Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Buddhisme Awal, Sekte dan Tradisi => Theravada => Topic started by: hudoyo on 08 June 2008, 07:21:25 PM

Title: Arahat dalam waktu 7 hari harus menjadi bhikkhu?
Post by: hudoyo on 08 June 2008, 07:21:25 PM
Ada pendapat yang mengatakan, bila seorang awam (non-bhikkhu) menjadi arahat, maka dalam waktu 7 hari harus menjadi bhikkhu, kalau tidak ia akan meninggal.

Adakah rekan-rekan yang bisa memberikan referensinya? Terima kasih.

Salam,
hudoyo
Title: Re: Arahat dalam waktu 7 hari harus menjadi bhikkhu?
Post by: tesla on 08 June 2008, 08:09:00 PM
bahiya?

oh... referensi yg mengenai 7 hari ada di Milinda Panha
Title: Re: Arahat dalam waktu 7 hari harus menjadi bhikkhu?
Post by: hudoyo on 08 June 2008, 08:12:23 PM
apa kaitannya dengan Bahiya? ...

Bahiya meninggal keesokan harinya setelah bertemu Sang Buddha karena diseruduk sapi ... bukan karena tidak menjadi bhikkhu.

salam,
hudoyo
Title: Re: Arahat dalam waktu 7 hari harus menjadi bhikkhu?
Post by: hudoyo on 08 June 2008, 08:16:29 PM
oh... referensi yg mengenai 7 hari ada di Milinda Panha

Milinda Panha berasal dari zaman Raja Menander, abad ke-2 SM, sekitar 400 tahun setelah zaman Sang Buddha. ...

Kalau tidak ada referensi yang berasal dari zaman Sang Buddha ... saya meragukan kebenaran pendapat itu. ...

Salam,
hudoyo
Title: Re: Arahat dalam waktu 7 hari harus menjadi bhikkhu?
Post by: tesla on 08 June 2008, 08:18:24 PM
di komentar (seingat saya)

konon Bahiya diseruduk oleh sapi yg sama dg sapi yg menyeruduk arahat lain (mungkin jumlahnya sekitar 7, utk referensi tepat mungkin sdr. Karuna lebih tau).
pada saat itu Bahiya sedang mencari jubah agar dapat ditasbihkan menjadi bhikkhu, tapi tidak dapat karena tidak cukup karma baik.
Title: Re: Arahat dalam waktu 7 hari harus menjadi bhikkhu?
Post by: tesla on 08 June 2008, 08:21:00 PM
yah... mengenai "7 hari" tsb memang agak meragukan... ;D
rasanya dulu pernah saya tanyakan juga dg Rekan Sumedho & Karuna.
mereka berpendapat sama...
Title: Re: Arahat dalam waktu 7 hari harus menjadi bhikkhu?
Post by: hudoyo on 08 June 2008, 08:22:28 PM
di komentar (seingat saya)

Apalagi kitab komentar yang ditulis oleh Buddhaghosa itu ditulis seribu tahun setelah zaman Sang Buddha ... lebih tidak bisa dipercaya kebenarannya. ... :)

Salam,
hudoyo
Title: Re: Arahat dalam waktu 7 hari harus menjadi bhikkhu?
Post by: Lex Chan on 08 June 2008, 08:24:36 PM
ah.. menurut pendapat saya tidak ada pengaruhnya..
secara teori, begitu mencapai tingkat arahat tidak ada bedanya antara hidup singkat maupun lama.. :)
Title: Re: Arahat dalam waktu 7 hari harus menjadi bhikkhu?
Post by: hudoyo on 08 June 2008, 08:28:58 PM
yah... mengenai "7 hari" tsb memang agak meragukan... ;D
rasanya dulu pernah saya tanyakan juga dg Rekan Sumedho & Karuna.
mereka berpendapat sama...

Menurut saya, mitos ini berkembang bersama dengan perkembangan Theravada di India pada waktu itu, di mana sangha menjadi semacam kasta elite di atas umat awam.

Inilah salah satu faktor berkembangnya Mahasanghika dengan doktrin Bodhisattva-nya.

Salam,
hudoyo
Title: Re: Arahat dalam waktu 7 hari harus menjadi bhikkhu?
Post by: hudoyo on 08 June 2008, 08:30:39 PM
ah.. menurut pendapat saya tidak ada pengaruhnya..
secara teori, begitu mencapai tingkat arahat tidak ada bedanya antara hidup singkat maupun lama.. :)

Ya setuju ... bagi si arahat sih tidak ada bedanya.

Yang saya tanyakan, apakah betul pendapat yang mengatakan kalau arahat tidak jadi bhikkhu ia akan mati dalam waktu 7 hari ... Kalau ya, apa alasannya? ...

Salam,
hudoyo
Title: Re: Arahat dalam waktu 7 hari harus menjadi bhikkhu?
Post by: nyanadhana on 09 June 2008, 08:46:29 AM
Seingat aku,

Umat Awam yang telah menjadi Arahat sesungguhnya buat apalagi dia berada dalam kehidupan umat perumah tangga dengan segala kepusingan hidup seorang manusia ayng terikat dalam Lobha Dosa Moha.
Semuanya baginya telah terputus, dan memasuki kehidupan Sangha adalah jalan terbaik. Umat awam yang menjadi Arahat tidak akan kuat menanggapi arus deras kehidupan ibarat bulan bersinar setengah. Jubah yang diwarisi oleh Sang Buddha kepada murid-muridnya juga selain berfungsi sebagai pakaian juga membantu melindungi seorang samana dari perbuatan tercela, dan juga Vinaya Patimokkha yang digariskan oleh Sang Buddha secara tegas melindungi kehidupan suci para murid. Ketika umat awam yang menjadi Arahat memakai jubah, ia dapat diibaratkan bulan bersinar penuh.

Umat awam yang telah menjadi Arahat juga sudah tidak memiliki misi kedepan seperti apa, sesuai dengan Dhamma Niyama, ia akan meninggal dalam 7 hari toh segalanya telah terputus. ia tidak akan tahan untuk hidup dalam praktik kehidupan perumah tangga yang bertentangan dengan kehidupan para Arahat. untuk itu masa 7 hari adalah keputusan dia memasuki Sangha atau Parinibbana.
Title: Re: Arahat dalam waktu 7 hari harus menjadi bhikkhu?
Post by: tesla on 09 June 2008, 08:56:08 AM
bukannya di "Milinda-Panha" sendiri mengatakan, arahat tidak akan buru2 parinibbana, mereka akan menunggu seperti buah mangga akan masak sendiri. controversy??

saya pribadi tidak percaya dg waktu 7 hari utk masuk sangha. lagian Sang Buddha mengatakan Sangha itu juga terdiri dari 4 pasang mahkluk suci (ariya). bukankah artinya arahat sudah otomatis Sangha??

dan taruhlah Arahat tidak punya kepentingan dalam kepusingan kehidupan perumah tangga, lantas kenapa dia punya kepusingan utk mengajarkan dhamma kepada perumah tangga?
& mungkin saja mereka tidak punya kemelekatan thd dunia, tetapi bisa saja dunia memiliki kemelekatan thd mereka bukan?

yah, tidak ada yg tahu bathin seorang arahat...
mungkin harus kita tangkap 1 arahat & interogasi (joke dulu yg terputus... :)) )
Title: Re: Arahat dalam waktu 7 hari harus menjadi bhikkhu?
Post by: K.K. on 09 June 2008, 09:20:42 AM
tesla,

Quote
konon Bahiya diseruduk oleh sapi yg sama dg sapi yg menyeruduk arahat lain (mungkin jumlahnya sekitar 7, utk referensi tepat mungkin sdr. Karuna lebih tau).
pada saat itu Bahiya sedang mencari jubah agar dapat ditasbihkan menjadi bhikkhu, tapi tidak dapat karena tidak cukup karma baik.

Menurut kisahnya, Bahiya diseruduk oleh sapi yang sama yang membunuh Suppabuddha orang kusta, Tambadatika mantan algojo, Pukkusati seorang raja yang menjadi 'bhikkhu' bahkan sebelum bertemu Buddha. Sapi itu dulunya adalah wanita penghibur yang dibunuh oleh mereka dan bersumpah untuk membalas dendam.

Setahu saya, meninggalkan keduniawian yang dimaksud, tidak harus selalu menjadi bhikkhu atau masuk Sangha. Mungkin anggapan itu datang dari kisah Khema yang menjadi Arahat dalam keadaan perumah tangga dan Buddha kemudian bertanya pada Raja Bimbisara apakah Khema diizinkan masuk Sangha Bhikkhuni atau akan parinibbana dalam 7 hari.


Title: Re: Arahat dalam waktu 7 hari harus menjadi bhikkhu?
Post by: hudoyo on 09 June 2008, 09:28:07 AM
Seingat aku,

Umat Awam yang telah menjadi Arahat sesungguhnya buat apalagi dia berada dalam kehidupan umat perumah tangga dengan segala kepusingan hidup seorang manusia ayng terikat dalam Lobha Dosa Moha.
Semuanya baginya telah terputus, dan memasuki kehidupan Sangha adalah jalan terbaik. Umat awam yang menjadi Arahat tidak akan kuat menanggapi arus deras kehidupan ibarat bulan bersinar setengah. Jubah yang diwarisi oleh Sang Buddha kepada murid-muridnya juga selain berfungsi sebagai pakaian juga membantu melindungi seorang samana dari perbuatan tercela, dan juga Vinaya Patimokkha yang digariskan oleh Sang Buddha secara tegas melindungi kehidupan suci para murid. Ketika umat awam yang menjadi Arahat memakai jubah, ia dapat diibaratkan bulan bersinar penuh.

Umat awam yang telah menjadi Arahat juga sudah tidak memiliki misi kedepan seperti apa, sesuai dengan Dhamma Niyama, ia akan meninggal dalam 7 hari toh segalanya telah terputus. ia tidak akan tahan untuk hidup dalam praktik kehidupan perumah tangga yang bertentangan dengan kehidupan para Arahat. untuk itu masa 7 hari adalah keputusan dia memasuki Sangha atau Parinibbana.

Terima kasih atas uraian opini dari Rekan Nyanadhana. ... :)

Saya punya opini lain ... yang dalam banyak hal bertolak belakang:

Seorang arahat adalah orang yang telah padam arus kotoran batinnya (asava) ... tidak ada lagi lobha, dosa, moha ... tidak ada lagi pikiran "ini milikku, ini aku, ini diriku" ...

Dengan kata lain, batin seorang arahat TIDAK PERNAH AKAN MEROSOT LAGI, di mana pun ia berada, entah sebagai perumah tangga entah sebagai bhikkhu ...

Seorang arahat tidak lagi membutuhkan "perlindungan" dari jubah kuning ... tidak lagi membutuhkan "perlindungan" dari patimokkha ...

(Sebaliknya, bagi mereka yang belum arahat, jubah kuning Sang Buddha & patimokkha Sang Buddha pun tidak mampu melindungi seorang bhikkhu dari perbuatan akusala, kalau memang batinnya masih mengandung loba, dosa, moha.)

Bagi seorang arahat tidak ada cita-cita apa-apa lagi ... tidak ada yang perlu dikerjakan ... tidak ada yang perlu dijaga, dipelihara ...  ("selesai sudah kehidupan suci, selesai sudah apa yang harus dikerjakan, tidak ada apa-apa lagi yang perlu dikerjakan" - "vusitam brahmacariyam, katam karaniyam, na param itthataya")

Ia tidak lagi punya keinginan, tidak lagi memilih-milih mau hidup sebagai apa ... pakai jubah kuning hayo, tidak pakai jubah kuning hayo ...

*****

Menurut hemat saya, paham "7 hari harus jadi bhikkhu" itu muncul belakangan ... ratusan tahun setelah zaman Sang Buddha ... Ini tidak lebih dari mitos yang sengaja atau tidak sengaja ditumbuhkan dalam masyarakat Hinayana (Theravada) di India mulai zaman Milinda-panha (abad ke-2 SM) ... dengan tujuan utama untuk menempatkan kehidupan sangha (para bhikkhu) di atas kehidupan umat awam ... Dengan kata lain, menciptakan kasta baru yang elitis di dalam masyarakat Buddhis.

Dan menurut hemat saya, inilah salah satu faktor timbulnya reaksi dari umat Buddha yang lain dalam bentuk gerakan Mahasanghika, yang lebih egalitarian ... yang mengajarkan bahwa tidak ada perbedaan antara bhikkhu dan umat awam sejauh peluang untuk mencapai pencerahan ... Dari situlah berkembang doktrin Bodhisattva yang bersumpah tidak akan masuk nirvana sebelum menyelamatkan seluruh umat manusia.

Salam,
Hudoyo
Title: Re: Arahat dalam waktu 7 hari harus menjadi bhikkhu?
Post by: Sunkmanitu Tanka Ob'waci on 09 June 2008, 09:30:11 AM
Sumbernya dari Milinda Panha, bukan dari dan jauh sebelum komentar Buddhagosa.

Di Tipitaka sendiri tidak disebutkan secara tertulis, tetapi belum tentu berarti hal tersebut salah, dan belum tentu juga benar. Saya sendiri memilih tidak berkomentar hal ini adalah mitos atau bukan. Bukan kebijaksanaan saya yang belum melihat untuk memutuskan hal ini adalah mitos atau bukan.
Sumber yang ada adalah Milinda Panha, yang mempunyai otoritas cukup tinggi, setidaknya di Theravada.

Mengenai 7 hari atau mati, hal ini bisa disimpulkan dari yang tersebar di Tipitaka.
Semua Arahat yang mencapai pencapaian dalam keadaan perumah tangga, dan tidak masuk ke Sangha atau sedang dalam perjalanan mencari kebutuhan Bhikkhu mati dalam waktu 7 hari, termasuk Bahiya. Konon Bahiya tidak pernah berdana mangkuk dan jubah kepada Sangha pada kehidupan yang dahulu, sehingga memang tidak bisa menjadi Anggota Sangha pada kehidupan terakhirnya. Karena dia Maha Savaka, murid yang unggul dalam kecepatan pencapaian, bisa disimpulkan selama 100.000 kappa dia tidak berdana mangkuk dan jubah kepada Sangha. Bahiya terbunuh oleh makhluk halus yang menyamar sebagai Sapi, dan juga beberapa Arahat lainnya.

Selain itu ketika ditanya siapa perumah tangga yang paling ... (entah terpuji atau unggul). yang tertinggi yang disebutkan Sang Buddha adalah Anagami, tidak pernah disebutkan ada Arahat perumah tangga.

Mengenai isi Milinda Panha yang mengatakan arahat tidak akan buru-buru parinibbana, mereka akan menunggu seperti buah mangga akan masak sendiri. Arahat adalah lapangan menanam jasa yang tiada taranya, mereka tetap bertahan bila ada gunanya untuk puthujana, ada Arahat yang tidak bisa menerima dana lagi dari umat awam, karena dia tidak pernah berdana sebelumnya, Arahat tersebut memilih untuk parinibanna, karena memang sudah tidak ada apa-apa lagi. Arahat yang mencapai pencapaian sebagai menteri Raja anu lupa, parinibanna di tempat setelah mencapai pencapaian, demikian juga banyak Arahat yang mencapai pencapaian, dan langsung parinibanna di tempat, karena memang hal itulah yang dimaksud dengan buah yang sudah masak.
Title: Re: Arahat dalam waktu 7 hari harus menjadi bhikkhu?
Post by: K.K. on 09 June 2008, 09:50:55 AM
karuna_murti,


Quote
Semua Arahat yang mencapai pencapaian dalam keadaan perumah tangga, dan tidak masuk ke Sangha atau sedang dalam perjalanan mencari kebutuhan Bhikkhu mati dalam waktu 7 hari, termasuk Bahiya.

Dalam Dhammapada Atthakata, Bahiya meninggalnya bukan karena kondisi "Arahat yang berumah tangga", sebab Bahiya sendiri telah meninggalkan keduniawian sebelumnya dan dikenal sebagai Bahiya berpakaian kayu. Bahiya meninggal karena memang kamma buruknya membunuh wanita berbuah.


