo Amitabha!
Namo Budha Sinar Bunga Yang Leluasa!"
*

really ?
mau donasi gak seluruh harta kekayaan anda ? kalau anda sudah gak peduli..
kalau  belum mau.. gak perlu merenung ini itu deh.. ^-^
jalani aja hidup dengan normal.. agar terlihat LEBIH NORMAL.. :P

saya cuma bisa berlaku normal sama orang normal


Bagi owe ga perlu kata baek2
Kalo ngomong sama orang berbudi owe pake bahasa berbudi
Ngomong sama bajingan owe pake bahasa bajingan
Ngomong sama anjing owe juga pake bahasa anjing

Jadi terserahlah kowe pilih yang mana.
"Godaan sex merupakan bahaya terbesar dan merupakan penyebab banyak bencana.
Banyak hati yang hancur karena nafsu birahi."

Offline wen78

  • Sebelumnya: osin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.014
  • Reputasi: 57
  • Gender: Male
Re: Seputar master LU (LSY) & Living Buddha & True Buddha School.
« Reply #4752 on: 10 September 2010, 08:18:34 PM »
saya cuma bisa berlaku normal sama orang normal


Bagi owe ga perlu kata baek2
Kalo ngomong sama orang berbudi owe pake bahasa berbudi
Ngomong sama bajingan owe pake bahasa bajingan
Ngomong sama anjing owe juga pake bahasa anjing

Jadi terserahlah kowe pilih yang mana.


sekedar sharing,
ada temennya temen wa yg kl suasana hati lg gak seneng, sering banting2 barang. lalu akhirnya temen wa juga ikut2an kl lg gak seneng banting2 barang. akhirnya lama2 tmn wa hampir sama seperti temennya, dan pembelaannya selalu bilang, "abis dia begitu, kenapa gua gak bole begitu?".
1x, 2x, 3x, wa diemin... lama2 wa gak tahan akhirnya wa nyeletuk, "kl lo ikut2an dia begitu, berarti lo gak ada bedanya ama dia donk... lo bilang dia gak bener, tp lo ikutin dia. berarti lo gak bener juga. kl dia nya gak bener dan lo bener, kenapa lo ngikut2 seperti dia?"
akhirnya sampai hr ini, temen wa dah gak pernah lagi banting2 barang :)

sama seperti teman wa yg sering nerobos lampu merah, yg alasannya mirip yaitu, "semua orang begitu kok..", dan wa nyeletuk-in yg hampir serupa. tapi tetap aja akhirnya tetap nerobos lampu merah, tp alasannya beda, "gua lg buru2" :))

no offence.. :)
segala post saya yg tidak berdasarkan sumber yg otentik yaitu Tripitaka, adalah post yg tidak sah yg dapat mengakibatkan kesalahanpahaman dalam memahami Buddhism. dengan demikian, mohon abaikan semua statement saya di forum ini, karena saya tidak menyertakan sumber yg otentik yaitu Tripitaka.

Offline padmakumara

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.317
  • Reputasi: 0
  • Gender: Female
  • mara devaputra
Re: Seputar master LU (LSY) & Living Buddha & True Buddha School.
« Reply #4753 on: 10 September 2010, 08:23:44 PM »
saya cuma bisa berlaku normal sama orang normal


Bagi owe ga perlu kata baek2
Kalo ngomong sama orang berbudi owe pake bahasa berbudi
Ngomong sama bajingan owe pake bahasa bajingan
Ngomong sama anjing owe juga pake bahasa anjing

Jadi terserahlah kowe pilih yang mana.


sekedar sharing,
ada temennya temen wa yg kl suasana hati lg gak seneng, sering banting2 barang. lalu akhirnya temen wa juga ikut2an kl lg gak seneng banting2 barang. akhirnya lama2 tmn wa hampir sama seperti temennya, dan pembelaannya selalu bilang, "abis dia begitu, kenapa gua gak bole begitu?".
1x, 2x, 3x, wa diemin... lama2 wa gak tahan akhirnya wa nyeletuk, "kl lo ikut2an dia begitu, berarti lo gak ada bedanya ama dia donk... lo bilang dia gak bener, tp lo ikutin dia. berarti lo gak bener juga. kl dia nya gak bener dan lo bener, kenapa lo ngikut2 seperti dia?"
akhirnya sampai hr ini, temen wa dah gak pernah lagi banting2 barang :)

sama seperti teman wa yg sering nerobos lampu merah, yg alasannya mirip yaitu, "semua orang begitu kok..", dan wa nyeletuk-in yg hampir serupa. tapi tetap aja akhirnya tetap nerobos lampu merah, tp alasannya beda, "gua lg buru2" :))

no offence.. :)

......
........
..........
"Godaan sex merupakan bahaya terbesar dan merupakan penyebab banyak bencana.
Banyak hati yang hancur karena nafsu birahi."

Offline kur0bane

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 392
  • Reputasi: 8
  • namo buddhaya,namo dhammaya,namo sanghaya
Re: Seputar master LU (LSY) & Living Buddha & True Buddha School.
« Reply #4754 on: 10 September 2010, 08:27:18 PM »
wah2 udah 317 page neh. Lum kelar2 juga neh diskusi. Btw itu pic bro pad2 serem juga. Vajrayogini ya?

 

anything