//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Show Posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.


Messages - wen78

Pages: 1 ... 6 7 8 9 10 11 12 [13] 14 15 16 17 18 19 20 ... 68
181
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi / Re: mau nanya ups?
« on: 02 August 2010, 09:11:21 AM »
Di pasaran ada jual ups yang tahan 3 jam ka?
disini sering mate listriknya.
dan ups bisa untuk printer kah?
 _/\_
kl sering mati lampu lama, mending beli genset + UPS. kl mati lampunya lama, nyalain genset.
bisa juga tambahin baterai UPS biar lebih lama lagi. tp seinget gua, UPS yg bisa tambah lama dan yg bisa ditambahin baterai, harga nya mahal. dan baterai UPS setiap 2-5 thn musti ganti baru yg mayan mahal.

183
Jadi sampai sejauh ini gw telah membuktikan bahwa ajaran Guru gw sejalan dengan Tripitaka Mahayana.
Pertanyaan berikutnya yang mungkin timbul (sebenarnya ini kaga ada hubungannya dengan guru gw, melainkan berkaitan dengan isi Sutra2 tersebut): Apakah itu mengajarkan kemelekatan? Masalahnya gini. Ada orang2 tertentu yang lebih mudah ditarik ke jalan praktik Dharma dengan cara seperti itu. Ibaratnya anak kecil yang hanya mau tenang jika dikasih permen. Lagipula dengan praktik penjapaan mantra, ia secara tak langsung telah bermeditasi. Lalu dengan membenarkan perilaku sehari2, ia secara tak langsung melatih sila. Demikian sementara penjelasan owe.

maaf saya tidak setuju dg ini.
kalau ingin narik orang, bisa juga selain dengan materi, bisa dengan kesaktian, wanita, alcohol, dll :)
sederhananya, mahayana yg begini bukanlah sahabat dalam dhamma saya, namun tetap sahabat dalam kehidupan sosial.

Sebenar nya materi yang dimaksud di sini cakupan nya lebih sempit dan tentunya tidak bertentangan dengan Sila. Misalnya seorang yang cukup serakah akan harta, menjadi tertarik dengan Ajaran Buddha, karena di dalam Sutra ada Cara untuk mendapatkan rejeki, sehingga ia mulai belajar Dharma. Dari sana setelah mulai belajar, ia akan menjadi sadar bahwa materi memang diperlukan di dunia, tetapi tujuan Utama dari belajar Dharma bukanlah materi, melainkan mencari jalan menuju pembebasan Agung, dengan demikian ia akan mulai melaksankan praktek Bodhictta, dan menapaki jalan menuju Pencerahan. Yang lebih penting lagi ada nya cara untuk mendapatkan rejeki di Sutra Buddhis dan juga berbagai PRactice yang berhubungan dengan rejeki di dalam Ajaran Tantra, sama sekali tidak mengajarkan keserakahan, KArena Practice yang berhubungan dengan Rejeki, misalnya Jambhala tidak akan berhasil bila motivasi nya adalah mendapatkan Rejeki untuk kekayaan pribadi saya, namun akan berhasil, apa bila malksanaknnya dengan motivasi yang benar. Motivasi yang baik adalah, memperoleh Rejeki untuk mendukung Pembabaran Dharma, dan memberikan manfaat bagi makhluk luas
saya rasa perumpamaan anda dengan menggunakan seorang yg serakah akan harta adalah tidak cocok, sebab hingga saat ini, saya belum menemukan sebuah sutra yg digunakan untuk mendapatkan rejeki titik tanpa koma, yg dimana jika tanpa koma, maka diartikan mendapatkan rejeki untuk diri sendiri.

seseorang yg serakah akan harta menyimpulkan bahwa ada sebuah sutra yg memberikan rejeki karena ketidak tahuannya akan tujuan sutra itu, dan atau karena sendiri tidak mencari tahu terlebih dahulu isi sutra tsb, dan atau karena tidak dijelaskan dengan jelas oleh si penyampai tsb.

bagi saya, adalah sebuah kesalahan bila penyampai informasi sutra tsb tidak menjelaskan secara detail manfaat dan tujuan dari sutra tsb dan membuat seolah2 tujuannya adalah untuk memperoleh rejeki untuk diri sendiri, apapun alasannya baik termasuk mencari/menarik umat.
sebab seorang guru seharusnya memberikan ajaran yg sebenar2nya dan apa adanya kepada muridnya tanpa alasan pribadi dibaliknya.