Quote
Arahat yang mencapai pencapaian sebagai menteri Raja anu lupa, parinibanna di tempat setelah mencapai pencapaian
Menteri itu adalah Santathi, yang dikatakan parinibbana dalam baju kerajaan.

Title: Re: Arahat dalam waktu 7 hari harus menjadi bhikkhu?
Post by: Sunkmanitu Tanka Ob'waci on 09 June 2008, 09:54:42 AM
Berumah tangga yang saya maksud adalah bukan Sangha.
Disebutkan juga kamma buruknya berbuah dalam wujud diseruduk sapi, yang sebetulnya adalah makhluk halus yang membalas dendam. (Mungkin kelahiran selanjutnya wanita tersebut?) Dia parinibanna ketika mencari kebutuhan Bhikkhu.
Title: Re: Arahat dalam waktu 7 hari harus menjadi bhikkhu?
Post by: nyanadhana on 09 June 2008, 09:55:43 AM
 _/\_ Pak Hudoyo, mungkin saya tidak terlalu mengetahui apa yang terjadi 2000tahun yang lalu setelah 500thn Parinibbana Sang Buddha.

saya pikir pergerakan Maha Sangika telah dimulai sejak ditolaknya para bhikku utara yang belum mencapai Arahat untuk masuk dalam Konsili I penyusunan kembali Buddhavacana.
Mereka merasa Arahat terlalu sombong dan tidak punya cinta kasih dalam artian "Diam". dan pemikiran mengenai tidak memasuki Nirvana itu bisa dibaca dalam pernyataan Samantabhdra yang salah dua tulisannya adalah begini
1. Meminta Sang Buddha untuk terus memutar Dhamma
2. Meminta Sang Buddha untuk hidup lebih lama dan tidak memasuki Nirvana.
Siapakh yang meminta seperti itu? mereka yang menangis pada saat Sang Buddha parinirvana dan menyalahkan Ananda karena tidak meminta Buddha untuk tetap tinggal di dunia.

Lalu terbentuklah pemikiran , Sang Buddha tidak pernah mati dan muncullah beberapa figur Buddha kahyangan.

Kembali ke topik.
Paling gampangnya adalah bertanya apakah Pacceka Buddha memerlukan jubah dan memasuki Sangha?apakah mereka akan mati dalam 7 hari?secara mereka menjadi Buddha karena pemahaman mereka sendiri tanpa diajarkan Sammsambuddha.

Bila berlaku untuk Pacceka Buddha maka Arahat juga akan berlaku.

To Karuna,
sapinya masuk Avici ga? :))
Title: Re: Arahat dalam waktu 7 hari harus menjadi bhikkhu?
Post by: hudoyo on 09 June 2008, 09:58:48 AM
Sumbernya dari Milinda Panha, bukan dari dan jauh sebelum komentar Buddhagosa.

Di Tipitaka sendiri tidak disebutkan secara tertulis, tetapi belum tentu berarti hal tersebut salah, dan belum tentu juga benar. Saya sendiri memilih tidak berkomentar hal ini adalah mitos atau bukan. Bukan kebijaksanaan saya yang belum melihat untuk memutuskan hal ini adalah mitos atau bukan.

Di sini masing-masing dari kita mengemukakan OPINI. ... Anda pun mengemukakan OPINI, yang membela paham "7 hari". ... Tidak seorang pun tahu bagaimana yang sebenarnya ...


Quote
Sumber yang ada adalah Milinda Panha, yang mempunyai otoritas cukup tinggi, setidaknya di Theravada.

Milinda-panha berasal dari abad ke-2 SM ... tiga ratus tahun setelah Sang Buddha. ... Apa maksudnya "mempunyai otoritas cukup tinggi"? ... Harus diterima sebagai dogma? ...


Quote
Mengenai 7 hari atau mati, hal ini bisa disimpulkan dari yang tersebar di Tipitaka.
Semua Arahat yang mencapai pencapaian dalam keadaan perumah tangga, dan tidak masuk ke Sangha atau sedang dalam perjalanan mencari kebutuhan Bhikkhu mati dalam waktu 7 hari, termasuk Bahiya. Konon Bahiya tidak pernah berdana mangkuk dan jubah kepada Sangha pada kehidupan yang dahulu, sehingga memang tidak bisa menjadi Anggota Sangha pada kehidupan terakhirnya. Karena dia Maha Savaka, murid yang unggul dalam kecepatan pencapaian, bisa disimpulkan selama 100.000 kappa dia tidak berdana mangkuk dan jubah kepada Sangha. Bahiya terbunuh oleh makhluk halus yang menyamar sebagai Sapi, dan juga beberapa Arahat lainnya.

"Semua arahat"? ... Bisa diperinci, berapa arahat yang dimaksud? ... Apa tidak ada arahat lain di luar itu? Arahat yang hidup wajar untuk beberapa lama, tidak ada yang istimewa dalam kisahnya, sehingga tidak masuk ke dalam Tipitaka? ...

Cerita tentang Bahiya itu kan berasal dari kitab Komentar ... seribu tahun setelah zaman Sang Buddha. ... Jelas imajinasinya melambung tinggi ...


Quote
Selain itu ketika ditanya siapa perumah tangga yang paling ... (entah terpuji atau unggul). yang tertinggi yang disebutkan Sang Buddha adalah Anagami, tidak pernah disebutkan ada Arahat perumah tangga.

Dari mana sumbernya? ... Ya, maaf saja, terhadap isi Tipitaka pun saya menggunakan telaah kritis ... Kalau pun TIDAK PERNAH DISEBUT ada arahat perumah tangga ... mengapa pengertiannya bergeser menjadi TIDAK MUNGKIN ada arahat perumah tangga? ...


Quote
Mengenai isi Milinda Panha yang mengatakan arahat tidak akan buru-buru parinibbana, mereka akan menunggu seperti buah mangga akan masak sendiri. Arahat adalah lapangan menanam jasa yang tiada taranya, mereka tetap bertahan bila ada gunanya untuk puthujana, ada Arahat yang tidak bisa menerima dana lagi dari umat awam, karena dia tidak pernah berdana sebelumnya, Arahat tersebut memilih untuk parinibanna, karena memang sudah tidak ada apa-apa lagi. Arahat yang mencapai pencapaian sebagai menteri Raja anu lupa, parinibanna di tempat setelah mencapai pencapaian, demikian juga banyak Arahat yang mencapai pencapaian, dan langsung parinibanna di tempat, karena memang hal itulah yang dimaksud dengan buah yang sudah masak.

Lagi-lagi Milinda-panha ... saya tidak sependapat dengan itu ... Arahat tidak memilih kapan ia mati, kecuali dengan alasan kuat, misalnya sakit sehingga menyusahkan orang lain, baru ia menggorok lehernya sendiri, bunuh diri ... Di sini yang dipikirkannya adalah kepentingan orang lain, bukan tentang hukum karma dan dirinya sendiri.

Salam,
hudoyo
Title: Re: Arahat dalam waktu 7 hari harus menjadi bhikkhu?
Post by: hudoyo on 09 June 2008, 10:07:56 AM
Berumah tangga yang saya maksud adalah bukan Sangha.

Wah ... ini lebih "gawat" lagi ... :)

Jadi, maksud Anda, kalau seandainya ada seorang sannyasin Hindu, atau seorang rahib Katholik, atau seorang sufi Islam, yang sudah meninggalkan kehidupan duniawi / rumah tangga, yang menurut definisi Anda mereka adalah "perumah tangga", seperti petapa Bahiya pada zaman Sang Buddha ... kemudian orang tersebut menjadi arahat ... maka ia harus minta upasampada ditahbiskan menjadi bhikkhu Buddhis, dan kalau tidak akan mati dalam waktu 7 hari? ... :)

Salam,
hudoyo
Title: Re: Arahat dalam waktu 7 hari harus menjadi bhikkhu?
Post by: Sunkmanitu Tanka Ob'waci on 09 June 2008, 10:22:04 AM
Quote
Milinda-panha berasal dari abad ke-2 SM ... tiga ratus tahun setelah Sang Buddha. ... Apa maksudnya "mempunyai otoritas cukup tinggi"? ... Harus diterima sebagai dogma? ...

Bukan pak, di atas saya sudah bilang tidak diterima atau ditolak begitu saja. Cuma bagi saya komentar lebih tinggi otoritasnya daripada spekulasi bapak, yang bisa jadi cuma khayalan atau imajinasi Bapak saja.

Mengenai kesalahan penulisan perumah tangga, tadi saya ingin menulis umat awam sebelum saya ubah menjadi perumah tangga. Cuma karena biasanya pakai perumah tangga ya saya tulis perumah tangga saja. Bila hal ini menjadi polemik, silahkan saja ganti jadi "yang bukan Sangha".

Quote
Cerita tentang Bahiya itu kan berasal dari kitab Komentar ... seribu tahun setelah zaman Sang Buddha. ... Jelas imajinasinya melambung tinggi ...
Bisa ya, bisa tidak. Saya menyampaikan apa yang saya baca. Saya tidak menyampaikan  spekulasi atau imajinasi Bapak atau saya bahwa ini adalah imajinasi. Kecuali jika Bapak sudah melihat dan menembus, dan Bapak bilang di sini.

Quote
Arahat tidak memilih kapan ia mati, kecuali dengan alasan kuat, misalnya sakit sehingga menyusahkan orang lain, baru ia menggorok lehernya sendiri, bunuh diri ... Di sini yang dipikirkannya adalah kepentingan orang lain, bukan tentang hukum karma dan dirinya sendiri.

Memang saya bilang demi kepentingan diri sendiri dan hukum karma pak? Coba baca lagi.

Mau kembali lagi ke Praktek atau teori? Silahkan. Saya tidak ambil pusing.
Sementara saya belum melihat, saya asumsikan yang ditulis di komentar adalah Dhamma yang diperoleh dari praktek (selama tidak bertentangan dengan Tipitaka).
Bukan asumsi saya atau Bapak yang saya junjung.
Title: Re: Arahat dalam waktu 7 hari harus menjadi bhikkhu?
Post by: Suchamda on 09 June 2008, 10:22:30 AM
Quote
Terima kasih atas uraian opini dari Rekan Nyanadhana. ... Smiley

Saya punya opini lain ... yang dalam banyak hal bertolak belakang:

Seorang arahat adalah orang yang telah padam arus kotoran batinnya (asava) ... tidak ada lagi lobha, dosa, moha ... tidak ada lagi pikiran "ini milikku, ini aku, ini diriku" ...

Dengan kata lain, batin seorang arahat TIDAK PERNAH AKAN MEROSOT LAGI, di mana pun ia berada, entah sebagai perumah tangga entah sebagai bhikkhu ...

Seorang arahat tidak lagi membutuhkan "perlindungan" dari jubah kuning ... tidak lagi membutuhkan "perlindungan" dari patimokkha ...

(Sebaliknya, bagi mereka yang belum arahat, jubah kuning Sang Buddha & patimokkha Sang Buddha pun tidak mampu melindungi seorang bhikkhu dari perbuatan akusala, kalau memang batinnya masih mengandung loba, dosa, moha.)

Bagi seorang arahat tidak ada cita-cita apa-apa lagi ... tidak ada yang perlu dikerjakan ... tidak ada yang perlu dijaga, dipelihara ... ("selesai sudah kehidupan suci, selesai sudah apa yang harus dikerjakan, tidak ada apa-apa lagi yang perlu dikerjakan" - "vusitam brahmacariyam, katam karaniyam, na param itthataya")

Ia tidak lagi punya keinginan, tidak lagi memilih-milih mau hidup sebagai apa ... pakai jubah kuning hayo, tidak pakai jubah kuning hayo ...

*****

Menurut hemat saya, paham "7 hari harus jadi bhikkhu" itu muncul belakangan ... ratusan tahun setelah zaman Sang Buddha ... Ini tidak lebih dari mitos yang sengaja atau tidak sengaja ditumbuhkan dalam masyarakat Hinayana (Theravada) di India mulai zaman Milinda-panha (abad ke-2 SM) ... dengan tujuan utama untuk menempatkan kehidupan sangha (para bhikkhu) di atas kehidupan umat awam ... Dengan kata lain, menciptakan kasta baru yang elitis di dalam masyarakat Buddhis.

Dan menurut hemat saya, inilah salah satu faktor timbulnya reaksi dari umat Buddha yang lain dalam bentuk gerakan Mahasanghika, yang lebih egalitarian ... yang mengajarkan bahwa tidak ada perbedaan antara bhikkhu dan umat awam sejauh peluang untuk mencapai pencerahan ... Dari situlah berkembang doktrin Bodhisattva yang bersumpah tidak akan masuk nirvana sebelum menyelamatkan seluruh umat manusia.

Salam,
Hudoyo

Se-7  :)

Perdebatan ini khas antara teoriwan dan praktekwan. ^-^
Title: Re: Arahat dalam waktu 7 hari harus menjadi bhikkhu?
Post by: hudoyo on 09 June 2008, 10:30:47 AM
_/\_ Pak Hudoyo, mungkin saya tidak terlalu mengetahui apa yang terjadi 2000tahun yang lalu setelah 500thn Parinibbana Sang Buddha.

saya pikir pergerakan Maha Sangika telah dimulai sejak ditolaknya para bhikku utara yang belum mencapai Arahat untuk masuk dalam Konsili I penyusunan kembali Buddhavacana.
Mereka merasa Arahat terlalu sombong dan tidak punya cinta kasih dalam artian "Diam". dan pemikiran mengenai tidak memasuki Nirvana itu bisa dibaca dalam pernyataan Samantabhdra yang salah dua tulisannya adalah begini
1. Meminta Sang Buddha untuk terus memutar Dhamma
2. Meminta Sang Buddha untuk hidup lebih lama dan tidak memasuki Nirvana.
Siapakh yang meminta seperti itu? mereka yang menangis pada saat Sang Buddha parinirvana dan menyalahkan Ananda karena tidak meminta Buddha untuk tetap tinggal di dunia.

Memang perpecahan dalam tubuh Sangha sudah terjadi tidak lama setelah Sang Buddha meninggal dunia ... tapi bukan pada waktu Konsili I ... tapi sekurang-kurangnya 100 tahun setelah Sang Buddha meninggal (Konsili II) ... Tentang Konsili I itu sendiri, di kalangan pakar Buddhologi sekarang terdapat banyak keraguan, apakah itu benar-benar ada ... karena ceritanya yang banyak bersifat legendaris ... Tapi itu topik tersendiri, sudah menjadi OOT di sini.

Quote
Lalu terbentuklah pemikiran , Sang Buddha tidak pernah mati dan muncullah beberapa figur Buddha kahyangan.

Berkembangnya paham tentang Tathagata-garbha tidak sesederhana itu ... karena menyangkut pemikiran metafisikal, kosmologis dan esoterisme yang canggih, bukan berasal dari permintaan yang naif menjelang Konsili I itu.


Quote
Kembali ke topik.
Paling gampangnya adalah bertanya apakah Pacceka Buddha memerlukan jubah dan memasuki Sangha?apakah mereka akan mati dalam 7 hari?secara mereka menjadi Buddha karena pemahaman mereka sendiri tanpa diajarkan Sammsambuddha.
Bila berlaku untuk Pacceka Buddha maka Arahat juga akan berlaku.
[/quote]

Membawa-bawa Pacceka Buddha ke sini malah membuat diskusi ini menjadi sangat teoretis ... Batin seorang arahat saja sudah sukar dipahami, sekalipun secara deduktif masih bisa didekati dari pengalaman meditasi ... apalagi batin seorang Pacceka Buddha, yang saya sendiri tidak tahu apa itu ...

