Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Komunitas => Seremonial => Topic started by: wen78 on 08 December 2010, 08:17:00 PM

Title: awal dan akhir
Post by: wen78 on 08 December 2010, 08:17:00 PM
ada awal
ada akhir
ada perkenalan
ada perpisahan
bila berjodoh, kita akan bertemu lagi  _/\_
Title: Re: awal dan akhir
Post by: Mr.Jhonz on 08 December 2010, 09:00:42 PM
Selamat jalan..
Btw,mau kemana sampai ga bisa online?
;D
Title: Re: awal dan akhir
Post by: johan3000 on 08 December 2010, 10:18:15 PM
亲爱的, 不要忘了我

祝你幸福


 :'( :'( :'( :'(
Title: Re: awal dan akhir
Post by: andry on 08 December 2010, 10:25:00 PM
tumben liat saceng nangis
Title: Re: awal dan akhir
Post by: K.K. on 09 December 2010, 10:09:57 AM
segala post saya yg tidak berdasarkan sumber yg otentik yaitu Tripitaka, adalah post yg tidak sah yg dapat mengakibatkan kesalahanpahaman dalam memahami Buddhism. dengan demikian, mohon abaikan semua statement saya di forum ini, karena saya tidak menyertakan sumber yg otentik yaitu Tripitaka.

Bukan bermaksud "mengorek luka lama" tapi saya rasa sepertinya ini dipicu dari thread "Adakah aliran Theravada + Mahayana = TheraMahavadayana?" di mana ada pembahasan "Tidak menyanyi" dan "tidak menyanyi untuk kesenangan indriah". Acuan dari Buddhisme (Theravada, khususnya) adalah Tipitaka, lalu komentar dan sub-komentar. Dalam hal ini, di Vinaya sudah jelas, dan diperinci lagi di kitab komentar, tapi anda bersikeras menentangnya, dan ketika diminta referensi, anda malah suruh bertanya ke bhikkhu. Ini adalah kesalahan karena yang kita akui secara bersama adalah Tipitaka, bukan bhikkhu secara pribadi (yang mungkin antar satu dengan lainnya juga bisa berbeda pendapat). Saya pikir hanya dalam kasus seperti itu saja referensi yang valid diperlukan, bukan pada setiap pembahasan.

Saya pribadi merasa sayang kalau anda sampai perlu 'pergi' dari sini karena hal itu. Tapi kalau memang sudah keputusan akhir, saya juga tidak bisa bilang apa-apa. Mohon maaf kalau ada kata-kata yang kurang berkenan.

Title: Re: awal dan akhir
Post by: aitristina on 09 December 2010, 10:33:08 AM
whats going on?
Title: Re: awal dan akhir
Post by: wen78 on 09 December 2010, 12:49:07 PM
 [at] aitristina
nasib kita sama yak... mo menyudahi, tapi tidak bisa, karena masih ada unek2 beberapa pihak yg tertinggal yg belum sempat terucapkan. hanya bedanya, u close thread, dan wa mo cao ;D

 [at] Kainyn_Kutho
saya tampung dulu yak....

 [at] all
ada lagi unek2 yg belum terucapkan? silahkan keluarkan atau dikemudian hari tidak perlu mengungkitnya kembali.
Title: Re: awal dan akhir
Post by: ryu on 09 December 2010, 01:23:45 PM
haihhhh.....
Title: perbedaan itu indahh
Post by: johan3000 on 09 December 2010, 05:47:06 PM
segala post saya yg tidak berdasarkan sumber yg otentik yaitu Tripitaka, adalah post yg tidak sah yg dapat mengakibatkan kesalahanpahaman dalam memahami Buddhism. dengan demikian, mohon abaikan semua statement saya di forum ini, karena saya tidak menyertakan sumber yg otentik yaitu Tripitaka.

Bukan bermaksud "mengorek luka lama" tapi saya rasa sepertinya ini dipicu dari thread "Adakah aliran Theravada + Mahayana = TheraMahavadayana?" di mana ada pembahasan "Tidak menyanyi" dan "tidak menyanyi untuk kesenangan indriah". Acuan dari Buddhisme (Theravada, khususnya) adalah Tipitaka, lalu komentar dan sub-komentar. Dalam hal ini, di Vinaya sudah jelas, dan diperinci lagi di kitab komentar, tapi anda bersikeras menentangnya, dan ketika diminta referensi, anda malah suruh bertanya ke bhikkhu. Ini adalah kesalahan karena yang kita akui secara bersama adalah Tipitaka, bukan bhikkhu secara pribadi (yang mungkin antar satu dengan lainnya juga bisa berbeda pendapat). Saya pikir hanya dalam kasus seperti itu saja referensi yang valid diperlukan, bukan pada setiap pembahasan.

