//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Abhidhamma - layakkah untuk umat awam?  (Read 15327 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Abhidhamma - layakkah untuk umat awam?
« on: 29 April 2008, 06:42:02 PM »
Abhidhamma memang lebih mengarah pada teori teknis, dan sebetulnya dalam kenyataan sehari2 kalau tidak punya abhinna tertentu, rasanya tidak mungkin untuk membuktikannya.
sama seperti sutta, byk hal yg dapat dibuktikan tanpa abhinna.
sama seperti sutta, byk hal yg tidak dapat dibuktikan tanpa abhinna.
sama seperti sutta, byk hal yg tidak terjawab kecuali yah pencerahan hehehehe...

so kalau alasannya belum punya abhinna makanya ga belajar abhidhamma ^-^, berarti ga belajar sutta juga donk.

Quote
Saya rasa tidak ada salahnya dipelajari bagi yang berminat atau ingin menambah pengetahuan, tetapi tidak perlu dijadikan acuan pokok karena sesungguhnya memang kita tidak bisa membuktikannya secara langsung.
belajar dhamma jgn sekedar menambah pengetahuan donk ^-^

Quote
Dan dari yang saya pernah baca di Sutta, tidak ada kasus orang belajar Abhidhamma kemudian mencapai kesucian. Biasanya orang mencapai kesucian dulu (dan memiliki kekuatan bathin), baru mengerti Abhidhamma dengan sendirinya (karena sudah mampu menyelidiki sendiri & membuktikannya).
saya sangat ragu, dhamma dibabarkan utk yg 'sudah tercerahkan'...






saya prihatin melihat banyak sekali yah yg tertarik utk membuktikan hal-hal yg bersifat historis, kosmologis, metafisik...
memang kalama suttra menganjurkan kita utk ber-ehipassiko.
tapi jangan lupa yah, mana yg lebih penting dibanding membuktikan:

inilah dukkha,
penyebab dukkha,
lenyapnya dukkha,
dan inilah jalan melenyapkan dukkha

karunacittena,
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
abhidhamma - layakkah untuk umat awam?
« Reply #1 on: 30 April 2008, 09:03:45 AM »
Tesla,

Quote
sama seperti sutta, byk hal yg dapat dibuktikan tanpa abhinna.
sama seperti sutta, byk hal yg tidak dapat dibuktikan tanpa abhinna.
sama seperti sutta, byk hal yg tidak terjawab kecuali yah pencerahan hehehehe...

so kalau alasannya belum punya abhinna makanya ga belajar abhidhamma chuckle, berarti ga belajar sutta juga donk.

Menurut pendapat saya, Sutta lebih pada kehidupan sehari-hari, lebih banyak hal2 yang bisa dibuktikan ketimbang yang tidak bisa dibuktikan. Misalnya Sonadanda Sutta, Digha Nikaya 4, mengenai kualitas Brahmana yang sejati, itu hal yang bisa dibuktikan langsung. Penjelasannya juga lengkap, bisa langsung direnungkan.
Sedangkan dalam Abhidhamma, saya rasa hanya orang tertentu bisa membuktikan 'senyum Arahat'. Untuk orang biasa, nantinya akan menjadi hanya 'kira-kira', atau 'berdasarkan keyakinan'. Namun seperti saya bilang, bukan tidak boleh kok.
Nagasena dalam Milinda Panha mengatakan bahwa sungguh sulit memilah rasa dalam sup (apakah ini rasa garamnya, atau bumbu lainnya). Tapi lebih susah lagi untuk memilah pikiran.


Quote
belajar dhamma jgn sekedar menambah pengetahuan donk
Ya, ini terpulang pada motivasi masing2 dalam belajar dhamma. Bagi saya, sesuatu yang tidak/belum bisa saya buktikan, bukanlah kebenaran, tapi belum tentu juga kebohongan. Saya hanya 'tampung' sebagai pengetahuan yang mungkin bisa saya buktikan suatu saat.


Quote
saya sangat ragu, dhamma dibabarkan  utk  yg 'sudah tercerahkan'...
Abhidhamma dibabarkan kepada para deva di Tavatimsa, bukan alam manusia. Menurut anda, apakah Buddha melakukannya tanpa alasan?
Dalam alam manusia, itu hanya dibahas antara mereka yang memiliki Patisambidha dan belum pernah saya ketemu di sutta orang tercerahkan lewat Abhidhamma.
Keraguan anda tentu saja hak anda.
Sekadar info, Buddha ngomong masalah evolusi semesta tidak pada semua orang, hanya pada mereka yang memang memiliki kemampuan mengingat kehidupan lampau sampai berkali-kali evolusi bumi. Buddha seperti itu karena prinsip ajarannya adalah agar murid 'membuktikan sendiri' bukan 'mengira-ngira'. Belakangan karena catatan khotbahnya memang dibaca oleh semua orang, tentu saja jadi pengetahuan umum sehingga terkesan Buddha ngomong apapun ke siapapun. Sebetulnya tidak. Tergantung pada kemampuan masing-masing orang untuk mengerti/membuktikan.

Quote
saya prihatin melihat banyak sekali yah yg tertarik utk membuktikan hal-hal yg bersifat historis, kosmologis, metafisik...
memang kalama suttra menganjurkan kita utk ber-ehipassiko.
tapi jangan lupa yah, mana yg lebih penting dibanding membuktikan:

inilah dukkha,
penyebab dukkha,
lenyapnya dukkha,
dan inilah jalan melenyapkan dukkha

Benar2 tepat sekali! Kalau anda bilang semesta terbentuk dan hancur demikian seperti di sutta, maka orang lain akan mempertahankan semesta demikian menurut kitab sucinya. Begitu juga yang bersifat historis & metafisik. Tapi untuk kesunyataan dukkha adalah bisa dibuktikan langsung, tidak pake 'mengira-ngira' ataupun 'keyakinan/iman' lebih dulu. Berlaku pada siapapun, di manapun. Pada saat itulah 'ehipassiko' berlaku.



Sumedho,
Maaf, ini memang OOT  ;D

OK, Back to Topic!  :)


Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Abhidhamma - layakkah untuk umat awam?
« Reply #2 on: 30 April 2008, 09:31:38 AM »
Wah, karena OOT, 'ditendang' ke sini yah? OK deh, bagus juga ga ganggu topik yang lain.
Thanx buat moderator!

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Abhidhamma - layakkah untuk umat awam?
« Reply #3 on: 30 April 2008, 09:43:16 AM »
 _/\_ buat gw, Abhidhamma dipelajari sebenarnya sangat bagua karena ia menjabarkan teknis - teknis yang terdapat pada Sutta Pitaka. namun karena sifatnya yang teknis dan bersifat langsung tidak lagi diusung dengan cerita Sutta yang biasanya memiliki 4 bagian Asal Mula,Sebab-Sebab,Akhir,Cara Menuju Akhir.

Anda bisa dilihat model cerita Suttanta Pitaka selalu memiliki metoda Cattari Ariya Saccani ,Abhidhamma akan lebih mejelaskan terperinci secara satu-satuan(pilah-pilahan) memiliki patokan yang terkadang kita tidak begitu mengetahui bahwa ada faktor tertentu yang membuat sesuatu terjadi.
Contoh : Kamma buruk oleh cetana(Abhidhamma)
Kamma buruk terjadi oleh cetana dan beberapa faktor lain seperti yang terdapat dalam cerita(Sutta Pitaka). dan akhirnya semua dibabarkan jelas kondisi,faktor,landasan pemikiran.

Ibarat Guru menjelaskan dengan panjang lebar sebuah pelajaran dan kita tinggal meringkas menjadi terperinci,terstruktur. inilah Sutta dan Abhidhamma. dua-duanya saling melengkapi.
« Last Edit: 30 April 2008, 09:52:01 AM by nyanadhana »
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: Abhidhamma - layakkah untuk umat awam?
« Reply #4 on: 30 April 2008, 10:09:21 AM »
Quote
Sedangkan dalam Abhidhamma, saya rasa hanya orang tertentu bisa membuktikan 'senyum Arahat'. Untuk orang biasa, nantinya akan menjadi hanya 'kira-kira', atau 'berdasarkan keyakinan'. Namun seperti saya bilang, bukan tidak boleh kok.

Saya pikir pembuktian Abhidhamma bukan begitu.
Bukan pada senyum arahat, bukan pada alam neraka, dsbnya

Ehipassiko Abhidhamma, sama seperti ehipassiko Sutta, lebih condong pada pembuktian terhadap 'diri sendiri', 'batin sendiri'.