Salam,
hudoyo
Title: Re: Arahat dalam waktu 7 hari harus menjadi bhikkhu?
Post by: nyanadhana on 09 June 2008, 10:37:04 AM
Membawa-bawa Pacceka Buddha ke sini malah membuat diskusi ini menjadi sangat teoretis ... Batin seorang arahat saja sudah sukar dipahami, sekalipun secara deduktif masih bisa didekati dari pengalaman meditasi ... apalagi batin seorang Pacceka Buddha, yang saya sendiri tidak tahu apa itu ...

maksud relevansinya dengan pertanyaan topik awal adalah..... apakah Pacceka Buddha yang sebenarnya tidak mendapat pengarahan dibawah Sammasambuddha , ia akan meninggal dalam 7 hari jika ia tidak memakai jubah seperti yang digariskan oleh Sammasambuddha dan memasuki Sangha Sammasambuddha. Pencapaian arahat juga akan berlaku sama seperti Pacceka Buddha,apakah ia akan meninggal dalm 7 hari atau seperti mitos yang diaktakan Pak Hudoyo.
Title: Re: Arahat dalam waktu 7 hari harus menjadi bhikkhu?
Post by: hudoyo on 09 June 2008, 10:41:07 AM
... Cuma bagi saya komentar lebih tinggi otoritasnya daripada spekulasi bapak, yang bisa jadi cuma khayalan atau imajinasi Bapak saja.
Sementara saya belum melihat, saya asumsikan yang ditulis di komentar adalah Dhamma yang diperoleh dari praktek (selama tidak bertentangan dengan Tipitaka).

Anda berasumsi bahwa Tipitaka sampai Kitab Komentar adalah Dhamma, "otoritas" tertinggi, silakan Rekan Karuna Murti. :)

Bagi saya, pengalaman batin yang saya peroleh dari meditasi adalah otoritas saya, yang dengan itu saya menelaah bahkan Tipitaka itu sendiri secara kritis, apalagi Komentar yang ditulis SERIBU tahun setelah Sang Buddha. ... Dongeng-dongeng dari kitab Komentar itu tidak ada kaitannya sama sekali dengan praktek meditasi ...

Dan karena perbedaan titik tolak ini secara diametral bertolak belakang, saya rasa tidak ada gunanya diskusi saya dengan Anda tentang topik ini diteruskan. :)

Salam,
Hudoyo
Title: Re: Arahat dalam waktu 7 hari harus menjadi bhikkhu?
Post by: Sunkmanitu Tanka Ob'waci on 09 June 2008, 10:49:17 AM
Quote
Bagi saya, pengalaman batin yang saya peroleh dari meditasi adalah otoritas saya, yang dengan itu saya menelaah bahkan Tipitaka itu sendiri secara kritis.

Sama dong ;D

Bukan otoritas tertinggi dalam arti sempurna, tetapi pegangan sementara sampai sesungguhnya.
Tapi di antara Bhikkhu praktisi, saya lebih cenderung kepada Bhikkhu2 Burma atau Thailand yang praktisi dan sesuai dengan Tipitaka dan Komentar, daripada praktisi dengan pandangan heterodox yang tidak sesuai dengan Tipitaka, misalnya citta abadi, atau pandangan ucchedavadin Ajahn Buddhadasa.
Title: Re: Arahat dalam waktu 7 hari harus menjadi bhikkhu?
Post by: hudoyo on 09 June 2008, 10:59:17 AM
... daripada praktisi dengan pandangan heterodox yang tidak sesuai dengan Tipitaka,

Bisa ditunjukkan contohnya? ...

Quote
misalnya citta abadi,


Bisa ditunjukkan contohnya? ...

Quote
atau pandangan ucchedavadin Ajahn Buddhadasa.

Bisa ditunjukkan pernyataan Ajahn Buddhadasa yang menurut Anda merupakan ucchedavada?

Kalau perlu bikin thread baru ... :)

Salam,
Hudoyo
Title: Re: Arahat dalam waktu 7 hari harus menjadi bhikkhu?
Post by: Sunkmanitu Tanka Ob'waci on 09 June 2008, 11:02:34 AM
Nanti sore atau besok, atau kapan-kapan pak. Sibuk sekali nih
Title: Re: Arahat dalam waktu 7 hari harus menjadi bhikkhu?
Post by: hudoyo on 09 June 2008, 11:04:09 AM
maksud relevansinya dengan pertanyaan topik awal adalah..... apakah Pacceka Buddha yang sebenarnya tidak mendapat pengarahan dibawah Sammasambuddha , ia akan meninggal dalam 7 hari jika ia tidak memakai jubah seperti yang digariskan oleh Sammasambuddha dan memasuki Sangha Sammasambuddha.

... tapi dari mana mendapat sampel "Pacceka Buddha"? ... Dari dalam kitab Tipitaka? ... :)

salam,
hudoyo
Title: Re: Arahat dalam waktu 7 hari harus menjadi bhikkhu?
Post by: K.K. on 09 June 2008, 04:25:39 PM
karuna_murti,

Quote
Berumah tangga yang saya maksud adalah bukan Sangha.
Disebutkan juga kamma buruknya berbuah dalam wujud diseruduk sapi, yang sebetulnya adalah makhluk halus yang membalas dendam. (Mungkin kelahiran selanjutnya wanita tersebut?) Dia parinibanna ketika mencari kebutuhan Bhikkhu.

Hanya pendapat saja, tetapi sepertinya kamma buruknya berbuah (diseruduk sapi) itu bukan dikondisikan karena "Arahat yang belum jadi Bhikkhu". Sepertinya walaupun saat itu Bahiya tidak mencapai Arahatta, namun tetap saja akan diseruduk sapi karena memang sudah waktunya berbuah. Seperti dalam kisah Khema (yang saya tuliskan sebelumnya), Kundalakesa ataupun Uggasena yang mencapai Arahatta ketika berakrobat; yang sebelum masuk Sangha sudah menjadi Arahat, tetap tidak parinibbana ketika mencari kebutuhan bhikkhu(ni).


Quote
...Bukan otoritas tertinggi dalam arti sempurna, tetapi pegangan sementara sampai sesungguhnya...

Setuju sekali. Jika dalam meditasi saya tidak bisa mencapai jhana tertentu, rasanya kurang cocok juga mengatakan 'berdasarkan pengalaman saya semata, jhana tertentu itu tidak ada'. Ada bagusnya ditampung.


Title: Re: Arahat dalam waktu 7 hari harus menjadi bhikkhu?
Post by: Riky_dave on 10 June 2008, 08:09:56 PM
Quote
maka dalam waktu 7 hari harus menjadi bhikkhu, kalau tidak ia akan meninggal.

Saya pribadi sih tidak setuju dengan hal tersebut...Bukankah SB juga bisa "menentukan" kapan saatnya dia "mati" seperti yg pernah saya baca(tapi saya lupa baca dimana)..
Kemudian apakah seorg arahat "harus" menjadi seorang "Bhikkhu" hanya untuk supaya bisa melanjutkan kehdpan?Saya rasa tidak relevan...Karena seorg arahat sudah tidak memiliki "aku" segalanya sudah runtuh...Kenapa Arahat harus pindah menjadi "BHikkhu" hanya supaya dia tidak meninggal dlm wkt 7hari?Bukankah itu aneh?

_/\_

Salam,
Riky
Title: Re: Arahat dalam waktu 7 hari harus menjadi bhikkhu?
Post by: markosprawira on 11 June 2008, 01:52:09 PM
Quote
maka dalam waktu 7 hari harus menjadi bhikkhu, kalau tidak ia akan meninggal.

Saya pribadi sih tidak setuju dengan hal tersebut...Bukankah SB juga bisa "menentukan" kapan saatnya dia "mati" seperti yg pernah saya baca(tapi saya lupa baca dimana)..
Kemudian apakah seorg arahat "harus" menjadi seorang "Bhikkhu" hanya untuk supaya bisa melanjutkan kehdpan?Saya rasa tidak relevan...Karena seorg arahat sudah tidak memiliki "aku" segalanya sudah runtuh...Kenapa Arahat harus pindah menjadi "BHikkhu" hanya supaya dia tidak meninggal dlm wkt 7hari?Bukankah itu aneh?

_/\_

Salam,
Riky

Dear Riky,

anak TK bilang Aljabar itu sesuatu yang tidak masuk akal.
Menurut dia, aljabar itu amat sangat tidak lah mungkin.

Teman saya yang kuliah di jurusan matematika, dengan santai menerangkan Aljabar......


Anak balita takjub melihat ada air turun dari langit (baca : hujan), dan bilang "aneh yah ada air turun dari langit.......
Orang dengan kepercayaan tertentu akan bilang, hujan ciptaan tuhan

Tapi anak SMP saja, saat ini sudah mahir menerangkan proses penguapan, menjadi awan, pengembunan dan turun menjadi hujan........


Apakah kita hanya ingin bertanya-tanya dengan menggunakan pikiran anak TK/balita, ataukah kita akan berusaha untuk mencari tahu lebih lanjut???

Mengingat Buddha sudah mengajarkan jalan, Arya Atthangika Magga...... marilah kita laksanakan itu........
Title: Re: Arahat dalam waktu 7 hari harus menjadi bhikkhu?
Post by: Riky_dave on 11 June 2008, 02:15:04 PM
[at]Atas...
Ya...Jawaban dr segala sesuatu yang menembus "batin" kita sendiri...
Karena segala misteri duniawi terkuak lewat penembusan "batin"
Sehingga tidak "terlalu" banyak "berteori" lagi...
_/\_

Salam,
Riky
Title: Re: Arahat dalam waktu 7 hari harus menjadi bhikkhu?
Post by: K.K. on 11 June 2008, 02:50:04 PM
Riky_dave,

Quote
Kemudian apakah seorg arahat "harus" menjadi seorang "Bhikkhu" hanya untuk supaya bisa melanjutkan kehdpan?Saya rasa tidak relevan...Karena seorg arahat sudah tidak memiliki "aku" segalanya sudah runtuh...Kenapa Arahat harus pindah menjadi "BHikkhu" hanya supaya dia tidak meninggal dlm wkt 7hari?Bukankah itu aneh?

Seperti saya bilang di awal, rasanya sih bukan harus menjadi 'bhikkhu', tetapi meniggalkan kehidupan berumah tangga.
Kalo menurut kisah2 dhamma, para Arahat itu bukan buru2 jadi 'bhikkhu' karena takut atau tidak mau mati, sebab bathin mereka sudah melampaui itu semua. Mereka parinibbana karena memang kondisi bathin dan lingkungannya tidak cocok, barangkali seperti bunga tropis yang diletakkan di daerah dingin.
Title: Re: Arahat dalam waktu 7 hari harus menjadi bhikkhu?
Post by: Riky_dave on 11 June 2008, 02:54:46 PM
_/\_
Title: Re: Arahat dalam waktu 7 hari harus menjadi bhikkhu?
Post by: Hendra Susanto on 11 June 2008, 03:57:37 PM
haa...
Title: Re: Arahat dalam waktu 7 hari harus menjadi bhikkhu?
Post by: Wen Wen on 18 June 2008, 10:13:16 AM
judulnya kok seperti kaum islam? 7 hari menuju tobat
emang u tidak ada bahasa lain?
Title: Re: Arahat dalam waktu 7 hari harus menjadi bhikkhu?
Post by: K.K. on 18 June 2008, 10:18:48 AM
Wen Wen,

Quote
judulnya kok seperti kaum islam? 7 hari menuju tobat
emang u tidak ada bahasa lain?

Emangnya penggunaan "7 hari" selalu identik dengan Islam?
Title: Re: Arahat dalam waktu 7 hari harus menjadi bhikkhu?
Post by: nyanadhana on 18 June 2008, 10:20:35 AM
kamu yang tidak tahu arti pembahasan ini apa
judulnya kok seperti kaum islam? 7 hari menuju tobat
emang u tidak ada bahasa lain?
Title: Re: Arahat dalam waktu 7 hari harus menjadi bhikkhu?
Post by: LuMiNoUz on 18 June 2008, 10:32:25 PM
Maaf, ikut berpendapat. :)

Dari sini kita bisa mengetahui bahwa kehidupan sebagai petapa adalah kehidupan suci. Makanya, jgn menganggap remeh orang yg berjubah kuning.

Ada juga yg dikatakan bhw seorang perumah tangga yg telah mencapai tingkatan Sotapanna harus menghormati samanera. Karena, samanera ada beberapa kualitas yg patut dihormati.

Mohon maaf bila ada kesalahan. :)
Title: Re: Arahat dalam waktu 7 hari harus menjadi bhikkhu?
Post by: tesla on 18 June 2008, 10:57:35 PM
^kalau menurut saya, bagaimana pun sotapanna bagaimanapun adalah seorang ariya (suci?) yg sebenarnya, sedangkan samanera, bhikkhu atau pertapa masih mungkin adalah seorang yg sedang berusaha utk menjadi ariya & artinya mungkin belum ariya...
Title: Re: Arahat dalam waktu 7 hari harus menjadi bhikkhu?
Post by: Suchamda on 19 June 2008, 12:08:44 AM
 [at]  kepada rumput yg bergoyang ;D

Terus terang saya kagum dengan jawaban2 bro Riky. Rasanya tidak percaya kalau anak seumuran SMU menjawab dengan cara demikian........ _/\_
Title: Re: Arahat dalam waktu 7 hari harus menjadi bhikkhu?
Post by: hudoyo on 19 June 2008, 04:05:42 AM
Maaf, ikut berpendapat. :)

Dari sini kita bisa mengetahui bahwa kehidupan sebagai petapa adalah kehidupan suci. Makanya, jgn menganggap remeh orang yg berjubah kuning.

Ada juga yg dikatakan bhw seorang perumah tangga yg telah mencapai tingkatan Sotapanna harus menghormati samanera. Karena, samanera ada beberapa kualitas yg patut dihormati.

Mohon maaf bila ada kesalahan. :)

Maaf, saya berpendapat lain ... Sang Buddha mengajarkan, bukan atribut-atribut yang tampak dari luar (jubah kuning, kepala gundul) yang membuat orang suci dan PATUT DIHORMATI ... melainkan apa yang ada di dalam batin. (Lihat: Brahmana-vagga, Dhammapada)

Salam,
hudoyo
Title: Re: Arahat dalam waktu 7 hari harus menjadi bhikkhu?
Post by: LuMiNoUz on 19 June 2008, 09:57:17 PM
Iya.. Saya setuju juga dengan pendapat dari Pak Hudoyo. :)

Yg gw maksudkan dari atribut luar, itu hanyalah salah satunya. Kan ada mksd lain seperti apa yang ada di dalam batin. :)

Salam Kenal Pak Hudoyo dan para penghuni forum ini :)

Terima Kasih.
Title: Re: Arahat dalam waktu 7 hari harus menjadi bhikkhu?
Post by: Forte on 19 June 2008, 10:02:53 PM
Quote
maka dalam waktu 7 hari harus menjadi bhikkhu, kalau tidak ia akan meninggal.

Saya pribadi sih tidak setuju dengan hal tersebut...Bukankah SB juga bisa "menentukan" kapan saatnya dia "mati" seperti yg pernah saya baca(tapi saya lupa baca dimana)..
Kemudian apakah seorg arahat "harus" menjadi seorang "Bhikkhu" hanya untuk supaya bisa melanjutkan kehdpan?Saya rasa tidak relevan...Karena seorg arahat sudah tidak memiliki "aku" segalanya sudah runtuh...Kenapa Arahat harus pindah menjadi "BHikkhu" hanya supaya dia tidak meninggal dlm wkt 7hari?Bukankah itu aneh?

_/\_

Salam,
Riky

Dear Riky,

anak TK bilang Aljabar itu sesuatu yang tidak masuk akal.
Menurut dia, aljabar itu amat sangat tidak lah mungkin.

Teman saya yang kuliah di jurusan matematika, dengan santai menerangkan Aljabar......


Anak balita takjub melihat ada air turun dari langit (baca : hujan), dan bilang "aneh yah ada air turun dari langit.......
Orang dengan kepercayaan tertentu akan bilang, hujan ciptaan tuhan

Tapi anak SMP saja, saat ini sudah mahir menerangkan proses penguapan, menjadi awan, pengembunan dan turun menjadi hujan........


Apakah kita hanya ingin bertanya-tanya dengan menggunakan pikiran anak TK/balita, ataukah kita akan berusaha untuk mencari tahu lebih lanjut???

