Berhubugan dengan sila ke tiga dari Atthasila yakni menghindari kehidupan abrahmacariya, sila ini wajib dipraktikkan oleh Bhikkhu/ni, samanera/neri dan upasaka/sika terutama di hari-hari uposatha. Saya setuju kepada beberapa teman di sini bahwa semua aktifitas yang berhubungan dengan pemuasan nafsu seks termasuk onani merupakan pelanggaran sila ke tiga dari atthasila ini.
Abrahmacariya berasal dari awalan 'a' yang berarti 'tidak', kata 'brahma' yang merupakan makhluk suci dalam tradisi India, dan kata 'cariya' meaning 'praktik'. Abrahmacariya = mempraktikkan kehidupan bukan brahma. Perlu diingat di sini bahwa dalam tradisi India yang mana juga diterima oleh Buddhis, brahma merupakan makhluk yang dipercaya menjalankan kehidupan selibat dan telah bebas sepenuhnya dari segala bentuk aktifitas seks, termasuk kissing, rubbing lawan jenis, onani, dan aktifitas2 seks semacamnya. Oleh karena itu, jika seseorang bertekad untuk melatih sila ketiga dari atthasila, aktifitas2 yang telah disebutkan di atas tentu harus dihindari.
Jika kita mau lebih keras lagi dalam pelatihan kehidupan brahmacariya sebagai lawan abrahmacariya, kiranya sutta bernama Methunasutta dari Anguttaranikāya sangat penting untuk dikaji di sini. Dalam sutta ini, ketika Sang Buddha ditanya brahmana janussoni bagaimana Sang Buddha menjalankan kehidupan suci / brahma (brahmacariya), beliau mengklaim bahwa beliau telah sangat sempurna menjalankan kehidupan brahmacari. Di sisi lain, Sang Buddha menjelaskan bahwa meskipun seorang pertapa atau brahmana tidak melakukan hubungan seks dengan lawan jenis, jika mempraktikkan tujuh macam hal yang berkaitan dengan hal2 yang berbau seks (sattamethunadhamma), ia telah menghancurkan praktik brahmacariya. Tujuh hal ini adalah:
1. Menikmati rabaan, sentuhan, pijatan seorang wanita - menikmati dan merindukannya.
2. Bercanda dan bermain dengan wanita - menikmati dan merindukannya.
3. Memandang mata wanita dengan api nafsu - menikmati dan merindukannya.
4. Mendengarkan wanita sedang tertawa, berbicara, menyanyi, dan menangis -menikmati dan merindukannya.
5. Mengingat-ingat wanita sedang tertawa, berbicara, menyanyi, dan menangis -menikmati dan merindukannya.
6. Melihat para perumah-tangga sedang menikmati kesenangan2 indrawi - menikmati dan merindukannya.
7. Menginginkan kehidupan dewa - menikmati dan merindukannya.
Kitab komentar mengatakan bahwa seseorang yang melatih diri dalam sila ke tiga dari Atthasila juga dianjurkan untuk menghindari 7 hal di atas. Jika tujuh hal di atas juga merupakan pelanggaran kehidupan Brahmacariya, prilaku onani juga merupakan pelanggaran sila ketiga dari Atthasila.
Be happy.