[at] KK : ini aliran penyiksa diri juga donk??
-Jika dia memang tidak punya pilihan, tidak bisa mengubah apa-apa, maka menerima dengan pengertian "ini kamma saya" adalah hal yang baik.
-Jika dia punya pilihan, bisa mengubah nasibnya, tapi tidak mau berubah dengan berpikir "ini kamma saya yang harus diterima", maka ia penganut paham fatalisme.
-Jika dia punya pilihan, bisa mengubah nasibnya, tapi ingin tetap dalam kesusahan dan kesakitan dengan berpikir 'kesusahan dan kesakitan ini akan membuat saya lebih baik', maka ia adalah penganut paham penyiksa diri.