Salah satu contoh pembuktian teori Abhidhamma, misalnya:
~ Abhidhamma menerangkan bahwa: suatu tindakan yg dilakukan dengan perasaan bahagia, bersekutu dengan kebijaksanaan dan dilakukan dengan spontan, lebih powerful dibandingkan dengan suatu tindakan yg dilakukan dengan perasaan netral, tanpa kebijaksanaan dan dengan ajakan.

Untuk membuktikan kebenaran Abhidhamma tsb diatas, dapat kita renungi dan saksikan dalam keseharian kita, salah satunya:
~ Kita berdana kepada pengemis, dengan kebijaksanaan (tau apa yg kita lakukan), perasaan bahagia dan dilakukan dengan spontan (tanpa disuruh2) bandingkan dengan kita berdana kepada pengemis karena diajak teman, tanpa perasaan apapun dan tidak mengerti apa arti berdana. Mana yg lebih powerful? Tentu saja yg pertama karena dengan  begitu kita akan mengulangi lagi perbuatan berdana tsb, sedangkan yg kedua, tidak banyak efeknya pada batin kita dan belum tentu kita mau berdana lagi untuk selanjutnya (padahal kegiatan 'berdana' sangat penting bagi kumpulan kamma baik kita)

Itu salah satu contoh 'pembuktian' teori abhidhamma dari sekian banyak teori yg tersedia.

::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline Lily W

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.119
  • Reputasi: 241
  • Gender: Female
Re: Abhidhamma - layakkah untuk umat awam?
« Reply #5 on: 30 April 2008, 10:10:29 AM »
Abhidhamma memang lebih mengarah pada teori teknis, dan sebetulnya dalam kenyataan sehari2 kalau tidak punya abhinna tertentu, rasanya tidak mungkin untuk membuktikannya.

Kenapa bisa ada teori? karena ada yg sudah mempraktekkannya makanya di tulis/di catat di buku. Coba liat teori gravitasi newton... pertama2... hipotesa....analisa....dan teori....kan? Karena Newton ud mempraktekkannya makanya ia mencatat di buku dan skrg kita tau ada teori Newton... ;D

Begitu jg dengan Abhidhamma...Kenapa ada teori Abhidhamma? karena ada yg sudah mempraktekkannya.

 _/\_ :lotus:



~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Abhidhamma - layakkah untuk umat awam?
« Reply #6 on: 30 April 2008, 10:31:47 AM »
nyanadhana,

Ya, saya sendiri belum baca Abhidhamma (hanya pernah baca kutipan2 referensi), jadi tidak bisa komentar apa2. Menurut saya bukan masalah layak atau tidak layak bagi umat awam. Untuk siapapun boleh2 & layak2 saja, namun tidak perlu dijadikan 'acuan dasar' dari semua pola pikir dan juga saat meditasi, karena itu rentan kesalahan, terutama bagi orang yang masih belum banyak merealisasikan (misalnya 9 jhana, abhinna, dan 4 magga-phala).

Saya pernah bertanya dalam topik 'sotapanna',
Quote
Suatu ketika Buddha Gotama mengatakan:
"Bukan ibu, bukan ayah, bukan saudara manapun dapat memberikan manfaat bagi seseorang lebih dari pikiran benar yang terarah".
Kemudian beberapa orang mencapai Sotapatti phala. Bisa kalian jelaskan proses pikirannya? Apa hubungannya omongan itu dengan 3 belenggu?

Sedemikan rumitnyalah Abhidhamma itu. Sebetulnya Suttapun demikian, hanya dikemas dalam cerita saja, jadi kesannya tidak 'berat' dan lebih menarik daripada Abhidhamma. Untuk saya, spiritualisme dalam Tipitaka itu lebih kepada sesuatu yang 'inspiratif' dan 'logis', ketimbang 'teknis' dan 'logis'.




Offline Lily W

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.119
  • Reputasi: 241
  • Gender: Female
Re: Abhidhamma - layakkah untuk umat awam?
« Reply #7 on: 30 April 2008, 10:35:23 AM »
Menurut pendapat saya, Sutta lebih pada kehidupan sehari-hari, lebih banyak hal2 yang bisa dibuktikan ketimbang yang tidak bisa dibuktikan. Misalnya Sonadanda Sutta, Digha Nikaya 4, mengenai kualitas Brahmana yang sejati, itu hal yang bisa dibuktikan langsung. Penjelasannya juga lengkap, bisa langsung direnungkan.
Sedangkan dalam Abhidhamma, saya rasa hanya orang tertentu bisa membuktikan 'senyum Arahat'. Untuk orang biasa, nantinya akan menjadi hanya 'kira-kira', atau 'berdasarkan keyakinan'. Namun seperti saya bilang, bukan tidak boleh kok.
Nagasena dalam Milinda Panha mengatakan bahwa sungguh sulit memilah rasa dalam sup (apakah ini rasa garamnya, atau bumbu lainnya). Tapi lebih susah lagi untuk memilah pikiran.

IMO..
Dalam Abhidhamma..prakteknya adalah batin kita. Mengapa dan bagaimana kita merespon terhadap objek diluar? dll... :)

Btw....jangan coba2 membuktikan 'senyum Arahat'....nanti bisa gila lho... :)) :)) :))

 _/\_ :lotus:  
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Abhidhamma - layakkah untuk umat awam?
« Reply #8 on: 30 April 2008, 10:37:19 AM »
Wah, pendukung Abhidhammanya sudah mulai bermunculan  :)

wilibordus,

Quote
Salah satu contoh pembuktian teori Abhidhamma, misalnya:
~ Abhidhamma menerangkan bahwa: suatu tindakan yg dilakukan dengan perasaan bahagia, bersekutu dengan kebijaksanaan dan dilakukan dengan spontan, lebih powerful dibandingkan dengan suatu tindakan yg dilakukan dengan perasaan netral, tanpa kebijaksanaan dan dengan ajakan.

Untuk membuktikan kebenaran Abhidhamma tsb diatas, dapat kita renungi dan saksikan dalam keseharian kita, salah satunya:
~ Kita berdana kepada pengemis, dengan kebijaksanaan (tau apa yg kita lakukan), perasaan bahagia dan dilakukan dengan spontan (tanpa disuruh2) bandingkan dengan kita berdana kepada pengemis karena diajak teman, tanpa perasaan apapun dan tidak mengerti apa arti berdana.

Anda bisa UKUR seberapa POWERFULNYA? Bisa anda buktikan kemudian bahwa sebab dari kesadaran ini adalah kebahagiaan itu?
Setelah anda ukur dan bandingkan, apa ukurannya berlaku bagi semua orang?

Sekali lagi saya tidak mengatakan bahwa Abhidhamma itu tidak layak dipelajari ataupun tidak bisa dibuktikan sama sekali.

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Abhidhamma - layakkah untuk umat awam?
« Reply #9 on: 30 April 2008, 10:38:03 AM »
hehehehe... diskusi yg sama udah pernah di topik sebelumnya.

sampe sekarang saya masih merasa apa yg diperbincangkan banyak orang mengenai teori abhidhamma sama aja dengan memperbincangkan kadah ph (keasaman) jeruk, rangkaian dna jeruk dan kandungan kimia jeruk. saya merasa untuk mengalami rasa jeruk, cara terbaik adalah dengan mencicipi dan memakan buah jeruk itu sendiri.

memakan buah jeruk gak memerlukan teori ttg rangkaian dna jeruk, gak perlu tau jeruk berada di genus apa, family apa dalam kerajaan tumbuh2an. menurut saya, mempelajari teori2 tersebut malah menimbulkan subjektifitas yg membuat anda tidak bisa menikmati rasa jeruk sepenuhnya...

spiritualitas tidak bisa disamakan dengan teori newton, karena pembuktian spiritualitas ada di dalam, sedangkan teori newton dengan pengukuran2 di luar...

kalo ada merasa yg mendapatkan manfaat dengan belajar abhidhamma, saya berpendapat manfaat itu didapat karena satinya berkembang akibat latihan2 yg tidak disadarinya, bukan dari mengetahui teori2 tersebut...

gitu aja pendapat saya. bukan bermaksud menghakimi dengan pengetahuan abhidhamma saya yg cetek. perbedaan pendapat tetep welkam...
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Abhidhamma - layakkah untuk umat awam?
« Reply #10 on: 30 April 2008, 10:39:18 AM »
Abhidhamma memang lebih mengarah pada teori teknis, dan sebetulnya dalam kenyataan sehari2 kalau tidak punya abhinna tertentu, rasanya tidak mungkin untuk membuktikannya.

