//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Teman", tlg di jawab ya pertanyaan berikut sesuai pandangan agama buddha..Thanks  (Read 74580 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline anask8388

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 1
  • Reputasi: 0
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Jika seseorang telah melakukan perbuatan yang melanggar sila /  tidak baik, misalnya berzina dengan pelacur.
Apakah orang tersebut masih punya kesempatan untuk mengubah / memperbaikinya ? Bagaimana caranya ?


Di tunggu ya jawabannya. Thanks


Offline hemayanti

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.477
  • Reputasi: 186
  • Gender: Female
  • Appamadena Sampadetha
Jika seseorang telah melakukan perbuatan yang melanggar sila /  tidak baik, misalnya berzina dengan pelacur.
Apakah orang tersebut masih punya kesempatan untuk mengubah / memperbaikinya ? Bagaimana caranya ?


Di tunggu ya jawabannya. Thanks
kalau mengubah apa yang sudah terjadi / sudah dilakukan jelas g bisa. yang bisa diubah adalah yang belum terjadi.
caranya : selanjutnya jangan dilakukan lagi perbuatan yang dianggap melanggar itu.
"Sekarang, para bhikkhu, Aku mengatakan ini sebagai nasihat terakhir-Ku: kehancuran adalah sifat dari segala sesuatu yang terbentuk. Oleh karena itu, berjuanglah dengan penuh kesadaran."

Offline sanjiva

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.091
  • Reputasi: 101
  • Gender: Male
Main dengan pelacur belum tentu berzina, musti dilihat dulu faktornya apakah terpenuhi.  ::)


Pasti statement di atas jadi kontroversi lagi nih  :whistle:
«   Ignorance is bliss, but the truth will set you free   »

Offline hemayanti

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.477
  • Reputasi: 186
  • Gender: Female
  • Appamadena Sampadetha
hahaha...
iya memang belum tentu.
kasi referensi dong om. /:)
"Sekarang, para bhikkhu, Aku mengatakan ini sebagai nasihat terakhir-Ku: kehancuran adalah sifat dari segala sesuatu yang terbentuk. Oleh karena itu, berjuanglah dengan penuh kesadaran."

Offline sanjiva

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.091
  • Reputasi: 101
  • Gender: Male
hahaha...
iya memang belum tentu.
kasi referensi dong om. /:)
Referensi apa, referensi pelacurnya?   :o

Maaf saya tidak punya :hammer: :P
«   Ignorance is bliss, but the truth will set you free   »

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Jika seseorang telah melakukan perbuatan yang melanggar sila /  tidak baik, misalnya berzina dengan pelacur.
Apakah orang tersebut masih punya kesempatan untuk mengubah / memperbaikinya ? Bagaimana caranya ?


Di tunggu ya jawabannya. Thanks


saya mencoba menjawab di bagian solusi yaitu bagaimana cara memperbaikinya..
IMHO, karma buruk yang telah diperbuat pasti akan berbuah (vipaka) tergantung kapan matangnya.. bisa di kehidupan sekarang / kehidupan mendatang.
Namun yang perlu diperhatikan bukanlah menyesali perbuatan yang telah dilakukan.. Misal jika sudah sadar akan perbuatan karma buruk tersebut, hendaklah meninggalkan perbuatan tersebut dan memperbanyak melakukan perbuatan baik / kebajikan.

Ibarat karma buruk itu dianggap segenggam garam, maka dituangkan ke dalam air segelas maka akan terasa asin. Dan bagaimana agar air ini tidak menjadi asin, ya kita harus menambah volume air nya, misal dijadikan seember atau 1 bak mandi, maka segenggam garam jadi menjadi tidak signifikan dan air nya tidak lagi asin.

Apakah segenggam garam tersebut hilang ? tidak. garam tersebut masih ada, namun tidak signifikan karena tertutupi banyak air.
Jadi perbanyaklah kebajikan seperti air sehingga membuat garam (baca: karma buruk) menjadi kurang signifikan
Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline khiong

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 478
  • Reputasi: 29
  • Semoga semua mahluk berbahagia
ikut tanya ya..berhubungan sex dengan pelacur apa termasuk berzina..??

Offline juanpedro

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 949
  • Reputasi: 48
  • Gender: Male
ikut tanya ya..berhubungan sex dengan pelacur apa termasuk berzina..??
intermezzo

Offline sanjiva

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.091
  • Reputasi: 101
  • Gender: Male
hahaha...
iya memang belum tentu.
kasi referensi dong om. /:)
Nih referensinya, click spoilernya kamu   ;)
http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,22659.msg403813.html#msg403813
«   Ignorance is bliss, but the truth will set you free   »

Offline hemayanti

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.477
  • Reputasi: 186
  • Gender: Female
  • Appamadena Sampadetha
"Sekarang, para bhikkhu, Aku mengatakan ini sebagai nasihat terakhir-Ku: kehancuran adalah sifat dari segala sesuatu yang terbentuk. Oleh karena itu, berjuanglah dengan penuh kesadaran."

Offline sanjiva

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.091
  • Reputasi: 101
  • Gender: Male
«   Ignorance is bliss, but the truth will set you free   »

Offline hemayanti

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.477
  • Reputasi: 186
  • Gender: Female
  • Appamadena Sampadetha
"Sekarang, para bhikkhu, Aku mengatakan ini sebagai nasihat terakhir-Ku: kehancuran adalah sifat dari segala sesuatu yang terbentuk. Oleh karena itu, berjuanglah dengan penuh kesadaran."

Offline khiong

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 478
  • Reputasi: 29
  • Semoga semua mahluk berbahagia

Offline khiong

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 478
  • Reputasi: 29
  • Semoga semua mahluk berbahagia

Offline juanpedro

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 949
  • Reputasi: 48
  • Gender: Male

Offline hemayanti

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.477
  • Reputasi: 186
  • Gender: Female
  • Appamadena Sampadetha
_/\_..bertekat... _/\_
bertekad apa om?
bertekad akan melanggar sila ke 3?
"Sekarang, para bhikkhu, Aku mengatakan ini sebagai nasihat terakhir-Ku: kehancuran adalah sifat dari segala sesuatu yang terbentuk. Oleh karena itu, berjuanglah dengan penuh kesadaran."

Offline Rico Tsiau

  • Kebetulan terjoin ke DC
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.976
  • Reputasi: 117
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
bertekad apa om?
bertekad akan melanggar sila ke 3?

semua loe panggil om  ::)

Offline juanpedro

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 949
  • Reputasi: 48
  • Gender: Male
semua loe panggil om  ::)
setuju... sekali-kali panggil Aa knapa? :whistle:

Offline hemayanti

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.477
  • Reputasi: 186
  • Gender: Female
  • Appamadena Sampadetha
semua loe panggil om  ::)
oh, jangan salah [-X , saya kan masih abg.
baiklah kalo begitu mulai saat ini khusus om rico akan saya panggil kakek, kakek rico. :jempol:

setuju... sekali-kali panggil Aa knapa? :whistle:
oooo tida bisa  [-X

:backtotopic:
"Sekarang, para bhikkhu, Aku mengatakan ini sebagai nasihat terakhir-Ku: kehancuran adalah sifat dari segala sesuatu yang terbentuk. Oleh karena itu, berjuanglah dengan penuh kesadaran."

Offline senbudha

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 209
  • Reputasi: 2
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Segala sesuatu yang menyebabkan penderitaan pada makhluk hidup dan memperkuat akar moha loba dosa sebaiknya dihindari. Menjalankan sila sebenarnya untuk menjaga diri sendiri dan makhluk lain juga untuk mencabut akar moha loba dosa. Mari kita perdalam tentang sex. Bagiku pribadi,bermain pelacur atau gigolo itu sama dengan membeli "daging kulit hidup" dan memakannya dengan lahap dengan 6 indra. Apakah menyebabkan penderitaan pada makhluk hidup? Terlepas dari penjelasan sutta,mari lihat lebih dalam. Walau pun anda mendapatkan "daging gratis"alias suka sama suka tanpa ikatan menikah,maka untuk mengujinya apakah melanggar sila atau tidak. Umumkan saja pada khalayak ramai,bila tidak ada satu pun orang pun yang "mencela",tidak satu pun teman, saudaramu,orang tuamu dan saudara teman ornag tua pelacur yang tersakiti secara batin dan fisik,maka tidak ada yang kamu sakiti.Tapi apakah benar? Bila anda dan pelacurnya sama sekali tidak punya orang tua dan saudara lagi,anda bermain dengan  pelacur tanpa ikatan,dan pelacur itu bebas bermain dengan siapa pun karena butuh makan,maka tanyakan pada diri sendiri,adakah yang tersakiti secara batin dan fisik? Kalau pelacur itu hanya bermain denganmu seorang,apakah anda mau nikahi dia? Yang pasti anda dan pelacur itu sakit pikiran kotor dan bisa saja anda dan pelacur itu menyebarkan "dana" penyakit kelamin kemana-mana,artinya anda bisa melanggar semua sila.Maka kalau direnungkan dengan baik dari segala aspek adalah tidak mungkin tidak melanggar sila.

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Segala sesuatu yang menyebabkan penderitaan pada makhluk hidup dan memperkuat akar moha loba dosa sebaiknya dihindari. Menjalankan sila sebenarnya untuk menjaga diri sendiri dan makhluk lain juga untuk mencabut akar moha loba dosa. Mari kita perdalam tentang sex. Bagiku pribadi,bermain pelacur atau gigolo itu sama dengan membeli "daging kulit hidup" dan memakannya dengan lahap dengan 6 indra. Apakah menyebabkan penderitaan pada makhluk hidup? Terlepas dari penjelasan sutta,mari lihat lebih dalam. Walau pun anda mendapatkan "daging gratis"alias suka sama suka tanpa ikatan menikah,maka untuk mengujinya apakah melanggar sila atau tidak. Umumkan saja pada khalayak ramai,bila tidak ada satu pun orang pun yang "mencela",tidak satu pun teman, saudaramu,orang tuamu dan saudara teman ornag tua pelacur yang tersakiti secara batin dan fisik,maka tidak ada yang kamu sakiti.Tapi apakah benar? Bila anda dan pelacurnya sama sekali tidak punya orang tua dan saudara lagi,anda bermain dengan  pelacur tanpa ikatan,dan pelacur itu bebas bermain dengan siapa pun karena butuh makan,maka tanyakan pada diri sendiri,adakah yang tersakiti secara batin dan fisik? Kalau pelacur itu hanya bermain denganmu seorang,apakah anda mau nikahi dia? Yang pasti anda dan pelacur itu sakit pikiran kotor dan bisa saja anda dan pelacur itu menyebarkan "dana" penyakit kelamin kemana-mana,artinya anda bisa melanggar semua sila.Maka kalau direnungkan dengan baik dari segala aspek adalah tidak mungkin tidak melanggar sila.

Maaf Bung, berdiskusi di sini kita tidak bisa "terlepas dari penjelasan sutta", sebaliknya kita harus selalu merujuk pada sutta, karena ini adalah forum Buddhis dan sutta adalah catatan ajaran Sang Buddha. tapi jika anda ingin mewartakan ajaran anda, dirikanlah agama "senbuddha" tapi sepertinya salah tempat jika dilakukan di sini.

Offline khiong

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 478
  • Reputasi: 29
  • Semoga semua mahluk berbahagia
bertekad apa om?
bertekad akan melanggar sila ke 3?
  :'( :'(..bukan tujuanku untuk hidup menderita.. ;D ^:)^

Offline will_i_am

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.163
  • Reputasi: 155
  • Gender: Male
Yang pasti anda dan pelacur itu sakit pikiran kotor dan bisa saja anda dan pelacur itu menyebarkan "dana" penyakit kelamin kemana-mana,artinya anda bisa melanggar semua sila.Maka kalau direnungkan dengan baik dari segala aspek adalah tidak mungkin tidak melanggar sila.
perbuatan buruk belum tentu melanggar sila
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

Offline senbudha

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 209
  • Reputasi: 2
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Sori bung,emangnya kamu ini siapa memintaku mendirikan ajaran baru? Ini forum Buddhist,memangnya milik kamu seorang? Kamu boleh tidak setuju dengan pendapatku dan saya pun boleh tidak setuju dengan pendapatmu. Kalau kamu umumkan bahwa forum ini milikmu sendiri,maka saya tidak akan masuk lagi. Saya punya pemikiranku sendiri,lalu urusannya denganmu? kalau tidak setuju,katakan mana yang salah.Apakah semuanya harus persis tepat dengan kata-kata dalam suttamu? Pada wil,,, Tunjukkan padaku perbuatan buruk apa yang tidak melanggar sila?

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Sori bung,emangnya kamu ini siapa memintaku mendirikan ajaran baru? Ini forum Buddhist,memangnya milik kamu seorang? Kamu boleh tidak setuju dengan pendapatku dan saya pun boleh tidak setuju dengan pendapatmu. Kalau kamu umumkan bahwa forum ini milikmu sendiri,maka saya tidak akan masuk lagi. Saya punya pemikiranku sendiri,lalu urusannya denganmu? kalau tidak setuju,katakan mana yang salah.Apakah semuanya harus persis tepat dengan kata-kata dalam suttamu? Pada wil,,, Tunjukkan padaku perbuatan buruk apa yang tidak melanggar sila?

mantap, saya tidak tertarik utk mengakui bahwa forum ini mililk saya hanya agar anda tidak masuk lagi. karena saya cukup menikmati keberadaan anda di sini. tapi di sini kami sudah terbiasa berdiskusi dengan rujukan sutta2 yg kami yakini sebagai ajaran Sang Buddha, anda mungkin bukan seorang buddhis atau seorang yg "mengaku2" buddhis yg sedang melakukan gerakan tertentu. tapi saya merasa perlu untuk membantah gerakan yg sedang anda lakukan agar tidak menyesatkan para pembaca forum ini. tentu saja anda boleh saja memiliki pemikiran anda sendiri, tapi jika pemikiran anda itu berpotensi menyesatkan maka saya merasa berkewajiban untuk menguji pemikiran itu. salah satu alat utk menguji adalah ajaran Sang Buddha spt yg tertuang dalam sutta2.