Mengingat Buddha sudah mengajarkan jalan, Arya Atthangika Magga...... marilah kita laksanakan itu........
Nice reason.. :)
Title: Re: Arahat dalam waktu 7 hari harus menjadi bhikkhu?
Post by: Riky_dave on 19 June 2008, 10:19:32 PM
Dear Kainyn,
Seperti saya bilang di awal, rasanya sih bukan harus menjadi 'bhikkhu', tetapi meniggalkan kehidupan berumah tangga.
Kalo menurut kisah2 dhamma, para Arahat itu bukan buru2 jadi 'bhikkhu' karena takut atau tidak mau mati, sebab bathin mereka sudah melampaui itu semua. Mereka parinibbana karena memang kondisi bathin dan lingkungannya tidak cocok, barangkali seperti bunga tropis yang diletakkan di daerah dingin.
Kesimpulannya Arahat tidak harus menjadi seorang Bhikkhu bukan dalam waktu 7hari?

Salam,
Riky
Title: Re: Arahat dalam waktu 7 hari harus menjadi bhikkhu?
Post by: Sukma Kemenyan on 20 June 2008, 12:15:35 AM
Coba kita telaah terbalik...
1. Sangha (Kehidupan Suci) penuh peraturan (Bhikku Patimokkha (http://samaggi-phala.or.id/tipitaka/vinaya/patimokkha.html))...
2. `Non-Sangha` (Perumah Tangga) tanpa terikat aturan2x untuk hidup Suci (mengkikis kotoran batin)...

Terbalik maksud gw disini...
Apakah mungkin seorang Arahat (yg tidak memasuki Sangha) melanggar aturan2x di Bhikku Patimokkha (http://samaggi-phala.or.id/tipitaka/vinaya/patimokkha.html) ?

Um... ini ada bacaan lage yg mungkin bisa dijadikan bahan diskusi...
Quote from: samaggi-phala.or.id
http://www.samaggi-phala.or.id/tipitaka_dtl.php?cont_id=761
32. Kerahasiaan Vinaya

"Telah dikatakan oleh Sang Buddha,
1. 'Dhamma dan Vinaya yang telah dinyatakan oleh Sang Tathagata bersinar terang kalau ditunjukkan, dan tidak akan bersinar kalau tidak diungkap.'

2. Nah, mengapa pembacaan Patimokkha dilakukan hanya di hadapan para bhikkhu,

3. dan mengapa Vinaya Pitaka tertutup dan hanya khusus untuk para bhikkhu saja?


"O baginda,
Alasan pertama mengapa Patimokkha hanya terbuka bagi para bhikkhu adalah karena memang demikianlah kebiasaan semua Buddha.

Alasan kedua adalah untuk menghormati Vinaya,

dan alasan ketiga adalah untuk menghormati para bhikkhu.

Seperti halnya, O baginda,
tradisi prajurit diajarkan turun-temurun hanya di antara para prajurit,
demikian juga tradisi Tathagata adalah bahwa pembacaan Patimokkha harus berada di antara para bhikkhu saja. Vinaya itu patut dihormati dan bersifat sangat mendalam.

Mereka yang telah mencapai penguasaan Vinaya mungkin berpesan dengan sungguh-sungguh demikian ini,
'Jangan biarkan Ajaran yang sangat mendalam itu jatuh ke tangan mereka yang tidak bijaksana yang kemudian mungkin akan menghina dan mengutuknya, memperlakukannya dengan tidak tahu malu, mencemoohkannya dan mencari-cari kesalahan di dalamnya.'

Sama halnya seperti kekayaan raja yang sangat berharga tidak boleh digunakan oleh sembarang orang, demikian juga latihan dan tradisi Sang Buddha adalah kekayaan yang tak ternilai harganya bagi.para bhikkhu.

Itulah sebabnya mengapa pembacaan Patimokkha hanya dilakukan di antara para bhikkhu."
Title: Re: Arahat dalam waktu 7 hari harus menjadi bhikkhu?
Post by: Sukma Kemenyan on 20 June 2008, 12:23:04 AM
err....
Kalau dipikir2 Patimokkha kalaupun dilanggar ndak akan berakibat banyak ke Arahat...
Ndak nyambung kalao geto :hammer:
Title: Re: Arahat dalam waktu 7 hari harus menjadi bhikkhu?
Post by: K.K. on 20 June 2008, 08:23:41 AM
Dear Kainyn,
Seperti saya bilang di awal, rasanya sih bukan harus menjadi 'bhikkhu', tetapi meniggalkan kehidupan berumah tangga.
Kalo menurut kisah2 dhamma, para Arahat itu bukan buru2 jadi 'bhikkhu' karena takut atau tidak mau mati, sebab bathin mereka sudah melampaui itu semua. Mereka parinibbana karena memang kondisi bathin dan lingkungannya tidak cocok, barangkali seperti bunga tropis yang diletakkan di daerah dingin.
Kesimpulannya Arahat tidak harus menjadi seorang Bhikkhu bukan dalam waktu 7hari?

Salam,
Riky

Kalo menurut saya, memang tidak harus "Bhikkhu". Seperti banyak cara menjalankan keduniawian (tidak hanya menjadi Upasaka/Upasika), banyak pula cara meninggalkan keduniawian (tidak harus jadi 'bhikkhu').
Title: Re: Arahat dalam waktu 7 hari harus menjadi bhikkhu?
Post by: tesla on 20 June 2008, 08:25:34 AM
& lebih membingungkan lg, ada salah satu definisi
"sangha terdiri dari 4 pasang mahkluk suci"

yg bukankah artinya arahat sudah tentu anggota sangha? membingungkan :-?
Title: Re: Arahat dalam waktu 7 hari harus menjadi bhikkhu?
Post by: K.K. on 20 June 2008, 08:28:14 AM
Quote
err....
Kalau dipikir2 Patimokkha kalaupun dilanggar ndak akan berakibat banyak ke Arahat...
Ndak nyambung kalao geto

Patimokkha atau apapun bisa mendukung matangnya buah kamma (kamma vipaka), tetapi Arahat sudah tidak melakukan/menanam kamma lagi.
Jikapun Patimokkha dilanggar oleh Arahat, bukanlah berdasarkan Lobha, Dosa & Moha, maka tidak terhitung sebagai apati (pelanggaran).
Title: Re: Arahat dalam waktu 7 hari harus menjadi bhikkhu?
Post by: Sunkmanitu Tanka Ob'waci on 20 June 2008, 08:32:53 AM
Quote
sangha terdiri dari 4 pasang mahkluk suci

balik lagi... ada 2 macam Sangha
Sangha yang ditahbiskan, dan Sangha yang merupakan pencapaian.

Orang Suci bisa jadi tidak ditahbiskan, tetapi ditahbiskan belum tentu Ariya Sangha.
Title: Re: Arahat dalam waktu 7 hari harus menjadi bhikkhu?
Post by: Riky_dave on 20 June 2008, 12:25:33 PM
Kainyn,
Thanks atas infonya..

Salam,
Riky
Title: Re: Arahat dalam waktu 7 hari harus menjadi bhikkhu?
Post by: Riky_dave on 20 June 2008, 12:27:48 PM
& lebih membingungkan lg, ada salah satu definisi
"sangha terdiri dari 4 pasang mahkluk suci"

yg bukankah artinya arahat sudah tentu anggota sangha? membingungkan :-?
Bukankah di dlm Sangha ada 2 pembagian tentang Bhikkhu?
1.Bhikkhu yang sudah mencapai tingkat kesucian Arahat...
2.Bhikkhu yang belum mencapai tingkat kesucian Arahat...

4pasang makhluk suci setahu saya adalah Arahat,Anagami,Sakadagami,Sotapanna...

Salam,
Riky
Title: Re: Arahat dalam waktu 7 hari harus menjadi bhikkhu?
Post by: LuMiNoUz on 20 June 2008, 12:43:25 PM
Kalau memang seseorang yg sudah mencapai Arahat masih blom masuk menjadi bhikkhu dalam 7 hari, maka akan Parinibbana.

Berarti ada kualitas-kualitas dari Vinaya tersebut, sehingga Arahat tersebut yang masuk kedalam kebhikkhuan bisa bertahan di dunia ini.

Vinaya ini yg dilakukan oleh Para Buddha dan sangat dihormati.
Vinaya juga yg mempertahankan berapa lama Buddha-Dhamma bertahan.
Title: Re: Arahat dalam waktu 7 hari harus menjadi bhikkhu?
Post by: Riky_dave on 20 June 2008, 01:07:38 PM
[at]atas...
Dhamma tanpa vinaya hanya merupakan kata2 kosong tanpa arti...
Vinaya tanpa Dhamma hanya sebuah peraturan2 dengan sedikit makna.....

Salam,
Riky
Title: Re: Arahat dalam waktu 7 hari harus menjadi bhikkhu?
Post by: dilbert on 20 July 2008, 12:13:47 PM
Kutipan dari Milinda Panha

BAB EMPAT BELAS

Arahat Awam


"Anda mengatakan bahwa jika seorang umat awam mencapai tingkat Arahat dia harus memasuki Sangha pada hari itu juga, atau kalau tidak, dia akan mati dan mencapai parinibbana.(2) Tetapi jika dia tidak bisa mendapat jubah, mangkok dan penahbis pada saat itu, maka kondisi kearahatan yang mulia itu akan sia-sia karena melibatkan hancurnya suatu kehidupan."
"Kesalahan itu bukan terletak pada kearahatannya, melainkan pada keadaan si umat awam yang terlalu lemah untuk menopang kearahatan itu. Seperti halnya, O baginda, meskipun makanan melindungi kehidupan makhluk, dia juga akan mengambil nyawa orang yang pencernaannya lemah. Demikian juga, jika seorang umat awam mencapai tingkat Arahat, maka karena kelemahan kondisi itulah dia harus memasuki Sangha pada hari itu juga. Kalau tidak, dia akan mati."
Title: Re: Arahat dalam waktu 7 hari harus menjadi bhikkhu?
Post by: Riky_dave on 20 July 2008, 12:42:34 PM
Dear Dilbert,
Saya rasa tidak usah ditulis besar2...Itu hanya sekedar sutta2...Apakah sutta itu 100% mutlak benar?^-^

Salam,
Riky
Title: Re: Arahat dalam waktu 7 hari harus menjadi bhikkhu?
Post by: dilbert on 20 July 2008, 01:12:47 PM
Dear Dilbert,
Saya rasa tidak usah ditulis besar2...Itu hanya sekedar sutta2...Apakah sutta itu 100% mutlak benar?^-^

Salam,
Riky


Itulah yang kita pegang, yang kita jadikan dasar... Kalau bukan sutta yang dijadikan dasar. Apakah Alkitab ? Alquran ? Weda ? atau buku lainnya ?
Ketika "kebenaran" atas polemik apakah seorang yang mencapai ARAHAT harus menjadi anggota sangha dalam waktu 7 hari atau kurang atau tidak perlu sama sekali, itu menjadi sesuatu yang ambigu (tidak jelas) dan tidak dapat dibuktikan, tentunya salah satu dasar untuk mencari sedikit "kebenaran" adalah berdasarkan sutta yang tentunya lebih kredibel dibandingkan dengan pendapat sana dan sini.
Title: Re: Arahat dalam waktu 7 hari harus menjadi bhikkhu?
Post by: dilbert on 20 July 2008, 01:16:54 PM
Dear Dilbert,
Saya rasa tidak usah ditulis besar2...Itu hanya sekedar sutta2...Apakah sutta itu 100% mutlak benar?^-^

Salam,
Riky





Anda boleh quote sutta yang anda rasa tidak benar... atau yang anda ragukan... disini banyak pakar pakar yang bisa "defence"... Karena saya rasa, sampai sekarang ini belum ada satupun sutta yang bisa saya ragukan kebenarannya ??

NB : Jangan seperti ajaran agama "tetangga" yang menyatakan bahwa bumi sebagai pusat tata surya. Ketika GALILEO GALILEI menyatakan bahwa bumi bukanlah pusat tata surya, apa yang terjadi ??? akhirnya GALILEO dipenjarakan berdasarkan kekuasaan pemuka agama tersebut.
Title: Re: Arahat dalam waktu 7 hari harus menjadi bhikkhu?
Post by: Riky_dave on 20 July 2008, 01:24:00 PM
Quote
Itulah yang kita pegang, yang kita jadikan dasar... Kalau bukan sutta yang dijadikan dasar. Apakah Alkitab ? Alquran ? Weda ? atau buku lainnya ?
Ya2...Itulah yang kita "pegang" dan juga harus kita "lepaskan"...Jangan sampai "pegangnya" terlalu lama.^-^
Quote
Ketika "kebenaran" atas polemik apakah seorang yang mencapai ARAHAT harus menjadi anggota sangha dalam waktu 7 hari atau kurang atau tidak perlu sama sekali, itu menjadi sesuatu yang ambigu (tidak jelas) dan tidak dapat dibuktikan, tentunya salah satu dasar untuk mencari sedikit "kebenaran" adalah berdasarkan sutta yang tentunya lebih kredibel dibandingkan dengan pendapat sana dan sini.
Benar sekali...Tapi itu bukan absolut,itu juga hanya terkaan atau pengartikan atau persepsi saja...Itu bukan KEBENARAN HAKIKI tapi KEBENARAN KONSEP,dia akan menjadi HAKIKI jika anda sudah MEMBUKTIKANNYA sendiri....Dia akan selamanya menjadi KONSEP jika anda tidak pernah MEMBUKTIKANNYA,so tidak perlu ditelan bulat2 bukan perkataan2 dari sutta tsbt?
Karena perkataan sutta tsbt "tidak jauh beda" dengan pendapat sana dan sini jika belum DIBUKTIKAN SENDIRI.... :)

Salam,
Riky
Title: Re: Arahat dalam waktu 7 hari harus menjadi bhikkhu?
Post by: dilbert on 20 July 2008, 01:50:05 PM
Quote
Itulah yang kita pegang, yang kita jadikan dasar... Kalau bukan sutta yang dijadikan dasar. Apakah Alkitab ? Alquran ? Weda ? atau buku lainnya ?
Ya2...Itulah yang kita "pegang" dan juga harus kita "lepaskan"...Jangan sampai "pegangnya" terlalu lama.^-^
Quote
Ketika "kebenaran" atas polemik apakah seorang yang mencapai ARAHAT harus menjadi anggota sangha dalam waktu 7 hari atau kurang atau tidak perlu sama sekali, itu menjadi sesuatu yang ambigu (tidak jelas) dan tidak dapat dibuktikan, tentunya salah satu dasar untuk mencari sedikit "kebenaran" adalah berdasarkan sutta yang tentunya lebih kredibel dibandingkan dengan pendapat sana dan sini.
Benar sekali...Tapi itu bukan absolut,itu juga hanya terkaan atau pengartikan atau persepsi saja...Itu bukan KEBENARAN HAKIKI tapi KEBENARAN KONSEP,dia akan menjadi HAKIKI jika anda sudah MEMBUKTIKANNYA sendiri....Dia akan selamanya menjadi KONSEP jika anda tidak pernah MEMBUKTIKANNYA,so tidak perlu ditelan bulat2 bukan perkataan2 dari sutta tsbt?
Karena perkataan sutta tsbt "tidak jauh beda" dengan pendapat sana dan sini jika belum DIBUKTIKAN SENDIRI.... :)

Salam,
Riky

Ketika anda menjelaskan tentang air kepada anak SD, tentunya yang ditunjukkan adalah air dalam bentuk wujud air... bukan dalam rumus kimia Hidrogen dan Oksigen. GAk kena tentunya...

Lantas jika air itu adalah rumus kimia hidrogen dan oksigen, apakah wujud Air sebenarnya itu tidak ada... Tentu ada donk... Ketika anda meragukan sutta itu, apakah keraguan dalam kapasitas "pemahaman" sebenarnya atau hanya sebatas retorika saja (mungkin karena kebanyakan baca kisah kisah ZEN) ??
Title: Re: Arahat dalam waktu 7 hari harus menjadi bhikkhu?
Post by: J.W on 20 July 2008, 03:27:17 PM
KUPAS TERUS...HAJAR TERUSSS  ;D
Title: Menurut Tipitaka: Hanya dalam agama Buddha mungkin tercapai pembebasan???
Post by: hudoyo on 20 July 2008, 07:56:54 PM
Anda boleh quote sutta yang anda rasa tidak benar... atau yang anda ragukan... disini banyak pakar pakar yang bisa "defence"... Karena saya rasa, sampai sekarang ini belum ada satupun sutta yang bisa saya ragukan kebenarannya ??