Kenapa bisa ada teori? karena ada yg sudah mempraktekkannya makanya di tulis/di catat di buku. Coba liat teori gravitasi newton... pertama2... hipotesa....analisa....dan teori....kan? Karena Newton ud mempraktekkannya makanya ia mencatat di buku dan skrg kita tau ada teori Newton... ;D

Begitu jg dengan Abhidhamma...Kenapa ada teori Abhidhamma? karena ada yg sudah mempraktekkannya.

 _/\_ :lotus:






Betul sekali! Yang dinamakan teori adalah sudah memiliki dasar, bukan hanya rekaan belaka. Yang dimaksudkan di sini adalah, yang menulis teori tersebut sudah merealisasikan, sedangkan yang membaca belum tentu sudah merealisasikan.

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Abhidhamma - layakkah untuk umat awam?
« Reply #11 on: 30 April 2008, 10:42:18 AM »
 _/\_ Faktor pencerahan tidak ditentukan oleh apakah dia bisa membaca Abhidhamma atau Sutta Pitaka,
1. ada org yang setelah belajar Abhidhamma mencapai pencerahan
2. ada org yang setelah belajar Sutta mencapai pencerahan
3. ada org yang setelah belajar Abhidhamma atau Sutta Pitaka namun tidak bisa mencapai pencerahan karena terkungkung oleh konsep.

Tipitaka hanyalah sebuah panduan ibaratnya sebuah peta naik gunung, jika hanya menunjuk peta anda tidak akan sampai di gunung,bila berjalan tanpa peta bisa 50:50 anda sampai di puncak gunung, namun dengan peta dan anda berjalan anda bisa sampai di puncak gunung. Pertanyaan setelah mencapai puncak gunung,apakah peta masih digunakan?

Kita ga bisa menjudge abhidhamma layak untuk umat awam atau tidak, setiap org memiliki faktor pencerahan yang berbeda tergantung kesiapan batin...yang dicatat adalah tidak melekat... pelajari kasus peta dan jalan gunung yang saya tulis.  _/\_
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Abhidhamma - layakkah untuk umat awam?
« Reply #12 on: 30 April 2008, 10:42:59 AM »
Menurut pendapat saya, Sutta lebih pada kehidupan sehari-hari, lebih banyak hal2 yang bisa dibuktikan ketimbang yang tidak bisa dibuktikan. Misalnya Sonadanda Sutta, Digha Nikaya 4, mengenai kualitas Brahmana yang sejati, itu hal yang bisa dibuktikan langsung. Penjelasannya juga lengkap, bisa langsung direnungkan.
Sedangkan dalam Abhidhamma, saya rasa hanya orang tertentu bisa membuktikan 'senyum Arahat'. Untuk orang biasa, nantinya akan menjadi hanya 'kira-kira', atau 'berdasarkan keyakinan'. Namun seperti saya bilang, bukan tidak boleh kok.
Nagasena dalam Milinda Panha mengatakan bahwa sungguh sulit memilah rasa dalam sup (apakah ini rasa garamnya, atau bumbu lainnya). Tapi lebih susah lagi untuk memilah pikiran.

IMO..
Dalam Abhidhamma..prakteknya adalah batin kita. Mengapa dan bagaimana kita merespon terhadap objek diluar? dll... :)

Btw....jangan coba2 membuktikan 'senyum Arahat'....nanti bisa gila lho... :)) :)) :))

 _/\_ :lotus: 

Sutta pun demikian halnya. Inti dari ajaran Buddha 'kan memang begitu.

Saya sendiri tidak menerima 'senyum arahat' sebagai mutlak ada atau tidak ada, karena saya tidak bisa membuktikannya dan juga merasa pembuktian itu tidak relevan dengan perkembangan bathin saya sekarang.


Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Abhidhamma - layakkah untuk umat awam?
« Reply #13 on: 30 April 2008, 10:49:33 AM »
Quote
memakan buah jeruk gak memerlukan teori ttg rangkaian dna jeruk, gak perlu tau jeruk berada di genus apa, family apa dalam kerajaan tumbuh2an. menurut saya, mempelajari teori2 tersebut malah menimbulkan subjektifitas yg membuat anda tidak bisa menikmati rasa jeruk sepenuhnya...



Saya setuju sekali dengan pendapat morpheus ini. Selalu ada tahap di mana dalam membicarakan 'manusia', pembicaraan menjadi subjektif. Seperti orang menggolongkan jeruk ke satu genus, maka mungkin orang lain menggolongkannya pada genus yang lain.
Demikian pula 'pandangan benar' dari seseorang, mungkin merupakan 'pandangan salah' bagi orang lain.







Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Abhidhamma - layakkah untuk umat awam?
« Reply #14 on: 30 April 2008, 10:52:10 AM »
 _/\_ mungkin yang terjadi pada masa sekarang adalah komersialisme Abhidhamma oleh guru-guru yang belum tentu berhak ngajar. Sama seperti para penceramah masa kini yang dikemas dalam bentuk komersial, hanya 1 % Dhamma yang ia ketahui tapi merasa 100% ia sudah layak. ngomong besar tapi belum tentu telah merealisasikan, lihatlah buku Zen and business ,Zen dan Leadership bla...bla...bla....memang tulisannya bagus tapi kebanyakan hanya comotan yang kemudian dimodifikasi oleh pemikiran sendiri dan mengharap org lain utnuk percaya pada pemikirannya.
Abhidhamma merupakan pembahasan mendalam oleh Sang Buddha dan dilihat dari kondisi tempat mengajar adalah Tavatimsa Loka jadi akan lebih berupa teknis langsung. sedangkan di dunia saha, kasus-kasus lebih banyak ditemui dalam setiap kehidupan karena Sang Buddha erada di dunia bukan menetap di tavatimsa loka jadi sari-sari nya ditulis ke Sutta. Abhidhamma = Sutta hanya cara menjabarkannya berbeda,satu cerita,satu teknis....tergantung arah mana anda comfort untuk mengenal Dhamma.
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Abhidhamma - layakkah untuk umat awam?
« Reply #15 on: 30 April 2008, 10:58:45 AM »
_/\_ Faktor pencerahan tidak ditentukan oleh apakah dia bisa membaca Abhidhamma atau Sutta Pitaka,
1. ada org yang setelah belajar Abhidhamma mencapai pencerahan
2. ada org yang setelah belajar Sutta mencapai pencerahan
3. ada org yang setelah belajar Abhidhamma atau Sutta Pitaka namun tidak bisa mencapai pencerahan karena terkungkung oleh konsep.

Tipitaka hanyalah sebuah panduan ibaratnya sebuah peta naik gunung, jika hanya menunjuk peta anda tidak akan sampai di gunung,bila berjalan tanpa peta bisa 50:50 anda sampai di puncak gunung, namun dengan peta dan anda berjalan anda bisa sampai di puncak gunung. Pertanyaan setelah mencapai puncak gunung,apakah peta masih digunakan?

Kita ga bisa menjudge abhidhamma layak untuk umat awam atau tidak, setiap org memiliki faktor pencerahan yang berbeda tergantung kesiapan batin...yang dicatat adalah tidak melekat... pelajari kasus peta dan jalan gunung yang saya tulis.  _/\_


Betul sekali! Juga perlu diingat saya tidak katakan 'tidak bisa mencapai pencerahan melalui Abhidhamma'! Saya hanya katakan belum pernah baca kisahnya orang baca Abhidhamma dan mencapai pencerahan.

Ajaran Buddha itu 'kan intinya satu, tetapi Suttanya begitu banyak karena orang itu beragam noda bathinnya.





Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Abhidhamma - layakkah untuk umat awam?
« Reply #16 on: 30 April 2008, 11:04:24 AM »
 _/\_ sebuah peta yang tujuannya ke puncak gunung juga bermacam-macam
1. ada org yang suka melihat gambar baru mereka mengerti
2. ada org yang suka peta itu cuman berisi tulisan dan mereka mengerti
3. ada org yang harus dikasih tanda-tanda dan penjelasan oleh temannya baru mereka mengerti.
4. ada org yang merasa tanpa peta,gw juga bisa naik ke puncak gunung.
5. ada orang yang tidak ngerti sama sekali peta dan tidak tahu cara naik gunung....
6. ada juga orang yang akhirnya mengandalkan kekuatan-kekuatan yang tidak dia pahami namun dia yakini bisa membuat dia sampai di gunung teratas.
7. ada orang..........................
8. ada orang..........................
.
.
~
silahkan diisi, karena pemikiran orang itu sangat luas,bercabang-cabang dan besar maka,segala kemungkinan bisa terjadi. _/\_
« Last Edit: 30 April 2008, 11:07:03 AM by nyanadhana »
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: Abhidhamma - layakkah untuk umat awam?
« Reply #17 on: 30 April 2008, 11:04:57 AM »
Abhidhamma boleh-boleh saja untuk dipelajari dan dipraktekan dalam kehidupan sehari-hari dan semua itu baru sebatas wacana saja. Hanya ketika kita sudah "masuk" pada "praktek Dhamma" atau latihan "vipasana"untuk membuktikan kebenaran Abhidhamma,  semua konsep Abhidhamma harus dibuang jauh-jauh termasuk segala sutta ini dan itu.....kemudian kemajuan batin melalui pengetahuan langsung itulah disebut telah memahami ajaran Sang Tathagata. _/\_



« Last Edit: 30 April 2008, 11:10:30 AM by bond »
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Abhidhamma - layakkah untuk umat awam?
« Reply #18 on: 30 April 2008, 11:26:32 AM »
Quote
bhidhamma boleh-boleh saja untuk dipelajari dan dipraktekan dalam kehidupan sehari-hari dan semua itu baru sebatas wacana saja. Hanya ketika kita sudah "masuk" pada "praktek Dhamma" atau latihan "vipasana"untuk membuktikan kebenaran Abhidhamma,  semua konsep Abhidhamma harus dibuang jauh-jauh termasuk segala sutta ini dan itu.....kemudian kemajuan batin melalui pengetahuan langsung itulah disebut telah memahami ajaran Sang Tathagata.


Ya, betul sekali. Kadang orang tidak mengenal Sutta/Abhidhamma juga bisa kok merealisasikan kebenaran. Sebaliknya yang sudah merekam habis Tipitaka juga blom tentu bisa mencapai kesucian.

Perlu diingat juga bukan berarti saya mengatakan orang yang pro-Abhidhamma di sini tidak mampu membuktikan atau merealisasikannya.
Yang tidak mampu sebetulnya saya sendiri, tentu saja. 




Offline Lily W

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.119
  • Reputasi: 241
  • Gender: Female
Re: Abhidhamma - layakkah untuk umat awam?
« Reply #19 on: 30 April 2008, 11:27:10 AM »
Abhidhamma memang lebih mengarah pada teori teknis, dan sebetulnya dalam kenyataan sehari2 kalau tidak punya abhinna tertentu, rasanya tidak mungkin untuk membuktikannya.

Kenapa bisa ada teori? karena ada yg sudah mempraktekkannya makanya di tulis/di catat di buku. Coba liat teori gravitasi newton... pertama2... hipotesa....analisa....dan teori....kan? Karena Newton ud mempraktekkannya makanya ia mencatat di buku dan skrg kita tau ada teori Newton... ;D

Begitu jg dengan Abhidhamma...Kenapa ada teori Abhidhamma? karena ada yg sudah mempraktekkannya.

 _/\_ :lotus:






Betul sekali! Yang dinamakan teori adalah sudah memiliki dasar, bukan hanya rekaan belaka. Yang dimaksudkan di sini adalah, yang menulis teori tersebut sudah merealisasikan, sedangkan yang membaca belum tentu sudah merealisasikan.

Makanya...bagi yg baca harus mempraktekkannya (teori bermanfaat)....kalo tidak mempraktekkannya maka di anggap hanya sebatas teori aja (teori tidak bermanfaat)... ;D

 _/\_ :lotus:
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: Abhidhamma - layakkah untuk umat awam?
« Reply #20 on: 30 April 2008, 01:02:48 PM »
Tesla,

Menurut pendapat saya, Sutta lebih pada kehidupan sehari-hari, lebih banyak hal2 yang bisa dibuktikan ketimbang yang tidak bisa dibuktikan. Misalnya Sonadanda Sutta, Digha Nikaya 4, mengenai kualitas Brahmana yang sejati, itu hal yang bisa dibuktikan langsung. Penjelasannya juga lengkap, bisa langsung direnungkan.
Sedangkan dalam Abhidhamma, saya rasa hanya orang tertentu bisa membuktikan 'senyum Arahat'. Untuk orang biasa, nantinya akan menjadi hanya 'kira-kira', atau 'berdasarkan keyakinan'. Namun seperti saya bilang, bukan tidak boleh kok.
tidak perlu jauh2 sampe 'senyum' arahat deh, buktikan aja kalau buddha itu ada. bagaimana? ^-^

Quote
Nagasena dalam Milinda Panha mengatakan bahwa sungguh sulit memilah rasa dalam sup (apakah ini rasa garamnya, atau bumbu lainnya). Tapi lebih susah lagi untuk memilah pikiran.
lebih susah lagi merealisasikan nibbana kan?
jadi...
masih mau melanjutkan atau tidak? ^-^

Quote
Abhidhamma dibabarkan kepada para deva di Tavatimsa, bukan alam manusia. Menurut anda, apakah Buddha melakukannya tanpa alasan?
Dalam alam manusia, itu hanya dibahas antara mereka yang memiliki Patisambidha dan belum pernah saya ketemu di sutta orang tercerahkan lewat Abhidhamma.
...dst
nah... justru yg beginian (historikal+kosmologi+alasan Buddha?) yg ga bisa dibuktikan... ^-^

sedikit promosi nih...
dg tau bentuk2 faktor mental (tentunya bukan daftar hapalan, tetapi secara garis besar saja sekarang) membantu kita utk melihat gerak bathin kita. mungkin ada pendapat rekan lain bahwa itu adalah sati yg berkembang, mungkin tidak salah, tetapi ada petunjuk manual juga salah satu kondisi pendukung...

yet, i'm not deva ;)


_/\_
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: Abhidhamma - layakkah untuk umat awam?
« Reply #21 on: 30 April 2008, 01:15:44 PM »
Quote
memakan buah jeruk gak memerlukan teori ttg rangkaian dna jeruk, gak perlu tau jeruk berada di genus apa, family apa dalam kerajaan tumbuh2an. menurut saya, mempelajari teori2 tersebut malah menimbulkan subjektifitas yg membuat anda tidak bisa menikmati rasa jeruk sepenuhnya...
yup... hal ini memang tidak salah...
teori ada di mana2... (termasuk di sutta)
jadi terserah masing2 pelaku (subjek) ^-^ mo ambil teorinya atau mo praktek makan jeruk :))
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: Abhidhamma - layakkah untuk umat awam?
« Reply #22 on: 30 April 2008, 01:20:56 PM »
Abhidhamma boleh-boleh saja untuk dipelajari dan dipraktekan dalam kehidupan sehari-hari dan semua itu baru sebatas wacana saja. Hanya ketika kita sudah "masuk" pada "praktek Dhamma" atau latihan "vipasana"untuk membuktikan kebenaran Abhidhamma,  semua konsep Abhidhamma harus dibuang jauh-jauh termasuk segala sutta ini dan itu.....kemudian kemajuan batin melalui pengetahuan langsung itulah disebut telah memahami ajaran Sang Tathagata. _/\_
menurut saya,
praktek sutta dan abhidhamma sama saja...
akhirnya praktek menuju pencerahan adalah vipassana (nama sekarangnya).
bukan hapalin atau buktiin abhidhamma yah :hammer: :P :P :P
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Abhidhamma - layakkah untuk umat awam?
« Reply #23 on: 30 April 2008, 02:50:10 PM »
Quote
tidak perlu jauh2 sampe 'senyum' arahat deh, buktikan aja kalau buddha itu ada. bagaimana?
Ya, dari awal saya memang mengaku tidak bisa membuktikannya. Maka saya anggap hal2 semacam itu hanyalah 'keyakinan', bukan 'kebenaran'. Dan rasanya memang Buddhisme tidak menggantungkan kepercayaan pada hal2 historis ataupun pada 'keyakinan'. Kalo kita ngomong Buddha begini begitu, hukum kamma begini begitu, 31 alam begini begitu, itu hanya bagian dari pengetahuan Buddhisme saja, bukan kebenaran yang harus kita pegang teguh sebagai PASTI BENAR. (Sebetulnya 'kan hal ini yang saya coba ungkapkan dalam pembahasan aliran Maitreya. Kita pun sebetulnya tidak bisa membuktikan apa2 yang kita percaya, maka jangan menilai orang lain sebagai sesat).


Quote
lebih susah lagi merealisasikan nibbana kan?
jadi...
masih mau melanjutkan atau tidak?