Offline senbudha

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 209
  • Reputasi: 2
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Baiklah kalau begitu. Dalam sutta dikatakan asal tidak dimasukkan ke dalam kelamin,mulut dan anus maka tidak melanggar sila. Sekarang,kalau dua orang saling berciuman saja dalam keadaan telanjang,meraba-raba saja,apakah melanggar sila? Dua orang telanjang,hanya mempertemukan kelamin dengan kelamin,tidak dimasukkan dalam kelamin,mulut,anus apakah melanggar sila? Kalau mereka tidak tahan lagi,memakai alat sex untuk bermain,apakah yang melanngar sila itu alatnya atau orang yang memegangnya? kalau itu semua tidak melanggar sila,maka UMUMKAN PADA PUBLIK Buddhist bahwa kalau pacaran atau selingkuh apapun,selama tidak dimasukkan,maka tidak melanggar sila,boleh dilakukan?????????

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
koq dari sila jadi skenario bokep?
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Baiklah kalau begitu. Dalam sutta dikatakan asal tidak dimasukkan ke dalam kelamin,mulut dan anus maka tidak melanggar sila. Sekarang,kalau dua orang saling berciuman saja dalam keadaan telanjang,meraba-raba saja,apakah melanggar sila? Dua orang telanjang,hanya mempertemukan kelamin dengan kelamin,tidak dimasukkan dalam kelamin,mulut,anus apakah melanggar sila? Kalau mereka tidak tahan lagi,memakai alat sex untuk bermain,apakah yang melanngar sila itu alatnya atau orang yang memegangnya? kalau itu semua tidak melanggar sila,maka UMUMKAN PADA PUBLIK Buddhist bahwa kalau pacaran atau selingkuh apapun,selama tidak dimasukkan,maka tidak melanggar sila,boleh dilakukan?????????

kami di sini sudah cukup puas dengan pandangan kami jika terbukti sesuai dengan sutta, kami tidak tertarik utk membuat pengumuman, kenapa harus ada pengumuman kepada publik? kami tidak tertarik utk melakukan praktik2 seks seperti yg anda sebutkan di atas yg mungkin saja muncul dari kebiasaan anda. tapi kami memahami bahwa sila saja memang tidak cukup dalam menjalani kehidupan spiritual buddhism. dan selain sila sebagai pedoman utama, Sang Buddha juga memberikan nasihat2 lain yg seharusnya dipraktikkan dalam kehidupan sehari2 demi tercapainya kehidupan yg lebih baik dan lebih berbahagia di sini dan saat ini. saya tidak akan berusaha memperhalus adegan di atas spt yg anda lakukan, saya berani mengatakan bahwa bahkan jika "masuk" pun masih belum tentu melanggar sila.

sedikit saya kutipkan dari MN MN 41: Sāleyyaka Sutta

8. “Dan bagaimanakah, para perumah-tangga, tiga jenis perilaku jasmani yang tidak baik, perilaku yang tidak sesuai dengan Dhamma? Di sini seseorang membunuh makhluk-makhluk hidup; ia adalah pembunuh, bertangan darah, terbiasa memukul dan bertindak dengan kekerasan, tanpa belas kasihan pada makhluk-makhluk hidup. Ia mengambil apa yang tidak diberikan; ia mengambil harta dan kekayaan orang lain di desa atau hutan dengan cara mencuri. Ia melakukan hubungan seksual yang salah; ia melakukan hubungan seksual dengan perempuan-perempuan yang dilindungi oleh ibu, ayah, ibu dan ayah, saudara laki-laki, saudara perempuan, atau sanak saudara mereka, yang memiliki suami, yang dilindungi oleh hukum, dan bahkan dengan mereka yang sudah bertunangan. Ini adalah tiga jenis perilaku jasmani yang tidak baik, perilaku yang tidak sesuai dengan Dhamma.


anda bisa melihat sendiri bagaimana kriteria pelanggaran sila-3 itu, dan itu adalah pelanggaran spt yg diajarkan oleh Sang Buddha, bukan menurut pemikiran anda

Offline senbudha

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 209
  • Reputasi: 2
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Pertanyaannya adalah,itu hubungan seksual artinya harus terjadi hubungan seks. Sekarang,kalau dua orang sedang pacaran yang telah disetujui oleh orang tua kedua belah pihak dan saudaranya atau walinya,lalu mereka melakukan seks seperti yang kukatakan di atas tanpa dimasukin,apakah boleh?Apakah tidak melanggar sila? baca pernyataan saya dengan teliti dan cermat,dimana kesesatan saya? Saya mengatakan,bagaimana pun  alasannya seseorang bermain dengan pelacur,itu tidak baik dan melanggar sila. Kalau anda mengatakan tidak,maka katakan sekarang. Tidak perlu pengumumanlah,semua orang disini bisa membaca dengan jelas.

Offline senbudha

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 209
  • Reputasi: 2
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Baca baik-baik bung tulisan saya,jangan ngantuk. Dimana saya mengajarkan praktek seks menyimpang? Dari awal saya sudah mengatakan bahwa itu melanggar sila. Jadi dimana letak Kesesatan saya? Tunjukkan!

Offline senbudha

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 209
  • Reputasi: 2
  • Semoga semua mahluk berbahagia
AT William,maaf,, Tolong tunjukkan perbuatan buruk yang tidak melanggar sila, supaya saya dan umat buddhist pada umumnya tidak merasa was-was melakukan perbuatan buruk itu. Terima Kasih sebelumnya.

Offline andry

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.117
  • Reputasi: 128
Samma Vayama

Offline will_i_am

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.163
  • Reputasi: 155
  • Gender: Male
AT William,maaf,, Tolong tunjukkan perbuatan buruk yang tidak melanggar sila, supaya saya dan umat buddhist pada umumnya tidak merasa was-was melakukan perbuatan buruk itu. Terima Kasih sebelumnya.
judi
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

Offline senbudha

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 209
  • Reputasi: 2
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Penjelasannya? Jadi mungkin saya bisa umumkan pada rekan-rekan buddhist yang tidak ada di forum ini agar bisa menekuni perbuatan ini.

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Penjelasannya? Jadi mungkin saya bisa umumkan pada rekan-rekan buddhist yang tidak ada di forum ini agar bisa menekuni perbuatan ini.
mungkin bro senbuddha bisa lebih dewasa dalam berdiskusi.. sehingga jika ada beda pendapat tidak balik menyerang dengan cara menyindir..
lebih baik membuktikan mengapa bro tidak setuju berjudi tidak melanggar sila..


lalu apakah berjudi melanggar sila ?
berjudi memang tidak melanggar sila :
1. apakah berjudi = membunuh ? tidak
2. apakah berjudi = mencuri ? tidak
3. apakah berjudi = free sex? tidak
4. apakah berjudi = berbohong ? tidak
5. apakah berjudi = minum miras ? tidak

ya jelas tidak melanggar sila, lalu apakah boleh dilakukan ? sekarang pertanyaannya di balik,
- apakah bro melakukan sesuatu perbuatan itu hanya didasarkan dilarang / tidak dilarang dalam sila ?
- apakah bro tidak bisa berpikir sendiri bahwa ada perbuatan yang baik dan ada yang perbuatan yang buruk ?
contohnya : sifat pelit iri hati, dengkian, marah tidak melanggar sila, namun juga merupakan perbuatan buruk karena tidak menjaga pikiran dengan baik.. jadi perlukah dikatakan untuk menekuni perbuatan itu ? apakah kita sebagai manusia tidak bisa berpikir bahwa pelit, iri hati, dll itu buruk buat diri sendiri ? haruskah semua diatur dalam sila ?

Dan sebagai umat Buddha juga, hendaknya tidak hanya berpatokan pada sila, tetapi juga 4 Kebenaran Mulia, JMB8


Masih banyak contoh lagi :
- membuang sampah sembarangan ..
- berfoya-foya
- malas bekerja / malas mengerjakan pr misalnya..


Perbuatan2 di atas sama sekali tidak melanggar sila, namun merupakan perbuatan buruk yang hendaknya dihindari..


« Last Edit: 24 July 2012, 06:57:19 PM by Forte »
Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline senbudha

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 209
  • Reputasi: 2
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Bagus,,,bagus,,,,1. Berjudi tidak membunuh? Pernah tahu judi yakuza yang bisa menghilangkan nyawa seseorang di tempat,rumah tangga hancur dengan bunuh diri? 2.Berjudi tidak mencuri? hebat,,,hebat,,,pernah melihat orang berjudi yang mencuri kartu lawannya? mencuri uang untuk berjudi dll. 3.Berjudi tidak free sex? Pernah melihat judi dengan taruhan wanita atau pria gigolo untuk free sex? 4.Berjudi tidak berbohong? kalau tidak berbohong,bagaimana bisa dapat uang pinjaman kalau sudah kalah? 5.Berjudi tidak miras? bagaimana kalau judinya dengan minum miras terbanyak? Bung forte,pembahasanmu jauh dari logika. Mengenai yang anda katakan,pernahkah kamu komentari rekan-rekanmu yang terkadang mengeluarkan statement yang menghina dan meremehkan seseorang? Maksudmu dimana letak ketidakdewasaanku? sebelum anda mengadili saya,baca tulisan saya baik-baik.Pertanyaan saya. Apakah pernyataanmu tentang judi tidak melanggar sila sudah kamu pikirkan matang-matang?

Offline senbudha

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 209
  • Reputasi: 2
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Membuang sampah sembarangan? Bagaimana dengan sampah Nuklir? bagaimana dengan sampah kimia? sampah limbah industri yang dibuang ke sungai yang mematikan makhluk di dalamnya? Ingat,banyak yang membuang sampah itu dengan sembarangan. Berfoya-foya? bagaimana kalau berfoya-foya dengan minum miras,shabu,estasi atau berfoya-foya dengan bermain wanita? malas kerja dan malas kerja pr? bagaimana kalau malas kerja dan tidak dapat uang,sehingga minta melulu,akhirnya jadi beramtem,bisa juga jadi membunuh karena malas kerja karena ingin uang terus. Malas kerjakan pr? bagaimana kalau pr dari agen intelijen? kalau tidak dikerjakan dengan baik,anda akan terbunuh oleh musuhmu dan mungkin juga anda yang membunuh untuk menghindar dari tanggungjawab? Selanjutnya,saya malas menjawab lagi,kalau ada pertanyaan penting baru kujawab,Selebihnya,banyaklah merenungkan lebih dalam.Maaf,tidak bermaksud melebihimu.

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Bagus,,,bagus,,,,1. Berjudi tidak membunuh? Pernah tahu judi yakuza yang bisa menghilangkan nyawa seseorang di tempat,rumah tangga hancur dengan bunuh diri? 2.Berjudi tidak mencuri? hebat,,,hebat,,,pernah melihat orang berjudi yang mencuri kartu lawannya? mencuri uang untuk berjudi dll. 3.Berjudi tidak free sex? Pernah melihat judi dengan taruhan wanita atau pria gigolo untuk free sex? 4.Berjudi tidak berbohong? kalau tidak berbohong,bagaimana bisa dapat uang pinjaman kalau sudah kalah? 5.Berjudi tidak miras? bagaimana kalau judinya dengan minum miras terbanyak? Bung forte,pembahasanmu jauh dari logika. Mengenai yang anda katakan,pernahkah kamu komentari rekan-rekanmu yang terkadang mengeluarkan statement yang menghina dan meremehkan seseorang? Maksudmu dimana letak ketidakdewasaanku? sebelum anda mengadili saya,baca tulisan saya baik-baik.Pertanyaan saya. Apakah pernyataanmu tentang judi tidak melanggar sila sudah kamu pikirkan matang-matang?

kalau begitu berdana juga melanggar sila, pernah tau orang berdana nyawa makhluk lain utk dipersembahkan kepada junjungannya? berdana dengan mengambil uang dari dompet orang lain. menipu orang lain untuk memperoleh uang agar bisa berdana. menjual diri utk digauli agar memperoleh uang agar dapat berdana. berdana yg dilakukan sambil mabuk2an di diskotek. kesimpulan: berdana melanggar sila.

ayo mungkin ada yg bisa menambahkan tentang meditasi melanggar sila.

Offline senbudha

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 209
  • Reputasi: 2
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Kepada siapa pun yang setuju kalau judi tidak melanggar sila,harap berpikir dalam-dalam lagi. Kepada para Bhante,pandita,upasaka upasika,rekan-rekan buddhist,atau siapa pun dia yang masih mengaku buddhist,ada perbuatan yang tidak melanggar sila yaitu JUDI. Pernyataan ini telah dikumandangkan oleh FORTE. Kepada mereka yang bukan buddhist,jujur saya minta maaf dari lubuk hatiku terdalam tapi sebenarnya judi adalah perbuatan yang bisa sekaligus melanggar 5 sila.

Offline senbudha

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 209
  • Reputasi: 2
  • Semoga semua mahluk berbahagia
hey bung,berpikirlah dengan bijak. itu pernyataanmu sendiri. Hanya orang yang diliputi kebodohan yang bisa setuju dengan pernyataan itu. kalau mencuri untuk berdana,itu pernyataanmu sendiri dan jadi milikmu.

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Kepada siapa pun yang setuju kalau judi tidak melanggar sila,harap berpikir dalam-dalam lagi. Kepada para Bhante,pandita,upasaka upasika,rekan-rekan buddhist,atau siapa pun dia yang masih mengaku buddhist,ada perbuatan yang tidak melanggar sila yaitu JUDI. Pernyataan ini telah dikumandangkan oleh FORTE. Kepada mereka yang bukan buddhist,jujur saya minta maaf dari lubuk hatiku terdalam tapi sebenarnya judi adalah perbuatan yang bisa sekaligus melanggar 5 sila.

yg anda harus lakukan adalah buktikan bahwa berjudi melanggar sila, yg anda sampaikan di atas telah saya ulangi dengan cara yg sama utk kasus berdana, yg hanya bisa anda bantah dengan gaya childish.

Offline senbudha

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 209
  • Reputasi: 2
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Sejak kapan anda belajar buddhism sampai punya pikiran yang aneh seperti itu? Mana jurus suttamu yang ampuh yang mengajarimu untuk berdana dengan cara seperti itu?

