//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Show Posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.


Messages - wen78

Pages: 1 ... 8 9 10 11 12 13 14 [15] 16 17 18 19 20 21 22 ... 68
211
   kalau bro wen makan juga seekor ?
gak pernah mkn se-ekor. makannya rame2  ;D

aih.... dah lama gak makan ini... bebek Peking  =P~
Spoiler: ShowHide


ih bebek, tulang semua :-&
kl gitu, yg di bawah ini aja..

Kepiting saos tirem  =P~  =P~  =P~
Spoiler: ShowHide

apa lagi kl banyak telur nya  =P~  =P~  =P~  =P~  =P~


Kodok batu cah sayur asin  =P~  =P~  =P~
Spoiler: ShowHide


kangkung hot plate  =P~  =P~  =P~
Spoiler: ShowHide


jadi laper ueyyy....  =P~

212
kayanya GRP ada yg ngaco, soalnya seinget gua, 720 jam yg lalu, wa gak kasi GRP. tapi skg gak isa kasi GRP. di cek kl sempet ;D

214
Kalau Si"M" tdk mundur/dipecat dr pekerjaannya sy merasa sangat dilema...???
Bagaimana sy hrs bersikap....???
Sungguh sangat menguras pikiran sy padahal bukan sy yg korupsi...!!!
masalah ini sudah dilaporkan ke bos dan bos sudah mengambil tindakan. apa pun keputusan bos apakah bijak-tidak bijak, profesional-tidak profesional, adil-tidak adil, intinya bos sudah mengambil keputusan.
kamu sudah melakukan yg seharusnya yg kamu lakukan.

gak usah menjadi beban pikiran karena masalah ini. anggap saja sudah clear(sudah lapor bos dan bos sudah mengambil keputusan). lepaskan beban kemarin supaya hari ini menjadi hari yg ringan tanpa beban kemarin, dan lakukan apa yg seharusnya kamu lakukan dan tidak melakukan yg seharusnya kamu tidak lakukan.

semoga membantu

215
aih.... dah lama gak makan ini... bebek Peking  =P~
Spoiler: ShowHide

216
Chan atau Zen / Re: Chan-Seon-Zen poem/poetry/quotation
« on: 18 July 2010, 10:11:15 AM »
Keep your hands open, and all the sands of the desert can pass through them. Close them, and all you can feel is a bit of grit.
- Taisen Deshimaru





If you are not happy here and now, you never will be.
- Taisen Deshimaru

217
Chan atau Zen / Bebas dari MIMPI - Ven. Guo Yuan Fashi
« on: 15 July 2010, 10:40:20 PM »
Di dalam literatur Buddhis, disebutkan bahwa orang yang telah mencapai pencerahan tidak lagi mengalami mimpi dalam tidurnya. Ada sebuah frase cina berbunyi, “Tidur dengan kaki terlentang bebas”, yang berarti batin tiada-beban, bebas dari segala kegelisahan, sehingga tidak lagi bermimpi kala tidur! Kondisi tidur yang sangat nyaman ini dinamakan, “Tidur dengan rileks”. Ini adalah kondisi mereka yang sudah mencapai pencerahan, tapi bagaimana dengan kita ? Kita ini masih punya begitu banyak pemikiran ini-itu, terutama kala dihadapkan pada persoalan serius. Pemikiran dan perasaan gelisah ini barangkali tidak tampak ketara di siang hari, saat kita sibuk beraktivitas dan kerja. Rasa tegang dan khawatir ini seolah hilang dari benak kita. Segalanya tampak baik-baik saja dan tiada masalah. Tapi benarkah begitu?

Nyatanya, di malam hari saat tidur, anda malah bermimpi dan ngigau. Sepanjang malam anda tidak dapat tidur nyenyak. Badan bergerak bolak-balik, kiri-kanan, seperti cacing kepanasan. Pikiran sibuk dengan berbagai macam pemikiran ini-itu dan bayangan mimpi, seolah sedang beraktivitas dan bercakap-cakap di siang hari. Terkadang tidak hanya ngigau dalam mimpi, ada yang sampai berteriak keras, ucapan dalam mimpinya pun terdengar sangat jelas. Kenapa ? Apa maksud dari kondisi demikian ini ? Semua ini bakalan terlihat dengan jelas sekali saat anda menjalani Retret !

