//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Show Posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.


Messages - freecloud79

Pages: [1] 2 3 4 5
1
Theravada / Re: alam neraka siapa yg bertugas
« on: 03 July 2011, 03:16:30 PM »
Quote
Raja Yama yang menjaga alam neraka dikatakan telah berbuat baik sehingga ia menjadi raja di sini. Di alam neraka, tidak hanya ada satu raja Yama saja, tetapi ada empat raja  yang menempati empat penjuru alam neraka.

saya cenderung lebih setuju dengan yg di atas.
Raja Yama = Raja di alam Niraya jadi gak heran seperti juga
Dewa Brahma di alam Brahma atau Dewa Sakka di alam tavatimsa, mohon koreksi alamnya kl ada yg salah.

Beliau Beliau adalah makhluk-makhluk yang berhati bajik dan lurus dan kemudian di lahirkan di alam tersebut.  _/\_

2
Diskusi Umum / Re: Rendah Diri Adalah Kesombongan?
« on: 01 July 2011, 10:42:13 AM »
"Kalau saya merasa rendah diri karena sampe umur 32 sekarang saya belum berhasil dan tahu saya cuma orang miskin dan belum bisa sepenuhnya membahagiakan orang tua saya,(perlu diketahui kami cuma 2 bersaudara saya dan kakak perempuan saya), kadang saya rendah diri karena sebagai anak lelaki satu2nya biaya pengobatan orang tua yg lagi sakit juga kadang tidak sanggup saya bayar, (kehidupan suami istri saya ditambah anak 1 juga pas-pasan). dalam hal ini biasanya kakak saya yang kehidupannya lebih baik dan sukses yg sering membantu biaya orang tua. Saya cukup berterima kasih kepadanya. Dan saya sepenuhnya menyadari hal ini bisa terjadi pada saya karena telah masaknya kamma saya pada masa lampau ataupun pada masa kehidupan sebelumnya, tetapi dalam hal ini saya tetap berusaha dengan giat bekerja demi keluarga saya, menambah kebajikan dan kelak bisa lebih banyak membantu biaya orang tua" 

dari cerita di atas apakah saya dikategorikan manusia sombong ???

3
Quote
Kalo perlu istri baru, boong dikit sama istri pertama, wajar2 aja kok, kalo gak boong gak bisa punya istri baru.
<--- ajaran sesat nih hahahahaha jangan diikuti  :))

4
Quote
Sekali lagi, intinya adalah LOBHA.
Lobha inilah yang mendorong seseorang (dalam kasus bisnis ini) untuk berbohong.
Apabila orang tersebut merasa cukup dengan yang ada, untuk apa melanggar prinsip dengan dalih agar bisa lebih kaya.
Toh dengan penghasilan yang ada sudah cukup. (seperti dalam contoh di atas yang dikatakan usahanya berkembang).

Buddha mengajarkan bahwa kebahagiaan dalam kehidupan perumah tangga adalah kekayaan yang didapat dengan bersih dan jujur.
Sebaliknya kekayaan yang didapat dengan jalan yang tidak bersih adalah kebalikannya, apabila tidak dalam kehidupan ini, tentunya dalam kehidupan yang lain.
Kebohongan undervalue invoice memang kelihatannya kebohongan kecil,
tapi ini adalah bagaikan menaruh bibit,
Yang apabila tanahnya subur bibit ini akan tumbuh besar.

Sekali lagi, sungguh ironi.......

yah namanya juga manusia, udah banyak masih belum cukup, da sifat dasar manusia, itulah yang harus kita renungkan.


5
Quote
Jika kamu disuruh mengetik surat cinta oleh bos-mu  untuk selingkuhannya. Apakah dengan mengetik itu kamu jadi ikut berselingkuh?

haha jawaban yg mantap ...

6
makanya mungkin semua harus juga dilihat dari sudut pandang yang lain. tidak bisa dilihat dari satu sisi saja.


7
Quote
kalau utk busines (gerobak) jual tahu goreng....(tahu goreng brontak)...

nah apakah ini bisa berjalan mulus tanpa bohong ?
bisakah kasih contoh dimana perlunya berbohong ?

bagaimana kalau kasih plang.... "TAHU GORENG JUJUR".... ada masukan?