Saya pribadi merasa sayang kalau anda sampai perlu 'pergi' dari sini karena hal itu. Tapi kalau memang sudah keputusan akhir, saya juga tidak bisa bilang apa-apa. Mohon maaf kalau ada kata-kata yang kurang berkenan.

Kalau memang bro wen78 mau pergi....yg cuma kebelakang (kencing, minum air) sejenak...
kemudian kembali lagi...

perbedaan pandangan itu indah koq... n terima kasih utk bro KK telah memberikan pandangan yg lain pula...

kenapa dgn perbedaan pandangan dari KK, bro menjadi "sakit hati" ? mohon penjelasannya...
Title: Re: awal dan akhir
Post by: johan3000 on 09 December 2010, 05:49:05 PM
tumben liat saceng nangis

air mata buaya bro...(hahahaha)

eks.... bukan

lagi kupas bawang...

eks... bukan

kemasukan pasir

eks...bukan

__________  (bisa diisi sendiri)
Title: Re: awal dan akhir
Post by: rooney on 09 December 2010, 06:38:56 PM
Ini memang bro wen yang uda ga bisa buka internet ato pergi karena ada yang kurang berkenan disini ?  :|

Title: Re: awal dan akhir
Post by: Forte on 09 December 2010, 07:24:05 PM
kadang kala hidup itu tidak selalu indah, dan semuanya pro pada pendapat kita..
ada kalanya hidup itu terdapat kontra..

pro dan kontra itu adalah hal yang wajar terjadi.. tidak hanya di dunia maya, di dunia nyata, kita berinteraksi dengan orang2.. hal ini pun kerap kali terjadi.. kita akan sering mengatakan.. ah si A rese banget seh.. blablabla.. gak suka deh gw.. (jujur gw pun sering mengalami seperti ini :)) dan kadang kala ingin meledak rasanya). namun berbalik lagi, terkadang bila bertemu case2 seperti ini, membuat gw berpikir.. bertemu dengan orang yang tidak disukai, berpisah dengan orang dicintai memang ada seperti ucapan Buddha.. lalu apa yang menjadi SOLUSI nya ?

Dari secara teori, kita telah diajarkan untuk melepas, objek itu netral.. dan kita juga sering menemukan orang2 dengan gampang mengatakan berusahalah melepas.. objek itu netral.. namun ucapan tidak segampang dengan melakukan tindakan melepas / memandang suatu objek sebagai suatu kenetralan..

namun terlepas dari objek itu netral, melepas itu tadi, kadang kala dari ada problem2 seperti pro dan kontra tadi bisa menjadikan manusia lebih dewasa dari sebelumnya.. ya mungkin dengan meditasi menyelesaikan problema bisa dijadikan acuan melepaskan masalah seperti ini, karena problem nya secara teori terjadi di pikiran.. pikiran yang bergejolak.. jadi IMO.. kunci hanya terletak pada pikiran bergejolak..

sekali lagi, ini hanya teori, menenangkan pikiran yang gejolak tidak semudah ucapan teori.. jadi jika bro wen merasa jenuh.. cobalah rilex.. mungkin pergi menenangkan diri.. putuskan koneksi dengan dunia maya sejenak.. juga ada manfaatnya.. tapi ya jangan sampai putus persahabatan.. :D

hidup itu kalau lurus saja .. tentu juga bosan ya dan sedikit yang dipelajari.. kalau lika liku laki2 :)) ups.. maksudnya hidup ada lika liku.. tentu ada yang bisa kita pelajari juga.. so jika bro wen mau pergi.. pergilah untuk kembali :D karena dari masalah juga.. bisa banyak yang dipelajari.. dan tentu saja satu2 juga pelajari masalahnya :D

hanya itu pesan2 sponsor..
kalau ada kopdar lagi, jangan lupa datang yooo.. \:D/

 
Title: Re: awal dan akhir
Post by: Hendra Susanto on 09 December 2010, 09:42:44 PM
daahhh... jika ingin kembali jangan sungkan2
Title: Re: awal dan akhir
Post by: wen78 on 09 December 2010, 11:44:31 PM
Quote
Bukan bermaksud "mengorek luka lama" tapi saya rasa sepertinya ini dipicu dari thread "Adakah aliran Theravada + Mahayana = TheraMahavadayana?"
........
........
Saya pribadi merasa sayang kalau anda sampai perlu 'pergi' dari sini karena hal itu. Tapi kalau memang sudah keputusan akhir, saya juga tidak bisa bilang apa-apa. Mohon maaf kalau ada kata-kata yang kurang berkenan.

saya pergi bukan hanya karena thread "Adakah aliran Theravada + Mahayana = TheraMahavadayana?", tetapi thread "Adakah aliran Theravada + Mahayana = TheraMahavadayana?" hanyalah penambah beban sehingga yg pada akhirnya penyangga beban tidak kuat lagi.



