Memang tidak bisa dimengerti oleh semua makhluk. Sama seperti Buddha Dharma tidak bisa dipahami oleh semua makhluk juga, apalagi yang karma buruknya tebal, misal yang paling ekstrim: gila.
Tapi semua makhluk memiliki potensi untuk memahami hal tersebut apabila mereka mau belajar dan berusaha, sama seperti ketika seseorang belajar dan berusaha scera bertahap untuk mencapai Nirvana, memahami makna dalam Mahayana juga seperti itu, apabila mau belajar dan mau memahami, dilatih juga dengan meditasi vipasyana, maka seseorang juga akan sendirinya mengerti apa yang dimaksud dalam Sutra Mahayana.
Kelahiran sebagai manusia ini, adalah salah satu keberuntungan yang memiliki potensi untuk memahami makna tersubtil dalam Buddha Dharma sekalipun.
Demikian juga, hanya makhluk tertentu yang memahami Nirvana 100%, yaitu makhluk yang telah mencapai pencapaian Arhat, tapi kita2 ini ya belum paham.
Jadi belajar Buddha Dhamma ala Mahayana, ujung2nya pasti tidak mengerti apa yang mau dicapai,
Buddha Dharma gak pake ala-alaan, Buddha Dharma adalah Buddha Dharma. Memangnya anda sudah paham apa itu Nibbana 100%? Kalau belum paham, ternyata anda juga tidak mengerti apa yang mau dicapai.
Terima kasih kejujurannya Bro Chingik.
Sebagai umat Buddhis, seseorang tentunya berusaha menjawab dengan jujur. Untuk apa boong?...wkwkwkwkk...
The Siddha Wanderer