Saddha adalah salah satu komponen dalam Pancabala yang harus dikembangkan, jadi menurut yg saya pahami Saddha dalam dosis tertentu memang diperlukan dalam usaha untuk mencapai pencerahan. namun tentunya bukan yg berlebihan, segalanya yg overdosis tentu tidak baik.
jika kita lihat di : http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=422.30
a. Sobhanasadharana cetasika 19 : Jenis faktor batin indah yg terdapat di semua
jenis kusala citta, terdiri dari :
28. Saddha = faktor batin keyakinan berdasarkan pengetahuan
jelas terlihat bhw Saddha secara batin adalah faktor batin yg indah, yg tidak mungkin menjadi sesuatu yg tidak baik/akusala
Yang menjadikan tidak baik/akusala adalah saat pikiran beralih ke akusala juga yaitu lobha misal :
- mana/Kesombongan
- ditthi/pandangan salah
Singkatnya saddha itu cetasika sobhana, yg bukan/jauh dari pengertian fanatisme
semoga bermanfaat agar kita tidak lagi terpengaruh konsep masyarakat umum yg menyamakan saddha dengan sekedar "keyakinan" saja yg bisa beralih menjadi fanatisme
tidak baik yg saya maksudkan di sini adalah bisa menghambat karena tidak seimbang dengan faktor2 lainnya, misalnya saddha berlebihan tapi viriya over lemah, dan sebagainya. dan saya mengatakan dalam konteks panca bala.
dear om,
pancabala kalau dilihat dari :
http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=4565.015. “Pañcimāni, bhikkhave, balāni.
Katamāni pañca?
Saddhābalaŋ, vīriyabalaŋ, satibalaŋ, samādhibalaŋ, paññābalaŋ.
Inilah o para Bhikkhu, lima kekauatan.
Apakah lima kekuatan itu?
Kekuatan keyakinan (Saddhābalaŋ), Kekuatan semangat (vīriyabalaŋ), Kekuatan penyadaran (satibalaŋ), Kekuatan samādhi/konsentrasi (samādhibalaŋ), Kekuatan Kebijaksanaan (paññābalaŋ).
sesungguhnya seperti JMB-8, juga merupakan latihan batin yaitu :
a) Annasamana cetasika 13 ( 13 cetasika umum ) :
1. Ekaggata = konsentrasi terhadap satu objek, merupakan faktor batin yg mengkonsentrasikan batin terhadap satu objek. Faktor batin ini membuat kokoh batin di dlm mengalami objek.
b) Pakinnaka cetasika 6 : enam cetasika yg muncul di sebagian besar citta
2. Viriya = semangat (daya tahan batin/endurance), faktor batin yg membangkitkan semangat dan memiliki cirri khas mendukung, mengukuhkan, mempertahankan faktor-faktor batin. Di dalam kitab komentar, yaitu Atthasalini, viriya seyogyannya dipandang sebagai akar dari semua pencapaian.
c. Sobhanasadharana cetasika 19 : Jenis faktor batin indah yg terdapat di semua
jenis kusala citta, terdiri dari :
3. Saddha = faktor batin keyakinan berdasarkan pengetahuan
4. Sati = perhatian terhadap objek sesuai kondisi yg sesungguhnya
5. Pannindriya cetasika = faktor batin bijaksana di dlm memandang hakekat sesungguhnya segala sesuatu.
Jadi sesungguhnya saat melatih saddha, sebenarnya saat bersamaan dia melatih sati. Juga melatih ekaggata/konsentrasi
Memang dimungkinkan utk agak lemah di Viriya mengingat viriya hanyalah Pakinnaka cetasika yg tidak selalu muncul
Dan juga mungkin jika tidak dilakukan dengan panna
Namun tentunya akan sangat powerful sekali jika bisa dilakukan sekaligus karena saat itu, sesungguhnya batin dalam kondisi yg sobhana
Sangat mirip dengan kondisi yg muncul jika kita bisa menjalankan keseluruhan JMB-8 yaitu batin yg sobhana
senang bisa diskusi dgn om
metta