184
Diskusi Umum / Re: akibat karmanya sendiri
« on: 29 July 2010, 01:05:02 PM »
saya modifikasi sedikt kalimatnya,

Dengan suara segemuruh itu, tidaklah mungkin masyarakat setempat tidak ada yang mendengar. Semua orang punya telinga dan mata, sehingga pastilah tau apa yang terjadi. Tapi, tak ada seorangpun yang hendak terjun untuk menolong. Para penduduk takut, dan tak dapat menolong. Mereka hanya mengintip dari balik celah jendela, atau dari lubang kunci pintu, atau hanya mendengar jeritan-jeritan itu di atas kasurnya, sambil berselimutkan selimut yang hangat, sambil memeluk erat-erat istrinya. Sebagian terdiam dan bingung. Sebagian ingin menolong, tapi tak ada yang bisa dilakukan. Sebagian mengutuk kebengisan geng motor tersebut. Sebagian orang komat-kamit, berdoa dan mengharap keajaiban. Sebagian orang menyingsingkan lengan baju, serta mulai menenteng samurai bermaksud hendak ikut bertempur menghadapi para pengikut iblis yang tak memiliki hati. Tapi, sebagian yang lain mencegah orang yang punya keberanian untuk tidak meneruskan maksudnya dengan berkata, "jangan konyol, kau akan mati. Biarkan saja itu, toh itu tidak akan terjadi kecuali atas karmanya sendiri. Itu bukan karma kita. Itu bukan salah kita."
Dengan suara segemuruh itu, tidaklah mungkin masyarakat setempat tidak ada yang mendengar. Semua orang punya telinga dan mata, sehingga pastilah tau apa yang terjadi. Tapi, tak ada seorangpun yang hendak terjun untuk menolong. Para penduduk takut, dan tak dapat menolong. Mereka hanya mengintip dari balik celah jendela, atau dari lubang kunci pintu, atau hanya mendengar jeritan-jeritan itu di atas kasurnya, sambil berselimutkan selimut yang hangat, sambil memeluk erat-erat istrinya. Sebagian terdiam dan bingung. Sebagian ingin menolong, tapi tak ada yang bisa dilakukan. Sebagian mengutuk kebengisan geng motor tersebut. Sebagian orang komat-kamit, berdoa dan mengharap keajaiban. Sebagian orang menyingsingkan lengan baju, serta mulai menenteng samurai bermaksud hendak ikut bertempur menghadapi para pengikut iblis yang tak memiliki hati. Tapi, sebagian yang lain mencegah orang yang punya keberanian untuk tidak meneruskan maksudnya dengan berkata, "jangan konyol, kau akan mati. Biarkan saja itu, toh itu tidak akan terjadi kecuali atas kehendak yg di atas. Itu bukan kehendak kita. Itu bukan salah kita."

Teringat dengan apa yang terjadi padaku di masa lalu, aku mengalami kejadian yang serupa. Hanya karena aku salah sedikit kata, para geng itu memukuli habis-habisan, dan ditonton oleh kaum bapak, kaum ibu, pemuda, gadis, dan anak-anak. Semua hanya menjerit dan berteriak, tanpa seorangpun yang berani mengulurkan tangan, untukku yang sedang tertimpa malang. Mungkinkah mereka berpikir, "tak usah kita tolong, toh itu karmanya sendiri." sebuah cara berpikir yang tampaknya sangat menyenangkan kaum penjajah dan para penguasa yang diktator. Seakan bangsa kita telah melupakan semboyan nenek moyangnya sendiri "bersatu kita teguh bercerai kita runtuh".
Teringat dengan apa yang terjadi padaku di masa lalu, aku mengalami kejadian yang serupa. Hanya karena aku salah sedikit kata, para geng itu memukuli habis-habisan, dan ditonton oleh kaum bapak, kaum ibu, pemuda, gadis, dan anak-anak. Semua hanya menjerit dan berteriak, tanpa seorangpun yang berani mengulurkan tangan, untukku yang sedang tertimpa malang. Mungkinkah mereka berpikir, "tak usah kita tolong, toh itu kehendak yg diatas." sebuah cara berpikir yang tampaknya sangat menyenangkan kaum penjajah dan para penguasa yang diktator. Seakan bangsa kita telah melupakan semboyan nenek moyangnya sendiri "bersatu kita teguh bercerai kita runtuh".