Ada beberapa bagian dari Tipitaka Pali yang saya ragukan kebenarannya. ... Yang paling mencolok adalah di dalam Mahaparinibbana-sutta, di mana Sang Buddha dikisahkan bersabda, bahwa di dalam ajaran mana pun yang tidak mengandung Jalan Mulia Berfaktor Delapan tidak mungkin ada pembebasan. ... Dengan kata lain, di situ ditampilkan Sang Buddha mengklaim bahwa hanya di dalam ajarannya sendiri mungkin tercapai pembebasan, di luar ajaran Buddha tidak mungkin ada pembebasan: ajaranku paling benar, semua ajaran lain salah.

Saya tidak percaya itu.

Salam,
hudoyo
Title: Re: Arahat dalam waktu 7 hari harus menjadi bhikkhu?
Post by: andry on 20 July 2008, 08:08:50 PM
Pak Hud, saya mempunyai pemikiran seperti ini.
Saya pikir, pada suatu saat nanti, dimana orang2 pada keadaan tingkat spiritual tertentu
sadar maupun tak sadar akan menjalani "isi" dari jalur beruas 8 itu..
Bagaimana pendapat bapak?
Title: Re: Arahat dalam waktu 7 hari harus menjadi bhikkhu?
Post by: Mr. Wei on 20 July 2008, 10:45:04 PM
Anda boleh quote sutta yang anda rasa tidak benar... atau yang anda ragukan... disini banyak pakar pakar yang bisa "defence"... Karena saya rasa, sampai sekarang ini belum ada satupun sutta yang bisa saya ragukan kebenarannya ??

Ada beberapa bagian dari Tipitaka Pali yang saya ragukan kebenarannya. ... Yang paling mencolok adalah di dalam Mahaparinibbana-sutta, di mana Sang Buddha dikisahkan bersabda, bahwa di dalam ajaran mana pun yang tidak mengandung Jalan Mulia Berfaktor Delapan tidak mungkin ada pembebasan. ... Dengan kata lain, di situ ditampilkan Sang Buddha mengklaim bahwa hanya di dalam ajarannya sendiri mungkin tercapai pembebasan, di luar ajaran Buddha tidak mungkin ada pembebasan: ajaranku paling benar, semua ajaran lain salah.

Saya tidak percaya itu.

Salam,
hudoyo

Maaf Pak Hud, saya ikut berkomentar _/\_

Mungkin saja bisa ada ajaran lain yg mengajarkan jalan beruas 8 tersebut, jadi Buddha tidak mengatakan hanya ajarannya yang benar namun yang benar itu hanyalah ajaran yg ada jalan beruas 8 tsb.

Kelihatannya seperti permainan bahasa...

Tapi it's just my opinion only...
Title: Re: Arahat dalam waktu 7 hari harus menjadi bhikkhu?
Post by: hudoyo on 21 July 2008, 01:00:02 AM
Maaf Pak Hud, saya ikut berkomentar _/\_
Mungkin saja bisa ada ajaran lain yg mengajarkan jalan beruas 8 tersebut, jadi Buddha tidak mengatakan hanya ajarannya yang benar namun yang benar itu hanyalah ajaran yg ada jalan beruas 8 tsb.
Kelihatannya seperti permainan bahasa...
Tapi it's just my opinion only...
Quote from: Andry
Pak Hud, saya mempunyai pemikiran seperti ini.
Saya pikir, pada suatu saat nanti, dimana orang2 pada keadaan tingkat spiritual tertentu
sadar maupun tak sadar akan menjalani "isi" dari jalur beruas 8 itu..
Bagaimana pendapat bapak?

Bagaimana kalau saya katakan, akhirnya nanti Kristus pasti akan bersemayam dalam hati semua orang, disadari atau tidak? ;D Itu namanya pandangan 'inklusivistik': mengkooptasi (merangkul) semua agama/ajaran ke dalam agama sendiri, namun agama sendiri tetap ditonjolkan. :)

Tampaknya Anda berdua masih melekat pada konsep (Jalan Mulia Berfaktor Delapan), terutama rekan Wei. :)

Begini ya, Anda harus dapat membedakan antara konsep dan kebenaran. Konsep adalah pikiran, sedangkan kebenaran berada di luar pikiran. Kebenaran itu bisa diungkapkan dengan berbagai konsep, kata-kata, paradigma dsb, tergantung pembelajaran & keterkondisian pikiran masing-masing orang. Tapi kata-kata tidak bisa menggantikan kebenaran. The word is not the thing.

Pikiran bisa mencoba memahami kebenaran, itu terjadi dalam setiap agama, termasuk agama Buddha. Tapi kebenaran yang dipahami oleh pikiran selalu bersifat parsial, tidak utuh, karena selalu diwarnai oleh corak tertentu yang tidak universal.  Ibarat orang mau mendeskripsikan sebuah gedung dari sudut pandang yang berbeda-beda. Jadi janganlah kebenaran dicocok-cocokkan dengan konsep. Salah-salah, akhirnya konsep menjadi mutlak, menggantikan kebenaran. Di sinilah mulai eksklusivisme dan fanatisme.

Oleh karena itu, menurut hemat saya, pada satu zaman yang sama bisa saja muncul lebih dari satu buddha, lebih dari satu pacceka-buddha (meminjam istilah dari Buddhisme)--maksudnya orang-orang yang mencapai pembebasan dan kebenaran melalui jalannya sendiri, tanpa harus belajar buddha-dhamma--masing-masing dengan ajaran yang secara konseptual berbeda, tapi masing-masing mencapai kebenaran, pembebasan yang sama. Tidak perlu kebenaran yang diungkapkan secara berbeda-beda itu saling bertabrakan bagi orang yang sudah menyelami kebenaran.

Menurut hemat saya, "sabda Sang Buddha" dalam Mahaparinibbana-sutta tsb disisipkan oleh bhikkhu-bhikkhu penghafal Tipitaka sebelum kitab suci itu dituliskan ratusan tahun kemudian. Maksudnya sih baik, menjunjung tinggi ajaran Sang Guru, tapi tidak cocok dengan pencerahan zaman sekarang.

Salam,
hudoyo
Title: Re: Arahat dalam waktu 7 hari harus menjadi bhikkhu?
Post by: dilbert on 21 July 2008, 08:18:39 AM
Anda boleh quote sutta yang anda rasa tidak benar... atau yang anda ragukan... disini banyak pakar pakar yang bisa "defence"... Karena saya rasa, sampai sekarang ini belum ada satupun sutta yang bisa saya ragukan kebenarannya ??

Ada beberapa bagian dari Tipitaka Pali yang saya ragukan kebenarannya. ... Yang paling mencolok adalah di dalam Mahaparinibbana-sutta, di mana Sang Buddha dikisahkan bersabda, bahwa di dalam ajaran mana pun yang tidak mengandung Jalan Mulia Berfaktor Delapan tidak mungkin ada pembebasan. ... Dengan kata lain, di situ ditampilkan Sang Buddha mengklaim bahwa hanya di dalam ajarannya sendiri mungkin tercapai pembebasan, di luar ajaran Buddha tidak mungkin ada pembebasan: ajaranku paling benar, semua ajaran lain salah.

Saya tidak percaya itu.

Salam,
hudoyo

Mungkin pertanyaannya diubah dulu begini...

Apakah ajaran yang memuat Delapan Jalan Utama (seperti yang terdapat pada ajaran buddhis) bisa membawa kepada pembebasan ?

Jika di dalam Delapan Jalan Utama sendiri tidak terdapat pembebasan, maka pernyataan Sang Buddha sendiri salah...

Jika pertanyaan di atas BENAR, lantas mungkin dilanjutkan dengan mengadakan penelitian terhadap ajaran lainnya. Apakah terdapat ajaran menuju pembebasan ??



Title: Re: Arahat dalam waktu 7 hari harus menjadi bhikkhu?
Post by: K.K. on 21 July 2008, 08:40:00 AM
Quote
... Yang paling mencolok adalah di dalam Mahaparinibbana-sutta, di mana Sang Buddha dikisahkan bersabda, bahwa di dalam ajaran mana pun yang tidak mengandung Jalan Mulia Berfaktor Delapan tidak mungkin ada pembebasan. ... Dengan kata lain, di situ ditampilkan Sang Buddha mengklaim bahwa hanya di dalam ajarannya sendiri mungkin tercapai pembebasan, di luar ajaran Buddha tidak mungkin ada pembebasan: ajaranku paling benar, semua ajaran lain salah.

Menurut pendapat saya, jalan mulia berunsur 8 bisa dijalani oleh siapapun, tanpa harus kenal "label Buddha".
Title: Re: Arahat dalam waktu 7 hari harus menjadi bhikkhu?
Post by: Sunkmanitu Tanka Ob'waci on 21 July 2008, 10:00:50 AM
Begini, memang tidak bisa disatukan. Theravada sendiri ada banyak, dan pembagian yang saya terima adalah Theravada Modern dan Theravada Klasik.

Yang klasik adalah yang menerima Tipitaka termasuk Abhidhamma sebagai satu kesatuan, dan menganggap kitab-kitab komentar sebagai hal yang baik.

Yang modern adalah yang tidak menerima begitu saja atau memiliki interpretasi sendiri.
Yang modern ada 2 kecenderungan :
1. Kecenderungan materialis : tumimbal lahir, karma, hal-hal adikodrati sebagai perumpamaan belaka. Yang terkenal mengatakan hal ini adalah Paul Harvey.
2. Kecenderungan orang-orang jaman dahulu menyimpang : Abhidhamma, Sutta-Sutta, kitab-kitab komentar disisipkan belakangan atau ditambahi kecenderungan tertentu. Yang terkenal mengatakan hal ini adalah Ajahn Buddhadasa. Karena itu sering dikatakan oleh mereka yang menganut pandangan ini : Arahat tidak harus 7 hari, sebab musabab yang saling bergantung timbul bersamaan, sebab musabab yang saling bergantung menggambarkan 1 model kehidupan, akaliko = timeless, karma perbuatan dan perkataan adalah produk hindu, ada jalan lain selain jalan mulia beruas delapan, dsb.

Selain itu ada 2 pandangan Modern yang terkenal :
1. Eternal citta oleh Ajahn Maha Boowa
2. Ajahn Buddhadasa yang dituduh ucchedavadin (nihilisme), karena mengatakan tidak ada bukti empiris kelahiran kembali, dan ada murid-murid Buddhadasa yang terang-terangan menganut nihilisme. Hal ini dikatakan bukan hanya oleh para teoriwan, tetapi juga oleh praktisi yang sesuai dengan Theravada klasik.
Title: Re: Arahat dalam waktu 7 hari harus menjadi bhikkhu?
Post by: williamhalim on 21 July 2008, 12:45:56 PM
Mungkin pertanyaannya diubah dulu begini...

Apakah ajaran yang memuat Delapan Jalan Utama (seperti yang terdapat pada ajaran buddhis) bisa membawa kepada pembebasan ?

Jika di dalam Delapan Jalan Utama sendiri tidak terdapat pembebasan, maka pernyataan Sang Buddha sendiri salah...

Jika pertanyaan di atas BENAR, lantas mungkin dilanjutkan dengan mengadakan penelitian terhadap ajaran lainnya. Apakah terdapat ajaran menuju pembebasan ??


Atau bisa juga pernyataan sutta tadi dibalik menjadi:

Apakah seseorang yg tidak menerapkan jalan beruas 8 secara lengkap akan bisa tercerahkan?

contoh:
~ Orang yg menjalankan 7 ruas, kecuali satu, ia sering membual... apakah orang begini akan bisa tercerahkan?
~ Orang yg menjalankan 7 ruas, kecuali satu, ia tidak konsentrasi... apakah orang begini akan bisa tercerahkan?

Jika ada kemungkinan seseorang bisa tercerahkan tanpa menjalankan jalan beruas 8 secara komplit, artinya Sutta itu tidak benar.

Jika tidak mungkin tercerahkan tanpa menjalankan jalan beruas 8 secara komplit, artinya Sutta tersebut Benar.

:: 
Title: Re: Arahat dalam waktu 7 hari harus menjadi bhikkhu?
Post by: Indra on 21 July 2008, 12:52:35 PM
pertanyaan jadi berkembang:
1. apakah orang yang sudah cerah masih terus membual?
2. apakah orang yang sudah cerah tidak mampu konsentrasi?
 _/\_
Title: Re: Arahat dalam waktu 7 hari harus menjadi bhikkhu?
Post by: K.K. on 21 July 2008, 01:08:55 PM
pertanyaan jadi berkembang:
1. apakah orang yang sudah cerah masih terus membual?
2. apakah orang yang sudah cerah tidak mampu konsentrasi?
 _/\_

Maksud pertanyaannya adalah, "sebelum tercerah, apakah dengan terus membual atau tidak berkonsentrasi, tetap bisa mencapai pencerahan?".

Title: Re: Arahat dalam waktu 7 hari harus menjadi bhikkhu?
Post by: Sunkmanitu Tanka Ob'waci on 21 July 2008, 01:13:08 PM
Yah, kembali lagi : meditasi dan buktikan.
Title: Re: Arahat dalam waktu 7 hari harus menjadi bhikkhu?
Post by: Mr. Wei on 21 July 2008, 04:46:35 PM
Maaf Pak Hud, saya ikut berkomentar _/\_
Mungkin saja bisa ada ajaran lain yg mengajarkan jalan beruas 8 tersebut, jadi Buddha tidak mengatakan hanya ajarannya yang benar namun yang benar itu hanyalah ajaran yg ada jalan beruas 8 tsb.
Kelihatannya seperti permainan bahasa...
Tapi it's just my opinion only...
Quote from: Andry
Pak Hud, saya mempunyai pemikiran seperti ini.
Saya pikir, pada suatu saat nanti, dimana orang2 pada keadaan tingkat spiritual tertentu
sadar maupun tak sadar akan menjalani "isi" dari jalur beruas 8 itu..
Bagaimana pendapat bapak?

Bagaimana kalau saya katakan, akhirnya nanti Kristus pasti akan bersemayam dalam hati semua orang, disadari atau tidak? ;D Itu namanya pandangan 'inklusivistik': mengkooptasi (merangkul) semua agama/ajaran ke dalam agama sendiri, namun agama sendiri tetap ditonjolkan. :)

Tampaknya Anda berdua masih melekat pada konsep (Jalan Mulia Berfaktor Delapan), terutama rekan Wei. :)

Begini ya, Anda harus dapat membedakan antara konsep dan kebenaran. Konsep adalah pikiran, sedangkan kebenaran berada di luar pikiran. Kebenaran itu bisa diungkapkan dengan berbagai konsep, kata-kata, paradigma dsb, tergantung pembelajaran & keterkondisian pikiran masing-masing orang. Tapi kata-kata tidak bisa menggantikan kebenaran. The word is not the thing.

Pikiran bisa mencoba memahami kebenaran, itu terjadi dalam setiap agama, termasuk agama Buddha. Tapi kebenaran yang dipahami oleh pikiran selalu bersifat parsial, tidak utuh, karena selalu diwarnai oleh corak tertentu yang tidak universal.  Ibarat orang mau mendeskripsikan sebuah gedung dari sudut pandang yang berbeda-beda. Jadi janganlah kebenaran dicocok-cocokkan dengan konsep. Salah-salah, akhirnya konsep menjadi mutlak, menggantikan kebenaran. Di sinilah mulai eksklusivisme dan fanatisme.

Oleh karena itu, menurut hemat saya, pada satu zaman yang sama bisa saja muncul lebih dari satu buddha, lebih dari satu pacceka-buddha (meminjam istilah dari Buddhisme)--maksudnya orang-orang yang mencapai pembebasan dan kebenaran melalui jalannya sendiri, tanpa harus belajar buddha-dhamma--masing-masing dengan ajaran yang secara konseptual berbeda, tapi masing-masing mencapai kebenaran, pembebasan yang sama. Tidak perlu kebenaran yang diungkapkan secara berbeda-beda itu saling bertabrakan bagi orang yang sudah menyelami kebenaran.