Offline senbudha

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 209
  • Reputasi: 2
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Childish??? he.he.. benarkah? Bung.orang-orang yang disini tidak semuanya bodoh,mereka bisa menilai mana yang anak kecil mana yang dewasa. Dan benar sekali,kalau saya layani kamu terus,maka saya jadi bodoh dan seperti anak kecil.

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Sejak kapan anda belajar buddhism sampai punya pikiran yang aneh seperti itu? Mana jurus suttamu yang ampuh yang mengajarimu untuk berdana dengan cara seperti itu?

sebenarnya itu bukan pemikiran saya, saya hanya menggunakan cara ekstrim untuk membuka mata anda yg tertutup lumpur. tapi biarlah hal itu tetap begitu (yaitu, pemikiran saya), tapi apakah jika ada dana spt yg saya jelaskan itu, apakah itu melanggar sila atau tidak?

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Childish??? he.he.. benarkah? Bung.orang-orang yang disini tidak semuanya bodoh,mereka bisa menilai mana yang anak kecil mana yang dewasa. Dan benar sekali,kalau saya layani kamu terus,maka saya jadi bodoh dan seperti anak kecil.

cara yg sangat tidak elegant utk melarikan diri

Offline anemosa

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 158
  • Reputasi: 4
  • Gender: Female
  • I'm happy! And will always be
jangan berantem ya temen2  _/\_ sabar, lagi puasa..

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
jangan berantem ya temen2  _/\_ sabar, lagi puasa..

sebenarnya "berantem" sudah merupakan kebudayaan di DC ini, sudah sangat lama forum ini sepi tanpa praktik budaya ini sampai akhirnya ada orang yg menjadi relawan masuk sini.

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Bagus,,,bagus,,,,1. Berjudi tidak membunuh? Pernah tahu judi yakuza yang bisa menghilangkan nyawa seseorang di tempat,rumah tangga hancur dengan bunuh diri? 2.Berjudi tidak mencuri? hebat,,,hebat,,,pernah melihat orang berjudi yang mencuri kartu lawannya? mencuri uang untuk berjudi dll. 3.Berjudi tidak free sex? Pernah melihat judi dengan taruhan wanita atau pria gigolo untuk free sex? 4.Berjudi tidak berbohong? kalau tidak berbohong,bagaimana bisa dapat uang pinjaman kalau sudah kalah? 5.Berjudi tidak miras? bagaimana kalau judinya dengan minum miras terbanyak?
Bro senbudha.. coba kita diskusi dengan kepala dingin.. gak perlu emosi dalam diskusi..

1. Saya coba jawab satu untuk mewakili semua yaitu sila 1, Jika yang anda maksud berjudi ala yakuza yang ada bunuh2an, ya jelas melanggar sila, namun yang menyebabkan pelanggaran sila bukanlah judinya akan tetapi membunuhnya.. Dan lebih tepat jika anda mengatakan berjudi dapat menyebabkan seseorang melakukan pelanggaran sila.. itu betul.
Jadi harap bedakan antara : berjudi merupakan pelanggaran sila dan berjudi yang menyebabkan pelanggaran sila.

Contoh case judi yang tidak melanggar sila : Judi taruhan bola antar teman2 sekantor demi tujuan having fun, dan gak pake bunuh2an..
judi ini sering terjadi dilandasi dengan iseng dan alasan agar seru dalam nonton bola..

Membuang sampah yang anda maksud dengan sampah nuklir memang menyebabkan pembunuhan, tapi sekali lagi yang anda bahas adalah sampah nuklir, bagaimana misal dengan orang jorok yang tinggal di rumah sendiri, lalu banyak sampah bertebaran.. tidak ada pelanggaran sila bukan ? Namun bisa menyebabkan pelanggaran sila, jika akibat sampah tersebut muncul belatung, lalat, nyamuk, lalu disemprot. maka terjadilah pelanggaran sila.


Quote from: senbudha
Bung forte,pembahasanmu jauh dari logika. Mengenai yang anda katakan,pernahkah kamu komentari rekan-rekanmu yang terkadang mengeluarkan statement yang menghina dan meremehkan seseorang? Maksudmu dimana letak ketidakdewasaanku? sebelum anda mengadili saya,baca tulisan saya baik-baik.Pertanyaan saya. Apakah pernyataanmu tentang judi tidak melanggar sila sudah kamu pikirkan matang-matang?
rekan2 saya ? rekan2 saya termasuk anda lho. anda saya komentari, yang lain juga pernah saya komentari.. silakan baca di thread saya sebelumnya ;D saya cukup lama berkomentar di sini..

mengenai judi tidak melanggar sila, sudah saya pikirkan matang2.. inti jawabannya adalah :
1. berjudi tidak melanggar sila
2. berjudi BISA MENYEBABKAN pelanggaran sila

semoga anda bisa memahami esensi tulisan saya.. dan mohon maaf, yang saya inginkan diskusi dengan kepala dingin ;D
gak masalah jika anda bisa melebihi saya.. silakan saja, merupakan hak anda untuk berkembang melebihi siapa pun.
akan tetapi jika anda tidak bisa memenuhi diskusi dengan kepala dingin dan masih tetap meledak2, saya mohon diri dengan damai ;D  daripada membuat anda semakin marah dalam berdiskusi..



« Last Edit: 24 July 2012, 08:21:45 PM by Forte »
Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
jangan berantem ya temen2  _/\_ sabar, lagi puasa..
mari mojok di thread shinichi kudo dengan apoptoxinnya :))
Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline will_i_am

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.163
  • Reputasi: 155
  • Gender: Male
yahh, udah disambung yang lain duluan... :|
sebenarnya jawaban sy hampir semuanya sama dengan jawaban om forte, so Thanks om forte... ;D


jangan berantem ya temen2  _/\_ sabar, lagi puasa..
ini thread khusus "dewasa", yang masih junior gak seharusnya masuk sini... ;D

hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

Offline juanpedro

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 949
  • Reputasi: 48
  • Gender: Male
yahh, udah disambung yang lain duluan... :|
sebenarnya jawaban sy hampir semuanya sama dengan jawaban om forte, so Thanks om forte... ;D

ini thread khusus "dewasa", yang masih junior gak seharusnya masuk sini... ;D
baru inget kalo kamu sudah 17+ ^-^

saya yang junior nguping saja dari belakang.  ^:)^

Offline will_i_am

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.163
  • Reputasi: 155
  • Gender: Male
baru inget kalo kamu sudah 17+ ^-^

saya yang junior nguping saja dari belakang.  ^:)^
"dewasa", bukan dewasa... ;D

BTW, kemana nih senbuddha...
tangan aye gatall
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

Offline anemosa

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 158
  • Reputasi: 4
  • Gender: Female
  • I'm happy! And will always be
sebenarnya "berantem" sudah merupakan kebudayaan di DC ini, sudah sangat lama forum ini sepi tanpa praktik budaya ini sampai akhirnya ada orang yg menjadi relawan masuk sini.
  _/\_

mari mojok di thread shinichi kudo dengan apoptoxinnya :))

X) mana?

yahh, udah disambung yang lain duluan... :|
sebenarnya jawaban sy hampir semuanya sama dengan jawaban om forte, so Thanks om forte... ;D

ini thread khusus "dewasa", yang masih junior gak seharusnya masuk sini... ;D


Iya dehh.. Tauuu... Yg udh "dewasa".  _/\_

Pokoknya jgn berantem X) lanjutkan pembahasannya..  _/\_

Offline sanjiva

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.091
  • Reputasi: 101
  • Gender: Male
Kepada siapa pun yang setuju kalau judi tidak melanggar sila,harap berpikir dalam-dalam lagi. Kepada para Bhante,pandita,upasaka upasika,rekan-rekan buddhist,atau siapa pun dia yang masih mengaku buddhist,ada perbuatan yang tidak melanggar sila yaitu JUDI. Pernyataan ini telah dikumandangkan oleh FORTE. Kepada mereka yang bukan buddhist,jujur saya minta maaf dari lubuk hatiku terdalam tapi sebenarnya judi adalah perbuatan yang bisa sekaligus melanggar 5 sila.

Judi itu haram, kata bang haji (Rhoma Irama)  :whistle:

Ada lagunya lagi  :hammer:
«   Ignorance is bliss, but the truth will set you free   »

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
kalau begitu berdana juga melanggar sila, pernah tau orang berdana nyawa makhluk lain utk dipersembahkan kepada junjungannya? berdana dengan mengambil uang dari dompet orang lain. menipu orang lain untuk memperoleh uang agar bisa berdana. menjual diri utk digauli agar memperoleh uang agar dapat berdana. berdana yg dilakukan sambil mabuk2an di diskotek. kesimpulan: berdana melanggar sila.

ayo mungkin ada yg bisa menambahkan tentang meditasi melanggar sila.
=)) meditasi seperti ini :
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline senbudha

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 209
  • Reputasi: 2
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Apa itu sila? Sila itu ada setelah hampir 20 tahun pengajaran sang Buddha. Mengapa? Karena mulai ada anggota sangha yang belum cerah dan mulai membuat perbuatan buruk dan pikiran buruk. Pelanggaran sila bisa dilakukan oleh ucapan,perbuatan dan pikiran yang dipicu 3 akar. Kalau anda mencoba memisahkan antara sila dan perbuatan buruk,maka singkat kata orang boleh saja berpikiran buruk tanpa melakukan perbuatan buruk??Disini anda melupakan "pikiran". Saya mengerti maksudmu,tapi saya mau berikan contoh. Pernah tahu pikiran yang mampu membunuh orang,memecahkan materi? Pernah dengar atau melihat dukun sesat yang menyengsarakan dan membunuh orang dengan pikiran buruk? Apakah sang dukun perlu bertindak secara jasmani dulu,verbal dulu baru ada hasil? Dalam dunia pengetahuan,telah ditampilkan orang-orang yang mampu mengerakkan benda dan memecahkannya,bagaimana kalau itu diarahkan pada jantung atau otak?Apakah ini perbuatan dulu atau pikiran dulu? ini yang dilatih para agen intelijen dunia. Sekarang,apakah melanggar sila,bila anda sedang membayangkan adengan hot dengan seorang wanita sampai mencapai puncak? Itu perbuatan buruk dulu atau pikiran dulu?

Offline senbudha

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 209
  • Reputasi: 2
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Tidak perlu lari darimu,tapi harus bijak melihat orang yang yang perlu dilayani dan tidak. Ada pertanyaan yang dijawab dengan pertanyaan. Ada pertanyaan yang dijawab langsung, Ada pertanyaan yang dijawab dengan detil. Ada juga pertanyaan yang tidak perlu dijawab. Dalam hal ini,saya tidak perlu layani kamu. Kepada rekan-rekan disini,saya masih percaya bahwa masih ada orang yang bisa menilai dengan dengan benar dan sesuai hati nurani,bukan karena berdasarkan teman,sudah kenal atau apapun.

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Apa itu sila? Sila itu ada setelah hampir 20 tahun pengajaran sang Buddha. Mengapa? Karena mulai ada anggota sangha yang belum cerah dan mulai membuat perbuatan buruk dan pikiran buruk. Pelanggaran sila bisa dilakukan oleh ucapan,perbuatan dan pikiran yang dipicu 3 akar. Kalau anda mencoba memisahkan antara sila dan perbuatan buruk,maka singkat kata orang boleh saja berpikiran buruk tanpa melakukan perbuatan buruk??Disini anda melupakan "pikiran". Saya mengerti maksudmu,tapi saya mau berikan contoh. Pernah tahu pikiran yang mampu membunuh orang,memecahkan materi? Pernah dengar atau melihat dukun sesat yang menyengsarakan dan membunuh orang dengan pikiran buruk? Apakah sang dukun perlu bertindak secara jasmani dulu,verbal dulu baru ada hasil? Dalam dunia pengetahuan,telah ditampilkan orang-orang yang mampu mengerakkan benda dan memecahkannya,bagaimana kalau itu diarahkan pada jantung atau otak?Apakah ini perbuatan dulu atau pikiran dulu? ini yang dilatih para agen intelijen dunia. Sekarang,apakah melanggar sila,bila anda sedang membayangkan adengan hot dengan seorang wanita sampai mencapai puncak? Itu perbuatan buruk dulu atau pikiran dulu?
kalau wanita beradegan hot, itu karena anda mengambil contohnya sesuai dengan keinginan anda biar pas "berhubungan dengan sila ke 3"

akan tetapi kalau kita kembali ke konteks  awal
- berfoya-foya (tanpa embel2 apa pun) apakah berfoya2 pasti digunakan untuk pelanggaran sila ? misal nyewa pelacur ? tidak
- berjudi (tanpa embel2 apa pun) apakah berjudi pasti diakhiri dengan bunuh2an ? tidak juga
- membuang sampah sembarangan (tanpa embel2 apa pun) ? apakah semua orang pasti membuang limbah nuklir dan menyebabkan pembunuhan ? tidak juga kan

maka pikiran yang terjadi :
- foya2 saja => muncul lobha, apakah lobha melanggar sila ? TIDAK, tapi apakah lobha bisa menyebabkan pelanggaran sila ? BISA
- judi saja => muncul lobha, dan sama seperti di atas logikanya, dan case anda judi membunuh tidak sesuai dengan topik ini karena tidak setiap perjudian pasti diakhiri dengan pembunuhan bukan.
- buang sampah saja => muncul kemalasan, dll. Dan akibat kemalasan bisa menyebabkan pelanggaran sila, misal karena jorok, keluar hewan2 seperti semut, lalu dibunuh, maka ini disebut pelanggaran sila.

Semoga anda makin bisa mengerti.
 
 
Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Apa itu sila? Sila itu ada setelah hampir 20 tahun pengajaran sang Buddha. Mengapa? Karena mulai ada anggota sangha yang belum cerah dan mulai membuat perbuatan buruk dan pikiran buruk.
Anda tampaknya kebingungan membedakan sila vs vinaya. yg anda maskudkan di atas itu adalah vinaya, sedangkan sila, bahkan jauh sebelum Pangeran Siddhattha lahir, masyarakat India sudah terbiasa menjalankan pancasila dan atthasila. dikisahkan bahwa Ratu Mahamaya juga sedang menjalankan atthasila ketika memperoleh mimpi yg mengawali kehamilannya.