Kasus geng motor masih belum terselesaikan hingga saat ini. Kasus diatas, belum lama ini terjadi. Dan sudah terjadi beberapa kali lagi. Ketika kehadiran para geng motor belum dapat ditumpas, sudah muncul kasus lain yang lebih mengerikan, yakni penculikan anak-anak yang sudah terjadi di mana-mana. Hari sabtu yang lalu seorang anak telah hilang di Bandung. Dan orang tuanya mencarinya ke mana-mana. Tapi tak menemukan. Hari senin ditemukan sudah menjadi mayat, tanpa jantung dan mata. Lalu, haruskah kita berkata, "biarkan saja itu semua, toh itu karmanya sendiri. Tak ada yang bisa kita lakukan. Semua harus menerima karmanya masing-masing."
Kasus geng motor masih belum terselesaikan hingga saat ini. Kasus diatas, belum lama ini terjadi. Dan sudah terjadi beberapa kali lagi. Ketika kehadiran para geng motor belum dapat ditumpas, sudah muncul kasus lain yang lebih mengerikan, yakni penculikan anak-anak yang sudah terjadi di mana-mana. Hari sabtu yang lalu seorang anak telah hilang di Bandung. Dan orang tuanya mencarinya ke mana-mana. Tapi tak menemukan. Hari senin ditemukan sudah menjadi mayat, tanpa jantung dan mata. Lalu, haruskah kita berkata, "biarkan saja itu semua, toh itu kehendak yg diatas. Tak ada yang bisa kita lakukan. Semua harus menerima karmanya masing-masing."

uh… tampaknya menyenangkan, dengan cara pandang seperti itu, kita dapat tetap perpangku tangan, atau tidur nyenyak dibalik selimut yang hangat, tanpa peduli dengan persoalan-persoalan kriminal yang terjadi disekitar kita, "tak perlu khawatir, tak usah gelisah, hiduplah dengan tenang, biarkan apa yang harus terjadi untuk terjadi, tidak ada yang bisa kita lakukan. Manusia menerima karmanya masing-masing."
uh… tampaknya menyenangkan, dengan cara pandang seperti itu, kita dapat tetap perpangku tangan, atau tidur nyenyak dibalik selimut yang hangat, tanpa peduli dengan persoalan-persoalan kriminal yang terjadi disekitar kita, "tak perlu khawatir, tak usah gelisah, hiduplah dengan tenang, biarkan apa yang harus terjadi untuk terjadi, tidak ada yang bisa kita lakukan. Manusia masing-masing menerima kehendak dari yg diatas ."


kesimpulannya? kesimpulannya ada di diri masing2.
mo menyalahkan yg diatas, mo menyalahkan karma, mo menyelematkan diri sendiri, mo menegakan kebenaran, mo membasmi semua kejahatan,.. dll, diri sendiri yg paling tau, karena diri sendiri tidak bisa membohongi diri sendiri yg sebenarnya.