Ini akibat dari timbunan tekanan-tekanan mental di dalam pikiran, berbagai rasa khawatir, tidak-aman, bingung, takut akan masalah-masalah yang belum terselesaikan. Semua ini muncul ke permukaan kala anda tidur. Ketegangan kala jalani hidup di siang hari pun terbawa, terseret-seret hingga saat tidur, saat dimana semestinya tubuh-pikiran ini dibiarkan untuk istirahat. Akibatnya setelah bangun, tubuh ini terasa pegal, kepala terasa berat, pikiran seolah memikul beban berat. Kesegaran yang semestinya diperoleh setelah tidur malah berubah jadi kelelahan. Pikiran jadi tumpul, tidak jelas, ‘mandeg’ dan tidak produktif, tidak siap digunakan untuk berpikir, membuat rencana, menganalisa dan mencari solusi atas masalah- masalah yang ada. Pernahkah anda punya pengalaman seperti ini ? Inilah yang disebut dengan kondisi ‘Stres’. Penyakit yang melanda hampir setiap dari kita di jaman dewasa ini.

Setelah menjadi Bhikkhu, saya masih ingat suatu ketika kakak laki-laki saya tiba-tiba meninggal dunia. Saya pulang untuk mengurusi perkabungannya. Berita kematian ini begitu mendadak dan mengejutkan bagi saya. Rasa sedih yang dalam pun terbit dalam lubuk hati. Saat mengurusi masalah di pagi hari, saya berusaha untuk tidak kelihatan terlalu sedih, tetap menunjukkan sikap layaknya seorang Bhikkhu. Tetapi pada malam hari, saya mulai ngigau, karena serangan itu benar-benar sangat besar. Biasanya saya jarang sekali ngigau. Orang rumah memberitahu saya, bukan hanya mengigau tetapi saya juga berteriak. Setelah beberapa hari berlalu, saya baru tahu kejadiannya demikian.

Dalam kehidupan, kita memakai begitu banyak topeng. Di dalam situasi yang berbeda, kita memakai topeng yang berbeda pula. Kita tidak ingin orang lain melihat kelemahan kita; emosi, perasaan negatif, ketidakmampuan serta pemikiran yang buruk dalam diri. Setiap hari kita pun memakai topeng-topeng yang berbeda ini, yang semuanya bersumber dari dalam diri. Kalau topeng tersebut berubah sedemikian banyak dan cepat, batin pun sulit untuk beradaptasi ! Tekanan ini bisa bertambah bila anda tidak jelas dengan peran anda, tidak tau bagaimana harus bersikap dengan tepat, dan tidak tau cara menyikapi berbagai masalah yang muncul pada saat bersamaan. Karena tidak dapat beradaptasi dan tidak jelas dengan diri sendiri, masalah demi masalah muncul dan bercampur aduk. Ini semua meluap ke permukaan dalam bentuk emosi dan rasa tertekan. Di malam hari, tekanan-tekanan yang berakumulasi dalam pikiran ini pun terus bekerja, itulah mengapa kita mengalami mimpi, bahkan sambil berbicara dalam mimpi.

Untuk itulah dalam keseharian, sebaiknya jangan menekan perasaan dan emosi apapun di lubuk hati, terutama rasa sedih, kecewa, harus bisa mengatasinya segera. Gimana caranya? Gunakan Buddha Dharma. Jika kita bisa memahami kemelekatan dan kebandelan kita seperti apa dengan jelas, maka kita dapat menggunakan Dharma untuk mengatasinya. Ketika perasaan dan emosi ini muncul di hati, SADARI dan liatlah perasaan-perasaan ini dengan jelas, kemudian cobalah untuk menerimanya, bukan dengan menekan atau pun menolaknya! Dengan sikap menerima berarti anda siap menghadapinya dengan terbuka dan mencari solusi atas masalah yang ada. Setelah masalah ini selesai, maka letakkanlah ! Bukannya terus tertekan dan terkungkung di dalam perasaan emosional tiada akhir. Kemelekatan adalah sumber dari segala kekhawatiran, ketidakpuasan dan penderitaan dalam diri. Lepaskanlah kemelekatan ini. Dengan begitu rasa gelisah, sedih dan takut yang tertekan di dalam batin, bisa diatasi sehingga tidak akan mengigau lagi di malam hari. Hidup relaks, tiada-beban, BEBAS dari mimpi !