Quote
Pelanggaran sila bisa dilakukan oleh ucapan,perbuatan dan pikiran yang dipicu 3 akar. Kalau anda mencoba memisahkan antara sila dan perbuatan buruk,maka singkat kata orang boleh saja berpikiran buruk tanpa melakukan perbuatan buruk??Disini anda melupakan "pikiran". Saya mengerti maksudmu,tapi saya mau berikan contoh. Pernah tahu pikiran yang mampu membunuh orang,memecahkan materi? Pernah dengar atau melihat dukun sesat yang menyengsarakan dan membunuh orang dengan pikiran buruk? Apakah sang dukun perlu bertindak secara jasmani dulu,verbal dulu baru ada hasil? Dalam dunia pengetahuan,telah ditampilkan orang-orang yang mampu mengerakkan benda dan memecahkannya,bagaimana kalau itu diarahkan pada jantung atau otak?Apakah ini perbuatan dulu atau pikiran dulu? ini yang dilatih para agen intelijen dunia.
sila mengatur perbuatan tapi dijelaskan juga bahwa perbuatan itu dilakukan melalui pikiran, ucapan, dan tindakan jasmani. sepertinya anda sekali lagi kebingungan membedakan antara pikiran kehendak dan tindakan pikiran.

Quote
Sekarang,apakah melanggar sila,bila anda sedang membayangkan adengan hot dengan seorang wanita sampai mencapai puncak? Itu perbuatan buruk dulu atau pikiran dulu?

perbuatan dulu atau pikiran dulu? ini spt pertanyaan, makan dulu atau mengunyah dulu? karena tindakan melalui pikiran itu juga adalah perbuatan. tapi dalam hal sila-3, membayangkan adegan hot dengan seorang wanita sampai mencapai puncak, secara ajaran Buddha hal ini tidak dikatakan sbg pelanggaran, karena kasus pelanggaran sila ke-3 sudah jelas diajarkan oleh Sang Buddha dalam banyak sutta yg salah satunya telah saya kutipkan di atas. walaupun mengeluarkan semen yg disengaja adalah pelanggaran vinaya yg cukup berat, namun tidak ada sila (pancasila) yg dilanggar.

Akan baik sekali jika kita mendiskusikan ajaran Sang Buddha, bukan ajaran Senbuddha. karena sptnya ajaran Senbuddha bertolak belakang dengan ajaran Sang Buddha.

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Tidak perlu lari darimu,tapi harus bijak melihat orang yang yang perlu dilayani dan tidak. Ada pertanyaan yang dijawab dengan pertanyaan. Ada pertanyaan yang dijawab langsung, Ada pertanyaan yang dijawab dengan detil. Ada juga pertanyaan yang tidak perlu dijawab. Dalam hal ini,saya tidak perlu layani kamu. Kepada rekan-rekan disini,saya masih percaya bahwa masih ada orang yang bisa menilai dengan dengan benar dan sesuai hati nurani,bukan karena berdasarkan teman,sudah kenal atau apapun.

sepertinya ramalan anda di bawah ini akan terjadi tidak lama lagi =))

Childish??? he.he.. benarkah? Bung.orang-orang yang disini tidak semuanya bodoh,mereka bisa menilai mana yang anak kecil mana yang dewasa. Dan benar sekali,kalau saya layani kamu terus,maka saya jadi bodoh dan seperti anak kecil.

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Anda tampaknya kebingungan membedakan sila vs vinaya. yg anda maskudkan di atas itu adalah vinaya, sedangkan sila, bahkan jauh sebelum Pangeran Siddhattha lahir, masyarakat India sudah terbiasa menjalankan pancasila dan atthasila. dikisahkan bahwa Ratu Mahamaya juga sedang menjalankan atthasila ketika memperoleh mimpi yg mengawali kehamilannya.
sila mengatur perbuatan tapi dijelaskan juga bahwa perbuatan itu dilakukan melalui pikiran, ucapan, dan tindakan jasmani. sepertinya anda sekali lagi kebingungan membedakan antara pikiran kehendak dan tindakan pikiran.

perbuatan dulu atau pikiran dulu? ini spt pertanyaan, makan dulu atau mengunyah dulu? karena tindakan melalui pikiran itu juga adalah perbuatan. tapi dalam hal sila-3, membayangkan adegan hot dengan seorang wanita sampai mencapai puncak, secara ajaran Buddha hal ini tidak dikatakan sbg pelanggaran, karena kasus pelanggaran sila ke-3 sudah jelas diajarkan oleh Sang Buddha dalam banyak sutta yg salah satunya telah saya kutipkan di atas. walaupun mengeluarkan semen yg disengaja adalah pelanggaran vinaya yg cukup berat, namun tidak ada sila (pancasila) yg dilanggar.

Akan baik sekali jika kita mendiskusikan ajaran Sang Buddha, bukan ajaran Senbuddha. karena sptnya ajaran Senbuddha bertolak belakang dengan ajaran Sang Buddha.
nyela dikit bro indra, statement bro Indra cukup menarik bagi saya..
berarti atthasila itu bukan berasal dari Buddhisme ? apakah Hinduism juga menjalankan atthasila.. dan sepengetahuan bro Indra, ajaran apa saja yang tercantum di dalamnya Pancasila dan Atthasila selain Buddhisme ?
Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline tuwino gunawan

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 272
  • Reputasi: 8
  • Gender: Male
ikutan nyimak...

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
nyela dikit bro indra, statement bro Indra cukup menarik bagi saya..
berarti atthasila itu bukan berasal dari Buddhisme ? apakah Hinduism juga menjalankan atthasila.. dan sepengetahuan bro Indra, ajaran apa saja yang tercantum di dalamnya Pancasila dan Atthasila selain Buddhisme ?

menjalankan sila adalah praktik religius yg sudah ada sejak jaman Pra-Buddhism, Sang Buddha mengadopsi praktik ini karena praktik ini memang baik utk dijalankan. apakah Hinduism juga menjalankan atthasila? jika yg dimaksudkan dengan Hinduism adalah kaum Brahmanis pada zaman Sang Buddha, maka jawabannya "ya". Dalam banyak sutta yg menceritakan tentang Cakkavati (Raja Universal), Sang Raja juga memiliki kebiasaan untuk mempraktikkan Atthasila pada hari Uposatha, walaupun tidak menerima ajaran ini dari Seorang Buddha.

Walaupun Ajaran lain juga menjalankan sila (pancasila atau atthasila), namun peraturan dalam sila tersebut tidak persis sama dengan versi Buddhism.
Dalam Hindu, baca misalnya http://www.hinduismtoday.com/modules/smartsection/item.php?itemid=4965
« Last Edit: 25 July 2012, 11:16:45 AM by Indra »

Offline senbudha

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 209
  • Reputasi: 2
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Luar biasa,sekian lama belajar Buddhism ternyata baru tahu hari ini bahwa Sila tidak sama dengan Vinaya. Entah siapa yang bingung sekarang? Lebih luar biasa lagi,katanya Sang Buddha mengadopsi sila dari kitab veda milik kaum brahmanism. Kalau begitu,mestinya perayaan pengorbanan hewan harus dilakukan juga oleh orang buddhism. Sang Buddha yang sempurna harus mengadopsi sila dari pihak lain? Sekian lama saya membaca sutta,sutra,kitab tantra,saya belum menemukan bahwa Sang Buddha mengatakan DIA mengadopsi aturan sila dari pihak lain.

Offline senbudha

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 209
  • Reputasi: 2
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Mulai sekarang,mungkin umat Buddha kalau menonton film porno,tarian telanjang,ngintip orang mandi,dll,maka tidak ada sila yang dilanggar.Kalau begitu ceritanya,hebat sekali ajaran Hasrat Indrawi. saya pikir banyak kitab komentar dan terutama para sarjana buddhist,para geshe harus membaca dan belajar lebih dalam komentar dari ajaran hasrat indrawi.

Offline will_i_am

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.163
  • Reputasi: 155
  • Gender: Male
Luar biasa,sekian lama belajar Buddhism ternyata baru tahu hari ini bahwa Sila tidak sama dengan Vinaya. Entah siapa yang bingung sekarang? Lebih luar biasa lagi,katanya Sang Buddha mengadopsi sila dari kitab veda milik kaum brahmanism. Kalau begitu,mestinya perayaan pengorbanan hewan harus dilakukan juga oleh orang buddhism. Sang Buddha yang sempurna harus mengadopsi sila dari pihak lain? Sekian lama saya membaca sutta,sutra,kitab tantra,saya belum menemukan bahwa Sang Buddha mengatakan DIA mengadopsi aturan sila dari pihak lain.
memangnya bila Sang Buddha mengadopsi pancasila, Beliau juga harus mengadopsi praktek pengorbanan??
Logika darimana ini?

Luar biasa anda baru tahu kalau sila itu adalah hasil adopsian...

Quote
1.7. ‘Raja Mahāsudassana memiliki tujuh pusaka dan empat ciri. Apakah tujuh itu? Suatu ketika, pada hari Uposatha tanggal lima belas,[5] ketika Raja telah membasuh kepalanya dan naik ke teras atas istananya untuk menjalankan hari Uposatha, Pusaka-Roda surgawi[6] muncul di hadapannya, berjari-jari seribu, lengkap dengan lingkaran, sumbu, dan segala hiasannya. Melihatnya, Raja Mahāsudassana berpikir: “Aku telah mendengar bahwa seorang Raja Khattiya yang sah ketika melihat roda seperti ini pada hari Uposatha tanggal lima belas, maka ia akan menjadi seorang Raja Pemutar-Roda. Semoga aku menjadi raja demikian!”’
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Mulai sekarang,mungkin umat Buddha kalau menonton film porno,tarian telanjang,ngintip orang mandi,dll,maka tidak ada sila yang dilanggar.Kalau begitu ceritanya,hebat sekali ajaran Hasrat Indrawi. saya pikir banyak kitab komentar dan terutama para sarjana buddhist,para geshe harus membaca dan belajar lebih dalam komentar dari ajaran hasrat indrawi.
saya pikir saya harus menyudahi diskusi dengan Anda.. karena dari awal, sudah saya tegaskan bahwa kita juga punya pemikiran untuk membedakan mana yang baik dan mana yang buruk, dan penjelasan bro Indra yang lebih senior juga cukup menjelaskan.
Dan juga yang perlu dihayati tidaklah hanya pelaksanaan sila, masih ada 4KM dan JMB8, dll yang juga tidak kalah penting.

Namun anda lebih memilih berdiskusi dengan model seperti ini dengan model menyindir.. dan dari awal saya menanggapi postingan anda menurut saya cukup baik, tanpa emosi. Namun anda sama sekali tidak menunjukkan itikad baik dalam diskusi, dan hanya mengumbar amarah dengan sindiran posting.. dan saya pikir tidak membawa manfaat apa-apa bagi kita berdua, dan hanya menyulut amarah Anda saja. Selain itu juga hanya berputar2 pada lingkaran setan "ini ayam, bukan ini itik, INI AYAM, BUKAN INI ITIK, INIIII AYAAAAAM TAUUU, BUKAN INII ITIIIK TAUUU" sungguh sangat tidak berguna bagi saya..

Dan saya juga tidak memaksa apa yang anda yakini, silakan saja. Seperti yang bro Indra katakan, kami di sini membahas yang sesuai dengan literatur. Dan justru dari isi literatur itu yang terus digali dan ditelusuri kebenarannya.


Saya mohon diri.. _/\_
« Last Edit: 25 July 2012, 03:17:11 PM by Forte »
Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Luar biasa,sekian lama belajar Buddhism ternyata baru tahu hari ini bahwa Sila tidak sama dengan Vinaya. Entah siapa yang bingung sekarang? Lebih luar biasa lagi,katanya Sang Buddha mengadopsi sila dari kitab veda milik kaum brahmanism. Kalau begitu,mestinya perayaan pengorbanan hewan harus dilakukan juga oleh orang buddhism. Sang Buddha yang sempurna harus mengadopsi sila dari pihak lain? Sekian lama saya membaca sutta,sutra,kitab tantra,saya belum menemukan bahwa Sang Buddha mengatakan DIA mengadopsi aturan sila dari pihak lain.

argumentasi panik,
sungguh menyedihkan anda yg sudah sekian lama mempelajari buddhism tapi tidak bisa membedakan sila dan vinaya. dan anda sungguh malang karena saya tidak berniat utk menjelaskan perbedaannya pada anda, jadi anda terpaksa harus mencari tahu sendiri.

di atas saya sudah menegaskan bahwa walaupun kaum brahmanis juga menjalankan sila namun peraturan dalam sila itu tidak persis sama dengan sila versi buddhism, dan ini anda jadikan argumen bahwa saya mengatakan Sang Buddha mengadopsi sila dari pihak lain, santai saja Bung, tidak perlu panik begitu. menurut anda bagaimana Ratu Mahamaya bisa menjalankan atthasila ketika Buddha belum muncul di dunia ini? dari siapa ia memperoleh ajaran ini? Banyak sutta yg mengatakan bahwa para brahmana non-Buddhis juga mempraktikkan moralitas (sila), silakan anda membantah hal ini.