185
Chan atau Zen / Re: Chan-Seon-Zen poem/poetry/quotation
« on: 29 July 2010, 12:21:36 AM »
zazen quotes(zen meditation quotes)


What we call I is just a swinging door, which moves when we inhale and when we exhale
- Shunryu Suzuki



In the correct  meditation posture your mind and body have great power to accept things as they are whether agreeable or disagreeable.
- Shunryu Suzuki



To meditate does not mean to fight with a problem.
To meditate means to observe.
Your smile proves it.
It proves that you are being gentle with yourself,
that the sun of awareness is shining in you,
that you have control of your situation.
You are yourself,
and you have acquired some peace.
- Thich Nhat Hanh



Drink your tea slowly and reverently,
as if it is the axis
on which the world earth revolves
slowly, evenly, without
rushing toward the future;
Live the actual moment.
Only this moment is life.
- Thich Nhat Hanh

186
Untuk wen78 kayanya dah clear,anda maw tanggapi apa lagi seharusnya sudah jelas... :)
sangat CLEAR, dengan apa yg dikatakan LSY dan apa yg ada di dalam Sutra Maha Dewa Vaisramana.


ngomong2, anda siapa? anda moderator thread ini ???

187
"Orang yang melafalkan mantra memohon
kekayaan karena ingin mempersembahkan dana paramita pada semua
makhluk
."

Betul bukan hanya untuk kepentingan diri sendiri, tetapi juga semua makhluk. Memang demikianlah ajaran di Tantrayana. Gw belum sempat tambahkan di posting gw sebelumnya. Karena itu, Organisasi Purple Lotus Charity juga banyak melakukan kegiatan kemanusiaan. Dengan demikian, ajaran berdana itu sudah diteladankan oleh Mahaguru sendiri. Demikian tanggapan saya.
haa..? gak salh tanggapannya? :))

so be it....

188
Sutra Maha Dewa Vaisramana
(Bishamentianwangjing)

Pada kesempatan itu, Mahadewa Vaisramana beranjali di hadapan Buddha
dan berkata padanya, "Yang Dijunjungi Dunia, demi memberikan manfaat
serta kebahagiaan bagi semua makhluk dan demi kemakmuran serta
kejayaan bagi dunia
. Maka akan kuucapkan sebuah mantra yang bagaikan
permata pusaka nan berharga, yang dapat memenuhi harapan para insan
.
Oleh karenanya, sudilah kiranya Yang Dijunjungi Dunia memberi izin
bagiku untuk melafalkan mantra itu. Buddha menjawab, "Sungguh baik
sekali, wahai mahadewa. Bila engkau berniat untuk menolong para
makhluk, maka ucapkanlah mantra itu."
Dengan diliputi kegembiraan luar biasa Mahadewa Vaisramana
mengucapkan mantra sebagai berikut di hadapan Buddha:

"Nan Mo La Ta Na Ta La Ye Ye. Nan Mo Fei Shi La Mo Na Ye. Mo He La Je
Ye. Sa Po Sa Ta Po Na Mo. Shi Po Li Pu La Na Ye. Si Ti Cia La Ye. Su
Chien Na Na Ye. Ta Sa Mei Nan Mo Shi Chi Li Ta Po. Yi Meng Fe Shi La
Mo Na He Li Nai Ye. Mo Wa Tuo Yi Sa Mi. Sa Po Sa Ta Po Su Chi Po Han.
Ta Ni Ye Tha. An Si Ti Si Ti. Su Mu Su Mu. Cuo Cuo Cuo Cuo. Cuo La
Cuo La. Sa La Sa La. Cieh La Cieh La. Ce Li Ce Li. Chi Lu Chi Lu. Mu
Lu Mu Lu. Cu Lu Cu Lu. Sa Tho Ye E Than Mo Mo. Ning Ti Ye Mo Tha Nu
Pho Po Sa Po He. Fei Shi La Mo Na Ye Sa Po He. Tuo Na Na Ye Sa Po He.
Mo Na La Tha. Po Li Pu La Cia Ye Sa Po He."

