Sabar menerima adalah tapa brata tertinggi.
Latihan kesabaran merupakan latihan termulia,kata Para Buddha.tanpa kesabaran seseorang takkan mampu seutuhnya berlatih dan mempertahankan silanya.tanpa kemurnian sila,sulit untuk menumbuh kembangkan
samadhi.tanpa samadhi yang mantap,hanya sedikit harapan untuk mengembangkan pañña (kebijaksanaan).
Banyak diantara kita yang termasuk orang yang tidak sabaran.menunggu terlalu lama muncul
ketidaksabaran,mendapat teguran muncul ketidaksabaran.itu hanya sedikit contoh2 tentang ketidaksabaran,yang terkadang menyebabkan suatu pertengkaran.Sang Buddha berkata "SOVACASSATA(MUDAH
DINASEHATI)".jika kita tidak suka diberitahu apa yang pantas dilakukan,dan menjadi marah,berarti kita adalah orang yang keras kepala,kita tidak mempraktekkan apa yang Sang Buddha nasehatkan.dalam sabda yang lain Sang Buddha berkata "kalau orang mengikatmu,memotong anggota badanmu dengan sebuah gergaji lalu muncul kebencian dalam hatimu,maka kamu bukanlah pengikut ajaran saya".dewasa ini jangankan digergaji,dicubit saja orang sudah marah atau bahkan ada yang hanya ditegur saja dia sudah membunuh.sungguh susah mempraktekkan khanti(kesabaran) dalam hidup kita sehari2.
Ada satu cerita ketika seorang samanera memberitahu Y.M.Sariputra bahwa jubahnya tidak rata(rapi),Ia(Bhante Sariputra) bukan hanya membetulkannya dengan hati2,Ia pun mengemukakan kepuasannya dan meminta kepada samanera itu menunjukkan lagi apabila dia merasa perlu melakukan itu.lihatlah!Siswa Utama,Tangan kanan Sang buddha,dengan senang hati mengakui
kekurangannya.
Y.M.Sariputra berkata "Bahkan jika seorang samanera belia berusia tujuh tahun yang baru ditahbiskan hari ini menunjukkan sesuatu yang keliru,saya akan menghargainya dan mengakui kekurangan saya".sungguh sikap yang sangat mulia.lebih dari itu khanti bukan hanya sabar saat dinasehati/ditegur tapi khanti(sabar) juga saat menahan penderitaan yang dibebankan padanya,sabar dalam menghadapi kesalahan pihak lain.bila suatu saat kita melakukan kesalahan baik dalam ucapan maupun perbuatan lalu seseorang menasehati/menegur kita,atau kita dipersalahkan untuk sesuatu yang tidak pernah kita lakukan dan kita bisa menerima dengan hati yang lapang,itulah barulah sikap manusia bajik yang berbudi luhur.