Versi asli dalam koleksi Mahayana Tiongkok :
3. 佛說父母恩難報經 Fo Shuo Fu Mu En Nan Bao Jing
No.0684, kategori: Kumpulan Sutra.
Penerjemah: AnShiKao, masa dinasti Han
Sutra Hyang Buddha Mewejangkan Sulitnya Membalas Jasa Orang Tua
(佛說父母恩難報經 Fo Shuo Fu Mu En Nan Bao Jing)
Penerjemah sanskerta ke bahasa Tiongkok : Master Tripitaka AnShigao , Masa Dinasti Han Timur.
Demikianlah yang aku dengar.
Pada suatu ketika, Hyang Bhagava berdiam di Kota Sravasti, Hutan Jeta, Taman Anathapindika.
Pada saat itu, Hyang Bhagava berkata kepada para bhiksu, “Orang tua dari anak memiliki jasa yang besar. Mereka menyusui, merawat dan mendidik anak setiap saat hingga tumbuh besar. Sedangkan bila seorang anak memikul ayahnya dipundak kiri dan memikul ibunya dipundak kanan selama ribuan tahun, walau orang tua nya membuang kotoran di atas pundaknya, sang anak tetap tidak merasa marah. Meskipun [sang anak telah berbuat demikian], jasa baik orang tua tetap tidak cukup terbalaskan." Seorang anak sepatutnya mengajarkan praktik cinta kasih kepada orang tua, bila orang tua tidak memiliki keyakinan pada ajaran [dharma], hendaknya mengajarkannya hingga memiliki keyakinan pada ajaran [dharma], agar mereka memperoleh kedamaian [nibbana]. Bila mereka tidak memiliki sila, hendaknya mengajarkan praktik sila, agar memperoleh kedamaian [nibbana]. Bila mereka tidak pernah mendengar [dharma], hendaknya mengusahakan mereka mendengarkan [dharma], agar memperoleh kedamaian [nibbana]. Bila mereka memiliki watak serakah, hendaknya mengajarkan praktik dana, hingga mereka dapat berdana dengan sukacita, agar memperoleh kedamaian. Hendaknya mengajarkan mereka agar dapat memiliki keyakinan bahwa Tathagata telah mencapai Pencerahan sempurna, Sang Sugata, Yang telah sempurna tindak tanduknya, Pengenal segenap alam, Yang tiada bandingannya, Guru para dewa dan manusia, Yang tercerahkan, Yang maha mulia. Agar mereka memperoleh kedamaian. Hendaknya mengajarkan mereka memiliki keyakinan pada sangha suci. Dharma memiliki makna yang dalam dan halus, dengan mempraktikkannya maka pada kehidupan sekarang akan memperoleh buahnya, yang mana para bijak memahami dan menembus makna tentang praktik ini. Demikianlah Sangha suci dari Sang Tathagata yang mana tindak tanduk mereka telah suci, batin mereka lurus, hidup dalam keharmonisan, mereka telah berhasil dalam dharma, berhasil dalam sila, berhasil dalam samadhi, berhasil dalam prajna, berhasil dalam pembebasan, berhasil dalam pengetahuan pembebasan, berhasil dalam kebijaksanaan, demikianlah mereka disebut Sangha suci, yang terdiri atas 4 pasang makhluk 8 jenis makhluk ariya dalam Sangha suci Sang Tathagata yang maha mulia. Dengan memberi hormat pada perkumpulan demikian merupakan ladang kebajikan yang tiada bandingannya di dunia ini.
Ada dua jenis anak dalam diri seorang bhiksu, yakni anak kandung dan anak adopsi, demikianlah ada dua jenis anak dalam diri para bhiksu. Oleh karena itu, oh para bhiksu, hendaknya belajar seperti anak kandung dan anak adopsi yang dapat mengeluarkan cita rasa dharma dari mulut mereka. Demikianlah oh para bhiksu hendaknya belajar seperti itu.
Setelah para bhiksu mendengarkan wejangan Hyang Buddha, mereka merasa bergembira dan mempraktikkannya.