Menurut hemat saya, "sabda Sang Buddha" dalam Mahaparinibbana-sutta tsb disisipkan oleh bhikkhu-bhikkhu penghafal Tipitaka sebelum kitab suci itu dituliskan ratusan tahun kemudian. Maksudnya sih baik, menjunjung tinggi ajaran Sang Guru, tapi tidak cocok dengan pencerahan zaman sekarang.

Salam,
hudoyo

Menurut Pak Hud jalan mulia beruas 8 itu bisa membawa kebebasan tidak? (cuma nanya, jadi mau tahu gimana pandangan Pak Hud mengenai jalan beruas 8 ) :))
Title: Re: Arahat dalam waktu 7 hari harus menjadi bhikkhu?
Post by: dilbert on 21 July 2008, 10:43:22 PM
Apakah ditemukan jawaban ketika menjawab pertanyaan dengan pertanyaan ???
Title: Re: Arahat dalam waktu 7 hari harus menjadi bhikkhu?
Post by: Umat Awam on 22 July 2008, 08:15:07 AM
Yang Bisa memahami jawaban dari pertanyaan dijawab pertanyaan adalah Penerus ZEN.. :))
Title: Re: Arahat dalam waktu 7 hari harus menjadi bhikkhu?
Post by: hudoyo on 22 July 2008, 08:17:22 AM
Menurut Pak Hud jalan mulia beruas 8 itu bisa membawa kebebasan tidak? (cuma nanya, jadi mau tahu gimana pandangan Pak Hud mengenai jalan beruas 8 ) :))

Pertanyaan ini saya pindahkan ke thread baru, karena saya anggap penting. Di sini sudah OOT.

Salam,
hudoyo
Title: Re: Arahat dalam waktu 7 hari harus menjadi bhikkhu?
Post by: J.W on 22 July 2008, 12:53:32 PM
Yang Bisa memahami jawaban dari pertanyaan dijawab pertanyaan adalah Penerus ZEN.. :))

tp banyak loh yg merasa dirinya PENERUS ZEN  ;D ;D ;D

Jinaraga termasuk gk yahhh ::)
Title: Re: Arahat dalam waktu 7 hari harus menjadi bhikkhu?
Post by: kullatiro on 08 September 2008, 11:08:30 PM
Daripada ribut mendingan meditasi sampai mencapai arahat deh baru tahu sperti apa kondisinya kok repot banget sih
Title: Re: Arahat dalam waktu 7 hari harus menjadi bhikkhu?
Post by: inJulia on 17 September 2008, 03:37:51 PM
^
Mengikuti gerak pikiran itu mengasyikkan. ;-)
Makanya, diskusi, debat, ngobrol, nggosip itu lebih mengasyikkan dp bermeditasi.
Title: Re: Arahat dalam waktu 7 hari harus menjadi bhikkhu?
Post by: darkmarket on 04 October 2008, 07:19:42 PM
hari gini masi percaya yg bgituan
walaupun sudah ada dlm tulisan nyata
tapi itu hanyalah sebuah tulisan dan hanya bersifat sebuah wacana...

alangkah baiknya bila di tinjau / di kaji lebih lanjut dalam batin masing2 wkwkwk
lagian yg namanya bikkhu itu hanyalah status.....
di dlm forum ini sama halnya dengan newbie s/d admin
Title: Re: Arahat dalam waktu 7 hari harus menjadi bhikkhu?
Post by: markosprawira on 06 October 2008, 10:56:46 AM
hari gini masi percaya yg bgituan
walaupun sudah ada dlm tulisan nyata
tapi itu hanyalah sebuah tulisan dan hanya bersifat sebuah wacana...

alangkah baiknya bila di tinjau / di kaji lebih lanjut dalam batin masing2 wkwkwk
lagian yg namanya bikkhu itu hanyalah status.....
di dlm forum ini sama halnya dengan newbie s/d admin

dear bro....

anumodana atas pencerahannya........

betul sekali....... sering terjadi dimana kita mengagung2kan merek  :-[

sangat mencerahkan sekali.......  _/\_
Title: Re: Arahat dalam waktu 7 hari harus menjadi bhikkhu?
Post by: marcedes on 15 November 2008, 09:34:30 AM
berdebat hal tak berguna.

jadikanlah diri anda arahat baru anda akan tahu jawaban-nya.
Title: Re: Arahat dalam waktu 7 hari harus menjadi bhikkhu?
Post by: Dhamma Sukkha on 14 December 2008, 02:57:43 AM
yah... mengenai "7 hari" tsb memang agak meragukan... ;D
rasanya dulu pernah saya tanyakan juga dg Rekan Sumedho & Karuna.
mereka berpendapat sama...

Menurut saya, mitos ini berkembang bersama dengan perkembangan Theravada di India pada waktu itu, di mana sangha menjadi semacam kasta elite di atas umat awam.

Inilah salah satu faktor berkembangnya Mahasanghika dengan doktrin Bodhisattva-nya.  :P ^:)^ ^:)^

Salam,
hudoyo
ah.. menurut pendapat saya tidak ada pengaruhnya..
secara teori, begitu mencapai tingkat arahat tidak ada bedanya antara hidup singkat maupun lama.. :)

Ya setuju ... bagi si arahat sih tidak ada bedanya.

Yang saya tanyakan, apakah betul pendapat yang mengatakan kalau arahat tidak jadi bhikkhu ia akan mati dalam waktu 7 hari ... Kalau ya, apa alasannya? ...

 


Salam,
hudoyo

:ngomel: w punya bukti nih om :>- hehe hehe....

waktu kehidupan Sang Buddha, ada seorang Arahat perumah tangga, yaitu papanya pangeran Siddharta sendiri :>-  yaitu Raja Suddhodana...

Beliau juga dah Arahat (klo ga salah yo :P ) w blum ada bukti yg jelas nih  :( soalnya buku Riwayat Hidup Buddha Gotamanya ilang  :'( :'( :'( :'( :'( entah ke mana perginyo huhu...)

tapi lalu meninggal dunia, krn dah 7 hari  ato sakit (klo gak salah yo... :P setiap hari jwb sesuatu yg kgk pasti, pasti kek gitu neh...)

itu Arahat perumah tangga lhoo ho ho ho... ^-^ ^-^ ^-^ ^-^ ^-^)
klo 7 hari kagak Nibbana, mana mungkin Arahat dibagi jenisnya lagi kan, om. kan? kan? :-[ :-[ :-[
Pasti kan hanya ada 1 jenis Arahat klo kek gitu...
 
Klo mo bukti yg jelas, om sendiri coba test aja sendiri,

sorii yo om  ^:)^
 kayaknya w dah ngomong yg kasar yo...  ^:)^ ^:)^ ^:)^
 
_/\_ yoo om



Title: Re: Arahat dalam waktu 7 hari harus menjadi bhikkhu?
Post by: Dhamma Sukkha on 14 December 2008, 03:44:55 AM
oh... referensi yg mengenai 7 hari ada di Milinda Panha

Milinda Panha berasal dari zaman Raja Menander, abad ke-2 SM, sekitar 400 tahun setelah zaman Sang Buddha. ...

Kalau tidak ada referensi yang berasal dari zaman Sang Buddha ... saya meragukan kebenaran pendapat itu. ...

Salam,
hudoyo
Raja Suddhodana referensi dari zaman Sang Buddha sendiri lho, om... :-[ :-[ :-[
Harus yakin lho oom, w ambil dari Zaman Sang Buddha sendiri lho, om...

 
ah.. menurut pendapat saya tidak ada pengaruhnya..
secara teori, begitu mencapai tingkat arahat tidak ada bedanya antara hidup singkat maupun lama.. :)

Ya setuju ... bagi si arahat sih tidak ada bedanya.

Yang saya tanyakan, apakah betul pendapat yang mengatakan kalau arahat tidak jadi bhikkhu ia akan mati dalam waktu 7 hari ... Kalau ya, apa alasannya? ...

Salam,
hudoyo

Ya, om w jawab ,ya.
Alasannya:  karena kita kagak pernah temuiin Arahat perumah tangga yang masih hidup lebih dari 7 harii di Tipitaka maupun pada kenyataannya lho.,  kan? kan Om, kan?? :-[ :-[ :-[
 
metta cttena,

    _/\_

    Citta


Title: Re: Arahat dalam waktu 7 hari harus menjadi bhikkhu?
Post by: waliagung on 14 December 2008, 05:38:04 PM
sy tidak mengerti apa kaitannya seorang bodhisatva dengan7 hari menjadi bikhu
yg sy tahu adalah
tubuh menjadi raga penuh kemuliaan....
jiwa menyatu dengan roh
dan roh akan membawa tubuh,jiwa ke alam nibana yg menjadi pusat tujuan perputaran kehidupan mahluk hidup di semesta alam............................
Title: Re: Arahat dalam waktu 7 hari harus menjadi bhikkhu?
Post by: J.W on 14 December 2008, 06:37:30 PM
sy tidak mengerti apa kaitannya seorang bodhisatva dengan7 hari menjadi bikhu
yg sy tahu adalah
tubuh menjadi raga penuh kemuliaan....
jiwa menyatu dengan roh
dan roh akan membawa tubuh,jiwa ke alam nibana yg menjadi pusat tujuan perputaran kehidupan mahluk hidup di semesta alam............................

NGACO
Title: Re: Arahat dalam waktu 7 hari harus menjadi bhikkhu?
Post by: ryu on 14 December 2008, 06:42:07 PM
sy tidak mengerti apa kaitannya seorang bodhisatva dengan7 hari menjadi bikhu
yg sy tahu adalah
tubuh menjadi raga penuh kemuliaan....
jiwa menyatu dengan roh
dan roh akan membawa tubuh,jiwa ke alam nibana yg menjadi pusat tujuan perputaran kehidupan mahluk hidup di semesta alam............................

NGACO
Nah lho :))
Title: Re: Arahat dalam waktu 7 hari harus menjadi bhikkhu?
Post by: Sunkmanitu Tanka Ob'waci on 14 December 2008, 07:58:40 PM
:))

Tapi memang betul, kalau kita berbicara sesuatu setidaknya harus ada buktinya.
Apa buktinya Sang Buddha bicara tentang tubuh menjadi raga, roh dan jiwa?
Title: Re: Arahat dalam waktu 7 hari harus menjadi bhikkhu?
Post by: waliagung on 16 December 2008, 02:23:05 PM
:))

Tapi memang betul, kalau kita berbicara sesuatu setidaknya harus ada buktinya.
Apa buktinya Sang Buddha bicara tentang tubuh menjadi raga, roh dan jiwa?

Bila anda perlu bukti,silakan anda rasakan dari mana anda hidup,siapa yg menghidupkan jasad anda

Sebenarnya bukan buddha yg tak berkata tp kita yg kurang memdalami semua maksud dan tujuan kita

Bila kita berpikir semua tanpa roh berarti kita mengjngkari hukum sebab dan akibat asal usul dan akhir
Title: Re: Arahat dalam waktu 7 hari harus menjadi bhikkhu?
Post by: Sunkmanitu Tanka Ob'waci on 16 December 2008, 03:04:20 PM
:))

Tapi memang betul, kalau kita berbicara sesuatu setidaknya harus ada buktinya.
Apa buktinya Sang Buddha bicara tentang tubuh menjadi raga, roh dan jiwa?

Bila anda perlu bukti,silakan anda rasakan dari mana anda hidup,siapa yg menghidupkan jasad anda

Sebenarnya bukan buddha yg tak berkata tp kita yg kurang memdalami semua maksud dan tujuan kita

Bila kita berpikir semua tanpa roh berarti kita mengjngkari hukum sebab dan akibat asal usul dan akhir

waliagung, ada baiknya anda sedikit belajar apa yang diajarkan Sang Buddha, agar tidak salah mengerti. Coba anda baca tentang komentar anattalakhana sutta, bisa minta sama rekan-rekan di sini kalau masih ada persediaan, kalau tidak ada silahkan download e-book di dhammacitta.org
Title: Re: Arahat dalam waktu 7 hari harus menjadi bhikkhu?
Post by: waliagung on 16 December 2008, 05:45:06 PM
sy tak perlu itu bukan egois...............
sebab agama atau kitab2 yg ada di dunia sekarang tidak mencerminkan ke universalan hanya ada fanatiksme yg sudah mencuci pola pikir kita apalagi anak2muda seperti sy........

dan menurut sy bila kita sebagaimana umat buddha yg sesungguhnya walaupun sy juga masih jauh dari yg buddha inginkan...
setida2nya sy mulai belajar universal................
dengan itu sy takan berkata ini benar dan itu salah sebab itu semua batasanya tipis sekali

mahluk hidup di alam semesta ini tidak timbul/tercipta dengan begitu saja melaikan melalui proses alam.............dan akan berakhir seperti sediakala...........sunyata.......................
Title: Re: Arahat dalam waktu 7 hari harus menjadi bhikkhu?
Post by: ryu on 16 December 2008, 06:08:14 PM
sy tak perlu itu bukan egois...............
sebab agama atau kitab2 yg ada di dunia sekarang tidak mencerminkan ke universalan hanya ada fanatiksme yg sudah mencuci pola pikir kita apalagi anak2muda seperti sy........

dan menurut sy bila kita sebagaimana umat buddha yg sesungguhnya walaupun sy juga masih jauh dari yg buddha inginkan...
setida2nya sy mulai belajar universal................
dengan itu sy takan berkata ini benar dan itu salah sebab itu semua batasanya tipis sekali

mahluk hidup di alam semesta ini tidak timbul/tercipta dengan begitu saja melaikan melalui proses alam.............dan akan berakhir seperti sediakala...........sunyata.......................
berarti bhikhu, pendeta, ulama dan ahi2 agama itu hanya belajar sia2 gitu? Tidak berguna? Agama itu menyesatkan?
Hem jangan2 lia eden nih ;D
Title: Re: Arahat dalam waktu 7 hari harus menjadi bhikkhu?
Post by: hatRed on 16 December 2008, 06:13:16 PM
Berbahagialah mereka yang tidak tahu tapi tahu
dibandingkan mereka yang tahu tapi tidak tahu
Title: Re: Arahat dalam waktu 7 hari harus menjadi bhikkhu?
Post by: ryu on 16 December 2008, 06:15:36 PM
Berbahagialah mereka yang tidak tahu tapi tahu
dibandingkan mereka yang tahu tapi tidak tahu
maafkanlah mereka karena mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat. By : Yesus
Title: Re: Arahat dalam waktu 7 hari harus menjadi bhikkhu?
Post by: Sumedho on 16 December 2008, 07:51:51 PM
:backtotopic:
Title: Re: Arahat dalam waktu 7 hari harus menjadi bhikkhu?
Post by: waliagung on 16 December 2008, 10:04:16 PM
sy tak perlu itu bukan egois...............
sebab agama atau kitab2 yg ada di dunia sekarang tidak mencerminkan ke universalan hanya ada fanatiksme yg sudah mencuci pola pikir kita apalagi anak2muda seperti sy........

dan menurut sy bila kita sebagaimana umat buddha yg sesungguhnya walaupun sy juga masih jauh dari yg buddha inginkan...
setida2nya sy mulai belajar universal................
dengan itu sy takan berkata ini benar dan itu salah sebab itu semua batasanya tipis sekali

mahluk hidup di alam semesta ini tidak timbul/tercipta dengan begitu saja melaikan melalui proses alam.............dan akan berakhir seperti sediakala...........sunyata.......................
berarti bhikhu, pendeta, ulama dan ahi2 agama itu hanya belajar sia2 gitu? Tidak berguna? Agama itu menyesatkan?
Hem jangan2 lia eden nih ;D

betul .........karena sy melihat pemuka agama sekarang pada salah menempati posisinya sebagai penunjuk jalan ketuhana yg ada adalah kemunapikan sekaligus materi yg di cari........................................... pasda kenyataannya begitu walapun tidak semua tp sy berani bertaruh hanya 1% yg betul2 sebagai pemuka agama/tokoh yg kita jadikan panutan............................
Title: Re: Arahat dalam waktu 7 hari harus menjadi bhikkhu?
Post by: waliagung on 16 December 2008, 10:06:24 PM
:backtotopic:

sory sumendo........cuma mau tukar pikiran aja bolehkan ................

masih didalam batas norma2 jadi kg usah takut ya...............

kita pada adem ayem aja......