Setelah Mahadewa Vaisramana mengucapkan mantra itu, maka berkatalah
ia pada Buddha, "Yang Dijunjungi Dunia, kini aku hendak membabarkan
tatacara ritual mantra itu. Pertama-tama aku mengambil dupa Ansi,
dupa cendana putih, dupa otak naga (Longnao), dupa Duoniela, dupa
Sinlu, dan dupa Suhe. Dengan campuran dupa-dupa itu, seseorang
hendaknya memberi persembahan pada Mahadewa Vaisramana. Jika hendak
mengundangnya maka hendaknya membentuk mudra utama dengan ibu jari
mengarah ke tubuh sendiri serta melakukan pengundangan tiga kali.
Selanjutnya bacakan mantra sebanyak tujuh kali dan setelah itu
leraikan kedua belah tangan sambil membaca mantra:

Ta Ni Ye Tha. Nan Mo Fei Se La Mo Na Ye. Nan Mo Tho Nan Na Ye. Tho
Ning Se Po La Ye. A Nie Chuo Nie Chuo. A Po Li Mi Tuo Tho Ning Se Po
La. Po La Mo Cia Lu Ni Cia. Sa Po Sa Ta Po Ling Tuo Ci Tuo. Mo Mo Tho
Nan Mo Na Po La Ye Chuo. Sa Po Yen Mo Nie Chuo Sa Po He.

Praktisi ritual ini hendaknya melafal mantra tanpa henti hingga putra
Mahadewa Vaisramana dengan wujud seorang anak kecil hadir padanya,
sambil bertanya, "Mengapa Anda mengundang ayah saya?" Sang praktisi
hendaknya menjawab, "Demi memohon kekayaan, saya memberikan
persembahan pada Buddha, Dharma, dan Sangha." Dengan segera anak
kecil itu akan kembali ke tempat kediaman sang mahadewa seraya
memberitahu pada ayahnya itu, "Orang yang melafalkan mantra memohon
kekayaan karena ingin mempersembahkan dana paramita pada semua
makhluk
." Selanjutnya Mahadewa Vaisramana akan mengatakan pada anak
kecil itu, "Berilah seratus keping emas padanya setiap hari seumur
hidupnya." Anak kecil itu lantas memberikan sebanyak seratus keping
emas pada sang pelafal mantra, yang diletakkan di samping kepalanya
serta mengeluarkan beragam bau harum. Orang yang menerima rejeki ini
selain dipergunakan demi kepentingan sendiri, hendaknya juga
dipersembahkan pada orang lain. Janganlah sekali-sekali menguasai
harta itu demi kepentingan diri sendiri dan menjadi serakah
. Ia
seyogianya membangkitkan cinta kasih pada semua makhluk serta tidak
menimbulkan sedikitpun rasa benci dan amarah. Persembahkanlah dupa,
bunga harum, minuman, makanan, dan pelita pada Buddha, Dharma, serta
Sangha. Selain itu dengan tanpa henti meditasikan Mahadewa Vaisramana
beserta kumpulan dewa lainnya; senantiasa mengenang jasa kebaikan dan
mengucapkan bait-bait syair yang baik. Sehingga karenanya para dewa
akan bergembira. Semoga Mahadewa Vaisramana menganugerahkan
bantuannya dan demikian pula dengan kumpulan dewa lainnya. Utusan-
utusan dewata lainnya juga datang memberikan bantuan. Agar para
makhluk memperoleh sepuluh macam kesejahteraan yang disabdakan
Buddha, yakni:

1. Keyakinan yang benar
2. Sila
3. Bersedia mendengarkan Dharma
4. Berdana paramita dan memperoleh keseimbangan bathin (upekkha,
Sanskrit: upeksha)
5. Merasakan penghayatan Dharma
6. Memperoleh kebijaksanaan
7. Memperoleh paras yang rupawan
8. Memperoleh kekuatan
9. Memiliki kefasihan berbicara
10. Memperoleh kebahagiaan dalam menikmati hasil pencerapan
indriya seperti: rupa, suara, bau-bauan, sentuhan.