Saya menganggap Abhidhamma tidak tertutup bagi siapapun untuk dipelajari, bukan hanya orang2 tertentu yang bisa belajar. Tapi tetap Abhidhamma tidak bisa dijadikan acuan pokok dalam kehidupan sehari-hari, bukan karena kebenarannya diragukan, tetapi karena sifat kompleksitas dari Abhidhamma itu sendiri.
Saya tidak memulai bahasan ini, hanya karena dianggap OOT ketika dibahas di "aliran Maitreya", maka 'ditendang' ke sini. Terserah yang lain mau melanjutkan atau tidak.  :)



Quote
Abhidhamma dibabarkan kepada para deva di Tavatimsa, bukan alam manusia. Menurut anda, apakah Buddha melakukannya tanpa alasan?

Quote
nah... justru yg beginian (historikal+kosmologi+alasan Buddha?) yg ga bisa dibuktikan...

Saya katakan ini sebagai respons dari anda yang mengatakan

Quote
saya sangat ragu, dhamma dibabarkan  utk  yg 'sudah tercerahkan'...

Saya katakan itu karena kita bicara bukan dalam lingkup pembuktian, tapi masalah doktriniah tentang keberadaan Abhidhamma dan Sutta.
Jika sudah dalam konteks pembuktian, sudah pasti saya dan tesla juga tidak bisa membuktikan dhamma itu pernah dibabarkan atau hanya rekaan orang saja, dan itu akan berhenti di situ. Tolong jangan keluar dari konteks.




Offline Lily W

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.119
  • Reputasi: 241
  • Gender: Female
Re: Abhidhamma - layakkah untuk umat awam?
« Reply #24 on: 30 April 2008, 03:48:06 PM »
Saya menganggap Abhidhamma tidak tertutup bagi siapapun untuk dipelajari, bukan hanya orang2 tertentu yang bisa belajar. Tapi tetap Abhidhamma tidak bisa dijadikan acuan pokok dalam kehidupan sehari-hari, bukan karena kebenarannya diragukan, tetapi karena sifat kompleksitas dari Abhidhamma itu sendiri.
Saya tidak memulai bahasan ini, hanya karena dianggap OOT ketika dibahas di "aliran Maitreya", maka 'ditendang' ke sini. Terserah yang lain mau melanjutkan atau tidak.  :)

Apakah Bro Kainyn udah mempraktekkan abhidhamma dalam kehidupan sehari2?
Apa yang sudah Bro Kainyn pelajari & mana yg tidak bisa dijadikan acuan dalam kehidupan sehari2?
Dan di luar Abhidhamma, yg sudah Bro pelajari... apa yg bisa dijadikan acuan di dalam kehidupan sehari-hari?
Bisa kasih contoh rincinya?  ^:)^
 
_/\_ :lotus:
« Last Edit: 30 April 2008, 03:53:54 PM by Lily W »
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Abhidhamma - layakkah untuk umat awam?
« Reply #25 on: 30 April 2008, 04:27:55 PM »
Quote
Apakah Bro Kainyn udah mempraktekkan abhidhamma dalam kehidupan sehari2?
Apa yang sudah Bro Kainyn pelajari & mana yg tidak bisa dijadikan acuan dalam kehidupan sehari2?
Dan di luar Abhidhamma, yg sudah Bro pelajari... apa yg bisa dijadikan acuan di dalam kehidupan sehari-hari?
Bisa kasih contoh rincinya?


Lily W,

Kembali lagi, itu hanyalah pendapat saya, namun bagi yang ingin menganggap Abhidhamma sebagai 'acuan' dari segalanya dalam kehidupan sehari-hari, tentu saja tidak mengapa. Saya juga katakan saya tidak menggunakannya sebagai acuan. Jadi, jika Lily menggunakannya sebagai acuan dalam kehidupan sehari-hari, boleh di-share pada yang belom menggunakannya (khususnya saya sendiri).

Mengenai apa yang sudah saya realisasikan, rasanya saya serahkan orang lain untuk menilainya. Kalau saya bilang sudah jhana 9, sudah Anagami phala, sudah hafal tipitaka 80%, tetapi amarah masih meluap2 ketika tersinggung, masih timbul sikap tamak ketika berurusan dengan harta, tentu itu hanyalah omong kosong saja.

Untuk acuan sehari-hari, saya biasa mengacu pada ajaran "tidak terpencar di luar, tidak berdiam di dalam dan tidak khawatir dengan tidak-menggenggam". Lainnya adalah common sense yang ada saja, tidak melulu dari Tipitaka. Seperti saya katakan, saya kenal Buddhisme juga baru 2 tahun.






Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: Abhidhamma - layakkah untuk umat awam?
« Reply #26 on: 30 April 2008, 05:57:31 PM »
Sebenarnya adalah hal yang baik juga bagi mereka yg mempelajari Abhidhamma apalagi bisa hafal karena untuk bisa mempelajarinya saja sudah suatu berkah utama, dan jika bisa dijadikan acuan hidup, itu juga berkah utama yg luar biasa, sesungguhnya sangat sulit bisa mempelajari atau mendengar Dhamma (ttg abhidhamma) jika tidak disertai kamma yg baik. Walaupun seseorang mempelajarinya sekedar teorinya dan bisa mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari , org seperti ini telah menjadikan Abhidhamma menjadi sumber inspirasi bagi hidupnya berarti juga sudah melakukan suatu pengendalian diri yg sesuai dengan sila, ini pun sudah sangat baik, karena suatu saat nanti jika buah kamma baik atau berkah utama tadi berbuah lagi sehingga menciptakan kondisi yg sangat mendukung maka suatu saat orang itu bisa lebih terinspirasi lagi untuk berjalan pada "Praktek Dhamma"  yang akhirnya tercapai pencerahan.

 _/\_
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Abhidhamma - layakkah untuk umat awam?
« Reply #27 on: 30 April 2008, 09:11:47 PM »
maaf yah dipindahkan *lagi*, waktu di split sama om glomod, salah masuk kamar. sekarang dimasukan ke bagian abhidhamma yah.
There is no place like 127.0.0.1

Offline Lily W

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.119
  • Reputasi: 241
  • Gender: Female
Re: Abhidhamma - layakkah untuk umat awam?
« Reply #28 on: 02 May 2008, 11:56:51 AM »
Quote
Apakah Bro Kainyn udah mempraktekkan abhidhamma dalam kehidupan sehari2?
Apa yang sudah Bro Kainyn pelajari & mana yg tidak bisa dijadikan acuan dalam kehidupan sehari2?
Dan di luar Abhidhamma, yg sudah Bro pelajari... apa yg bisa dijadikan acuan di dalam kehidupan sehari-hari?
Bisa kasih contoh rincinya?


Lily W,

Kembali lagi, itu hanyalah pendapat saya, namun bagi yang ingin menganggap Abhidhamma sebagai 'acuan' dari segalanya dalam kehidupan sehari-hari, tentu saja tidak mengapa. Saya juga katakan saya tidak menggunakannya sebagai acuan. Jadi, jika Lily menggunakannya sebagai acuan dalam kehidupan sehari-hari, boleh di-share pada yang belom menggunakannya (khususnya saya sendiri).

Mengenai apa yang sudah saya realisasikan, rasanya saya serahkan orang lain untuk menilainya. Kalau saya bilang sudah jhana 9, sudah Anagami phala, sudah hafal tipitaka 80%, tetapi amarah masih meluap2 ketika tersinggung, masih timbul sikap tamak ketika berurusan dengan harta, tentu itu hanyalah omong kosong saja.

Untuk acuan sehari-hari, saya biasa mengacu pada ajaran "tidak terpencar di luar, tidak berdiam di dalam dan tidak khawatir dengan tidak-menggenggam". Lainnya adalah common sense yang ada saja, tidak melulu dari Tipitaka. Seperti saya katakan, saya kenal Buddhisme juga baru 2 tahun.
Bro Kainyn...Anumodana ....

Saya mengenal Buddhisme setahun yang lalu...dengan belajar Abhidhamma...saya merasakan ada ketenangan batin dan kebahagiaan....Saya bisa lebih mudah menghadapi kehidupan ini.
contoh :
Ketika saya menghadapi masalah RT...di situ saya harus berpikir bijak u/menghadapi masalah itu...jangan sampai menambah LDM. Akhirnya masalah itu bisa saya selesaikan dengan bijak dan Saya sering renungkan...inilah manfaat saya belajar Abhdihamma. Jadi Abhidhamma bisa saya jadikan Acuan dalam kehidupan sehari-hari.

Inilah Indahnya DHAMMA...

 _/\_ :lotus:
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: Abhidhamma - layakkah untuk umat awam?
« Reply #29 on: 02 May 2008, 12:26:43 PM »
Quote
Salah satu contoh pembuktian teori Abhidhamma, misalnya:
~ Abhidhamma menerangkan bahwa: suatu tindakan yg dilakukan dengan perasaan bahagia, bersekutu dengan kebijaksanaan dan dilakukan dengan spontan, lebih powerful dibandingkan dengan suatu tindakan yg dilakukan dengan perasaan netral, tanpa kebijaksanaan dan dengan ajakan.