sory ya.....................
Title: Re: Arahat dalam waktu 7 hari harus menjadi bhikkhu?
Post by: markosprawira on 17 December 2008, 08:28:33 AM
sy tak perlu itu bukan egois...............
sebab agama atau kitab2 yg ada di dunia sekarang tidak mencerminkan ke universalan hanya ada fanatiksme yg sudah mencuci pola pikir kita apalagi anak2muda seperti sy........

dan menurut sy bila kita sebagaimana umat buddha yg sesungguhnya walaupun sy juga masih jauh dari yg buddha inginkan...
setida2nya sy mulai belajar universal................
dengan itu sy takan berkata ini benar dan itu salah sebab itu semua batasanya tipis sekali

mahluk hidup di alam semesta ini tidak timbul/tercipta dengan begitu saja melaikan melalui proses alam.............dan akan berakhir seperti sediakala...........sunyata.......................

jika berakhir seperti sediakala, yaitu sunyata/kosong, berarti mahluk hidup juga berasal dari kekosongan?

jika demikian, anda sudah terjebak pada paham nihilisme

lebih baik anda coba baca dahulu No Inner Core dari Sayadaw U Silananda yg membahas mengenai Anatta:

http://www.acharia.org/downloads/NO_INNER_CORE.pdf

http://www.dharmaweb.org/index.php/No_Inner_Core_-_Anatt%C3%A1_By_Sayadaw_U_Silananda

Semoga bisa bermanfaat karena sayang jika universalis seperti anda, malahan terpeleset ke paham kekosongan
Title: Re: Arahat dalam waktu 7 hari harus menjadi bhikkhu?
Post by: ryu on 17 December 2008, 08:41:09 AM
sy tak perlu itu bukan egois...............
sebab agama atau kitab2 yg ada di dunia sekarang tidak mencerminkan ke universalan hanya ada fanatiksme yg sudah mencuci pola pikir kita apalagi anak2muda seperti sy........

dan menurut sy bila kita sebagaimana umat buddha yg sesungguhnya walaupun sy juga masih jauh dari yg buddha inginkan...
setida2nya sy mulai belajar universal................
dengan itu sy takan berkata ini benar dan itu salah sebab itu semua batasanya tipis sekali

mahluk hidup di alam semesta ini tidak timbul/tercipta dengan begitu saja melaikan melalui proses alam.............dan akan berakhir seperti sediakala...........sunyata.......................

jika berakhir seperti sediakala, yaitu sunyata/kosong, berarti mahluk hidup juga berasal dari kekosongan?

jika demikian, anda sudah terjebak pada paham nihilisme

lebih baik anda coba baca dahulu No Inner Core dari Sayadaw U Silananda yg membahas mengenai Anatta:

http://www.acharia.org/downloads/NO_INNER_CORE.pdf

http://www.dharmaweb.org/index.php/No_Inner_Core_-_Anatt%C3%A1_By_Sayadaw_U_Silananda

Semoga bisa bermanfaat karena sayang jika universalis seperti anda, malahan terpeleset ke paham kekosongan
percuma, bro wali merasa bahwa kitab, buku, bhante tidak berguna, hanya dirinya sendiri yg benar :))
Title: Re: Arahat dalam waktu 7 hari harus menjadi bhikkhu?
Post by: K.K. on 17 December 2008, 09:47:39 AM
sy tak perlu itu bukan egois...............
sebab agama atau kitab2 yg ada di dunia sekarang tidak mencerminkan ke universalan hanya ada fanatiksme yg sudah mencuci pola pikir kita apalagi anak2muda seperti sy........

dan menurut sy bila kita sebagaimana umat buddha yg sesungguhnya walaupun sy juga masih jauh dari yg buddha inginkan...
setida2nya sy mulai belajar universal................
dengan itu sy takan berkata ini benar dan itu salah sebab itu semua batasanya tipis sekali

mahluk hidup di alam semesta ini tidak timbul/tercipta dengan begitu saja melaikan melalui proses alam.............dan akan berakhir seperti sediakala...........sunyata.......................

Kitab adalah netral, tidak mencerminkan ini itu. Yang tidak netral adalah pembacanya. Jadi kalau yang baca memang fanatik, picik dan munafik, kitab apapun yang dibacanya tetap membuat dia fanatik, picik dan munafik. Bahkan tidak bacapun tetap begitu. :)
Title: Re: Arahat dalam waktu 7 hari harus menjadi bhikkhu?
Post by: hatRed on 17 December 2008, 10:04:21 AM
tapi kadang ada suatu tulisan yg mengandung suggesti, nah ini diperlukan kebijaksanaan dari si pembaca untuk menilai suggesti tersebut.

karena kadang kita bila menilai "suatu" itu benar, maka semuanya dianggap benar, parahnya lagi gara2 orang yang mewakili "suatu" itu benar maka dianggap "suatu" itu benar.

maka itulah dalam buddhism sendiri sang Buddha menyatakan adanya Ehipassiko terhadap ajarannya sendiri,

apa ada beberapa bagian yang sudah diEhipassikokan oleh kita, bolehlah kita menilai benar dan salah, dan yang belum di Ehipassikokan oleh kita, tidaklah layak bagi kita menyatakan benar dan salah.
Title: Re: Arahat dalam waktu 7 hari harus menjadi bhikkhu?
Post by: K.K. on 17 December 2008, 10:45:01 AM
Orang bisa tersugesti karena pikirannya tidak seimbang dan tidak netral, memiliki kecenderungan ke arah tertentu.
Buddha menyarankan melihatnya sebagai sesuatu yang netral (bukan benar, bukan salah) agar kita bisa kemudian membuktikan sendiri dengan objektif. Untuk "salah" atau "benar", semua kembali ke pribadi masing-masing.
Title: Re: Arahat dalam waktu 7 hari harus menjadi bhikkhu?
Post by: ryu on 17 December 2008, 11:02:34 AM
:outoftopic:
Title: Re: Arahat dalam waktu 7 hari harus menjadi bhikkhu?
Post by: J.W on 17 December 2008, 04:23:11 PM
*ryu mode on*

LOCK






Hush

Title: Re: Arahat dalam waktu 7 hari harus menjadi bhikkhu?
Post by: markosprawira on 17 December 2008, 05:07:16 PM
tapi kadang ada suatu tulisan yg mengandung suggesti, nah ini diperlukan kebijaksanaan dari si pembaca untuk menilai suggesti tersebut.

karena kadang kita bila menilai "suatu" itu benar, maka semuanya dianggap benar, parahnya lagi gara2 orang yang mewakili "suatu" itu benar maka dianggap "suatu" itu benar.

maka itulah dalam buddhism sendiri sang Buddha menyatakan adanya Ehipassiko terhadap ajarannya sendiri,

apa ada beberapa bagian yang sudah diEhipassikokan oleh kita, bolehlah kita menilai benar dan salah, dan yang belum di Ehipassikokan oleh kita, tidaklah layak bagi kita menyatakan benar dan salah.

sugesti atau persepsi penulis, hanya terjadi pada kitab yg dibuat oleh mereka yg belum mencapai kesucian....

Tipitaka dibuat dan dikonfirmasi oleh 10.000 bhikkhu yang semuanya sudah mencapai arahat

Jadi jika ada org yg menyebutkan bhw Tipitaka itu disempurnakan lagi oleh seseorang,
atau dia menyebutkan bhw Tipitaka itu ada bagian yg harus dihapuskan,

Silahkan dinilai kembali mana yg perlu diragukan : orang itu, ataukah 10.000 arahat?

semoga pembedaan ini bisa dimengerti yah
Title: Re: Arahat dalam waktu 7 hari harus menjadi bhikkhu?
Post by: adi lim on 19 December 2008, 06:47:18 AM
at. wali agung

harus banyak belajar, memahami Dhamma, supaya pandangan mengenai adanya 'roh' tidak salah.
karena dengan pandangan seperti itu, anda susah mendapat 'pencerahan', seperti yang ditemukan Sang Buddha Gotama
Title: Re: Arahat dalam waktu 7 hari harus menjadi bhikkhu?
Post by: ika_polim on 07 January 2009, 03:20:20 PM
Ada pendapat yang mengatakan, bila seorang awam (non-bhikkhu) menjadi arahat, maka dalam waktu 7 hari harus menjadi bhikkhu, kalau tidak ia akan meninggal.

Adakah rekan-rekan yang bisa memberikan referensinya? Terima kasih.

Salam,
hudoyo

dilihat dari kemampuan utk "memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri, jelas Bhikku tidak selevel dgn Zen Master !

kemungkinan bhikku (dgn cara pandangnya sendiri), akan terkesan tidak menyayangi tubuh jasmaninya lagi dibanding dgn Zen Master !


ika.
Title: Re: Arahat dalam waktu 7 hari harus menjadi bhikkhu?
Post by: pujianto on 07 January 2009, 03:23:23 PM

dilihat dari kemampuan utk "memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri, jelas Bhikku tidak selevel dgn Zen Master !

kemungkinan bhikku (dgn cara pandangnya sendiri), akan terkesan tidak menyayangi tubuh jasmaninya lagi dibanding dgn Zen Master !


ika.

emang zen master bukan bhiksu?
kalo Ika Olim sebagai "kundalini master" bhiksu bukan ya?

wakakakakaka
Title: Re: Arahat dalam waktu 7 hari harus menjadi bhikkhu?
Post by: g.citra on 07 January 2009, 03:29:46 PM
Ada pendapat yang mengatakan, bila seorang awam (non-bhikkhu) menjadi arahat, maka dalam waktu 7 hari harus menjadi bhikkhu, kalau tidak ia akan meninggal.

Adakah rekan-rekan yang bisa memberikan referensinya? Terima kasih.

Salam,
hudoyo

dilihat dari kemampuan utk "memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri, jelas Bhikku tidak selevel dgn Zen Master !

kemungkinan bhikku (dgn cara pandangnya sendiri), akan terkesan tidak menyayangi tubuh jasmaninya lagi dibanding dgn Zen Master !


ika.

lalu...?
Title: Re: Arahat dalam waktu 7 hari harus menjadi bhikkhu?
Post by: K.K. on 07 January 2009, 03:29:56 PM
Ada pendapat yang mengatakan, bila seorang awam (non-bhikkhu) menjadi arahat, maka dalam waktu 7 hari harus menjadi bhikkhu, kalau tidak ia akan meninggal.

Adakah rekan-rekan yang bisa memberikan referensinya? Terima kasih.

Salam,
hudoyo

dilihat dari kemampuan utk "memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri, jelas Bhikku tidak selevel dgn Zen Master !

kemungkinan bhikku (dgn cara pandangnya sendiri), akan terkesan tidak menyayangi tubuh jasmaninya lagi dibanding dgn Zen Master !


ika.

*hatRed mode on*

aneh, sungguh aneh
Title: Re: Arahat dalam waktu 7 hari harus menjadi bhikkhu?
Post by: ika_polim on 12 January 2009, 02:35:44 PM
Ada pendapat yang mengatakan, bila seorang awam (non-bhikkhu) menjadi arahat, maka dalam waktu 7 hari harus menjadi bhikkhu, kalau tidak ia akan meninggal.

Adakah rekan-rekan yang bisa memberikan referensinya? Terima kasih.

Salam,
hudoyo

dilihat dari kemampuan utk "memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri, jelas Bhikku tidak selevel dgn Zen Master !

kemungkinan bhikku (dgn cara pandangnya sendiri), akan terkesan tidak menyayangi tubuh jasmaninya lagi dibanding dgn Zen Master !


ika.

lalu...?

dgn batin sekelas arahat yang "sdh menembus non dualitas" itu, masih mungkinkah "ia" akan "merasa nikmat" hidup dgn "segala sesuatu" yang "nota bene dualisme" di bumi ini ?

ika.
Title: Re: Arahat dalam waktu 7 hari harus menjadi bhikkhu?
Post by: ika_polim on 12 January 2009, 02:36:46 PM
Ada pendapat yang mengatakan, bila seorang awam (non-bhikkhu) menjadi arahat, maka dalam waktu 7 hari harus menjadi bhikkhu, kalau tidak ia akan meninggal.

Adakah rekan-rekan yang bisa memberikan referensinya? Terima kasih.

Salam,
hudoyo

dilihat dari kemampuan utk "memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri, jelas Bhikku tidak selevel dgn Zen Master !

kemungkinan bhikku (dgn cara pandangnya sendiri), akan terkesan tidak menyayangi tubuh jasmaninya lagi dibanding dgn Zen Master !


ika.

lalu...?

dgn batin sekelas arahat yang "sdh menembus non dualitas" itu, masih mungkinkah "ia" akan "merasa nikmat" hidup dgn "segala sesuatu" yang "nota bene dualisme" di bumi ini ?

ika.

dgn demikian, mungkinkah "seorg yang parinibbana" akan "terlahir lagi" di "alam2 relatif" ?

ika.
Title: Re: Arahat dalam waktu 7 hari harus menjadi bhikkhu?
Post by: Sunkmanitu Tanka Ob'waci on 12 January 2009, 02:41:20 PM
udah :outoftopic:
silahkan bahas di tempat lain dah
Title: Re: Arahat dalam waktu 7 hari harus menjadi bhikkhu?
Post by: dilbert on 12 January 2009, 03:47:08 PM
Ada pendapat yang mengatakan, bila seorang awam (non-bhikkhu) menjadi arahat, maka dalam waktu 7 hari harus menjadi bhikkhu, kalau tidak ia akan meninggal.

Adakah rekan-rekan yang bisa memberikan referensinya? Terima kasih.

Salam,
hudoyo

dilihat dari kemampuan utk "memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri, jelas Bhikku tidak selevel dgn Zen Master !

kemungkinan bhikku (dgn cara pandangnya sendiri), akan terkesan tidak menyayangi tubuh jasmaninya lagi dibanding dgn Zen Master !


ika.

lalu...?

dgn batin sekelas arahat yang "sdh menembus non dualitas" itu, masih mungkinkah "ia" akan "merasa nikmat" hidup dgn "segala sesuatu" yang "nota bene dualisme" di bumi ini ?

ika.

Kutipan dari Milinda panha, Bab Kelahiran Kembali

.....  Demikian ini dikatakan oleh Bhante Sariputta, siswa utama Sang Buddha:

'Bukan kematian, atau kelahiran yang kunantikan;
Bagaikan pekerja menantikan upah, aku menantikan waktuku.
Bukan kematian atau kelahiran yang kurindukan,
Dengan waspada dan jelas mengerti,
Begitulah aku menantikan waktuku'.
Title: Re: Arahat dalam waktu 7 hari harus menjadi bhikkhu?
Post by: dilbert on 12 January 2009, 03:49:05 PM
Ada pendapat yang mengatakan, bila seorang awam (non-bhikkhu) menjadi arahat, maka dalam waktu 7 hari harus menjadi bhikkhu, kalau tidak ia akan meninggal.

Adakah rekan-rekan yang bisa memberikan referensinya? Terima kasih.

Salam,
hudoyo

dilihat dari kemampuan utk "memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri, jelas Bhikku tidak selevel dgn Zen Master !

kemungkinan bhikku (dgn cara pandangnya sendiri), akan terkesan tidak menyayangi tubuh jasmaninya lagi dibanding dgn Zen Master !


ika.

lalu...?

dgn batin sekelas arahat yang "sdh menembus non dualitas" itu, masih mungkinkah "ia" akan "merasa nikmat" hidup dgn "segala sesuatu" yang "nota bene dualisme" di bumi ini ?

ika.

dgn demikian, mungkinkah "seorg yang parinibbana" akan "terlahir lagi" di "alam2 relatif" ?

ika.

Raja Milinda bertanya kepada Arahat Nagasena :

"Apakah Anda, Nagasena, akan terlahir kembali?"
"Apa gunanya menanyakan hal itu lagi? Bukankah telah saya katakan bahwa jika saya mati dengan nafsu keinginan di pikiran saya, maka saya akan terlahir kembali? Jika tidak, ya tidak."
Title: Re: Arahat dalam waktu 7 hari harus menjadi bhikkhu?
Post by: shandtz on 16 March 2012, 12:07:28 PM
Ya setuju ... bagi si arahat sih tidak ada bedanya.

