Thanks samaneri utk GRPnya..
Utk link 1 memang tidak bisa, sedang link 2 dan 3 bisa koq. Semua link itu masih bercerita ttg 1 org yg sama, Sukarnah. Link 1 cukup lengkap ceritanya, permasalahannya kenapa tdk bisa dibuka adl karena (a keong) scr otomatis diubah menjadi [at]. coba copy-paste linknya dng mengubah [at] kembali menjadi (a keong).
Yup, thanks utk tambahannya. Sebelumnya saya juga berniat menulis ttg hanya anagami dan arahat yg secara sempurna mematahkan belenggu 'nafsu'. Dg demikian ada kemungkinan bahwa para homoseks pun dpt mencapai setidaknya tingkat kesucian sakadagami. Tapi saya tdk melanjutkan krn bbrp alasan, pertama, ini hanya kesimpulan saya berdasar rasio yg ada. Kenyataannya, kebenaran terkadang tidak berjalan sesuai logika rasio dan memang tidak ada bukti eksplisit dlm sutta mengenai kaum homoseks yg mencapai tingkat kesucian sejauh yg saya ketahui (cmiiw). Ke-2, saya pikir tidak ada salahnya utk tdk terlalu spesifik menjelaskan demikian. Karena ada pepatah 'do not feed the troll'. Dgn memberitahukan demikian, dikhawatirkan (syukur2 kalo tidak ) akan ada pembenaran lagi lebih lanjut oleh oknum berkepentingan. Karena pertimbangan ini, saya hanya menulis kesucian saja secara general. Saya, mencoba belajar dr pengalaman, melihat bahwa meski sebuah kebenaran adlh faktual, benar adanya, tetapi pengungkapannya harus sesuai tempat dan waktu, juga manfaat dr kebenaran tsb.
Maafkan atas kekurangan saya, cmiiw.
mettacittena
Salam sejahtera Bro Xuvie,
terima kasih kembali anda juga send GRP ya kemarin?
saya ingin mengakhiri diskusi ini, tp sblmnya mohon diperhatikan yang sy bold dg blue colour, karena,SANGAT JELAS hal itu tidak mungkin dicapai karena syarat dasar "Right View" tidak memenuhi, bagaimana mungkin mampu mematahkan belenggu?
jadi tidak perlu kuatir bhw akan dipakai sebagai pembenaran, karena jelas2 mereka saja tidak mampu melihat mana yang benar dan mana tidak...
semoga info ini ada manfaat
saya juga masih belajar, mari kita sama2 belajar...
besok2 klo saya nanya boleh ya...thanks seblm n sesdhnya..
thanks sekali utk Bro Gachapin, sll siap menolong, bagai juru selamat... (permisi pamit dulu, ntar keburu orangnya nongol)
may all beings be happy
mettacittena,
mari kita sama2 telusurin mii... \
/\
/\
/
sotapanna itu seseorg yg telah mematahkan 3 belenggu pertama...
yaitu, belenggu pertama, kepercayaan ttg adanya diri/jiwa yg kekal
belenggu kedua, keragu2an terhadap Sang Buddha, Dhamma, Sangha, dan dirinya sendiri.
belenggu ketiga, kepercayaan yg salah, bahwa upacara sembahyang dpt membebaskan manusia dari kesalahan2nya...
seorg homo sekalipun, walaupun ia homo dan sifat homonya itu tdk mempengaruhi(tdk ada sangkut paut dgn ketiga belenggu tsb), maka homo sekalipun itu, pasti dapat mencapai tingkat kesucian pertama mii...
tapi, klo sikap homonya itu ada berhub. dgn beberapa faktor yg menghambat patahnya ketiga belenggu(spt misalnya homo krn ia juga tdk mengerti akan dhamma(dlm berbagai arti), maka ia menjadi homo... maka ia akan sulit mematahkan belenggu2 tsb...
skrg pertanyaannya apakah sifat homo(faktor org tsb homo) itu mempengaruhi kesepuluh belenggu tsb atau tdk?
klo tdk, maka no problem capai tingkat kesuciann...
/
/
/
tapi klo yaa, dan berpengaruh akan terpatahkannya belenggu pertama, maka sotapanna sekalipun tdk mungkin utk dicapai...
harus dilihat dari dapat mematahkan 10 belenggunya ato tdk...
klo seorg homo dapat, maka tak akan pengaruh status homonyaa...
tapi kecuali, homo itu karena ada kamma buruknya yg juga menghalanginya dalam pencapaian itu, maka ia tdk bisa mencapai tataran kesucian itu...
musti melihat faktor2nyaa....
homo itu menghambatnya mencapai tingkat kesucian tdk?
metta cittena,
Citta