Nah bicara mengenai tahu goreng, baru kemarin saya mengalaminya sendiri, hal ini berkaitan dengan komentar Bokap gue ttg tahu tersebut. Jujur atau gak jujur juga harus dilihat dari 2 sisi. Ceritanya saya membeli tahu goreng sumedang yang isi dalamnya sayur wortel,tauge de el el untuk keluarga makan di rumah. kebetulan bokap datang dari kampung. sewaktu bokap makan beliau bertanya dan berkomentar begini :Berapa harga tahu ini? lalu saya jawab "sekian pa" "kok sayurnya sedikit sekali"? wah gak jujur nih orang yang jualan, gak usah beli lagi tahu ini.

dalam hati saya membatin "menurut saya biasa biasa saja tuh" orang ini berjualan jujur kok banyak sayurnya da pas dengan harganya"

jadi menurut bro orang yang jualan jujur apa kaga ?? *bingung* hahaha  ;D


8
Quote
Apakah anda menerima fee diluar gaji dalam setiap pemalsuan yang anda lakukan?

tidak ada tuh... tetap saja perbulan berapa yah berapa mana ada tambahan

9
Quote dr Bro Upasaka
Quote
[idealis] Kamu sebaiknya keluar dari kantor tersebut. Carilah pekerjaan yang tidak memaksa kamu dalam keadaan terjepit seperti itu. [/idealis]

Iya bro, masalahnya udah puluhan kali saya bekerja di kantor2 lain ataupun pabrik-pabrik lain tetap ada saja pembohongan atau kecurangan di dalamnya, gak dari bosnya ya dari manajer atasan aku ataupun dari kepala bagian ataupun dari teman kerja, masa asal ada pembohongan lgs keluar :-? Saya juga berpikir anak & istri di rumah, jangan krn prinsip idealis kita malah menghancurkan kita sendiri dan bermusuhan dengan orang lain. yah kecuali emang saya sudah tidak ada tanggungan sudah tekad hidup lepas dr keduniawian. mau keluar ya tinggal keluar saja.

Sebagai manusia umat biasa gak kalah penting juga adalah Bakti dan Tanggung Jawab, kalau ada pembohongan langsung keluar begitu saja, orang tua akan khawatir melihat kita " kerja kok gak tetap dan gonta ganti kerja ?" Mereka jadi khawatir dan banyak pikir karena kita... begitu juga dengan istri kita, pasti akan khawatir "Nanti Gimana? anak sekolah gimana?... dan masih banyak akibat lain yg ditimbulkan gara2 prinsip idealis kita tentang musavada.

(IMO di sini demi menghindari satu dosa kita telah menambah dosa yang lain)

dan nanti kalau saya keluar blm dapat kerja bro upasaka kasih tunjangan ya ke saya buat sementara sampai saya dapat kerja  :)) hehehe

10
Nah itu kalau pebisnis, kalau kita yang kerja sama orang gimana??? saya kerja sama orang nih istilah kasarnya makan gaji, saya sering sama bos disuruh membuat dokumen palsu untuk membohongi instansi-instansi tertentu, perlu diketahui di kantor selain saya tidak ada yg kepandaian komputernya melebihi saya, jadi urusan pemalsuan dokumen selalu saya yang disuruh.

Jadi bagaimana teman-teman??? masa saya harus menolak... bisa bisa kena pecat sementara anak sudah 1, ini sudah mau masuk TK A lagi  :(. Apakah saya berdosa juga???  ;D

ada yang bisa kasih masukan???

11
Tentang abunawas dari bro hatred :

pada awalnya abunawas tetap saja berbohong ... padahal dia tidak tahu apa2 soal batubara tetapi setelah teken kontrak si abunawas berusaha memenuhi permintaan si bos akan kebutuhan batubara 20 ton per bulan yah mungkin comot sana comot sini, ambil dari si A si B si C dst untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Dalam hal ini tetap saja abunawas sudah berbohong dari awalnya. <--- ini adalah cerita seribu satu malam

Kalau in real life si bos membutuhkan stok 20 Ton batubara sebulan, sementara supplier2nya yg katanya di cerita abunawas proposal penawaran mereka tidak ada yg bisa memenuhi kebutuhan 20 Ton sebulan, kenyataannya di real life malahan ada yg mark up sendiri sampe 100 Ton perbulan.  ;D

IMO ... dalam berbisnis tidak akan lari jauh dari yang namanya kata "JUDI" alias jujur dilarang. <--- ini adalah dosen manajemen bisnis yang ajarkan kepada saya sewaktu kuliah.

prinsipnya asal bisnisnya tidak merugikan kedua belah pihak yg berbisnis dan bisnisnya tidak bersifat merugikan kepentingan orang banyak, dan yang paling penting bisnisnya tidak bersifat penipuan.

udah berbohong menipu lagi dan makan orang (ciak lang) <--- ini paling berabe

lagian IMO lagi nih orang yg berbisnis adalah tergolong manusia yg belum melepas dan masih melekat kepada keduniawian, jadi wajar saja lah, gak heran loh.

kecuali si pebisnis sudah melepas keduniawian seperti Guru Buddha yang agung dan bijaksana, baru bisa menjalankan sila dengan sempurna.

Selagi kalau masih sebagai umat biasa, tetap saja tidak ada kesalahan yang tak pernah kita lakukan. jangankan umat biasa... ada juga orang-orang tertentu yang statusnya sudah bhikkhu juga belum bisa menjalankan sila dengan sempurna apalagi pebisnis atau umat biasa.

