//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Singapore dan Roma Irama  (Read 3539 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Kristin_chan

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 631
  • Reputasi: 54
  • Gender: Female
Singapore dan Roma Irama
« on: 21 December 2012, 11:18:34 AM »
Agak telat gue baca email ini. Forward an temen dari Agustus. Baru sempat baca-baca pas menjelang liburan begini. Ga tau uda pernah di post atau belum, tadi gue coba search kayanya belum.

Berkat Bang Roma gue dapat info baru soal Singapore. Tragis melihat air mata Lee waktu di kick out, but we all see Singapore now :)


Membuka Kebohongan & Fitnah dari ceramah Rhoma Irama tentang Singapura
http://politik.kompasiana.com/2012/08/10/membuka-kebohongan-fitnah-dari-ceramah-rhoma-irama-tentang-singapura/


 
" ....BLA BLA BLA
 
Waktu tahun 72 saya pergi ke Singapura untuk mengikuti ASEAN Pop Festival. Dan juara Pop Singer Asia Tenggara adalah Rhoma Irama. Di sana saya ngobrol-ngobrol, saya diminta tolong sampaikan hati-hati bahayanya salah Gubernur, saya khawatir Jakarta jadi Singapuranya Indonesia. Dulu Singapura ini wilayah Malaysia, tapi setelah dikepung secara ekonomi, dikuasai secara politik, maka Singapura memisahkan diri menjadi negara sendiri. Negara yang tadinya wilayah Melayu jadi negara Cina, dari negara Muslim menjadi negara kr****n, innalillahi.

Saya tahun 72 sudah diingatkan oleh Tengku Ghazali Ismail kasih tahu orang Islam hati-hati. Maka ketika sekarang terjadi, saya merinding. Jangan-jangan sinyalemen dari Ghazali Ismail sebentar lagi akan terjadi, kalau umat Islam tidak bersatu, kalau umat Islam tidak menyadari hal ini, bukan mustahil sinyalemen Ghazali Ismail akan terjadi.…"
 
 
 
Begitulah sepenggal dari ceramah sang Haji yang dengan berapi-api mengkampanyekan calon yang dijunjungnya. Disini, saya tidak akan membahas soal ungkapan SARA yang dia ucapkan dalam ceramah yang bersangkutan di salah satu mesjid di daerah Tanjung Duren  Jakarta Barat yang akhirnya membuat beliau berurusan dengan Panwaslu berhubung karena sudah banyak yang membahasnya.
 
Di artikel ini saya ingin menunujukkan  dimana kebohongan lain yang beliau sampaikan dalam ceramahnya didepan umat yang mendengarkan. Saya akan coba memberikan fakta yang cukup sehingga janganlah ada yang dengan mentah-mentah termakan hasutan dari berita-berita yang kebenarannya sangat diragukan.
 
Pada paragraf pertama saya memberi warna tebal di kalimat Singapura memisahkan diri menjadi negara sendiri. Disini RI berusaha menggiring pendengar khotbahnya untuk percaya seolah-olah etnis Cina disana menguasai politik dan ekonomi di Singapura sehingga memberi kesan memberontak dan akhirnya memerdekakan diri dari Malaysia. Disini saya meragukan apakah Pak Haji ini mengerti sejarah Singapore dan Malaysia secara utuh atau berimajinasi ?
 
Perlu diketahui penggabungan Singapura ke Federasi Malaysia hanya berlangsung  kurang dari 3 tahun. Yaitu dari tahun 1963 s/d 1965. Dan sejak 1959 dengan kemenangan partai PAP pimpinan Lee Kwan Yew, Singapura  berhasil mendapatkan otonomi penuh dari Inggris dan Lee sendiri ditunjuk sebagai Perdana Menteri.  Setelah medapatkan kemerdekaan penuh dari Inggris pada Agustus 31 1963, sesuai dengan Referendum yang diadakan pada tahun 1962, rakyat Singapura memutuskan untuk bergabung dengan Federasi Malaysia. Ada-pun alasan penggabungan diri sbb:
 1.Sebagai negara kecil, Inggris tidak yakin Singapura dapat berdiri sendiri dan mampu.
 