Sekian lama anda membaca sutta dan sutra tapi tidak mengetahui hal ini, saya khawatir anda sudah membaca sutta dan sutra palsu spt yg banyak beredar belakangan ini.

tambahan:

Monier Monier Williams dalam bukunya "Buddhism; In Its Connexion With Brahmanism and Hinduism: And Its Contrast...", hal 126, menuliskan sbb:

The five fundamentals rules of moral conduct (pancasila) were promulgated early:
1. Kill not any living thing; 2. Steal not; 3. Commit not adultery; 4. Lie not; 5. Drink not strong drink. These five, having reference chiefly to one's neighbour, were called the fivefold law of all classes, included layman. they were taken from brahmanism, But in the vows of Sanyasi the fifth was not included. It was Buddhism probably that first interdicted strong drink. It prohibited too  what the Brahmans allowed - killing for sacrificial purpose.
« Last Edit: 25 July 2012, 03:52:58 PM by Indra »

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Mulai sekarang,mungkin umat Buddha kalau menonton film porno,tarian telanjang,ngintip orang mandi,dll,maka tidak ada sila yang dilanggar.Kalau begitu ceritanya,hebat sekali ajaran Hasrat Indrawi. saya pikir banyak kitab komentar dan terutama para sarjana buddhist,para geshe harus membaca dan belajar lebih dalam komentar dari ajaran hasrat indrawi.

di sini kami berpatokan dengan apa yg diajarkan oleh Sang Buddha (bukan Senbuddha), seperti yg tercantum dalam sutta2. jika tidak sesui sutta maka kami akan mengakui hal itu sebagai bukan ajaran Sang Buddha, vice versa. ini sesuai dengan nasihat Sang Buddha dalam Mahaparinibbana Sutta bahwa kita harus senantiasa menguji suatu ajaran dengan membandingkannya di bawah cahaya sutta dan vinaya. walaupun suatu ajaran itu baik tapi kalau bukan diajarkan oleh Sang Buddha, maka kami akan tetap mengakui hal itu sebagai bukan ajaran Sang Buddha. Banyak ajaran baik di dunia ini, tapi kami tidak ingin membuang2 waktu dengan hal2 yg tidak diajarkan oleh Sang Buddha. dan saya pikir anda sebaiknya juga mengikuti cara ini dalam berdiskusi di sini.

sekali lagi:
Kami ingin mempelajari ajaran Sang Buddha di sini, bukan ajaran Senbuddha.

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Mulai sekarang,mungkin umat Buddha kalau menonton film porno,tarian telanjang,ngintip orang mandi,dll,maka tidak ada sila yang dilanggar.Kalau begitu ceritanya,hebat sekali ajaran Hasrat Indrawi. saya pikir banyak kitab komentar dan terutama para sarjana buddhist,para geshe harus membaca dan belajar lebih dalam komentar dari ajaran hasrat indrawi.
kitab kamasutra?
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline will_i_am

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.163
  • Reputasi: 155
  • Gender: Male
Mulai sekarang,mungkin umat Buddha kalau menonton film porno,tarian telanjang,ngintip orang mandi,dll,maka tidak ada sila yang dilanggar.Kalau begitu ceritanya,hebat sekali ajaran Hasrat Indrawi. saya pikir banyak kitab komentar dan terutama para sarjana buddhist,para geshe harus membaca dan belajar lebih dalam komentar dari ajaran hasrat indrawi.
saya tidak tahu anda yang pikun atau saya yang kurang jelas mengatakannya....

perbuatan buruk belum tentu melanggar sila


apakah dari statement saya itu, ada saya katakan kalau ngintip orang mandi, berjudi, nonton video porno itu dibolehkan??
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

Offline Rico Tsiau

  • Kebetulan terjoin ke DC
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.976
  • Reputasi: 117
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
saya tidak tahu anda yang pikun atau saya yang kurang jelas mengatakannya....

perbuatan buruk belum tentu melanggar sila


apakah dari statement saya itu, ada saya katakan kalau ngintip orang mandi, berjudi, nonton video porno itu dibolehkan??

oh, ngintip orang mandi, berjudi, nonton video porno itu gak boleh/dilarang ya?  :-?

Offline will_i_am

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.163
  • Reputasi: 155
  • Gender: Male
oh, ngintip orang mandi, berjudi, nonton video porno itu gak boleh/dilarang ya?  :-?
mungkin menurut Sila Senbuddha iya ;D
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

Offline Rico Tsiau

  • Kebetulan terjoin ke DC
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.976
  • Reputasi: 117
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
mungkin perlu digaris bawahi, pancasila itu larangan untuk umat awam atau tekad melatih diri sih?

Offline senbudha

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 209
  • Reputasi: 2
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Dialog ini pernah terjadi antara saya dengan seorang bhikhu senior meditator dari STI. Mengenai meditasi. Jadi dalam sutta dikatakan sang Buddha bahwa seseorang harus mempunyai sila yang sempurna,karena setelah sila sempurna dan direnungkan maka menghasilkan ketenangan dan kebahagiaan,kebahagiaan mendatangkan konsentarasi. Nah mengenai pernyataan "perbuatan buruk yang tidak melanggar sila?" dan "segala khayalan seks yang tidak melanggar sila?"ini kutanyakan pada sang bhikhu dan dijawab itu tidak melanggar sila karena belum sampai pada tindakan sesuai kriteria. Lalu kujelaskan isi sutta tersebut di atas. Kalau begitu bhante,"seorang umat awam yang sering melakukan perbuatan buruk,pikiran buruk semacam iri hati,marah dll,,,,,,,,,,,itu belum melanggar sila,dia punya sila sempurna,lalu dia selalu latihan meditasi dijamin akan mencapai buah dalam meditasi,masuk jhana karena unsur ketenangan dan kebahagiaan yang terpenuhi? Pada saat itu sang Bhante menatapku dan menarik napas panjang. Masalah ini juga kupertanyakan pada bhante meditator lain di sangha agung. Sekarang rekan-rekan silakan merenungkan masalah ini.

Offline will_i_am

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.163
  • Reputasi: 155
  • Gender: Male
apaah syarat mencapai Jhana hanyalah sila yang sempurna??

Quote
3. “Di sini, para bhikkhu, dengan cukup terasing dari kenikmatan indria, terasing dari kondisi-kondisi tidak bermanfaat, Sāriputta masuk dan berdiam dalam jhāna pertama, yang disertai dengan awal pikiran dan kelangsungan pikiran, dengan kegembiraan dan kenikmatan yang muncul dari keterasingan.
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Dialog ini pernah terjadi antara saya dengan seorang bhikhu senior meditator dari STI. Mengenai meditasi. Jadi dalam sutta dikatakan sang Buddha bahwa seseorang harus mempunyai sila yang sempurna,karena setelah sila sempurna dan direnungkan maka menghasilkan ketenangan dan kebahagiaan,kebahagiaan mendatangkan konsentarasi. Nah mengenai pernyataan "perbuatan buruk yang tidak melanggar sila?" dan "segala khayalan seks yang tidak melanggar sila?"ini kutanyakan pada sang bhikhu dan dijawab itu tidak melanggar sila karena belum sampai pada tindakan sesuai kriteria. Lalu kujelaskan isi sutta tersebut di atas. Kalau begitu bhante,"seorang umat awam yang sering melakukan perbuatan buruk,pikiran buruk semacam iri hati,marah dll,,,,,,,,,,,itu belum melanggar sila,dia punya sila sempurna,lalu dia selalu latihan meditasi dijamin akan mencapai buah dalam meditasi,masuk jhana karena unsur ketenangan dan kebahagiaan yang terpenuhi? Pada saat itu sang Bhante menatapku dan menarik napas panjang. Masalah ini juga kupertanyakan pada bhante meditator lain di sangha agung. Sekarang rekan-rekan silakan merenungkan masalah ini.

sebelum direnungkan, ada baiknya anda menampilkan sisi sutta yg anda maksudkan itu, apa benar sutta itu mengatakan spt yg anda pahami?

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
formula jhana yg terdapat dalam banyak sutta adalah sbb:

Quote
23. “Dengan cukup terasing dari kenikmatan-kenikmatan indria, terasing dari kondisi-kondisi tidak bermanfaat, Aku masuk dan berdiam dalam jhāna pertama, yang disertai dengan awal pikiran dan kelangsungan pikiran, dengan kegembiraan dan kenikmatan yang muncul dari keterasingan.

24. “Dengan menenangkan awal pikiran dan kelangsungan pikiran, Aku masuk dan berdiam dalam jhāna ke dua, yang memiliki keyakinan-diri dan keterpusatan pikiran [22] tanpa awal pikiran dan kelangsungan pikiran, dengan kegembiraan dan kenikmatan yang muncul dari konsentrasi.

25. “Dengan meluruhnya kegembiraan, Aku berdiam dalam keseimbangan, dan penuh perhatian dan waspada penuh, masih merasakan kenikmatan pada jasmani, Aku masuk dan berdiam dalam jhāna ke tiga, yang sehubungan dengannya para mulia mengatakan: ‘Ia memiliki kediaman yang menyenangkan yang memiliki keseimbangan dan penuh perhatian.’

26. “Dengan meninggalkan kenikmatan dan kesakitan, dan dengan pelenyapan sebelumnya atas kegembiraan dan kesedihan, Aku masuk dan berdiam dalam jhāna ke empat, yang memiliki bukan-kesakitan-juga-bukan-kenikmatan dan kemurnian perhatian karena keseimbangan.

tidak pernah saya membaca sutta mana pun yg mensyaratkan moralitas sempurna untuk mencapai jhana.

Offline hemayanti

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.477
  • Reputasi: 186
  • Gender: Female
  • Appamadena Sampadetha
tetapi moralitas mendukung pencapaian jhana??
apakah bisa dikatakan orang yang memiliki moralitas yang baik akan lebih mudah untuk mencapai jhana ketimbang yang bermoral buruk?
"Sekarang, para bhikkhu, Aku mengatakan ini sebagai nasihat terakhir-Ku: kehancuran adalah sifat dari segala sesuatu yang terbentuk. Oleh karena itu, berjuanglah dengan penuh kesadaran."

Offline will_i_am

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.163
  • Reputasi: 155
  • Gender: Male
tetapi moralitas mendukung pencapaian jhana??
apakah bisa dikatakan orang yang memiliki moralitas yang baik akan lebih mudah untuk mencapai jhana ketimbang yang bermoral buruk?
IMO sih iya, moralitas memang cukup membantu dalam pencapaian Jhana, tapi Moralitas itu sendiri bukan satu-satunya syarat untuk mencapai Jhana...
masih harus "terasing dari kesenangan indria dan kondisi tidak bermanfaat" ;D
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

Offline hemayanti

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.477
  • Reputasi: 186
  • Gender: Female
  • Appamadena Sampadetha
IMO sih iya, moralitas memang cukup membantu dalam pencapaian Jhana, tapi Moralitas itu sendiri bukan satu-satunya syarat untuk mencapai Jhana...
masih harus "terasing dari kesenangan indria dan kondisi tidak bermanfaat" ;D
bisakah saya bilang begini, kalo belum bisa mencapai jhana, meditasi masih amburadul dan g karuan2, minimal bisa tetap menjaga dan melatih sila dengan baik.  ???
apakah jhana adalah sesuatu yang wajib dicapai?
mungkinkah pencapaian kebebasan tertinggi tanpa jhana?
« Last Edit: 25 July 2012, 10:37:44 PM by hemayanti »
"Sekarang, para bhikkhu, Aku mengatakan ini sebagai nasihat terakhir-Ku: kehancuran adalah sifat dari segala sesuatu yang terbentuk. Oleh karena itu, berjuanglah dengan penuh kesadaran."

Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.153
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
Quote
Kalau
begitu bhante,"seorang umat
awam yang sering melakukan
perbuatan buruk,pikiran
buruk semacam iri hati,marah
dll,,,,,,,,,,,itu belum
melanggar sila,dia punya sila
sempurna,lalu dia selalu
latihan meditasi dijamin akan
mencapai buah dalam
meditasi,masuk jhana karena
unsur ketenangan dan
kebahagiaan yang terpenuhi?



ini bukan moralitas seketika tetapi telah melalui jalan latihan yang sangat panjang sekali hingga kondisi bathin bisa tenang hingga kondisi terasing jadi lebih mudah.

Apa yang dikatakan diatas memang belum melanggar sila tapi kualitas moralitas/sila nya bisa di bilang masih kasar sekali.
« Last Edit: 25 July 2012, 11:14:59 PM by daimond »

Offline will_i_am

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.163
  • Reputasi: 155
  • Gender: Male
bisakah saya bilang begini, kalo belum bisa mencapai jhana, meditasi masih amburadul dan g karuan2, minimal bisa tetap menjaga dan melatih sila dengan baik.  ???
tentu saja bisa..

Quote
apakah jhana adalah sesuatu yang wajib dicapai?
IMO, Jhana tidak harus dicapai oleh semua orang, tapi memang Jhana sangat penting untuk menandai perkembangan batin kita

Quote
mungkinkah pencapaian kebebasan tertinggi tanpa jhana?
bisa saja, dengan mengambil meditasi vipassana, tapi meditasi vipassana ini juga harus memiliki dasar meditasi yang sudah kuat dulu.....
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

Offline senbudha

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 209
  • Reputasi: 2
  • Semoga semua mahluk berbahagia
AT fonte. Ada satu sutta ini yang mungkin baik jadi perenunganmu. UPALI SUTTA,yang menceritakan seorang siswa Nigantha yang kaya dan dikirim untuk menemui Sang Buddha. Murid Nigantha menekankan ajaran gurunya,bahwa tindakan fisik dan ucapan lebih besar kekuatannya dalam memberikan hasil. Sedangkan Sang Buddha,menjelaskan bahwa NIAT DAN TINDAKAN MENTAL lah yang lebih penting. Lewat khotbah ini sang Buddha mengubah kenyakinan UPALI. Karena Upali berpaling kepada sang Buddha,NIgatha Nataputta mati karena "KEMARAHANNYA".  Mengenai ratu Mahamaya yang menjalankan sila,itu tidak diadopsi dari kaum brahmanism,tapi setelah mengandung Bodhisatta,secara alamiah dan otomatis sang ratu tidak bernafsa pada hal-hal duniawi dan indrawi.Suttanya " Acchariya abbhuta sutta".Selanjutnya fonte,hanya sekedar nasehat saja, hati-hati dengan teman yang suka berlindung di belakangmu karena orang seperti ini adalah laki-laki pengecut. Wanita akan berpikir ulang untuk dekat dengan pria seperti ini. Juga buka mata lebar-lebar,nilailah orang dengan bijak,teman yang baik adalah teman yang mau menunjukkan kesalahanmu,bukan selalu memujimu dan mendukungmu disaat kamu salah. Sebagai orang Buddhist saya menghargai kejujuranmu. Ada 6 ucapan,tapi Sang Buddha hanya melakukan 2 ucapan. 1. Ucapan benar dan bermanfaat tapi tidak menyenangkan orang lain. 2, ucapan benar dan bermanfaat dan menyenangkan orang lain.Maafkan saya kalau anda tidak senamg padaku.SELESAI.