Yang saya tanyakan, apakah betul pendapat yang mengatakan kalau arahat tidak jadi bhikkhu ia akan mati dalam waktu 7 hari ... Kalau ya, apa alasannya? ...

Salam,
hudoyo


ada pendapat bahwa...setelah arahanta dicapai seseorang...sila seorang upasaka tidak bisa menunjang, dengan begitu para arahanta pun tidak bisa menolak hukum alam...
dalam penalarannya...sikap seorang upasaka(belum mencapai kesucian) yang menghidari perbuatan buruk lebih cenderung coment yang tidak baik dari orang" ex:sok suci lah...nah bagi seorang yang telah mencapai tataran tertinggi...bukan hal pengaruh pengendalian diri si pencapai...namun orang" yang mengcomentlah yang menerima vipaka tersebut, dengan demikian hukum alam pun bekerja dengan sendiri nya(dhammaniyama) kejadian kejadian yang khas, dan diluar nalar...namun dapat dibuktikan pada tahapan tertentu...
seperti hal nya, setiap fenomena yang terjadi pada lahir sang bodhisattva, bumi itu berguncang dalam hal teks nya...namun bila anda berfikir, sebelum anda merasakan itu bisa dibilang karangan semata... namun lebih dikaji lagi... apakah yang anda rasakan pada saat senang??? apa hanya diam? bergejolak senang? apa merintih??? _/\_ _/\_ _/\_
Title: Re: Arahat dalam waktu 7 hari harus menjadi bhikkhu?
Post by: shandtz on 16 March 2012, 12:15:55 PM
Ada pendapat yang mengatakan, bila seorang awam (non-bhikkhu) menjadi arahat, maka dalam waktu 7 hari harus menjadi bhikkhu, kalau tidak ia akan meninggal.

Adakah rekan-rekan yang bisa memberikan referensinya? Terima kasih.

Salam,
hudoyo


referensi dalam buddhist adalah pembuktoan didiri sendiri...
percaya atau tidak percaya...itu bukan ciri khas dalam buddhist
bermanfaat atau tidaknya itu lah buddhist sejatinya...
Title: Re: Arahat dalam waktu 7 hari harus menjadi bhikkhu?
Post by: Dhamma Sukkha on 17 March 2012, 12:25:16 AM
^ kemarin wkt ikutan klas Abhidhamma, slh seorg umat bertanya mengenai hal ini dan jawaban dari pertanyaan tsb adalah:
Mengapa seorg Arahat perumah tangga, tdk akan bertahan hidup selama 7 hari stlh mencapai tingkat kesucian Arahat, bila ia tdk segera meninggalkan kehidupan duniawi dan menjadi seorg Bhikkhu?
Jawaban dari pertanyaan tsb adalaah :
Karena Seorg Arahat adalah seorg yg sudah mencapai tingkat kesucian yg sangat tinggi... Semua rangkaian kesadaran yg timbul sudahlah sangat2 suci... Apabila tdk bisa menjadi Bhikkhu, Kita sebagai manusia biasa/awam/putthujana, mempunyai tingkat kehidupan yg sangat rendah. Tingkat kehidupan yg sangat rendah, dengan tingkat kehidupan yg sangat tinggi (Arahat/org suci) tdklah matching/cocok/sesuai... :no: :no: :no: Sehingga, seorg Arahat perumah tangga, mempunyai waktu bertahan selama 7 hari untuk mematchingkannya... dan memilih untuk menjadi Bhikkhu, atau tdk... Bila tdk menjadi Bhikkhu, maka ia akan Parinibbana stlh 7 hari kemudian... ;D ;D ;D
Begitulahh... \;D/\;D/\;D/
Title: Re: Arahat dalam waktu 7 hari harus menjadi bhikkhu?
Post by: adi lim on 17 March 2012, 12:22:46 PM
Jawaban dari pertanyaan tsb adalaah :
Karena Seorg Arahat adalah seorg yg sudah mencapai tingkat kesucian yg sangat tinggi... Semua rangkaian kesadaran yg timbul sudahlah sangat2 suci... Apabila tdk bisa menjadi Bhikkhu, Kita sebagai manusia biasa/awam/putthujana, mempunyai tingkat kehidupan yg sangat rendah. Tingkat kehidupan yg sangat rendah, dengan tingkat kehidupan yg sangat tinggi (Arahat/org suci) tdklah matching/cocok/sesuai... :no: :no: :no: Sehingga, seorg Arahat perumah tangga, mempunyai waktu bertahan selama 7 hari untuk mematchingkannya... dan memilih untuk menjadi Bhikkhu, atau tdk... Bila tdk menjadi Bhikkhu, maka ia akan Parinibbana stlh 7 hari kemudian... ;D ;D ;D
Begitulahh... \;D/\;D/\;D/

dilihat dari jawabannya sepertinya peristiwa tsb memang fenomena alam
Title: Re: Arahat dalam waktu 7 hari harus menjadi bhikkhu?
Post by: dilbert on 17 March 2012, 03:49:19 PM
dilihat dari jawabannya sepertinya peristiwa tsb memang fenomena alam

menurut "feeling" saya (walaupun  belum menemukan rujukan maupun proses yang pasti-nya)... arahat perumahtangga harus memasuki persamuan sangha terkait dengan citta-nya... Citta pada seorang arahat berbeda dengan puthujana... dan kenapa harus memasuki persamuan bhikkhu (sangha yang sudah ariya -- walaupun ada sangha yang masih belum ariya) adalah citta yang berhubungan dengan daya penunjang kehidupannya (vibhanga citta-nya)
Title: Re: Arahat dalam waktu 7 hari harus menjadi bhikkhu?
Post by: Choa on 19 March 2012, 08:51:44 PM
Ada pendapat yang mengatakan, bila seorang awam (non-bhikkhu) menjadi arahat, maka dalam waktu 7 hari harus menjadi bhikkhu, kalau tidak ia akan meninggal.

Adakah rekan-rekan yang bisa memberikan referensinya? Terima kasih.

Salam,
hudoyo
referensinya mengacu ayah Sang Buddha
Title: Re: Arahat dalam waktu 7 hari harus menjadi bhikkhu?
Post by: will_i_am on 19 March 2012, 08:55:41 PM
itu kan karena sakit
Title: Re: Arahat dalam waktu 7 hari harus menjadi bhikkhu?
Post by: dilbert on 20 March 2012, 06:21:14 PM
referensinya mengacu ayah Sang Buddha

ada referensi lain yang menyatakan bahwa Raja Suddhodana parinibbana pada hari itu juga...
Title: Re: Arahat dalam waktu 7 hari harus menjadi bhikkhu?
Post by: rudin on 21 March 2012, 08:17:18 PM
Kenapa membingungkan sesuatu yang tidak kita ketahui dengan pasti...
Logisnya saja sama seperti yang pernah disebutkan di atas kalau pencapaian keBuddha-an itu bisa membuat seseorang mati sang Buddha adalah contoh awalnya...
Apa yang kita dapatkan dengan membahas topik ini?.........

salam
Title: Re: Arahat dalam waktu 7 hari harus menjadi bhikkhu?
Post by: Choa on 22 March 2012, 05:12:38 PM
ada referensi lain yang menyatakan bahwa Raja Suddhodana parinibbana pada hari itu juga...

tetapi beliau sempat menyatakan kehidupan sebagai arahatta tidak dapat ditebus dengan
kehidupa berkeluarga, cuma ada 2 kemungkinan

jika umat awam merealisasika pecapaian arahat;

-yang pertama meningalka kehidupan perumah tangga
-yag kedua, dia langsung parinibbana di hari yang sama

raja Suddhodana melalui jalan kedua
saya pernah membahas ini dengan referesi lengkap dari kitap kometar
sayang saya tidak menyimpan atau membuat katalognya
Title: Re: Arahat dalam waktu 7 hari harus menjadi bhikkhu?
Post by: dilbert on 24 March 2012, 11:15:49 AM
tetapi beliau sempat menyatakan kehidupan sebagai arahatta tidak dapat ditebus dengan
kehidupa berkeluarga, cuma ada 2 kemungkinan

jika umat awam merealisasika pecapaian arahat;

-yang pertama meningalka kehidupan perumah tangga
-yag kedua, dia langsung parinibbana di hari yang sama

raja Suddhodana melalui jalan kedua
saya pernah membahas ini dengan referesi lengkap dari kitap kometar
sayang saya tidak menyimpan atau membuat katalognya

Ada 2 pendapat...
1. Arahat awam itu akan parinibbana dalam 7hari, jika tidak memasuki persamuan sangha
Untuk kasus 7 hari, ada referensi yang menyatakan bahwa Raja Suddhodana sempat menikmati kebahagian duniawi sebagai Arahat yang hidup walaupun belum dalam status memasuki persamuan sangha (menjadi bhikkhu), dan ada juga referensi lain yang menyatakan bahwa Raja Suddhodana meninggal dunia (parinibbana) pada hari itu juga.
2. Arahat awam itu akan parinibbana pada hari itu juga, jika tidak memasuki persamuan sangha.
Contoh : Kebetulan Petapa Bahiya mencapai kesucian Arahat dan ketika akan mencari perlengkapan untuk penabhisan, di seruduk oleh kerbau sehingga meninggal dunia (parinibbana)
Title: Re: Arahat dalam waktu 7 hari harus menjadi bhikkhu?
Post by: Choa on 24 March 2012, 05:08:51 PM
Ada 2 pendapat...
1. Arahat awam itu akan parinibbana dalam 7hari, jika tidak memasuki persamuan sangha
Untuk kasus 7 hari, ada referensi yang menyatakan bahwa Raja Suddhodana sempat menikmati kebahagian duniawi sebagai Arahat yang hidup walaupun belum dalam status memasuki persamuan sangha (menjadi bhikkhu), dan ada juga referensi lain yang menyatakan bahwa Raja Suddhodana meninggal dunia (parinibbana) pada hari itu juga.
2. Arahat awam itu akan parinibbana pada hari itu juga, jika tidak memasuki persamuan sangha.
Contoh : Kebetulan Petapa Bahiya mencapai kesucian Arahat dan ketika akan mencari perlengkapan untuk penabhisan, di seruduk oleh kerbau sehingga meninggal dunia (parinibbana)

kalau cerita bahiya tidak bisa di kaitkan dengan topik ini
karena memang dia mau menjadi bhikkhu, tetapi kamma buruknya berbuah
Title: Re: Arahat dalam waktu 7 hari harus menjadi bhikkhu?
Post by: dilbert on 26 March 2012, 12:32:51 PM
kalau cerita bahiya tidak bisa di kaitkan dengan topik ini
karena memang dia mau menjadi bhikkhu, tetapi kamma buruknya berbuah

dan memang tidak ada sutta yang eksplitis menyatakan bahwa seorang arahat awam harus berapa hari memasuki persamuan bhikkhu (sangha), kalau tidak akan parinibbana... Yang ada hanya di Milinda Panha (tetapi milinda panha) merupakan karya buddhis yang lebih baru.
Title: Re: Arahat dalam waktu 7 hari harus menjadi bhikkhu?
Post by: Choa on 26 March 2012, 01:43:59 PM
dan memang tidak ada sutta yang eksplitis menyatakan bahwa seorang arahat awam harus berapa hari memasuki persamuan bhikkhu (sangha), kalau tidak akan parinibbana... Yang ada hanya di Milinda Panha (tetapi milinda panha) merupakan karya buddhis yang lebih baru.

setuju,
Title: Re: Arahat dalam waktu 7 hari harus menjadi bhikkhu?
Post by: dilbert on 28 March 2012, 09:22:25 AM
setuju,

memang seharusnya kita  harus setuju bahwa apa yang ada di-nyatakan di dalam referensi sebagai ada di nyatakan di dalam referensi.

Apa-apa yang tidak dinyatakan sebagai tidak di-nyatakan di dalam referensi.

Apa yang menjadi opini pribadi, nyatakanlah sebagai opini pribadi. Kalau opini pribadi kan tidak perlu Cross referensi
Title: Re: Arahat dalam waktu 7 hari harus menjadi bhikkhu?
Post by: Choa on 28 March 2012, 10:11:33 AM
memang seharusnya kita  harus setuju bahwa apa yang ada di-nyatakan di dalam referensi sebagai ada di nyatakan di dalam referensi.

Apa-apa yang tidak dinyatakan sebagai tidak di-nyatakan di dalam referensi.

Apa yang menjadi opini pribadi, nyatakanlah sebagai opini pribadi. Kalau opini pribadi kan tidak perlu Cross referensi

ada yang tetep keukeh minta referensi kok
walau dinyatakan opini pribadi, atau opini tradisi lain
 :))
Title: Re: Arahat dalam waktu 7 hari harus menjadi bhikkhu?
Post by: dilbert on 02 April 2012, 08:48:46 AM
ada yang tetep keukeh minta referensi kok
walau dinyatakan opini pribadi, atau opini tradisi lain
 :))

masa sih ada yang kalau sudah di-nyatakan sebagai opini pribadi, masih dimintai referensi ?

Kalau di-katakan opini tradisi lain, yah ada referensi-nya donk di tradisi itu ? di cross check apakah emang di referensi itu tertulis seperti yang di nyatakan, atau malah salah di-tafsirkan oleh yang meng-kopas-nya... Jadi kalau mengenai tradisi lain, menurut saya gak masalah kalau di mintai referensi-nya...
Title: Re: Arahat dalam waktu 7 hari harus menjadi bhikkhu?
Post by: zyxhlow on 22 July 2012, 12:43:37 AM
banyak sekali kasus-kasus umat awam yang mencapai Arahat.....disini harus kembali ke definisi Arahat, bahwa seorang Arahat adalah Makhluk Suci yang telah melenyapkan Samyojana, sehingga tiada lagi kemelekatan dan kekotoran batin pada dirinya....sehingga seorang Arahat tidak mungkin menghasilkan Kamma baru

secara teori, tidak mungkin seorang umat awam (rumah tangga) menjalankan kehidupan Arahat, karena kehidupan rumah tangga pasti membutuhkan kekotoran batin untuk melanjutkan kehidupan (contoh: memasak membutuhkan nafsu indera untuk merasakan masakan)...sedangkan pada sisi kehidupan Sangha (petapa), dimana seluruh aspek lingkungan telah dibuat "standar" yang ketat oleh Sang Buddha untuk menjalani kehidupan kesucian (dalam hal ini Arahat)

Sang Buddha sendiri juga harus menjalani kehidupan sebagai petapa dulu baru mencapai Penerangan Sempurna....dan hanya menjalankan fungsi-Nya sebagai seorang Sammasambuddha untuk mengajar Dhamma...apakah kita pernah membayangkan Sang Buddha mencapai Penerangan Sempurna dalam kehidupan mewah ala istana??

jadi kesimpulannya:
1. seorang Arahat haruslah meninggalkan kehidupan duniawi, karena telah melenyapkan Samyojana
2. seorang Arahat mampu hidup dalam lingkungan suci yang telah ter-"standar" oleh Sang Buddha dalam Sangha

well....ini cuman asumsi dari nubie  _/\_

mohon maap kalo salah-salah....nubie belum mencapai kesucian, cuma asumsi, bisa dibantah, dan bisa dicela

Semoga semua makhluk hidup berbahagia... _/\_
Title: Re: Arahat dalam waktu 7 hari harus menjadi bhikkhu?
Post by: Afoe286 on 31 October 2012, 09:26:50 PM
Menurut saya sih simpel saja,kenapa Arahat hrs meninggalkan kehidupan awam,itu krn cara hidup seorg Arahat sdh tidak cocok dg kehidupan orang awam.Jika seorg Arahat bertahan dlm kehidupan awam,ia akan dianggap aneh oleh org2 di sekitarnya.Lagian siapa yg mau memberi persembahan makanan,dll jika beliau tdk bekerja,dll.Beda jika beliau jadi bhikkhu.Dan tempat yg paling tepat utk beliau adalah komunitas Sangha,hidup sebagai seorg samana yg bebas dr urusan duniawi yg sdh tdk ada maknanya lg bagi beliau.Jgnkan Arahat,Anagami saja sdh siap2 mau hengkang dr kehidupan awam.