1.Sebagai negara kecil yang miskin sumber daya alam maka kemampuan untuk survive sangat kecil.
 
1.Para pemimpin Singapura saat itu membutuhkan dukungan Federasi Malaysia dalam menghadapi Komunisme yang menjadi suatu problem yang besar karena pada dekade 50an telah terjadi berkali-kali kerusuhan yang ditimbulkan oleh para komunis.
 
Kemudian, apa yang terjadi saat itu adalah penggabungan yang setengah hati yang pada akhirnya hanya menimbulkan friksi yang berkepanjangan. Partai UMNO yang terbesar di semenanjung Malaya tiba-tiba  merasa mendapat saingan kuat dari partai PAP. Merasa semakin terancamnya partai tersebut, maka digalanglah sentimen rasialis yang berpuncak pada kerusuhan Juli 1964 di Singapura yang menelan korban jiwa di kedua belah pihak. Hasil investigasi dari kerusuhan rasial tersebut menghasilkan laporan yang berbeda:
 •Pihak Federasi Malaysia melalui Deputi Perdana Menteri Tun. Abdul Razak mengkambing hitamkan Indonesia sebagai pihak yang bertanggung jawab terhadap kerusuhan tersebut.
 
•Pihak Singapura menyalahkan kerusuhan ini ditangan UMNO.
 
Pada akhirnya tensi politik yang berseberangan antara dua partai ini  mencapai puncaknya, maka pada tahun 1965 parlemen Malaysia memutuskan secara sepihak dengan suara aklamasi 126 - 0 untuk melepaskan Singapura dari Federasi Malaysia. Keputusan ini sangat memukul rakyat Singapura dan para pemimpinnya. Karena disaat itu Singapura hanyalah suatu kota kumuh dan penuh dengan lahan datar yang kosong dan tidak subur. Setelah dipaksa berpisah atau dikeluarkan dengan paksa dari Federasi Malaysia, mau tidak mau Singapura terpaksa berdiri sendiri sebagai negara baru yang diberi nama Republik Singapura.
 
Jadi alangkah salahnya Rhoma Irama mengatakan bahwa Singapura memisahkan diri sendiri. Yang benar adalah Singapura dipaksa keluar dari Federasi Malaysia karena gesekan politik dimana PAP berusaha memperjuangkan kesetaraan dan kesempatan sosial tiap-tiap individu sedangkan UMNO berkeras untuk mempertahankan politik Bumiputera-nya. Moment masa kegelapan dimana Singapura dipaksa keluar dari Federasi Malaysia dapat dilihat dari link Youtube dibawah ini dimana PM Singapura Lee dengan derai air mata mengungkapkan perasaannya terhadap keputusan tersebut. Mungkin di dunia ini hanya ada satu-satunya negara yang DIPAKSA merdeka tanpa kemauan dari pihak yang dimerdekakan !!
 
&feature=related
 
Dari link diatas dapatkah kita katakan bahwa rakyat Singapura terutama pemimpin-nya merasa bahagia saat itu sebagai negara yg merdeka ? Tentu TIDAK !!
 
Jadi secara jelas apa yang dikatakan Rhoma Irama adalah suatu KEBOHONGAN !!
 
Sekarang kita lanjutkan ke paragraph selanjutnya tentang pengakuan Rhoma Irama bahwa ada pembicaraan antara dia dengan tokoh yang dinamakan Tengku Ghazali Ismail di tahun 1972. Sepanjang penulusuran penulis ke berbagai referensi sejarah Singapura, tokoh yang dirujuk oleh Rhoma Irama kalaupun sama dengan yang diketemukan oleh penulis adalah bernama lengkap Mohammad Ghazali bin Ismail. Beliau adalah tokoh penting di pergerakkan UMNO dan PAP di Singapura pada awal bergabungnya Singapura ke Federasi Malaysia dan sampai memisahkan diri menjadi Republik. Beliau, Ghazali Ismail besama Yacoob Mohamed adalah pemimpin dari partai UMNO Singapura dan akhirnya memutuskan membelot ke partai PAP pimpinan Lee Kwan Yew. Kepindahan disebabkan karena mereka terkesan dengan politik yang dijalankan Mr. Lee sangat mengayomi kesetaraan rakyat Singapura termasuk etnis Melayu didalamnya. Salah satu policy dari Mr.Lee adalah menghapuskan sekat-sekat ke-etnis-an. Semua etnis diletakkan ke posisi derajat yang sama dan memiliki hak untuk mendapatkan support dari pemerintah yang saat itu berupa kesempatan memperoleh tempat tinggal yang layak.
 