Untuk membuktikan kebenaran Abhidhamma tsb diatas, dapat kita renungi dan saksikan dalam keseharian kita, salah satunya:
~ Kita berdana kepada pengemis, dengan kebijaksanaan (tau apa yg kita lakukan), perasaan bahagia dan dilakukan dengan spontan (tanpa disuruh2) bandingkan dengan kita berdana kepada pengemis karena diajak teman, tanpa perasaan apapun dan tidak mengerti apa arti berdana.

Anda bisa UKUR seberapa POWERFULNYA? Bisa anda buktikan kemudian bahwa sebab dari kesadaran ini adalah kebahagiaan itu?
Setelah anda ukur dan bandingkan, apa ukurannya berlaku bagi semua orang?


Sdr,
~ Pembuktian kebenaran Dhamma adalah terhadap diri sendiri.
~ 'Ukuran dan bandingan' yg dijadikan acuan adalah 'sebelum' anda berpraktek Dhamma dan 'setelah' kita mempraktekkan Dhamma.

Jadi, Dhamma, baik Abhidhamma dan Sutta, kebenarannya dibuktikan dan diukur terhadap batin sendiri, tidak bisa mengukur terhadap orang lain.

Just sharing:
Saya pribadi menganggap Sutta dan Abhidhamma sama2 dapat mencerahkan. Khusus untuk Abhidhamma, karena dipaparkan lebih mendetil, lebih mudah bagi saya untuk menangkap esensinya dan mempraktekkannya demi kemajuan batin saya.

::




Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline Hendra Susanto

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.197
  • Reputasi: 205
  • Gender: Male
  • haa...
Re: Abhidhamma - layakkah untuk umat awam?
« Reply #30 on: 02 May 2008, 08:56:15 PM »
ini beda pendapat timbulnya dari mana???


Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: Abhidhamma - layakkah untuk umat awam?
« Reply #31 on: 02 May 2008, 10:20:18 PM »
ga beda pendapat kok :)

hanya... bahasa memang terbatas ^-^
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Abhidhamma - layakkah untuk umat awam?
« Reply #32 on: 06 May 2008, 11:50:26 AM »
Quote
Bro Kainyn...Anumodana ....

Saya mengenal Buddhisme setahun yang lalu...dengan belajar Abhidhamma...saya merasakan ada ketenangan batin dan kebahagiaan....Saya bisa lebih mudah menghadapi kehidupan ini.
contoh :
Ketika saya menghadapi masalah RT...di situ saya harus berpikir bijak u/menghadapi masalah itu...jangan sampai menambah LDM. Akhirnya masalah itu bisa saya selesaikan dengan bijak dan Saya sering renungkan...inilah manfaat saya belajar Abhdihamma. Jadi Abhidhamma bisa saya jadikan Acuan dalam kehidupan sehari-hari.

Inilah Indahnya DHAMMA...

Lily W,

Thanx uda sharing!

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Abhidhamma - layakkah untuk umat awam?
« Reply #33 on: 06 May 2008, 12:09:59 PM »
Quote
Sdr,
~ Pembuktian kebenaran Dhamma adalah terhadap diri sendiri.
~ 'Ukuran dan bandingan' yg dijadikan acuan adalah 'sebelum' anda berpraktek Dhamma dan 'setelah' kita mempraktekkan Dhamma.

Jadi, Dhamma, baik Abhidhamma dan Sutta, kebenarannya dibuktikan dan diukur terhadap batin sendiri, tidak bisa mengukur terhadap orang lain.

Just sharing:
Saya pribadi menganggap Sutta dan Abhidhamma sama2 dapat mencerahkan. Khusus untuk Abhidhamma, karena dipaparkan lebih mendetil, lebih mudah bagi saya untuk menangkap esensinya dan mempraktekkannya demi kemajuan batin saya.

willibordus,
Memang dhamma itu untuk diterapkan ke dalam diri sendiri, tapi yang saya pegang untuk acuan sehari-hari adalah yang berlaku universal, bukan yang dibuktikan oleh diri sendiri saja, karena sifatnya relatif. Di samping itu juga, dalam kehidupan sehari-hari saya tidak selalu mengacu pada diri sendiri, karena diri sendiri tentu saja belum tentu benar.


Dan untuk entah ke berapa kali saya katakan, Abhidhamma bukan tidak bermanfaat. Saya hanya mengalami kesulitan PEMBUKTIAN KEBENARAN ABHIDHAMMA, walaupun saya pribadi sendiri menerima Abhidhamma sebagai kebenaran.



Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: Abhidhamma - layakkah untuk umat awam?
« Reply #34 on: 12 May 2008, 02:06:01 PM »
willibordus,
Memang dhamma itu untuk diterapkan ke dalam diri sendiri, tapi yang saya pegang untuk acuan sehari-hari adalah yang berlaku universal, bukan yang dibuktikan oleh diri sendiri saja, karena sifatnya relatif. Di samping itu juga, dalam kehidupan sehari-hari saya tidak selalu mengacu pada diri sendiri, karena diri sendiri tentu saja belum tentu benar.


Dan untuk entah ke berapa kali saya katakan, Abhidhamma bukan tidak bermanfaat. Saya hanya mengalami kesulitan PEMBUKTIAN KEBENARAN ABHIDHAMMA, walaupun saya pribadi sendiri menerima Abhidhamma sebagai kebenaran.

dear bro Kainyn,


mungkin bisa dishare di bagian mana anda mengalami kesulitan PEMBUKTIAN KEBENARAN ABHIDHAMMA biar bisa kita diskusikan bareng2, ok???

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Abhidhamma - layakkah untuk umat awam?
« Reply #35 on: 12 May 2008, 02:43:48 PM »
Quote
dear bro Kainyn,


mungkin bisa dishare di bagian mana anda mengalami kesulitan PEMBUKTIAN KEBENARAN ABHIDHAMMA biar bisa kita diskusikan bareng2, ok???


markosprawira,

Terima kasih atas tawarannya. Sebetulnya saya sudah beri contoh seperti 'senyum arahat', 'perhitungan proses pikiran' ataupun 'pencapaian sotapatti'. Tetapi boleh kita bahas yang di lingkup biasa aja.

Misalnya, 1. dikatakan kesadaran tubuh yang disertai rasa sakit adalah hasil dari akusala kamma. Bagaimana menjelaskan prosesnya jika itu terjadi pada orang yang mengidap masochism?

2. Dikatakan sewaktu Buddha Gotama mencapai penerangan sempurna, maka mengingat begitu sulitnya dhamma dimengerti, Buddha Gotama menjadi ragu untuk mengajarkan Dhamma. Yang saya tanyakan, bagaimana keraguan bisa timbul pada seorang Arahat yang sudah menghancurkan kebodohan bathin, sementara keraguan hanya ada pada kesadaran yang memiliki akar kebodohan bathin (moha).




Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: Abhidhamma - layakkah untuk umat awam?
« Reply #36 on: 14 May 2008, 08:29:34 AM »


markosprawira,

Terima kasih atas tawarannya. Sebetulnya saya sudah beri contoh seperti 'senyum arahat', 'perhitungan proses pikiran' ataupun 'pencapaian sotapatti'. Tetapi boleh kita bahas yang di lingkup biasa aja.

Misalnya, 1. dikatakan kesadaran tubuh yang disertai rasa sakit adalah hasil dari akusala kamma. Bagaimana menjelaskan prosesnya jika itu terjadi pada orang yang mengidap masochism?

2. Dikatakan sewaktu Buddha Gotama mencapai penerangan sempurna, maka mengingat begitu sulitnya dhamma dimengerti, Buddha Gotama menjadi ragu untuk mengajarkan Dhamma. Yang saya tanyakan, bagaimana keraguan bisa timbul pada seorang Arahat yang sudah menghancurkan kebodohan bathin, sementara keraguan hanya ada pada kesadaran yang memiliki akar kebodohan bathin (moha).