Chan Indonesia

218
Ha Kao
Spoiler: ShowHide


Kwetiau sirem
Spoiler: ShowHide


French Onion Soup
Spoiler: ShowHide


 =P~

219
mie pangsit: ShowHide


Gambar cuma ambil dari google... tapi mie pangsit is the best...... lol
di tambah babi merah... mantap  =P~

220
ups.. salah.. maafkan diriku yg bahlul ini  :whistle:

221
saya menyelami ajaran budhisme tentang "tidak ada nya tuhan". dan saya tidak menyangkal kebenarannya. sebaliknya, saya setuju dengan konsep "tidak adanya tuhan" di dalam budhisme. itu ajaran yang benar yang diturunkan dari ajaran sang Budha.

di dalam sutta itu dikisahkan kesalah fahaman seorang makhluk yang menganggap dirinya tuhan, dan juga kesalah fahaman makhluk-makluk lain yang menganggapnya tuhan. dan di dalam sutta tersebut tidak ada pernyataan bahwa Tuhan itu tidak ada. jika anda menyatakan bahwa menurut sutta tersebut tuhan itu tidak ada, nah itu salah satu contoh sikap gegagah dan kesalahan fahaman umat budhis terhadap ajaran yang ada di dalam sutta-sutta.

sadarkah apa yg anda tulis selama ini?
dari dua ini sudah membuktikan anda "plin-plan" dalam berstatement. dan masih banyak lagi di post anda.

semakin terlihat kartu AS anda.
pernyataan dia tidak salah, 2 ajaran dibenturkan tidak akan nyambung.
masing2 punya keyakinan
a : percaya tuhan ada
b : percaya tuhan tidak ada
ya ga akan nyambung.
bukan soal keyakinan atau benar salah bro, tapi statement dia yg bertolak belakang dan plin-plan.
contoh yg lain, khan katanya umat Buddhist gak punya logika dan bodoh, serta jika gak pake logika gak ada diskusi. tapi masih mo aja "diskusi" ama orang Buddhist yg dikatakan gak punya logika dan bodoh. khan lucu...   ;D

ya kita lihat aja...  :)



saya menyelami ajaran budhisme tentang "tidak ada nya tuhan". dan saya tidak menyangkal kebenarannya. sebaliknya, saya setuju dengan konsep "tidak adanya tuhan" di dalam budhisme. itu ajaran yang benar yang diturunkan dari ajaran sang Budha.

di dalam sutta itu dikisahkan kesalah fahaman seorang makhluk yang menganggap dirinya tuhan, dan juga kesalah fahaman makhluk-makluk lain yang menganggapnya tuhan. dan di dalam sutta tersebut tidak ada pernyataan bahwa Tuhan itu tidak ada. jika anda menyatakan bahwa menurut sutta tersebut tuhan itu tidak ada, nah itu salah satu contoh sikap gegagah dan kesalahan fahaman umat budhis terhadap ajaran yang ada di dalam sutta-sutta.

sadarkah apa yg anda tulis selama ini?
dari dua ini sudah membuktikan anda "plin-plan" dalam berstatement. dan masih banyak lagi di post anda.

semakin terlihat kartu AS anda.

saya sadar. tapi ente kayaknya yang gak sadar.

lo tau gak bedanya ajaran sang Budha dengan budhisme ?

mulai ketauan deh bahlul nya ente.
ya itulah kesadaran anda  :)

222
saya menyelami ajaran budhisme tentang "tidak ada nya tuhan". dan saya tidak menyangkal kebenarannya. sebaliknya, saya setuju dengan konsep "tidak adanya tuhan" di dalam budhisme. itu ajaran yang benar yang diturunkan dari ajaran sang Budha.

di dalam sutta itu dikisahkan kesalah fahaman seorang makhluk yang menganggap dirinya tuhan, dan juga kesalah fahaman makhluk-makluk lain yang menganggapnya tuhan. dan di dalam sutta tersebut tidak ada pernyataan bahwa Tuhan itu tidak ada. jika anda menyatakan bahwa menurut sutta tersebut tuhan itu tidak ada, nah itu salah satu contoh sikap gegagah dan kesalahan fahaman umat budhis terhadap ajaran yang ada di dalam sutta-sutta.

sadarkah apa yg anda tulis selama ini?
dari dua ini sudah membuktikan anda "plin-plan" dalam berstatement. dan masih banyak lagi di post anda.

semakin terlihat kartu AS anda.

223


supaya tidak ada salah persepsi apa itu sapi

:whistle:
=))

HE is watching, mooooooooo..............

224
Sutra Mahayana / Re: VAJRACCHEDIKÀSUTRA (Sutra Pemotong Berlian)
« on: 14 July 2010, 10:31:23 AM »
tanya,
Vajracchedika Prajnaparamita Sutra biasa digunakan untuk chanting/nien cing gak?
kl ya, yg 32 itu di lafalkan apa yg mana?

225
Pojok Seni / Re: Lord Buddha - Wall Paintings
« on: 14 July 2010, 12:32:20 AM »
keep posting bro virya :)

Pages: 1 ... 8 9 10 11 12 13 14 [15] 16 17 18 19 20 21 22 ... 68
anything