Perlu diketahui pula bahwa pada  saat itu Ghazali Ismail menduduki jabatan anggota DPR untuk wilayah Al-Juneid. Posisi dia diangkat sebagai tokoh utusan tanpa perlu melalui pemungutan suara. Dan jabatan rangkap yang diemban-nya adalah Sekretaris bidang politik di Departemen Pendidikan Singapura.
 
Dalam sepak terjang beliau di kancah politik Singapura beliau adalah salah satu tokoh yang disegani dan dihormati PM Lee dan bisa dilihat dari pidato October 1965 di link dibawah ini:
 
http://stars.nhb.gov.sg/stars/tmp/lky19651023b.pdf
 
Beliau adalah seorang nasionalis sejati yang anti komunis serta berjuang demi bangsa dan negara Singapura dan sangat bangga terhadap negaranya sediri, ini bisa dilihat dari 2 pidatonya dibawah ini:
 
http://stars.nhb.gov.sg/stars/public/viewDocx.jsp?stid=23727&lochref=viewPDF-body.jsp?pdfno=PressR19700806c.pdf&keyword=
 
http://stars.nhb.gov.sg/stars/public/viewDocx.jsp?stid=25075&lochref=viewPDF-body.jsp?pdfno=PressR19690811a.pdf&keyword=
 
Bahkan dimasa tuanya, beliau juga sempat menulis buku yang berjudul “Malaysian Malaysia” ditahun 1990 yang berisi pokok pemikiran sebagai berikut:
 
“konsep kesamarataan seluruh rakyat Malaysia adalah tanpa mengira bangsa, budaya dan agama, supaya mereka berhak memperolehi layanan yang sama, menuntut hak yang sama, dan menikmati apa jua keistimewaan yang diberikan kepada orang Melayu”
 
Jadi pertanyaan sekarang, siapakah tokoh Ghazali Ismail yang Rhoma Irama mengaku pernah diberi warning oleh orang yang bersangkutan? Yang pasti bukanlah tokoh nasionalis Singapura yang saya bahas diatas. Mustahil sekali orang sekaliber Ghazali berpikiran picik. Dan juga satu hal yang janggal, dengan jabatannya sebagai anggota DPR apakah mungkin di tahun 1972 membahas masalah beginian dengan kelompok musik anak bau kencur dan juga bukan warga negara Singapura ? Apa urusannya dia yang bertugas di Departemen Pendidikan berurusan dengan kelompok band ini ?
 
Dibawah ini akan saya tampilkan tabel demografi etnis dan kependudukan Singapore awal kemerdekaannya sampai tahun 2001:
 







Dari tabel tersebut bisa dilihat secara jelas komposisi etnis dari Singapura yang mayoritas Chinese dari sejak awal dengan komposisi persentase yang stagnan dari tahun ke tahun dan demikian juga terhadap etnis Melayu.  Dari sini dapat disimpulkan kalau apa yang dikatakan Rhoma Irama bahwa Singapura yang tadinya wilayah Melayu jadi negara Cina adalah fitnah belaka !!!
 
Jadi, saran saya terhadap rekan-rekan pembaca supaya sangat jeli untuk tidak hanya menelan mentah-mentah perkataan oknum yang tidak bertanggung jawab yang dengan kebencian dan misi pribadi mengungkapkan fakta yang bohong dan fitnah yang keji. Apalagi hal ini mengaitkan ke negara tetangga kita yang tidak ada hubungannya sama sekali dengan Pilkada di DKI Jakarta. Apakah kita tidak malu dan kehilangan muka dikancah perpolitikan dunia ?
 
Kepada Rhoma Irama yang notabene bertitel Haji dan mubaligh agama seharusnya insyaf dan bermohon ampun dihadapan Allah Yang Maha Kuasa atas segala perkataannya yang bernada fitnah dan kebohongan apalagi dilakukan dibulan yang suci yang penuh kemenangan ini.
 