Selain itu juga memperoleh mata Dharma, intisari Dharma, serta
mencapai kesadaran nan agung dalam Buddhadharma. Sang pelafal juga
akan mendapatkan ke-37 metode Buddhadharma. Ia hendaknya memiliki
tekad yang kuat, sehingga Mahadewa Vaisramana akan bergembira dan
memberitahukan kumpulan dewa lainnya, "Lihatlah orang yang membaca
mantra itu, ia sangat menghormati saya.
Mahadewa Vaisramana akan memberitahu puteranya, "Orang yang
melafalkan mantra itu ingin berjumpa dengan Vaisramana, sang raja
yaksa, serta berharap agar ia dapat menyingkirkan semua pengaruh
buruk, menginginkan agar semua hal-hal baik dapat terkabul,
memperoleh usia panjang, mendapatkan harta pusaka, dapat melayang di
udara, dan sanggup mengendalikan dirinya [dengan baik]. Pria dan
wanita [yang melafalkannya] akan memperoleh penghormatan dari orang
lain. Ia akan dapat pula mengerti bahasa binatang, memperoleh harta
kekayaan, namun dapat melepaskan diri dari keserakahan. Orang yang
menjalankan pelafalan mantra ini dapat mengundang seorang pelukis dan
memintanya agar menerima delapan sila (atthasila, Sanskrit:
asthasila) pada tanggal 8 bulan 15 penanggalan candrasengkala.
[Setelah] mandi dengan bersih serta mengenakan pakaian baru, ia
mengambil media untuk dilukisi. Di tengah-tengahnya dilukiskan
Sakyamuni Buddha yang sedang membabarkan Dharma, sedangkan di sebelah
kanan Buddha dapat dilukis seorang dewi dengan wajah anggun dan
tenang (Dewi Sri, karena naskah Mandarin menyebutnya sebagai
Jixiangtiannü, yang merupakan nama Mandarin dari Dewi Sri). Dewi itu
mengenakan mahkota indah dengan batu permata berharga yang menghiasi
seluruh tubuhnya. Tangan kanan dewi itu membentuk mudra, sementara
itu tangan kirinya memegang bunga teratai mekar. Letakkanlah lukisan
itu di tempat bersih. Selanjutnya, dirikanlah mandala, letakkan
lukisan itu padanya, dan persembahkan dupa, bunga, minuman, makanan,
serta pelita bagi Buddha dan Dewi Sri. Orang yang memberikan
persembahan tidak boleh memiliki rasa takut dan dengan tekad bulat
membacakan mantra itu.
Sang dewi lalu mengucapkan mantra sebagai berikut:

Li Cia Nan Ye. Na Mo Fei Shi La Mo Na Ye. Mo He Yao Chi Sa La Je Ti
La Je Ye. Nan Mo Shi Li Ye Yi. Mo He Mi Yin Fei. Ta Ni Ye Tha. An Ta
La Ta La. Tuo Lu Tuo Lu. Su Se Chu Su Se Chu. Mo Ni Cia Na Cia. Po Re
Po Fei Ni Li Ye. Mu Chi Tuo Nan Mo li Chi Li Tuo. Phu. Sa Po Sa ta
Po. Ling Tuo Cia Mo. Fei Se La Mo Na. Shi Li Ye Ni Wei. Mo La Phi. Ye
Si Ling. Ci La Na Ci La Na. Mo Sa Mo Sa. Na La Shi Ye Si Ti. Na Na
Ling Ming. Na La Se Nan Cia Mo Sieh. Na La Se Na. Po La He Luo He Luo
Na Ye Mo Nuo Sa Po He

Begitu sang mahadewa menyaksikan orang itu melafalkan mantra dan
memberikan persembahan kepada Tathagata, maka akan timbul belas
kasihan dalam dirinya, sehingga ia menampilkan dirinya dalam wujud
seorang anak kecil atau upasaka. Tangan kanannya memerang pusaka,
sedangkan tangan kirinya memegang kepingan emas. Wajahnya begitu
tenang. [Perwujudan mahadewa itu] lalu menghampiri lukisan, setelah
menghaturkan penghormatan pada Buddha, ia bertanya pada sang pelafal
mantra, "Apakah yang engkau inginkan dari saya? Apakah untuk
pelatihan diri? Apakah untuk menaklukkan sesuatu? Ataukah demi
memperoleh hal-hal lainnya? Apakah demi kesuksesan duniawi atau non-
duniawi? Apakah demi memperoleh penerangan? Apakah demi memperoleh
kekuatan terbang di udara? Apakah demi memperoleh kehidupan selama
satu maha kalpa? Demikianlah segenap keinginan Anda akan terkabul."
Kemudian orang yang melaksanakan pelafalan mantra itu dapat berkata
pada sang mahadewa, "Semoga segala sesuatu akan mencapai
keberhasilan. Semoga dapat memperoleh kesejahteraan tak terhingga.
Semoga memperoleh umur panjang dan kesanggupan untuk terbang di
angkasa, dengan segenap perubahan serta latihan spiritual yang
berhasil. Mahadewa Vaisramana akan berkata, "Semua yang engkau
harapkan akan terkabul.
Pada kesempatan tersebut, Mahadewa Vaisramana bermaksud
meringkaskan apa yang diucapkannya dalam bentuk bait-bait berikut ini:

Seandainya matahari dan rembulan
Dari langit jatuh ke bumi
Atau bumi terbalik
Dan hal-hal lainnya
Hendaknya janganlah [memendam] keraguan
Metode ini dapat menimbulkan keberhasilan
Dengan sila dan pelatihan
Berbagi hasil dengan mereka yang dilanda kesusahan
Semua orang akan menghormatinya
Hingga ke akhir hayat
Dengan bimbingan Vaisramana
Untuk mengindar dari segala macam marabahaya
Para yaksa dan pelindung lainnya
Akan senantiasa menyertai sang praktisi
Bila dapat menjalankan ajaran ini
Semua harapan akan terkabul
Dengan cepatnya bagaikan anak panah
Memperoleh penghormatan dari para raja
Memperoleh harta pusaka
Beribu-ribu yaksa
Melindungi orang yang melaksanakan
Demi menyempurnakan segenap harapan
Terlepas dari segala macam kejahatan
Bila berjumpa dengan Vaisramana
Akan memperoleh harta
Serta mencapai kebijaksanaan maha agung
Bahkan memperoleh mata dewa
Dan usia panjang
Seandainya ada orang yang memperhatikan
Dan menyukai metode itu
Hendaknya ia berusaha untuk mencapai keberhasilan
Tanpa membangkitkan keraguan sedikitpun
Demikianlah metode Dharma itu
Dibabarkan oleh Vaisramana
Karena telah diberkati
Mantra ini dapat mencapai keberhasilan

Kemudian lafalkan mantra perlindungan diri:

Nan Mo La Ta Na Ta La Ye Ye. Nan Mo Fei Se La Mo Na Ye. Mo He La Je
Ye. Ta Ni Ye Tha. An. Lang E Lang E. Shi Na Shi Na. Chih Na Chih Na.
Mo He La Je. Sa Cih Sa Sa Cih Sa Meng. Sa Mao Po Na La Fei Phi Yao Sa
Po He.

Demikianlah, Mahadewa Vaisramana telah membabarkan mengenai mudra
pokok, dengan tangan kanan mendekap tangan kiri, mengangkat kedua
jari telunjuk saling bersentuhan lalu membentuk kailan. Saat
mengundang arahkanlah mudra itu ke badan sendiri, sedangkan saat
mengantar diarahkan ke depan dan digoyangkan. Bacalah mantra 7 kali
sambil membentuk mudra. Bentuklah mudra di depan dada, lalu lepaskan
mudra di atas kening. Kemudian ambillah tasbih dan lafalkan mantra
dengan sepenuh hati. Selanjutnya bentuklah mudra Dewi Sri, yakni
merapatkan kedua tangan membentuk mudra bunga teratai, dengan jari
telunjuk, jari tengah, dan jari kelingking membuka. Letakkan mudra
ini di depan dada sambil membaca mantra 7 kali, lalu lepaskan mudra
ini di atas kening. Vaisramana lalu melafalkan mantra itu:

Na Mo Phei Suo La Pho Na Sieh. Mo He He La Tu Sie Se Ping. Sa Pho He.
Se Pho Pa Tie Li Sa Pho He.



baca sendiri dan ambil kesimpulan sendiri. yg pasti bukan untuk diri sendiri  _/\_