Dharma itu luas untuk kita pelajari dan kita kaji tidak sekedar memakai standard 1+1 = 2

"Musavada veramani sikkhapadam samadiyami", yang artinya adalah bertekad melatih
diri menghindari perkataan yang tidak benar.

mencakup:
 
berbohong, menipu dan sejenisnya
memfitnah, menuduh dan sejenisnya
berkata kasar, memaki dan sejenisnya
omong kosong, gossip, ngrumpi dan sejenisnya

(dalam hal sila di atas, IMO mungkin cakupannya sangat luas..., kita yang belum mencapai pencerahan gak akan bisa menjabarkan dengan jelas) apalagi di dunia modern sekarang

Kalau saja Buddha Gotama masih hidup di bumi tempat kita hidup sekarang ini, saya yakin apabila kita bertanya kepada beliau, mengenai dunia bisnis mengenai pembohongan untuk dapat meraih profit,kontrak dan customer dan lain sebagainya, pasti akan dijelaskan oleh Beliau secara mendetail  :), dan saya yakin sekali Beliau pasti akan memberikan solusi yang terbaik buat kita semua.

Namo Buddhaya...

Me ?? Just flowing with the wind hehehehe






 

12
Diskusi Umum / Betapa Marahnya Buddha Amitabha
« on: 25 June 2011, 08:50:31 AM »
Tersebutlah seorang wanita yang berlatih nian fo NAMO AMITABHA BUDDHA, Ia adalah seorang yg sangat rajin dan ulet dalam melafalkan "NAMO AMITABHA BUDDHA" dan dilakukannya sebanyak 3 x sehari.

Walaupun telah melakukan praktek ini selama 10 tahunan namun Ia masih suka berteriak dan memarahi orang lain sepanjang waktunya. Ia mulai berlatih dengan menghidupkan dupa harum dan membunyikan lonceng kecil.

Rekan lelakinya tahu akan hal ini dan ingin memberinya pelajaran. Tepat Ketika Ia mulai melakukan latihannya, Sang teman menggedor pintunya dan berseru, "Nona Nguyen, Nona Nguyen!".

Karena saat itu merupakan waktu latihannya, Ia merasa kesal, tetapi Ia berkata dalam hatinya, "Gw mesti berjuang melawan kemarahan Gw, jadi dia akan Gw cuekin aja" Dan ia melanjutkan: "NAMO AMITABHA BUDDHA, NAMO AMITABHA BUDDHA, NAMO AMITABHA BUDDHA,..."

Tetapi temannya terus berteriak memanggil namanya dan malah makin menggila.

Ia pun tetap berjuang melawan itu dan berpikir di hatinya apakah Ia perlu stop atau tidak dulu utk memberi tahu lelaki tersebut tentang apa yg dipikirannya, namun ia terus melafalkan, "NAMO AMITABHA BUDDHA, NAMO AMITABHA BUDDHA, NAMO AMITABHA BUDDHA..."

Lelaki di luar itu mendengarnya dan melanjutkan, "Nona Nguyen, Nona Nguyen..!".

Akhirnya Ia sudah tak tahan lagi, melompat, membanting pintu dan menuju pintu gerbang, berteriak, "Mengapa Lo mesti berbuat seperti ini? Lo kan tau, gw lagi nian fo dan lo masih aja memanggil2 gw berulang-ulang!"

Lelaki itu tersenyum dan berkata, "Gw hanya manggil lo selama 10 MENITAN aja lo udah begitu marahnya. Sementara Lo, nyebut-nyebut Nama BUDDHA AMITABHA selama 10 TAHUNAN LEBIH..Coba Lo bayangkan betapa marahnya BELIAU sekarang!"

*) Terjemahan bebas dari Buku "Being Peace", Bag 4: Heart of Practice, karya Thitch Nhat Hahn, Hal 56-58.

pesan tersirat dari tulisan penulis di atas adalah : ....................................................................
IMO penulis mengingatkan kita yang berlatih nianfo agar selain berlatih nianfo harus juga melatih kesadaran diri dan kesabaran.
Ada pendapat yang lain dari teman-teman ?

13
Diskusi Umum / Re: Aku, Diriku, Dan Perampokan...???
« on: 24 June 2011, 10:51:19 AM »
payung sakti mantap ne ....  :)) khusus untuk yang belajar Dhamma

14
Diskusi Umum / Re: Pandangan Sang Buddha Tentang Makan Daging
« on: 24 June 2011, 10:49:17 AM »
wah master dari mana tuh ... keknya cocok sama aliran gue  ;D

15
Diskusi Umum / Re: Pandangan Sang Buddha Tentang Makan Daging
« on: 24 June 2011, 10:11:59 AM »
ambil jalan tengah saja waktu hari biasa makan daging juga gak papa, waktu ce it cap go dan uposattha makan vegetarian  ;D jadi tidak melekat pada non vegetarian maupun vegetarian.   _/\_

Pages: [1] 2 3 4 5