Referensi diatas disadur dari berbagai buku dan disertasi seperti :
 
* Singapore Malays: Being Ethnic Minority and Muslim in a Global City-State - By Hussin Mutalib, Hussin
 
* ”Singapore: History, Singapore 1994″. Asian Studies  [at]  University of Texas at Austin
 
*”Towards Self-government”. Ministry of Information, Communications and the Arts, Singapore.
 


-  -Sekian   –


Be kind whenever possible. It's always possible.

Offline M14ka

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.821
  • Reputasi: 94
  • Gender: Female
  • Live your best life!! ^^
Re: Singapore dan Roma Irama
« Reply #1 on: 21 December 2012, 12:03:09 PM »
ckckck ternyata cm fitnah.... wkt tu juga pernah baca ulasan wawancara Rhoma irama dan Najwa di kompas agak rasis, ampe Najwa bilang argumen anda akan membahayakan kemajemukan bangsa... :-SS


http://politik.kompasiana.com/2012/11/29/rhoma-irama-capres-paling-berbahaya-bagi-nkri-512699.html

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Singapore dan Roma Irama
« Reply #2 on: 21 December 2012, 12:37:13 PM »
Waktu tahun 72 saya pergi ke Singapura untuk mengikuti ASEAN Pop Festival. Dan juara Pop Singer Asia Tenggara adalah Rhoma Irama. Di sana saya ngobrol-ngobrol, saya diminta tolong sampaikan hati-hati bahayanya salah Gubernur, saya khawatir Jakarta jadi Singapuranya Indonesia. Dulu Singapura ini wilayah Malaysia, tapi setelah dikepung secara ekonomi, dikuasai secara politik, maka Singapura memisahkan diri menjadi negara sendiri. Negara yang tadinya wilayah Melayu jadi negara Cina, dari negara Muslim menjadi negara kr****n, innalillahi.
singapura bukan negara cina dan bukan negara kr****n.
singapura terdiri dari multi ras dan sekuler.
lagu kebangsaannyapun masih berbahasa melayu, bukan chinese.
ras melayu pun rata2 bersyukur mereka tinggal di singapura bukan malaysia karena menikmati pendapatan perkapita yang lebih tinggi, tidak didiskriminasi (bahkan bisa dibilang diperlakukan spesial).
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.153
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
Re: Singapore dan Roma Irama
« Reply #3 on: 21 December 2012, 01:03:35 PM »
yah semua harap maklum lah apa si Rhoma Irama ini pernah di P4 kan karena Rhoma Irama produk jadul jadi semestinya punya pengalaman di P4 kan, kalau tidak berarti tingkat pendidikan nya sangat rendah kenapa soal nya anak sd jaman behula saja sudah di P4.

Offline Kristin_chan

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 631
  • Reputasi: 54
  • Gender: Female
Re: Singapore dan Roma Irama
« Reply #4 on: 21 December 2012, 03:19:53 PM »
Eh tabelnya kok kagak nongol ya...

 [at] Diamond... P4 apaan? x_x kaya PMP jaman dulu gitu?
Be kind whenever possible. It's always possible.

Offline M14ka

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.821
  • Reputasi: 94
  • Gender: Female
  • Live your best life!! ^^
Re: Singapore dan Roma Irama
« Reply #5 on: 21 December 2012, 03:30:13 PM »

Offline yantohan

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 9
  • Reputasi: 0
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Singapore dan Roma Irama
« Reply #6 on: 06 January 2013, 10:21:13 AM »
enggak usah didengerin deh ..wkwk

Offline sl99

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 409
  • Reputasi: 33
  • Gender: Male
Re: Singapore dan Roma Irama
« Reply #7 on: 06 January 2013, 11:23:51 AM »
Eh tabelnya kok kagak nongol ya...

 [at] Diamond... P4 apaan? x_x kaya PMP jaman dulu gitu?

Kalo gak salah P4 mulai ada pas smp ya?
Jadi kalo smp nya di jaman reformasi (1998), ya maklum aja tidak mengenal P4
Vaya dhamma sankhara, appamadena sampadetha