Quote
di mana ada pembahasan "Tidak menyanyi" dan "tidak menyanyi untuk kesenangan indriah".

Menurut peraturan kebhikkhuan, seorang bhikkhu tidak dibolehkan untuk melihat pertunjukan tari-tarian atau nyanyian yang bertujuan untuk kesenangan indria semata.
Menurut peraturan kebhikkhuan, seorang bhikkhu tidak dibolehkan untuk melihat pertunjukan tari-tarian atau nyanyian.
Seorang Bhiksu yang dengan birahi menyentuh bagian apapun dari tubuh seorang wanita, telah melakukan satu kesalahan Sanghavasesa.
Seorang Bhiksu menyentuh bagian apapun dari tubuh seorang wanita, telah melakukan satu kesalahan Sanghavasesa.

saya rasa sudah jelas perbedaannya satu dengan yg lainnya. tapi jika di tafsirkan/artikan keduanya adalah memiliki arti yg sama, itu adalah hak anda menafsirkannya/mengartikannya demikian.



Quote
Acuan dari Buddhisme (Theravada, khususnya) adalah Tipitaka, lalu komentar dan sub-komentar. Dalam hal ini, di Vinaya sudah jelas, dan diperinci lagi di kitab komentar, tapi anda bersikeras menentangnya

saya tidak menentang isi vinaya Mahayana maupun Theravada. dari pembahasan awal yaitu bhikku yg menyebrangkan kali, saya merasa sudah sesuai dengan isi vinaya.
jika yg lain mengatakan saya tidak sesuai vinaya dan menentang isi vinaya, ya itu hak anda.




Quote
dan ketika diminta referensi, anda malah suruh bertanya ke bhikkhu.

saya memang suruh langsung tanya ke bhikku, karena berdasarkan diskusi sebelumnya, rasanya tidak ada gunanya bagi saya untuk menjelaskannya kembali.
nanti akan berputar2 disitu2 yg berbuntut mengkategorikan ini perilaku, ini pikiran.
jadi, lebih baik tanya ke pihak sangga monestik apa yg sebenarnya.
tidak percaya sangga, hanya percaya Tripitaka, itu hak anda.
ingin mengatakan bhikku tidak boleh main alat musik(gitar) karena dikatakan di vinaya dikatakan begitu,... silahkan itu hak anda.



Quote
Ini adalah kesalahan karena yang kita akui secara bersama adalah Tipitaka, bukan bhikkhu secara pribadi (yang mungkin antar satu dengan lainnya juga bisa berbeda pendapat).

bukan kita, tapi anda sekalian(kami dari sisi anda).
bhikku juga menggunakan Tripitaka sebagai sumber utama. benar atau salah hasil interpretasi seorang bhikku, umat bisa menilainya sendiri yaitu datang dan buktikan sendiri.
bila bagi anda ini adalah sebuah kesalahan, itu hak anda.




Quote
Saya pikir hanya dalam kasus seperti itu saja referensi yang valid diperlukan, bukan pada setiap pembahasan.

eits..... tunggu dulu, valid diartikan benar atau sah?
saya tidak mempermasalahkan ketika dikatakan referensi yg saya gunakan adalah benar/salah, tapi saya akan mempertanyakan ketika dikatakan referensi yg saya gunakan adalah sah/tidak sah.
sah atau tidak sah, berarti ada ketentuan/peraturan yg dibuat sehingga dikatakan ini sah dan itu tidak sah.

dikatakan bahwa statement saya tidak didukung oleh referensi yg sah, berarti referensi saya adalah tidak sah.
maka dimanakah peraturan yg mengatakan bahwa interpretasi dari seorang bhikkhu adalah tidak sah?
sekali lagi, adalah hak masing2 jika mengatakan interpretasi dari seorang bhikkhu adalah benar/salah, tapi bila dikatakan sah/tidak sah.. eits... tunggu dulu, atas dasar kekuatan hukum/peraturan apa mengatakan ini sah dan itu tidak sah?

bagi saya pembahasan seharusnya seluruhnya menggunakan referensi terlepas benar atau salah referensi tsb, yaitu seluruh referensi yg berhubungan dengan Buddhism.
jika hanya ingin menggunakan Tripitaka, silahkan, itu hak anda dan hak kalian semua di forum ini.