Dear Kainyn,

mengenai senyum arahat dan hal-hal itu, sepertinya tidak berhubungan dengan keseharian kita khan??? karena itu, bisa dipass......

untuk perhitungan proses pikiran.... 1 momen pikiran terjadi dalam waktu satu per 10 pangkat dua puluh tujuh (1/10^27).... nah silahkan anda hitung sendiri..... he3......

setiap proses pada indera, misal untuk melihat, terdiri dari 17 momen pikiran/kesadaran yang selengkapnya bisa anda baca di : http://www.buddhistonline.com/dsgb/ad08.shtml


1. untuk sadis masochism : saya barengin ama "sadis" karena ini adalah pasangan dari masochism...... ini dilandasi oleh moha, dimana dianggap bahwa sakit itu adalah sebagai suatu kepuasan.
contoh mudah : jika saya diberi uang Rp 1000, maka saya akan berterima kasih. Namun jika seorang milyarder diberi uang Rp 1000, dia akan merasa terhina.

contoh nyata disebut oleh teman saya yang guru di Tangerang dimana pada beberapa orang anak, jika dibilang "tidak/jangan", mereka mengasumsikannya sebagai "iya". Misal dibilang "tidak boleh hujan2an", anak2 itu justru malah hujan2an.......

Ini terjadi masalah untuk memanage pikirannya aja....... bisa juga disebut dengan "salah persepsi" karena memang telah terjadi kesalahan dalam mempersepsi (ada di dalam sanna/pencerapan)


2. mengenai istilah "Buddha ragu" : betul yang anda bilang, keragu2an atau Vicikiccha sudah tidak akan terjadi pada buddha. Jangankan Buddha, pada waktu sotapatti saja, salah satu kekotoran batin yang sudah berhasil dihilangkan adalah Vicikiccha ini

Nah sebenarnya disinilah kelemahan bahasa........ karena ketidak sanggupan menterjemahkan apa yang dialami oleh Buddha, manusia menterjemahkan sesuai dengan apa yang dia bisa.... sedangkan kita semua tahu bahwa manusia itu sendiri masih belum terbebas dari lobha, dosa dan moha

sama kaya istilah mano, citta yang semuanya diterjemahkan menjadi pikiran.......


semoga bisa dimengerti yah.........

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Abhidhamma - layakkah untuk umat awam?
« Reply #37 on: 14 May 2008, 08:52:36 AM »
markosprawira,


Quote
untuk perhitungan proses pikiran.... 1 momen pikiran terjadi dalam waktu satu per 10 pangkat dua puluh tujuh (1/10^27).... nah silahkan anda hitung sendiri..... he3......

setiap proses pada indera, misal untuk melihat, terdiri dari 17 momen pikiran/kesadaran yang selengkapnya bisa anda baca di : http://www.buddhistonline.com/dsgb/ad08.shtml

Terima kasih untuk informasinya. Untuk teorinya memang saya sudah tahu. Saya katakan, saya punya kesulitan membuktikannya.



Quote
1. untuk sadis masochism : saya barengin ama "sadis" karena ini adalah pasangan dari masochism...... ini dilandasi oleh moha, dimana dianggap bahwa sakit itu adalah sebagai suatu kepuasan.
contoh mudah : jika saya diberi uang Rp 1000, maka saya akan berterima kasih. Namun jika seorang milyarder diberi uang Rp 1000, dia akan merasa terhina.

contoh nyata disebut oleh teman saya yang guru di Tangerang dimana pada beberapa orang anak, jika dibilang "tidak/jangan", mereka mengasumsikannya sebagai "iya". Misal dibilang "tidak boleh hujan2an", anak2 itu justru malah hujan2an.......

Ini terjadi masalah untuk memanage pikirannya aja....... bisa juga disebut dengan "salah persepsi" karena memang telah terjadi kesalahan dalam mempersepsi (ada di dalam sanna/pencerapan)

Untuk ini, maksud saya kalau anda menyakiti orang lain, maka perbuatan itu akan kembali kepada anda. Letak kamma ini ada di vedana (perasaan). Lalu bagaimana kita menyakiti orang lain dan membuat orang lain menderita (berbuat akusala kamma), namun ketika perbuatan itu kembali ke kita (yang masochist), malah kita bahagia?
Jika memang seperti anda katakan, maka orang miskin, orang bodoh, orang masochist dan sebagainya sungguh tidak menerima akibat dari kamma buruk.  ;D


Quote
Nah sebenarnya disinilah kelemahan bahasa........ karena ketidak sanggupan menterjemahkan apa yang dialami oleh Buddha, manusia menterjemahkan sesuai dengan apa yang dia bisa.... sedangkan kita semua tahu bahwa manusia itu sendiri masih belum terbebas dari lobha, dosa dan moha

Nah, anda pun mengatakannya. Sebetulnya selain kesulitan pembuktian, saya sendiri juga mengalami kesulitan bahasa. Tetapi jika dalam penjelasan saya selalu berikan 'keterbatasan bahasa', orang lain tidak terima. Saya pun tidak.

Atau begini saja, markosprawira yang kasih saya contoh penggunaan khas Abhidhamma dalam kehidupan sehari-hari.


Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: Abhidhamma - layakkah untuk umat awam?
« Reply #38 on: 14 May 2008, 09:24:27 AM »

Untuk ini, maksud saya kalau anda menyakiti orang lain, maka perbuatan itu akan kembali kepada anda. Letak kamma ini ada di vedana (perasaan). Lalu bagaimana kita menyakiti orang lain dan membuat orang lain menderita (berbuat akusala kamma), namun ketika perbuatan itu kembali ke kita (yang masochist), malah kita bahagia?
Jika memang seperti anda katakan, maka orang miskin, orang bodoh, orang masochist dan sebagainya sungguh tidak menerima akibat dari kamma buruk.  ;D

dear bro kainyn,

Sesungguhnya anda sudah mengerti bahwa letak kamma itu ada di vedana/perasaan. Hal ini pernah dibahas oleh bro willibordus di topik "Membunuh dengan perasaan berbahagia".

silahkan anda baca di : http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,698.0.html


Nah, anda pun mengatakannya. Sebetulnya selain kesulitan pembuktian, saya sendiri juga mengalami kesulitan bahasa. Tetapi jika dalam penjelasan saya selalu berikan 'keterbatasan bahasa', orang lain tidak terima. Saya pun tidak.

Atau begini saja, markosprawira yang kasih saya contoh penggunaan khas Abhidhamma dalam kehidupan sehari-hari.

ok, ini cerita yang saya share di milis SP : baru saja semalam, banyak akusala vipaka terjadi....... sudah cape kerja seharian........ eh begitu naik bis, dapet yang ngebut dan ngerem mendadak.....
di dalam bis, diiringi bisingnya pengamen yang gonta ganti, yang berdiri tepat di samping saya.... dan pada waktu mo turun, didorong2 oleh kernetnya........
 
jujur aja, waktu itu sempat muncul emosi namun akhirnya saya sadari bahwa sebenarnya sedang mengalami dosa mula citta, bahwa batin saya "menolak" bis yang ngebut dan ngerem mendadak karena itu tidak menyenangkan dan saya melekat pada bis yang nyaman..... menolak mendengar suara pengamen yang bising karena tidak menyenangkan dan saya melekat untuk tenang...... serta menolak didorong2 oleh kernet karena saya ingin turun dengan santai.......
 
bagi saya pribadi, saya berusaha bahwa apa yang terjadi dalam hidup ini, saya jadikan latihan untuk membuat batin saya menjadi lebih baik.......

semoga hal ini bisa dimengerti oleh rekan-rekan sekalian yah

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Abhidhamma - layakkah untuk umat awam?
« Reply #39 on: 14 May 2008, 09:50:51 AM »
markosprawira,

Quote
Sesungguhnya anda sudah mengerti bahwa letak kamma itu ada di vedana/perasaan. Hal ini pernah dibahas oleh bro willibordus di topik "Membunuh dengan perasaan berbahagia".

silahkan anda baca di : http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,698.0.html

Wah, ini bukan masalah perasaan sewaktu 'menanam' (yang memang cocok untuk si sadist), tetapi perasaan sewaktu 'menerima' (yang merupakan si masochist). Tapi tidak apalah. Diabaikan saja.


Quote
ok, ini cerita yang saya share di milis SP : baru saja semalam, banyak akusala vipaka terjadi....... sudah cape kerja seharian........ eh begitu naik bis, dapet yang ngebut dan ngerem mendadak.....
di dalam bis, diiringi bisingnya pengamen yang gonta ganti, yang berdiri tepat di samping saya.... dan pada waktu mo turun, didorong2 oleh kernetnya........
 
jujur aja, waktu itu sempat muncul emosi namun akhirnya saya sadari bahwa sebenarnya sedang mengalami dosa mula citta, bahwa batin saya "menolak" bis yang ngebut dan ngerem mendadak karena itu tidak menyenangkan dan saya melekat pada bis yang nyaman..... menolak mendengar suara pengamen yang bising karena tidak menyenangkan dan saya melekat untuk tenang...... serta menolak didorong2 oleh kernet karena saya ingin turun dengan santai.......
 
bagi saya pribadi, saya berusaha bahwa apa yang terjadi dalam hidup ini, saya jadikan latihan untuk membuat batin saya menjadi lebih baik.......