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
AT fonte. Ada satu sutta ini yang mungkin baik jadi perenunganmu. UPALI SUTTA,yang menceritakan seorang siswa Nigantha yang kaya dan dikirim untuk menemui Sang Buddha. Murid Nigantha menekankan ajaran gurunya,bahwa tindakan fisik dan ucapan lebih besar kekuatannya dalam memberikan hasil. Sedangkan Sang Buddha,menjelaskan bahwa NIAT DAN TINDAKAN MENTAL lah yang lebih penting. Lewat khotbah ini sang Buddha mengubah kenyakinan UPALI. Karena Upali berpaling kepada sang Buddha,NIgatha Nataputta mati karena "KEMARAHANNYA".  Mengenai ratu Mahamaya yang menjalankan sila,itu tidak diadopsi dari kaum brahmanism,tapi setelah mengandung Bodhisatta,secara alamiah dan otomatis sang ratu tidak bernafsa pada hal-hal duniawi dan indrawi.Suttanya " Acchariya abbhuta sutta".Selanjutnya fonte,hanya sekedar nasehat saja, hati-hati dengan teman yang suka berlindung di belakangmu karena orang seperti ini adalah laki-laki pengecut. Wanita akan berpikir ulang untuk dekat dengan pria seperti ini. Juga buka mata lebar-lebar,nilailah orang dengan bijak,teman yang baik adalah teman yang mau menunjukkan kesalahanmu,bukan selalu memujimu dan mendukungmu disaat kamu salah. Sebagai orang Buddhist saya menghargai kejujuranmu. Ada 6 ucapan,tapi Sang Buddha hanya melakukan 2 ucapan. 1. Ucapan benar dan bermanfaat tapi tidak menyenangkan orang lain. 2, ucapan benar dan bermanfaat dan menyenangkan orang lain.Maafkan saya kalau anda tidak senamg padaku.SELESAI.
Oke.. terima kasih atas informasi suttanya..

Mengenai tidak senang ? gak koq.. kita tetap temanan di forum ;D
Beda pendapat.. sah2 saja bukan.. tidak harus menjadikan suatu perbedaan pendapat ke arah permusuhan..
Kita bisa canda tawa di thread lain _/\_


« Last Edit: 26 July 2012, 10:01:06 AM by Forte »
Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
AT fonte. Ada satu sutta ini yang mungkin baik jadi perenunganmu. UPALI SUTTA,yang menceritakan seorang siswa Nigantha yang kaya dan dikirim untuk menemui Sang Buddha. Murid Nigantha menekankan ajaran gurunya,bahwa tindakan fisik dan ucapan lebih besar kekuatannya dalam memberikan hasil. Sedangkan Sang Buddha,menjelaskan bahwa NIAT DAN TINDAKAN MENTAL lah yang lebih penting. Lewat khotbah ini sang Buddha mengubah kenyakinan UPALI. Karena Upali berpaling kepada sang Buddha,NIgatha Nataputta mati karena "KEMARAHANNYA".  Mengenai ratu Mahamaya yang menjalankan sila,itu tidak diadopsi dari kaum brahmanism,tapi setelah mengandung Bodhisatta,secara alamiah dan otomatis sang ratu tidak bernafsa pada hal-hal duniawi dan indrawi.Suttanya " Acchariya abbhuta sutta".Selanjutnya fonte,hanya sekedar nasehat saja, hati-hati dengan teman yang suka berlindung di belakangmu karena orang seperti ini adalah laki-laki pengecut. Wanita akan berpikir ulang untuk dekat dengan pria seperti ini. Juga buka mata lebar-lebar,nilailah orang dengan bijak,teman yang baik adalah teman yang mau menunjukkan kesalahanmu,bukan selalu memujimu dan mendukungmu disaat kamu salah. Sebagai orang Buddhist saya menghargai kejujuranmu. Ada 6 ucapan,tapi Sang Buddha hanya melakukan 2 ucapan. 1. Ucapan benar dan bermanfaat tapi tidak menyenangkan orang lain. 2, ucapan benar dan bermanfaat dan menyenangkan orang lain.Maafkan saya kalau anda tidak senamg padaku.SELESAI.

Upali Sutta memang menjelaskan tentang 3 jenis perbuatan (atau TINDAKAN dalam penjelasan anda), Nigantha menggunakan istilah TONGKAT, tapi apa pun sebutan yg digunakan, maknanya adalah perbuatan. anda sepertinya kebingungan dalam membedakan pikiran yg berupa kehendak/niat utk berbuat dan pikiran sebagai suatu perbuatan. tapi again, saya tidak akan berusaha mengubah pandangan anda itu.

anda pernah mengatakan soal baca buku RIWAYAT AGUNG PARA BUDDHA, ini saya kutipkan dari BAB VII DEWA SETAKETU:


Hari itu adalah tanggal 9 di bulan Asalha (Juni-Juli) tahun 67, Maha Era, ketika Ratu Siri Mahamaya berumur lima puluh lima tahun empat bulan, penduduk kerajaan sedang merayakan festival bintang Uttarasalha, sebuah peristiwa tahunan yang menjadi tradisi. Semuanya bergembira turut serta dalam perayaan ini.

Siri Mahamaya Devi juga turut serta dalam festival yang berlangsung dari tanggal 9 sampai tanggal 14 ini. Selama festival ini, tidak ada orang yang meminum minuman keras dan tidak ada yang memakai hiasan bunga, menggunakan parfum dan hiasan lainnya. Pada hari purnama di bulan itu, Sang Permaisuri bangun pagi-pagi, mandi dengan air harum dan melakukan dana besar dengan memberikan uang dan benda-benda lainnya senilai empat ratus ribu. Kemudian ia mengganti pakaian dan makan pagi yang terdiri dari makanan pilihan, kemudian ia menerima delapan sila (dari gurunya pertapa Devila) kemudian memasuki kamar istana yang dihias indah dan menghabiskan hari itu di atas dipan yang indah, dan menjalankan delapan sila.

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
lanjut  :))
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline juanpedro

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 949
  • Reputasi: 48
  • Gender: Male
.... Ada 6 ucapan,tapi Sang Buddha hanya melakukan 2 ucapan. 1. Ucapan benar dan bermanfaat tapi tidak menyenangkan orang lain. 2, ucapan benar dan bermanfaat dan menyenangkan orang lain. Maafkan saya kalau anda tidak senamg padaku.SELESAI.
semuanya dilakukan dengan landasan cinta kasih kah?

CMIW, dari penjelasan-penjelasan ko senbudha, saya menarik kesimpulan:

menjaga sila: tidak melakukan (segala) perbuatan buruk

.... sepertinya anda sekali lagi kebingungan membedakan antara pikiran kehendak dan tindakan pikiran.
Wa indra, saya juga kebingungan akan kedua hal tersebut. mohon pencerahannya  ^:)^


Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male

Wa indra, saya juga kebingungan akan kedua hal tersebut. mohon pencerahannya  ^:)^



silakan memulai topik baru, karena di sini sedang asyik2nya, supaya tidak merusak keasyikan di sini.

Offline will_i_am

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.163
  • Reputasi: 155
  • Gender: Male
AT fonte. Ada satu sutta ini yang mungkin baik jadi perenunganmu. UPALI SUTTA,yang menceritakan seorang siswa Nigantha yang kaya dan dikirim untuk menemui Sang Buddha. Murid Nigantha menekankan ajaran gurunya,bahwa tindakan fisik dan ucapan lebih besar kekuatannya dalam memberikan hasil. Sedangkan Sang Buddha,menjelaskan bahwa NIAT DAN TINDAKAN MENTAL lah yang lebih penting. Lewat khotbah ini sang Buddha mengubah kenyakinan UPALI. Karena Upali berpaling kepada sang Buddha,NIgatha Nataputta mati karena "KEMARAHANNYA".  Mengenai ratu Mahamaya yang menjalankan sila,itu tidak diadopsi dari kaum brahmanism,tapi setelah mengandung Bodhisatta,secara alamiah dan otomatis sang ratu tidak bernafsa pada hal-hal duniawi dan indrawi.Suttanya " Acchariya abbhuta sutta".Selanjutnya fonte,hanya sekedar nasehat saja, hati-hati dengan teman yang suka berlindung di belakangmu karena orang seperti ini adalah laki-laki pengecut. Wanita akan berpikir ulang untuk dekat dengan pria seperti ini. Juga buka mata lebar-lebar,nilailah orang dengan bijak,teman yang baik adalah teman yang mau menunjukkan kesalahanmu,bukan selalu memujimu dan mendukungmu disaat kamu salah. Sebagai orang Buddhist saya menghargai kejujuranmu. Ada 6 ucapan,tapi Sang Buddha hanya melakukan 2 ucapan. 1. Ucapan benar dan bermanfaat tapi tidak menyenangkan orang lain. 2, ucapan benar dan bermanfaat dan menyenangkan orang lain.Maafkan saya kalau anda tidak senamg padaku.SELESAI.
bisa dijelaskan apa korelasinya dengan sila yang kita bahas??
sepertinya dalam diskusi ini yang terkesan marah itu adalah diri anda sendiri, dan mengira orang lain juga berdiskusi dengan kemarahan yang sama dengan anda...
disini saya berdiskusi dengan netral saja kok, tidak ada kemarahan, yang ada malah hiburan... :)) :))




Hari itu adalah tanggal 9 di bulan Asalha (Juni-Juli) tahun 67, Maha Era, ketika Ratu Siri Mahamaya berumur lima puluh lima tahun empat bulan, penduduk kerajaan sedang merayakan festival bintang Uttarasalha, sebuah peristiwa tahunan yang menjadi tradisi. Semuanya bergembira turut serta dalam perayaan ini.

Siri Mahamaya Devi juga turut serta dalam festival yang berlangsung dari tanggal 9 sampai tanggal 14 ini. Selama festival ini, tidak ada orang yang meminum minuman keras dan tidak ada yang memakai hiasan bunga, menggunakan parfum dan hiasan lainnya. Pada hari purnama di bulan itu, Sang Permaisuri bangun pagi-pagi, mandi dengan air harum dan melakukan dana besar dengan memberikan uang dan benda-benda lainnya senilai empat ratus ribu. Kemudian ia mengganti pakaian dan makan pagi yang terdiri dari makanan pilihan, kemudian ia menerima delapan sila (dari gurunya pertapa Devila) kemudian memasuki kamar istana yang dihias indah dan menghabiskan hari itu di atas dipan yang indah, dan menjalankan delapan sila.

setelah mengandung Bodhisatta, Petapa Kaladevila menjadi patah hati dan otomatis tidak bernafsu terhadap hal-hal duniawi dan menjalankan atthasila, lalu diajarkan pada Ratu Mahamaya... ;D ;D ;D
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

Offline juanpedro

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 949
  • Reputasi: 48
  • Gender: Male
silakan memulai topik baru, karena di sini sedang asyik2nya, supaya tidak merusak keasyikan di sini.

 _/\_

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Supaya thread ini tidak terlupakan.

ini ada bukti lain bahwa atthasila juga dijalankan oleh non-buddhis

""And what is the Uposatha of the Jains? There are the contemplatives called the Niganthas (Jains). They get their disciple to undertake the following practice: 'Here, my good man. Lay down the rod with regard to beings who live more than 100 leagues to the east... more than 100 leagues to the west... more than 100 leagues to the north... more than 100 leagues to the south.' Thus they get the disciple to undertake kindness & sympathy to some beings, but not to others."

source: AN 3.70 Muluposatha Sutta
« Last Edit: 28 July 2012, 11:17:38 PM by Indra »

Offline hemayanti

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.477
  • Reputasi: 186
  • Gender: Female
  • Appamadena Sampadetha
Supaya thread ini tidak terlupakan.

ini ada bukti lain bahwa atthasila juga dijalankan oleh non-buddhis

""And what is the Uposatha of the Jains? There are the contemplatives called the Niganthas (Jains). They get their disciple to undertake the following practice: 'Here, my good man. Lay down the rod with regard to beings who live more than 100 leagues to the east... more than 100 leagues to the west... more than 100 leagues to the north... more than 100 leagues to the south.' Thus they get the disciple to undertake kindness & sympathy to some beings, but not to others."

source: AN 3.70 Muluposatha Sutta

sepertinya mirip dengan yang pernah saya baca. :)

Quote
Dan, Wisakha, bagaimana dengan Uposatha Nigantha? Ada, Wisakha, golongan petapa yang disebut Nigantha. Demikianlah yang dianjurkan kepada pengikut mereka, ‘Datanglah, he manusia, terhadap makhluk hidup yang berada di luar seratus yojana di arah timur letakkanlah tongkat pemukul; terhadap makhluk hidup yang berada di luar seratus yojana di arah barat letakkanlah tongkat pemukul; terhadap makhluk hidup yang berada di luar seratus yojana di arah utara letakkanlah tongkat pemukul; terhadap makhluk hidup yang berada di luar seratus yojana di arah selatan letakkanlah tongkat pemukul.’ Demikianlah mereka menganjurkan beriba hati berbelas kasih terhadap makhluk hidup tertentu, [namun] tidak menganjurkan beriba hati berbelas kasih terhadap makhluk hidup yang lain. Demikianlah yang dianjurkan kepada pengikut mereka pada hari uposatha, ‘Datanglah, he manusia, setelah menanggalkan semua kain, katakanlah demikian, “Saya bukanlah apa-apa, pun bukan dari apa-apa, bukan sesuatu yang ada. Milik saya pun bukanlah apa-apa, pun bukan dari apa-apa, bukan sesuatu yang ada.”’ Namun ibu dan ayahnya mengenalinya, ‘Ini adalah putra kami’. Ia pun mengenali, ‘Mereka adalah orang tua saya.’ Putra dan istrinya pun mengenalinya, ‘Ini adalah suami kami’. Ia pun mengenali, ‘Mereka adalah putra dan istri saya.’ Budak, pekerja dan pelayannya pun mengenalinya, ‘Ini adalah tuan kami’. Ia pun mengenali, ‘Mereka adalah budak, pekerja dan pelayan saya.’ Pada saat di mana kebenaranlah yang seyogianya dianjurkan tetapi pada saat itu kebohonganlah yang dianjurkan. Saya katakan ini adalah ucapan bohong. Selewat malam hari, ia menggunakan aset yang tidak diberikan. Saya katakan ini adalah tindakan mencuri. Begitulah, Wisakha, Uposatha Nigantha. Kalau diamalkan secara demikian, Wisakha, Uposatha Nigantha baik pahala, manfaat, kegemilangan, maupun jangkauannya takkan besar.