 [at] Forte

terima kasih sarannya, tapi ini tidak ada hubungannya dengan pro dan kontra.
saya hanya mengikuti arus di forum ini. dikatakan harus begitu, maka saya akan begitu, dikatakan harus begini, saya akan begini. ketika saya sudah tidak bisa mengikuti arus lagi, lebih baik saya yg keluar dari arus.
masih ingat kalimat saya "cobalah sekali2 untuk menertawakannya." dikatakan untuk tidak menggunakan kalimat yg seperti itu, maka saya tidak menggunakan kalimat seperti itu lagi.
dikatakan untuk tidak meng-quote kalimat J. Krishnamurti, maka saya tidak meng-quote nya lagi, dan setiap saya quote, selalu saya cek latar belakangnya.
dikatakan untuk tidak menafsirkan, saya berusaha untuk tidak menafsirkan, walaupun masih.

sante,... saya menganggap forum bagian diskusi ibarat kantor. kantor adalah kantor, teman adalah teman, dan keduanya tidak akan bercampur aduk ;)


sekian dan terima kasih  :)
Title: Re: awal dan akhir
Post by: Sostradanie on 10 December 2010, 01:16:55 AM
[at]wen78

Disaat diskusi kita terakhir saya menanyakan tentang video porno,anda tidak ingin melanjutkan diskusi karena kata anda nanti saya akan menanyakan tentang pembunuhan.Dan anda meminta menyudahi,sayapun setuju.Saya setuju, karena pertanyaan saya tidak anda jawab dan andapun saya lihat bukan tipe orang yang ingin mempelajari lebih dalam.Sehingga tidak ingin mencari kebenaran,tapi berdasarkan apa yang anda baca saat itu.Tapi seperti postingan diatas,itu hak anda.

Saya cuma ingin meluruskan tentang video porno.Saya memberi anda contoh video porno bukan karena ingin menanyakan pembunuhan.Tapi karena SEX ADALAH KEMELEKATAN TERBESAR yang susah dilepaskan.Tapi sex dan menyanyi adalah sama,sumber kemelekatan.Hanya kadarnya yang berbeda.Kenapa bisa berbeda?Karena kenikmatan yang didapat dari sex mempengaruhi semua inderawi.Sedangkan menyanyi tidak.

Kalau menurut saya kenapa tidak boleh?Bukan karena Sang Budha mengatakan begitu terus saya ikut-ikutan mengatakan tidak boleh.Tapi saya menangkap arti yang berbeda.Dengan dibuat peraturan itu,maka membantu seorang bhikkhu untuk lebih mudah lepas dari kemelekatan.

Kenapa saya bilang begini?Karena disaat seseorang bernyanyi,inderawi-nya akan bekerja.Menyesuaikan irama,naik turunnya nada dan bahkan secara tidak sadar terkadang kakinya akan bergerak sesuai irama.Atau jarinya mungkin akan mengetuk-ngetuk kursi yang dia duduk. Sesuai dengan kerja tubuh manusia,disaat telinga mendengar maka dia akan mengirim sinyal ke otak dan otak akan membagikan perintah ke tubuh.Tapi jika kontak itu dihilangkan maka tidak perlu ada reaksi seperti itu.

Seorang bhikkhu,dia meninggalkan hidup perumah tangga dengan tujuan apa?Mengikuti langkah Sang Budha untuk lepas dari roda samsara.Dan disaat seseorang memulai kebhikkuan jelas dia belum sempurna dan masih banyak harus berlatih untuk mencapai tujuannya.Makanya ada yang masih main gitar,masih ngerumpi dll.Karena mereka masih dalam proses. Dan bagaimana proses mereka bisa berjalan jika inderawi mereka selalu dimanjakan?

Sama seperti sentuhan dengan lawan jenis.Anda berpikir jika menyentuh dengan nafsu yang tidak boleh.Tapi apakah tidak terpikir dengan anda bahwa dengan sentuhan malah nafsu bisa timbul?
Disaat menyentuh kulit yang lembut.Terpikirlah,kulitnya lembut sekali.Dan pikiran kita yang biasa berkelana kemana-mana mulai membentuk bayangan.
Title: Re: awal dan akhir
Post by: K.K. on 10 December 2010, 09:40:16 AM
saya pergi bukan hanya karena thread "Adakah aliran Theravada + Mahayana = TheraMahavadayana?", tetapi thread "Adakah aliran Theravada + Mahayana = TheraMahavadayana?" hanyalah penambah beban sehingga yg pada akhirnya penyangga beban tidak kuat lagi.
OK.

Quote
Menurut peraturan kebhikkhuan, seorang bhikkhu tidak dibolehkan untuk melihat pertunjukan tari-tarian atau nyanyian yang bertujuan untuk kesenangan indria semata.
Menurut peraturan kebhikkhuan, seorang bhikkhu tidak dibolehkan untuk melihat pertunjukan tari-tarian atau nyanyian.
Seorang Bhiksu yang dengan birahi menyentuh bagian apapun dari tubuh seorang wanita, telah melakukan satu kesalahan Sanghavasesa.
Seorang Bhiksu menyentuh bagian apapun dari tubuh seorang wanita, telah melakukan satu kesalahan Sanghavasesa.
OK, saya bahas sedikit saja, semoga tidak menambah beban.
"Seorang bhikkhu yang dikuasai nafsu, mengucapkan kata-kata yang merayu dan tidak sopan di hadapan seorang wanita, melakukan Sanghadisesa."