189
Dalam MAHADEVA VAISRAMANA SUTRA ada disebutkan bahwa Mahadeva Vaisramana akan melimpahkan kekayaan bagi yang membaca Dharani-nya. Dalam VASUDHARA DHARANI SUTRA juga dibabarkan demikian. Jadi Mahaguru hanya mengambil saja dari Sutra-sutra tersebut dan Beliau bukan mengada-ada alias menciptakan ajaran-ajaran sendiri. Sekali lagi, semua ada di Sutra.
saya hanya ingin menggaris bawahi, Sutra Maha Dewa Vaisramana BUKAN untuk memperkayai diri, tetapi untuk kebahagiaan semua mahluk

190
mana roll roycenya kok gak ada kabar berita... mohon konfirmasinya
bukan Roll Royce, tapi Bentley ;D
Quote
Oleh karena itu, di Seattle Mahaguru juga punya Rainbow Villa yang begitu indah. Dulu, saya juga pernah mengendarai Rolls Royce, di Yunlin Taiwan sini ada orang yang mengendarai Rolls Royce? Saya masih punya Bentley, mobil semacam ini paling bagus. Saya pernah mengendarai mobil bagus semacam itu, punya rumah bagus yaitu Rainbow Villa, kali ini saya kembali, setiap orang mau mentraktir makan, hanya makan saja juga tidak ada habis-habisnya. Pakaian sangat bagus, Anda lihat pakaian yang saya kenakan ini adalah pemberian umat dari Indonesia, karena lebih sejuk, di Taiwan tidak boleh pakai berlapis-lapis, pakai begini pas. Semua pakaian ada! Orang-orang mati-matian memberikan rompi naga. Baju, topi, topi Dharma menggunung. Apakah ada perhiasan? Ada! Cincin berlian ini adalah pemberian Acarya Lianxing dari Hong Kong, yang akhir-akhir ini adalah pemberian dari Lama Lili, saya tidak minta padanya loh! Ia sendiri mencari orang untuk membuatnya, berlian ini tidak ada cacat, 1,50 karat, paling berkelas, tidak ada cacat, paling mahal. Jam tangan saya ini, Rolex Bintang, diberikan oleh Hong Kong Lui T'sang Szu. Asalkan Anda berhasil dalam melatih diri, benda-benda ini bisa datang, Anda tidak perlu mengeluarkan uang untuk beli! Jadi, setiap dari kalian, cepat menekuni Sadhana Ganesha, cepat menekuni Sadhana Dewa Prhitivi.
http://indonesia.tbsn.org/modules/news2/article.php?storyid=511

191
Tolong ! / Re: Nick forum terlalu mirip - serasa, spt di HACK....
« on: 28 July 2010, 11:20:46 AM »
kenapa gak post pake yg saceng?

192
Buddhisme untuk Pemula / Re: tujuan utama terlahir kembali
« on: 27 July 2010, 11:35:58 PM »
Sebelum bertanya apakah tujuan utama kelahiran kembali adalah A, B, C atau D, ada pertanyaan yang lebih dulu perlu dijawab:
"Apakah memang kelahiran kembali memiliki sebuah tujuan?"

jika tidak, untuk apa terlahir kembali itu ada? ..
itu salah satu alasan kenapa saya akhirnya berjalan di Buddhism :)
mungkin diri sendiri yg harus mencari tau sendiri kenapa dilahirkan kembali, sehingga kelahiran kembali di dunia ini tidak sia2 _/\_

193
Karena air yang diminum butuh waktu 30 menit mengalir dari lambung menuju usus.
agak meragukan.. masa 30 menit ???
jarak lambung ke usus kayanya gak lebih dr 30cm d ;D

194
Film / Bucket List - 100 Things to do Before You Die
« on: 27 July 2010, 11:17:16 PM »


great movie!!!

195
Pengembangan DhammaCitta / Re: Dialog bersama Benny Sumedho
« on: 26 July 2010, 11:20:04 AM »
suaranya beda... tp gaya bicaranya sama ;D

Pages: 1 ... 6 7 8 9 10 11 12 [13] 14 15 16 17 18 19 20 ... 68