A :
Golongan petapa : para petapa. Di luar seratus yojana : melewati seratus yojana, di atas itu. Terhadap ….letakkanlah tongkat pemukul : terhadap makhluk hidup yang berada di daerah di luar seratus yojana letakkanlah tongkat pemukul; hal meletakkan tongkat pemukul. Saya bukanlah apa-apa, pun bukan dari apa-apa, bukan sesuatu yang ada : saya bukan merupakan sesuatu milik pihak lain, bukan dari mana, bukan sesuatu yang ada. Sesuatu di sini dimaksudkan sebagai penghalang (palibodha). Dikatakan [itu] bukanlah penghalang. Milik saya pun bukanlah apa-apa, pun bukan dari apa-apa, bukan sesuatu yang ada : milik saya pun bukan dari apa-apa, dari mana, entah dari dalam atau dari luar; pun tidak ada sesuatu, satu benda pun; tidak ada penghalang, sebagaimana yang dikatakan “Terpotong sudah penghalang pada diri saya”. Aset : ranjang, bangku, bubur, nasi, dan sebagainya. Menggunakan … yang tidak diberikan : pada hari berikutnya ia berbaring di atas ranjang, duduk di atas bangku, menenggak bubur, menyantap nasi, ia menggunakan aset mereka yang tidak diberikan. Pahala…nya takkan besar : tidak berpahala. Secara harafiah di sini masih ada (pahala) yang tersisa namun secara makna tidak tersisa. Demikianlah buah pahala dari uposatha yang diamalkan hanya secuil, tidak sebagaimana yang diinginkan, yang disukai, yang menawan hati. Karena itu sia-sia belaka, itulah yang seyogianya dipahami. Kalimat lainnya pun dipahami secara demikian.
"Sekarang, para bhikkhu, Aku mengatakan ini sebagai nasihat terakhir-Ku: kehancuran adalah sifat dari segala sesuatu yang terbentuk. Oleh karena itu, berjuanglah dengan penuh kesadaran."

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
sepertinya mirip dengan yang pernah saya baca. :)


cuma beda bahasa

Offline will_i_am

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.163
  • Reputasi: 155
  • Gender: Male
ybs ndak mau nongol lagi.... :))
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

Offline juanpedro

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 949
  • Reputasi: 48
  • Gender: Male
ybs ndak mau nongol lagi.... :))
TS nya juga cuma mampir sekali dan belum kembali lagi :hammer:

Offline hemayanti

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.477
  • Reputasi: 186
  • Gender: Female
  • Appamadena Sampadetha
cuma beda bahasa
iya, gara2 saking cintanya sama bahasa sendiri, jadi malas baca yang versi inggris.
baru tau pas baca satu paragraf yang diatas itu, ternyata. ;D
"Sekarang, para bhikkhu, Aku mengatakan ini sebagai nasihat terakhir-Ku: kehancuran adalah sifat dari segala sesuatu yang terbentuk. Oleh karena itu, berjuanglah dengan penuh kesadaran."

Offline New Trio Jaya

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 9
  • Reputasi: 0
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Main dengan pelacur belum tentu berzina, musti dilihat dulu faktornya apakah terpenuhi.  ::)


Pasti statement di atas jadi kontroversi lagi nih  :whistle:

ah ... engggaaaaachkhhh .,,,,,,  :o

Offline New Trio Jaya

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 9
  • Reputasi: 0
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Jika seseorang telah melakukan perbuatan yang melanggar sila /  tidak baik, misalnya berzina dengan pelacur.
Apakah orang tersebut masih punya kesempatan untuk mengubah / memperbaikinya ? Bagaimana caranya ?


Di tunggu ya jawabannya. Thanks
>
>>
Andai saja bisa kukatakan pada Mu ... Betapa menderitanya diriku Kini ... Namun Hidup ini hanyalah "ANICCA(/+)DUKKHA(/+)ANATTA", Maka Kuterima semua duka dan derita di hatiku ini, Telah kulayangkan seluruh tetes air mata ku ... > ke seluruh penjuru semesta di 31 alam kehidupan hingga tiada sisa setetespun.... hujan - air mata kesedihan yang selalu kuungkapkan sebagai rasa terimakasihku dulu... kini telah tiada....., Ironisnya adalah Hati ku sepenuhnya berbahagia didalam ajaran Guru Junjungan Buddha Yang Terbahagia.... yang tak akan kutinggalkan meski hanya sekejap... Kini Hatiku milik Sang Buddha ... Jiwa raga ku Kupasrahkan Hanya Kepada Kepentingan Ariya Sanggha++>Dhamma++>Buddha.... Karena Aku lelah dan letih ... usiaku yg dulu muda... wajah cantik ku yg dulu mempesona... tubuh molek putih mulus bersih nan indah menggiurkan....ini juga PASTI akan berlalu... Namun Ada yang lebih indah dari yg kumiliki saat ini adalah ... ketika anak-anakku menjadi korban perkosaan, pelecehan, hinaan, cemoohan para tetangga bahkan hingga kini masih di teror jauh lebih keji dan lebih kejam dari paparazi yg pernah ada sekalipun begitu... aku tak lagi marah, tiada lagi ada rasa benci aku tak terusik oleh rasa dendam, kini anakku dulu pernah menjadi ... pelita hidupku yg kedua juga mulai meredup.... semua ini kusadari sebagi kebodohan ku sendiri.... Sekarang ini hanya ada satu hasrat tersisa yang hanya akan kuungkapkan lewat tanya.... yaitu... " APAKAH SEORANG PELACUR SEPERTI DIRIKU DAPAT DITERIMA SEBAGAI ANGGOTA SANGGHA ( MENJADI BIKKHUNI ), ... ??? ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ >>KARENA MASIH ADA SATU HAL YG HARUS KAU TAU TAKDIR WANITA CANTIK LIKE ME ALWAYS BEING FREESEX TARGET UNDER VICTIM N CRIME ' with full pressure and gore of course and that is the truth'... IF YOU BELIEVE YOU WILL KNOW HOW TO PROTECT US, THAT WHAT YOU LOVE LIKE I HAVE YOU NOT AS MY HUSBAND BUT AS MY LOVE AS LIKE MY HEART... AS LIKE TRUE LOVE THAT IS MY UNIVERSAL LOVE, >>> # To: Admin :::::: " MOHON JANGAN DIHAPUS SEBELUM DIBACA YANG BERSANGKUTAN, PLEASE !# ) :'(

Offline will_i_am

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.163
  • Reputasi: 155
  • Gender: Male
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

Offline sanjiva

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.091
  • Reputasi: 101
  • Gender: Male
«   Ignorance is bliss, but the truth will set you free   »

Offline juanpedro

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 949
  • Reputasi: 48
  • Gender: Male
wow...  :|

Offline hemayanti

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.477
  • Reputasi: 186
  • Gender: Female
  • Appamadena Sampadetha
>
>>
[...]
KARENA MASIH ADA SATU HAL YG HARUS KAU TAU TAKDIR WANITA CANTIK LIKE ME ALWAYS BEING FREESEX TARGET UNDER VICTIM N CRIME ' with full pressure and gore of course and that is the truth'... IF YOU BELIEVE YOU WILL KNOW HOW TO PROTECT US, THAT WHAT YOU LOVE LIKE I HAVE YOU NOT AS MY HUSBAND BUT AS MY LOVE AS LIKE MY HEART... AS LIKE TRUE LOVE THAT IS MY UNIVERSAL LOVE, >>> # To: Admin :::::: " MOHON JANGAN DIHAPUS SEBELUM DIBACA YANG BERSANGKUTAN, PLEASE !# ) :'(

menurutku itu adalah pilihan. :)
bukan takdir yang sudah digariskan dan tak bisa diubah.
banyak wanita cantik, tapi tidak semua memutuskan untuk menjalani pekerjaan itu. :)

Quote
Sirima
(Kisah pelacur wanita yang sangat cantik)

 

Saat itu di Rajagaha tinggal seorang pelacur yang sangat cantik bernama Sirima. Setiap hari Sirima Berdana makanan kepada delapan bhikkhu. Suatu ketika, salah seorang dari bhikkhu-bhikkhu itu mengatakan kepada bhikkhu lain batapa cantiknya Sirima dan setiap hari ia  mempersembahkan dana makanan kepada para bhikkhu.

Mendengar hal ini, seorang bhikkhu muda langsung jatuh cinta pada Sirima meskipin belum pernah melihat Sirima. Hari berikutnya bhikkhu muda itu bersama dengan para bhikkhu yang lain pergi ke rumah Sirima untuk menerima dana makanan, pada hari itu Sirima sedang sakit. Tetapi karena Sirima ingin berdana makanan maka ia menerima kehadiran para bhikkhu.

Begitu bhikkhu muda tersebut melihat Sirima lalu bhikkhu muda berpikir, “Meskipun ia sedang sakit, ia sangat cantik!”. Bhikkhu muda tersebut memiliki hawa nafsu yang kuat terhadapnya. Larut malam itu, Sirima meninggal dunia. Raja Bimbisara pergi menghadap Sang Buddha dan  memberitahukan bahwa Sirima, saudara perempuan Jivika, telah meninggal dunia. Sang Buddha menyuruh Raja Bimbisara membawa jenazah Sirima ke kuburan dan menyimpannya di sana selama 3 hari tanpa dikubur, tetapi hendaknya dilindungi dari burung gagak dan buruk hering.

Raja melakukan perintah Sang Buddha. Pada hari keempat jenazah Sirima yang cantik sudah tidak cantik dan menarik. Jenazah itu mulai membengkak dan mengeluarkan cairan dari enam lubang. Hari itu Sang Buddha bersama para bhikkhu pergi kekuburan untuk melihat jenazah Sirima. Raja Bimbisara dan pengawal kerajaan juga pergi ke kuburan untuk melihat jenazah Sirima.

Bhikkhu muda yang telah tergila-gila kepada Sirima tidak mengetahui bahwa Sirima telah meninggal dunia Sirima. Ketika ia mengetahui perihal itu dari Sang Buddha dan para bhikkhu yang pergi melihat jenazah Sirima, maka ia pun turut serta bersama mereka. Setelah mereka tiba di makam, Sang Buddha, para bhikkhu, raja, dan pengawalnya mengelilingi jenazah Sirima.

Kemudian Sang Buddha meminta kepada Raja Bimbisara untuk mengumumkan kepada penduduk yang hadir, siapa yng menginginkan tubuh Sirima satu malam boleh membayar 1.000 tail, akan tetapi tak seorang pun yang bersedia mengambilnya dengan membayar seharga 1.000 tail kemudian tawaran diturunkan menjadi 500, 250, 100 , 25 atau dengan cuma-cuam.

Kemudian Sang Buddha berkata, “Para bhikkhu, lihat Sirima! Ketika ia masih hidup, banyak sekali orang yang ingin membayar seribu tail untuk menghabiskan satu malam bersamanya, tetapi sekarang tak seorangpun yang ingin mengambil tubuhnya walau dengan cuma-cuma. Tubuh manusia sesungguhnya subjek dari kelapukan dan kehancuran.”

Bhikkhu muda itu kemudian mencapai tingkat kesucian sotapatti setelah kotbah dhamma itu berakhir.

        Pandanglah tubuh yang indah ini,
        penuh luka terdiri dari rangkaian tulang,
        berpenyakit serta memerlukan banyak perawatan.
        Ia tidak kekal serta tidak tetap adanya.
        (Dhammapada 147)
"Sekarang, para bhikkhu, Aku mengatakan ini sebagai nasihat terakhir-Ku: kehancuran adalah sifat dari segala sesuatu yang terbentuk. Oleh karena itu, berjuanglah dengan penuh kesadaran."

Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
Jawaban untuk pertanyaan TS sudah dijawab dan saya sepakat dengan oleh Sdr. Hemayanti. Saya ingin menanggapi silang pendapat mengenai sila. Cmiiw.

Saya berpendapat silang pendapat pada bagian tengah dari topik ini terjadi karena pengertian yang berbeda mengenai kata sila.

Di antara kita mungkin ada yang menganggap sila itu adalah Panca-sila semata. Sehingga saat ditanya apakah suatu perbuatan tertentu melanggar sila? Maka otomatis kita merujuk pada kelima sila pada Panca-sila.

Padahal tidak demikian karena selain Panca-sila, ada Attha-sila, Dasa-sila bahkan ada Adhi-sila. Dan jumlah serta urutan silanya ada yang berbeda.

Untuk itu ada baiknya ditanyakan terlebih dulu, dalam konteks sila yang mana, apakah Panca-sila, Attha-sila, Dasa-sila atau Adhi-sila.

Sila ke-3 dari Panca-sila agak berbeda dengan sila ke-3 dari Attha-sila meskipun keduanya mengandung pokok pembahasan mengenai seksualitas. Sila ke-3 dari Attha-sila adalah mengenai bertekad menghidari abrahmacariya (kehidupan tidak suci). Dengan kata lain menghindari perbuatan yang tidak menunjang kehidupan suci.
Dalam Methuna Sutta (Anguttara Nikaya 7.50), ada 7 perbuatan yang menghancurkan Brahmacariya:

1. Menikmati rabaan, sentuhan, pijatan seorang wanita - menikmati dan merindukannya.
2. Bercanda dan bermain dengan wanita - menikmati dan merindukannya.
3. Memandang mata wanita dengan api nafsu - menikmati dan merindukannya.
4. Mendengarkan wanita sedang tertawa, berbicara, menyanyi, dan menangis -menikmati dan merindukannya.
5. Mengingat-ingat wanita sedang tertawa, berbicara, menyanyi, dan menangis -menikmati dan merindukannya.
6. Melihat para perumah-tangga sedang menikmati kesenangan2 indrawi - menikmati dan merindukannya.
7. Menginginkan kehidupan dewa - menikmati dan merindukannya.
(penjelasan dari http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,15527.0/message,250462.html)

Dengan demikian dengan melakukan ke-7 perbuatan tersebut berarti melanggar sila ke-3 dari Attha-sila mengenai menghindari diri dari perbuatan Abrahmacariya.