Bro wen78 melihatnya sebagai berikut:
"mengucapkan kata-kata yang merayu dan tidak sopan kepada wanita, ada yang karena dikuasai nafsu, ada yang tidak, maka bisa Sanghadisesa, bisa pula tidak."

Saya melihatnya seperti ini:
"kata-kata merayu dan tidak sopan kepada seorang wanita adalah karena dikuasai nafsu. Untuk apa seorang bhikkhu yang tidak dikuasai nafsu, merayu dan berkata tidak sopan pada wanita? Karena itu, perilaku demikian adalah Sanghadisesa."

Ini penafsiran kita masing-masing. Bolehlah saya anggap Bro wen78 punya juga benar.

Quote
saya rasa sudah jelas perbedaannya satu dengan yg lainnya. tapi jika di tafsirkan/artikan keduanya adalah memiliki arti yg sama, itu adalah hak anda menafsirkannya/mengartikannya demikian.
Saya menafsirkannya juga berbeda, sehingga saya bingung bagian mana dari sila berikut yang memuat "jika disertai nafsu indriah"

"Nacca-giita-vaadita-visuuka-dassanaa verama.nii sikkhapadam samadiyaami"
"Saya berlatih diri menghindari tarian, lagu, menyanyi, menikmati hiburan"

NB: Pembahasan lampau kita adalah bhikkhu Theravada, jadi saya pakai vinaya Theravada.

Quote
saya tidak menentang isi vinaya Mahayana maupun Theravada. dari pembahasan awal yaitu bhikku yg menyebrangkan kali, saya merasa sudah sesuai dengan isi vinaya.
jika yg lain mengatakan saya tidak sesuai vinaya dan menentang isi vinaya, ya itu hak anda.
Saya tidak ingin bahas yang ini lebih lanjut, karena nanti terlalu panjang.

Quote
saya memang suruh langsung tanya ke bhikku, karena berdasarkan diskusi sebelumnya, rasanya tidak ada gunanya bagi saya untuk menjelaskannya kembali.
nanti akan berputar2 disitu2 yg berbuntut mengkategorikan ini perilaku, ini pikiran.
jadi, lebih baik tanya ke pihak sangga monestik apa yg sebenarnya.
tidak percaya sangga, hanya percaya Tripitaka, itu hak anda.
ingin mengatakan bhikku tidak boleh main alat musik(gitar) karena dikatakan di vinaya dikatakan begitu,... silahkan itu hak anda.
Tentang vinaya mengatur perilaku atau pikiran, juga belum dijawab. Tidak apa, saya tidak memaksa.

Quote
bukan kita, tapi anda sekalian(kami dari sisi anda).
bhikku juga menggunakan Tripitaka sebagai sumber utama. benar atau salah hasil interpretasi seorang bhikku, umat bisa menilainya sendiri yaitu datang dan buktikan sendiri.
bila bagi anda ini adalah sebuah kesalahan, itu hak anda.
Betul, maka sebelum ke pendapat masing-masing, hendaknya (untuk aliran Theravada) menghormati Tipitaka, komentar, dan sub komentar di atas interpretasi pribadi.

Quote
eits..... tunggu dulu, valid diartikan benar atau sah?
saya tidak mempermasalahkan ketika dikatakan referensi yg saya gunakan adalah benar/salah, tapi saya akan mempertanyakan ketika dikatakan referensi yg saya gunakan adalah sah/tidak sah.
sah atau tidak sah, berarti ada ketentuan/peraturan yg dibuat sehingga dikatakan ini sah dan itu tidak sah.

dikatakan bahwa statement saya tidak didukung oleh referensi yg sah, berarti referensi saya adalah tidak sah.
maka dimanakah peraturan yg mengatakan bahwa interpretasi dari seorang bhikkhu adalah tidak sah?
sekali lagi, adalah hak masing2 jika mengatakan interpretasi dari seorang bhikkhu adalah benar/salah, tapi bila dikatakan sah/tidak sah.. eits... tunggu dulu, atas dasar kekuatan hukum/peraturan apa mengatakan ini sah dan itu tidak sah?

bagi saya pembahasan seharusnya seluruhnya menggunakan referensi terlepas benar atau salah referensi tsb, yaitu seluruh referensi yg berhubungan dengan Buddhism.
jika hanya ingin menggunakan Tripitaka, silahkan, itu hak anda dan hak kalian semua di forum ini.
OK, saya beri contoh. Misalkan di forum Buddhis, ada orang datang lalu bilang, "Buddha itu tidak parinibbana, tapi ada di neraka karena tidak percaya Y3sus" (berdasarkan dari artikel tentang kesaksian dari "mantan bhikkhu") dan tentu saja ditentang karena sumbernya tidak sah dan hanya berdasarkan pendapat seorang "mantan bhikkhu". Lalu orang tersebut mengatakan, "eits... tunggu dulu, atas dasar kekuatan hukum/peraturan apa mengatakan ini sah dan itu tidak sah?"