IMHO, pengertian itu tidaklah khas Abhidhamma. Secara sederhana dari sutta saja kita bisa tahu bahwa semua pikiran senang atau tidak senang adalah kemelekatan. Ketika bertemu hal yang dibenci atau berpisah dengan yang disukai, maka kita akan merasa tidak senang. Tidak perlu mengerti bahwa itu adalah dosa/lobha mula citta dan sebagainya. Bahkan orang bukan buddhis juga ada yang melatih diri untuk waspada pada kebencian dalam bentuk apapun. Bagi orang2 Altruist, mungkin sudah berpikir lebih jauh sampai mempertimbangkan si sopir yang buru2 karena kelelahan dan ingin cepat pulang, jadi ngebut; si pengamen yang masih belum cukup nafkah sehingga harus mengganggu orang dengan risiko dimaki-maki atau diusir dan lain sebagainya. Jadi, tidaklah mutlak perlu Abhidhamma untuk 'menjalani' hal tersebut.



Untuk kembali mengulang, saya katakan Abhidhamma boleh-boleh saja dipelajari untuk semua orang (tidak harus kalangan elit tertentu), tetapi saya pribadi tidak menggunakan Abhidhamma sebagai sumber acuan dalam hidup sehari-hari, karena saya punya kesulitan membuktikannya. Sama sekali saya tidak bilang Abhidhamma tidak berguna.

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: Abhidhamma - layakkah untuk umat awam?
« Reply #40 on: 14 May 2008, 12:04:08 PM »

Wah, ini bukan masalah perasaan sewaktu 'menanam' (yang memang cocok untuk si sadist), tetapi perasaan sewaktu 'menerima' (yang merupakan si masochist). Tapi tidak apalah. Diabaikan saja.

IMHO, pengertian itu tidaklah khas Abhidhamma. Secara sederhana dari sutta saja kita bisa tahu bahwa semua pikiran senang atau tidak senang adalah kemelekatan. Ketika bertemu hal yang dibenci atau berpisah dengan yang disukai, maka kita akan merasa tidak senang. Tidak perlu mengerti bahwa itu adalah dosa/lobha mula citta dan sebagainya. Bahkan orang bukan buddhis juga ada yang melatih diri untuk waspada pada kebencian dalam bentuk apapun. Bagi orang2 Altruist, mungkin sudah berpikir lebih jauh sampai mempertimbangkan si sopir yang buru2 karena kelelahan dan ingin cepat pulang, jadi ngebut; si pengamen yang masih belum cukup nafkah sehingga harus mengganggu orang dengan risiko dimaki-maki atau diusir dan lain sebagainya. Jadi, tidaklah mutlak perlu Abhidhamma untuk 'menjalani' hal tersebut.



Untuk kembali mengulang, saya katakan Abhidhamma boleh-boleh saja dipelajari untuk semua orang (tidak harus kalangan elit tertentu), tetapi saya pribadi tidak menggunakan Abhidhamma sebagai sumber acuan dalam hidup sehari-hari, karena saya punya kesulitan membuktikannya. Sama sekali saya tidak bilang Abhidhamma tidak berguna.


dear bro Kainyn,

jika lokasi anda di jakarta dan sekitarnya, boleh saya usul supaya anda ikut kelas yang dimentori oleh Pak Selamat Rodjali??? Pada tanggal 24 Mei 2008, Di gunung sahari I no 30 jam 10.30 dan di vihara Pluit Dharmasukha jam 14.00.

Ini berguna untuk lebih memperjelas pemahaman anda mengenai Abhidhamma karena sepertinya anda sudah membaca sebagian teks abhidhamma namun tidak ada teman berdiskusi

tapi tidak memaksa loh....... hanya ingin mengajak agar kita bisa lebih mengawasi gerak gerik batin kita alam hidup sehari-hari.......

anumodana..........

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: Abhidhamma - layakkah untuk umat awam?
« Reply #41 on: 14 May 2008, 12:30:06 PM »

dear bro Kainyn,

jika lokasi anda di jakarta dan sekitarnya, boleh saya usul supaya anda ikut kelas yang dimentori oleh Pak Selamat Rodjali??? Pada tanggal 24 Mei 2008, Di gunung sahari I no 30 jam 10.30 dan di vihara Pluit Dharmasukha jam 14.00.

Ini berguna untuk lebih memperjelas pemahaman anda mengenai Abhidhamma karena sepertinya anda sudah membaca sebagian teks abhidhamma namun tidak ada teman berdiskusi

tapi tidak memaksa loh....... hanya ingin mengajak agar kita bisa lebih mengawasi gerak gerik batin kita alam hidup sehari-hari.......

anumodana..........

Dear Bro Kainyn,

Saya merekomendasi ajakan Bro Markos tsb.
Saya hanya pernah satu kali mengikuti kelas tsb, dikarenakan domisili sy yg jauh dari Jakarta.
Sebelumnya Abhidhamma bagi saya hanyalah sekumpulan teori pelik yg hanya cocok bagi scholar Buddhism.

Namun setelah sekali mengikuti kelas tsb, saya terinspirasi banyak, Abhidhamma dapat saya implementasikan dalam keseharian sy. Banyak tingkah laku jelek sy yg berhasil saya sadari dan mulai saya kikis dengan pemahaman Abhidhamma. Selanjutnya, karna lokasi sy nan jauh, sy belajar hanya dari kiriman VCD/DVD yg direkam oleh rekan2 dari kelas tsb.

Apa yg bisa sy sampaikan, Abhidhamma lebih dari sekedar teori, Abhidhamma adalah keseharian kita.

-----

catatan:
bagi kita2 yg suka membedah segala sesuatu secara intelektual, melihat baru percaya, menyukai sesuatu yg masuk logika, sy pikir jalan Abhidhamma cocok sekali.
Namun bagi yg suka cerita2 kebajikan, bg yg suka terinspirasi dengan drama kehidupan, sy pikir suttapitaka bisa lebih cocok

::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Abhidhamma - layakkah untuk umat awam?
« Reply #42 on: 14 May 2008, 01:50:39 PM »
markosprawira & willibordus

Sama sekali tidak ada kesan memaksa kok  :) Bener2 terima kasih banyak sudah mengajak. Lily W juga sudah pernah kasih jadwalnya, tapi karena jadwalnya berhalangan dengan kerja, jadi saya tidak bisa ikut.

Bagi saya Sutta & Abhidhamma, bahkan Vinaya, juga cocok2 saja, tergantung bagaimana melihatnya dan kebijaksanaan penerapan masing2 orang.





Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: Abhidhamma - layakkah untuk umat awam?
« Reply #43 on: 14 May 2008, 02:11:15 PM »
 [at] Kainyn : jika memang anda berniat untuk belajar, saya bisa kirimkan rekaman kelas abhidhamma, tapi mungkin agak banyak,sekitar 20an DVD.......

dan juga kualitas gambar memang agak buram, tapi setidaknya bisa memberikan gambaran mengenai kelas dan bagaimana abhidhamma itu.......

pun jika saya boleh berpendapat bahwa sebenarnya Sutta dan Abhidhamma, tidak lah terpisah dimana Sutta dapat diterangkan process by process dengan Abhidhamma misalnya proses Paticca Samuppada, Kamma, dan sebagainya.

semoga ini bisa dimengerti yah.........
« Last Edit: 14 May 2008, 02:21:12 PM by markosprawira »

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Abhidhamma - layakkah untuk umat awam?
« Reply #44 on: 14 May 2008, 02:29:59 PM »
markosprawira,

Terima kasih lagi atas tawarannya. Mungkin untuk sementara tidak perlu dulu. Kalo ada kesempatan, saya usahakan ikut kelasnya langsung saja. Untuk hal2 yang lain, saya rasa juga bisa didiskusikan dengan teman2 di sini.  :)

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: Abhidhamma - layakkah untuk umat awam?
« Reply #45 on: 14 May 2008, 03:17:36 PM »
 [at] Kainyn : silahkan.....silahkan........ nanti kita tunggu.......

karena dari pengalaman bro will dan beberapa rekan, memang sulit untuk belajar abhidhamma secara otodidak dari text book......

beruntungnya saya, yang berdomisili di Bogor sehingga bisa langsung berdiskusi dengan pak Selamat rodjali.......

semoga suatu saat anda bisa mendapat vipaka baik sehingga bisa menghadiri kelas yah.......