Dan jika, sekali lagi jika kita menganggap bahwa Brahmacariya (penghidupan suci) adalah melakukan pengembangan metta, karuna, mudita dan upekkha (Brahma Vihara), numun sebaliknya kita melakukan yang bertentangan dengan metta, karuna, mudita dan upekkha, maka kita melanggar sila ke-3 dari Attha-sila.

Dan apakah Adhi-sila (Sila Yang Lebih Tinggi)?

"And what is the training in heightened virtue? There is the case where a monk is virtuous. He dwells restrained in accordance with the Pāṭimokkha, consummate in his behavior & sphere of activity. He trains himself, having undertaken the training rules, seeing danger in the slightest fault. This is called the training in heightened virtue.Sikkha Sutta (Aguttara Nikaya 3.88)

Oleh karenanya Pāṭimokkha juga merupakan sila, tepatnya Adhi-sila.

Untuk itu, sekali lagi, ada baiknya kita bertanya terlebih dulu, dalam konteks sila yang mana yang ditanyakan, apakah Panca-sila, Attha-sila, Dasa-sila atau Adhi-sila. Saya pribadi beranggapan bahwa sila (kemoralan) itu bermakna luas, namun saat ini saya hanya bisa menyodorkan Panca-sila, Attha-sila, Dasa-sila dan Adhi-sila (di dalamnya ada Pāṭimokkha) sebagai sila. Jika kita menggali lagi Sikkha Sutta (Aguttara Nikaya 3.88) mengenai Adhi-Sila maka selain Pāṭimokkha ada hal-hal lainnya seperti :"...having undertaken the training rules, seeing danger in the slightest fault." yang bisa dikategorikan sebagai sila.

Demikian pendapat saya, cmiiw.
GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Offline Daniel_Lim

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 24
  • Reputasi: 0
  • Gender: Male
  • I Know, But I Don't Know
ELING AND EHIPASSIKO

Offline juli wu

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 217
  • Reputasi: 23
  • Gender: Female
  • Semoga semua mahluk berbahagia,pintar,bikja
7. Menginginkan kehidupan dewa - menikmati dan merindukannya.
yg ini maksudnya apa ya,contoh kehidupan dewa seperti apa ya,thanks

Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
7. Menginginkan kehidupan dewa - menikmati dan merindukannya.
yg ini maksudnya apa ya,contoh kehidupan dewa seperti apa ya,thanks

Yang dimaksud adalah keinginan untuk memiliki hidup yang sama seperti kondisi para dewa, seperti hidup dengan menikmati kepuasan inderawi dari fasilitas-fasilitas yang ada.
GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
7. Menginginkan kehidupan dewa - menikmati dan merindukannya.
yg ini maksudnya apa ya,contoh kehidupan dewa seperti apa ya,thanks
Yang ini maksudnya adalah seseorang yang kehidupan rumah tangganya dirasa kurang memuaskan, lalu memilih menjalankan kehidupan petapa BUKAN untuk mengikis noda dan mengembangkan bathin, namun berpikir dengan hidup pertapaannya sekarang akan berakibat terlahir di alam surga dan bisa menikmati kenikmatan indriah yang jauh lebih besar ketimbang kenikmatan waktu dia jadi perumah-tangga.

Offline juli wu

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 217
  • Reputasi: 23
  • Gender: Female
  • Semoga semua mahluk berbahagia,pintar,bikja
Yang dimaksud adalah keinginan untuk memiliki hidup yang sama seperti kondisi para dewa, seperti hidup dengan menikmati kepuasan inderawi dari fasilitas-fasilitas yang ada.
jika seperti ini,orang kaya bisa mendapatkannya,jadi hidup di alam manusia aja uda seperti alam dewa,buat apa lagi ingin terlahir di alam dewa

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
jika seperti ini,orang kaya bisa mendapatkannya,jadi hidup di alam manusia aja uda seperti alam dewa,buat apa lagi ingin terlahir di alam dewa

tapi masih berbeda jauh, kemakmuran dan kebahagiaan di alam dewa masih jauh lebih besar daripada apa pun yg dapat kita bayangkan di alam manusia, para dewa melihat manusia yg paling makmur, mungkin bisa dibandingkan dengan manusia kaya raya melihat seorang pengemis.

Offline juli wu

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 217
  • Reputasi: 23
  • Gender: Female
  • Semoga semua mahluk berbahagia,pintar,bikja
tapi masih berbeda jauh, kemakmuran dan kebahagiaan di alam dewa masih jauh lebih besar daripada apa pun yg dapat kita bayangkan di alam manusia, para dewa melihat manusia yg paling makmur, mungkin bisa dibandingkan dengan manusia kaya raya melihat seorang pengemis.
nah timbul pertanyaan lagi,jika kemakmuran di alam dewa jauh lebih baik,napa Pangeran Sidhharta atau Sang Buddha menyempurnakan parami nya di alam manusia,begitu juga 27 Buddha yg lain

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
nah timbul pertanyaan lagi,jika kemakmuran di alam dewa jauh lebih baik,napa Pangeran Sidhharta atau Sang Buddha menyempurnakan parami nya di alam manusia,begitu juga 27 Buddha yg lain

dengan tingkat kemakmuran yg begitu besar adalah untuk menyempurnakan Parami, untuk menyempurnakan parami diperlukan situasi yg kadang senang dan kadang susah. selain di alam manusia, para Bodhisatta juga melakukan tugas menyempurnakan Parami di alam binatang.

Offline juli wu

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 217
  • Reputasi: 23
  • Gender: Female
  • Semoga semua mahluk berbahagia,pintar,bikja
dengan tingkat kemakmuran yg begitu besar adalah untuk menyempurnakan Parami, untuk menyempurnakan parami diperlukan situasi yg kadang senang dan kadang susah. selain di alam manusia, para Bodhisatta juga melakukan tugas menyempurnakan Parami di alam binatang.
Jadi dalam kesimpulan sy,selain alam binatang n manusia,adalah alam untuk menikmati hasil kamma yg baik,begitu kah

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Jadi dalam kesimpulan sy,selain alam binatang n manusia,adalah alam untuk menikmati hasil kamma yg baik,begitu kah

tidak begitu, dalam alam manusia ada kamma (perbuatan) dan ada vipaka (buah/akibat dari perbuatan), demikian pula di alam2 lainnya,

Offline juanpedro

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 949
  • Reputasi: 48
  • Gender: Male
ikutan nimbrung _/\_

mau tanya nih, apakah pencapaian kesucian dari sotapanna hingga arahat itu hanya bisa diraih di saat berada di alam manusia saja?

Offline William_phang

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.101
  • Reputasi: 62
ikutan nimbrung _/\_

mau tanya nih, apakah pencapaian kesucian dari sotapanna hingga arahat itu hanya bisa diraih di saat berada di alam manusia saja?

Tidak. Kesucian bisa diraih di alam manusia, dewa, dan brahma.

Offline juanpedro

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 949
  • Reputasi: 48
  • Gender: Male
Tidak. Kesucian bisa diraih di alam manusia, dewa, dan brahma.
oh ya? apakah ada contohnya di sutta?

Offline sanjiva

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.091
  • Reputasi: 101
  • Gender: Male
oh ya? apakah ada contohnya di sutta?

Pada sutta2 tertentu, biasanya disebutkan di bagian akhir sutta bahwa setelah Sang Buddha ceramah (membabarkan) sutta itu, para dewa sejumlah sekian mencapai sotapana, sekian mencapai sakadagami, anagami, arahat.  Para brahma sebanyak sekian mencapai kesucian ini dan itu, dslb.

Artinya dewa dan brahma bisa mencapai kesucian saat sebagai makhluk dewa / brahma.
«   Ignorance is bliss, but the truth will set you free   »

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
oh ya? apakah ada contohnya di sutta?
Misalnya dalam Sakkapanhasutta (DN 21), diceritakan Sakka menembus Sotapatti-phala setelah pertanyaan2nya dijawab oleh Buddha.

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
oh ya? apakah ada contohnya di sutta?

pada waktu Buddha Gotama membabarkan Abhidhamma di alam dewa, dan banyak mahluk dewa yang menjadi mahluk Ariya.

coba bongkar file DC di topik Abhidhamma, disana ada cerita tentang para dewa (jumlah mencapai jutaan) menjadi mahluk Ariya.
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline Gwi Cool

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 170
  • Reputasi: -2
  • Terpujilah Sang Buddha
Jika seseorang telah melakukan perbuatan yang melanggar sila /  tidak baik, misalnya berzina dengan pelacur.
Apakah orang tersebut masih punya kesempatan untuk mengubah / memperbaikinya ? Bagaimana caranya ?


Di tunggu ya jawabannya. Thanks
Sadhu, sadhu. Seseorang yang telah berzinah dengan pelacur, batinnya sudah goyah. Walaupun teman-temannya yang tahu, mengatakan itu delicious, tetap saja si penzinah, batinnya sudah goyah. Artinya: ia mau lagi, kalau tidak dapat, ia akan sering main-main sendiri, kadang sehari bisa beberapa kali (sendirian).

Salah satu cara hanyalah dengan pemurnian namun pastinya cukup sulit karena kasus perzinahan (jika) telah dilakukan bebrapa kali (lebih banyak) maka sangat sulit sekali, akan tetapi jika masih hanya beberapa kali (sedikit), masih dibilang "tertolong" dan "punya keberhasilan yang baik" (mungkin di atas 50% keberhasilan). Seperti penyakit serius yang telah lama dibiarkan maka tingkat keberhasilan mulai mengecil, meskipun begitu jika ditangani dengan baik maka jika hanya 10% persen pun masih memungkinkan untuk sembuh walaupun tingkat keberhasilan cukup minim, ini namanya miracle 'keajaiban' karena secara teori, 90% kegagalan sudah tinggal tutup mata namun keajaiban muncul. Keajaiban muncul dari kamma baik yang tertanam, keajaiban muncul dari kebajikan, bukan ketidak-bajikan. Oleh karena itu, seseorang tidak boleh meremehkan perbuatan bajik yang walaupun kecil. Demikianlah (dalam kasus) perzinahan, harus bergaul dengan yang menghindari perzinahan, yang mengambil sila, agar miracle dapat muncul, yaitu menyembuhkan perilaku salahnya.

Bagaimanakah pemurnian itu dapat dipahami?
Di sini (saat ini/itu juga), ia yang tukang zinah berlatih untuk menghindari perbuatan zinah. Setelah berlatih menghindari perbuatan zinah, ia mengambil sila untuk menghindari perbuatan zinah. Setelah berlatih menghindari perbuatan zinah, ia menyetujui "penghindaran perbuatan zinah" (dan) menyarankan orang lain meyetujui "penghindaran perbuatan zinah".

Dengan cara inilah ia memurnikan perbuatan sebelumnya yang tercela/dicela oleh para bijaksana.

Beberapa faktor pendukung:
1. Pergaulan dengan yang baik (yang menyukai kedamaian),
2. Pergaulan dengan mereka yang berlatih sila (lima sila nomor 4),
3. Mendengarkan ajaran yang mengajarkan penolakan nafsu (walaupun tidak berkeyakinan pada ajaran itu/memiliki keyakinan lain),
4. Berlatih untuk mengambil sekaligus lima sila, yaitu (1) sebisa mungkin untuk menghindari pembunuhan setelah meninggalkan kebiasaan pembunuhan, (2) sebisa mungkin menghindari mengambil apa yang tidak diberikan setelah meninggalkan kebiasaan mengambil apa yang tidak diberikan, (3) sebisa mungkin menghindari hubungan asusila yang salah setelah meninggalkan kebiasaan hubungan asusila yang salah, dan hanya melakukan kepada pasangan yang sah, (4) sebisa mungkin menghindari berbohong setelah meninggalkan kebiasaan berbohong, (5) sebisa mungkin menghindari alkohol yang memabokkan dan zat yang melengahkan kesadaran setelah meninggalkan kebiasaan meminum alkohol yang memabokkan dan zat yang melengahkan tubuh.
5. Hidup dalam kesederhanaan/tidak boros dan tidak pelit (kalau banyak kekayaan hidup dalam kesenangan berdana).

"Ia yang senang dalam perzinahan,
Dikatakan delicious (lezat) oleh teman-teman,
Namun si penzinah batinnya mengalami kegoyahan,
Ia diserang kecanduan akan hubungan badan,
Dimana ia akan sulit lolos dari persoalan,
Yang mungkin membawanya ke alam penderitaan.

"Ia yang ingin memperbaikan keburukan,
Melakukan berbagai cara untuk keselamatan,
Yang dengannya ia ingin hidup dalam kebahagiaan,
Seseorang yang melakukan berbagai pelanggaran,
Permurnialah satu-satunya yang disebut jalan,
Bukan melalui upacara atau ritual pembersihan,
Tetapi dengan tiga pemurnian–
Yaitu pemurnian atas pikiran, perbuatan, dan ucapan."

"Seseorang yang hidup dalam pembunuhan,
Memurnikan dengan menghindari pembunuhan,
Yang mengambil apa yang tidak diberikan,
Memurnikan dengan menghindari apa yang tidak diberikan.

"Yang terjebak dalam hubungan badan,
Yang salah dan tidak sesuai aturan,
Memurnikan dengan menghindari perbuatan asusila demikian,
Seseorang yang menyukai kebohongan,
Memurnikan dengan menghindari kebohongan,
Dan yang mengkonsumsi zat pelengah kesadaran,
Memurnikan dengan menghindari zat pelengah kesadaran–
Demikianlah pemurnian dalam kebenaran." (Syair Gwi Cool).
« Last Edit: 20 November 2017, 10:25:44 AM by Gwi Cool »
Yang mau debat, saya diam, dan mengaku kalah karena saya hanyalah makhluk lemah, debat sama yang lain saja.
Mari berbicara Dhamma yang indah di awal, indah di pertengahan, dan indah di akhir. Indah dengan pikiran penuh cinta kasih. Hobiku menggubah syair.