Tentu saja kita sebagai Umat Buddha mengatakan referensi kitab suci Tipitaka/Tripitaka (serta komentar). Lalu orang itu berkata, "jika hanya ingin menggunakan Tripitaka, silahkan, itu hak anda dan hak kalian semua di forum ini." Kemudian orang itu menyatakan mundur dari forum.

Bukankah ada kesamaan tertentu antara orang itu dan Bro wen78?

Title: Re: awal dan akhir
Post by: K.K. on 10 December 2010, 09:45:33 AM
[...]

Kalau menurut saya kenapa tidak boleh?Bukan karena Sang Budha mengatakan begitu terus saya ikut-ikutan mengatakan tidak boleh.Tapi saya menangkap arti yang berbeda.Dengan dibuat peraturan itu,maka membantu seorang bhikkhu untuk lebih mudah lepas dari kemelekatan.

Kenapa saya bilang begini?Karena disaat seseorang bernyanyi,inderawi-nya akan bekerja.Menyesuaikan irama,naik turunnya nada dan bahkan secara tidak sadar terkadang kakinya akan bergerak sesuai irama.Atau jarinya mungkin akan mengetuk-ngetuk kursi yang dia duduk. Sesuai dengan kerja tubuh manusia,disaat telinga mendengar maka dia akan mengirim sinyal ke otak dan otak akan membagikan perintah ke tubuh.Tapi jika kontak itu dihilangkan maka tidak perlu ada reaksi seperti itu.

[...]
Setuju sekali dengan tulisan di atas.

Sekadar info, bahkan dalam mengajar dhamma, Buddha menetapkan tidak boleh 'menyanyikan' dhamma karena 5 kerugian:
1. Si bhikkhu cenderung melekat dengan keindahan suara
2. Orang yang mendengar juga cenderung melekat
3. Si bhikkhu akan direndahkan orang (karena hal di atas)
4. Konsentrasinya melemah (akibat kemelekatan indria suara)
5. Orang lain akan menirunya

Namun pemberian intonasi dan irama seperti pembacaan paritta, tidak dilarang.

Title: Re: awal dan akhir
Post by: ryu on 10 December 2010, 01:33:47 PM
 [at] kainyn, kata YESUS sudah tidak disensor kok ;D
Title: Re: awal dan akhir
Post by: K.K. on 10 December 2010, 01:44:26 PM
[at] kainyn, kata YESUS sudah tidak disensor kok ;D
:D Itu refleks, feature self-censor supaya meminimalisasi protes.
Title: Re: awal dan akhir
Post by: wen78 on 10 December 2010, 07:30:38 PM
Quote
Disaat diskusi kita terakhir saya menanyakan tentang video porno,anda tidak ingin melanjutkan diskusi karena kata anda nanti saya akan menanyakan tentang pembunuhan.Dan anda meminta menyudahi,sayapun setuju.Saya setuju, karena pertanyaan saya tidak anda jawab
saya tidak menjawab, karena anda dari awal tidak mampu menjawab pertanyaan saya berdasarkan fakta yg ada, dan anda sendiri yg lari ke topik yg lain seperti video porno, dll.

seperti anda yg mengatakan Mahayana telah merubah vinaya, dan kebanyakan member disini juga mengatakan bahwa Mahayana dibolehkan dan Theravada dilarang.
bagi yg sudah mencari tau sendiri, datang dan buktikan sendiri, vinaya Mahayana dan Theravada 98% adalah sama.
tapi saya memilih diam, karena indah mengamati hal ini.



Quote
dan andapun saya lihat bukan tipe orang yang ingin mempelajari lebih dalam.Sehingga tidak ingin mencari kebenaran,tapi berdasarkan apa yang anda baca saat itu
=D>  =D>  =D>  =D>  =D>  =D>  =D>  =D>  =D>  =D>

begini saudari sriyeklina yg saya hormati. sebuah diskusi yg baik adalah diskusi dalam ruang lingkup topik yg dibahas. pendapat dilawan dengan pendapat, tetapi janganlah menyerang pribadi orangnya.




Quote
Seorang bhikkhu,dia meninggalkan hidup perumah tangga dengan tujuan apa?Mengikuti langkah Sang Budha untuk lepas dari roda samsara.Dan disaat seseorang memulai kebhikkuan jelas dia belum sempurna dan masih banyak harus berlatih untuk mencapai tujuannya.Makanya ada yang masih main gitar,masih ngerumpi dll.Karena mereka masih dalam proses. Dan bagaimana proses mereka bisa berjalan jika inderawi mereka selalu dimanjakan?
hahahahah......
terlihat anda jelas tidak mengerti hukum/peraturan.
bila anda mengatakan "kebhikkuan jelas dia belum sempurna dan masih banyak harus berlatih untuk mencapai tujuannya.Makanya ada yang masih main gitar,masih ngerumpi dll.Karena mereka masih dalam proses. Dan bagaimana proses mereka bisa berjalan jika inderawi mereka selalu dimanjakan?"
maka bagaimana para bhikku yg sudah mencapai arahat, atau sudah mencapai segalanya adalah apa adanya?
bila seperti yg anda katakan, maka bhikku yg sudah mencapai arahat, atau sudah mencapai segalanya adalah apa adanya bermain gitar untuk menghibur orang sakit dan menolong wanita adalah melanggar vinaya.
itulah sebabnya dikatakan "menghindari", bukan "dilarang", dan dalam vinaya dikatakan Seorang Bhiksu yang dengan birahi menyentuh bagian apapun dari tubuh seorang wanita, telah melakukan satu kesalahan Sanghavasesa, dan bhikku meng-interpretasi kan "seorang bhikkhu tidak dibolehkan untuk melihat pertunjukan tari-tarian atau nyanyian yang bertujuan untuk kesenangan indria semata.".

karena Buddhism adalah melepaskan penderitaan yg berasal dari ego dan pikiran yg salah satunya berujung pada kesenangan indria. Buddhism bukan melarang ini, melarang itu, tapi menggunakan kesadaran akan diri pada ego dan pikiran, yg timbul dan lenyap, dan mengikisnya hingga tercapai sebuah pengikisan yg sempurna hingga pencapaian tertinggi adalah tingkat pencerahan yaitu tingkat Buddha.

ini hanyalah pendapat saya hasil dari Kalama Sutra, yaitu datang dan buktikan sendiri terhadap Buddhim itu sendiri.

tp mungkin anda benar, saya bukan tipe orang yg mencari tau. hanya kalian khususnya anda, adalah orang yg tipe pencari tau, bahkan lebih tau dan memahami Buddhism daripada saya.
dan pendapat saya ini diabaikan saja, karena memang ngacoooo....  karena seenak perutnya menafsirkan, betul?  :))






baik, saya rasa cukup.
sampai jumpa lagi  _/\_
Title: Re: awal dan akhir
Post by: Mr. Wei on 10 December 2010, 08:39:45 PM
Saya baru balik lagi ke DC, bro malah mau pergi. Sensi ya sama saya bro? :P
Title: Re: awal dan akhir
Post by: Sostradanie on 11 December 2010, 12:05:47 AM
saya tidak menjawab, karena anda dari awal tidak mampu menjawab pertanyaan saya berdasarkan fakta yg ada, dan anda sendiri yg lari ke topik yg lain seperti video porno, dll.

Berarti anda masih belum mengerti maksud saya.Mungkin memang bahasa komunikasi saya terlalu jelek.Anda disini meminta fakta,tapi disaat bro indra bertanya referensi anda.Malah jawabnya lain.Saya bertanya kepada anda ditopik dulu itu tentang derita,anda juga tidak menjawab.Yang anda jawab seolah-olah anda ahli dalam budhisme,juga tahu tentang kr****n dll.

Quote
seperti anda yg mengatakan Mahayana telah merubah vinaya, dan kebanyakan member disini juga mengatakan bahwa Mahayana dibolehkan dan Theravada dilarang.
bagi yg sudah mencari tau sendiri, datang dan buktikan sendiri, vinaya Mahayana dan Theravada 98% adalah sama.

Saya agak pelupa saudara wen78.Bisakah anda mencari postingan saya itu yang mengatakan seperti yang huruf tebal diatas?


Quote
begini saudari sriyeklina yg saya hormati. sebuah diskusi yg baik adalah diskusi dalam ruang lingkup topik yg dibahas. pendapat dilawan dengan pendapat, tetapi janganlah menyerang pribadi orangnya.

Terima kasih masukannya saudara wen78.Saya minta maaf jika postingan saya sudah termasuk menyerang pribadi anda.Saya hanya menerangkan proses yang terjadi dipikiran saya.Jadi saya bicara apa adanya.Karena menanggapi topik awal dan akhir yang anda buat.Saya bermaksud meluruskan maksud saya yang belum selesai.Karena dari topik dan postingan anda disini,saya menangkap seolah-olah anda merasa dikeroyok.Dan bagi saya diskusi yang baik,membawa kemajuan.Membuat saya lebih mengerti.Dari tidak tahu menjadi tahu,dari tidak mengerti menjadi mengerti.Kalau pendapat adu pendapat hanya untuk mencari siapa menang dan siapa kalah.Itu sama saja bersilat lidah.Saya memang bukan peserta yang baik untuk diskusi seperti itu.



Quote
hahahahah......
terlihat anda jelas tidak mengerti hukum/peraturan.
bila anda mengatakan "kebhikkuan jelas dia belum sempurna dan masih banyak harus berlatih untuk mencapai tujuannya.Makanya ada yang masih main gitar,masih ngerumpi dll.Karena mereka masih dalam proses. Dan bagaimana proses mereka bisa berjalan jika inderawi mereka selalu dimanjakan?" 

Memang saya tidak mengerti.Bukankah saya sudah mengakui bahwa saya bukan pemeluk Budhisme?Cuma saya tertarik buat belajar.Kemampuan saya jelas bukan seperti anda yang menurut pengakuan anda sangat tahu tentang Buddhisme. Dan saya sangat tertarik ketika bro indra menanyakan referensi itu. Saya menunggu jawaban dari seorang yang ahli seperti anda.Supaya saya lebih mengerti tentang hukum/peraturan.Tapi saya sungguh kecewa,karena jawabannya anda hanya menyuruh tanya sendiri.


Quote
maka bagaimana para bhikku yg sudah mencapai arahat, atau sudah mencapai segalanya adalah apa adanya?
bila seperti yg anda katakan, maka bhikku yg sudah mencapai arahat, atau sudah mencapai segalanya adalah apa adanya bermain gitar untuk menghibur orang sakit dan menolong wanita adalah melanggar vinaya.
itulah sebabnya dikatakan "menghindari", bukan "dilarang", dan dalam vinaya dikatakan Seorang Bhiksu yang dengan birahi menyentuh bagian apapun dari tubuh seorang wanita, telah melakukan satu kesalahan Sanghavasesa, dan bhikku meng-interpretasi kan "seorang bhikkhu tidak dibolehkan untuk melihat pertunjukan tari-tarian atau nyanyian yang bertujuan untuk kesenangan indria semata.".
Quote

Saudara wen78,bagi saya Bhikkhu adalah Bhikkhu.Dan arahat adalah arahat.Sama seperti kepompong adalah kepompong dan kupu-kupu adalah kupu-kupu.Atau mahasiswa adalah mahasiswa dan sarjana adalah sarjana.
Dan menurut yang saya,bhikkhu yang sudah sampai tujuan akhir adalah arahat.Dan arahat tidak bisa jatuh lagi karena sudah terlepas dari kemelekatan.Tapi bhikkhu masih ada kemelekatan.Seorang bhikkhu ,masih ada terjadi yang meninggalkan kebhikkuannya dan menikah lagi atau kembali lagi keistrinya.Itu hanya salah satu contoh karena masih ada kemelekatan.

Quote
karena Buddhism adalah melepaskan penderitaan yg berasal dari ego dan pikiran yg salah satunya berujung pada kesenangan indria. Buddhism bukan melarang ini, melarang itu, tapi menggunakan kesadaran akan diri pada ego dan pikiran, yg timbul dan lenyap, dan mengikisnya hingga tercapai sebuah pengikisan yg sempurna hingga pencapaian tertinggi adalah tingkat pencerahan yaitu tingkat Buddha.

Mungkin juga begitu...



Title: Re: awal dan akhir
Post by: K.K. on 11 December 2010, 09:50:14 AM
[...]
ini hanyalah pendapat saya hasil dari Kalama Sutra, yaitu datang dan buktikan sendiri terhadap Buddhim itu sendiri.

tp mungkin anda benar, saya bukan tipe orang yg mencari tau. hanya kalian khususnya anda, adalah orang yg tipe pencari tau, bahkan lebih tau dan memahami Buddhism daripada saya.
dan pendapat saya ini diabaikan saja, karena memang ngacoooo....  karena seenak perutnya menafsirkan, betul?  :))

[...]

Betul.
Title: Re: awal dan akhir
Post by: Udyata-sahanubhuti on 11 December 2010, 10:41:12 AM
 _/\_
Bro wen78, ini resignation atau retire?
cuti kali yaa? mau retret yaa? ;D
Title: Re: awal dan akhir
Post by: Sostradanie on 11 December 2010, 11:09:09 AM
_/\_
Bro wen78, ini resignation atau retire?
cuti kali yaa? mau retret yaa? ;D

Cuti ngambek  ::)
Title: Re: awal dan akhir
Post by: ryu on 11 December 2010, 11:55:59 AM
mungkin masih menggendong cewe =))
Title: Re: awal dan akhir
Post by: johan3000 on 11 December 2010, 05:43:53 PM
_/\_
Bro wen78, ini resignation atau retire?
cuti kali yaa? mau retret yaa? ;D

yg pasti bukan cuti hamil dehhh =))